• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MEMBANGUN SEMANGAT NASIONALISME GENERASI MUDA INDONESIA

N/A
N/A
Rifdah Aqilah Nafisah

Academic year: 2024

Membagikan "UPAYA MEMBANGUN SEMANGAT NASIONALISME GENERASI MUDA INDONESIA "

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MEMBANGUN SEMANGAT NASIONALISME GENERASI MUDA INDONESIA

Disusun Oleh :

o David Pratama o Dita Natasia

o Fathir Naim Andito

o Muhammad Ibra Alfasya o Nataya Meifrisan Zahra o Rifdah Aqilah Nafisah

SMA NEGERI 2 PANGKALPINANG JL. KALAMAYA BACANG BUKITINTAN

PANGKALIPINANG

(2)

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini berjudul "Upaya Membangun Semangat Nasionalisme Generasi Muda Indonesia". Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui dan memahami apa itu nasionalisme, mengapa nasionalisme penting bagi bangsa Indonesia, bagaimana kondisi nasionalisme generasi muda Indonesia saat ini, dan apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk membangun semangat nasionalisme generasi muda Indonesia.

Dalam menyusun makalah ini, kami mengumpulkan data dan informasi dari berbagai sumber, baik buku, jurnal, artikel, maupun internet. Kami berusaha untuk menyajikan data dan informasi secara objektif, kritis, dan analitis.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi materi, penyusunan, maupun penulisan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca, terutama dari guru mata pelajaran ini, agar kami dapat memperbaiki makalah ini di masa yang akan datang.

Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kami sendiri, pembaca, dan bangsa Indonesia pada umumnya. Semoga makalah ini dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi generasi muda Indonesia untuk terus menjaga dan meningkatkan semangat nasionalisme dalam diri mereka.

Jakarta, 29 Februari 2024

Penulis

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar...2

DAFTAR ISI...3

BAB I PENDAHULUAN...4

1.1. Pendahuluan...4

1.2. Rumusan Masalah...7

1.3. Tujuan Penulisan...7

1.4. Manfaat Penelitian...7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...8

2.1. Tinjauan Umum...8

2.2. Penelitian Terdahulu...8

BAB III PEMBAHASAN...10

3.1. Kondisi Generasi Muda Indonesia...10

3.2. Pentingnya Semangat Nasionalisme...11

3.3. Tantangan dan Hambatan yang Dihadapi...12

3.4. Upaya atau Solusi untuk Membangun Semangat Nasionalisme...13

BAB IV PENUTUP...15

4.1. Kesimpulan...15

4.2. Saran...15

BAB V DAFTAR PUSTAKA...17

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Pendahuluan

Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia (Muhammad Takdir Illahi, (2012: 5). Nasionalisme dalam bangsa menunjukkan bahwa suatu bangsa memiliki identitas dan jati diri yang tidak dimiliki oleh bangsa lain. Nasionalisme melahirkan sebuah kesadaran melalui anak-anak bangsa untuk menjadi bangsa yang benar-benar merdeka. Harapan inilah yang membentuk kesadaran masyarakat melawan segala bentuk penjajahan, penindasan, eksploitasi dan dominasi.

Kebangkitan nasionalisme merupakan titik balik sejarah perjalanan bangsa dalam membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang di awali dengan lahirnya Budi Oetomo 20 Mei 1908, semangat nasionalisme semakin tumbuh subur dan melekat dalam hati nurani seluruh elemen bangsa. Sekarang sudah tidak pernah terdengar lagi menyebut “Bangsa Jawa”, “Bangsa Sunda”, “Bangsa Madura”, atau “Bangsa Bali”.

Wacana nasionalisme dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di era globalisasi ini memiliki daya tarik karena sekarang kobaran semangat nasionalisme generasi muda mulai luntur. Lunturnya nasionalisme bangsa dapat menjadi kecaman terhadap terkikisnya nilai-nilai patriotism yang menjadi landasan kecintaan terhadap bumi pertiwi.

Munculnya tuntutan-tuntutan seperti untuk membangun bangsa yang demokratis, sejahtera, adil, dan makmur semakin mengemuka dikalangan masyarakat luas. Itulah sebabnya, nasionalisme menjadi kunci utama dalam merealisasikan cita-cita luhur bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang disegani dan berdaulat secara utuh. Upaya menumbuhkan semangat nasionalisme generasi muda, pemerintah memiliki peran penting dalam memberikan pemahaman dan motivasi kepada semua anak bangsa agar jiwa nasionalisme dan rasa cinta mereka terhadap bangsanya (patriotisme) semakin kuat dan tertanam dalam sanubari mereka yang paling dalam. Upaya yang dilakukan pemerintah salah satunya melalui pendidikan.

Semangat nasionalisme diperlukan dalam perkembangan pendidikan yang berbasis pada pembentukan karakter dan mentalitas warga negara, sehingga tata nilai yang menjadi pondasi pembangunan bangsa tetap lestari dan menjadi modal sosial yang dapat menguatkan sendi-sendi peradaban bangsa ditengah berkecamuknya proses globalisasi. Sendi-sendi yang menopang perubahan bangsa adalah perubahan karakter

(5)

dan mentalitas rakyatnya, hal tersebut menjadi pondasi yang kokoh dari tata nilai bangsa (Muhammad Takdir Illahi, 2012: 27).

Keruntuhan suatu bangsa ditandai dengan semakin runtuhnya tata nilai dan karakter suatu bangsa, karakter dan mentalitas rakyat yang kokoh dari suatu bangsa tidak terbentuk secara alami, melainkan melalui interaksi sosial yag dinamis dan serangkaian program yang diarahkan oleh pemimpin bangsa. Faktor intern yang berpengaruh besar pada pembentukan karakter bangsa adalah pembangunan di bidang pendidikan.

Internalisasi nilai-nilai nasionalisme merupakan sebagian kecil dari rencana pendidikan yang ada. Jadi internalisasi merupakan proses belajar kebudayaan yang ditanamkan dalam setiap individu. Melalui internalisasi nilai-nilai budaya yang terkandung dalam pendidikan dapat membentuk karakter bangsa dan mencegah negatifnya globalisasi dan menanamkan nasionalisme bangsa. Melalui pendidikan upaya internalisasi dapat berlangsung guna membentuk sikap dan karakter siswa (Muhaimin, 2004: 209).

Pendidikan merupakan kebutuhan untuk kehidupan yang manusiawi. Pendidikan adalah proses perubahan sikap dan perilaku seorang atau kelompok melalui upaya pengajaran dan pelatihan (Ni Luh Ike Pratiwi, 2011: 53). Melalui pendidikan dan kesadaran pentingnya pendidikan manusia diharapkan memiliki sikap dan perilaku yang berbudi sesuai dengan norma-norma yang berlaku. Melalui pendidikan, manusia dapat mendewasakan dirinya agar mampu membedakan mana yang baik dan mana yang kurang baik. Hal tersebut dikuatkan pula oleh (Sudjoko, dkk, 2008: 1.1) Pendidikan pada manusia yang membuat dirinya manusiawi bukan semata-mata hanya pendidikan teknologi, tapi juga pendidikan agama, filsafat, ilmu, seni, dan budaya.

Tujuan pendidikan dalam suatu bangsa disesuaikan dengan kepentingan bangsa itu sendiri. Pendidikan nasional Indonesia bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3). Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut, berbagai usaha telah dilakukan oleh pemerintah, di antaranya adalah pembaharuan sistem pendidikan.

Pembaharuan sistem pendidikan dilakukan untuk memperbaharui visi, misi dan strategi pembangunan bidang pendidikan. Pendidikan nasional mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang

(6)

berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah (Penjelasan atas UU No. 20 Tahun 2003).

Menurut Ni Luh Ike Pratiwi (2001: 53), “Visi pendidikan adalah upaya untuk mencetak sumber daya manusia yang handal dibidangnya”. Namun pada kenyataannya keadaan yang seperti ini menjadi racun yang memperparah kondisi pendidikan.

Pendidikan yang menempatkan peserta didik sebagai obyek atau boneka yang dapat diperlakukan seenaknya oleh pendidik. Sekolah seakan beralih fungsi hanya mencetak tamatan dengan keahlian tertentu untuk dapat diterima di lapangan usaha tanpa mempertimbangkan bakat, minat, kemampuan dan kondisi yang dimiliki peserta didik.

Pendidikan bertujuan tidak hanya menghasilkan generasi muda yang cerdas dan berkarakter sesuai dengan kebudayaan bangsa Indonesia tetapi pendidikan juga harus mampu membentuk jiwa nasionalisme pada setiap peserta didiknya. Manusia yang cerdas, berbudaya tanpa diimbangi dengan rasa nasionalisme akan menghancurkan bangsa itu sendiri. Bangsa Indonesia jangan sampai menjadi bangsa yang kehilangan jati diri dan kepribadiannya karena tidak mampu mempertahankan apa yang telah menjadi miliknya yang semata-mata hanya mengejar kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi semata.

Sistem pendidikan dan cara yang ada sering menjadi sasaran kritik dan kecaman karena seluruh daya guna sistem pendidikan tersebut masih diragukan. Generasi muda banyak yang memberontak terhadap metode metode dan sistem pendidikan yang ada yang mampu melenyapkan sifat sifat peri kemanusiaan.

Melenyapnya sifat-sifat kemanusiaan dalam masyarakat seperti terjadinya korupsi, kekerasan, tindakan asusila, perusakan, perkelahian massa, kehidupan ekonomi yang konsumtif bahkan kelunturan rasa nasionalisme bangsa. Masalah-masalah tersebut menandakan bahwa pendidikan tidak cukup dengan aspek pengetahuan saja. Berbagai aksi kerusuhan yang mewarnai dunia pendidikan seperti, tawuran antar pelajar dan kenakalan-kenakalan remaja dan tindakan yang bernuansa sara seolah membuktikan bahwa pentingnya pendidikan yang bersifat humanistic yang 6 lebih menekankan pada aspek moral dan nilai-nilai kemanusiaan yang mengakui serta menghargai pluraritas.

Gejala-gejala semacam itu menunjukkan nilai-nilai moral dikalangan tertentu bahkan masyarakat merosot. Moralitas juga tampak rendah. Rendahnya moralitas dapat dilihat banyaknya kasus korupsi dikalangan pejabat, perilaku rakyat yang mementingkan diri sendiri dan rusaknya moral bangsa, mencerminkan kurang berhasilnya pendidikan. Salah satu upaya mendidik dan menanamkan nilai-nilai moral dan humanistic dapat dilaksanakan melalui pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan Lingkungan Hidup (PKLH).

(7)

Peran guru sebagai pendidik merupakan peran-peran yang terkait dengan tugas memberi bantuan dan dorongan, pengawasan dan pembinaan serta tugas-tugas yang terkait dengan mendisiplinkan anak agar anak itu patuh terhadap aturan-aturan sekolah dan norma hidup dalam keluarga dan masyarakat. Sedangkan peran guru sebagai pengajar adalah harus memberikan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman lain di luar fungsi sekolah, seperti tinggkah laku kepribadian dan spiritual. Mengajar berarti memberitahu atau menyampaikan materi pembelajaran (Iftitah Nafika menjelaskan 200:

30).

1.2. Rumusan Masalah

a. Bagaimana kondisi generasi muda Indonesia di era Globalisasi?

b. Seberapa pentingnya semangat nasionalisme?

c. Apa faktor-faktor pendukung dalam upaya membangun semangat nasionalisme?

d. Apa saja tantangan dan hambatan yang dihadapi dalam upaya membangun semangat nasionalisme?

e. Bagaimana solusi untuk menghadapi tantangan dan hambatan dalam upaya membangun semangat nasionalisme?

1.3. Tujuan Penulisan

a. Untuk mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat nasionalisme generasi muda Indonesia dan dampaknya terhadap perkembangan bangsa.

b. Untuk mengidentifikasi strategi dan langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan untuk menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme pada generasi muda Indonesia.

c. Untuk mengevaluasi efektivitas dan tantangan dari upaya-upaya yang telah dilakukan untuk membangun semangat nasionalisme generasi muda Indonesia.

d. Untuk memberikan rekomendasi dan saran yang dapat meningkatkan semangat nasionalisme generasi muda Indonesia di masa depan.

1.4. Manfaat Penelitian

a. Untuk menambah pengetahuan dan informasi tentang konsep, indikator, dan faktor- faktor yang mempengaruhi nasionalisme generasi muda Indonesia.

b. Untuk mengkaji dan menganalisis kondisi, permasalahan, dan tantangan yang dihadapi oleh generasi muda Indonesia dalam mempertahankan dan mengembangkan semangat nasionalisme di era globalisasi.

c. Untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi upaya-upaya yang telah dilakukan oleh berbagai pihak, seperti pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan, dalam membangun semangat nasionalisme generasi muda Indonesia.

d. Untuk memberikan rekomendasi dan saran yang konstruktif dan inovatif untuk meningkatkan semangat nasionalisme generasi muda Indonesia melalui berbagai

(8)

strategi, program, dan kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan, minat, dan potensi mereka.

e. Untuk menginspirasi dan memotivasi generasi muda Indonesia untuk lebih mencintai, bangga, dan berkontribusi terhadap tanah air, bangsa, dan negara.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Umum

Makalah ini membahas tentang pentingnya nasionalisme pada generasi muda di era modern Indonesia yang menghadapi tantangan globalisasi. Nasionalisme adalah paham yang menyatakan kesetiaan atau loyalitas tertinggi seorang individu kepada bangsa dan negara. Nasionalisme juga berarti menghargai dan melestarikan keberagaman budaya, bahasa, dan keturunan yang ada di Indonesia.

Makalah ini juga menguraikan beberapa cara untuk meningkatkan nasionalisme pada generasi muda, antara lain:

a. Mengenal beragam budaya di Indonesia guna memupuk sikap toleransi dan menjadikan perbedaan sebagai alat pemersatu bangsa.

b. Menggunakan produk dalam negeri sebagai bentuk kebanggaan atas karya bangsa Indonesia.

c. Mempelajari pendidikan kewarganegaraan untuk mengetahui hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik.

d. Menonton film dan musik yang menceritakan perjuangan Indonesia untuk merdeka agar muncul rasa menghargai jasa pahlawan dan meningkatkan rasa nasionalisme.

e. Mengunjungi museum sejarah untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang sejarah bangsa Indonesia.

Makalah ini juga menekankan bahwa penanaman semangat nasionalisme harus dimulai sejak dini, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Dengan demikian, generasi muda Indonesia akan lebih siap menghadapi globalisasi dengan tetap mempertahankan identitas ke-Indonesiaannya.

2.2. Penelitian Terdahulu

Alfahrudiansyah, D. N. (2020) membuat penelitian tentang “Membangun kembali semangat nasionalisme generasi muda Indonesia”. Penelitian ini membahas tentang nasionalisme yang sejati, yang cintanya pada tanah air itu bersendi pada pengetahuan atas susunan ekonomi dunia dan riwayat, dan bukan semata-mata timbul dari

(9)

kesombongan bangsa belaka. Penelitian ini juga menawarkan beberapa solusi untuk mengembalikan semangat nasionalisme generasi muda Indonesia, seperti mengenal beragam budaya di Indonesia, menggunakan produk dalam negeri, mempelajari pendidikan kewarganegaraan, menonton film dan musik yang menceritakan perjuangan Indonesia, dan mengunjungi museum sejarah.

Penelitian yang kedua dari Werdiningsih, R. (2018) tentang “Membangun semangat nasionalisme generasi muda dalam bingkai pendidikan karakter”. Jurnal Manajemen dan Inovasi, 5(2), 1-122 Penelitian ini membahas tentang pentingnya pendidikan karakter untuk meningkatkan semangat nasionalisme generasi muda di era globalisasi. Penelitian ini juga menguraikan beberapa strategi untuk memberikan pendidikan karakter yang berbasis nasionalisme, seperti mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum, mengembangkan budaya sekolah yang kondusif, melibatkan keluarga dan masyarakat dalam proses pendidikan, dan memberikan contoh teladan dari tokoh-tokoh nasionalis.

Penelitian yang ketiga, Andara, S., Dewi, D. A., & Furnamasari, Y. F. (2021) tentang “Meningkatkan semangat nasionalisme melalui pembelajaran PPKn di sekolah dasar”. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(3), 20213 Penelitian ini membahas tentang bagaimana pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) di sekolah dasar dapat memupuk semangat nasionalisme di kalangan pelajar. Penelitian ini juga menunjukkan beberapa hasil positif dari pembelajaran PPKn, seperti meningkatnya pengetahuan, sikap, dan perilaku siswa terkait dengan nasionalisme, seperti menghormati lambang negara, menyanyikan lagu kebangsaan, mengikuti upacara bendera, dan menghargai keberagaman.

(10)

BAB III PEMBAHASAN

3.1. Kondisi Generasi Muda Indonesia

Di era globalisasi, kondisi generasi muda Indonesia mengalami berbagai perubahan dan tantangan yang signifikan. Berikut adalah beberapa karakteristik dan dampak globalisasi terhadap generasi muda Indonesia:

a. Pengaruh Globalisasi

Globalisasi telah membawa dampak signifikan terhadap segala aspek kehidupan masyarakat Indonesia, termasuk generasi muda1.

Perkembangan zaman telah mengubah nilai-nilai budaya Indonesia dan digantikan oleh budaya modern yang tidak mencerminkan jati diri bangsa Indonesia.

b. Lunturnya Nasionalisme

Salah satu masalah utama di era globalisasi ini adalah semakin lunturnya semangat nasionalisme dan patriotisme pada generasi muda. Banyak anak muda yang bingung dan hanya mementingkan diri sendiri dan terkadang acuh tak acuh yang tidak mau tahu bagaimana perjuangan para pejuang kemerdekaan kita.

c. Dampak Teknologi

Kemajuan di bidang teknologi informasi telah membuat informasi mudah diakses oleh semua orang. Namun, hal ini juga menciptakan generasi yang acuh tak acuh atau tidak peduli dengan nilai nasionalisme. Pemuda terlihat bertindak sesuka mereka, tidak peduli kejadian apa yang sedang terjadi dan tidak banyak mendengar apa kata orang asalkan menurutnya baik terus dilakukannya.

d. Peran Generasi Muda

Peran generasi muda di era globalisasi sangat dibutuhkan. Dengan berkembangnya zaman ini, peralihan dari satu pemuda ke pemuda lainnya terus mengalami kemajuan. Oleh karena itu, diperlukan kasih sayang agar generasi muda tidak menjadi acuh terhadap budaya gotong royong.

Kemajuan anak muda dalam pembangunan negeri ini sangat dinantikan.

e. Tantangan Moral dan Karakter

Banyak individu, terutama generasi muda, tampaknya telah mengabaikan karakteristik sebagai warga Indonesia, dan nilai-nilai serta moralitas tidak lagi menjadi perhatian utama.

(11)

f. Semangat Bela Negara

Kehadiran globalisasi di Indonesia memberikan dampak yang luas bagi generasi muda. Hal ini menyebabkan kurang fokus terhadap pertahanan.

Dalam menghadapi tantangan ini, generasi muda Indonesia perlu mengembangkan jiwa kepemimpinan dan mempertahankan nilai-nilai budaya dan nasionalisme. Generasi muda Indonesia di era globalisasi perlu memperkuat semangat nasionalisme, memahami nilai-nilai budaya, dan berperan aktif dalam membangun bangsa.

3.2. Pentingnya Semangat Nasionalisme

Semangat nasionalisme sangat penting, terutama dalam konteks sebuah negara seperti Indonesia. Berikut adalah beberapa alasan mengapa semangat nasionalisme penting:

a. Mempertahankan Kedaulatan Negara

Nasionalisme adalah sikap individu dalam mempertahankan kedaulatan negaranya dan memiliki rasa mencintai negaranya sendiri. Dengan adanya rasa nasionalisme, setiap individu dapat menyaring budaya asing yang masuk kedalam negeri dalam era globalisasi dan menjadi suatu fondasi untuk menjadikan Indonesia tetap kokoh dan menjaga keutuhan negara diantara banyaknya perubahan di negara ini.

b. Menumbuhkan Rasa Cinta Terhadap Bangsa dan Negara:

dari adanya sikap nasionalisme adalah untuk menumbuhkan dan meningkatkan rasa cinta terhadap bangsa, negara, dan tanah air. Dengan begitu, dalam penerapan pada kegiatan sehari-hari perlu adanya sebuah kesatuan dan persatuan bangsa yang memiliki sifat nasional.

c. Meningkatkan Rasa Rela Berkorban

Jika seseorang telah memiliki jiwa nasionalisme, secara alami orang tersebut akan rela dan siap melakukan segala cara untuk melindungi bangsa dan negaranya.

d. Menumbuhkan Rasa Patriotisme

Dalam membela dan memajukan negaranya, semangat nasionalisme dapat menumbuhkan rasa patriotisme, yang melibatkan manfaat tidak putus asa, penuh keberanian, tidak mengenal rasa takut, serta rela untuk berjuang dan rela berkorban.

e. Membentuk Identitas Negara

(12)

Semangat nasionalisme adalah satu konsep yang penting dalam membentuk identitas sebuah negara. Ia merujuk kepada rasa cinta dan kesetiaan terhadap negara serta semangat untuk mempertahankan dan memajukan negara.

3.3. Tantangan dan Hambatan yang Dihadapi

Membangun semangat nasionalisme pada generasi muda Indonesia di era globalisasi dan revolusi industri 4.0 tentunya bukanlah hal yang mudah. Berikut adalah beberapa tantangan dan hambatan yang dihadapi:

a. Pengaruh Budaya Asing

Dalam era globalisasi, budaya dan produk luar negeri seringkali lebih disukai oleh anak-anak Indonesia dibandingkan dengan budaya dan produk lokal. Hal ini dapat memudarkan sikap nasionalisme. Generasi muda cenderung menganggap bahwa produk asal luar negeri lebih baik daripada produk lokal, begitu juga budayanya.

b. Revolusi Industri 4.0

Revolusi industri 4.0 telah banyak memberikan manfaat dan membantu kehidupan manusia, namun juga membawa tantangan bagi generasi muda1.

Generasi muda saat ini kurang mampu dalam memecahkan masalah sosial yang kompleks, kurang berfikir kritis dalam menghadapi masalah dan tantangan revolusi industri 4.0, dan juga kurang kreatif. Mereka lebih banyak berperan sebagai konsumen dan pengguna produk Revolusi Industri, bukan sebagai pengembang.

c. Kesehatan Mental dan Sikap Karakter Kebangsaan

Masalah kesehatan mental dan sikap baik karakter kebangsaan juga menjadi tantangan dalam mempertahankan sikap nasionalisme generasi muda di Indonesia.

d. Akses Mudah ke Informasi:

Salah satu dampak revolusi industri 4.0 adalah mudahnya mengakses berbagai informasi yang ada di internet. Hal ini dapat merusak sikap dan sifat generasi muda, termasuk sikap kecintaan terhadap bangsanya.

e. Korean Wave

Budaya Korea sangat diminati oleh kaum muda dan banyak diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat mempengaruhi sikap nasionalisme generasi muda.

f. Dampak Negatif Globalisasi

Globalisasi telah membawa banyak perubahan, termasuk merusak rasa nasionalisme dan patriotisme generasi muda. Banyak generasi muda yang

(13)

melupakan budayanya sendiri karena menganggap budaya asing adalah budaya yang lebih modern.

Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan upaya yang terkoordinasi untuk menjadikan nilai-nilai kebangsaan dan budaya sebagai pedoman dalam kehidupan sehari- hari. Selain itu, pendidikan juga memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan jiwa nasionalisme. Melalui pendidikan, generasi muda dapat memahami dan menghargai nilai-nilai luhur bangsa.

Namun, perlu diingat bahwa setiap negara memiliki tingkat kompleksitas dan kemajemukan yang berbeda, sehingga masing-masing memiliki tingkat tantangan yang berbeda pula. Dalam hal ini, tantangan Indonesia jauh lebih berat ketimbang negara- negara lain yang tidak terlalu plural dan kompleks struktur bangsanya. Oleh karena itu, perlu adanya penyesuaian dalam upaya membangun semangat nasionalisme di Indonesia.

3.4. Upaya atau Solusi untuk Membangun Semangat Nasionalisme

Berikut adalah beberapa solusi atau ide yang bisa diintegrasikan ke dalam makalah mengenai upaya membangun semangat nasionalisme generasi muda Indonesia:

a. Integrasi Nilai-Nilai Nasionalisme dalam Kurikulum Pendidikan

Mengajukan ide untuk memperkuat materi pembelajaran yang menekankan sejarah nasional, nilai-nilai kebangsaan, dan wawasan kebangsaan di tingkat pendidikan formal.

b. Program Ekstrakurikuler Nasionalisme

Mendorong implementasi program-program ekstrakurikuler yang fokus pada pembentukan karakter dan semangat nasionalisme, seperti kegiatan berkemah, pertukaran pelajar antardaerah, dan pengenalan budaya lokal.

c. Pemanfaatan Media Massa dan Teknologi

Mengusulkan strategi pemanfaatan media massa, platform daring, dan teknologi informasi untuk menyebarkan pesan-pesan nasionalisme yang positif dan inspiratif.

d. Pelibatan Pemuda dalam Proyek-Proyek Pembangunan Lokal

Mendorong partisipasi aktif generasi muda dalam proyek-proyek pembangunan lokal sebagai bentuk pengenalan dan kecintaan terhadap tanah air.

e. Pengenalan Budaya Lokal dan Kebudayaan Daerah

Menekankan perlunya memahami dan menghargai keberagaman budaya Indonesia melalui pengenalan budaya lokal dan tradisi daerah.

f. Kampanye Nasionalisme Melalui Seni dan Budaya

Mengusulkan penyelenggaraan kampanye nasionalisme melalui seni dan budaya, seperti festival seni, pertunjukan teater, dan pameran seni rupa yang menampilkan kekayaan budaya Indonesia.

g. Pendidikan Keluarga Mengenai Nasionalisme

(14)

Menyoroti peran penting keluarga dalam mendidik anak-anak dengan nilai-nilai nasionalisme, serta merangsang pembahasan bersama mengenai sejarah dan arti penting kemerdekaan.

h. Kerjasama Pemerintah, Swasta, dan Organisasi Non-Pemerintah

Mendorong kerjasama lintas sektor antara pemerintah, perusahaan swasta, dan organisasi non-pemerintah untuk mendukung berbagai inisiatif nasionalisme generasi muda.

i. Kegiatan Pembinaan Karakter di Sekolah

Menekankan pentingnya kegiatan pembinaan karakter di sekolah, seperti mentoring, pelatihan kepemimpinan, dan proyek-proyek kreatif yang memperkuat semangat kebangsaan.

j. Penghargaan Nasionalisme untuk Pemuda Berprestasi

Mengajukan ide untuk memberikan penghargaan atau apresiasi bagi pemuda yang menonjol dalam menciptakan inovasi, pemberdayaan masyarakat, atau kegiatan positif lainnya yang mencerminkan semangat nasionalisme.

(15)

BAB IV PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Di era globalisasi, kondisi generasi muda Indonesia mengalami berbagai perubahan dan tantangan yang signifikan. Globalisasi telah membawa dampak signifikan terhadap segala aspek kehidupan masyarakat Indonesia, termasuk generasi muda. Salah satu masalah utama di era globalisasi ini adalah semakin lunturnya semangat nasionalisme dan patriotisme pada generasi muda. Banyak anak muda yang bingung dan hanya mementingkan diri sendiri dan terkadang acuh tak acuh yang tidak mau tahu bagaimana perjuangan para pejuang kemerdekaan kita.

Kemajuan di bidang teknologi informasi telah membuat informasi mudah diakses oleh semua orang. Namun, hal ini juga menciptakan generasi yang acuh tak acuh atau tidak peduli dengan nilai nasionalisme. Peran generasi muda di era globalisasi sangat dibutuhkan. Kehadiran globalisasi di Indonesia memberikan dampak yang luas bagi generasi muda. Dalam menghadapi tantangan ini, generasi muda Indonesia perlu mengembangkan jiwa kepemimpinan dan mempertahankan nilai-nilai budaya dan nasionalisme.

Generasi muda Indonesia di era globalisasi perlu memperkuat semangat nasionalisme, memahami nilai-nilai budaya, dan berperan aktif dalam membangun bangsa. Semangat nasionalisme sangat penting, terutama dalam konteks sebuah negara seperti Indonesia. Nasionalisme adalah sikap individu dalam mempertahankan kedaulatan negaranya dan memiliki rasa mencintai negaranya sendiri. Dengan adanya rasa nasionalisme, setiap individu dapat menyaring budaya asing yang masuk kedalam negeri dalam era globalisasi dan menjadi suatu fondasi untuk menjadikan Indonesia tetap kokoh dan menjaga keutuhan negara diantara banyaknya perubahan di negara ini.

dari adanya sikap nasionalisme adalah untuk menumbuhkan dan meningkatkan rasa cinta terhadap bangsa, negara, dan tanah air.

4.2. Saran

Pemerintah dan sekolah harus membimbing dan mendorong implementasi program-program ekstrakurikuler yang fokus pada pembentukan karakter dan semangat nasionalisme, seperti kegiatan berkemah, pertukaran pelajar antardaerah, dan pengenalan budaya lokal. Mengusulkan penyelenggaraan kampanye nasionalisme melalui seni dan budaya, seperti festival seni, pertunjukan teater, dan pameran seni rupa yang menampilkan kekayaan budaya Indonesia.

(16)

Menyoroti peran penting keluarga dalam mendidik anak-anak dengan nilai-nilai nasionalisme, serta merangsang pembahasan bersama mengenai sejarah dan arti penting kemerdekaan. Mendorong kerjasama lintas sektor antara pemerintah, perusahaan swasta, dan organisasi non-pemerintah untuk mendukung berbagai inisiatif nasionalisme generasi muda.

Menekankan pentingnya kegiatan pembinaan karakter di sekolah, seperti mentoring, pelatihan kepemimpinan, dan proyek-proyek kreatif yang memperkuat semangat kebangsaan. Mengajukan ide untuk memberikan penghargaan atau apresiasi bagi pemuda yang menonjol dalam menciptakan inovasi, pemberdayaan masyarakat, atau kegiatan positif lainnya yang mencerminkan semangat nasionalisme.

(17)

BAB V

DAFTAR PUSTAKA

Dahlan, S. (2007). Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMP/MTs Kelas VIII (Jilid 2). Jakarta:

Erlangga.

Farida Nugrahani, M. H. (2014). Metode Penelitian Kualitatif Dalam Penelitiaan. Surakarta.

Febriani, N. &. (2019). Perilaku Konsumen di Era Digital Beserta Studi Kasus. Universitas Brawijaya Press.

Ginantra, N. L. W. S. R., Simarmata, J., Purba, R. A., Tojin, M. Y. Duwila, A. A,. (2020).

Teknologi Finansial: Sistem Finansial Berbasis Teknologi di Era Digital. Yayasan Kita Menulis.

Hamid, A. (2019). Penyusunan Tes Tertulis:(Paper and Pencil Test). Uwais Inspirasi Indonesia.

Indrawan, R. &. (2014). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Campuran Untuk Manajemen, Pembangunan, dan Pendidikan. Bandung: Penerbit PT Refika Pratama.

Kaunang, F. J., Karim, A., Simarmata, J., Iskandar, A., Ardiana, D. P. Y., Septarini, R. S., ... &

Widyastuti, R. D. (2021). Konsep Teknologi Informasi. Yayasan Kita Menulis .

Nainggolan, N. T., Munandar, M., Sudarso, A., Nainggolan, L. E., Fuadi, F., Hastuti,. (2020).

Perilaku Konsumen Di Era Digital. Yayasan Kita Menulis.

Nugrahani, F., & Hum, M. (2014). Metode penelitian kualitatif. Solo: Cakra Books.

Slamet, M. (2012). Kesadaran Nasionalisme. Yogyakarta: PT LKIS Printing Cemerlang.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana peranan generasi muda dalam membangun desa wisata, dengan berbagai problema yang teralami generasi muda..

Generasi muda Indonesia adalah generasi penerus bangsa ini. Bangsa akan menjadi maju bila para pemudanya memiliki sikap nasionalisme yang tinggi. Namun dengan

Seperti semboyan yang kita kenal “Bahasa menunjukan bangsa”, maka mari kita semua terutama generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa bersama-sama menunjukan bangsa

keberkahan yang lebih besar lagi bagi Indonesia di masa mendatang, generasi muda harus. menunjukkan

Dengan ini pendidikan kewarganegaraan sangat penting untuk meningkatkan semangat kebangsaan generasi muda sebagai penerus bangsa dan sebagai agent of change yang bisa membawa atau

Jurnal Pendidikan Tambusai 9901 Implementasi Nilai-nilai Pancasila dalam Menumbuhkan Kesadaran Nasionalisme pada Generasi Muda di Era Globalisasi Nur Laeli Asyahidah1, Dinie

Berkaitan dengan semangat kebangsaan, semangat kebangsaan nasionalisme sangat penting sekali bagi generasi muda Indonesia untuk bisa menjadi bangsa yang maju, bangsa yang modern, bangsa

Oleh karena itu, kita harus memastikan bahwa generasi muda memiliki pemahaman yang baik tentang hal-hal tersebut.Sebagai generasi muda, kita juga harus memahami bahwa kita memiliki