HOME / ARCHIVES /Vol. 01, No. 10, Oktober 2013 PUBLISHED: 2013-10-08
ARTICLES
PERLINDUNGAN INDUSTRI DALAM NEGERI MELALUI TINDAKAN SAFEGUARD WORLD TRADE ORGANIZATION
A. A. Istri Indraswari, I Ketut Sudiarta o PDF
TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA TERHADAP KONSUMEN YANG MENGALAMI KERUGIAN AKIBAT TIDAK DICANTUMKANNYA INFORMASI MENGENAI KOMPOSISI PRODUK SECARA LENGKAP
Putu Adi Merta Jaya, Ni Nyoman Mas Aryani o PDF
TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN DARI KLAUSULA EKSEMSI DALAM KONTRAK STANDAR PERJANJIAN SEWA BELI
Putu Ayu Dias Pramiari, Putu Tuni Cakabawa L.
o PDF
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP DANA NASABAH YANG DISIMPAN PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD)
Putu Hartawiguna Yasa, Dewa Gde Rudy, A. A. Gede Agung Dharma Kusuma o PDF
EFEKTIVITAS PENDAFTARAN CIPTAAN TERHADAP KARYA CIPTA SENI PATUNG DI DESA JAGAPATI KECAMATAN ABIANSEMAL KABUPATEN BADUNG
Putu Heri Hendrawan, I Ketut Wirta Griadhi o PDF
PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM PEKERJA PADA KAPAL PESIAR YANG DISALURKAN MELALUI PT. WATERFRONT DI DENPASAR
Sagung Istri Mas Mahadiani, I Ketut Markeling, A. A. Ketut Sukranatha o PDF
PROSES PEMBUKTIAN SEORANG ANAK LUAR KAWIN TERHADAP AYAH BIOLOGISNYA MELALUI TES DNA
Sanny Budi Kusuma, I Gusti Ngurah Wairocana o PDF
KEDUDUKAN PENYEDIA APLIKASI TERKAIT KETIDAKSESUAIAN BARANG YANG DITERIMA OLEH KONSUMEN DALAM JUAL BELI MELAUI INTERNET DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN I Made Dwija Di Putra, Ida Ayu Sukihana
1-15 o PDF
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN YANG DIRUGIKAN ATAS JASA PRAKTEK TUKANG GIGI DI KOTA DENPASAR
I Gede Wahyu Dananjaya, Ida Bagus Putu Sutama, I Made Dedy Priyanto 1-14
o PDF
PERLINDUNGAN HUKUM PEKERJA ANAK PADA USAHA ASONGAN DI SAYAN DELODAN MENGWI BADUNG
Made Aditya Ambara, I Made Udiana, I Nyoman Mudana 1-16
o PDF
EFEKTIFITAS PENGAWASAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN TERHADAP PEDAGANG MAKANAN TRADISIONAL YANG MENGGUNAKAN ZAT PEWARNA BERBAHAYA DI PASAR BADUNG, KOTA DENPASAR*
I Gusti Ngurah Gede Bayu Brahmantara, I Wayan Wiryawan, A.A. Sri Indrawati 1-17
o PDF
PERLINDUNGAN TERHADAP HAK PASIEN DALAM MEMPEROLEH GANTI KERUGIAN OLEH TENAGA KESEHATAN YANG MELAKUKAN KESALAHAN ATAU KELALAIAN I Gusti Ayu Agung Mas Pradnya Paramitha, Ida Bagus Putu Sutama
1-5 o PDF
PENYEBAB TERJADINYA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA OLEH PENGUSAHA TERHADAP PEKERJA DITINJAU BERDASARKAN HUKUM KETENAGAKERJAAN Ni Komang Sri Intan Amilia, I Gede Yusa
1-5 o PDF
PENYELESAIAN KASUS HUKUM MENGENAI JAMINAN FIDUSIA YANG TERKAIT KREDIT MACET PADA CIMB NIAGA AUTO FINANCE
I Wayan Agus Sima Parimandana, Ida Bagus Putra Atmadja o PDF
PENGATURAN PERJANJIAN PERKAWINAN YANG DIBUAT SETELAH TERJADINYA PERKAWINAN BERDASARKAN KEPUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 69/PUU-XIII/2015
Putu Ikko Suar Agung Dewi, Ida Bagus Putra Atmadja o PDF
PENGATURAN PENENTUAN CALON DIREKSI BANK PERKREDITAN RAKYAT YANG BERBENTUK PERSEROAN TERBATAS DI INDONESIA
Ida Ayu Surya Kencana Dewi, Dewa Gde Rudy o PDF
JOINT VENTURE DITINJAU DARI PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT
I Gede Cahya Widiangga, I Putu Sudarma Sumadi 1-6
o PDF
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN TRANSAKSI E-COMMERCE DALAM HAL TERJADINYA KERUGIAN
Desak Ayu Lila Astuti, A.A. Ngurah Wirasila 1-5
o PDF
KEWENANGAN PENGAJUAN PERMOHONAN PERNYATAAN PAILIT TERHADAP PERUSAHAAN ASURANSI JIWA
Putu Eka Wiranjaya Putra, Putu Tuni Cakabawa Landra 1-17
o PDF
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN AKIBAT BEREDARNYA AIR MINERAL KEMASAN HASIL EKSPLOITASI
I Made Yoga Pratama Putra, A.A. Sri Indrawati 1-5
o PDF
PENYEBAB TERJADINYA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA OLEH PENGUSAHA TERHADAP PEKERJA DITINJAU
BERDASARKAN HUKUM KETENAGAKERJAAN Oleh:
Ni Komang Sri Intan Amilia I Gede Yusa
Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana
ABSTRACT
This paper entitled “The Causes of The Termination of Employment by Employers of Workers Reviewed by Law Labor”. Because of that, the purpose of this paper is to know the causes of the termination of employment (layoff) by employers of workers reviewed by Law Labor. The methods used in this research is normative legal research method in which a study on the legal aspects of employment with the statute approach and also through the primary and secondary legal law material. Layoffs is the termination of the working relationship between workers with employers because of a particular reason that caused the termination of the rights and obligations between them. Layoffs are regulated in article 150 to article 172 of Law Number 13 years 2003 on Labor. In this case, layoffs undertaken by employers must be appropriate based on the provisions of the Act. So employers can't do layoffs in vain against the workers.
Keywords : Cause, Termination of Employment, Labor Law ABSTRAK
Tulisan ini berjudul “Penyebab Terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja Oleh Pengusaha Terhadap Pekerja Ditinjau Berdasarkan Hukum Ketenagakerjaan”. Maka dari itu, diperoleh suatu tujuan dari penulisan ini yaitu untuk mengetahui penyebab terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh pengusaha terhadap pekerja ditinjau berdasarkan hukum ketenagakerjaan. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode penelitian hukum normatif yaitu penelitian terhadap aspek hukum ketenagakerjaan dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan serta melalui bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. PHK adalah berakhirnya hubungan kerja antara pekerja dengan pengusaha karena sebab tertentu yang menyebabkan berakhirnya hak dan kewajiban di antara mereka. PHK diatur dalam pasal 150 sampai pasal 172 Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Dalam hal ini, PHK yang dilakukan oleh pengusaha harus sesuai berdasarkan ketentuan Undang- Undang tersebut. Sehingga pengusaha tidak dapat melakukan PHK secara sembarangan terhadap pekerjanya.
Kata Kunci: Penyebab, Pemutusan Hubungan Kerja, Hukum Ketenagakerjaan
I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
Dalam dunia ketenagakerjaan tentunya terdapat berbagai permasalahan. Dimana masalah ketenagakerjaan mempunyai kaitan yang luas dengan dengan penciptaan iklim usaha, keamanan, kestabilan, kebijakan, dan peraturan perundangan, baik di tingkat
lokal maupun nasional.1 Salah satu kebijakan dari suatu perusahaan yang sangat menyulitkan pekerja yaitu mengenai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Sesungguhnya PHK tidak dapat dilaksanakan begitu saja, karena pelaksanaan PHK sudah diatur didalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Undang- Undang Ketenagakerjaan).
Mengenai masalah PHK yang disebabkan karena berakhirnya waktu yang telah ditetapkan dalam perjanjian kerja tidaklah menimbulkan permasalahan terhadap kedua belah pihak karena pihak-pihak yang bersangkutan sama-sama telah menyadari atau mengetahui saat berakhirnya hubungan kerja tersebut. Sehingga masing-masing pihak telah mempersiapkan diri untuk menghadapi kenyataan itu. Berbeda halnya dengan PHK yang dilakukan oleh salah satu pihak, terutama mengenai PHK yang dilakukan oleh pengusaha karena akan sangat berdampak terlebih bagi pekerja yang dipandang dari sudut ekonomis mempunyai kedudukan yang lemah jika dibandingkan dengan pihak pengusahanya. Jadi terdapat ketidakjelasan terutama dalam hal ganti rugi.
Sehingga, apabila terjadi PHK yang dapat merugikan pihak pekerja maka hal tersebut perlu ditinjau berdasarkan hukum ketenagakerjaan.
1.2 TUJUAN PENULISAN
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui penyebab terjadinya pemutusan hubungan kerja oleh pengusaha terhadap pekerja ditinjau berdasarkan hukum ketenagakerjaan.
II. ISI MAKALAH
2.1 METODE PENULISAN
Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode penelitian yuridis normatif. Pendekatan masalah yang diterapkan adalah pendekatan perundang-undangan (the statute approach) artinya suatu masalah akan dilihat dari kajian kepustakaan dan berdasarkan perundang-undangan.2 Serta menganalisa bahan hukum melalui bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder.
1 Bani Situmorang, 2012, Kompendium Hukum Bidang Ketenagakerjaan, Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementrian Hukum dan HAM RI, Jakarta Timur, h. 2.
2 Peter Mahmud Marzuki, 2010, Penelitian Hukum, Cet. VI, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, h. 93.
2.2 HASIL DAN PEMBAHASAN
2.2.1 PENYEBAB TERJADINYA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA OLEH PENGUSAHA TERHADAP PEKERJA DITINJAU BERDASARKAN HUKUM KETENAGAKERJAAN
PHK berdasarkan pasal 1 angka 25 Undang-Undang Ketenagakerjaan adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara pekerja/buruh dengan pengusaha. Sedangkan menurut Mutiara S. Panggabean, PHK merupakan pengakhiran hubungan kerja antara pekerja dan pengusaha yang dapat disebabkan oleh berbagai macam alasan, sehingga berakhir pula hak dan kewajiban di antara mereka.3 Jadi dapat disimpulkan bahwa PHK adalah berakhirnya hubungan kerja antara pekerja dengan pengusaha karena sebab tertentu yang menyebabkan berakhirnya hak dan kewajiban di antara mereka.
Beberapa penyebab terjadinya PHK oleh pengusaha berdasarkan Undang- Undang Ketenagakerjaan yaitu sebagai berikut:
1. Berakhirnya hubungan kerja, diatur dalam pasal 154.
Berakhirnya hubungan kerja karena pekerja meninggal dunia, pekerja mencapai usia pensiun (juga diatur dalam pasal 167), dan berakhirnya hubungan kerja sesuai dengan perjanjian kerja waktu tertentu.
2. Karyawan terbukti telah melakukan kesalahan berat, diatur dalam pasal 158.
Dalam pasal tersebut ada sepuluh kategori kesalahan berat, salah satunya yaitu pekerja memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan perusahaan.
3. Karyawan ditahan oleh Pihak yang berwajib dikarenakan bukan atas laporan Pengusaha, diatur dalam pasal 160.
Apabila Pengadilan memutuskan perkara perkara pidana sebelum 6 bulan dan pekerja dinyatakan tidak bersalah, perusahaan wajib mempekerjakan kembali.
4. Pekerja melakukan pelanggaran, diatur dalam pasal 161.
Pekerja telah melakukan pelanggaran atas kesepakatan kerja, peraturan perusahaan dan peraturan internal lainnya yang telah disepakati, setelah perusahaan telah
3 Mutiara S. Panggabean, 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia, Cet. II, Ghalia Indah, Bogor Selatan, h. 121.
memberikan surat peringatan sebanyak 3 kali secara berturu-turut kepada yang bersangkutan.
5. Perubahan status, penggabungan, peleburan/perubahan kepemilikan (pasal 163).
Apabila terjadi PHK karena terjadi perubahan status, penggabungan (merger), peleburan (konsolidasi) atau perubahan kepemilikan perusahaan (akuisisi), dan pekerja tidak bersedia melanjutkan hubungan kerja maka terhadap pekerja berhak atas uang pesangon satu kali dan uang pengganti hak. Apabila PHK yang terjadi disebabkan oleh perubahan status, merger, atau konsolidasi, dan pengusaha tidak bersedia melanjutkan hubungan kerja dengan pekerja berhak uang pesangon dua kali, uang penghargaan masa kerja satu kali, dan uang pengganti hak.
6. Perusahaan mengalami kerugian, diatur dalam pasal 164.
PHK terjadi apabila perusahaan bangkrut dan ditutup karena mengalami kerugian yang dibuktikan dengan laporan keuangan dalam hal mana Perusahaan telah mengalami kerugian secara berturut-turut selama 2 tahun.
7. Perusahaan dalam keadaan Pailit, diatur dalam pasal 165.
Pekerja berhak atas uang pesangon, uang penghargaan masa kerja, dan uang pengganti hak sesuai ketentuan pasal 156.
8. Karyawan Mangkir atau Karyawan tidak masuk bekerja tanpa ijin minimal selama 5 hari berturu-turut dimana Perusahaan telah melakukan pemanggilan secara patut dan tertulis sebanyak 2 kali dan Karyawan tidak dapat memberikan alasan yang dapat diterima Perusahaan (pasal 168).4
Dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan, PHK diatur dalam ketentuan pasal 150-172, yang pada dasarnya pengusaha tidak dapat melakukan PHK secara sembarangan terhadap pekerjanya. Sehingga penyebab atau alasan pengusaha melakukan PHK, harus sesuai berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan. Dimana pada hakekatnya pengusaha harus sebisa mungkin untuk meminimalisir terjadinya PHK terhadap pekerja.
4 Abdul Khakim, 2014, Dasar-Dasar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, Cet. IV, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, h. 194-195.
III. KESIMPULAN
PHK adalah berakhirnya hubungan kerja antara pekerja dengan pengusaha karena sebab tertentu yang menyebabkan berakhirnya hak dan kewajiban di antara kedua belah pihak. PHK diatur dalam pasal 150-172 Undang-Undang Ketenagakerjaan.
Dalam hal ini, PHK yang dilakukan oleh pengusaha harus sesuai berdasarkan ketentuan Undang-Undang tersebut. Sehingga, pada hakekatnya pengusaha tidak dapat melakukan PHK secara sembarangan terhadap pekerjanya.
DAFTAR PUSTAKA Buku:
Abdul Khakim, 2014, Dasar-Dasar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, Cet. IV, PT.
Citra Aditya Bakti, Bandung.
Bani Situmorang, 2012, Kompendium Hukum Bidang Ketenagakerjaan, Badan
Pembinaan Hukum Nasional Kementrian Hukum dan HAM RI, Jakarta Timur.
Marzuki, Peter Mahmud, 2010, Penelitian Hukum, Cet. VI, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Mutiara S. Panggabean, 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia, Cet. II, Ghalia Indah, Bogor Selatan.
Undang-Undang:
Undang – Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39).