• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNP Press.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "UNP Press. "

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1 UPAYA ORANGTUA TUNGGAL DALAM MEMBENTUK KONSEP DIRI ANAK DI

JORONG SUNGAI JANIAH KECAMATAN BASO KABUPATEN AGAM By:

Rosmalinar *

Dr. Yuzarion Zubir, S. Ag, S.Psi, M.Si **

Alfaiz.S.Psi.I., M.Pd **

*Student

** lecturers

Student Guidance and Counseling, STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

This research was based of a fact that observed about phenomenon single parents are more likely pay attention to the physiological child’s needs such as eating, drinking, and clothing than the psychological child’s needs such as affection, praise, a sense of savety, a sense of love because their parents are busy with the job. This study aim to describe: 1) The single parents efforts in shaping child’s self image in Jorong Sungai Janiah Kecamatan Baso Kabupaten Agam.

2) The single parents efforts in shaping child's self esteem in Jorong Sungai Janiah Kecamatan Baso Kabupaten Agam. This type of research is quantitative research is conducted by using descriptive method. Population in this study is a single parents who have a child that exist in education in Jorong Sungai Janiah Kecamatan Baso Kabupaten Agam which consist of 23 single parents. The researcher use total sampling technique. To analyze the data by using SPSS software version 20.0 and Microsoft Excel 2010 programme. Particularly, the results of this study revealed that the efforts of single parents in shaping child’s self image in Jorong Sungai Janiah Kecamatan Baso Kabupaten Agam at good enough category. Where as the efforts of single parents in shaping child's self esteem at good enough category. Based on the findings of this study, the researcher hopes that it recommended to single parents in order to pay more attention, affection, praise, to be democratic, and ingarso sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handyani.

KeyWord: Single parent, Self Concept

PENDAHULUAN

Keluarga adalah sebagai sebuah intuisi yang terbentuk karena ikatan perkawinan.

Menurut Soelaeman (Djamarah, 2004:16)

”Keluarga secara psikologis merupakan sekumpulan orang yang hidup bersama dalam tempat tinggal yang sama dan masing-masing anggota merasa adanya pertautan batin sehingga terjadi saling mempengaruhi, saling memperhatikan dan saling menyerahkan diri”.

Anggota keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak, setiap anggota keluarga mempunyai peran, tugas serta tanggung jawab masing-masing dalam keluarga.

Peran, tugas serta tanggung jawab yang dipegang oleh setiap anggota keluarga terutama orangtua, mempunyai peranan serta tanggung jawab yang berat dan besar bagi proses perkembangan anak.

Tidak adanya kerjasama antara suami istri dalam keluarga atau peran, tugas serta tanggung jawab hanya dipegang oleh satu orang maka akan mempengaruhi perkembangan anak.

Berdasarkan hal tersebut Willis (2009:66) menjelaskan bahwa orangtua yang mengasuh anaknya tanpa kehadiran pasangan karena bercerai, baik itu mati maupun hidup, maka akan lahir anak yang mengalami krisis kepribadian, yang mengalami gangguan emosional dan neurotik (Perasaan). Kondisi tersebut juga dapat membentuk konsep diri yang cenderung negatif pada anak.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada tanggal 12 sampai 14 Desember 2014 di Jorong Sungai Janiah Kecamatan Baso peneliti menemukan data faktual yang diperoleh dari Kantor Jorong Sungai Janiah bahwa jumlah kepala keluarga yang terdapat di Jorong Sungai

(2)

2 janiah adalah 249 kepala keluarga, diantara

kepala keluarga tersebut terdapat orangtua tunggal yaitu sebanyak 129 orang dan yang masih mempunyai anak yang masih di usia pendidikan sebanyak 23 orang (masih sekolah)

Kemudian dari data tersebut dilakukan wawancara kepada salah satu orangtua tunggal dan anak dari orangtua tunggal, maka ditemukan bahwa orangtua tunggal lebih cenderung memperhatikan kebutuhan fisiologis seperti makan, minum dan pakaian akan tetapi kurang memperhatikan kebutuhan psikologisnya seperti kasih sayang, pujian, rasa aman, rasa cinta, karena orangtua sibuk dengan pekerjaannya Selanjutnya dari wawancara itu orangtua tunggal mengakui bahwa mereka kurang tegas dalam mendidik anak karena orangtua tunggal takut melukai hati anak, dan anak menjadi sedih.

Berdasarkan kondisi tersebut maka tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan:

a. Upaya orangtua tunggal membentuk citra diri anak

b. Upaya orangtua tunggal membentuk harga diri anak.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif.

Adapun populasi dalam penelitian ini sebanyak 23 orang orangtua tunggal yang mempunyai anak usia dalam pendidikan.

Adapun teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Menurut Arikunto 2006 mengatakatan bahwa total sampling merupakan suatu teknik pengambilan data dengan mengambil seluruh populasi sebagai subjek penelitian.

Kemudian analisis dilakukan dengan langkah sebagai berikut:

1. Memasukkan data mentah hasil penelitian ke dalam Microsoft excel 2010.

2. Mengkonfronmasikan data mentah kedalam software SPSS versi 20.0 dan melakukan analisis statistik deskriptif.

3. Menetapkan interval skor berdasarkan skala 5

Menurut Sturgess (Mangkuatmodjo, 2003:37) mencari interval skor sebagai berikut:

Interval = Skor tertinggi-Skor Terendah Alternatif Jawaban

4. Menetapkan lima kategori berdasarkan kriteria kurva normal, dengan kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik dan sangat kurang baik. untuk variable, dan masing-masing indikator.

5. Mencari frekuensi untuk setiap total skor pernyataan subyek penelitian, dengan mengelompokkan dalam lima kategori skor interval yang ditetapkan.

6. Mencari persentase untuk setiap data atau total skor pernyataan subyek penelitian dengan rumus persentase yang dikemukakan oleh Yusuf (2005: 224) sebagai berikut:

P= 𝑓

𝑛×100

7. Mencermati hasil analisis mendeskripsikannya serta menarik kesimpulan penelitian dengan memperhatikan skor minimum, maksimum, mean, median, dan standar deviasi.

8. Menganalisis data hasil penelitian dan pembahasan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Upaya Orangtua Tunggal dalam Membentuk Citra Diri

a. Memberikan contoh citra diri yang baik

Secara umum orangtua tunggal yang berada di Jorong Sungai Janiah memberikan contoh citra diri yang baik berada pada kategori cukup baik berjumlah 11 dari 23 orang orangtua tunggal dengan persentase 47.83%, dan kemudian data ini diperkuat oleh skor rata-rata 29,04, skor minimum 18,00, skor maksimum 41,00 dan standar deviasi 6,168

Menurut Lestari (2012:51) hubungan orangtua dan anak bersifat interaksional artinya perilaku orangtua akan mempengaruhi perilaku anak dan sebaliknya

(3)

3 perilaku anak akan mempengaruhi

respon orangtua.

Sejalan dengan itu menurut Siahaan (1986:2) mengatakan bahwa cara yang paling tepat untuk mendidik anak adalah memberikan teladan serta contoh yang baik bagi anak.

b. Memberikan Cinta tak bersyarat.

Secara umum orangtua tunggal yang berada di Jorong Sungai Janiah dalam memberikan cinta tak bersyarat berada pada kategori cukup baik berjumlah 13 dari 23 orang orangtua tunggal dengan persentase 56,52%, data ini diperkuat oleh mean skor 22,35, median 22,00, skor minimum 16,00 dan skor maksimum 34.00 serta standar deviasi 4.696.

Menurut Tim Pustaka Familiar (2007:28) Penerimaan tak bersyarat pada anak akan menimbulkan perasaan positif dalam diri anak.

Anak akan merasa dirinya berharga, meski sekali waktu ia melakukan kesalahan atau mengalami kegagalan.

Penerimaan tak bersyarat orangtua tidak hanya memberikan kasih sayang atau cinta saat anak mengikuti standar dari orangtua, tapi menerima anak apa adanya sesuai dengan kemampuannya.

c. Memberikan Pujian

Secara umum orangtua tunggal yang berada di Jorong Sungai Janiah dalam memberikan pujian berada pada kategori cukup baik berjumlah 10 dari 23 orang orangtua tunggal dengan persentase 43,48%, data ini juga diperkuat oleh mean skor 28,61, median 26.00, skor minimum 39.00 dan skor maksimum 38,00 serta standar deviasi 5,945.

Menurut Siahaan (1986:65) ada beberapa saran bagaimana cara memuji anak dengan baik.

1. Pujian akan sangat efektif kalau ungkapan dengan sepenuh hati, dan dengan iklas.

2. Usahakan kontak atau bertemu mata dengan waktu memberi pujian kepadanya.

3. Berikan pujian dengan segera, khususnya ketika dia sedang melaksanakan perbuatannya yang baik dan berhasil dengan gemilang

4. Hindarkan pujian yang berlebih- lebihan dengan menambahkan sesuatu komentar yang negatif atau perbandingan

5. Ketika anda memberikan pujian terhadap anak, diberi alasan yang tepat sehingga jelas bahwa Anda memang memujinya dengan tulus dan bukan memberikan sanjungan yang dibuat-buat

2. Upaya Orangtua membentuk Harga Diri Anak

a. Bersikap Demokratis

Secara umum orangtua tunggal yang berada di Jorong Sungai Janiah dalam bersikap demokratis berada pada kategori cukup baik berjumlah 11 dari 23 orang orangtua tunggal dengan persentase 47,38%., dan kemudian data ini diperkuat oleh mean skor 29,43 berada pada kategori cukup baik, median 27,00, skor minimum 18,00 dan maksimum 42,00 standar deviasi 6,721.

Menurut Walgito (2010:119) bahwa sikap demokratis mempunyai ciri ciri sebagai berikut:

1. Apabila anak harus melakukan suatu aktivitas, orangtua memberikan penjelasan dan alasan perlunya hal tersebut dikerjakan.

2. Anak diberi kesempatan untuk memberikan alasan mengapa ketentuan itu dilanggar sebelum menerima hukuman

3. Hukuman diberikan berkaitan berkaitan dengan perbuatannya dan berat dan ringannya hukuman tergantung kepada pelanggarannya.

4. Hadiah dan pujian diberikan oleh orangtua untuk perilaku yang diharapkan

b. Bersikap Ingarsa Sung tulada, ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani

Secara umum orangtua tunggal yang berada di Jorong Sungai Janiah dalam bersikap ingarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani berada pada kategori

(4)

4 cukup baik berjumah 13 dari 23

orang orangtua tunggal dengan persentase 56,52%, dan data ini diperkuat juga oleh mean skor 43,83, median 43,00, skor minimum 29.00, skor maksimum 66,00 dan standar deviasi 8.711.

Menurut Rokhayanah (2008:1) semboyan KH Dewantara ini merupakan kumpulan yang cukup lengkap yaitu menjadi teladan, memberikan semangat, memberikan kekuatan. Apabila semboyan ini dilaksanakan maka akan memberikan pengaruh positif terhadap anak.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian mengenai upaya orangtua tunggal membentuk konsep diri anak. Maka dapat dikatakan bahwa:

1. Upaya orangtua tunggal dalam membentuk citra diri anak di kategorikan cukup baik dengan indikator memberikan contoh yang baik, memberikan cinta tak bersyarat, memberikan pujian dikatergirkan cukup baik

2. Upaya orangtua tungga dalam membentuk harga diri anak dikategorikan cukup baik dengan indikator bersikap demokratis dan bersikap ing ngarsa sung tulada ing madya mangun karsa tut wuri handayani berada pada kategori cukup baik.

SARAN

1. Orangtua tunggal, agar lebih memberikan kasih sayang tak bersyarat pada anak, memberikan pujian,bersikap demokratis serta bersikap ing ngarsa sung tulada ing madya mangun karsa tut wuri handayani.

2. Pengelola Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat untuk lebih menambah wawasan dan pengembangan teori-teori tentang kepribadian dalam mempersiapkan mahasiswa prodi BK.

3. Peneliti, sebagai salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan program Strata Satu (S1) di Prodi BK STKIP PGRI Sumatera Barat.

4. Peneliti dapat mengetahui upaya orangtua tunggal dalam membentuk

konsep diri anak di Jorong Sungai Janiah Kecamatan Baso Kabupaten Agam dan agar mengaplikasikan pengetahuan dan pengalaman yang telah diperoleh.

5. Peneliti selanjutnya, sebagai bahan masukan bagi peneliti selanjutnya tentang hasil penelitian, serta dapat melanjutkan penelitiannya dengan melihat variabel yang berbeda.

KEPUSTAKAAN

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik) Edisi Revisi. Yogyakarta:

Rineka Cipta

Djamarah, Syaiful Bahri. 2004. Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak dalam Keluarga (sebuah perspektif pendidikan islam).

Jakarta: Rineka Cipta

Lestari, Sri. 2012. Psikologi Keluarga.

Jakarta: Kencana

Mangkuatmodjo, Soegyarto.2003.

Pengantar Statistik. Jakarta: PT Rineka Cipta

Rokhayanah, Ulfi. 2008. Semboyan KH Dewantara.(http://UNY.com/

/04/20/1452062 / Semboyan KH Dewantara) di akses 12 Mai 2015) Siahaan, N Hendry. 1986. Peranan Ibu

Bapak Mendidik Anak. Bandung:

Angkasa

Walgito, Bimo. 2010. Bimbingan dan konseling (studi dan karir ).

Yogyakarta: Penerbit Andi Willis, Sofyan. 2009. Konseling Keluarga.

Alfabeta: Bandung

Yusuf, A. Muri. 2005. Metodologi Penelitiann “Dasar-dasar Penyelidikan Ilmiah”. P

adang:

UNP Press.

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini dikarenakan promosi mampu meningkatkan motivasi dalam diri karyawan yang nantinya akan semakin memberikan dampak yang baik untuk perusahaan sehingga dibentuk hipotesis sebagai