PENDAHULUAN
Identifikasi Masalah
Guru Pendidikan Agama Islam telah berupaya mendidik akhlak anak, namun masih ada anak yang kurang sopan dalam sikap dan perkataannya. Media sosial ini memberikan dampak negatif terhadap akhlak anak seperti anak yang anti sosial, berbagi cerita dan komentar Facebook yang mengarah pada pornografi, suka berbicara kotor di dunia maya bahkan membawanya ke dunia nyata.
Batasan Masalah
Orang tua siswa masih belum terbiasa dengan teknologi digital karena pekerjaan orang tua yang belum terhubung dengan teknologi digital, seperti nelayan, petani, dan perajin.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Untuk mengungkap tantangan guru pendidikan agama Islam dalam mendidik akhlak anak di era digital di SMP Negeri 24 Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu. Untuk mengungkap upaya guru pendidikan agama Islam menghadapi tantangan pendidikan akhlak anak di era digital di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP) 24 Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu.
Kegunaan Penelitian
Untuk mengungkap upaya orang tua muslim mengatasi tantangan parenting dalam mendidik akhlak anak di era digital di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP) 24 Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu. Untuk mengungkap upaya orang tua dan guru dalam mendidik akhlak anak di era digital di SMP Negeri 24 Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu.
Sistematika Pembahasan
Untuk mengetahui tantangan parenting orang tua muslim dalam mendidik akhlak anak di era digital di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMP) 24 Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu. Untuk mengetahui upaya orang tua muslim menghadapi tantangan pola asuh dalam pendidikan akhlak anak di era ini.
KERANGKA TEORI
Parenting Orang Tua Muslim
7 Syaiful Bahri Djamarah, Pola Asuh dan Komunikasi dalam Keluarga, (Jakarta, Rineka Cipta, 2014), hal.162. Orang tua mempunyai tanggung jawab yang sangat besar terhadap anaknya, terutama dalam membesarkan akhlak anaknya.
Parenting Guru Pendidikan Agama Islam
Menurut Zakiyah Nur Jannah, ada beberapa tantangan bagi orang tua muslim dalam mendidik akhlak anak di era digital. Implikasi penelitian ini adalah jawaban atas tantangan orang tua muslim dan guru Pendidikan Agama Islam dalam mendidik akhlak anak di era digital di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 24 Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu. Dalam wawancara ini peneliti menggali data sebanyak-banyaknya terkait tantangan pola asuh orang tua muslim dan guru Pendidikan Agama Islam dalam mendidik akhlak anak di era digital di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP) 24 Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu.
Upaya yang dilakukan orang tua dan guru terhadap pendidikan akhlak anak di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP) 24 Kaur adalah : Tantangan yang terjadi atau dihadapi oleh orang tua dalam pendidikan akhlak anak di era digital di SMP Negeri 24 Kaur Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu adalah juga tidak terlalu berbeda antara lain. Upaya orang tua yang telah dilakukan dalam pendidikan akhlak anak kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP) 24 Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu di era digital ini adalah:
Namun hal ini menjadi tantangan tersendiri jika orang tua dan guru tidak menjalankan perannya dengan baik dalam mendidik moral anak di era digital.
Akhlak Anak Era Digital
Tantangan dan Upaya Parenting Orang Tua Muslim dalam
Di antara dalil (kisah) yang mengatakan bahawa pandangan ibu bapa lebih tepat daripada ibu bapanya ialah firman Allah dalam Q.S al-Anbiya ayat 78-79. Contoh orang tua ini terdapat dalam Firman Allah dalam Q.S Ash-Shaff ayat 2-3 yang berbunyi.
Tantangan dan Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam
50 Tian Wahyudi, Strategi Pendidikan Akhlak Generasi Muda di Era Disrupsi, Ta'lim : Jurnal Kajian Pendidikan Islam Vol hal 26. Masyarakat di era keterbukaan informasi, kemudahan akses ke berbagai media, kerap dihadapkan pada maksiat dipamerkan. perilaku yang jauh dari nilai-nilai moral. 51 Tian Wahyudi, Strategi Pendidikan Moral Generasi Muda di Era Disruptif...hal 35. seperti pelecehan seksual, kasus kekerasan, dan lain sebagainya.
57 Tian Wahyudi, Strategi Pendidikan Moral bagi Generasi Muda di Era Disruptif... halaman 30. pendidik untuk menguasai berbagai metode pengajaran. 58 Tian Wahyudi, Strategi Pendidikan Moral bagi Generasi Muda di Era Disruptif… .. halaman 30 . untuk semua bahan dalam segala keadaan dan kondisi.
Parenting Orang Tua dan Guru
Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian ini adalah bagaimana mengoptimalkan pembelajaran PAI, guru PAI harus menyesuaikan dengan visi, misi, tujuan, kurikulum dan menggunakan strategi pembelajaran PAI yang aktif, efektif, kreatif dan menyenangkan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah kemajuan teknologi jika tidak dibarengi dengan kualitas moral manusia, dapat menjadi boomerang dan ancaman serius bagi masyarakat metode penelitian perpustakaan. Hasil penelitian ini memuat langkah-langkah yang dapat dicapai dalam mendidik dan memberi semangat generasi muda masa kini dengan cara: 1) memastikan pemahaman yang komprehensif terhadap konsep moralitas itu sendiri;
Yang membedakan dengan penelitian diatas adalah jenis penelitiannya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dan dalam penelitian ini peneliti juga membahas tentang tantangan dan upaya dalam mengajarkan akhlak Islami kepada anak di era digital. Perbedaannya dengan penelitian ini terletak pada metode penelitiannya. Disini peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif. Peneliti akan membahas secara detail tantangan dan upaya dalam pengajaran akhlak anak berbasis Islam baik dari guru maupun orang tua.
Kerangka Pikir
Untuk mengetahui tantangan orang tua muslim dan guru pendidikan agama islam dalam pendidikan akhlak anak di era digital pada kelas VIII. kelas di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMP) 24 Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu, peneliti menggunakan beberapa teknik pembelajaran. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan observasi non partisipan, yaitu mengamati hanya subjek yang diteliti kaitannya dengan tantangan pola asuh orang tua muslim dan guru pendidikan agama Islam dalam mendidik akhlak anak di era digital di SMP Negeri 24 Kabupaten Kaur Bengkulu. Provinsi. Wawancara dilakukan kepada orang tua dan guru pendidikan agama Islam di kelas VIII. kelas di SMP Negeri 24 Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu.
Fakta di lapangan yang peneliti peroleh dari hasil wawancara adalah tantangan orang tua dalam mendidik akhlak anak di era digital adalah anak selalu terhubung. Dalam upaya mendidik akhlak anak, orang tua dan guru Sekolah Menengah Negeri (SMP) Negeri 24 Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu melakukan berbagai upaya, antara lain.
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini ada 2, yang pertama di lokasi orang tua siswa kelas VIII yang telah menyetujui untuk melakukan penelitian di lokasi tersebut. Survei ini juga akan dilakukan di SMP Negeri 24 Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu yang berlokasi di Jalan Transbandeb Sulawangi Kecamatan Tanjung Kemuning Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu.
Responden Penelitian
Setting Penelitian
Lingkungan penelitian dalam penelitian ini juga diperlukan untuk memperoleh data, informasi dan keterangan yang diperlukan sehubungan dengan kepentingan penelitian.Lingkungan penelitian adalah lingkungan, tempat atau kawasan yang direncanakan oleh peneliti untuk dijadikan objek penelitian. Dalam penelitian ini peneliti akan menelusuri 2 lokasi, pertama berlokasi di alamat orang tua siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP) 24 Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu. Lokasi kedua adalah Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 24 di Kabupaten Kaur yang berada di Desa Sulawangi, Kecamatan Tanjung Kemuning, Kabupaten Kaur.
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek (responden) penelitian adalah kepala sekolah SMP Negeri 24 Kabupaten Kaur Provinsi. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 12 April 2021 sampai dengan 12 Mei 2021, penelitian ini berangkat dari permasalahan orang tua yang belum mengenal teknologi digital, sedangkan siswa kelas VIII sudah akrab dengan gadget, sudah aktif di media sosial, seperti karena melanggar peraturan sekolah yang tidak memperbolehkan perangkat dibawa ke sekolah, dan seringnya menggunakan bahasa masa kini kepada teman sebaya dan guru, membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini.
Teknik Pengumpulan Data
Observasi adalah pengamatan terhadap objek yang diteliti secara langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh data yang akan dikumpulkan dalam penelitian.3. Dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi lapangan dengan harapan memperoleh data yang relevan. Wawancara dilakukan dengan cara meminta langsung informan untuk meneliti dan memperoleh informasi terkait data yang diminta.
Wawancara setiap subjek penelitian berbeda-beda, ada yang diwawancara satu kali dan ada pula yang lebih dari satu kali, tergantung kejelasan informasi yang diberikan dan data yang dibutuhkan peneliti. Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan cara mendeskripsikan atau mempelajari data dengan terlebih dahulu mendeskripsikan atau menelaah data yang ada. Metode dokumentasi adalah alat dalam memperoleh data penelitian, data terdokumentasi, data arsip/dokumen profil sekolah, data siswa, foto-foto pada saat melakukan penelitian. dan data pendukung lainnya.
Teknik Keabsahan Data
Hal-hal yang tidak berkaitan dengan fokus penelitian dihilangkan agar pembahasan tidak melenceng dari tujuan awal dan fokus penelitian mengenai tantangan pola asuh orang tua muslim dan guru pendidikan agama Islam dalam mendidik akhlak anak di era digital. Sekolah Menengah Pertama (SMP) 24, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu. Oleh karena itu, peneliti akan memaparkan hasil penelitian mengenai tantangan pola asuh orang tua muslim dalam mengajarkan akhlak anak di era digital, berdasarkan kondisi lapangan yang ditemui peneliti. Tantangan lain yang sering dihadapi orang tua ketika mengajarkan moralitas pada anak di era digital adalah anak cenderung bersifat individual; Hal ini membuat anak menjadi egois dan egois.
Dalam upaya mengajarkan moralitas anak di era digital, orang tua perlu melakukan lebih dari upaya yang telah dilakukan selama ini. Bagaimana cara orang tua dan guru bekerja sama dalam menyikapi perilaku menyimpang anak di sekolah maupun di masyarakat?
Teknik Analisa Data
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Hasil Penelitian
Pembahasan
Menurut Zakiyah Nur Jannah, orang tua perlu memperhatikan beberapa hal dalam membesarkan akhlak anak di era digital, antara lain: 1) menasihati anak untuk memanfaatkan digital, 2) memantau dan meningkatkan interaksi dengan anak. Para orang tua telah berusaha untuk membesarkan akhlak anak di era digital, mereka menyadari bahwa digital memberikan dampak negatif terhadap akhlak anak, sehingga anak perlu diberikan konseling. Kedua, upaya orang tua muslim dalam menghadapi tantangan pengasuhan adalah: 1) Menasihati anak untuk menggunakan digital.
Dalam tantangan membesarkan orang tua untuk membesarkan akhlak anak di era digital, orang tua perlu lebih terbuka melihat apa yang sebenarnya terjadi dengan akhlak anak saat ini. Peran Orang Tua Dan Guru Dalam Pembinaan Akhlak Siswa SMP IT Di Kabupaten Deli Serdang Jilid 3 (1). Sebagaimana telah dilakukan penelitian terhadap pola asuh orang tua muslim dan guru pendidikan agama Islam dalam mengajarkan akhlak anak di era digital, maka kesimpulan yang diambil mempunyai implikasi terhadap pola asuh orang tua di rumah dan upaya pendidikan akhlak anak di sekolah yang dilakukan oleh guru, maupun upaya antar orang tua.
Orang tua perlu lebih terbuka melihat apa yang sebenarnya terjadi pada moral anak-anaknya saat ini.