Di sebelah tenggara kawasan Kuta, tepatnya di desa adat Kuta, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Negara Kesatuan Republik Indonesia, merupakan salah satu lokasi yang menjadi titik berkembangnya interaksi sosial budaya tersebut. Di wilayah Tenggara, tradisi ini masih dipedulikan oleh para pemuda Hindu di desa adat Kuta dan masih ada beberapa kalangan yang mempraktikkannya, hal ini menjadi perhatian tersendiri mengingat keberadaan desa adat Kuta agak berbeda dengan desa-desa di Bali pada umumnya. Oleh karena itu, sangat menarik bagi peneliti untuk mengetahui lebih jauh persepsi remaja di kampung adat Kuta mengenai latar belakang atau alasan melakukan Siwaratri, penting atau tidaknya perayaan Siwaratri, dan manfaat perayaan Siwaratri bagi mereka.
Untuk mengetahui dan menganalisis persepsi remaja Hindu di Desa Adat Kuta mengenai latar belakang dan alasan mengapa remaja Hindu di Desa Adat Kuta melakukan atau tidak melakukan perayaan Siwaratri, menganalisis persepsi remaja. Umat Hindu Desa Adat Kuta tentang pentingnya merayakan upacara Siwaratri, menganalisis persepsi remaja Hindu Desa Adat Kuta terhadap manfaat merayakan Siwaratri. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mencari jawaban atas permasalahan yang dirumuskan, antara lain untuk mengetahui bagaimana pengalaman pemuda Hindu Desa Adat Kuta dalam menjalani upacara Siwaratri, baik dari persepsi latar belakang pertunjukan Siwaratri tersebut, serta kemudian bukan tidak melakukan Siwaratri itu penting, begitu pula persepsi tentang manfaat melakukan Siwaratri.
Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan akademis bagi penelitian serupa, memberikan hasil penelitian terkait persepsi remaja Hindu di desa adat Kuta terhadap Siwaratri, memperkaya literatur terkait Siwaratri khususnya dalam hal ini mengenai Siwaratri. persepsi dan memberikan gambaran tentang apa itu festival Siwaratri saat ini sehingga dapat dijadikan bahan referensi untuk mengetahui perkembangan penelitian. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat berguna atau bermanfaat khususnya bagi remaja Hindu dari kampung adat Kuta dan pada umumnya bagi remaja Hindu di luar daerah Kuta yang membutuhkan pengetahuan tentang hakikat Siwaratri. Di kalangan remaja Hindu dari desa adat Kuta yang membutuhkan pengetahuan tentang sastra Siwaratri. . Oleh karena itu, penelitian ini membahas tentang pemahaman, persepsi dan implikasi remaja Hindu di desa adat Kuta terhadap perayaan Siwaratri.
Remaja beragama Hindu yang dimaksud dalam penelitian ini adalah para remaja yang masih tergabung dalam organisasi sekaa truna-truni, khususnya yang beragama Hindu dalam sistem bajujaran di Desa Adat Kuta.
Jenis Penelitian
Instrumen Penelitian
Teknik Penentuan Informan
Tabulasi Data
Hal ini penting karena ini juga merupakan hari raya keagamaan umat Hindu sehingga penting untuk diperingati.
Hasil Analisis Data
Persepsi Remaja Hindu Desa Adat Kuta Mengenai Alasannya Melaksanakan Upacara Siwaratri
Saya melakukannya karena ini adalah hari raya Hindu, selain itu juga merupakan hari raya Dewa Siwa. Melalui pernyataan Suardika di atas terlihat bahwa menurutnya alasan diadakannya upacara Shivaratri karena merupakan hari raya yang termasuk dalam ajaran agama Hindu dan hari raya tersebut merupakan hari untuk memuja Dewa Siwa. Bertentangan dengan beberapa pernyataan di atas, ada juga seorang remaja Hindu dari desa adat Kuta yang menyatakan bahwa ia memandang akal sebagai alat untuk menebus dosa-dosanya.
Melalui uraian hasil wawancara di atas dikatakan bahwa mereka mempersepsikan alasan dilakukannya upacara Siwaratri sebagai sarana untuk menghapus dosa-dosanya. Hal ini juga didukung dengan pernyataan serupa lainnya yang terdapat pada tabel data, meskipun ada juga tanggapan yang mengatakan bahwa persepsi mereka terhadap alasan dilakukannya upacara Siwaratri karena sudah terbiasa, sudah menjadi tradisi, tujuan mereka benar. . Bahkan ada yang mengaku belum pernah melakukannya, namun diketahui bahwa sebagian besar remaja Hindu di desa adat Kuta memahami alasannya.
Persepsi Remaja Hindu Desa Adat Kuta Mengenai Penting/ tidaknya Melaksanakan Upacara Siwaratri
Terlihat bahwa mereka menganggap penting dilakukannya upacara Siwaratri karena upacara tersebut merupakan bagian dari hari raya dan ajaran agama Hindu. Menurut saya, pelaksanaan upacara Siwaratri ini penting karena juga merupakan hari raya umat Hindu, dan pada saat itu umat Hindu juga berpuasa bagi yang merayakannya. Menurut saya itu tidak terlalu penting karena bisa dilakukan pada liburan berikutnya, jadi jarang saya lakukan.
Melalui pernyataan Kesuma di atas, ia menilai pelaksanaan Siwaratri tidak terlalu penting untuk dilakukan karena menurutnya masih banyak hari raya suci umat Hindu lainnya. Namun pernyataan yang menyatakan bahwa pelaksanaan Siwaratri tidak penting hanya disampaikan oleh satu orang, yakni Kesuma sendiri. Selain itu, ada persepsi bahwa Siwaratri penting karena memang demikian. Pernyataan Arimbawa di atas menunjukkan bahwa beliau memandang pentingnya melaksanakan upacara Siwaratri karena dengan melaksanakannya dapat merefleksikan perbuatan yang telah dilakukannya, kemudian hal ini didukung dengan pernyataan Wirawan (Wawancara 12 Maret 2017) yang mengatakan bahwa.
Hal ini penting karena merupakan salah satu hari raya besar agama Hindu dan dapat mengingatkan kita akan perbuatan yang telah kita lakukan. Sependapat dengan pernyataan Arimbawa, pernyataan Wirawan juga menyampaikan persepsinya mengenai pentingnya melaksanakan upacara Siwaratri karena dengan melaksanakannya ia dapat merenungkan dan mengingat amalan yang telah dilakukannya, dan dalam keterangannya ia menambahkan bahwa penting untuk melaksanakannya. Upacara Siwaratri, karena hari raya Siwaratri merupakan salah satu hari raya terpenting dalam agama Hindu. Melalui berbagai uraian di atas dan melalui hasil wawancara yang terdapat pada tabel, secara umum remaja Hindu di Desa Adat Kuta menyadari pentingnya pelaksanaan Siwaratri, karena hari itu merupakan hari libur umat Hindu, dan melalui pelaksanaan hari raya tersebut mereka bisa introspeksi dan merenungkan dosa-dosa yang dilakukannya, mengendalikan diri agar tetap mengendalikan hawa nafsunya.
Persepsi Remaja Hindu Desa Adat Kuta Mengenai Manfaat Melaksanakan Upacara Siwaratri
Kemudian pernyataan lainnya yang bermanfaat sebagai sarana menenangkan pikiran disampaikan oleh Ismaya (wawancara, 13 Maret 2017) yang menyatakan sebagai berikut. Melalui pernyataan di atas, Ismaya, Sutama Putra dan Agustya mengungkapkan persepsinya mengenai manfaat perayaan Siwaratri bagi mereka, yaitu mencapai ketenangan psikis setelah selesai melaksanakan upacara Sholat Siwaratri. Hal lain juga disampaikan Suartini yang merasakan manfaat Siwaratri sebagai hari menenangkan pikiran melalui meditasi dan bisa merasakan penderitaan orang lain yang kesulitan mencari makan.
Setahu saya manfaat dari melakukan upacara Siwaratri adalah kita bisa merasakan betapa sulitnya masyarakat disana yang kesulitan mencari sebutir beras untuk dimakan, selain itu kita melakukan pertapaan untuk menenangkan pikiran. . . Saya bisa merasakan penderitaan orang lain yang sedang berpuasa, bukan sengaja tidak makan, tapi benar-benar tidak bisa makan, sehingga keadaan saya membaik. Pernyataan Suartini dan Wulan di atas menyatakan bahwa persepsi mereka tentang manfaat merayakan Siwaratri adalah dapat memberikan kesadaran hidup sehingga dapat ikut merasakan penderitaan orang lain.
Khasiatnya adalah anda bisa memisahkan yang positif dan yang negatif agar tidak mengulangi lagi dosa yang telah anda lakukan, dan yang saya tahu jika seorang wanita berpuasa dan tidak tidur saat Siwaratri maka ia akan mendapatkan jodoh dalam diri seorang laki-laki yang bertanggung jawab. dan bagus. Pernyataan unik terlihat dari persepsi Kencana di atas, beliau mengatakan jika wanita lajang begadang dan berpuasa maka kelak ia akan bertemu dengan jodohnya. Dan dari pernyataan tersebut disampaikan bahwa manfaat memperingati Siwaratri adalah sebagai hari untuk introspeksi diri, memilah-milah positif dan negatifnya, agar tidak melakukan perbuatan dosa serupa.
Berdasarkan data yang diperoleh, secara umum remaja Hindu di desa adat Kuta mempersepsikan manfaat perayaan Siwaratri sebagai hari raya yang bermanfaat untuk menghilangkan/membubarkan dosa, sebagai hari raya yang bermanfaat untuk menenangkan pikiran dan bermanfaat. untuk introspeksi diri.
Kesimpulan