• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untitled - LPM-UMI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Untitled - LPM-UMI"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

Melalui buku kecil ini kami ingin memperkenalkan sistem akreditasi baru dengan alur pemikiran yang sebenarnya menjadi inti akreditasi program studi kesehatan, yaitu sebagai berikut, sejarah pendirian, landasan hukum, orientasi strategis, organisasi, proses kerja akreditasi. oleh LAM-PTKes, serta panduan penggunaan aplikasi Sistem Akreditasi Online (SIMAk). Proses Akreditasi yang dilakukan LAM-PTKes tidak hanya sekedar untuk memberikan status dan pemeringkatan akreditasi program studi, namun terutama untuk menumbuhkan kesadaran, motivasi dan langkah nyata yang pada akhirnya mengarah pada budaya peningkatan mutu berkelanjutan. Dalam upaya menumbuhkan budaya peningkatan mutu pada program studi, LAM-PTKes menambahkan unsur fasilitator sebagai anggota tim penilai, selain unsur penilai dan validator.

Fasilitator berperan dalam mempersiapkan akreditasi sebelum dilakukan penilaian oleh asesor, dan memantau peningkatan akreditasi setelah keputusan mengenai status dan peringkat akreditasi ditentukan oleh LAM-PTKes. Dengan kerja keras bersama antara program dan LAM-PTKes dalam meningkatkan mutu dan akuntabilitas akreditasi perguruan tinggi kesehatan, diharapkan visi LAM-PTKes dapat tercapai. Terima kasih kami sampaikan kepada Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek dan Dikti), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti), Direktur Pembelajaran Mahasiswa (Dirbelmawa) , Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dan pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas dukungannya terhadap Asosiasi LAM-PTKes.

Ide pembentukan lembaga akreditasi pendidikan tinggi kesehatan dimulai pada tahun 2010 melalui fasilitasi Proyek Peningkatan Mutu Pendidikan Kesehatan Profesi (HPEQ) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).

Gambar 1.1 : Kesepakatan Pendirian LAM-PTKes Indonesia
Gambar 1.1 : Kesepakatan Pendirian LAM-PTKes Indonesia

Undang-Undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 87 tahun 2014 tentang

Status akreditasi dan peringkat akreditasi program studi merupakan salah satu syarat pengakuan dan pengalihan satuan kredit semester antar perguruan tinggi. Akreditasi program studi dan pendidikan tinggi dilakukan berdasarkan data dan informasi dari Pangkalan Data Dikti.

Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Repbulik Indonesia Nomor AHU –

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 291/P/2014 tentang Pengakuan

Orientasi Strategis merupakan kejelasan arah yang ingin dituju organisasi, membentuk pola adaptasi organisasi terhadap perubahan lingkungannya dan merupakan kunci keberlanjutan dan perkembangan organisasi di masa depan. Hanya dengan Orientasi Strategis yang jelas, suatu organisasi dapat menjadi organisasi adaptif yang mampu menahan perubahan lingkungannya. Visi, Misi dan Tujuan membentuk satu kesatuan yang bersama-sama dengan Nilai-Nilai membentuk Orientasi Strategis organisasi.

Visi LAM-PTKes

Tata Nilai LAM-PTKes

Sistem penjaminan mutu perguruan tinggi (SPM-Dikti) terdiri dari sistem penjaminan mutu internal (SPMI) dan sistem penjaminan mutu eksternal (SPME). Kegagalan menjaga mutu pada satu tahap/mata rantai akan mengakibatkan kegagalan dalam upaya mencapai pelayanan kesehatan yang bermutu. Konseptualisasi : Konsep profesi kesehatan yang dibutuhkan dan konsep sistem pelayanan kesehatan yang akan menggunakannya.

Kegunaan (usaha lembaga pendidikan untuk...menjamin lulusannya dapat diterjunkan secara optimal...sesuai dengan kompetensi yang diperoleh). konsep profesi kesehatan yang dibutuhkan dan konsep sistem kesehatan. Untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan dapat disebarkan ke masyarakat sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya, maka program studi bertugas menyelenggarakan sistem pembelajaran dan pendidikan yang harus mengacu pada konsep profesi kesehatan yang diperlukan dan konsep profesi kesehatan. . sistem layanan yang akan dia gunakan. Nilai operasional ini mengharuskan LAM-PTKes mendapatkan kepercayaan seluruh pemangku kepentingan yang mencakup empat pilar utama: kelembagaan/kurikulum; badan/asosiasi profesi lembaga pendidikan; pemerintah; komunitas pengguna; serta mahasiswa dan komunitas internasional.

Pendidikan interprofesional terjadi ketika 2 profesi atau lebih saling belajar untuk meningkatkan kolaborasi dan kualitas layanan kesehatan. Pendidikan interprofesional akan memicu kolaborasi interprofesional dalam sistem pelayanan kesehatan, sehingga pada akhirnya akan meningkatkan kualitas pelayanan di masyarakat seperti terlihat pada gambar 3.5.

Gambar 3.2 : Quality Cascade
Gambar 3.2 : Quality Cascade

Misi LAM-PTKes

15 Pendidikan Kesehatan Interprofesional merupakan penerapan nyata dari 4 Nilai Operasional LAM-PTK lainnya, yaitu: Peningkatan Mutu Berkelanjutan (CQI); Kaskade Kualitas;.

Tujuan LAM-PTKes

Penyelenggaraan akreditasi nasional pendidikan tinggi kesehatan secara berkelanjutan yang dipercaya oleh seluruh pemangku kepentingan (berkelanjutan dan kredibel). Penyiapan kebijakan, standar, instrumen dan prosedur akreditasi pendidikan tinggi kesehatan yang dioperasionalkan oleh LAM-PTKes (Khusus); Peningkatan mutu program studi yang terakreditasi LAM-PTKes, berdasarkan indikator antara lain Uji Kompetensi dan Tracer Study (Terukur);

Terwujudnya lulusan program studi yang telah terakreditasi LAM-PTKes yang mampu memberikan layanan kesehatan dengan kompetensi sesuai dengan standar dan kebutuhan masyarakat (relevan); Asosiasi Pusat Pendidikan Perawat Indonesia (AIPNI) yang nama Inggrisnya adalah Asosiasi Pusat Pendidikan Perawat Indonesia (AINEC). Sehubungan dengan upaya menumbuhkan budaya peningkatan mutu program studi, LAM-PTKes sebagai anggota tim evaluasi menambahkan unsur moderator di samping unsur evaluator dan validator.

Untuk mencapai tujuan akreditasi tersebut, maka struktur organisasi yang diperlukan untuk mewadahi berbagai kegiatan untuk mencapai visi, misi dan tujuan LAM-PTKes adalah struktur organisasi yang disepakati seperti terlihat pada Gambar 4.1 di bawah ini. Bagi LAM-PTKes, tujuan akreditasi bukan hanya untuk menjamin status akreditasi program studi dan pemeringkatan, namun yang terpenting adalah menumbuhkan kesadaran, motivasi dan langkah konkrit yang pada akhirnya mengarah pada budaya peningkatan mutu berkelanjutan. Anggota asosiasi yang terdiri atas OP dan AIP dari 7 bidang ilmu kesehatan, yang menghasilkan keputusan tertinggi/strategis melalui dewan LAM-PTKes;

Dari organogram di atas terlihat bahwa LAM-PTKes sebagai organisasi pelayanan merupakan organisasi matriks yang mempunyai unsur fungsional dan unsur struktural. Independensi LAM-PTK diutamakan dalam pengambilan keputusan akreditasi dan kemandirian finansial yang ditetapkan oleh. Komitmen LAM-PTKes untuk bertindak independen terlihat pada organogramnya yang menunjukkan bahwa garis komando Ketua Umum Pengurus LAM-PTKes hanya berasal dari Majelis LAM-PTKes yang beranggotakan perwakilan OP dan AIP kesehatan.

Pengurus

Begitu pula dengan anggota Dewan Pembina, Pengawas, dan Badan Akreditasi, meskipun berasal dari unsur pemerintah, industri pendidikan dan kesehatan, serta masyarakat sipil – TIDAK mewakili kepentingan unsur tersebut.

Majelis Akreditasi

Divisi Akreditasi

Fasilitator

Asesor

Validator

Peran LAM-PTKes dalam Interprofesionalisme

Akreditasi terpadu pendidikan akademik, profesi, dan vokasi yang saling mendukung peningkatan keterampilan tenaga kesehatan secara menyeluruh melalui instrumen sinkron.

Tujuan Akreditasi oleh LAM-PTKes

1 -12 hingga +1 Sekretariat mengidentifikasi Program Studi yang masa akreditasinya akan berakhir dalam 12 (dua belas) bulan ke depan, berdasarkan Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PD Dikti). 2 Idem Dua belas (12) bulan sebelum masa berlaku akreditasi berakhir, Sekretariat LAM-PTKes menginformasikan kepada program studi untuk mengajukan akreditasi melalui surat elektronik yang dikonfirmasi melalui SMS. 4 Idem Ketua Tim Penyusunan Akreditasi menunjuk penanggung jawab masing-masing: 1) Penilaian Mandiri Program Studi;

Ketua Tim Penyusunan Akreditasi bersama anggota timnya memutakhirkan, menganalisis dan menyempurnakan isi Program Studi Evaluasi Diri; Formulir Kurikulum dan Formulir Unit Pengelola Kurikulum. Sekretariat Idem mengirimkan nama Fasilitator yang akan melakukan pembinaan terhadap program studi berdasarkan penetapan Ketua Jurusan/Direktur Akreditasi. 13 Ditto Berkas akreditasi lengkap dan akhir diunggah oleh program studi ke SIMAK LAM-PTKes, beserta borang penilaian kinerja fasilitator.

22 Sekretariat LAM-PTKes Idem mengirimkan kepada Tim Evaluasi dan program studi surat tugas evaluasi lapangan tim evaluasi, nama dan alamat program studi serta nomor telepon yang dapat dihubungi, surat pemberitahuan resmi program studi termasuk nama dan nomor telepon kontak Tim Penilai. 28 Idem Pemaparan dan penjelasan oleh pimpinan unit pengelola program studi dan pimpinan program studi, dihadiri oleh pimpinan unit pendukung program studi (misal: kepala laboratorium, kepala perpustakaan, kepala bagian akademik, ketua bagian kemahasiswaan, dan ketua jurusan). 29 Idem Tim Evaluasi meneliti data, informasi dan bukti-bukti yang telah disiapkan oleh program studi dan kondisi lapangan lainnya, di negara masing-masing (Tim Evaluasi dapat membagi tugas mengunjungi berbagai negara).

33 Idem Tim asesor mengadakan pertemuan dengan ketua program studi, ketua unit pengelola program studi dan dosen untuk membahas berita acara hasil asesmen lapangan. 34 Idem Tim asesor menandatangani berita acara penilaian lapangan dengan Ketua Program Studi untuk formulir unit pengelolaan program studi dan dengan Ketua Unit Pengelola Program Studi untuk formulir unit pengelolaan program studi. 35 Idem Tim Asesor menyiapkan rekomendasi dan hal-hal mendesak untuk ditindaklanjuti oleh Program Studi yang disampaikan pada acara penutupan asesmen lapangan program studi.

38 Prodi Idem mengirimkan/mengunduh formulir evaluasi kinerja LAM-PTKes paling lambat 1 minggu setelah hari terakhir pelaksanaan penilaian lapangan ke sekretariat. 41 Idem Setelah menerima ringkasan program studi dari Tim Validasi, Sekretariat mempersiapkannya sebagai bahan rapat Badan Akreditasi LAM-PTKes. 42 Rapat Paripurna Badan Akreditasi Idem memutuskan status dan peringkat akreditasi program studi berdasarkan hasil asesmen lapangan yang telah divalidasi.

44 Sekretariat Idem LAM-PTKes membuat dan mengirimkan surat keputusan untuk program studi terakreditasi dan non-akreditasi. 49 Idem Apabila keputusan Rapat Paripurna Dewan Akreditasi menyatakan keberatan TIDAK Sah, maka Sekretariat LAM-PTKes akan menerbitkan surat pemberitahuan penolakan keberatan program studi. 50 Sekretariat Idem menulis surat pemberitahuan kepada Program Studi bahwa akan dilakukan evaluasi lapangan bersama tim evaluasi lain.

Tanggung jawab penilai adalah melakukan analisis terhadap keadaan pelatihan melalui proses penilaian kecukupan (desk evaluasi) dan penilaian lapangan (kunjungan).

Gambar  5.1  di  bawah    memperlihatkan  Peta  Proses  Kerja  Akreditasi  oleh  LAM-PTKes  untuk memberi ilustrasi  yang lebih jelas mengenai tahap-tahap proses kerja akreditasi oleh  LAM-PTKes
Gambar 5.1 di bawah memperlihatkan Peta Proses Kerja Akreditasi oleh LAM-PTKes untuk memberi ilustrasi yang lebih jelas mengenai tahap-tahap proses kerja akreditasi oleh LAM-PTKes

Gambar

Gambar 1.1 : Kesepakatan Pendirian LAM-PTKes Indonesia
Gambar 1.2: Road Map dan Milestones Pembentukan LAM-PTKes
Gambar 3.2 : Quality Cascade
Gambar 3.3 : Conceptualization - Production – Usability (CPU)
+5

Referensi

Dokumen terkait

The purpose of this research was to find outs students’ perception on synchronous and asynchronous learning during classroom discussion at Indonesian English Translation class of