• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untitled - Repository IAIN Bengkulu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Untitled - Repository IAIN Bengkulu"

Copied!
118
0
0

Teks penuh

Tujuan penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran VCT dan ceramah dapat mempengaruhi hasil belajar siswa pada materi keyakinan moral di MIN 1 Kota Bengkulu. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran value clarification Technique (VCT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran aqidah moral di MIN 1 Kota Bengkulu.

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Sebagian anak belum bisa menghafal Al-Quran dengan lancar karena masih dalam tahap belajar membaca Al-Quran tahap awal.

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Apa saja permasalahan orang tua dalam mengembangkan kemampuan menghafal Al-Qur'an pada anak di Desa Bogor Baru Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang. Bagaimana solusi permasalahan orang tua dalam mengembangkan kemampuan menghafal Al-Qur'an pada anak di Desa Bogor Baru Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang.

Tujuan Penelitian

Sebagai tambahan informasi dalam mengembangkan pendidikan Islam khususnya dalam pembelajaran Al-Quran pada aspek hafalannya. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi anak, guru, orang tua dan masyarakat umum mengenai pentingnya mengetahui kesulitan-kesulitan yang ada dalam menghafal Al-Qur'an, karena hal ini erat kaitannya dengan kemampuan anak dalam Menghafal Al-Qur'an.

Sistematika Penulisan

Bagi seorang muslim, menghafal Al-Qur'an baik 30 Juz maupun sebagiannya adalah ibadah. 26 Muhammad Makmum Rasyid, Keajaiban Menghafal Al-Qur'an (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2015), hal. 54. dan mengurangi fokus mental.

Taman Pendidikan Al-Qur’an

Dari pengertian di atas, Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA/TPQ) adalah wadah atau lembaga informal yang mendorong peserta didik membaca Al-Qur'an, menghafal Al-Qur'an, serta mengkaji dan memperdalam materi. diajarkan di TPA sebagai pembentukan akhlak terpuji sesuai dengan petunjuk Al-Qur'an. Tujuan keseluruhan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) adalah mengembangkan warga negara menjadi pribadi muslim yang sesuai dengan ajaran akidah Islam dan menanamkan rasa keagamaan tersebut dalam aspek kehidupan. Dari pendapat di atas jelas bahwa tujuan Taman Pendidikan Al-Qur'an jelas bukan sekedar belajar membaca Al-Qur'an saja, melainkan belajar membaca Al-Qur'an dengan makhraj yang benar. tentang surat dan tajwid, menghafal surah - surah dalam Al-Qur'an dan mempelajari kandungan Al-Qur'an sebagai pedoman hidup.

Taman Pendidikan Al-Qur'an menawarkan tiga fungsi sebagai lembaga pendidikan informal, yaitu sebagai penerus dan transmisi ilmu pengetahuan Islam, pemeliharaan tradisi Islam, dan dakwah ulama.33. Dengan demikian, fungsi pendidikan Taman Pendidikan Al-Qur’an pada masa Wali Songo hanya sekedar menjalankan misi dakwah. Rumah Tahfidz Daarul 'Ilmi Taman Pendidikan Al-Qur'an Rumah Tahfidz Taman Pendidikan Al-Qur'an Daarul 'Ilmi merupakan salah satu lembaga informal sebagai tempat anak-anak belajar Al-Qur'an.

Belajar di rumah Tahfidz di taman pendidikan Al-Qur'an Daarul 'Ilmi yang dimulai pada hari Senin sampai Kamis dan terbagi dalam tiga periode belajar dalam satu hari yaitu pagi, siang dan sore. Saat menghafal Al-Quran, anak dibagi menjadi bagian-bagian bacaan Al-Quran dengan tujuan menghafal yang ditentukan.

Penelitian yang Relevan

Kerangka mental adalah model konseptual tentang bagaimana suatu teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai permasalahan penting. Peneliti akan mengkaji permasalahan apa saja yang dialami anak-anak dalam menghafal Al-Qur’an di Desa Bogor Baru Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang dan apa solusi dari permasalahan tersebut. Tujuan penelitian adalah mencari fakta dengan menggunakan prosedur atau langkah ilmiah tertentu dengan mengumpulkannya dari berbagai sumber dan fakta di lapangan.37 Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang menekankan pada kualitas atau hal terpenting tentang hakikat subjeknya.

Penelitian ini dapat dikategorikan sebagai jenis penelitian kualitatif deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang berupaya menggambarkan objek sebagaimana adanya. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan atau menjelaskan fakta dan karakteristik suatu populasi tertentu secara sistematis, faktual dan akurat. Metode penelitian ini tidak bertujuan untuk menjelaskan hubungan seperti dalam merumuskan hipotesis, dan juga tidak meramalkan atau memperkirakan implikasi apa yang akan terjadi jika suatu variabel dimanipulasi.

Penelitian kualitatif deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan secara lengkap dan mendalam mengenai realitas sosial dan berbagai fenomena yang terjadi di masyarakat yang menjadi objek penelitian untuk menggambarkan ciri, watak, ciri dan pola dari fenomena tersebut. . Oleh karena itu, melakukan penelitian dengan metode studi kasus adalah menggali informasi sebanyak-banyaknya dan sedalam-dalamnya kemudian mendeskripsikannya dalam bentuk naratif guna memberikan gambaran utuh mengenai fenomena yang sedang terjadi.40 . Lokasi ini diperoleh berdasarkan pengamatan atau observasi awal mengenai permasalahan yang ada dalam menghafal Al-Qur'an.

Informan Penelitian

Informan dalam penelitian ini adalah mereka yang mewakili dan beradaptasi dengan permasalahan hafalan Al-Qur’an pada anak di Desa Bogor Baru Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang.

Sumber Data

Dalam hal ini proses pengumpulan data harus dilakukan dengan memperhatikan sumber-sumber utama yang akan dijadikan objek penelitian. Sumber data sekunder ini adalah buku-buku yang berkaitan dengan persepsi, kemampuan membaca dan menulis Al-Quran dan dokumen lainnya.42. Penelitian ini mengumpulkan data di lapangan untuk mendeskripsikan dan menjawab fokus penelitian yang diteliti.

Proses observasi bertujuan untuk memperoleh data yang lengkap dan terperinci melalui pengamatan yang cermat melalui observasi dan partisipasi terhadap lingkungan yang diteliti. Keterlibatan observasi peneliti dilakukan melalui kegiatan proses pembelajaran terkait permasalahan yang ada dalam menghafal Al-Qur’an pada anak di Desa Bogor Baru Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang sehingga peneliti dapat memperoleh data yang akurat. Wawancara adalah suatu teknik penelitian yang dilakukan dengan cara berdialog baik secara langsung (tatap muka) maupun melalui saluran media tertentu antara pewawancara dengan orang yang diwawancarai sebagai sumber data.Wawancara sering digunakan ketika kita membutuhkan data kualitatif.44.

Dalam hal ini peneliti mewawancarai 5 orang ustadz dan ustadzah yaitu di Desa Bogor Baru Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang Utara sehingga jumlah anak yang diwawancarai adalah 12 orang. Dokumentasi merupakan catatan peristiwa masa lalu, sejumlah besar fakta dan data yang ada. disimpan dalam materi dalam bentuk dokumentasi. Dokumentasi juga merupakan bukti kebenaran dalam melakukan penelitian atau sebagai gambaran penjelasan kasus-kasus dalam penelitian agar pembaca memahami (mendeskripsikan) apa yang penulis sampaikan dalam penelitiannya.

Teknik Keabsahan Data

Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul, kemudian diklasifikasikan menurut masalah yang dibicarakan dan dianalisis isinya, data yang satu dibandingkan dengan data yang lain, kemudian diinterpretasikan dan akhirnya diberikan suatu kesimpulan. Data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan hasil wawancara dengan pihak terkait, serta data dari dokumen terkait. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal yang paling penting, memusatkan perhatian pada hal yang penting, mencari tema dan pola.

Dengan demikian, data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan memudahkan peneliti dalam melakukan pengumpulan data dan penelitian lebih lanjut jika diperlukan. Dengan demikian, data yang direduksi akan memberikan gambaran yang jelas sehingga memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data selanjutnya. Kemudian persempit apa yang telah dikumpulkan, pilih hal-hal penting, fokus pada hal-hal penting, cari tema dan polanya, dan buang hal-hal yang tidak perlu guna menyederhanakan data yang dikumpulkan agar lebih mudah dipahami.

Dengan menyajikan data ini maka akan mudah untuk memahami apa yang terjadi dan merencanakan pekerjaan selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami. Kesimpulan awal yang ditemukan masih bersifat sementara dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti-bukti pendukung yang kuat pada tahap pengumpulan data berikutnya. Kesimpulan awal yang ditemukan masih bersifat sementara dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti pendukung yang kuat pada tahap selanjutnya.

  • Jumlah Penduduk
  • Keadaan Ekonomi
  • Keadaan Sosial
  • Sarana dan Prasarana

Dibawah ini adalah hasil penelitian mengenai permasalahan orang tua terhadap kemampuan menghafal Al-Qur'an pada anak di desa bogor baru. Berdasarkan hasil wawancara dengan anak, ustad/ustdzah dan orang tua anak di desa Bogor Baru, peneliti mengetahui permasalahan yang dihadapi anak dalam menghafal Al-Qur’an. Dari hasil observasi diketahui bahwa faktor internal penghambat hafalan Al-Qur’an berasal dari diri masing-masing individu.

“Tapi susah, kadang salah orang tua saya dan mereka kurang paham hafalan Al-Quran.” Bagi anak yang sudah memiliki Al-Quran, lanjutkan ke Bab 30 hingga Bab 29, dimulai dari Surat Al-Mursalat. Hasil observasi mengungkapkan bahwa faktor internal yang menghambat hafalan Al-Qur'an berasal dari masing-masing individu.

Menghafal Al-Quran mempunyai langkah dan cara yang baik agar bacaannya lancar. Membagi waktu antara sekolah, bermain dan juga menghafal Al-Quran menjadi hal yang harus diperhatikan. Hasil observasi menunjukkan bahwa pembagian waktu yang benar dapat mengatasi permasalahan dalam menghafal Al-Quran.

Rasa bosan merupakan suatu perasaan yang pasti dialami oleh setiap orang, hal ini juga terjadi pada saat anak-anak menghafal Al-Quran. Kurang lancarnya menghafal Al-Qur’an membuat anak kesulitan dalam menghafal, sehingga ustad/ustadzah harus tetap ada.

PENUTUP

Saran

Orang tua dan pengelola rumah tahfidz taman pendidikan Al-Qur’an di Desa Bogor Baru, Kecamatan Kepahiang, Kabupaten Kepahiang hendaknya meningkatkan kerjasama untuk mengembangkan bacaan anak dan memastikan terjalinnya komunikasi yang baik untuk meningkatkan kinerja hafalan siswa. Bagi kepala membuat peraturan tertulis mengenai akibat tidak mengikuti kegiatan pembelajaran Al-Quran. Kepada ustad dan ustadzah agar dapat menghidupkan dan menumbuhkan rasa semangat yang tinggi pada anak dalam menghafal Al-Quran.

Bagi peneliti penelitian ini hanya menekankan permasalahan yang dihadapi anak-anak dalam menghafal Al-Quran, sehingga akan lebih baik jika tertarik melakukan penelitian di Desa Bogor Baru Kecamatan. Kepahiang Kabupaten Kepahiang untuk dapat melakukan penelitian terhadap aspek lain dalam menghafal Al-Quran serta permasalahan yang dihadapi ustadz dan ustadzah dalam mengajar. Implementasi Metode Stifin untuk Meningkatkan Kemampuan Menghafal Al-Qur'an di Rumah pada Al-Qur'an Stifin Paiton Probolinggo‖, Jurnal Kajian Pendidikan Islam (Jurnal Kajian Pendidikan Islam) Volume 5 Nomor 2.

Referensi