• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN "

Copied!
94
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Hal ini berdampak pada terkikisnya nilai-nilai budaya yang kita miliki dimana perilaku generasi muda yang saling bersaing ingin dianggap gaul dengan mengikuti modernisasi ini atau dalam istilah ingin mengatakan “kidz jaman sekarang”. Hal ini dikarenakan nilai budaya merupakan konsep tentang sesuatu yang ada di benak kebanyakan orang yang dianggap berharga, bernilai dan penting dalam kehidupan. Tidak dapat disangkal bahwa Indonesia memiliki sebagian besar budaya lokal, termasuk budaya lokal Sulawesi Selatan, yaitu budaya Bugis Makassar.

Sehingga hal ini sejalan dengan konsep penerapan salah satu model pembelajaran matematika berbasis budaya Bugis-Makassar. Hal ini merupakan salah satu langkah pembelajaran untuk mencapai grade education pada pembelajaran matematika dengan tujuan untuk mengetahui keefektifan pembelajaran matematika berbasis budaya Bugis Makassar pada siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Pallangga.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian di atas, penulis mencoba meneliti “Efektivitas Pembelajaran Matematika Melalui Penerapan Model Berbasis Budaya Bugis Makassar Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Pallangga”. Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Berbasis Budaya Bugis Makassar di Kelas VIII SMP Negeri 5 Pallanga. Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Matematika Berbasis Budaya Bugis Makassar di Kelas VIII SMP Negeri 5 Pallanga.

Respon Siswa Terhadap Penerapan Pembelajaran Matematika Berbasis Budaya Bugis Makassar di Kelas VIII SMP Negeri 5 Pallangga.

Manfaat Penelitian

Peneliti dapat mengetahui efektivitas pembelajaran matematika dengan menerapkan model berbasis budaya Bugis Makassar untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika.

KAJIAN PUSTAKA

Kajian Pustaka

  • Efektivitas Pembelajaran matematika
  • Budaya Bugis Makassar dalam Pembelajaran Matematika
  • Materi Ajar
  • Penelitian yang relevan

Siri' adalah elemen penting dalam masyarakat Bugis-Makassar yang tidak menemukan nilai yang lebih berharga untuk dipertahankan selain siri'. Siri' dikatakan sebagai konsep inti dari budaya Bugis Makassar, oleh karena itu siri' merupakan pembungkus harkat dan martabat bagi masyarakat yang mendukung budaya Bugis-Makassar. Qamar, dkk, 2017:74) Siri' dalam budaya Bugis-Makassar inilah yang mendukung nilai-nilai suportif yang mengantarkan etnis Bugis-Makassar dikenal tidak hanya di negeri sendiri.

Nilai-nilai budaya Bugis-Makassar harus diperkuat dengan siri', jika tidak maka dekadensi budaya pemilik budaya akan terjadi, sehingga tidak ada jaminan akan terus eksis di masa depan akibat distorsi nilai. Dalam masyarakat Bugis-Makassar menjaga harga diri sebagai perwujudan konsep siri' merupakan kewajiban bagi setiap individu atau kelompok, karena hilangnya harga diri bagi masyarakat Bugis-Makassar identik dengan hilangnya jiwa mereka. sebagai manusia. Dengan demikian siri' merupakan kebutuhan dasar manusia Bugis-Makassar dalam perlindungan dan pelestarian harkat dan martabat manusia, (Akib 2008).

Konsep Siri' na Pacce merupakan konsep kesadaran bagi masyarakat Bugis-Makassar dalam mengarungi kehidupannya, menjadi pedoman moral dan pedoman sebagai pendatang atau pendatang. Menurut Dharmapoetra Siri' na Pacce' dalam masyarakat Bugis Makassar dapat dibedakan menjadi dua bagian, yang pertama adalah Siri'Nipakasiri'. Orang yang mati membela Syria disebut mate nigollai, mate nistanngi artinya mati dengan terhormat untuk menjaga martabat.

Siri' dan passe (Bugis) atau tempo (Makassar) adalah dua konsep nilai budaya yang diwariskan secara turun-temurun dan juga menjadi prinsip hidup masyarakat Bugis-Makassar Sulawesi Selatan. Sipakatau merupakan bentuk siri' en pacce' yaitu kesadaran akan kualitas yang disebut manusia yang hanya dapat mengaktualisasikan dirinya melalui kehadiran manusia lain. Komponen budaya Bugis-Makassar yang diganti pada fase ini adalah siri', abbulosibatang, sipakatau, dan pacce.

Fase-3: yaitu penyajian kelompok yang diganti pada fase ini adalah siri', abbulosibatang, sipakatau dan pacce'. Fase-4; yaitu presentasi kelas. Unsur budaya yang diganti pada fase ini adalah siri', abbulosibatang, sipakatau dan pacce'.

Gambar 2.1 Diagram Sintaksis Model BBM  Sumber: (Akib, 2008:178)
Gambar 2.1 Diagram Sintaksis Model BBM Sumber: (Akib, 2008:178)

Kerangka Pikir

Sejalan dengan itu, kandungan nilai-nilai yang terkandung dalam budaya Bugis-Makassar yaitu siri', pacce', abbulosibatang dan sipakatau melalui model pembelajaran berbasis budaya Bugis-Makassar tentunya menjadi salah satu langkah dalam pembelajaran untuk mewujudkan pendidikan karakter dalam pembelajaran matematika. Oleh karena itu, diharapkan dengan diterapkannya model pembelajaran matematika berbasis budaya Bugis-Makassar pada siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Pallangga dapat memberikan peningkatan kesempurnaan belajar, aktivitas guru, aktivitas siswa dan respon siswa terhadap pembelajaran. matematika.

Gambar 2.4 Bagan kerangka pikir
Gambar 2.4 Bagan kerangka pikir

Hipotesis Penelitian

Persentase keaktifan siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran melalui penerapan model berbasis budaya Bugis-Makassar ditunjukkan dengan paling sedikit 75% siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Persentase siswa yang merespon positif pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model berbasis budaya Bugis-Makassar yaitu jumlah siswa.

METODE PENELITIAN

  • Jenis Penelitian
  • Variabel dan desain penelitian
  • Definisi Operasional Variabel
  • Satuan eksperimen dan perlakuan
  • Prosedur pelaksanaan penelitian
  • Instrumen penelitian
  • Teknik pengumpulan data
  • Teknik analisis data

Seperti telah diuraikan pada Bab I, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan pembelajaran matematika melalui penerapan model berbasis budaya Bugis-Makassar pada siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Pallangga. Selanjutnya, sebelum menerapkan model berbasis budaya Bugis-Makassar pada siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Pallangga, hasil pre-test dikategorikan berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil pre-test pada siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Pallangga sebelum penerapan model berbasis budaya Bugis-Makassar rendah.

Hasil observasi aktivitas siswa dengan menggunakan model berbasis budaya Bugis-Makassar pada siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Pallanga pertemuan I sampai dengan pertemuan IV dapat dilihat pada Lampiran D.2. Pengujian hipotesis dianalisis dengan menggunakan uji-t untuk mengetahui efektif tidaknya pembelajaran materi matematika Relasi dan Fungsi melalui model berbasis budaya Bugis-Makassar pada siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Pallangga. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada akhirnya hasil belajar matematika setelah diajar dengan menggunakan model berbasis budaya Bugis-Makassar memenuhi kriteria keefektifan.

Pembahasan hasil analisis statistik deskriptif terhadap (1) hasil belajar siswa, (2) aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika melalui model berbasis budaya Bugis-Makassar, dan (3) respon siswa terhadap pembelajaran matematika melalui model pembelajaran matematika Bugis-Makassar. Model berbasis budaya Makassar. Dengan demikian, pembelajaran matematika melalui model berbasis budaya Bugis-Makassar telah efektif diterapkan di Kelas VIII SMP Negeri 5 Pallangga. Ketuntasan belajar siswa setelah diajar dengan model klasik berbasis budaya Bugis-Makassar lebih dari 75%.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika setelah diajar melalui model berbasis budaya Bugis-Makassar memenuhi kriteria keefektifan. Respon siswa terhadap penerapan pembelajaran matematika berbasis budaya Bugis Makassar pada siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Pallangga positif terhadap pembelajaran matematika dengan model berbasis budaya Bugis Makassar. Efektifitas Pembelajaran Matematika melalui Penerapan Budaya Bugis-Makassar pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Barombong Kabupaten Gowa.

HASIL PENELITIAN ADAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

  • Keterlaksanaan pembelajaran
  • Hasil Analisis Deskriptif
  • Hasil Analisis Inferensial

Untuk mengetahui keefektifan pembelajaran matematika dengan menggunakan model berbasis budaya Bugis-Makassar pada siswa VIII. kelas SMP Negeri 5 Pallangga, prosedur penelitian eksperimen dan analisis data penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dan teknik analisis inferensial. Setelah nilai rata-rata pretest siswa kelas VIII B sebesar 32,44 dikonversikan ke dalam 5 kategori di atas, maka nilai mean pretest siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Pallangga sebelum menerapkan model berbasis budaya Bugis-Makassar diklasifikasikan sebagai sebagai sangat rendah. Setelah dilakukan konversi nilai rata-rata hasil belajar siswa ke dalam 5 kategori di atas, maka rata-rata nilai hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika adalah 85,30. kelas SMP Negeri 5 Pallangga setelah diajar dengan model berbasis budaya Bugis-Makassar, kategori tinggi.

Data respon siswa terhadap pembelajaran matematika melalui penerapan model budaya berbasis budaya Bugis-Makassar diperoleh dengan pemberian angket siswa. Berdasarkan tabel 4.8 terlihat peningkatan keterampilan siswa setelah diajar dengan model budaya Bugis-Makassar berada pada klasifikasi tinggi. Berdasarkan hasil analisis SPSS versi 16 (Lampiran D), terlihat bahwa nilai p(sig.(2-tailed)) adalah 0,000 < 0,05, yang menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa setelah kelas telah diterima melalui Model berbasis budaya Bugis-Makassar lebih dari 75 .

Dari analisis di atas dapat disimpulkan bahwa skor rata-rata hasil belajar siswa setelah pembelajaran dengan menggunakan model berbasis budaya Bugis-Makassar memenuhi kriteria keefektifan. Artinya model pembelajaran berbasis budaya Bugis-Makassar dapat membantu siswa mencapai ketuntasan klasikal. Hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika melalui model berbasis budaya Bugis-Makassar pada siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Pallangga menunjukkan sudah memenuhi kriteria aktif, meskipun beberapa siswa sudah aktif mengikuti pembelajaran.

Hasil analisis respon siswa menunjukkan bahwa 85,41% siswa memberikan respon positif terhadap pelaksanaan pembelajaran melalui model berbasis budaya Bugis-Makassar. Aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika melalui penerapan Model Berbasis Budaya Bugis Makassar pada siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Pallangga dengan persentase rata-rata aktivitas siswa aktif 82,93% dan rata-rata aktivitas siswa pasif 17,07%. Hasil belajar matematika siswa sebelum mendapat perlakuan diajar dengan menggunakan model Berbasis Budaya Bugis-Makassar dengan skor rata-rata 32,44 dan standar deviasi 7,78.

Memenuhi indikator keefektifan pembelajaran matematika di atas, dapat dikatakan pembelajaran matematika melalui model berbasis budaya Bugis Makassar efektif pada siswa kelas VIII.B SMP Negeri 5 Pallangga. Diharapkan guru dapat menggunakan model berbasis budaya Bugis-Makassar dalam proses pembelajaran matematika.

Tabel 3.2 Kategori Keterlaksanaan Pembelajaran
Tabel 3.2 Kategori Keterlaksanaan Pembelajaran

Pembahasan Penelitian

  • Pembahasan Hasil Analisis Deskriptif
  • Pembahasa Hasil Anasisi Inferensial

KASIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Hasil tersebut juga menunjukkan bahwa dari 36 siswa kelas VIII.B SMP Negeri 5 Pallangga siswa yang mendapat nilai sangat rendah dengan kategori 36 siswa (100%), maka kesimpulan ini berarti ketuntasan klasikal tidak tercapai, sedangkan pada saat siswa belajar matematika hasil setelah diberi perlakuan dengan model Berbasis Budaya Bugis-Makassar termasuk dalam kategori tinggi dengan skor rata-rata 85,30 dan standar deviasi 10,30. Jika dikaitkan dengan ukuran kesempurnaan belajar, terdapat 4 siswa atau 11,11% siswa yang tidak mencapai ketuntasan individual (skor di bawah 75) dan 32 siswa atau 88,89% siswa yang mencapai ketuntasan individual dan berprestasi. Hal ini terlihat dari rata-rata persentase respon siswa setelah kampanye, 85,41% siswa menjawab positif.

Saran

  • Diagram sintaksis model BBM
  • Pola kerja dalam kelompok dan posisi guru
  • pola antara kelompok dan presentasi
  • Bagan kerangka pikir

Efektifitas Pembelajaran Metode Sel Dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Sungguminasa Kabupaten Gowa. Mengintegrasikan Nilai Budaya Siri' dan Passe/Pacce Masyarakat Bugis-Makassar dalam Pembelajaran IPA. Jurnal Pendidikan Nusantara, Vol. Menerapkan Nilai Siri' Napacce pada Agama di Negeri Asing: Potret Suku Bugis-Makassar di Kota Gorontalo.

Keterpaduan nilai budaya etnis Bugis Makassar dalam proses pembelajaran sebagai salah satu strategi menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Gambar

Gambar 2.1 Diagram Sintaksis Model BBM  Sumber: (Akib, 2008:178)
Gambar 2.2 Pola kerja dalam kelompok dan posisi guru  Sumber: (Akib, 2008:180)
Gambar 2.3 Pola Kerja Antar kelompok dan Presentasi  Sumber: (Akib, 2008:182)
Gambar 2.1 Diagram Panah
+7

Referensi

Dokumen terkait

1) Keada guru yang mengajar khususnya di kelas VIII SMP Negeri 2 Kutablang kabupaten Breuen hendaknya harus jeli mlihat karakter siswa yang pada umumnya sangat