• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN "

Copied!
86
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

RumusanMasalah

TujuanPenelitian

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh model pembelajaran teknik klarifikasi nilai (VCT) berbantuan media visual terhadap hasil belajar PKn siswa kelas V MIN Bontosunggu Kec.

ManfaatPenelitian

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

KerangkaPikir

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Value Clarification Technique (VCT) berbantuan media visual. Ho ditolak dan H1 diterima yang berarti penggunaan model pembelajaran Value Clarification Technique berbantuan media visual berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas V MIN Bontosunggu Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa. Ho diterima yang berarti penggunaan model pembelajaran Value Clarification Technique berbantuan media visual berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas V MIN.

Membuat kesimpulan apakah penggunaan model pembelajaran teknik klarifikasi nilai berbantuan media gambar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas V MIN Bontosunggu Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa. Dari hasil perhitungan diatas diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas V MIN Bontosunggu sebelum menggunakan model pembelajaran teknik klarifikasi nilai berbantuan Media Gambar adalah 55. Deskripsi hasil belajar (posttest) mata pelajaran kewarganegaraan setelah menggunakan nilai Model pembelajaran teknik elusidasi berbantuan media gambar.

Setelah menggunakan model pembelajaran Value Clarification Technique (VCT) berbantuan media visual pada siswa kelas V MIN Bontotosunggu Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa ditemukan perubahan yang cukup memuaskan. Berikut data hasil setelah diberikan model pembelajaran Value Clarification Technique (VCT) berbantuan media visual. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran PKn Siswa Kelas V MIN Bontosunggu Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa dengan menggunakan Model Pembelajaran Teknik Klarifikasi Nilai berbantuan media visual.

Pengaruh penggunaan model pembelajaran Teknik Klarifikasi Vakum berbantuan media visual terhadap hasil belajar PKn siswa kelas V MIN Bontosunggu Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa. Oleh karena itu dapat disimpulkan H0 ditolak dan H1 diterima Artinya penggunaan model pembelajaran Value Clarification Technique berbantuan media gambar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Dari hasil pengelolaan data di atas dapat dianalisis bahwa model pembelajaran Value Explanation Technique berbantuan media visual memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa.

Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran Value Clarification Technique dengan bantuan media visual terhadap hasil belajar pendidikan kewarganegaraan, berdasarkan hasil observasi. Namun berdasarkan penerapan model pembelajaran Value Clarification Technique dengan bantuan media visual, siswa mulai aktif dalam setiap pertemuan. Berdasarkan hasil penelitian pada pembahasan dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Value Clarification Technique dengan bantuan media visual berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas 5 pada mata pelajaran kewarganegaraan.

3735. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Value Clarification Technique yang didukung media visual dapat mempengaruhi hasil belajar IPS siswa Kelas V MIN Bontosunggu Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa. Berdasarkan temuan terkait hasil penelitian penggunaan model pembelajaran Value Clarification Technique yang didukung media visual berpengaruh terhadap hasil belajar IPS siswa MIN kelas V.

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir

HipotesisTindakan

JenisPenelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pra-eksperimental atau pre-experimental design, yaitu desain penelitian eksperimen yang hanya menggunakan kelompok eksperimen, tanpa kelompok kontrol (pembanding). Sampel subjek dipilih apa adanya tanpa menggunakan pengacakan. Digunakan “One Group Pretest-Postest Design”, dengan model desain ini hasil dari suatu perlakuan dapat diketahui lebih tepat karena dapat dibandingkan dengan keadaan sebelum diberikan perlakuan, dimana pembelajaran diukur sebelum dan sesudah diberikannya perlakuan.

Populasi dan Sampel

Pre-test dilakukan sebelum perlakuan, pre-test dilakukan untuk mengetahui penguasaan PKn siswa sebelum model pembelajaran Values ​​Clarification Technology (VCT) diterapkan. Melihat hasil persentase yang ada maka dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan pemahaman dan penguasaan siswa terhadap mata pelajaran Sipil sebelum menggunakan model pembelajaran Teknik Klarifikasi Nilai berbantuan media gambar tergolong rendah. Dari hasil perhitungan di atas diperoleh nilai mean hasil belajar siswa kelas V MIN Bontosunggu Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa setelah menggunakan model pembelajaran teknik klarifikasi nilai berbantuan Media Gambar sebesar 75,57 dari nilai ideal 100 .

Melihat hasil persentase yang ada maka dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan pemahaman dan penguasaan siswa terhadap mata pelajaran PKn setelah menggunakan model pembelajaran Value Clarification Technique berbantuan media visual tergolong tinggi. Jika Tabel 4.8 dihubungkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil belajar siswa yang ditentukan peneliti yaitu jika jumlah siswa mencapai atau melebihi nilai KKM (65) 75%, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar PKn untuk kelas V MIN Bontosunggu, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa. Hasil observasi aktivitas partisipasi siswa dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran Value Clarification Technique berbantuan media visual selama 3 kali pertemuan dinyatakan dalam persentase sebagai berikut.

Sejalan dengan hipotesis penelitian yaitu “penggunaan model pembelajaran teknik karifikasi nilai berpengaruh terhadap hasil belajar kewarganegaraan siswa kelas V MIN Bontosunggu Kecamatan Bajeng Kabupaten Goowa”, maka teknik yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah inferensi . teknik statistik menggunakan uji-t. Karena t tabel berada pada taraf signifikansi 0,05 maka hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (H1) diterima yang berarti penggunaan model pembelajaran Teknik Klarifikasi Nilai berpengaruh terhadap hasil belajar Senam Civic. mata pelajaran. Hasil penelitian dengan menggunakan model pembelajaran KTV menunjukkan proses dan hasil belajar siswa meningkat, perhatian siswa terfokus pada pembelajaran dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran lebih efektif dibandingkan pembelajaran konvensional dalam meningkatkan pemahaman konsep siswa.

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai sig (2-tailed) yang berarti rata-rata gain normal tes pemahaman konsep siswa yang menggunakan Model Pembelajaran Teknik Klarifikasi Nilai Berbantuan Media Gambar lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. , Model Pembelajaran Teknik Penjelasan Nilai Berbantuan Media Gambar merupakan model pembelajaran yang benar-benar memperhatikan perbedaan kemampuan siswa. Model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang mudah mencapai partisipasi kelas dan tanggung jawab individu. Model pembelajaran ini juga memungkinkan siswa untuk yang tidak mau terlibat aktif berpartisipasi dalam pembelajaran.

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial, serta hasil observasi yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Value Clarification digunakan. Hal ini menunjukkan bahwa sebelum menggunakan model pembelajaran Value Clarification Technique dengan menggunakan media gambar tergolong rendah dan setelah menggunakan model pembelajaran Value Clarification Technique dengan menggunakan media gambar tergolong tinggi. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Value Clarification Technique yang didukung media visual berpengaruh terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V MIN Bontosunggu kecamatan Bajeng. , Kabupaten Gowa. Setelah didapat tHitung = 12,12 dan tTabel = 3,735, maka tHitung > tTabel. atau 12.12 >.

Para pendidik khususnya guru MIN Bontosunggu Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa disarankan menggunakan model pembelajaran Teknik Klarifikasi Nilai berbantuan media visual dalam pembelajarannya untuk membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa. Diharapkan peneliti dapat mengembangkan model pembelajaran Value Clarification Technique berbantuan media visual pada mata pelajaran lain untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Tabel 3.2 Sampel MIN Bontosunggu Kec. Bajeng Kab. Gowa
Tabel 3.2 Sampel MIN Bontosunggu Kec. Bajeng Kab. Gowa

Definisi Operasional

Instrumen Penelitian

Tes hasil belajar tipe pretest digunakan sebelum penerapan model VCT, sedangkan posttest digunakan setelah siswa mengikuti pembelajaran.

TeknikPengumpulan Data

Teknik Analisis Data

Hasil pengujian ini sejalan dengan beberapa penelitian sebelumnya, diantaranya adalah hasil penelitian yang dilakukan oleh Julianti, Ratna, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang pada tahun 2011 yang berjudul “Menerapkan model pembelajaran VCT pada calon peneliti. untuk mengembangkan model pembelajaran ini dan memperkuat hasil penelitian ini dengan mengkajinya terlebih dahulu dan dapat melakukan penelitian yang lebih berhasil.

Tabel 3.3 Tingkat Penguasaan Materi
Tabel 3.3 Tingkat Penguasaan Materi

PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PembahasanHasilPenelitian

Berdasarkan hasil observasi terdapat perubahan pada diri siswa dimana pada awal kegiatan pembelajaran terdapat beberapa siswa yang melakukan aktivitas lain atau bersikap acuh tak acuh selama proses pembelajaran. Terlihat pada pertemuan pertama sebanyak 5 siswa melakukan kegiatan lain, sedangkan pada pertemuan terakhir hanya 1 siswa yang melakukan kegiatan lain pada saat guru menjelaskan materi. Siswa juga mulai aktif dan percaya diri dalam menanggapi jawaban siswa lain sehingga siswa lain juga termotivasi untuk mengikuti pembelajaran.

Pendidikan awal penulis dimulai pada tahun 1999 saat ia mengenyam pendidikan di MIN Bontosunggu, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa.

DAN SARAN

Saran

Pada tahun 2005 melanjutkan pendidikan di SMP Neg 2 Sungguminasa dan selesai pada tahun 2007. Pada tahun yang sama, penulis melanjutkan pendidikannya di SMK Neg 1 Limbung dan selesai pada tahun 2010. Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentang dari kota Sabang di Indonesia bagian barat hingga kota Merauke di Indonesia bagian timur. Batas wilayah daratan Indonesia berada di utara, Indonesia berbatasan dengan Malaysia Timur (Sarawak) di pulau Kalimantan, Filipina, dan Palau.

Jumlah pulaunya melebihi 17 ribu pulau dan pulau-pulau besar di Indonesia adalah Jawa, Papua, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi, dimana Pulau Jawa merupakan pulau yang paling banyak penduduknya. Indonesia diapit oleh Benua Asia di sebelah utara dan Benua Australia di sebelah selatan Indonesia, serta Samudera Hindia di sebelah selatan dan barat daya Indonesia serta Samudera Pasifik di sebelah timur Indonesia.

Gambar

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir
Tabel 3.2 Sampel MIN Bontosunggu Kec. Bajeng Kab. Gowa
Tabel 3.3 Tingkat Penguasaan Materi
Tabel 4.1 Skor Nilai Pre-test
+7

Referensi

Dokumen terkait

techniques to teach writing. To help students and teachers in the writing process, to overcome these problems, using 3M as one of the teaching techniques can be an appropriate way