• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH. ACHMAD SIDDIQ

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH. ACHMAD SIDDIQ"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

Dwi Kurniasih and Siti Aminatuz Zuhriyah (2017) Alih Kode dan Campur Kode di Asrama Mahasiswa Islam Darussalam. Persamaan dalam penelitian ini adalah bentuk-bentuk alih kode dan campur kode serta faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Caraka (Jurnal Ilmiah Linguistik, Sastra dan Pembelajaran), ini bertujuan untuk menjelaskan bentuk-bentuk alih kode dan campur kode yang terjadi beserta faktor-faktor penyebab dalam aktivitas interaksi santri di pesantren.

Desain deskriptif kualitatif, artinya menggambarkan wujud alih kode dan campur kode serta faktor penyebabnya. Hasil penelitian menunjukkan adanya alih kode dan campur kode dalam kegiatan diniyah berbahasa Indonesia, Jawa, dan Arab. Tesis ini bertujuan untuk mengeksplorasi bentuk-bentuk alih kode dan campur kode yang digunakan masyarakat di Indonesia.

Bentuk-bentuk alih kode dan campur kode yang ditemukan berupa bahasa Jawa ke bahasa Indonesia dan bahasa Jawa ke bahasa Indonesia. Adi Nugroho 2012 Alih Kode dan Campur Kode dalam Komunikasi Guru-Siswa di SMA Negeri 1 Wonosari Klaten. Penelitian ini juga menjelaskan faktor penyebab di balik penggunaan alih kode dan campur kode oleh guru bahasa Prancis dalam pengajaran.

Penelitian yang diterbitkan oleh Jurnal KIBASP (Bahasa, Sastra dan Kajian Pengajaran) ini bertujuan untuk menjelaskan bentuk-bentuk alih kode dan campur kode dalam interaksi santri di Pondok Pesantren Al Hikmah Sukoharjo.

Kajian Teoritik

Menurut kamus linguistik, campur kode adalah interferensi atau dapat juga disebut dengan penggunaan satuan kebahasaan dari suatu bahasa ke bahasa lain dengan tujuan untuk memperkaya gaya bahasa yang digunakan. Sedangkan Iqbal dkk (dalam Achsani, 2018:2) mengartikan campur kode sebagai penggunaan unsur kebahasaan. Campur kode internal adalah campur kode dengan menggunakan bahasa yang masih berkaitan dengan campuran bahasa yang digunakan dalam interaksi.

Campuran kode jenis ini menekankan bahwa penggunaan atau percampuran dua bahasa atau lebih yang digunakan adalah bahasa-bahasa yang masih dekat atau mirip, yang dapat dikatakan kekeluargaan atau kerabat. Campur kode dengan menyisipkan unsur kata merupakan praktek mencampurkan dua bahasa atau lebih dalam suatu tuturan, namun hanya berupa kata-kata saja. Campur kode dengan menyisipkan unsur klausa adalah penggunaan gabungan dua bahasa atau lebih dalam satu ujaran, namun hanya berbentuk klausa.

Campur kode menyisipkan unsur pengulangan kata, yaitu penggunaan pencampuran dua bahasa atau lebih berupa kata yang timbul akibat penggandaan ulang. Persamaan antara alih kode dan campur kode adalah kedua peristiwa ini lazim terjadi pada masyarakat multibahasa yang menggunakan dua bahasa atau lebih.

Pendekatan dan Jenis Penelitian

Metode penelitian adalah cara-cara yang peneliti gunakan untuk melakukan penelitian, dalam hal ini pada karya sastra. Tujuan penelitian kualitatif ini adalah untuk mendeskripsikan fenomena kebahasaan dan apa yang terjadi pada kelompok perkumpulan bahasa gaul (ganiyatul ulum) secara sistematis, faktual dan tepat, sehingga diperoleh gambaran yang mendalam mengenai negosiasi identitas pada kelompok tersebut dan pengaruhnya terhadap kehidupan sosial. . Sebab, penelitian ini mengkaji orang-orang atau suatu kelompok yang berkaitan dengan perkembangan tatanan sosial dan budaya4.

Sedangkan pengertian etnografi sendiri adalah suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan suatu kebudayaan dengan tujuan untuk memahami suatu pandangan hidup dari sudut pandang masyarakat adat. Dalam hal ini, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan memahami pandangan kelompok pengumpul jargon terhadap bahasa dalam kaitannya dengan bahasa dan implikasinya terhadap negosiasi identitas.

Subyek Penelitian

Analisis Data

Analisis data mengacu pada metode yang digunakan untuk menganalisis data yang dikumpulkan sehingga dapat diambil kesimpulan yang benar dan bertanggung jawab. Menurut Sugiyono, analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau mengilustrasikan data yang dikumpulkan sebagaimana adanya, tanpa bermaksud menarik kesimpulan atau generalisasi yang luas.10. Setelah mengumpulkan data umum, peneliti langsung memilih data dari catatan tertulis yang diperoleh dari lapangan.

Data yang diperoleh di lapangan disajikan dalam bentuk teks naratif, setelah data disajikan peneliti akan menganalisis data tersebut untuk memperoleh kesimpulan dari hasil peneliti. Setelah peneliti menyajikan dan menganalisis data, langkah selanjutnya adalah menarik kesimpulan dari data yang disajikan.

Keabsahan data

Triangulasi lintas peneliti dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu orang dalam pengumpulan dan analisis data. Namun pihak yang diajak mendalami data harus mempunyai pengalaman penelitian dan bebas dari konflik kepentingan agar tidak merugikan peneliti dan menimbulkan bias baru akibat triangulasi. Triangulasi sumber data adalah penyelidikan terhadap realitas informasi tertentu dengan menggunakan metode dan sumber perolehan data yang berbeda.

Masing-masing metode tersebut akan menghasilkan bukti atau data yang berbeda-beda, yang kemudian akan memberikan pandangan (wawasan) yang berbeda-beda mengenai fenomena yang diteliti. Triangulasi peneliti dan triangulasi sumber data digunakan dalam penelitian ini untuk memverifikasi keabsahan data yang diperoleh di lapangan.

Tahapan Penelitian

Pada tahap pasca penelitian ini akan berlangsung kegiatan yang meliputi: penyusunan konsep laporan penelitian, penyelesaian laporan penelitian, penjilidan dan produksi jurnal.

Sejarah Komunitas Hijrah Millenial Majelis Gaul Jember 1. Sejarah Majelis Gaul

Menurut pendirinya, terbentuknya komunitas Majlis Gaul ini terinspirasi dari teladan Nabi Muhammad SAW yang memperingati setiap hari kelahirannya dengan puasa sunnah pada hari Senin dan Kamis. Saat itu, muncul ide untuk membentuk Dewan Galia untuk menampung gelombang emigrasi generasi muda yang menurutnya tidak tertampung di berbagai ormas Islam yang ada. Pertemuan ular itu sebuah komunitas, sebenarnya sayalah yang mengkonsepnya dari awal, dan menggerakkannya dari awal, diawali dengan kami mengaji hadis bersama salah satu guru kami, Habib Muhammad bin Al-Hadar, saat itu kami sudah ada sampai pada hari senin pada bab fikih puasa, hadits riwayat muslim, saat itu para sahabat bertanya, ya Rasulullah, limadza tashumu fi kulli yaum al-itsnain.

Sosok Ustaz Hutri dalam pembentukan Dewan Gaelik nampaknya sangat dominan, bahkan menjadi satu-satunya tokoh utama dalam proses terbentuknya Dewan Gaelik. Dari jamaah pengajian di bawah pimpinan Ustaz Hutri, didirikanlah komunitas Majlis Gaul. Selain Ustaz Hutri, tampaknya tidak ada tokoh dominan, baik tokoh agama senior maupun sejawat, yang ikut serta dalam berdirinya Dewan Gaelik.

Berdirinya Dewan Galia didasari oleh visi besar pendirinya, Ustaz Hutri, yang ingin menyediakan wadah atau komunitas untuk mewadahi energi positif gelombang hijrah di kalangan generasi muda yang cenderung. Visi besar Dewan Galia adalah menyebarkan energi yang kita lihat sebagai energi positif, namun tersebar yaitu energi gelombang emigrasi, banyak sekali, alirannya bermacam-macam, lalu di sana-sini bingung, jadi ini anak baru hijrah, kajian kitab tidak pernah atau jarang muncul - Tiba-tiba saya bilang halal, haram, itu. Kelompok ini merupakan tim elit Dewan Gaelik dan dianggap sebagai penggerak dalam setiap acara kegiatan.

Kedua, yang tergolong ring kedua adalah anggota yang tidak mengikuti pengajian, tetapi sering menghadiri acara-acara yang diselenggarakan oleh Dewan Galia, baik mingguan, bulanan, atau sesekali. Yang ketiga adalah mereka yang termasuk dalam lingkaran ketiga, yaitu anggota-anggota simpatik yang menghadiri acara-acara yang diselenggarakan oleh Dewan Galia, namun tidak secara rutin. Sementara itu, di sisi lain, Dewan Galia memberikan dukungannya, &c., &c. Ya kaum salaf, makanya kami Ghaniyatul 'Ulum punya kitab - kalau tidak dipelajari maka rugi, jadi cadangan bagi kami para pendahulu kami para salaf yang sudah bekerja.

Secara organisasi, cabang-cabang Dewan Gaul tersebar di beberapa kabupaten di Jawa Timur, seperti Banyuwangi, Bondowoso, Pamekasan, Sumenep, Surabaya bahkan provinsi Bali. Model pembukaan cabang baru juga dilakukan tanpa proses birokrasi yang berbelit-belit, mereka cukup mengumpulkan anggota dan simpatisan yang ingin bergabung dan mengundang mereka untuk menghadiri pembacaan Dewan Gaul. Ya, mahasiswa disinilah yang wisuda dan pulang, mahasiswa disini pernah mengaji di Majlis Gaul.

Bentuk-bentuk Campur Kode

Penggunaan kosakata bahasa Arab juga diterapkan pada sejumlah nama kegiatan dalam agenda Dewan Galia. Penggunaan bahasa Arab dalam pembahasan Dewan Galia sebenarnya lebih diperuntukkan bagi anggota di tingkat ring satu. Namun bagi anggota ring satu, bahasa Arab sengaja dipopulerkan dan dipopulerkan sedemikian rupa sehingga menjadi bagian dari percakapan sehari-hari.

Setidaknya ada tiga faktor yang melatarbelakangi penggunaan bahasa Arab dalam bahasa percakapan Dewan Galia. Dengan mempopulerkan bahasa Arab diharapkan generasi muda mempunyai persepsi bahwa bahasa Arab juga merupakan bahasa yang keren, tidak kalah keren dengan bahasa Korea atau bahasa pop lainnya. Kepercayaan ini didasari oleh sebuah hadis yang menyatakan bahwa bahasa yang digunakan para ahli surga adalah bahasa Arab.

Menurut Dewan Galia, keyakinan ini mempunyai dasar yang sah, sehingga setiap umat Islam hendaknya berusaha mempelajari dan menggunakan bahasa Arab dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu media untuk mengenal tokoh-tokoh penting dalam agama Islam adalah dengan mengenal bahasa Arab. Al-Qur'an dan Sunnah Nabi kami yang tercatat dalam kumpulan kitab hadis semuanya ditulis dalam bahasa Arab.

Jadi satu-satunya media untuk memahami bahasa akidah Islam adalah dengan menguasai dan mengenal bahasa Arab. Oleh karena itu, penggunaan bahasa Arab dapat menjadi kode khusus untuk menunjukkan identitas seseorang. Namun penggunaan bahasa Arab tidak dimaksudkan untuk memecah belah dan membuat stratifikasi umat Islam.

Jadi yang ketiga juga menunjukkan jati diri tapi jangan defrag artinya kita terpecah belah, jadi kalau misalnya kita harus pasrah, pakai bahasa orang Jowo, atau Maduro ya kita pasrah, tapi kalau di konteks oh kita mengaji, asyik juga kalau pakai bahasa arab. Selain itu, penggunaan bahasa Arab secara internal juga berimplikasi pada pemeringkatan anggota komunitas Majlis Gaul. Di tengah persaingan politik Indonesia yang belum juga pulih dari luka pemilu presiden antara cebong (pendukung pemerintah yang diwakili oleh PDI-P dan kelompok abangan) dan kampret (kelompok oposisi yang diwakili oleh kelompok Islam) terjadilah konflik politik. penggunaan bahasa Arab. hal ini semakin memanaskan situasi.

Namun segala bentuk kritik dan sarkasme ditanggapi dengan alasan teologis bahwa bahasa Arab adalah bagian dari agama. Jika bahasa Arab dipandang sebagai bahasa asing sehingga harus mengedepankan bahasa Indonesia sebagai bagian dari kearifan lokal, mengapa kritik terhadap penggunaan bahasa Arab tidak menyampaikan kritik yang sama dengan mempopulerkan bahasa Korea?

KESIMPULAN 1. Bentuk campur kode

Faktor penyebab

Implikasi

SARAN

Kelebihan penelitian ini

Kekurangan Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Perbedaan Perlakuan Akuntansi pada Pegadaian Unit Pelayanan Syariah UPS Lumajang dan Pegadaian Lumajang berdasarkan PSAK 107 dan PSAK 23 Tabel 4.7 Perbedaan Perlakuan Akuntansi

Beliau juga kalau dalam hal pekerjaan tidak pernah menunda nunda pekerjaan, jadi para pegawai segan akan kedisiplinan beliau.”43 Dari strategi kepemimpinan yang dilakukan Kepala Kantor

Perbedaannya adalah pada penelitian terdahulu menggunakan Peraturan Bupati Nomor 40 Tahun 2014 di Kabupaten Jember yang lebih terfokus kepada penanganan gelandangan dan pengemis yang

Beirdasarkan hasil peineilitian yang teilah dilakukan, meingeinai kriteiria nasabah yang bisa direistrukturisasi covid-19 ini seisuai deingan teiori ataupun peiraturan yang teilah

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Merdiansah Tahun 2017 dengan judul “Peran Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Umkm Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Menurut Perspektif

Kalau masalah harga malah kita lebih kuat dengan kualitas yang kami berikan, hanya saja cara kita dalam menanamkan kecocokan masyarakat kepada produk Singa Merah ini masih kurang kuat,

Sedangkan peneliti berfokus pada aktifitas dan hasil belajar siswa,dan metodologi yang digunakan adalah jenis Penelitian Tindakan kelas PTK Penelitian terdahulu sama-sama

Dengan mengetahui keadaan dan situasi pasar dari produknya, serta posisi perusahaan dalam memasarkan produknya di pasar, maka dapatlah ditentukan tujuan dan sasaran yang diharapkan akan