PENDAHULUAN
Pertanyaan Penelitian
Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Sebagai tambahan referensi akademik dan pengetahuan penulis terkait Jurusan Ekonomi Islam dalam bidang ekowisata.
Penelitian Relevan
Penelitian oleh Novie Istoria Hidayah, mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta tentang pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan Desa Wisata Jatimulyo, Girimulyo, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta dalam pelaksanaan kegiatan pemberdayaan. Penelitian oleh Hesti Pratiwi, mahasiswa Universitas Negeri Semarang tentang Strategi Pemberdayaan Masyarakat oleh Desa Wisata Mandiri di Desa Wanurejo Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kegiatan wisata pedesaan yang semakin digemari oleh wisatawan dengan berbagai seni dan budaya setempat. 11 Novie Istoria Hidayah, Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengembangan Kota Wisata JatimulyoGirimulyoKulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, (Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2017).
Strategi pemberdayaan masyarakat dilaksanakan melalui desa wisata mandiri, faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pelaksanaan strategi pemberdayaan masyarakat dilaksanakan melalui desa wisata mandiri. 12 Hesti Pratiwi, Strategi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Desa Wisata Mandiri di Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, (Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2017).
LADASAN TEORI
Manajemen Eco-Wisata 1. Pengertian Manajemen
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 Bab IV Pasal 6 tentang Kepariwisataan, yaitu segala sesuatu yang mempunyai keunikan, kemudahan dan nilai dalam hal keanekaragaman kekayaan alam, budaya dan hasil buatan manusia, yang menjadi sasaran atau dikunjungi wisatawan. Pengembangan ekowisata yaitu dengan sarana dan prasarana yang aman bagi alam dan tidak merusak lingkungan. Potensi pangsa pasar ekowisata harus dijalankan secara efektif karena pengelola harus melihat aspek pasar wisata.
Perencanaan ekowisata membutuhkan sumber daya alam yang tidak tercemar keasliannya dan memiliki karakteristik khusus. Proses pengembangan usaha merupakan inovasi ekowisata yang up to date dan tidak merugikan kawasan serta sejalan dengan tujuan ekowisata.
Citra Perusahaan
Dalam hal ini citra lembaga pendidikan akan terlihat baik dan berkualitas baik dari sudut pandang tenaga pengajar dan peserta didik dengan hasil dan prestasi yang baik. Citra lembaga pendidikan pada dasarnya merupakan salah satu harapan yang ingin dicapai lembaga tersebut untuk membantu perguruan tinggi tumbuh dan berkembang serta berkembang dalam berbagai bidang studi. Citra perguruan tinggi juga mencakup dari segi fasilitas kampus yang lengkap, keahlian, keterampilan, pengetahuan, akreditasi kampus dan sebagainya.
Pengelolaan kekayaan (wealth management) adalah proses pengelolaan sumber dana dan aset yang dimiliki untuk kelangsungan usaha. Dalam faktor tersebut untuk membangun dan meningkatkan setiap lini di perusahaan, organisasi atau perguruan tinggi. Di perguruan tinggi, seharusnya rektor, dekan, ketua jurusan dan mahasiswa berperan aktif dalam membangun jejaring dan kreativitas untuk membentuk struktur kampus yang baik.
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan atau langsung di tempat penelitian. Penelitian lapangan adalah penelitian yang bertujuan untuk mempelajari secara intensif latar belakang situasi terkini dan interaksi sosial, individu, kelompok, dan masyarakat.34 Dalam arti penelitian lapangan adalah penelitian langsung dengan cara berinteraksi dengan objek kajian untuk mendapatkan data yang pasti dan akurat. . sumber daya. Penelitian yang digunakan bersifat kualitatif, penelitian kualitatif merupakan suatu proses penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau langsung dari pengamatan.
Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif karena mengungkapkan fakta-fakta yang ada dari data yang terkumpul serta menggambarkan dan mendeskripsikan peristiwa yang terjadi. Oleh karena itu, dalam penelitian ini lebih ditekankan pada pandangan tentang deskripsi ilmiah tentang peristiwa dengan kata-kata. Dalam penelitian ini peneliti berusaha menjelaskan, mendeskripsikan, mengelaborasi hasil penelitian tentang pola pendampingan pengelolaan ekowisata dan hasil pola pendampingan tersebut mempengaruhi citra lembaga.
Sumber Data
Dalam hal ini peneliti hanya ingin mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan keadaan sesuatu yang diteliti. Kemudian peneliti akan mengungkapkan dalam bentuk pernyataan-pernyataan yang tidak signifikan, tidak terdapat tingkat kesalahan, karena penelitian ini tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi, sehingga tidak terjadi kesalahan generalisasi. Sumber data primer adalah sumber data yang memberikan data secara langsung kepada peneliti untuk keperluan penelitian.36 Oleh karena itu, Anda harus benar-benar memperhatikan sumber data primer, karena sumber tersebut digunakan sebagai objek penelitian.
Pada sumber data primer diperoleh dari teknik pengambilan sampel Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel untuk sumber data dengan pertimbangan tertentu. Perkembangan khusus ini, misalnya orang yang dianggap tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia adalah penguasa, sehingga memudahkan peneliti untuk mengeksplorasi objek atau situasi yang diteliti. Jadi penentuan sampel dalam penelitian kualitatif terjadi pada saat peneliti memasuki lapangan dan selama penelitian berlangsung.
Caranya adalah seorang peneliti memilih orang-orang tertentu yang dianggap dapat memberikan data yang diperlukan, kemudian berdasarkan data atau informasi yang diperoleh dari sampel sebelumnya, peneliti dapat menentukan sampel lain yang dianggap dapat memberikan data yang lebih lengkap yang diberikan lebih dari 3 orang anggota. komunitas Ayo Ke Dam Raman, masyarakat sekitar bendungan Raman 28 Purwoasri, seperti Pemandu Wahana Bebek Air, Spot. Sumber data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh melalui penelitian secara tidak langsung melalui perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Sumber sekunder adalah sumber yang tidak secara langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau melalui dokumen.
Teknik Pengumpulan Data
Dalam teknik pengumpulan data untuk memperoleh informasi kualitatif yang penulis lakukan adalah melalui wawancara dan dokumentasi. Wawancara adalah teknik untuk memperoleh data melalui tanya jawab yang disesuaikan dengan kebutuhan penelitian, dalam arti lain teknik wawancara adalah suatu bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan satu orang yang ingin memperoleh informasi dari orang lain dengan mengajukan pertanyaan yang diajukan berdasarkan tujuan tertentu. 38 Jenis wawancara yang dilakukan oleh peneliti sebagai berikut. Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, jika peneliti atau pengumpul data mengetahui dengan pasti informasi apa yang diperoleh.
Dalam arti peneliti atau pengumpul data menyiapkan instrumennya berupa pertanyaan-pertanyaan yang disiapkan oleh peneliti. 38 Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), p, 180. Dalam penelitian ini wawancara mendalam ditujukan kepada 3 orang anggota komunitas IUD yaitu wakil . Rektor III IAIN Metro dan masyarakat tersebut.
Teknik dokumentasi adalah metode yang menggunakan data dari sumber-sumber karya atau warisan yang berarti tercetak dan tidak tercetak. Menurut pengertian lain, Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam metodologi penelitian sosial, pada dasarnya metode yang digunakan untuk melacak data historis.40. Peneliti memperoleh data dokumentasi dari buku-buku terkait dan khususnya buku edaran atau isu yang menceritakan tentang dam raman Karya ini berasal dari Dharma Setyawan dan kawan-kawan dengan judul 100 Hari #ayokedamraman.
Teknik Analisis Data
- Profil Dam Raman
- Profil Komunitas Ayo Ke Dam Raman (AKDR)
- Profil IAIN Metro
Bendungan Raman merupakan bendungan air yang dikelola oleh UPTD Balai PSDA Wilayah II (Seputih-Sekampung) di bawah Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Dinas PSDA Provinsi Lampung. Ramandam dibangun sejak tahun 1960-an dengan tujuan agar air tidak mengalir ke persawahan di Raman Utara. Sebelum menjadi tempat wisata, Ramandam merupakan sumber pengairan atau pengairan utama untuk sawah dan persawahan, tempat pemancingan, atau sekedar tempat nongkrong dan menikmati suasana alam.
Bendungan Raman berfungsi sebagai waduk irigasi utama bagi persawahan dan persawahan di Kota Metro serta wilayah Lampung Tengah dan Lampung Timur. Di sekitar bendungan Raman sering terjadi perampokan atau perampokan, tempat anak muda melakukan asusila atau berhubungan seks, dan anak muda melakukan hubungan seks bebas. Sejarah dan Perkembangan Komunitas Ayo Ke Dam Raman Komunitas Ayo Ke Dam Raman (IUD) adalah komunitas yang dibentuk untuk mengembangkan Bendungan Raman menjadi tempat wisata bagi warganya.
Gerakan Ayo Ke Dam Raman (AKDR) adalah gerakan yang dijalankan oleh masyarakat sekitar Purwoasri, dibantu oleh beberapa mahasiswa dan dosen di Kota Metro. Komunitas IUD ini awalnya terdiri dari para pemuda di sekitar Bendungan Raman yang aktif sebagai petani, pelajar, mahasiswa dan pekerja. Peran Pembangunan Wisata Bendungan Raman yang dilakukan kedua paguyuban adalah menjaga ketertiban dan keamanan di kawasan perbatasan Kota Metro dan Desa Sri Sawahan Kabupaten Lampung Tengah, serta Kota Metro dan Desa Wonosari Timur. Kabupaten Lampung.
Ketertiban memiliki nilai strategis mengingat citra rawan kriminalitas dan perampokan di sekitar kawasan Bendungan Raman yang tenang sebelumnya tegang dan jauh dari pemukiman yang terdiri dari semak belukar, perkebunan dan persawahan yang luas. Awalnya tidak aman dan rawan kejahatan, Dam Raman telah berubah menjadi tempat yang damai, bersahabat dan aman. Sum, pengunjung Bendungan Raman dari Kabupaten Tulang Bawang Barat, menuturkan, saat masih kuliah, Bendungan Raman masih terlihat sedikit seram saat dikunjungi.
Pola Pendampingan Manajemen Eco-Wisata di Dam Raman
Program yang dijalankan oleh komunitas IUD ini terkait dengan dosen IAIN Metro dan mahasiswanya. Harapannya ada kerjasama dengan pihak kampus, karena selama ini tidak ada peran dan tugas mahasiswa dalam pembangunan daerahnya karena beberapa mahasiswa jurusan Ekonomi membantu pengelolaan ekowisata. Pola pendampingan yang dibangun tidak terlepas dari IAIN Metro karena yang terlibat adalah dosen IAIN Metro.So soal pencitraan, dilakukan wawancara dengan pejabat kampus.
Citra yang sesuai dengan kampus IAIN Metro adalah citra yang menimbulkan kesan baik dengan meningkatkan citra yaitu dengan prestasi mahasiswa sebagaimana kita ketahui IAIN menjadi juara di berbagai perlombaan, dalam bidang organisasi kemahasiswaan IAIN sangat baik. Pendampingan para pengajar IAIN Metro Dharma Setyawan dengan beberapa mahasiswanya merupakan salah satu cara untuk meningkatkan citra institusi di masyarakat, dan hal ini dapat menjadi salah satu akreditasi kampus sebagai layanan. Banyak cara untuk meningkatkan citra kampus IAIN Metro melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi yang tertuang dalam Rencana Induk Pembangunan (RIP), Rencana Strategis (RENSTRA), Rencana Jangka Panjang (RENJA) dan Jadwal Operasional (RENOP).
Model pendampingan yang dilakukan komunitas adalah Dharma Setyawan dan mahasiswa IAIN Metro yang membentuk komunitas Ayo Ke Dam Raman (AKDR). Berdasarkan pemaparan di atas, pola pendampingan pengelolaan ekowisata Bendungan Raman mempengaruhi citra IAIN Metro khususnya. Menurut sepengetahuan kampus IAIN Metro, ada yang tidak mengenal IAIN Metro karena image yang dikandungnya adalah sebuah pertunjukan, bukan dari sebuah institusi.
Sedangkan empat responden lainnya mengetahui kampus IAIN Metro dengan pelayanan atau kualitas pendidikannya, misalnya banyak yang kuliah di IAIN Metro dan dari segi agama. Aparat desa mengetahui keberadaan IAIN Metro. Menurutnya kampus IAIN Metro sangat bagus dan selalu memberikan peningkatan. Sehingga masyarakat dan perangkat desa dari pola pendampingan hingga pengelolaan ekowisata mempengaruhi citra IAIN Metro melalui citra kinerja.
PENUTUP
Saran
Menciptakan terobosan baru dalam pemasaran pariwisata dengan melakukan kerjasama di berbagai bidang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Masyarakat harus memiliki kesadaran yang tinggi untuk menjaga alam, karena kegiatan ekonomi yang ada harus dilakukan lebih konservatif lagi, menyesuaikan dengan kondisi dan situasi alam, agar tidak merusak dan mengeksploitasi alam.