• Tidak ada hasil yang ditemukan

upaya da'i dalam pembinaan aqidah akhlak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "upaya da'i dalam pembinaan aqidah akhlak"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

Judul tugas ini adalah “UPAYA DA’I DALAM PEMBANGUNAN AQIDAH AKHLAK RISMA ASHABUL YAMIN DI KAMPUNG KILING KILING KABUPATEN WAY KANAN”. Judul tugas ini adalah “UPAYA DA’I DALAM PEMBANGUNAN AQIDAH AKHLAK RISMA ASHABUL YAMIN DI KAMPUNG KILING KILING KABUPATEN NEGERI BESAR KABUPATEN WAY KANAN.

Alasan Memilih Judul

Latar Belakang Masalah

Melalui upaya para dakwah dengan menggunakan pendekatan dakwah, yaitu suatu cara, cara dan langkah mendekatkan diri kepada mad'u, agar pesan dakwah yang disampaikan dapat diterima dengan baik dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mencapai tujuan utama tersebut maka segala perencanaan dan tindakan dakwah harus dibenahi dan diarahkan melalui upaya para dakwah untuk menggalakkan aqidah generasi muda Islam di masjid-masjid agar mampu dimotivasi oleh seorang khatib untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah. .

Rumusan Masalah

Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Metode Penelitian

  • Jenis dan Sifat Penelitian a. Jenis Penelitian
  • Metode Pengumpulan Data
  • Pengertian Upaya Da’i
  • Tugas Seorang Da’i
  • Fungsi Seorang Da’i

Semua rasul adalah pengikut pendakwah khususnya Nabi Muhammad saw sebagai rasul yang teragung10. Adapun kehadiran pendakwah dalam masyarakat luas dalam kitab dakwah ilmu ini mempunyai fungsi yang sangat krusial.

لى

Al-Qur'an tidak mengatur ibadah khusus ini secara rinci, namun Nabi Muhammad SAW dengan jelas mengaturnya dalam Sunnahnya. Lain halnya dengan shalat, tidak dijelaskan cara shalatnya di dalam Al-Qur'an, melainkan Nabi Muhammad s.a.w.s. memberikan petunjuknya melalui kata-katanya. Makna ayat diatas adalah hendaknya kita tidak mengikuti sesuatu yang baru kita dengar dan belum kita ketahui secara jelas.

Bagaimana pula jika kita mengikut sesuatu yang kita tidak tahu ilmunya dan tidak jelas asal usulnya, maka ia boleh menyesatkan kita ke jalan yang sesat atau pun jalan yang dimurkai Allah, dan sebaik-baiknya kita menganalisis jalan masing-masing. sesuatu yang baru datang dalam hidup kita sama ada benar atau tidak mengikut syariat Islam.

ويلعَللهاَىل

Asas persaudaraan sebegini perlu sentiasa dipelihara dan dibina agar seluruh umat Islam terbina dalam masyarakat yang mulia yang mempunyai ikatan persaudaraan yang erat. Maksud ayat di atas ialah kita diperintahkan sebagai hamba Allah yang beriman, hendaklah sentiasa menjaga persaudaraan sesama manusia agar tidak berlaku perpecahan sesama Islam dalam menjaga agama Islam, dan Allah tidak menghendaki sesiapa pun membiarkan orang lain. terikat dengan kejahatan, dan bagaimana jika kita melihat kejahatan kita harus berusaha mencegahnya.

ملسمَهاور[

Sifa-Sifat Yang Harus Dimiliki Seorang Da’i

Oleh karena itu sudah selayaknya seorang da’i mempunyai sifat-sifat seorang da’i dalam dirinya. Menurut Maududi dalam kitab Filsafat Dakwah, ada tiga macam sifat yang harus dimiliki seorang da’i, yaitu. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa da’i harus mempunyai sifat-sifat tersebut, antara lain dalam mendukung.

Dalam berdakwah, ciri-ciri yang telah diterangkan di atas seharusnya menjadi panduan kepada da'i dalam dakwahnya.

Upaya Pembinaan Aqidah dan Akhlak 1. Pengertian Akidah

  • Ruang Lingkup Aqidah
  • Sebab-Sebab Penyimpangan Dari Akidah
  • Pengertian Akhlak

Berilmulah sebelum melakukan amar ma'ru nahi munker, berlemah lembutlah dengannya dan bersabarlah sesudahnya agar apa yang diucapkan diterima oleh Mad'u melalui kesabaran dengan kelembutan seorang pendakwah dan sesungguhnya Allah Allah beserta orang-orang yang sabar. amat disayangi hambanya yang sentiasa menyebarkan kebaikan hanya kerana Allah SWT. Daripada pengertian akhlak di atas dapatlah disimpulkan bahawa sesiapa yang berakhlak mulia, maka agamanya juga akan mulia kerana agama diletakkan di atas dasar akhlak, maka amat perlu ditanamkan akhlak mulia dalam diri seseorang kerana dengan Sesungguhnya , Allah menyayangi orang yang sentiasa memperbaiki diri.Oleh itu pembinaan akhlak amatlah penting bagi umat Islam untuk meningkatkan keimanan kepada Allah, bagaimana jika akhlak sudah berakar pada dirinya dan menjadi kebiasaan dalam hidupnya, maka ibadahnya kepada Allah akan menjadi lebih kuat dan perkaitan antara iman dan akhlak sangat jelas mengikut tuntunan - tuntunan Rasulullah yang sentiasa menghubungkan iman dan hari akhir dengan akhlak kerana jika seseorang itu mempunyai keinginan atau cita-cita yang tinggi terhadap keredhaan Allah (swt), maka secara fitrah dia akan merendahkan segala-galanya. berkaitan dengan cita-citanya jika dia tidak redha. atau dibenci oleh Allah SWT.

Maksud ayat tersebut ialah Allah menyampaikan kepada hamba-Nya bahawa orang yang sentiasa berbuat baik dan berakhlak mulia ialah mereka yang tergolong dalam golongan hamba yang dicintai oleh Allah SWT. Dan orang yang patut kita contohi akhlaknya ialah Nabi Muhammad SAW kerana baginda benar-benar mempunyai akhlak yang agung

اَ نا

لا

Pembagian Akhlak

Melanjutkan dakwah Rasulullah, dakwah Nabi adalah menyebarkan dan menjunjung nilai-nilai Islam dan inilah tugas kita selanjutnya sebagai umat Islam untuk mengajak kebaikan sebagaimana firman Allah SWT (QS. Ali-Imran. Tujuan dari Penjelasan di atas adalah bahwa Allah memerintahkan kita untuk selalu menjaga kita dari sifat-sifat yang buruk dan hendaknya kita selalu berperilaku baik seperti berbicara yang sopan, mengajak kebaikan, tidak berprasangka buruk terhadap orang lain dan selalu menjaga hubungan dengan Tuhan dan dengan orang-orang yang mencerminkan akhlak yang mulia. .Akhlak masmumah adalah aib sedangkan akhlak masmumah dalam terminologi “perbuatan yang dilarang syariat dilakukan dengan sengaja dan sadar.

Untuk berbagi akhlak, sebagai umat Islam kita harus bisa mengetahui apa yang benar, apa yang salah, apa yang boleh dalam syariat dan apa yang tidak, agar kita berada pada jalan yang benar.

Ruang lingkup Akhlak

Mengutip dari kitab akhlak ilmu Islam, ruang lingkup akhlak meliputi sebagai berikut. Pola hubungan antar manusia dengan diri sendiri menumbuhkan keberanian menyampaikan kebenaran dan memberantas kezaliman. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara akhlak, segala tindakan dan kegiatan harus berdasarkan hukum Islam, seperti yang diilustrasikan oleh Rasulullah jh. beribadah dengan menunaikan moral Yang Mulia.

Pedoman dan Pedoman Akhlak Masjid Remaja Islam (RISMA) Secara terminologi pembangunan adalah suatu usaha, suatu kegiatan yang

Pembinaan Akidah dan Akhlak Remaja Islam Masjid ( RISMA ) Secara terminologis pembinaan adalah Suatu upaya, usaha kegiatan yang

Pemuda Islam Masjid merupakan organisasi yang menghimpun generasi muda muslim yang aktif datang dan shalat berjamaah di masjid serta generasi muda yang mendedikasikan ilmunya pada masjid dan ajaran Islam guna menumbuhkan akhlak yang baik dan akhlak yang mulia. Dalam kosa kata umum bahasa Indonesia, kata latihan berarti perbaikan, pembaharuan usaha, tindakan yang dilakukan secara efisien untuk memperoleh hasil yang baik. Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengembangan aqidah dan akhlak merupakan suatu proses kegiatan aktif atau wasiat dengan tujuan mengubah diri menjadi lebih baik atau berpindah dari buruk ke baik.

Dalam rangka pembinaan akidah dan akhlak Pemuda Islam Masjid, usaha-usaha yang dilakukan oleh Da'I melalui pengajian, taklimat rutin dan khutbah Jumaat untuk menjadikan belia generasi penerus bangsa yang memahami ajaran Islam dan mempunyai berakhlak mulia terhadap Tuhan dan terhadap manusia lain dan terhadap masyarakat.

Tinjauan Pustaka

Kemudian desa pertama yang diajukan adalah Kiling Kiling, kemudian Kaliawi dan Tiuh Baru. Pada akhir tahun 1972 lahirlah Desa Kiling Kiling sebagai desa definitif pemekaran dari Desa Negeri Besar dengan Kepala Desa Kiling Kiling yaitu Bapak. Alwi, dengan gelar Raja Sesunan. Susunan Kepala Desa Kiling Kiling dari tahun 1972 hingga saat ini dapat dilihat sebagai berikut.

Desa Kiling Kiling memiliki luas sekitar ±3129 Ha dan masyarakat Desa Kiling Kiling pada umumnya adalah petani.

Tabel 2.1 Kepala Kampung Kiling Kiling dari Masa ke Masa 4
Tabel 2.1 Kepala Kampung Kiling Kiling dari Masa ke Masa 4

Kondisi Sosial Budaya dan Agama Kampung Kiling Kiling

Masyarakat Desa Kiling Kiling merupakan suatu masyarakat yang sebagian besar merupakan suku lampung dan berbahasa A sampai A serta tergabung dalam Marga Buay Bangsa Raja. Secara individu dalam keluarga masyarakat Kampung Kiling Kiling, tradisi lama Lampung yang dipadukan dengan agama Islam masih tetap dipertahankan. Struktur Pemuda Islam Masjid (RISMA) Ashabul Yamin Kampung Kiling-Kiling, Kecamatan Negeri Besar, Kabupaten Way Kanan14.

Para pemuda Desa Kiling Kiling, Kecamatan Negeri Besar, Way Kanan, merupakan bagian dari marga Buay Pemuka Bangsa Raja dan mayoritas beragama Islam18.

Upaya Da’i Dalam Pembinaan Aqidah Akhlak RISMA Ashabul Yamin Kampung Kiling Kiling Kampung Kiling Kiling

Mengenai bentuk upaya para da’i dalam memotivasi pemuda islam masjid untuk menumbuhkan semangat beribadah kepada Allah SWT dan membentuk generasi akhlak yang baik di desa Kiling Kiling kecamatan Negeri Besar Way Kanan yaitu. Salah satu upaya yang dilakukan para da’i dalam mensosialisasikan remaja Islam masjid adalah melalui kegiatan pengajian yang dilakukan setiap malam jumat setelah magrib oleh para remaja muslim Masjid Ashabul, dimana mereka dibimbing dan dikumpulkan agar dapat mengikuti kegiatan. . Bentuk pembinaan spiritual remaja Islam masjid yang dilakukan oleh khatib Ashabul Yamin adalah sebagai berikut.

Berdasarkan penuturan Ustad Fandi Muhtar melalui kegiatan refleksi diri di masjid Ashabul Yamin yang dilaksanakan pada malam jumat yang tidak hanya berupa pengajian namun juga dilakukan kegiatan muhasaba secara bergantian dengan persetujuan khatib dan RISMA. pada malam Jumat itu akan dilaksanakan secara urut.

Hasil Pencapaian Dalam Upaya Pembinaan Aqidah Akhlak RISMA Ashabul Yamin

Faktor Penghambat Da’i Dalam Pembinaan Aqidah Akhlak RISMA Ashabul Yamin

Dimanakah waktu yang menentukan ikut tidaknya anggota RISMA Ashabul Yamin dalam kegiatan yang ada? Kendala bagi remaja muslim di masjid adalah berkaitan dengan waktu, dimana mereka tidak dapat mengikuti atau terlibat dalam kegiatan RISMA Ashabul Yamin, karena terkadang kegiatan mereka terbentur dengan kegiatan tersebut, misalnya membantu orang tua, mengurus acara keluarga. Hal itu pula yang menjadi penghambat para pendeta dalam melakukan upaya pembinaan RISMA Ashabul Yamin.

Setelah mengumpulkan data-data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi, penulis menganalisis hal-hal yang berkaitan dengan judul penulis yaitu Upaya Para Dakwah Dalam Mensosialisasikan Akeda Akhlak RISMA Ashabul Yamin di Desa Kiling Kiling Kecamatan Negeri Besar, Kabupaten Way Kanan.

Upaya Da’i Dalam Pembinaan Aqidah Akhlak RISMA Ashabul Yamin

Dalam menjalankan kajian, pendeta memberi motivasi untuk meningkatkan semangat RISMA Ashabul Yamin dengan memperbanyakkan ibadah kepada Allah SWT. Tafakkur (muhasabah diri) bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT melalui aktiviti muhasabah diri. Dalam muhasabah diri, para pemuda Muslimin Masjid bersama-sama mendengar kisah Nabi Muhammad SAW dan kisah para Sahabat Rasuluallah, betapa hebatnya perjuangan mereka dalam menegakkan Islam dan betapa hebatnya semangat mereka beribadah kepada Allah SWT.

Menunaikan roti bersama-sama yang bertujuan untuk meningkatkan uwat RISMA Ashabul Yamin untuk mendekatkan diri, melatih diri mengawal nafsu dan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah.

Faktor Penghambat Da’i Dalam Pembinaan Aqidah Akhlak RISMA Ashabul Yamin Ashabul Yamin

Oleh itu, dalam meningkatkan keimanan pemuda Islam Masjid Ashabul perlu dipupuk atau dibina akidah yang teguh yang tidak digoyahkan oleh hawa nafsu syaitan yang akan menyesatkan mereka melalui penyampaian mesej dakwah yang dilaksanakan oleh pendakwah. Kemudian kekurangan kemudahan seperti kekurangan kipas menyebabkan ketidakcekapan dalam proses pembinaan akidah moral apabila suhu tinggi. Hanpone bukan lagi perkara biasa bagi remaja, kini hampir semua orang memilikinya dan ia menjadikan mereka lalai dalam beribadah kepada Allah SWT kerana.

Faktor selanjutnya yang menjadi faktor penghambat dalam upaya peningkatan aqidah akhlak adalah waktu anggota RISMA Ashabul Yamin hadir atau tidak mengikuti kegiatan yang ada.

PENUTUP

Saran

Peneliti berharap terhadap upaya pelatihan yang dilakukan oleh para dai Ashbul Yamin hendaknya dapat mempertahankan kegiatan upaya pelatihan dan selalu melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan baik berupa materi, waktu, cara penyaluran selalu memperhatikan manfaatnya. situasi dan kondisi yang ada agar mampu menarik perhatian remaja. Peneliti berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa yang sedang melakukan penelitian serupa atau melakukan penelitian lebih lanjut dengan topik yang sama. Peneliti berharap topik dan pembahasan yang disajikan dapat menggugah rasa ingin tahu para pembaca.

Penutup

Al-imam Al-hafizh Muhammad bin Isa, Sunan At-Tirmidhi, Al-Riyad: Maktabah Ma'arif, 1983. Said Bin Ali Al Qahthani, Da'wah Islam Da'wah Wise, Jakarta: Gema Insani Press, 1994. Proefschrift Faculteit Da'wah en Communicatiewetenschappen, Raden Intan Lampung State Islamic Institute, Bandar Lampung, 2011.

Gambar

Tabel 2.1 Kepala Kampung Kiling Kiling dari Masa ke Masa 4
Tabel 2.3 Jumlah Penduduk di Kampung Kiling Kiling

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari data diatas adalah guru bukan hanya sekedar mengajar di dalam kelas, selain guru mengajar, guru juga harus mampu untuk mengelola kelas baik dengan beragam macam-macam metode