• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

Setelah diperiksa dan dikaji kembali, skripsi ini dinyatakan telah diuji di hadapan tim penguji skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Keguruan Universitas Muhammadivah Makassar. Setelah diperiksa dan diolah kembali, skripsi ini dinyatakan memenuhi syarat untuk dipresentasikan di hadapan tim penguji skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Keguruan Universitas Muhammadiyah Makassar. Kepada orang-orang yang setia menemani saya melewati berbagai cobaan, kesulitan dan rintangan hingga skripsi ini selesai.

Namun berkat kesabaran, keikhlasan, pengorbanan dan kerja keras serta doa dan motivasi dari berbagai pihak, skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Tesis ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik untuk memperoleh gelar Sosiologi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Muhammadiyah Makassar. Selesainya skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan pihak-pihak lain, karena melalui halaman ini penulis juga menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada bapak Sanusi dan ibu Sania serta kepada saudara-saudaraku yang telah memberikan perhatian, kasih sayang, usaha, doa dan bantuannya, baik moril maupun materiil, sejak lahir hingga mengenyam pendidikan tinggi di Jurusan Pendidikan Sosiologi (FKIP) Universitas Muhammadiyah Makassar yang selalu mendampingi saya dalam suka maupun duka.

Pd, M.Pd., Sekretaris Jurusan Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar, serta seluruh dosen dan pegawai di lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar, yang tidak dapat disebutkan satu persatu, atas bimbingannya telah memberikan ilmu-ilmu yang diperlukan, sangat berguna bagi penulis.

PENDAHULUAN

Kajian Pustaka

  • Pengertian Diskriminasi
  • Pengertian Diskriminasi Menurut Para Ahli
  • Jenis-jenis Diskriminasi
  • Akibat Diskriminasi
  • Pengertian Dissabilitasi
  • Pengertian Dissabilitasi Menurut Para Ahli

Meskipun tidak semua marginalisasi disabilitas disebabkan oleh julukan tersebut, namun yang menjadi persoalan dalam analisis terhadap penyandang disabilitas adalah marginalisasi yang disebabkan oleh diskriminasi karena adanya anggapan bahwa penyandang disabilitas 'tidak normal'. Banyaknya kekerasan terhadap penyandang disabilitas disebabkan oleh stereotip terhadap penyandang disabilitas. Salah satu bentuk kekerasan disabilitas yang dilakukan negara akibat bias intelektual adalah penolakan akses fasilitas umum bagi penyandang disabilitas.

Analisis mengenai penyandang disabilitas di atas memberikan alat teoritis untuk memahami sistem ketidakadilan terhadap penyandang disabilitas. Namun nampaknya yang menjadi korban ketidakadilan hanyalah kaum difabel, dan analisis ini hanya sebagai alat perjuangan kaum difabel. Alat analisis bagi penyandang disabilitas ini juga harus berguna bagi gerakan sosial mana pun untuk menjelaskan sepenuhnya sistem ketidakadilan sosial.

Tanpa menyertakan analisis mengenai penyandang disabilitas, setiap gerakan yang membela keadilan sosial dan hak asasi manusia akan bersifat reduksionis karena gerakan tersebut lebih memusatkan perhatian pada perubahan sosial untuk semua orang kecuali penyandang disabilitas. Analisis terhadap penyandang disabilitas membantu untuk memahami bahwa masalah utama adalah sistem yang tidak adil dan struktur ideologi “normalisme” yang tidak adil, yang bekerja dan menimbulkan korban. Kedua tipe masyarakat ini mengalami proses dehumanisasi akibat sistem yang tidak adil terhadap dirinya, sedangkan 'orang normal' menjadi tidak manusiawi karena melanggengkan penindasan terhadap penyandang disabilitas.

Maka yang menjadi agenda utama perubahan sosial – perubahan cara pandang – bukan sekedar menjawab ‘kebutuhan praktis’ untuk mengubah kondisi penyandang disabilitas, seperti memberikan akses bagi penyandang disabilitas agar mudah kemana pun beraktivitas, namun juga untuk menjawab kebutuhan strategis penyandang disabilitas, yakni memperjuangkannya. Upaya pemberdayaan dan perubahan struktural terhadap penyandang disabilitas inilah yang dikenal dengan pendekatan pemberdayaan disabilitas. Perubahan sosial dengan analisis terhadap penyandang disabilitas tidak hanya menghilangkan diskriminasi perkembangan akibat ideologi terhadap penyandang disabilitas, namun juga memperhitungkan diskriminasi kelas, kasta dan etnis, diskriminasi gender atau semuanya.

Kerangka Pikir

Bagan Kerangka Pikir

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, Penelitian deskriptif sangat penting bagi setiap disiplin ilmu terutama pada tahap awal perkembangannya, walaupun hal ini berbeda-beda. Penelitian deskriptif tidak hanya bertujuan untuk mendeskripsikan secara cermat ciri-ciri suatu gejala atau masalah yang diteliti, penelitian deskriptif juga menitikberatkan pada pertanyaan mendasar “bagaimana” dengan berusaha memperoleh dan menyampaikan fakta secara jelas, menyeluruh dan lengkap tanpa banyak rincian yang tidak relevan seperti pada penelitian ini. eksplorasi penelitian. Penelitian deskriptif lebih terstruktur, sistematis dan terkendali karena penelitian dimulai dengan suatu topik yang jelas dan melakukan penelitian atau suatu populasi atau sampel dari topik tersebut untuk menggambarkannya secara akurat.

Waktu dan Lokasi Penelitian

Fokus Penelitian

Sasaran Penelitian

Instrumen Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Dengan demikian, hanya perilaku/hal yang terlihat saja yang dapat diamati, sehingga potensi perilaku seperti sikap dan pendapat jelas tidak dapat diamati. Wawancara dapat diartikan sebagai suatu cara pengumpulan data atau informasi melalui tanya jawab sepihak, yang dilakukan secara sistematis dan berdasarkan tujuan penyelidikan (Agustang. Tujuan wawancara ini adalah untuk mengumpulkan data atau informasi penting, baik mengenai pendapat, kondisi dan informasi pihak tertentu.

Wawancara Hadari Nawawi merupakan upaya mengumpulkan informasi dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan, untuk dijawab secara lisan pula. Ciri utama wawancara adalah adanya kontak tatap muka langsung (face to face connection) antara pencari informasi (interviewer atau pemburu informasi) dan sumber informasi (orang yang diwawancarai). Seperti: foto Teknik ini digunakan peneliti untuk memperoleh data atau informasi yang berkaitan dengan masalah penelitian yang akan dilakukan.

Teknik Analisis Data

  • Gambaran Umum Lokasi Penelitian
  • Penyebab Diskriminasi Terhadap Kaum Dissabilitasi Kecamatan Binamu Kabupaten Jeneponto

Seseorang yang dahulunya tidak berasal dari kalangan bangsawan atau orang yang dihormati, namun melalui kerja keras dan didukung oleh kemampuan pribadi, menjadi kaya karena ia adalah orang yang berpendidikan tinggi dan mempunyai pengaruh dalam masyarakat. Dalam proses pembentukan rumah tangga, sejumlah orang masih memiliki hubungan darah dan mengaku masih memiliki nenek moyang yang sama. Sasaran penelitian kami adalah komunitas penyandang disabilitas di Kecamatan Binamu yang mendapat perlakuan berbeda dengan masyarakat normal karena kurang mendapat perhatian dari pemerintah pusat dan daerah, sehingga banyak penyandang disabilitas yang tidak mampu melanjutkan pendidikan karena kurangnya akses terhadap pelatihan yang memadai. . diberikan oleh pemerintah daerah khususnya kabupaten Jeneponto kepada penyandang disabilitas.

SH, MM, Camat Binanmu Kabupaten Jeneponto mengatakan, diskriminasi pendidikan terhadap penyandang disabilitas terjadi karena tingginya persaingan di lembaga pendidikan yang meminggirkan penyandang disabilitas di bidang pendidikan dan seringkali dianggap tidak mampu bersaing dengan masyarakat normal. karena dianggap penyandang disabilitas. Selain itu, kurangnya perhatian pemerintah untuk memfasilitasi penyandang disabilitas khususnya di Kabupaten Jeneponto, padahal sebenarnya sudah menjadi tanggung jawab pemerintah daerah untuk memberikan perhatian kepada masyarakat yang mempunyai keterbatasan fisik. ." (wawancara 20 November 2014). Dari hasil wawancara kami dengan para informan, kami dapat menyimpulkan bahwa perilaku diskriminatif terhadap penyandang disabilitas membuat mereka terpinggirkan. Menurut Rudianto, para penyandang disabilitas fisik mengatakan bahwa kita seringkali diperlakukan berbeda di dunia. pendidikan, ekonomi dan keluarga karena mereka menganggap kami tidak punya banyak kemampuan untuk bersaing dengan orang-orang yang bukan penyandang disabilitas seperti kami, makanya kami diperlakukan. tidak seperti orang normal. Padahal setiap orang berhak mendapatkan pendidikan yang sama, baik penyandang disabilitas maupun orang normal, namun jika kita melihat kenyataannya banyak penyandang disabilitas yang putus sekolah karena tidak difasilitasi oleh pemerintah” (wawancara 22 November).

Menurut Hasanuddin, perilaku diskriminatif sebenarnya termasuk perilaku menabung karena di dalamnya terdapat perbedaan perlakuan antara penyandang disabilitas dengan masyarakat normal, padahal mereka mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang sama, dan terkadang penyandang disabilitas dipinggirkan oleh kelompok yang lebih dominan. orang" (wawancara 22 November 2014). Berdasarkan hasil wawancara yang kami lakukan dengan para informan, dapat kami tarik kesimpulan bahwa para penyandang disabilitas berharap agar mereka mendapat perhatian dari masyarakat khususnya di bidang pendidikan, karena selama ini mereka merasa belum mendapat perhatian khusus dari masyarakat. penyandang disabilitas di Kecamatan Binamu. Berdasarkan hasil wawancara dengan informan, dapat diambil kesimpulan bahwa penyandang disabilitas seringkali merasa terintimidasi oleh kelompok yang lebih dominan, ditambah lagi tingginya tingkat persaingan membuat penyandang disabilitas tidak mampu bersaing.

Dari hasil wawancara di atas, peneliti memaparkan dampak perilaku diskriminatif terhadap penyandang disabilitas. Fenomena marginalisasi merupakan akibat dari perilaku diskriminatif akibat persepsi 'kelainan' terhadap penyandang disabilitas di kecamatan tersebut. Label (stereotipe) negatif terhadap penyandang disabilitas, dan akibat dari stereotip tersebut, terjadilah diskriminasi dan berbagai ketidakadilan.

Pembahasan

  • Pengaruh diskriminasi

Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa permasalahan penyandang disabilitas berakar pada asumsi dan keyakinan mengenai rendahnya kualitas sumber daya penyandang disabilitas itu sendiri, sehingga mengakibatkan mereka tidak mampu bersaing dengan 'orang normal' yang ada di masyarakat, termasuk dalam bidang ekonomi. perkembangan. Dasar pemikiran analisis ini adalah penyandang disabilitas di Kecamatan Binamu tergolong miskin karena sedikitnya sumber daya penyandang disabilitas. Kedua analisis sosial ini lebih fokus pada penyandang disabilitas, dan kegiatannya lebih pada pemenuhan kebutuhan praktis penyandang disabilitas, tanpa mempertanyakan kebutuhan strategisnya.

Pendekatan efisiensi dan pengentasan kemiskinan ini telah menjadi tren 'arus utama' dalam upaya penyelesaian permasalahan penyandang disabilitas. Kerangka kerja untuk memerangi permasalahan masyarakat berfokus pada 'kesempatan yang sama dan persamaan hak' bagi setiap 'individu', termasuk para penyandang disabilitas. Hal ini disebabkan adanya anggapan bahwa ‘penyandang disabilitas juga merupakan makhluk rasional.’ Ketika ditanya mengapa penyandang disabilitas tertinggal, gerakan keadilan sosial dan hak asasi manusia liberal beranggapan bahwa penyandang disabilitas terpinggirkan karena lebih disebabkan oleh ‘dirinya sendiri’. kepentingan '. kesalahan.

Dengan kata lain, jika sistem memberikan kesempatan yang sama bagi 'orang normal' dan penyandang disabilitas, maka jika penyandang disabilitas tidak mampu bersaing dan kalah, maka yang disalahkan adalah penyandang disabilitas itu sendiri. Pendekatan yang beranggapan bahwa keterbelakangan penyandang disabilitas adalah permasalahannya terletak pada penyandang disabilitas itu sendiri sehingga perlu adanya upaya untuk mengatasi penyandang disabilitas (disabled) inilah yang kini menjadi pendekatan ‘mainstream’ dalam penyelesaian permasalahan penyandang disabilitas. . orang cacat. Sejak awal, penyandang disabilitas dianggap sebagai suatu masalah (anomali) bagi pembangunan atau kerjasama politik dalam pembangunan.

Bagi mereka, keterbelakangan penyandang disabilitas merupakan akibat dari sikap yang tidak rasional, pengabaian, perasaan rendah diri atau rendah diri. Hal ini merupakan pelabelan (stereotip) negatif terhadap penyandang disabilitas, dan akibat dari stereotip tersebut terjadilah diskriminasi dan berbagai ketidakadilan lainnya. Di masyarakat, banyak stereotip yang melekat pada penyandang disabilitas, yang akibatnya membatasi, mempersulit, memiskinkan, dan merugikan penyandang disabilitas.

Simpulan

Saran

Apakah Anda sudah mendapatkan fasilitas pendidikan khusus dari pemerintah untuk penyandang disabilitas seperti Anda? November 22, 2014 Kasmawati Kasmawa bukanlah seorang penyandang disabilitas yang meski diremehkan, ia tetap bertahan dan optimis dalam meraih cita-citanya. November 25, 2014 Rahmat Sepulang sekolah, Rahmat sering melakukan kegiatan bermanfaat yaitu belajar bersama.

Apakah Anda sudah mendapat fasilitas khusus dari pemerintah bagi penyandang disabilitas seperti Anda dalam hal pendidikan?

Referensi

Dokumen terkait

2.3 Adsorption of Tetracycline with CoFe-MOF Aerogel The factors affecting the adsorption process such as initial concentration, adsorption time, pH, and amount of adsorbent were