• Tidak ada hasil yang ditemukan

Undiksha Institutional Repository System - Undiksha Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Undiksha Institutional Repository System - Undiksha Repository"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara multikultural. Beraneka ragam aspek budaya yang dimiliki oleh Indonesia sangatlah majemuk. Salah satu kebudayaan yang dimiliki masyarakat Indonesia adalah sastra lisan. Sastra lisan mengungkapkan peristiwa yang mengandung nilai moral, keagamaan, adat-istiadat, dan cerita rakyat.

Menurut Rafiek (2012:51), cerita rakyat adalah sebagian kebudayaan kolektif, yang tersebar dan diwariskan secara turun-temurun, di antara kolektif lainnya, secara tradisional dalam versi yang berbeda, baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat. Bascom dalam (Endraswara, 2013:3), cerita rakyat memiliki empat fungsi, yaitu (1) sebagai sistem proyeksi, yakni sebagai alat pencermin angan-angan suatu kolektif, (2) sebagai alat pengesahan pranata-pranata dan lembaga-lembaga kebudayaan, (3) sebagai alat pendidikan (pedagogical device), dan (4) sebagai alat pemaksa dan pengawas agar norma-norma masyarakat akan selalu dipatuhi oleh anggota kolektifnya. Cerita rakyat memiliki beberapa jenis, diantaranya legenda, mite, fabel, dan lain-lain.

Cerita rakyat menjadi ciri khas setiap daerah yang memiliki kultur budaya yang beraneka ragam yang mencakup budaya dan sejarah. Cerita rakyat umumnya merupakan tradisi leluhur untuk menyampaikan pesan moral yang tinggi nilainya.

Namun, semakin berkembangnya zaman keberadaan cerita rakyat semakin jarang berkumandang. Singkatnya, keberadaan cerita rakyat semakin jauh dengan

(2)

masyarakat pendukungnya. Setiap daerah terdapat sastra daerah yang diciptakan oleh masyarakat pendukungnya. Artinya, dalam cerita rakyat, terdapat kenyataan yangmenggambarkan masyarakat pada masa lalu dan masa kini.

Cerita rakyat mengandung banyak nilai edukatif, yaitu nilai moral, nilai pendidikan adat (tradisi), nilai pendidikan agama (religi), nilai pendidikan, dan nilai kepahlawanan (semangat perjuangan). Pada zaman dahulu, cerita rakyat digunakan oleh orang tua untuk menasihati serta mendidik anaknya. Nilai edukatif dalam cerita rakyat dapat menambah kekayaan batin para penikmatnya. Nilai edukatif yang terkandung dalam cerita rakyat cukup banyak. Keteladanan dan petuah-petuah bijak melalui tokoh atau peristiwa. Seseorang dapat menemukan nilai-nilai edukatif (pendidikan) dari sebuah cerita rakyat manakala ia mau berusaha memahami isinya. Jika perlu, untuk benar-benar memahami isi cerita, pembacaan cerita dapat dilakukan berulang-ulang. Dari cerita yang dibaca tersebut,akan diperoleh nilai-nilai edukatif melalui peristiwa-peristiwa yang ada, karakter tokoh cerita, hubungan antartokoh dalam cerita, dan lain-lain.

Karena cerita rakyat mengandung nilai edukatif dan juga budaya lokal, keberadaan dan pembelajaran cerita rakyat perlu diperhatikan secara khusus dari masyarakat ataupun dari sekolah sebagai sarana pembelajaran di masing-masing di setiap daerah, secara khusus masyarakat suku Karo. Ada banyak cerita rakyat suku Karo, seperti Pawang Ternalem, Guru Penawar Rame, Asal Mula Terbentuknya Danau Lau Kawar, Putri Hijau, dan masih banyak lagi yang dapat dijadikan sebagai media dalam pembelajaran. Namun, pada kenyataannya, cerita rakyat suku Karo jarang dibahas dalam pembelajaran. Hal ini terjadi karena beberapa hal, sepertiketerbatasan pengetahuan pendidik tentang cerita rakyat daerahnya atau

(3)

pendidik berasal dari luar daerah sehingga contoh cerita rakyat yang digunakan dalam pembelajaran adalah yang tertera pada buku teks SMP maupun SMA.

Selain itu, kondisi saat ini juga tidak lagi sama seperti dulu yang segala aspek dalam kehidupan diungkapkan dari mulut ke mulut. Beberapa hal yang menjadi kendala terhadap minat masyarakat untuk mempelajari, mengkaji, dan mengapresiasikan cerita rakyat, diantaranya aspek kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat. Padahal, cerita rakyat mengandung emisi, estetika, etika, dan logika yang dimunculkan bagi para pembacanya (Santoso,dkk., 2018).

Anak-anak lebih suka bermain media sosial daripada mendengarkan dongeng atau cerita lisan dari orang tua nya. Selain itu, tokoh pencerita atau penutur cerita rakyat di daerah semakin kecil karena dokumentasi-dokumentasi cerita rakyat saat ini lebih banyak ditemukan atau diceritakan dalam bentuk video dan diunggah ke kanal YouTube daripada di dokumentasikan dalam buku.

YouTube merupakan situs berbagi video, YouTube didirikan oleh tiga orang yaitu Chad Hurley, Steve Chen dan Jawed Karim di Amerika pada Februari tahun 2005. Salah satu layanan yang terdapat didalam YouTube, antara lain pengguna dapat mengupload video dan membagikannya serta dapat diakses oleh pengguna lain di seluruh dunia. Selain itu, YouTube merupakan salah satu media yang mudah diakses dan digunakan oleh masyarakat, yang dapat dijadikan alat pengajaran untuk menyebarkan informasi kepada siswa, pasien, dan keluarganya (Darmayanti, 2018: 235). Penggunaan video interaktif, seperti Youtube ke dalam pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman dan penguasaan keterampilan peserta didik (Darmayanti, 2018:235).Salah satu video interaktif itu adalah video blog. Video blog merupakan bentuk suatu media informasi yang dibuat secara sederhana yang

(4)

digunakan secara daring melalui channel YouTube (Yudhi & Priana, 2017).

YouTube merupakan media sosial yang paling banyak diminati masyarakat dewasa ini. Popularitasnya diproyeksikan akan terus meningkat seiring dengan jumlah pengguna. Mengunjungi YouTube bukan hanya untuk mendapatkan hiburan, melainkan juga untuk belajar atau mendapatkan informasi. Perkembangan YouTube sebagai salah satu media sosial yang paling digemari juga merupakan sebuah peluang di dunia pendidikan. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam mengembangkan sumber daya manusia berkualitas.

Hampir disetiap daerah merasakan adanya fenomena tersebut sehingga perlu diupayakan menumbuhkan, mengkaji, menggali, dan mendokumentasikan cerita rakyat dalam bentuk video. Diharapkan di setiap daerah ada pemerhati dan mau meneliti cerita rakyat yang ada di daerahnya, khususnya wilayah Kabupaten Tanah Karo. Kabupaten Tanah Karo merupakan salah satu kabupaten yang ada di Sumatera Utara. Penduduk asli Tanah Karo, yaitu suku Karo. Suku Karo sampai saat ini sangat memelihara dan menjaga adat istiadat. Namun, akibat perkembangan zaman dan teknologi saat ini semakin pesat, masyarakat semakin jauh dari keberadaan cerita rakyat suku Karo. Padahal, banyak nilai yang dapat ditemukan dalam setiap cerita rakyat yang dapat dilakukan atau diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai masyarakat. Hal inilah yang melatarbelakangi penelitian terhadap salah satu cerita rakyat Tanah Karo.

Cerita rakyat di Tanah Karo masih hanya sebagian yang terkumpul dalam bentuk tulisan dan didokumentasikan. Masih banyak yang perlu dikaji dan diinventaris sebagai kekayaan budaya daerah. Untuk itu, perlu adanya penelitian yang lebih mendalam dengan pertimbangan bahwa banyak cerita rakyat yang ada di

(5)

Tanah Karo. Cerita rakyat di Tanah Karo memiliki bentuk/jenis, isi, struktur, dan nilai yang bervariasi. Pendeskripsian unsur-unsur tersebut dapat digali dan ditemukan nilai-nilai yang relevan dengan kehidupan masyarakat, misalnya, nilai budaya, nilai sejarah, nilai edukatif (pendidikan), dan lain-lain.

Cerita rakyat yang akan diteliti dimuat pada kanal YouTube Aron Arts yang berjudul “Beru Dayang Jile-Jile” yang telah ditonton sebanyak 6.706 kali. Kanal Aron Arts merupakan salah satu kanal YouTube yang memberikan informasi seputar sejarah suku Karo dan juga cerita rakyat ataupun legenda yang ada di Tanah Karo.

Dari sekian unggahan video cerita rakyat “Beru Dayang Jile-Jile” yang ada di YouTube, Kanal Aron Arts lah yang memberikan cerita paling akurat mengenai

“Beru Dayang Jile-Jile”, dan cerita cerita rakyat “Beru Dayang Jile-Jile” sangat penting untuk diteliti. Cerita rakyat “Beru Dayang Jile-Jile” menjadi salah satu cerita bersejarah bagi suku Karo yang diturunkan oleh leluhur sebagai petuah-petuah untuk ber tutur marga. Marga dalam suku Batak sangatlah penting dan berpengaruh dalam adat istiadat atapun kehidupan sehari-hari. Namun cerita rakyat ini sangat jarang diketahui oleh masyarakat saat ini, bahkan, keberadaan cerita rakyat Beru Dayang Jile-Jile informasinya hanya bisa kita dapatkan dari orang tertentu.

Oleh karena keberadaan cerita rakyat “Beru Dayang Jile-Jile” yang informasinya sulit untuk didapatkan dan belum pernah diteliti juga sebelumnya, penelitian ini akan mengkaji strukturalisme cerita rakyat “Beru Dayang Jile-Jile”serta memaparkan sebaik mungkin keterkaitan dan keterjalinan semua unsur dan aspek karya sastra yang bersama-sama menghasilkan makna secara menyeluruh. Menurut Riri (2017: 37), dengan strukturalisme, kita dapat

(6)

menunjukkan bahwa setiap unsur mempunyai fungsi tertentu sesuai dengan struktur itu. Strukturalisme mengaji struktur karya sastra. Struktur itu merupakan satu kesatuan yang bulat dengan arti lain, tidak dapat berdiri sendiri di luar struktur itu. Sebuah karya sastra merupakan totalitas suatu keseluruhan yang bersifat artistik.

Sebuah totalitas yang terdapat dalam karya sastra mempunyai unsur-unsur yang saling berkaitan satu dengan yang lain secara erat dan saling menguntungkan.

Selain strukturalisme, penelitian ini juga mengaji nilai yang terkandung dalam cerita rakyat dibatasi pada nilai edukatif (pendidikan) serta fungsi nilai edukatif cerita rakyat suku Karo “Beru Dayang Jile-Jile” dan relevansinya pada pembelajaranbahasa Indonesia di sekolah (SMP/SMA). Alasan memilih jenjang SMP/SMA karena memiliki kesesuaian dalam pembelajaran cerita rakyat di kelas VII SMP yang mengacu pada kompetensi dasar 4.11 yang berbunyi “Menceritakan kembali isi fabel/legenda daerah setempat” serta pada kelas X SMA, khususnya mengacu pada kompetensi dasar 3.7, yaitu “Mengidentifikasi nilai-nilai dan isi yang terkandung dalam cerita rakyat (hilayat) baik secara lisan dan tulis”.

Terkait dengan penelitian struktur dan nilai edukatif dalam cerita rakyat ditemukan beberapa penelitian sejenis, yaitu pertama, penelitian Eni Sayekti (2015) dengan judul “Kajian Strukturalisme dan Nilai Edukatif dalam Cerita Rakyat Kyai Ageng Gribig di Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten”. Penelitian kedua oleh Herdina Mustika Arum (2020) dengan judul “Nilai-Nilai Pendidikan dalam Cerita Rakyat Sendhang Tawun di Kabupaten Ngawi”. Penelitian ketiga dilakukan oleh Cahyani (2021) yang berjudul “Analisis Video Animasi YouTube channel Dongeng Kita serta Kaitannya dengan Pembelajaran Cerita Rakyat di SMA”. Ketiga penelitian sejenis ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang

(7)

peneliti lakukan. Perbedaan tersebut terletak pada, subjek, dan objeknya.Berdasarkan hal tersebut, penting dilakukan penelitian dengan judul

“Kajian Strukturalisme dan Nilai Edukatif dalam Cerita Rakyat Suku Karo Beru Dayang Jile-Jile di YouTube” ini diharapkan diperoleh hasil penelitian yang lebih lengkap dan mendalam.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dalam penelitian ini, dapat diidentifikasi sejumlah permasalahan sebagai berikut.

1. Terdapat perbedaan antara cerita rakyat konvensional dan digital. Cerita rakyat digital belum banyak yang mengetahui.

2. Video-video cerita rakyat di kanal YouTube Aron Arts yang berjudul

“Beru Dayang Jile-Jile” memiliki karakteristik dan unsur yang menarik untuk dikaji.

3. Dalam video kanal YouTube Aron Arts, tentunya terdapat struktur dan berbagai macam nilai pendidikan yang belum diketahui oleh banyak orang, terutama bagi para pendidik.

4. Video “Beru Dayang Jile-Jile” dalam kanal YouTube Aron Arts memiliki fungsi dalam pembelajaran, tetapi banyak pendidik yang belum menyadari sehingga menarik untuk dikaji.

1.3 Pembatasan Masalah

Untuk memfokuskan kajian dalam penelitian ini, permasalahan yang akan diteliti perlu dibatasi sehingga masalah yang dijadikan objek lebih terarah.

Adapun masalah dalam penelitian ini dibatasi pada struktur dan nilai pendidikan

(8)

yang terdapat dalam cerita rakyat suku Karo “Beru Dayang Jile-Jile” pada kanal YouTube Aron Arts serta relevansi kajian strukturalisme dan nilai edukatif cerita rakyat suku Karo “Beru Dayang Jile-Jile” terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di kelas VII SMP dan X SMA.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, masalah penelitian dapat dikaji kajian strukturalisme dan nilai edukatif cerita rakyat suku Karo “Beru Dayang Jile- sebagai berikut.

1. Bagaimanakah struktur cerita rakyat suku Karo “Beru Dayang Jile-Jile”?

2. Nilai edukatif apa sajakah yang terkandung di dalam cerita rakyat suku Karo

“Beru Dayang Jile-Jile”?

3. Bagaimana relevansi “Beru Dayang Jile-Jile” terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di kelas VII SMP dan X SMA?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Untuk mendeskripsikan struktur cerita rakyat suku Karo “Beru Dayang Jile-Jile”.

2) Untuk mendeskripsikan nilai edukatif (pendidikan) yang terdapat di dalam cerita rakyat suku Karo “Beru Dayang Jile-Jile”.

3) Untuk mendeskripsikanrelevansi kajian strukturalisme dan nilai edukatif cerita rakyat suku Karo “Beru Dayang Jile-Jile” terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di kelas VII SMP dan X SMA.

(9)

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoretis maupun secara praktis bagi berbagai pihak. Adapun pihak-pihak yang akan memperoleh manfaat hasil penelitian ini, sebagai berikut.

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah pengetahuan sastra, khususnya sastra lisan dan kesusastraan Indonesia lama, lebih spesifiknya, cerita rakyat digital atau cerita-cerita rakyat yang ada di YouTube.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, hasil penelitian ini akan memberikan manfaat bagi beberapa pihak, antara lain sebagai berikut.

a. Bagi penulis, hasil penelitian ini dapat menambah wawasan kepada penulis, khususnya dalam bidang sastra lisan.

b. Bagi guru bahasa Indonesia, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan dan pertimbangan bagi guru bahasa Indonesia dalam hal pemanfaatan kanal Youtube Aron Arts sebagai media pembelajaran untuk siswa.

c. Bagi pembaca dan penikmat sastra, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan atau referensi penelitian, khususnya dalam mengetahui struktur dan nilai edukatif cerita rakyat di YouTube.

d. Bagi mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, hasil penelitian ini dapat dijadikan motivasi ide ataupun pemikiran dalam mencapai kreativitas mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Survey, Question, Read, Recite, Review, Reflect Berbantuan Media Teks Cerita Rakyat terhadap Kompetensi Membaca Pemahaman Mata Pelajaran Bahasa Indonesia..

ANALISIS MEDIA PEMBELAJARAN YOUTUBE CHANNEL RIRI CERITA ANAK INTERAKTIF UNTUK PEMBELAJARAN CERITA FANTASI DI KELAS VII SMP Oleh Aditya Diah Anggini, NIM 1812011028 Pendidikan

Manfaat Teoritis Secara teoritis, penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi dalam ilmu pengetahuan mengenai video di Youtube Channel “Riri Cerita Anak Interaktif” yang

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA MELALUI PEMANFAATAN MEDIA YOUTUBE FILM CERITA PENDEK PADA SISWA KELAS XI MIA 2 SMA N 1 TEMBUKU SKRIPSI Diajukan kepada Universitas Pendidikan

iv PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA MELALUI PEMANFAATAN MEDIA YOUTUBE FILM CERITA PENDEK PADA SISWA KELAS XI MIA 2 SMA N 1 TEMBUKU Oleh Ni Nyoman Alit Lingga Dewi, NIM

Permasalahan tersebut yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian dengan topik peningkatan kemampuan bermain drama melalui pemanfaatan media youtube film cerita pendek pada siswa

Nilai-Nilai Pendidikan Dalam Cerita Rakyat Balang Kesimbar dan Hubungannya dengan Pembelajaran Sastra di SMP Doctoral dissertation, Universitas Mataram.http://eprints.unram.ac.id/3030/

IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO ANIMASI CERITA RAKYAT BERBASIS KEARIFAN LOKAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR MUATAN PPKn SISWA KELAS II DI SD NEGERI 4 PANCASARI