• Tidak ada hasil yang ditemukan

upaya guru aqidah akhlak dalam mengembangkan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "upaya guru aqidah akhlak dalam mengembangkan"

Copied!
109
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Memang benar peran motivasi guru dalam proses belajar siswa selalu diperlukan dalam setiap proses pembelajaran sehingga dapat memajukan belajar siswa yang pada akhirnya dapat memaksimalkan motivasi guru untuk berprestasi. Peranan motivasi guru dengan demikian sangat mempengaruhi semangat belajar siswa sehingga dapat muncul minat belajar siswa, proses pembelajaran berjalan lancar dan pada jenjang selanjutnya tujuan pendidikan baik secara umum maupun khusus dapat tercapai secara optimal. Selain itu hal yang dilakukan guru adalah mengembangkan pembelajaran siswa melalui pendekatan berupa: baik hati, bijaksana, disiplin, santun dalam berbicara dengan siswa, saat berdiskusi guru tidak cepat menyalahkan pendapat siswa dalam menjawab. pertanyaan dan di tengah penjelasan guru mampu membuat cerita atau cerita teladan seperti tokoh pejuang hebat sehingga bertujuan untuk merefleksi pemikiran siswa agar tidak cepat mengantuk dan bosan dalam proses belajar mengajar bukan.

Namun disamping keberhasilan guru akhlak aqidah dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, masih banyak kendala yang dihadapi guru, keterbatasan tersebut antara lain: 1) keterbatasan. dimiliki oleh guru, sehingga dalam proses kegiatan belajar mengajar, waktu guru terlalu sedikit untuk melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Hasil dari data diatas adalah bahwa guru tidak hanya mengajar di kelas, selain mengajar guru juga harus mampu mengelola kelas dengan baik dengan berbagai metode dan pendekatan untuk mengetahui karakter siswa yang demikian. bahwa tujuannya adalah untuk mengetahui upaya-upaya apa yang akan dilakukan guru untuk membangkitkan semangat siswa dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.7. Merujuk pada apa yang telah penulis uraikan di atas, maka penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian dengan judul “Upaya Guru Akhlak Aqidah Dalam Mengembangkan Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII MTs Haqqul Yakin NW Sayang-Sayang Tahun Pelajaran 2017/2018”.

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian

  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi sebanyak-banyaknya tentang upaya guru Aqidah Akhlak dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII MTs Haqqul Yakin NW Sayang-Sayang. Upaya guru Akhlak Aqidah dalam mengembangkan motivasi belajar siswa kelas VIII Mts Haqqul meyakinkan NW Sayang-Sayang. Hambatan yang dihadapi guru Aqidah Akhlak dalam mengembangkan motivasi belajar siswa di MTs Haqqul Yakin NW Sayang-Sayang.

Upaya guru Aqidah Akhlak dalam mengembangkan motivasi belajar siswa di MTs Haqqul meyakinkan NW Sayang-Sayang. Tema: Upaya Guru Aqidah Akhlak dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa MTs Kelompok VIII Haqqul Yakin NW Sayang-Sayang. Bagaimana upaya anda dalam mengembangkan motivasi belajar siswa kelas VIII Aqidah Akhlak di MTs Haqqul Yakin NW Sayang-Sayang.

Ruang lingkup dan seting penelitian

  • Ruang Lingkup Penelitian
  • Setting Penelitian

Telaah Pustaka

Penelitian yang dilakukan oleh Nuraeda Fitriani “Peran Guru Sebagai Motivator Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas VII Pendidikan Agama Islam Di SMPN I Pringgabaya”. Beberapa pokok persoalan yang dibahas dalam penelitian ini adalah tentang peran guru dalam pendidikan agama Islam sebagai motivator dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, yang dijabarkan dalam empat peran pokok yaitu meningkatkan prestasi belajar, menciptakan kondisi belajar yang efektif, membangkitkan semangat belajar. pada siswa. Perbedaan hasil penelitian Nuraeda Fitriani dengan penelitian penulis adalah Nuraeda Fitriani lebih menekankan peran guru sebagai motivasi, sedangkan peneliti I lebih memfokuskan pada motivasi belajar siswa.

Efendi Irawan (2010) dengan judul “Peranan Guru Fiqih Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas X1 Pelajaran Fiqih Pada Pelajaran Madrasah Aliyah Darul Muhajirin Praya Lombok Tengah Melihat Penelitian Efendi Irawan Peran Guru Fiqih Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di Kelas X1 op.11 Efendi Irawan “Peran Guru Fiqih Dalam Meningkatkan Motivasi Siswa Kelas X1 Bidang Ilmu Fiqih di Madrasah Aliyah Darul Muhajirin Praya Lombok Tengah, Jaar, (disertasi IAIN Mataram, 2010), hlm.

Kerangka Teoritik

  • Konsep Guru
  • Motivasi

Serta mengatasi kendala guru fiqh dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.Perbedaan penelitian antara Efendi dengan peneliti yang saya lakukan adalah Efendi lebih banyak meneliti tentang mata pelajaran fiqh sedangkan penulis sendiri lebih fokus pada topik aqeed, keduanya menyelidiki motivasi siswa . Namun penelitian ini memiliki perbedaan yang sangat signifikan karena berkaitan dengan masalah upaya guru memberikan motivasi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran akhlak. Zakiah Deradjat mendefinisikan guru (pendidik) sebagai pendidik profesional, oleh karena itu secara implisit bersedia menerima dan mengemban sebagian tanggung jawab pendidikan yang berada di pundak orang tua. Ramayulis berpendapat bahwa guru (pendidik) adalah orang yang memikul tanggung jawab membimbing peserta didik agar menjadi manusia.

Ahmad Tafsir, mendefinisikan guru (pendidik) sebagai orang yang bertanggung jawab atas berlangsungnya proses pertumbuhan dan perkembangan potensi peserta didik secara terus menerus, baik potensi kognitif maupun potensi psikomotorik. Imam Barnadibi menegaskan bahwa guru (pendidik) adalah setiap orang yang dengan sengaja mempengaruhi orang lain untuk mencapai kedewasaan. Dari pengertian di atas dapat dikatakan bahwa seorang guru adalah orang yang melaksanakan tugas pokoknya, yaitu mendidik, mengajar, memimpin, membimbing, melatih, menilai dan mengevaluasi anak didiknya dalam pendidikan.

Guru adalah pendidik profesional karena secara implisit telah dengan sukarela menerima dan memikul sebagian amanat mengajar yang dipikul oleh orang tua. Guru memiliki kekuatan untuk membentuk dan membangun kepribadian peserta didik untuk menjadi guru yang berguna bagi agama, tanah air, dan bangsa. Tugas guru sebagai pengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi siswa. Tugas guru sebagai trainer berarti mengembangkan latihan dan mengaplikasikannya dalam kehidupan untuk masa depan anak didik. 15.

21 Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2014), hlm. berperilaku untuk mencapai tujuan motivasi”. Penelitian ini merupakan upaya mendorong siswa kelas VIII MTs Haqqul Yakin NW Sayang-Sayang untuk meningkatkan motivasi belajar siswa guna mencapai tujuan yang diinginkan. Menurut Sardiman, ada beberapa bentuk motivasi yang dapat digunakan guru untuk menjaga minat siswa dalam mempelajari materi pelajaran.

Gerakan tubuh merupakan penguatan yang dapat membangkitkan gairah siswa, sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih menyenangkan. Guru memiliki tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi di dalam kelas untuk membantu perkembangan belajar siswa. Penyampaian materi pembelajaran dengan berbagai macam variasi hanyalah salah satu dari berbagai kegiatan dalam proses belajar mengajar untuk membangkitkan motivasi siswa, karena proses pembelajaran yang dilandasi motivasi akan memberikan dorongan kepada siswa, dorongan dalam kegiatan belajar untuk mencapai prestasi. tujuan.28 Upaya guru Aqidah Akhlak dalam pengembangan motivasi belajar siswa antara lain.

Metode Penelitian

  • Pendekatan Penelitian
  • Kehadiran Peneliti
  • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data
  • Pengecekan Keabsahan Data

Sistimatika Pembahasan

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

Gambaran Umun Profil Sekolah Mts Haqqul Yakin NW Sayang-

  • Profil Sekolah MTs Haqqul Yakin NW Sayang-Sayang
  • Letak Geografis MTs Haqqul Yakin NW Sayang-Sayang
  • Visi Dan Misi MTs Haqqul Yakin NW Sayang-Sayang
  • Keadaan Siswa
  • Keadaan Guru dan Pegawai
  • Sarana dan Perlengkapan

Upaya Guru Aqidah Akhlak Dalam Mengembangkan Motivasi

  • Memberi Cerita
  • Memberikan Informasi Hasi Belajarsiswa
  • Meberikan Nasehat
  • Memberikan Keteladanan
  • Memberikan Tugas

Motivasi Belajar Siswa Pada Kelas VIII MTs Haqqul Yakin NW

  • Kurangnya sarana dan prasarana
  • Kurangnya alat-alat peraga
  • Ruang kelas sempit

Saya senang dengan gaya mengajar Pak Sufyani, karena penjelasan Pak Sufyani memotivasi saya untuk lebih giat belajar”. Adapun kendala-kendala yang dihadapi guru aqidah akhlak dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, seperti yang dilakukan oleh Bapak Sufyani selaku guru aqidah akhlak tutur. Di MTs Haqqul saya yakin sarana dan prasarananya kurang lengkap seperti buku LKS disini 1 buku per 2 orang jadi disini bisa menyebabkan siswa tidak serius belajar karena bisa mengganggu teman duduk dan meja belajar siswa.

Tn. Sufyani mengajar dan selalu memperhatikan siswanya karena buku LKS yang digunakan saat belajar pada pelajaran Aqidah Akhlak berkurang sehingga siswa merasa tidak nyaman untuk mengikuti pembelajaran itu sendiri. Dari hasil observasi mengenai sarana dan prasarana, peneliti melihat bahwa pada saat mengajar Bapak. Sufyani sangat tegas dalam memberikan pembelajaran kepada anak didiknya, meskipun peneliti yang saya lihat disana mengatakan sarana dan prasarananya belum lengkap, tetapi pak. Sufyani selalu tampak antusias memberikan pelajaran kepada 81. Dari pengamatan yang peneliti lihat disana, Bapak. Sufyani mengajar kelas VIII dengan topik Aqidah Akhlak pada hari Selasa.

Saat itu Bpk. Sufyani hanya mengajar dengan buku LKS, selama penelitian saya menggunakan alat LCD hanya sekali. Pak Sufyani memberikan pelajaran pada jam terakhir dia terlihat lelah karena kelasnya cukup padat sehingga saya sebagai siswa dan teman-teman lainnya juga merasa lelah menerima pelajaran dan itu membuat kami semua cepat bosan pada jam terakhir karena terasa panas jadi saya ingin cepat pulang .86. Dari hasil observasi peneliti melihat bahwa di MTs Haqqul saya yakin ruang kelas siswa kelas VIII kurang luas sehingga kegiatan belajar siswa terganggu dan guru juga terlihat lelah, karena pada akhirnya Dari kelas tersebut, suasana yang peneliti lihat disana terasa hangat.

Kendala yang sering kami temui dalam belajar di sekolah MTs Haqqul Yakin adalah sarana dan prasarana yang kurang mendukung siswa, karena sekolah MTs ini swasta. Saya suka belajar di pengajian pak sufani kak karena cara mengajarnya menyenangkan, cara bicaranya lembut mbak.” Setelah itu, Ryan Hidayat berkata, “Bhante, kami senang sekali belajar di Aqidah Akhlak Kak.” Muhammad Handika katanya."92.

Yang paling ditakuti anak-anak adalah Pak Arbain, direktur MTs Haqqul Yakin NW Sayang-Sayang.

PEMBAHASAN

Upaya Guru Aqidah Akhlak Dalam Mengembangkan Motivasi

  • Memerikan Informasi Hasil Belajar Siswa
  • Memberikan Keteladanan
  • Memberikan Nasehat

PENUTUP

Kesimpulan

Bercerita : cerita pada awal pembelajaran memang sangat berpengaruh bagi siswa untuk lebih giat dan rajin belajar. Pengungkapan hasil belajar siswa: Mengetahui hasil belajar siswa akan mendorong mereka untuk belajar lebih giat lagi. Pemberian keteladanan : keteladanan sangat penting bagi siswa karena keteladanan dapat membuat siswa menjadi disiplin dan disiplin.

Pemberian tugas: tugas sangat penting bagi siswa karena ketika memberikan tugas atau pekerjaan rumah, siswa akan merasa memiliki tanggung jawab dan akan gigih dalam belajar.

Saran

Rajagrafindo Persada, 2013 Dimyati dan Mudjiono, Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2009 Hamzah, Teori Motivasi dan Pengukurannya, Jakarta: Bumi Aksara, 2014. Apa yang dilakukan bapak dengan guru untuk mengembangkan motivasi belajar siswa. Kendala apa saja yang anda hadapi dalam mengembangkan motivasi belajar siswa di kelas.

Gambar

Tabel 1  Daftar  Jumbah  Siswa  MTs  Haqqul  Yakin  NW  Sayang-Sayang  Tahun      Pelajaran 2017/2018,46

Referensi

Dokumen terkait

Parkey (dalam Aunurrahman, 2009:189), bahwa guru tidak hanya sekedar sebagai guru di depan kelas, akan tetapi juga sebagai bagian dari organisasi yang turut serta

Selain beberapa hal diatas, untuk menjadi seorang guru yang sukses tidak hanya hadir disekolah dan menganggap tugas guru hanyalah mengajar tanpa melihat situasi dan

Upaya ini tentu menuntut perubahan-perubahan dalam pengorganisasian kelas, penggunaan metode mengajar, strategi pembelajaran, sikap dan karakter guru dalam mengelola

Parkey (dalam Aunurrahman, 2009:189), bahwa guru tidak hanya sekedar sebagai guru di depan kelas, akan tetapi juga sebagai bagian dari organisasi yang turut serta

Upaya Guru Aqidah Akhlak dalam Menanamkan Aqidah di MI Darul Aman Kecamatan Bati-Bati, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan..

Upaya guru pada aspek proses belajar mengajar Proses belajar dan prestasi belajar tidak hanya ditentukan dari sekolah, kurikulum dan struktur, akan tetapi kompetensi guru dalam

Beliau menyebutkan bahwa guru itu harus menguasai bahan pelajaran beserta konsep- konsep, menguasai metode pembelajaran, mampu mengelola kelas, mampu mengelola dan mengembangkan media

Hal tersebut dibuktikan dengan guru mampu membuat perencanaan dan persiapan mengajar, menguasai materi ajar, menguasai metode dan strategi mengajar, mampu mengelola kelas dengan baik,