• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNSUR TRANSISI PERIODE 4

N/A
N/A
Virda Rhaudatul Jannah

Academic year: 2023

Membagikan "UNSUR TRANSISI PERIODE 4"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

UNSUR TRANSISI PERIODE 4

Disusun oleh: kelompok 6

(2)

Mutia maqfira Mely Handayani

Anggota Kelompok 6

Nastia syari

Kiki MP

Virda RJ

(3)

Dalam tabel periodik unsur, unsur Transisi terletak di antara unsur-unsur golongan IIA dan unsur-

unsur golongan IIIA.

berdasarkan konfigurasi elektronnya unsur transisi termasuk dalam blok d.

Letak

(4)

Sifat-sifat khas

Mempunyai

bilangan oksidasi lebih dari satu macam, meskipun

ada juga yang hanya mempunyai

satu macam.

Mempunyai

kecenderungan yang kuat membentuk ion

kompleks.

Senyawanya ada yang bersifat

paramagnetik, tetapi ada pula yang bersifat

diamagnetik

Kebanyakan ion atau senyawanya bewarna, berbeda dengan unsur-

unsur blok s dan p yang umumnya putih

(5)

1. Semua unsur Transisi (golongan B) adalah logam

2. Hampir semua nya padat pada suhu ruangan, kecuali Hg (raksa) yang cair.

3. Dapat membentuk ion kompleks.

4. Adanya elektron yang tidak berpasangan

Sifat -sifat unsur Transisi

(6)

Sifat-sifat unsur Transisi periode

(7)

ulasan

Sifat unsur Transisi yang penting adalah kemampuan nya membentuk ion kompleks.

Ion kompleks tersusun dari ion logam sebagai ion pusat yang dikelilingi oleh

beberapa ligan (dapat berupa ion negatif atau molekul netral). Banyak nya ligan yang mengelilingi ion pusat disebut bilangan koordinasi, sedangkan muatan ion kompleks nya merupakan jumlah aljabar dari muatan ion pusat dan jumlah muatan

ligan.

(8)

penulisan ion kompleks

Untuk menuliskan suatu ion kompleks, dituliskan ion pusat diikuti ligan-ligannya.Jumlah ligan dituliskan sebagai indeks dan

ditutup dengan kurung kotak{ }.Jumlah muatan ion pusat dan

ligan dituliskan sebagai muatan ion kompleks yang dituliskan

dikanan atas(IUPAC).

(9)

Contoh penulisan ion kompleks

(10)

pembentukan ion kompleks

Ion kompleks terbentuk dengan ikatan kovalen koordinasi antara ligan (mempunyai pasangan elektron bebas) dengan ion pusat

(mempunyai Orbital kosong, umumnya Orbital d).sifat kemagnetan ion kompleks di pengaruhi oleh ada tidaknya elektron tak

berpasangan pada ion pusatnya (elektron pada Orbital d). Makin banyak elektron tak berpasangan, makin kuat pula Sirat para

magnetiknya. Geometri ion kompleks ditentukan secara

eksperimen dengan difraksi sinar X pada kristal garamnya.

(11)

Ion [NiCl4]²- bersifat paramagnetik, ini menunjukkan ion pusat Ni²+ mengandung elektron tak berpasangan. Ni²+ harus

menyediakan 4 Orbital yang kosong untuk menerima 4 ion Cl- (sebagai ligan). Keempat Orbital tersebut adalah 1 Orbital 4s

dan 3 Orbital 4p

(12)

Ion [Ni(CN)4]²- bersifat diamagnetik. Hal ini menunjukkan ion pusat Ni²+ tidak mengandung elektron tak

berpasangan. Ni²+ harus menyediakan 4 Orbital yang kosong (sebagai ion pusat) untuk menerima 4 ion CN- (sebagai ligan). Keempat Orbital tersebut adalah 1

Orbital 3, 1 Orbital 4s, dan 2 Orbital 4p.

(13)

1. Disebutkan nama ligan

2. a) penyebutan ligan anion di akhiri dengan akhiran o

b) penamaan ligan netral sesuai nama molekul netralnya

c) untuk ligan-ligan yang tidak sederhana, penamaannya biasa dituliskan dengan

singkatan.

3. Banyaknya ligan dinyatakan dengan awalan di (2), tri(3), Tetra(4), penta(5), heksa(6), terkadang

dengan awalan bis, Tris, tetrakis sebagai pengganti di, tri, dan tetra.

4. Nama kompleks bermuatan negatif (anion) berakhiran at.

penamaan ion kompleks (IUPAC)

(14)

Sifat amfoter ion kompleks

Larutan tawas

KCr(SO4)2.12H2O dalam air bersifat asam lemah.Hal ini

dikarenakan ion kromium dalam air membentuk

kompleks {Cr(H2O)6}³+.H2O dalam kompleks dapat

melepaskan ion H+ dan

meninggalkan ion OH-(ion OH- menggantikan kedudukan H2O

sebagai ligan).

Penambahan basa kuat sedikit demi sedikit

akan menghasilkan endapan

{Cr(OH)3(H2O3}, penambahan basa

selanjutnya dapat melarutkannya

kembali.

Jika ditambahkan asam maka akan

terjadi reaksi

sebaliknya,Proton akan diikat oleh OH-

membentuk H2O dan kedudukan H2O dan

kedudukan OH- sebagai ligan

digantikan oleh H2O.

Jika banyaknya OHOH-=x,H2O=y, sedangkan muatan ion kompleks =z,{Cr(OH)x(H2O)y}z,maka terdapat hubungan x+y=6, sedangkan z=3-x.

(15)

penggantian ligan

Suatu ligan yang kurang reaktif terhadap ion pusat dapat digantikan oleh

ligan lain yang lebih reaktif terhadap ion pusat. misalnya, amonia(NH3) dapat menggantikan kedudukan air (H2O), sedangkan amonia dapat digantikan

kedudukannya oleh etilendiamin (en)

Urutan kereaktifan beberapa ligan terhadap ion pusat adalah

CN->phen(phenanthroline) >en = NH3>H2O>C2O4²->I-,

Br-,Cl-,F-

(16)

Referensi

Dokumen terkait

Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan yang terbentuk dari pemakaian pasangan elektron bersama yang berasal dari salah satu atom yang memiliki pasangan elektron bebas..

Ikatan kovalen terbentuk melalui pemakaian pasangan elektron bersama yang di Tunjukkan pada nomor 1,2,5,dan 3 sedangkan ikatan kovalen koordinasi terbentuk dengan

Teori ini membahas orbital atom logam dan ligan yang digunakan untuk berikatan. Ikatan yang terbentuk merupakan ikatan kovalen koordinasi. al., 2008: 28) yang

Dalam ikatan kovalen normal digunakan dasar pemakaian bersama pasangan elektron. Dalam hal ini pasangan elektron tersebut berasal dari kedua atom. Jumlah ikatan yang terdapat

Elektron valensi unsur-unsur periode keempat menempati subkulit 3d dan 4s. Hal ini menyebabkan unsur-unsur transisi periode keempat mempunyai sifat periodik yang

Ikatan yang terjadi disini (dan juga ion yang sejenis yang terbentuk dari sebagian besar logam yang lain) adalah koordinasi (kovalen dativ) dengan menggunakan pasangan elektron

Ikatan kovalen koordinasi terjadi jika pada pembentukan ikatan terdapat pasangan elektron yang hanya berasal dari salah satu atom yang berikatan.. Ikatan kovalen

Ion kompleks adalah senyawa ionik yang terdiri atas kation logam transisi (atom pusat) dan 2 atau lebih anion atau molekul netrala. Ligan adalah anion atau molekul netral terikat