• Tidak ada hasil yang ditemukan

URAIAN TUGAS PETUGAS PROTEKSI RADIASI (PPR) DI INSTALASI RADIOLOGI RS X

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "URAIAN TUGAS PETUGAS PROTEKSI RADIASI (PPR) DI INSTALASI RADIOLOGI RS X "

Copied!
83
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Apakah terdapat sikap pengawasan terhadap perilaku tidak aman petugas radiasi (radiografer) dalam penggunaan thermoluminescence untuk dose monitoring (TLD) di ruang radiologi RS X Bekasi.

Tujuan Penelitian

  • Tujuan Umum
  • Tujuan Khusus

Manfaat Penelitian

  • Rumah Sakit
  • Stikes Binawan
  • Mahasiswa

Ruang Lingkup

TINJAUAN TEORI

Teori Pengawasan

7| ST I Kes Hewan Pengendalian awal dapat menghilangkan penyimpangan-penyimpangan yang berarti pada pekerjaan yang diinginkan yang terjadi sebelum terjadi. Feed Back Supervision yaitu pengawasan dengan cara mengukur hasil kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk mengukur penyimpangan-penyimpangan yang muncul atau tidak sesuai dengan standar.Pengawasan difokuskan pada kinerja organisasi di masa lalu.

Jenis-Jenis Pengawasan

Pengawasan apriori atau pengawasan preventif, yaitu pengawasan yang dilakukan oleh pejabat tertinggi pemerintah terhadap keputusan aparatur dibawahnya. Pengawasan a-posterior atau pengawasan represif, yaitu pengawasan yang dilakukan oleh pejabat tinggi pemerintah terhadap keputusan pejabat pemerintah di bawahnya. Pengawasan internal adalah pengawasan yang dilakukan oleh pejabat di dalam organisasi itu sendiri, artinya subjek pengawasan yaitu pengawas berasal dari dalam struktur organisasi objek yang diawasi.

Pada dasarnya pengawasan ini harus dilaksanakan oleh masing-masing pimpinan, namun dapat dibantu oleh masing-masing pimpinan unit sesuai dengan tugasnya masing-masing. Pengawasan eksternal adalah pengawasan yang dilakukan oleh pejabat dari luar organisasi itu sendiri, artinya pokok bahasan pengawasan berada di bawah pengawasan dari luar struktur organisasi dan mempunyai sistem tanggung jawab tersendiri. Pengawasan formal adalah pengawasan yang dilakukan oleh instansi/pejabat yang berwenang, baik internal maupun eksternal.

Pengendalian bias merupakan pengendalian yang dilakukan setelah pekerjaan atau kegiatan selesai.

Pengertian Perilaku

  • Definisi Perilaku
  • Bentuk Perilaku
  • Bentuk-Bentuk Perubahan Perilaku

Perilaku manusia merupakan hasil segala macam pengalaman dan interaksi antara manusia dengan lingkungannya yang diwujudkan dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan tindakan. Dengan kata lain, perilaku merupakan respon/reaksi individu terhadap rangsangan yang datang dari luar atau dari dalam dirinya. Perilaku adalah suatu aktivitas atau aktivitas organisme yang bersangkutan, yang dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung.

Menurut Notoatmodjo (2003), tingkah laku adalah perbuatan atau tingkah laku suatu organisme yang dapat diamati bahkan dipelajari.Secara umum tingkah laku manusia pada hakikatnya adalah. Menurut Notoadmojo (2007) jika melihat respon terhadap stimulus ini, perilaku dapat dibedakan menjadi dua bagian. 15| ST I Respon hewan terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan/kesadaran dan sikap yang terjadi pada manusia yang menerima stimulus tersebut dan belum dapat diamati secara jelas oleh manusia lainnya.

Respon terhadap stimulus tersebut terlihat dalam bentuk tindakan atau praktik yang dapat dengan mudah diamati atau dilihat oleh orang lain.

Teori Perubahan Perilaku

  • Teori Lawrence Green
  • Teori Ramsey
  • Pendekatan Perilaku E. Scot Geller

17| ST I Kes Dieren merupakan tahap pertama dimana seseorang merasakan suatu bahaya, setelah itu orang tersebut tidak akan menunjukkan perilaku faktor risiko apapun selama bekerja yang dipengaruhi oleh keterampilan sensorik, persepsi dan kesadaran. Kognitif (kognisi), pada tahap ini risiko pekerjaan sudah dapat dirasakan, namun yang bersangkutan belum mempunyai pengetahuan dan pemahaman bahwa hal tersebut berbahaya sehingga tidak terjadi perilaku aman juga. Pengambilan keputusan dan perilaku aman juga tidak akan ada apabila seseorang tidak mempunyai keputusan untuk menghindari suatu kecelakaan, padahal orang tersebut telah melihat dan mengetahui bahwa bahaya tersebut adalah sesuatu yang berbahaya.

Perilaku yang mampu dan aman juga tidak akan ada jika seseorang tidak memiliki kemampuan untuk bertindak atau menghindari bahaya meskipun tidak ada yang salah atau berjalan baik pada tahap sebelumnya.

Perilaku Tidak Aman

  • Definisi Perilaku Tidak Aman
  • Jenis-Jenis Perilaku Tidak Aman

Berdasarkan definisi para ahli tersebut, maka perilaku berbahaya atau perilaku tidak aman adalah suatu tindakan di tempat kerja yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja karena tidak mengikuti prosedur kerja yang telah ditentukan, didukung oleh ketidakmampuan mengenali bahaya dengan benar dan memutuskan untuk menghilangkannya. . 2.4. 2 jenis - Jenis perilaku tidak aman.

Kepatuhan

  • Kepatuhan Terhadap Prosedur Kerja

Dalam hal ini, ketaatan identik dengan pengaruh yang dipaksakan, agar Anda mau melakukan apa yang diharapkan dari Anda. Kepatuhan seseorang atau suatu kelompok dalam menaati peraturan yang berlaku dapat dinilai dari bagaimana orang-orang (pegawai) yang terlibat dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan yang diterapkan. Jika sebagian atau seluruh peraturan tidak dipatuhi, maka dapat dikatakan pegawai tersebut tidak mematuhi peraturan yang ada.

Menurut Munandar (2001) dalam Saleh (2006), kepatuhan pekerja terhadap peraturan yang berlaku merupakan bagian dari proses penilaian kinerja. Karena penilaian kinerja merupakan suatu proses penilaian terhadap ciri-ciri kepribadian, perilaku kerja (termasuk kepatuhan pegawai terhadap peraturan) dan hasil kerja pekerja yang dapat menunjang kinerjanya. Kepatuhan dalam mengikuti prosedur operasi atau prosedur kerja mempunyai peranan penting dalam terciptanya keselamatan dalam bekerja, misalnya adanya perilaku (tindakan) tidak aman yang sering dijumpai di tempat kerja pada hakikatnya adalah perilaku yang tidak sesuai dengan prosedur operasi atau kerja.

Dari uraian teori secara sederhana, kepatuhan terhadap prosedur kerja adalah kepatuhan terhadap prosedur atau persyaratan dalam proses kerja yang berlaku di tempat kerja dengan memperhatikan aspek keselamatan kerja.

Thermoluminisence Dosemeter (TLD)

Dalam upaya meningkatkan keselamatan kerja, perilaku berisiko dapat dicegah dan perilaku aman berkaitan dengan aspek faktor manusia dan faktor lingkungan. Selain itu, ukuran kristal TLD relatif lebih kecil, dan kristal TLD dapat digunakan kembali setelah diproses.

Radiasi

  • Pengertian Radiasi
  • Sumber Radiasi
  • Jenis-Jenis Sinar Radiasi

Sumber radiasi dibedakan menjadi dua yaitu sumber radiasi alam, dimana sumber radiasi alam sudah ada sejak alam semesta terbentuk, dan radiasi yang dipancarkan oleh sumber alam disebut radiasi latar, contoh sumber radiasi alam adalah sumber radiasi kosmik, radiasi terestrial (primordial). sumber dan sumber radiasi dari dalam tubuh manusia. Sumber radiasi buatan, yang pertama kali diproduksi pada abad ke-20, namun telah memberikan paparan yang signifikan terhadap manusia. Radiasi pengion merupakan jenis radiasi yang dapat menyebabkan terjadinya proses ionisasi (pembentukan ion positif dan ion negatif) ketika berinteraksi dengan suatu material.

Contoh radiasi yang termasuk radiasi pengion adalah: partikel alfa, partikel beta, sinar gamma, sinar X, dan neutron. Radiasi non-pengion merupakan jenis radiasi yang tidak akan menimbulkan efek pengion ketika bereaksi dengan suatu materi. Termasuk dalam jenis radiasi non-ionisasi antara lain gelombang radio, gelombang mikro (digunakan pada oven microwave dan transmisi telepon seluler), sinar infra merah (yang mengeluarkan energi dalam bentuk panas), cahaya tampak, sinar ultraviolet (yang dipancarkan oleh matahari). )..

Bahaya Radiasi

  • Pengaruh Radiasi Terhadap Manusia

Efek samping biologis, seperti kanker atau kelainan genetik Jika ada radiasi dosis rendah yang menginfeksi sel, kemungkinan SL akan pulih dengan sangat cepat. Namun jika dosis yang lebih tinggi menginfeksi sel, ada kemungkinan sel tidak dapat pulih dengan sendirinya sehingga sel akan rusak permanen atau mati. Sel yang rusak secara permanen dapat menghasilkan sel yang tidak normal ketika sel yang rusak tersebut membelah.

Efek radiasi langsung → Efek yang langsung dirasakan oleh pasien penerima radiasi, misalnya: kanker, kemandulan, katarak, dll. Efek stokastik → Efek yang mungkin terjadi sebagai fungsi dari dosis radiasi dan tidak mengetahui ambang batas dosis. Efek deterministik → Efek yang tingkat keparahannya bervariasi menurut dosis dan hanya terjadi bila ambang batas dosis terlampaui.

Efek deterministiknya dapat terjadi lama setelah paparan radiasi dan umumnya tidak berakibat fatal.

Kerangka Teori

METODE PENELITIAN

  • Hipotesa
  • Jenis dan Rancangan Penelitian
  • Populasi dan Sampel Penelitian
    • Populasi
    • Sampel
  • Lokasi Penelitian
  • Definisi Operasioanl
  • Pengumpulan Data
  • Instrumen Penelitian
    • Uji Validitas
    • Uji Reliabilitas
  • Pengumpulan Data
  • Pengolahan Data dan Analisa Data
    • Pengolahan Data
    • Analisa Data
  • Etika Penelitian

Lembar checklist dan kuesioner diatur dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). Lembar checklist digunakan untuk mengetahui variabel dependen berupa perilaku kerja tidak aman di ruang radiologi RS X Bekasi. Dari hasil statistik menggunakan chi square diperoleh p = 0,035 (p value < 0,05) yang berarti terdapat hubungan antara pengawasan dengan perilaku tidak aman. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di ruang radiologi RS X Bekasi mengenai hubungan pemantauan dengan perilaku tidak aman pekerja radiasi (radiografer) terkait penggunaan Monitoring Dose Thermoluminescence (TLD), maka dapat disimpulkan.

Perilaku tidak aman pada pekerja radiasi (radiografer) di ruang radiologi RS X Bekasi pada tahun 2018 didapatkan 12 pekerja (54,5%) berperilaku tidak aman, sedangkan 10 pekerja (45,5%) berperilaku aman. Dari hasil uji chi-square antara rasio pengawasan dengan perilaku tidak aman diperoleh p-value = 0,035 yang berarti ada hubungan antara pengawasan dengan perilaku tidak aman pekerja radiasi (radiografer) di foto rontgen. ruangan di RS X Bekasi tahun 2018, karena p-value kurang dari 0,05 (p<0,05) atau hipotesis (Ha) diterima. Berdasarkan hasil tingkat perilaku tidak aman pekerja radiasi (radiografer) di ruang radiologi RS X Bekasi, sebaiknya pekerja mematuhi standar operasional prosedur (SOP), dengan mempertimbangkan risiko bahaya radiasi pada tubuh pekerja yang akan terjadi. diterima di masa depan.

Hubungan pengawasan dengan perilaku tidak aman petugas radiasi (Radiografer) dalam penggunaan Monitoring Dose Thermoluminescence (TLD) di ruang radiologi.

Gambar 5. Bagan Cross Sectional Populasi
Gambar 5. Bagan Cross Sectional Populasi

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengawasan

Berdasarkan tabel tersebut diketahui mayoritas responden yang menyatakan pengawasan di ruang radiologi RS X Bekasi kurang baik yaitu sebanyak 14 responden (63,6%), sedangkan pekerja yang menyatakan pengawasan baik sebanyak 8 responden (36,4%). adalah) ).

Perilaku Tidak Aman

41| S T I Kes B inawan Tabel tersebut menunjukkan mayoritas responden berperilaku tidak aman yaitu sebanyak 12 responden (54,5%), sedangkan responden yang berperilaku aman sebanyak 10 responden (45,5%).

Analisa Bivariat

  • Hubungan Pengawasan dengan Perilaku Tidak Aman

Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Adelia Dwiastuti pada tahun 2012 pada Proyek Pembangunan Perumahan Parkview Depok Town Square yang menyatakan terdapat hubungan antara pengawasan dengan perilaku tidak aman dengan hasil p = 0,005. Lebih lanjut Gibson dalam Pratiwa (2009) menyatakan bahwa pengawasan merupakan salah satu faktor lingkungan kerja, tepatnya faktor organisasi yang dapat mempengaruhi terjadinya perilaku berbahaya pada pekerja di tempat kerja ketika pengawasan yang dilakukan oleh supervisor rendah. Tingkat pengawasan pekerja radiasi (radiografer) di ruang radiologi RS X Bekasi tahun 2018 yaitu 14 pekerja (63,6%) berpendapat pengawasannya kurang baik, dan 8 pekerja (36,4%) berpendapat pengawasannya baik.

Dengan rendahnya tingkat pengawasan tersebut, maka disarankan kepada pihak rumah sakit khususnya K3RS untuk menginstruksikan Petugas Proteksi Radiasi (PPR) untuk melakukan pengawasan yang lebih ketat terkait dengan kurangnya pengawasan di ruang radiologi RS X Bekasi. Petugas Proteksi Radiasi (PPR) secara berkala melaporkan hasil paparan radiasi kepada pihak manajemen, apabila ada pekerja yang mendapat paparan radiasi melebihi ambang batas maka harus segera diistirahatkan atau dipindahkan sementara sesuai dengan Peraturan BAPETEN No.4 Tahun 2013 tentang Proteksi dan Keselamatan Radiasi. Petugas radiasi lebih kritis, apalagi jika mendapati pengawasan yang kurang memadai di ruang radiologi RS X Bekasi.

Disarankan bagi para iradiator (radiografer) untuk selalu menggunakan Thermoluminescent Dose Monitor (TLD) selama bekerja dan tidak melepasnya sampai selesai bekerja. Petugas Proteksi Radiasi (PPR) akan memperingatkan Anda jika Anda tidak menggunakan Thermoluminescent Dose Meter (TLD) saat bertugas/bertugas. Pekerja menempelkan alat thermoluminescent dose monitor (TLD) pada baju (di dada kiri atas atau di sekitar pinggang depan).

Gambar

Gambar 2.  Thermoluminisence Dosemeter (TLD)
Gambar 4.  Kerangka Konsep
Gambar 5. Bagan Cross Sectional Populasi
Tabel 4   Distribusi  Responden  Berdasarkan  Tingkat  Pengawasan  Pekerja  Pada  Penggunaan  Monitoring Dose Termoluminisensi (TLD)
+2

Referensi