• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untitled - Universitas Udayana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Untitled - Universitas Udayana"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

DAFTAR ISI

EKONOMI PEDESAAN

Efisiensi Usahatani Anggota Simantri Lahan Kering Dan Lahan Basah di Kabupaten Gianyar ………. 1 Ni Luh Prima Kemala Dewi, Ida Ayu Listia Dewi

Penyerapan Tenaga Kerja Usahatani Anggota Simantri Lahan Basah dan Kering Di Gianyar………. 9 Putu Udayani Wijayanti, Ni Luh Prima Kemala Dewi

Determinasi Efisiensi Teknis Penggunaan Faktor Produksi pada Usahatani Padi Lahan Irigasi Kabupaten Lombok Barat ……….. 17 Hernawati,I Made Anggayuda Pramadya Sudantha

Analisis Posisi Indonesia dalam Ekspor Impor Teh ……….. 31 Istis Baroh dan Lina Purwanti Ningsih

Kajian Ekonomi Usaha Tani Tumpang Sari Kedelai dan Jagung di Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat ………. 38 Irma Mardian, Awaludin Hipi, Darwis, Nurjahratullailah, dan Eka Widiastuti

Keragaan Usaha Tani Varietas Unggul Bawang Merah di Lahan Kering Iklim Kering Kabupaten Bima ………. 47 Irma Mardian, Muji Rahayu, dan Eka Widiastuti

Kajian Pengembangan Tanaman Flacortia Inermis Roxb ………... 54 Joice Noviana Pelima

Implementasi Teknologi Jajar Legowo Super di Kabupaten Bima ……… 60 Yuliana Susanti, Sabar Untung dan Hiryana Windiyani

Faktor–Faktor Penyebab Kearifan Lokal Maneke di Ambang Kepunahan di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara ……….. 68 Jane Sulinda Tambas, Kliwon Hidayat, Charles Kepel

Dinamika Ketahanan Pangan Rumah Tangga: Kasus di Perdesaan Agroekosistem Sawah Berbasis Padi ……….. 81 Tri Bastuti Purwantini

Tipologi Petani dan Penguatan Kelembagaan ………... 92 Herlina Tarigan

Sistem Agribisnis Usahatani Padi Sawah (Kasus Pada Ekowisata Subak Sembung Desa Peguyangan Kecamatan Denpasar Utara) ………..

(3)

Gede Mekse Korri Arisena, Ni Luh Prima Kemala Dewi 106

Tingkat Perkembangan Wilayah Propinsi Bali: Kajian Indeks Diversitas Entropi di Kabupaten Bangli dan Kabupaten Karangasem ………

Widhianthini, Anak Agung Gede Purantara

116

Analisis Kelayakan Usahatani Kopi di Kabupaten Ende (Kajian pada Desa Niowula dan Randhoria) ………..

Imaculata Fatima

126

Dampak Aktifitas Penambangan Terhadap Masyarakat Sekitar Waduk Bili- Bili di Sungai Jeneberang ………

Ahmad Rifqi Asrib, Heru Winarno, Taufiq Natsri

140

Tingkat Adaptasi Petani Lokal Terhadap Penerapan Teknologi dari Petani Transmigran pada Usahatani Sawi Putih (Brassica Junceal.) di Kecamatan Betayau Kabupaten Tana Tidung ………..

M Erwan Suriaatmaja, Syamad Ramayana

151

Faktor yang Berpengaruh Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja pada Usahatani Cabe Merah di Kabupaten Karangasem, Bali ………

Wayan Widyantara

158

Profitabilitas dan Respon Petani Cabai Terhadap Fluktuasi Harga Cabai ……

Wayan Widyantara, AA Wulandira S. Dj.

163

Model Dinamika Pemasaran Komoditi Sayuran Dataran Tinggi Dalam Upaya Meningkatkan Pendapatan Petani Di Kabupaten Buleleng ………

Gede Mekse Korri Arisena, Dwi Putra Darmawan, Ni Wayan Febriana Utami, I Gde Kajeng Baskara

167

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketidakberhasilan SIMANTRI dalam Mewujudkan Pertanian Berkelanjutan di Kabupaten Bangli ……….

Luh Putu Kirana Pratiwi, Nyoman Yudiarini

176

Analisis Ketahanan Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) di Kabupaten Gianyar ……….

Luh Putu Kirana Pratiwi

192

Pemanfaatan Salep Antiluka Ekstrak Kunyit dan Limbah Kulit Bawang Merah Sebagai Pertolongan Pertama Untuk Mencegah Infeksi pada Masyarakat Pasca Bencana di Desa Penyabangan, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng ……….

Gede Mekse Korri Arisena, Dwi Putra Darmawan, Made Ary Sarasmita, Ni Wayan Febriana Utami, I Gde Kajeng Baskara

201

(4)

MANAJEMEN PRODUKSI PERTANIAN ON-FARM Potensi Buah Mahkota Dewa dan Kulit Jeruk Purut sebagai Insektisida Nabati terhadap hama Crocidolomia pavonana F. (Lepidoptera: Crambidae) ……….

Muhammad Sayuthi, Hasnah, Alfian Rusdy, Dwima

208

Upaya Memproduksi Buah Jeruk Siam di Luar Musim dan Peningkatan Kualitas Buah Melalui Aplikasi Kalium Nitrat dan Pupuk Agrodyke …………

N. K. Alit Astiari, Luh Kartini, dan Putu Anom Sulistiawati

219

Kajian Keragaan Agronomis dan Produktivitas Beberapa Varietas Unggul Baru Kedelai di Lahan Sawah Beriklim Kering ………..

Nani Herawati, Ai Rosah A,Tantawizal, Yuliana Susanti, Awaludin Hipi

228

Aplikasi Jenis dan Konsentrasi Pestisida Organik Terhadap Pengendalian Hama Penting Tanaman Brokoli ………

Christina.Leta Salaki, Vivi Bernadeth Montong

240

Efektivitas Pupuk Hayati Penambat Nitrogen dan Pelarut Fosfat pada Tanaman Padi di Kecamatan Puyung Kabupaten Lombok Tengah NTB ……..

Fitria Zulhaedar dan Titin Sugianti

248

Biostatistik Sidat Perak Danau Poso ………..

Martho Harry Melumpi1, Yunober Mberato, Daniel Limbong, Falerianus Dosi

258

Tanggap Tanaman Kacang Hijau dengan Penambahan Kompos dan Penyiangan Di Tanah Inceptisol Narmada, Lombok Barat – NTB ……….

Eka Widiastuti

269

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Perbandingan Pendapatan Padi dan Pisang Klutuk di Lahan Sawah Desa Puhu Gianyar ………

I Dewa Gede Agung, I Wayan Widyantara

279

Persepsi Petani Terhadap Usahatani Pisang Klutuk di Lahan Sawah Desa Buahan Gianyar ………

I Wayan Sudarta, I Dewa Gede Agung

286

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Agrowisata Menunjang Pariwisata Berkelanjutan di Kintamani ………

IM. Sarjana dan IK Surya Diarta

292

(5)

vii

Pengaruh Karakteristik Petani Terhadap Tingkat Adopsi Dalam Usaha Tani Padi Metode SRI (System of Rice Intensification) di Kota Tarakan ………..

Sekar Inten Mulyani, Hendris

306

Konsep Penyuluhan untuk Pembangunan Pertanian Perkotaan di Kawasan Sungai Palu ………...

Wildani Pingkan Suripurna Hamzens

313

Strategi Capacity Building Lembaga Masyarakat Desa Hutan Konservasi (LMDHK “Wono Mulyo”) dalam Program Social Forestry pada Taman Nasional Meru Betiri ………

Diah Puspaningrum, Ati Kusmiati

327

Struktur dan Jaringan Kelembagaan Pertanian dalam Proses Mendukung Kemandirian Petani pada Agribisnis Komoditas Padi (Studi Kasus di Desa Pontang Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember) ………..

Diah Puspaningrum, Ati Kusmiati, Sofia

339

Faktor-Faktor Penentu Performa Kelompok Tani dan Pengaruhnya pada Penerapan Inovasi Pertanian: Pembelajaran dari Pulau Lombok ……….

Nurul Hilmiati

352

Persepsi Petani terhadap TIK untuk Mencari Informasi Pertanian: Kasus Kabupaten Lampung Selatan ……….

Sumaryo, Kordiyana Koiyim Rangga

362

Persepsi Petani terhadap Penetapan Subak sebagai Warisan Budaya Dunia (Kasus Subak Wangaya Betan Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan) ……

Putu Fajar Kartika Lestari

369

Pengetahuan Penyuluh Pertanian dan Implementasi Penyuluhan Teknologi Jajar Legowo 2: 1 di Daerah Istimewa Yogyakarta ………...

Rahima Kaliky

379

Aspek Kognitif, Afektif dan Konatif Penyuluh Pertanian terhadap Teknologi Jajar Legowo 2: 1 dalam Budidaya Padi Sawah di Daerah Istimewa Yogyakarta ………...

Rahima Kaliky, Suparjana, Endang Wisnu dan Nur Hidayat

388

Analisis Persepsi Petani Terhadap Upaya Penguatan Subak untuk Berperan Ganda ………

I N.G. Ustriyana, I W. Budiasa, I G.A. Lies Anggreni 396

(6)

viii

PENGEMBANGAN BISNIS

Manfaat Pemasaran Bahan Olah Karet Terorganisir di Sumatera Selatan ……

Yanter Hutapea dan Yohanes Amirullah

405

Potensi Pengembangan Tanaman Talas Rawa Raksasa (Cyrtosperma merkusii (Hassk.) Schott) Melalui Sistem Agroforestri pada Lahan Rawa di Kabupaten Kepulauan Sangihe ………..

Semuel Paulus Ratag, Adrian Paulus Pangemanan, Winda Mercedes Mingkid

418

Pengaruh Jenis Kandang Terhadap Indeks Prestasi, Efisiensi Pakan, Konversi Pakan, dan Tingkat Mortalitas Ayam Broiler Pada Skala Usaha Peternakan Rakyat ………...

Roni Maulana Yusup, Neng Teti Rusmayanti, Sauland Sinaga

427

Digitalisasi Keuangan Pada Supply Chain Agribisnis Padi di Malang Raya, Jawa Timur, Indonesia ………

Agustina Shinta, Destyana Pratiwi, Novi Haryati

434

Analisis Transformasi Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKM-A) Menjadi Lembaga Keuangan Mandiri Pedesaan ……….

Herlina Tarigan dan Sahat Pasaribu

444

Analisis Nilai Tambah pada Agroindustri Sirup Buah Pala di Kecamatan Padang Selatan Kota Padang ………..

Dwi Evaliza, Cipta Budiman, Etika Annisa

459

Pengembangan Perbibitan Ayam Lokal Kub Skala Kecil Model Inti-Plasma di Provinsi Nusa Tenggara Barat ………

Mardiana, Totok Blegoh Julianto dan Nurul Hilmiati

471

Strategi Pengembangan Pemasaran Tanaman Anggrek (Studi Kasus PT.

Bunga Indah Malino, Makassar, Sulawesi Selatan) ………..

Muh. Hatta Jamil, A. Nixia Tenriawaru, Rusli M. Rukka, Rahmawaty A. Nadja, Muh. Arif Indra Jaya,SP.

480

Analisis Kelayakan Finansial dan Manajemen Pemasaran Usaha Ternak Kambing Perah di Kabupaten Lampung Timur ………..

Wan Abbas Zakaria, Erwanto, Teguh Endaryanto, Lidya Sari Mas Indah, Shinta Tantriadisti

491

Analisis Kelayakan dan Model Pengembangan Usaha Kerupuk Ikan dengan Pendekatan Entreprenuerial Marketing ……….

Lili Winarti, Sri Herlina, Rokhman Permadi

505

(7)

ix

Kajian Potensi Subak Kerdung untuk Pengembangan Ekowisata di Kota Denpasar ………

A.A.Ayu Wulandira Sawitri Djelantik*, I Made Sudarma

519

(8)

1

FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA USAHATANI

CABE MERAH

DI KABUPATEN KARANGASEM, BALI

WAYAN WIDYANTARA

Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana Jalan PB. Sudirman Denpasar, 80323

Email : [email protected]

Abstrak

Usahatani cabe merupakan usahatani yang memerlukan ketelatenan dan curahan tenaga kerja yang tinggi, sehingga tenaga kerja merupakan faktor sentral dalam pembudidayaan cabe, khususnya cabe merah. Petani harus mampu menyediakan tenaga kerja yang cukup, dan terampil, agar usaha tani cabe merah dapat berhasil dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui intensitas penggunaan tenaga kerja, pengaruh tenaga kerja terhadap produksi cabe, dan faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja pada usahatani cabe merah. Faktor yang diduga berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja pada usahatani cabe merah adalah : luas lahan usahatani cabe, umur petani, jumlah anggota keluarga, pendidikan, dan pengalaman petani dalam usahatani cabe. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Karangasem Bali, dengan menggunakan 62 orang petani responden, yang diambil secara sensus. Pengaruh tenaga kerja terhadap produksi dianalisis dengan regresi linier sederhana. Sedangkan faktor yang diduga berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja pada usahatani cabai dianalisis dengan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa produktivitas tenaga kerja pada usahatani cabe besar di daerah penelitian adalah 67,353 kg/hok per musim tanam.

Pengaruh tenaga kerja terhadap produksi, tidak berpengaruh. Hasil analisisinya:

Produksi (Q) = 3468,948 – 0,006 Tk, Tk non signifikan pada P = 5%. Kemudian terhadap factor yang diduga berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja, ternyata hasil analisisnya seperti ini, Q/tk = 250,635 + 0,683 (lahan garapan cabe) - 2,358 (umur) + 2,991 (jumlah anggota keluarga) – 7,522 (pendidikan petani) – 6,188 (pengalaman petani berusahatano cabe). Faktor luas lahan, umur, pendidikan dan pengalaman petani signifikan pada P = 5%, sedangkan fakrot jumlah anggota keluarga tidak berpengaruh (non signifikan) terhadap produktivisa tenaga kerja. Hasil ini menunjukkan bahwa usahatani cabe merah di daerah penelitian telah menggunakan tenaga kerja yang optimal, dengan produktivitas yang cukup tinggi 67,35 kg/hok, pada luas garapan rata-rata 37 are (0,37 ha). Kemudian, jika luas garapan cabe merah ditambahkan akan dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja sepanjang tenaga kerja tersedia. Secara umum tenaga kerja yang terlibat sekarang tidak mampu lagi meningkatkan produktivitasnya, demikian pula pen-didikan dan pengalaman petani

(9)

ii

2

tidak mampu meningkatkan pro-dukstivitas cabai merah. Petani yang berpendidikan tamat Sekolah dasar ke atas, cenderung bekerja sampingan di non pertanian seperti berkerja di sector konstruksi, dengan alasan lebih cepat mendapat uang kontan (upah).

Kata kunci : Produktivitas, Tenaga kerja, usahatani, cabe merah, faktor input.

1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

Sampai dewasa ini, cabe merah merupakan salah satu bahan bumbu dapur yang mem- punyai arti ekonomis tinggi bagi hampir seluruh keluarga. Pada sisi konsumsi, cabe merah menempati posisi penting pada hampir seluruh menu masakan orang Indonesia. Dari sudut produksi, komoditi ini merupakan komoditi ekspor, dan memerlukan tenaga kerja yang intensif dalam teknis budidayanya (Saptana, dkk.2010).

Di Bali, kabupaten Karangasem merupakan salah satu kabupaten penghasil cabe dengan pangsa produksi 35 %, lalu diikuti oleh kabupaten Bangli 26 %. Produktivitas cabe merah 15 ton/ha per musim tanam (BPS 2016). Dalam teknis budidaya cabe, termasuk cabe merah memerlukan intensitas curahan tenaga kerja yang cukup tinggi terutama pada phase pemeliharaannya. Cabe merah juga peka terhadap serangan hama penyakit dan intensitas curah hujan (Setiadi, 2012).

Sebagaimana biasa, tenaga kerja petani tidak saja digunakan untuk usahatani cabe, tetapi didistribusikan kepada usahatani lain atau usaha lain non pertanian. Dengan berdirinya STA (sub terminal agribisnis) di daerah ini, pemasaran komoditi cabe merah di serap oleh STA sehingga pemasarannya terjamin. Harga pasarnya terjamin, sehingga menguntungkan bagi petani cabe. Akibat selanjutnya adalah semestinya petani semakin intensip mengusahakan cabe merah, karena mempunyai prospek yang bagus dimasa mendatang. Apakah demikian dilapangan, inilah menjadi pertanyaan.

1.2. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui:

1. Produktivitas tenaga kerja usahatani cabai merah

2. Pengaruh tenaga kerja terhadap produksi cabe merah, dan

3. Faktor yang berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja pada usahatani cabe merah.

2. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Besakih, kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali. Petani responden diambil dengan cara sensus, sebanyak 62 responden. Data dalam penelitian ini antara lain meliputi : umur, pendidikan, julah anggota keluarga, pengalaman berusahatani cabe, total luas garapan, luas garapan cabe merah, produksi, tenaga kerja mulai dari persemaian sampai panen, tempat menjual dan harga jual. Produktivitas tenaga kerja dianalisis dengan membagi produksi dengan tenaga kerja per satuan luas garapan (Q/tk) per periode musim tanam. Q adalah produksi dan tk adalah tenaga kerja dalam unit hok (hari orang kerja) (Debertin, 2012; dan Widyantara,

(10)

iii

3

2018). Pengaruh tenaga kerja terhadap produksi dianalisis dengan regresi linier sederhana, Q = a + b Tk. Jika b signifikan pada P=5%, berarti tenaga kerja mempengaruhi produksi, begitu pula sebaliknya. Kemudian faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja akan dianalisis dengan regresi linier berganda. Q/tk = a + b1 (luas garapan cabe) + b2 (umur petani) + b3 (jumlah anggota keluarga) + b4 (pendidikan petani) + b5 (pengalaman petani berusahatani cabe). Jika bi signifikan pada P = 5%, maka faktor yang diduga berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja usahatani cabe merah. Bila bi non signifikan berarti faktor yang diduga tidak berpengaruh (Draper dan Smith, 1992; Siregar, 2014) . Analisis ini akan dibantu dengan program Exels 2007.

3. Hasil Dan Pembahasan 3.1. Identitas Responden

Identitas responden yang dimulai dari umur petani. Petani responden berumur rata- rata 42 tahun, dengan jumlah anggota keluarga berjumlah 3 orang setiap keluarga.

Tingkat pendidikan petani rata-rata 7 tahun. Ini berarti secara umum petani cabe berpendidikan sampai klas I SLTP. Sedangkan pengalaman petani dalam usahatani cabe selama 9 tahun. Pengembangan komoditas cabe di daerah penelitian baru dimulai sejak 9 tahun yang lalu. Luas garapan yang ditanami cabe rata-rata 37 are (0,37 ha), kurang dari 50% ( 43,79 %) dari total luas garapan petani. Ini berarti luas tanaman cabe masih memungkinkan untuk diperluas. Hasil penelitian Wegananda, dkk.(2016) menyatakan bahwa luas lahan optimal usahatani cabe besar di Kabupaten Tabanan, adalah 32 are.

Produksi cabe yang dihasikan oleh petani responden 9,86 ton/ha per musim tanam.

Menurut Sugiyanta (2015) produksi cabai berkisar antara 15 ton – 18 ton per hektar.

Berarti produktivitas petani responden masih lebih rendah. Kemudian sarana produksi yang digunakan antara lain : benih, pupuk kandang, NPK, pupuk daun, pupuk kalsium, pestidisa dan tenaga kerja, dengan masing-masing penggunaan berturut-turut, 51,13 gram; 3.451,61 kg;142,74 kg; 21,10 liter; 11,44 kg; 250,53 liter dan 51,59 hok. per luas garapan. Dibandingkan dengan anjuran Depertemen Pertanian, volume penggunaannya masih lebih rendah.

3.2. Produktivitas Tenaga Kerja

Hasil analisis tenaga kerja yang dicurahkan pada usahatani cabe, berbeda-beda pada setiap tahapan kegiatan budidaya. Pada luas garapan rata-rata 37 are, jumlah tenaga kerja ter- distribusi seperti tersaji dalam table 1 berikut

Tabel 1. Distribusi tenaga kerja pada setiap kegiatan.

No Tahap Kegiatan Curahan Tenaga Kerja (hok/lg)

1. Persemaian 0,65

2. Persiapan Lahan 7,98

3. Penanaman 5,15

4. Pemeliharaan 31,18

5. Panen 13,01

Jumlah 51,39

(11)

iv

4

Jumlah curahan tenaga kerja pada usahatani cabe merah pada luas garapan 37 are, sebanyak 51,39 hok, dengan curahan yang paling besar pada kegiatan pemeliharaan.

Dan curahan yang paling sedikit yaitu pada kegiatan persemaian. Panen juga memerlukan tenaga kerja yang cukup besar 13,01 hok. Panen cabe umumnya dilakukan oleh para wanita tani. Dengan produksi sebanyak 3.461,29 kg/luas garapan, maka produktivitas tenaga kerja sebesar 67,35 kg/hok. Jadi, setiap hok tenaga kerja mampu menghasilkan 67,35 kg cabe merah. Jika dalam keluarga itu ada 3 orang tenaga kerja produktif, maka setiap keluarga akan mampu menghasilkan 2 kwt lebih cabe merah.

Tetapi harus dilihat hasil analisis selan-jutnya.

Hasil analisis yang menyatakan hubungan curahan tenaga kerja dengan produksi cabe merah, dengan menggunakan regresi linier sederhana ternyata curahan tenaga kerja (Tk) tidak berpengaruh terhadap produksi (Q) cabe merah.

𝑄 = 3.468,948 − 0,006 𝑇𝑘, 𝑛on signifikan pada P = 5%...(1) Dengan menggunakan rata-rata tenaga kerja 51,39 hok/luas garapan, produksi cabe telah mentok pada titik maksimum, produksi cabe tidak akan bertambah walaupun tenaga kerja ditambahkan, bahkan cenderung akan turun. Jadi untuk meningkatkan produksi tidak bisa dilakukan dengan menambah tenaga kerja.

c.Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja

Ada lima (5) factor yang diduga berpengaruh terhadap produkstivitas tenaga kerja (Q/tk) pada usahatani cabe merah, kelima faktor itu adalah : luas lahan garapan cabe (x1), umur (x2), jumlah anggota keluarga (X3), pendidikan (X4), dan pengalaman (x5).

Dengan menggunakan regresi linier berganda, hasil analisisnya sebagai berikut : Q/tk = 250,639∗∗+ 0,683∗∗X1– 2,358∗∗X2 + 2,991 X3 – 7,522∗∗X4 – 6,188∗∗X5...(2) R2 = 0,78, tanda ** menunjukkan signifikan pada P = 5%.

Dari lima faktor yang diduga, hanya empat faktor yang berpengaruh, dan satu faktor yaitu jumlah anggota keluarga (X3) tidak berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja. Nampaknya penggunaan tenaga kerja sudah optimal. Dengan demikian bentuk fungsinya akan menjadi :

Q/tk = 250,639 + 0,683 (X1) – 2.358 X2 – 7,522 X4 – 6,188 X5...(3) Hasil persamaan (1) dan persamaan (2) searah, bahwa tenaga kerja tidak berpengaruh, baik terhadap produksi maupun terhadap produktivitas tenaga kerja. Dari persamaan tiga Nampak bahwa luas lahan garapan berpengaruh positif, yang memberi petunjukan bahwa jika luas garapan cabe ditambah 1 unit (are) akan menyebabkan produktivitas meningkat 0,68 unit (kg/hok). Kemampuan lahan garapan meningkatkan produktivitas kurang dari 100%. Berbeda dengan pengaruh umur, pendidikan dan pengalaman berusahatani cabe. Ketika faktor ini berpengaruh negative. Artinya jika factor ini ditingkatkan akan menurunkan produktivitas. Ketiga faktor ini telah berada pada tahap III pada kurve fungsi produksi. Untuk meningkatkan produktivitas sebaiknya ketiga faktor ini dikurangkan. Tetapi hal yang tidak mungkin dilakukan. Dari ke empat faktor ini satu-satu harapan untuk meningkat produk- tivitas hanya dapat dilakukan

(12)

v

5

dengan cara meningkkatan luas lahan garap cabe saja. Petani responden hanya menanam cabe merah 43,79 % dari total luas garapan, kesempatan yang sangat baik untuk menambah luas tanaman cabenya. Disamping itu dengan teknologi budidaya cabe merah yang ada sekarang tidak memerlukan pendidikan yang tinggi, dan pengalaman yang panjang. Perlu mendapat perhatian bila menambah luas garapan adalah munculnya risiko. Hasil penelitian Widyantara (2016), petani cendrung menghadapi risiko yang lebih besar pada luas usahatani cabe besar yang lebih luas. Luasan usahatani cabe besar antara 28 are – 35 are, mendertia risiko paling rendah.

4. Simpulan Dan Saran 4.1 Simpulan

Simpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah, factor yang berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja pada usahatani cabe merah adalah luas garapan, umur petani, pendidikan, dan pengalaman petani dalam berusahatani cabe. Hanya luas garapan cabe yang dapat menigkatkan produksivitas, sedang factor lainnya tidak.

4.2 Saran

Disarakan kepada petani, jika ingin meningkatkan produktivitas, hanya dapat dilakukan dengan menambah luas garapan. Atau berusahatanilah pada luas garapan yang lebih luas.

Daftar Pustaka

BPS, 2016. Karangasem Dalam Angka 2016. Biro Pusat Statistik. Kabupaten Karangasem.

Debertin David L. 2012. Agricultural Production Economics. Second Edition. University of Kentucky. Lexington, KY. 40546 – 0276.

Draper Norman, Harry Smith. 1992. Analisis Regresi Terapan. Edisi kedua. PT Cramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Saptana, dkk. 2010. Analisis Efisiensi Teknis Produksi Usahatani Cabe Merah Besar dan Prilaku Petani dalam Menghadapi Risiko. Jurnal Agro Ekonomi. Vol. 28. No. 2 Oktober, 2010.

Setiadi, 2012. Bertanam Cabai di Lahan Pot. Penebar Swadaya. Jakarta.

Siregar, Syofian. 2014. Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif. Dilengkapi dengan Perhitungan Manual dan Aplikasi SPPS Versi 17. PT Bumi Aksara.

Jakarta.

Sugiyanta. 2015. Modul Pendampingan Mahasiswa. Upaya Khusus Peningkatan Produksi Padi, Jagung, dan Kedele. Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian. Kementrian Pertanian RI.2016.

Wegananda F.S, Wayan Widyantara, Ida Ayu Listia Dewi. 2016. Efektivitas dan Efisiensi Penggunaan Faktor Produksi Usahatani Cabe Besar di Desa Baturiti. E Jurnal JAA. Vol 5. No.1. Januari 2016.

(13)

vi

6

Widyantara, W .1016. Risiko Produksi Cabe Merah Besar pada Berbagai Luas Garapan Usahatani. E-Jurnal JAA. Vol. 5. No.2. April, 2016.

Widyantara, W. 2018. Ilmu Manajemen Usahatani. Udayana University Press. Denpasar.

Referensi

Dokumen terkait

The an adoption of a child based on the applicable rules before the prospective adoptive parents submit an application to the District Court or the local Religious