l.
Judul Penetitian2. Bidang Ilmu 3. Ketua Peneliti
a. Narna Lengkap b. Jenis Kelarnin c. IrtrIP
d. Pamgkat/Colong;ur e. Jabatan
1l Fakultm/Jurus;ul Jurnlah Tirn Peneliti Lokasi Penelitian a. Nama instansi b. Alamat 7. Waktu Penelitian 8. Biaya
Mengetahui Dekan FKIP
: 8 bulan
: Rp 7.000.000,- 4.
5.
6.
HALAIVTAIq PENGESAT{AN
LA.I'ORAN T{ASII- PENELITIAN }OSEN II{U}A
I{esiapan Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Swasta Kota Bengkulu Menerapkan Kurtkulurn llerbasis Korrrpetensi
Fengajaran
Drs. M. Arifin, M.Pd.
Laki-laki l3 I 8r3923 Penata Tk.yIII d Lektor
KlPlPcmiidikan Btrhasa dan Scni
l
orturgKota Bengkulu
Bila penelitian ini merupaknn kerja salra kelembagatur
Bengkulu, I
I
Septernber 2006 Ketua Peneliti.niversitas BengkuJu
M.A., Ph.D.
85
I
;
!
ffi
Drs.M.TArifin, M.PdNrP 131813923
r l;f':::15/I *Z e,, ba:t#wit
3"ryMzrEo,
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN RINGKASAN
DAT{SUMMARY PRAKATA
DAFTAR ISI
BAB
TPENDAHULUAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB Itr TUJUAN DAN MANFAAT PENELTTI.AN
7BAB IV METODE PENELITIAN
8BAB V EASIL DAN PEMBAHASAN
10BAB VI SIMPUTI.I{
DAI\TSARA}T
27DATTARPUSTAKA
28LAIVTPIRAN
29t
tI Itt
iv
1
A
BAB I
PENDAHULUAN
l.l Latar
BelakangSejak bergulimya
semangatreformasi pada
pertengahantahun
1998, banyak perubahan yang dialami oleh bangsa dan masyarakat Indonesia dalam hal kehidupan dan bernegara. Wujud nyata dari perubahanitu
adatah diberlakukannyaUU Nomor 22Tahun
1999 dan PP Nomor 25 Tahun 2000 tentang Otonomi Daerah yang mengatur pembagian
kewenangan pelbagai bidang pemerintahan berimplikasi pada
penyelenggaraan pemerintahan daerah saatini
dan masa datang-Selalan dengan
itu, Diknas (2001)
menegaskanhal penting
yang menjadi tema sentral berkaitan dengan bidang pendidikandiakhir
abad ke-20yaitu GBHN
1999 danUU Nomor 22
tentangOtonomi Daerah. Implikasi dari diberlakukanya
peraturan perundang-undangan tersebutyaitu
bahwadalam bidang pendidikan
secaftI simultan perlu dilakukan penyempurnaan baik terhadap sistem pendidikan pada umumnya maupun terhadapkurikulum
pada khususnya.Sebagai upaya untuk merespon tuntutan agar
kurikulum
diperbaharui, maka PusatKurikulum
dan Badan Penelitian dan Pengembangan sejaktahun
1999, telah menyusun seperangkat naskahkurikulum
baruyang diberi
namaKurikutum
Berbasis Kompetensi(KBK). Sampai saat ini, k3la tim telah menghasilkan draf tentang
landasanpengenibangan
kurikulum,
standar kompetensi dasar mata pelajaran, contoh silabus mata pelajaran, dan penjelasan program nonmata pelajaran.Mulai tahun
2001,draf
tersebutmulai
disosialisasikandi tingkungan
terbatas,instruktur dan guru inti setiap
matapelajaran,
pihak Diknas kota,
kabupaten, danpropinsi
serta kalangan perguruan tinggt dengan tujuan untuk memperoleh masukandalam
rangka penyempurnaan draf menjadi naskahjadi.
Sejaktahun
2002, sosialisasiKBK dilakukan lebih
gencardalam
ruanglingkup yang lebih luas lagi melibatkan guru setiap mata
pelajaran, kepala sekolahtingkat
SLTP danSMU
serta kalangan perguruantinggi
dandraf
yang disosialisasikanpun
merupakandraf 90
persenjadi.
Gencarnya sosialisasiini dilakukan
sangat dapatdipahami. Mengingat, KBK akan diresmikan pada tanggal 2 Mei 20A4
dan mulaidiberlakukan pada
tahun
ajaran20A4/2005 pertengahanJuli
2}O4.Alasan tainlagi
adalah terdapatnyakomponen yang berbeda
antarakurikulum
sebelumnyadengan KBK.
Menurut Diknas
QA\D
pembaharuankurikulum
yang terdapat dalamKBK meliputi
hal-hal berikut . (1)
adanya konsep standar nasional yang memuattiga
komponen, yaitu standar kompotensi, standar materi, indikator pencapaian,(2)
mekanisme pengembangankurikulum di
daerah,(3)
penjurusan (khususdi SMU), (4) program
akselarasi, (5)penilaian
berbasiskelas (PBK)
dengan mengutamakanauthentic
assessmen,dan
(6) manajemen peningkatan mutu berbasis kelas (MPMBS).Terdapatnya perbedaan komponen antara
kurikulum
sebelumnya denganKBK, juga dialami
dalam mata pelajaran Bahasa Indonesiadi SMU.
Menurut Diknas (2001) perbedaankurikulum
sebelumnyadengan KBK hanya terletak pada
kewenangan pengembangannya.Kurikulum
yang dikeluarkandari
pusat bersifat global sebagi acuan standarnasional
sedangkan pengembangan secara operasionaldilakukan di
daerah.Pendekatan seperti
ini memiliki
beberapa kelebihan antaralain: (t)
daerahlebih
luwes menyesuaikanmateri
pelajaran sesuai dengan keadaan sekolah,(2) guru dan
sekolah berpeluang untuk berlrreasi danberinisiatif
sesuai dengan kemampuan dan minatnya, (3)sekolah
diberi
peluang untuk mengembangkankurikulum
sesuai dengan potensinya, (4) guru lebih bebas rnemilihtopik/tem4
dan (5) memudahkan sistem evaluasi.Diasumsikan, perbedaan yang dimaksud sewajarnya telah dipahami dan diketahui
oleh
guru mata pelajaran Bahasa Indonesiadi SMU
swastadi Kota
Bengkulu sebelum mereka melaksanakan pada tahun ajaran 2A04DA05. Pengetahuan dan pemahaman guru mata pelajaran Bahasa Indonesiadi SMU
swastadi Kota
Bengkulu sekali diasumsikan diperoleh melalui sosialisasi yang telah dilakukan.Sejauh
pengamatanpeneliti, sampai saat ini, guru mata pelajaran
Bahasa Indonesiadi
SMU swastadi
Kota Bengkulu yang telah mengikuti sosialisasiKBK
masihdalam jumlah yang
terbatas. Biasanya,yang mengikuti
sosialisasiitu
terbatas padainstruktur mata pelajaran dan guru inti mata pelajaran.
Sementara,guru-guru
lain mendapatkan informasi tentangKBK melalui
bahantertulis
yang dibawa instruktur danguru inti atau diskusi
denganteman
sejawat.Kondisi guru mata pelajaran
BahasaIndonesia di SMU swasta di Kota Bengkulu yang demikian tentu sangat
tidak mendukung dalam pelaksanaanKBK.
Padahal, waktu pelaksanaanKBK
hanya tinggal empat bulanlagi.
Bertolakdari
fenomenaitulah
maka penelitian tentang kesiapan gurumataplajaran
Bahasa Indonesiadi SMU
swasta Kota Bengkuiu periu dilakukan.1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di ata3, dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut.
I.
Bagaimana kesiapan guru mata pelajaran Bahasa Indonesiadi
SMP swasta kota Bengkulu dalam melaksanakanKBK?
Daftar pustaka
Departemen Pendidikan Nasional .2001. Bahan Sosialisasi: Pengembongan
Kwikulum
B er b as i s Kemampuan Dasar Se ko la h Menengah (Jmum ]atcarta:bikdasmen.
Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi
Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia untuksMU.
Jakarta. Dikdasmen.Departemen Pendidikan Nasional.2002. Ringkasan Kurikulttm dan hasil Belajar. Jakarta:
Dikdasmen.
Departemen Pendidikan Nasional. 20AL. Ringkasan P eni lai an Ber b as is Ke las. Jakarta:
Dikdasmen.
Departemen Pendidikan Nasional.2002. Ringkasan Kegiatan Belajar-Mengajar. Jakarta:
Dikdasmen.
Departeman Pendidikan Nasional. 2001. Ringkasan Pengeloloan Kurikulum Berbasis
Se kol
ah
Jakarta. Dikdasmen.Riyanto. 1995. Kesiapan Siswo,
orang
Tua, Guru, Administrator Sekolah dalam MenyongsongProgram
WajibBelajar
Sembilan Tahun di Propinsi Bengkulu.Laporan Penel itian. Lembaga penelitian LINIB.
Sardiman. !998. Interal<si dan Motivasi
Belojar-Mengajar.Iakarta.
Rajawali.28