• Tidak ada hasil yang ditemukan

Unduh - Perpustakaan Poltekkes Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Unduh - Perpustakaan Poltekkes Malang"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

1. Pada penelitian tahap pertama, menu modifikasi lauk hewani yang terpilih menjadi perlakuan terbaik untuk Nugget Lele dan Bola – Bola Ikan Bumbu Kecap adalah P2 pada kedua menu.

2. Hasil pengujian SPSS menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada sisa makanan lauk hewani Lansia sebelum dan sesudah dilakukan modifikasi (p<0,05) yang berarti modifikasi resep memiliki pengaruh yang signifikan pada penurunan sisa makanan kedua menu lauk hewani.

3. Harga makanan pada menu modifikasi untuk nugget lele sebesar Rp.

3.071- per porsi dan bola – bola ikan lele bumbu kecap sebesar Rp.

2.862-, dimana seluruhnya memiliki persentase kenaikan harga kurang dari 10%.

4. Pada menu nugget lele peningkatan nilai gizi terjadi pada energi, protein, karbohidrat, dan vitamin A. Peningkatan terjadi karena adanya bahan tambahan pada menu modifikasi seperti tepung tapioka dan telur ayam. Zat gizi lemak mengalami sedikit penurunan karena pada menu sebelum modifikasi terdapat bahan santan yang merupakan sumber lemak.

5. Pada menu bola – bola ikan bumbu kecap peningkatan nilai gizi terjadi pada seluruh zat gizi seperti energi, protein, lemak, karbohidrat, dan vitamin A. Peningkatan terjadi karena adanya bahan tambahan pada menu modifikasi seperti tepung tapioka, telur ayam, dan kecap manis.

6. Rata – rata nilai zat gizi lauk hewani Lansia pada kedua menu mengalami peningkatan dibandingkan dengan sebelum modifikasi.

B. Saran

Sisa makanan lauk hewani di Panti Sosial Tresna Werdha Blitar sebelum dilakukan modifikasi masih dalam kategori tinggi sehingga diharapkan dapat dilakukan beberapa cara seperti:

1. Melakukan pengamatan terhadap menu makanan yang sering terlihat tidak habis atau memiliki sisa tinggi, kemudian mencari tahu penyebab lansia tidak mengonsumsi makanan tersebut.

47

(2)

2. Pihak panti melakukan konsultasi dengan ahli gizi yang bertugas membuat siklus menu mengenai gambaran menu yang memiliki sisa tinggi serta gambaran makanan yang mayoritas disukai lansia di PSTW Blitar.

3. Memberikan pelatihan kepada tenaga pemasak atau pengolah makanan mengenai pembuatan makanan yang mudah dikonsumsi dan disukai oleh lansia sesuai hasil konsultasi dari ahli gizi terkait.

48

Referensi

Dokumen terkait

Pengembangan Menu, Standar Porsi Dan Daya Terima Sayur Serta Ketersediaan Energi Dan Zat Gizi Bagi Penghuni Asrama Putri Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang.. Skripsi, Jurusan

Gambaran Kesepian dan Cara Lansia Mengatasi Kesepian di Balai Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dewanata Cilacap.. Dari Anak Sampai Usia Lanjut: Bunga Rampai Psikologi

Ketidakcukupan gizi Rendahnya asupan zat besi sering terjadi pada orang orang yang kurang mengkonsumsi bahan makanan yang kurang beragam dengan menu makanan yang terdiri dari nasi,

Tujuan Umum Penelitian Untuk mendapatkan gambaran tentang frekwensi kecemasan dan faktor kesetaraan gender dengan deteksi dini kanker serviks pada karyawati usia produktif di RS Panti

Tenaga kesehatan setempat seperti bidan desa maupun ahli gizi yang berada di puskesmas dapat memberikan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan ibu menyusui agar memberikan ASI eksklusif

Analisis Sistem Penyelenggaraan Makanan, Ketersediaan Energi dan Zat Gizi serta Daya Terima Menu Asrama Sekolah Smart Ekselensia Indonesia, Parung, Bogor.. Skripsi: Fakultas Ekologi

Berdasarkan berbagai pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa lansia adalah masa hidup manusia yang berkembang dari bayi, anak-anak, dewasa hingga akhirnya menjadi tua dimana pada

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya, serta mengetahui manfaat dan resiko studi kasus yang berjudul “Gambaran Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi Sebelum Dan Sesudah