• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR "

Copied!
102
0
0

Teks penuh

MARDIAH, 2021, Dampak Akuntabilitas dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik Kota Makassar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Pengaruh akuntabilitas auditor terhadap kualitas audit. 2) Pengaruh profesionalisme auditor terhadap kualitas audit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akuntabilitas auditor dan profesionalisme auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit Akuntan Publik Kota Makassar.

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia serta hidayahnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penelitian skripsi ini dengan judul “PENGARUH TANGGUNG JAWAB AUDITOR DAN PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA PT.

Latar Belakang

Profesi akuntan publik merupakan profesi yang dipercaya oleh masyarakat, dimana masyarakat mengharapkan penilaian yang bebas dan tidak memihak terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam laporan keuangan (Mulyadi, 2002 dalam Nirmala dan Cahyonowati, 2013). Tingginya tingkat kepercayaan di kalangan pengguna laporan keuangan auditan dan jasa lain yang diberikan oleh akuntan publik inilah yang pada akhirnya mengharuskan akuntan publik untuk memperhatikan kualitas audit yang dihasilkannya. Seperti kasus yang menimpa akuntan publik Justinus Aditya Sidharta yang dikabarkan melakukan kesalahan dalam audit rekening tahunan PT Great River Internasional, Tbk.

Berdasarkan pemeriksaan BAPEPAM, akuntan publik yang memeriksa laporan keuangan Grootrivier pun ditetapkan sebagai tersangka.

Rumusan Masalah

Penelitian kualitas audit penting dilakukan bagi KAP dan auditor agar dapat mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kualitas audit dan kemudian meningkatkan kualitas audit yang dihasilkannya. Bagi pengguna jasa akuntansi, penelitian ini penting untuk menilai sejauh mana akuntan publik dapat konsisten dalam menjaga kualitas jasa akuntansi yang diberikannya. Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “PENGARUH AKUNTABILITAS AUDITOR DAN PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOTA MAKASSAR”.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Akuntabilitas Auditor

13 Akuntabilitas dalam penelitian (Elisha dan Icuk, 2010) menggunakan tiga indikator yaitu: Motivasi, komitmen terhadap profesi dan kewajiban sosial. Terkait dengan tanggung jawab seseorang, orang dengan tanggung jawab yang tinggi juga mempunyai motivasi yang tinggi dalam melakukan sesuatu. Ia kemudian merasa berkewajiban untuk berbuat yang terbaik bagi masyarakat dan profesinya dengan melakukan pekerjaannya sebaik-baiknya.

Orang dengan akuntabilitas tinggi mencurahkan lebih banyak usaha atau pemikiran dibandingkan orang dengan akuntabilitas rendah dalam menyelesaikan pekerjaan.

Kelima, hubungan dengan sesama profesional dengan menggunakan ikatan profesional sebagai acuan, termasuk organisasi formal dan kelompok rekan kerja informal sebagai gagasan utama dalam pelaksanaan pekerjaan (Herawaty dkk, 2008: 4). Dedikasi terhadap profesi tercermin dalam komitmen profesionalisme melalui penggunaan pengetahuan dan keterampilan yang tersedia dan tekad untuk melanjutkan kinerja pekerjaan meskipun penghargaan ekstrinsik kurang. Hubungan dengan sesama profesional menggunakan ikatan profesi sebagai acuan, termasuk organisasi formal, kelompok rekan kerja informal sebagai gagasan utama dalam pelaksanaan pekerjaan.

Keyakinan terhadap profesi Keyakinan terhadap profesi merupakan keyakinan bahwa yang mempunyai kewenangan paling besar dalam menilai pekerjaan profesional adalah rekan seprofesi, bukan pihak luar yang tidak mempunyai kompetensi di bidang pekerjaannya.

Kualitas Auditor

Kerja dimaknai sebagai suatu tujuan, bukan sekedar alat untuk mencapai suatu tujuan, keseluruhan itu telah berubah menjadi komitmen pribadi, sehingga imbalan utama yang diharapkan dari bekerja adalah kepuasan rohani, kemudian materil. De Angelo (1981) yang meneliti “Ukuran Audit dan Kualitas Audit” dalam Cheng et al. (2009) mendefinisikan “kualitas audit sebagai probabilitas bersama bagi seorang auditor. De Angelo (1981) mendefinisikan kualitas audit sebagai probabilitas bahwa auditor akan mendeteksi dan melaporkan pelanggaran dalam sistem akuntansi klien.

Menurut Lee, Liu dan Wang (1999), kualitas audit didefinisikan sebagai kemungkinan bahwa auditor tidak akan melaporkan laporan auditnya.

Penelitian Terdahulu

Pajak daerah merupakan pungutan daerah sesuai dengan peraturan daerah yang digunakan dalam pembiayaan rumah tangga daerah.UU No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah adalah iuran wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat terpaksa karena undang-undang tanpa menerima imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Kerangka Pikir

Jenis Penelitian

Hal ini berkaitan dengan besarnya usaha (kapasitas berpikir) yang dilakukan auditor untuk menyelesaikan suatu tugas. Orang dengan tanggung jawab tinggi mengeluarkan tenaga (kapasitas berpikir) lebih besar dibandingkan orang dengan tanggung jawab rendah dalam menyelesaikan pekerjaannya. 2) Profesionalisme akuntan. Profesionalisme merupakan karakteristik individu yang penting, terlepas dari apakah suatu pekerjaan merupakan suatu profesi atau bukan. Seorang akuntan publik yang profesional harus memenuhi tanggung jawabnya terhadap masyarakat dan kliennya, termasuk sesama akuntan publik, dengan berperilaku baik.

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau merupakan akibat dari variabel bebas.Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kualitas suara (Y). Kualitas auditor dapat disimpulkan bahwa kemungkinan auditor dapat mendeteksi pelanggaran dalam sistem akuntansi klien dan melaporkannya dalam laporan akuntansi ketika mengaudit laporan akuntansi, bahwa auditor telah bertindak sesuai dengan standar auditing dan kode etik akuntan yang relevan. saat melaksanakan tugas auditor, atau etika. Variabelnya adalah tanggung jawab auditor, keahlian auditor dan kualitas auditor.Kompetensi, pengalaman kerja dan motivasi dapat mempengaruhi kualitas audit yang diukur dengan suatu instrumen yaitu kuesioner.

Berikut ini adalah indikator yang digunakan untuk mengukur variabel tanggung jawab auditor, profesionalisme auditor dan kualitas auditor. Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian diambil kesimpulannya (Sugiyono, 2016) Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang sebagai auditor bekerja pada perusahaan tersebut. Kantor Akuntan Publik Kota Makassar, dimana jumlah Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di Kota Makassar berjumlah 14 Kantor. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan pengambilan sampel (Purpose Sampling).

Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner

Teknik Analisis Data 1. Statistik Deskriptif

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan program SPSS dengan menggunakan rumus Cronbach’s Alpha > 0,60 sehingga hasilnya reliabel. Autokorelasi tidak diuji karena data yang dikumpulkan dan diolah merupakan data cross-sectional dibandingkan data time-series yang menjadi penyebab terjadinya autokorelasi.

Jadi dalam penelitian ini asumsi model yang akan digunakan adalah uji error gangguan (normalitas), heteroskedastisitas dan multikolinearitas. Tujuannya untuk mengukur apakah dalam model regresi variabel bebas dan variabel terikat sama-sama mempunyai distribusi. Suatu variabel dikatakan normal apabila dalam plot sebarannya terdapat titik-titik data yang tersebar di sekitar garis diagonal, dan sebaran titik-titik datanya mengikuti garis diagonal (Singgih Santoso, 2004).

Tujuannya adalah untuk menguji apakah model regresi mempunyai varian dan residu yang tidak sama dari satu observasi ke observasi lainnya. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dengan ada tidaknya pola tertentu pada scatter plot. Namun apabila tidak terdapat pola yang jelas dan titik-titik tersebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Imam Ghazoli, 2009).

Model regresi berganda bertujuan untuk menguji pengaruh lebih dari satu variabel independen terhadap variabel dependen Ghozali, (2013). Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan seluruh informasi yang diperlukan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2013).

32 BAB IV

Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian

34 Tabel 4.3

Berdasarkan Tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden yaitu sebesar 38,9% atau sebanyak 14 orang mempunyai pengalaman kerja sebagai auditor kurang dari 1 tahun. Selanjutnya responden yang telah bekerja antara 3 sampai 5 tahun sebanyak 5 orang atau sebesar 13,9%, sisanya auditor yang telah bekerja lebih dari 5 tahun yaitu sebanyak 5 orang atau 13,9%. Variabel profesionalisme Respon minimal responden sebesar 24,0 dan maksimal 34,0 dengan rata-rata total respon sebesar 27,800 dan standar deviasi sebesar 2,6986.

Dengan demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa pernyataan-pernyataan dalam kuesioner ini dapat diandalkan karena memiliki nilai Cronbach's alpha lebih besar dari 0,5. Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pertanyaan yang digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten, artinya dengan menanyakan kembali pernyataan tersebut akan memperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya. Uji normalitas digunakan untuk memeriksa apakah variabel terikat dan variabel bebas atau keduanya dalam suatu model regresi berdistribusi normal atau tidak.

Berdasarkan Gambar 4.13, scatter plot menunjukkan bahwa data tersebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y dan tidak ada pola yang jelas dalam sebaran datanya. Artinya tidak terjadi heteroskedastisitas pada model persamaan regresi, sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi kualitas audit berdasarkan variabel yang mempengaruhinya yaitu kompetensi, pengalaman kerja dan motivasi. Penelitian ini menggunakan empat variabel yang terdiri dari tiga variabel independen dan satu variabel dependen.

Nilai koefisien regresi yang negatif menunjukkan bahwa setiap kenaikan variabel akuntabilitas sebesar satu persen dengan asumsi variabel lain tetap maka akan menurunkan kinerja auditor sebesar c) Variabel profesionalisme mempunyai nilai koefisien regresi positif sebesar 1,800. Nilai koefisien regresi yang positif menunjukkan bahwa setiap kenaikan variabel profesionalisme sebesar satu persen dengan asumsi variabel lain tetap maka akan meningkatkan kinerja auditor sebesar 1800 atau 1,80%.

Tabel 4.7 Menunjukkan variabel Kompetensi mempunyai kriteria valid  untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikasi lebih kecil 0,05
Tabel 4.7 Menunjukkan variabel Kompetensi mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikasi lebih kecil 0,05

44 a. Uji-t (Parsial)

PEMBAHASAN

Hasil uji statistik dapat dilihat pada tabel 4.13 menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi variabel akuntabilitas sebesar -1,035. Nilai tersebut signifikan pada tingkat signifikansi 0,05 dengan nilai signifikansi 0,001. Artinya semakin meningkat akuntabilitas seorang auditor maka kualitas audit yang dihasilkan juga akan semakin meningkat. Hipotesis kedua adalah profesionalisme berpengaruh positif terhadap kualitas audit, karena semakin tinggi tingkat profesionalisme maka semakin tinggi pula kualitas hasil audit.

Hasil uji statistik dapat dilihat pada Gambar 4.13 yang menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi variabel akuntabilitas sebesar 1,800. Nilai tersebut signifikan pada tingkat signifikansi 0,05 dengan nilai signifikansi.

47 BAB V

KESIMPULAN

SARAN

48 2. Peneliti Selanjutnya

Pengaruh Kompetensi, Independensi dan Profesionalisme Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Se-Sumatera). Pengaruh independensi, akuntabilitas dan profesionalisme auditor terhadap kualitas audit (studi empiris pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta). Pengaruh faktor akuntabilitas auditor dan profesionalisme auditor terhadap kualitas auditor (studi empiris pada Kantor Akuntan Publik di Semarang.

Pengaruh akuntabilitas dan kompetensi auditor terhadap kualitas audit (studi kasus pada Kantor Akuntan Publik se-Provinsi Yogyakarta) (Disertasi Doktor, Universitas Muhammadiyah Surakarta). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit Pejabat Inspektorat Kota/Kabupaten di Jawa Tengah (Disertasi Doktor Fakultas Ekonomi dan Bisnis). Daftar pertanyaan berikut ini dibuat dengan tujuan untuk mengumpulkan data dalam rangka penyusunan tesis yang berjudul: Pengaruh Akuntabilitas Auditor dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik Kota Makassar.

Pendidikan formal dan keterampilan khusus saya memudahkan saya menghasilkan laporan audit yang bertanggung jawab dan andal. Laporan audit yang saya keluarkan mengungkapkan pelanggaran yang dilakukan pelanggan, pencapaian pelanggan, dan hal-hal yang menjadi permasalahan yang belum terselesaikan.

56 LAMPIRAN 2

71 LAMPIRAN 3

Karakteristik Profil Responden

Hasil Uji Instrumen Penelitian 1. Uji Keabsahan Data

73 Kualitas audit

75 Coefficients a

Gambar

Tabel 2.1  Penelitian Terdahulu
Gambar 2.2. Kerangka Pikir  F.  Hipotesis
Tabel 4.1  Data Sampel Penelitian
Tabel  4.2  berikut  ini  menyajikan  hasil  uji  deskripsi  responden  berdasarkan jenis kelamin
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

IMPLEMENTASI ETIKA PROFESI AUDITOR UNTUK MENJAGA KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK BHARATA ARIFIN MUMAJAD & SAYUTI BAMS KORESPONDENSI CIREBON SKRIPSI Diajukan