Setelah diperiksa dan diuji kembali, skripsi ini dinyatakan memenuhi syarat untuk dibenarkan di hadapan tim peninjau skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Hadirin sekalian, dosen Jurusan Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, karena segala bimbingan dan ilmu yang penulis peroleh selama menempuh studi.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia juga kaya akan film-film yang dapat digunakan untuk melihat sejarah dan perkembangan bangsa, baik dari film drama, komedi, film bertema horor, maupun film sejarah yang mencari konten heroik dan nasionalis. Beberapa tahun belakangan ini para sineas berlomba-lomba menampilkan film-film fenomenal yang menonjolkan fenomena dan permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat, hal ini bertujuan untuk menarik perhatian masyarakat dan meningkatkan nilai pasar sebuah film.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Kajian Pustaka
- Pengertian Film dan Dinamikanya
- Pengertian Simbol dan Identitas Masyarakat
- Film Bombe dan Film Sumiati
- Pengertian Sosiolinguistik
- Teori Interaksionalis Simbolik
Film dengan cerita adalah film berdasarkan cerita yang ditulis dan dibawakan oleh aktor dan aktris. Pada umumnya film yang mempunyai cerita bersifat komersial, artinya ditayangkan di bioskop dengan harga tiket tertentu atau ditayangkan di televisi dengan dukungan sponsor iklan tertentu., 1996:10). Biasanya, film kolosal hampir selalu bertema sejarah atau kuno yang menggambarkan adegan perang berskala besar. f) Thriller : Thriller sendiri dapat diartikan sebagai film yang mengasyikkan. Jenis-jenis film thriller yang beredar luas biasanya menceritakan tentang petualangan hidup atau pengalaman buruk tertentu seseorang, terkadang dikaitkan dengan pembunuhan. g) Film Fantasi: Tema atau konflik film jenis ini tidak jauh berbeda dengan film jenis lainnya. Yang membedakannya adalah ada unsur komedi atau humor yang mampu membuat penontonnya tertawa. i) Film misteri: merupakan film yang mengandung unsur teka-teki, penonton diajak untuk mengikuti alur cerita, karena jawaban dari teka-teki tersebut akan dipaparkan di akhir film. j) Film Laga/Aksi: Film ini mengandung aksi yang menegangkan.
Biasanya banyak terdapat adegan perkelahian, saling kejar-kejaran, atau aksi menggunakan senjata api. k) Sci Fi (fiksi ilmiah): genre cerita fiksi yang mempunyai ciri khusus yaitu unsur-unsur fantasi berkaitan erat dan dapat dijelaskan dengan menggunakan kemajuan ilmu pengetahuan atau teknologi berdasarkan hukum alam sebagaimana diuraikan dalam dalil-dalil ilmu pengetahuan. l) Animasi/Kartun Kartun dalam sinema adalah film yang aslinya dibuat dengan tangan dan berbentuk ilustrasi, yang semua gambarnya saling bersambung. m) Film Dokumenter : yaitu film yang diangkat dari hal-hal yang sebenar-benarnya dalam penuturan ceritanya. n) Film Pendek: Film jenis ini sering diproduksi oleh para mahasiswa film atau orang/kelompok yang menyukai dunia perfilman dan ingin berlatih membuat film dengan baik. Film cerita pendek biasanya berdurasi kurang dari 60 menit. o) Film Panjang: Film yang berdurasi lebih dari 60 menit biasanya berdurasi 90-100 menit. Cara kita menggambarkan dunia kepada orang lain bergantung pada bahasa yang kita gunakan dan budaya tempat kita tinggal. Sebagai gambaran, dalam komunikasi terdapat variasi tindak tutur yang berbeda-beda, sehingga terdapat pula variasi bahasa yang berbeda-beda yang digunakan orang untuk mengungkapkan kegembiraan, kesedihan, ketidaksetujuan;
Ideolek adalah variasi bahasa yang bersifat individual, artinya ciri-ciri tuturan seseorang berbeda dengan tuturan orang lain. Dialek adalah variasi bahasa yang disebabkan oleh perbedaan asal usul penutur dan perbedaan kelas sosial penutur. Dari sinilah muncul istilah dialek geografis dan dialek sosial (sosiolek). Variasi bahasa adalah variasi bahasa yang disebabkan oleh perbedaan sudut pandang, tempat, topik, dan situasi penuturnya.
Kerangka Tulis
KOTA MAKASSAR
IDENTITAS SIMBOLIK
FILM BOMBE DAN SUMIATI
Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian kualitatif yaitu penelitian yang menurut Bog dan Tylor (1998:27) adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari individu dan mengendalikan perilaku yang dialami. Dapat diartikan juga bahwa jenis penelitian kualitatif adalah suatu metode penelitian yang digunakan untuk menyelidiki keadaan suatu benda alam, dimana peneliti sebagai instrumen sentralnya. Menurut Sulistyo-Basuki, tujuan penelitian kualitatif adalah memperoleh gambaran utuh suatu kasus menurut pandangan orang yang diteliti.
Penelitian kualitatif berkaitan dengan gagasan, persepsi, pendapat atau keyakinan orang yang diteliti, yang kesemuanya tidak dapat diukur dengan angka. Sedangkan menurut Prastowo, penelitian kualitatif menekankan pada analisis induktif, bukan analisis deduktif. Data yang dikumpulkan tidak dimaksudkan untuk mendukung atau menolak hipotesis yang disiapkan sebelum penelitian dimulai, namun abstraksi disusun sebagai kekhususan yang dikumpulkan dan dikelompokkan bersama melalui proses pengumpulan data yang dilaksanakan dengan cermat. Sedangkan dilihat dari teknik penyajian datanya, peneliti menggunakan pola deskriptif, yang dimaksud dengan pola deskriptif menurut Sukardi adalah metode penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan menafsirkan objek menurut apa adanya. metode penelitian kualitatif dilakukan dengan pola deskriptif, dengan tujuan untuk menggambarkan secara sistematis fakta-fakta dan ciri-ciri objek atau subjek yang diteliti.
Tempat dan Waktu Penelitian
Sasaran Penelitian
Istrumen Peneitian
Data dan Sumber Data
- Data Primer
- Data Sekunder
Teknik Pengumpulan Data
- Observasi
- Wawancara (interview)
- Dokumentasi
Wawancara dapat diartikan sebagai suatu cara pengumpulan data atau informasi melalui tanya jawab sepihak, yang dilakukan secara sistematis dan berdasarkan tujuan penyelidikan (dalam Agustang: 2011). Tujuan dari wawancara ini adalah untuk mengumpulkan data atau informasi penting mengenai pendapat, keadaan dan informasi pelanggan tertentu. Wawancara Hadari Nawawi (2005:35) adalah upaya mengumpulkan informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan yang juga harus dijawab secara lisan.Ciri utama intiview adalah kontak tatap muka langsung (face-to-face hubungan) antara pencari informasi (pewawancara atau pemburu informasi). ) dengan sumber informasi (wawancara).
Wawancara merupakan pengumpulan data dengan memperoleh informasi melalui kegiatan tanya jawab langsung dengan responden. Wawancara adalah percakapan dengan tujuan tertentu. Percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pihak yang diwawancarai yang mengajukan pertanyaan dan pihak yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut (Moleong. Cara ini digunakan peneliti untuk memperoleh data atau informasi yang berkaitan dengan masalah penelitian yang akan dilakukan.
Teknik Analisis data
- Analisis data Observasi
- Analisis data wawancara
- Analisis data dokumentasi
Analisis data wawancara merupakan pengklasifikasian fokus pembicaraan menurut rumusan masalah yang coba ditonjolkan oleh peneliti, dari penuturan beberapa informan ia mengklasifikasikannya kata demi kata sesuai dengan isinya, tanpa menguranginya. isinya. akun informan. Analisis data dokumentasi berarti pengklasifikasian buku, majalah, surat kabar, dan dokumentasi lainnya menurut fokus permasalahannya, dan sumber-sumber yang ditemukan dapat diklasifikasikan menurut waktu dan tanggal terbitnya dokumentasi tersebut.
Langkah-langkah Pengolahan Data
- Reduksi Data
- Penyajian Data
- Penarikan Kesimpulan
- Teknik Keabsahan Data
- Sumber
- Metode
- Teori
- Etika Penelitian
- Informed consent
- Anonimity (tanpa nama)
- Kerahasiaan (confidentiality)
- Awal Terbentuknya Film Bombe
- Kendala yang didapatkan selama produksi Film Bombe
- Kru dan Pemeran Film Bombe
- Kru dan Pemain Film Sumiati
Citra masyarakat Makassar yang “anarkis” menjadi perhatian khusus kita semua untuk dapat meningkatkan atau membangun kembali citra positif di luar. Makassar sebagai kota yang sejuk dan bersahabat harus mampu diciptakan melalui kampanye dan edukasi yang dapat menyadarkan seluruh warga kota Makassar akan pentingnya menjaga lingkungan. Film yang diproduksi bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Makassar ini berkisah tentang perjuangan 6 anak SD di sebuah kota mati, Kota Makassar yang padat penduduk berubah menjadi kota mati yang ditelantarkan penduduknya. Kota Makassar yang tadinya ramai dengan hiruk pikuk aktivitas warganya, tiba-tiba menjadi sunyi senyap dalam sekejap.
Aya dan Seysa, Kayla dan Nisa, serta Zaky dan Yudi keluar dari sekolah dan mencoba mencari tahu apa yang terjadi, apa yang membuat kota Makassar tiba-tiba kosong. Kota Makassar sebagai salah satu kota terbesar keempat di Indonesia dan terbesar di wilayah timur, memiliki luas wilayah 175,79 km2 dengan jumlah penduduk yang banyak, menjadikan kota ini sebagai kota metropolitan. Film ini dibintangi oleh putra-putri Makassar, genre horor ini diproduseri sama dengan film Bombe yaitu Hendra Serajuddin sebagai produser, Syahrir Arsyad alias Rere sebagai sutradara, Dewi Haryanto sebagai casting sutradara, Andi Iqbal Latif sebagai perancang naskah, Jusli Yani Artis Kamera, Ilham Kudus sebagai operator kamera, Jhaka Wijazz sebagai pengarah musik, Al Mursalim sebagai sinematografer, Arizal Rasyid sebagai visual effect, Art2tonic, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Makassar yang memproduseri film Bombe.
Analisis Sosiolinguistik Pada Film Bombe
- Simbol Bahasa (language)
- Simbol Benda
Penelitian di bidang sosiolinguistik sangatlah luas dan tidak terbatas karena mengacu pada bahasa yang digunakan seseorang dalam berinteraksi dalam berbagai konteks sosial. Dalam kontak sosial ini, tentu tidak dapat dihindari akan adanya saling pengaruh antar bahasa yang terlibat dalam kontak tersebut. Bahasa yang kuat akan bertahan dan mempersempit ruang bagi bahasa lemah lainnya.
Dalam kajian sosiolinguistik sangat luas dan tidak terbatas jumlahnya karena mengacu pada bahasa yang digunakan seseorang dalam berinteraksi dalam konteks sosial yang berbeda-beda. Seperti tindakan kekerasan salah satu kajian sosiolinguistik dimana terdapat perbedaan proses interaksi dan cara penyampaian bahasa yang tidak enak untuk disampaikan dapat menimbulkan konflik. Bahasa Makassar disebut juga dengan bahasa Mangkasara adalah bahasa yang digunakan oleh masyarakat Makassar, masyarakat Sulawesi Selatan, Indonesia.
Analisis sosiolinguistik pada Film Sumiati
- Simbol Identitas yang Terdapat Pada Film Sumiati
- Pemaknaan simbol
Siri' sendiri merupakan sebuah konsep kesadaran dan filosofi hukum dalam masyarakat Bugis-Makassar yang dianggap sakral. Saking sakralnya kata ini, jika seseorang kehilangan Siri'na atau de'ni gaga siri'na, maka tidak ada lagi makna hidup sebagai manusia. Bagi masyarakat Bugis-Makassar, tidak ada tujuan atau alasan hidup yang lebih tinggi daripada perlindungan Sirinya, dan jika mereka dihina atau dihina (Nipakasiri') mereka lebih memilih mati berperang atau cara apapun untuk memulihkan Siri mereka daripada hidup. tanpa Suriah''.
Siri' yang kemudian menimpa Sumiati dengan melakukan sesuatu yang sangat nekat pada suatu saat dalam hidupnya dan memutuskan untuk melepaskan harta terakhirnya yaitu hidup, seringkali kembali pada konsep yang disebut siri'. Makna dalam sosiolinguistik adalah budaya dan bahasa Siri' (dialek Makasar) merupakan ilmu yang mempelajari tentang masyarakat, karena dalam arti namanya sosiolinguistik menyangkut sosiologi dan ilmu linguistik, maka sosiolinguistik sangat erat kaitannya dengan kedua kajian tersebut. Sedangkan dalam film terdapat Sumiati Siri' yang dapat diartikan sebagai harga diri atau kehormatan, namun juga dapat diartikan sebagai pernyataan sikap tidak rakus terhadap kehidupan duniawi.
Saran
DAFTAR INFORMAN
PEDOMAN WAWANCARA
Identitas
Pertanyaan