• Tidak ada hasil yang ditemukan

URGENSI DAKWAH DALAM ISLAM

N/A
N/A
Malikah Alfin Najah

Academic year: 2024

Membagikan "URGENSI DAKWAH DALAM ISLAM"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH STUDI ISLAM Urgensi Dakwah Dalam Islam

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi Islam Semester Genap Tahun Akademik 2022/2023

Dosen Pengampu:

M. Nasrul Arifin, M.HI.

Disusun Oleh:

1. Malikah Alfin Najah (1860204221072) 2. Luluk Indarwati (1860204222145) 3. Yunita Meistasari (1860204222146)

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

TAHUN AJARAN 2022/2023

(2)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul ``Pendidikan dalam Islam`` ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Studi Islam.Selain itu,makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pendidikan dalam islam bagi para pembaca dan penulis.

Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada Bapak M.Nasrul Arifin,M.Pd,selaku dosen mata kuliah studi islam yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami pelajari.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari,makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu,kritik dan saran yang mambangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Tulungagung, 30 Maret 2023

(3)

iii DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 2

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan ... 2

D. Manfaat ... 2

BAB II PEMBAHASAN ... 3

A. Pengertian Dakwah Dalam Islam... 3

B. Landasan Dakwah Islam ... 4

C. Metode-metode Dakwah Dalam Islam ... 6

D. Tujuan Dakwah Dalam Islam ... 8

BAB III PENUTUP ... 13

A. Kesimpulan ... 13

B. Saran ... 13

Daftar Pustaka ... 14

(4)

iv

(5)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Islam merupakan agama dakwah, karena selain banyak sekali menganjurkan untuk menyebarluaskan kebenaran-kebenaran seperti yang terdapat dalam Islam bahkan dalam Islam mewajibkan pemeluknya untuk tugas berdakwah. Tidak ada perkataan yang lebih baik bagi orang-orang Islam, selain perkataan untuk menyeru manusia ke jalan kebenaran. Maka tugas menyebarkan kebenaran Islam merupakan bagian integral dari jiwa dan hidup seorang muslim yang tidak boleh tidak dilakukan.

Eksistensi dakwah Islam seringkali bersentuhan dan bergelut dengan realitas yang mengitarinya. Dalam perspektif historis, pergumulan dakwal Islam dengan realitas sosio-kultural menjumpai dua kemungkinan. Pertama, dakwah Islam mampu memberikan dasar filosofi, arah, dorongan dan pedoman perubahan masyarakat sampai terbentuknya realitas sosial baru. Kedua, dakwah Islam dipengaruhi oleh perubahan sosial masyarakat dalam arti eksistensi, corak dan arahnya. Artinya bahwa aktualitas dakwah ditentukan oleh sistem sosio-kultural. Dalam kemungkinan yang kedua ini, sistem dakwah Islam dapat bersifat statis atau dinamis dengan kadar yang hampir tidak berarti bagi perubahan sosio-kultural.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari dakwah dalam Islam?

2. Apa landasan dari dakwah dalam Islam?

3. Apa saja metode-metode dakwah dalam Islam?

4. Apa saja tujuan dakwah dalam Islam?

C. Tujuan

1. Mengetahui dan memahami pengertian dakwah dalam Islam 2. Mengetahui landasan dari dakwah dalam Islam

3. Mengetahui metode-metode yang ada pada dakwah dalam Islam 4. Mengetahui tujuan-tujuan dakwah dalam Islam

(6)

2 D. Manfaat

1. Guna menambah wawasan para mahasiswa mengenai materi yang dibahas dalam makalah ini

2. Mengembangkan agar kami bisa mengetahui tujuan dakwah dalam Islam

3. Meningkatkan keterampilan para mahasiswa dalam membuat makalah dengan benar

4. Seluruh masyarakat khususnya kaum muda Bangsa Indonesia dapat memahami bagaimana arti penting mempelajari dakwah dalam Islam

5. Para pembaca diharapkan dapat mengamalkan seluruh ajaran dari dakwah Islam 6. Dapat mendidik bagaimana seharusnya perilaku masyarakat dalam mengartikan,

memaknai, serta mengimplementasikan dakwah.

(7)

3 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Dakwah Dalam Islam

Secara etimologi dakwah berasal dari bahasa arab

ةوعد – اوعدي – اعد

(da'a - yad'u - da'watan) yang berarti seruan, ajakan, atau panggilan. Selanjutnya M. Natsir lebih cenderung mengartikan dakwah adalah amar nahi mungkar. Dengan demikian dapat dipahami bahwa dakwah adalah usaha penyampaian ajaran Islam, yang dilakukan secara sadar dan terencana dengan menggunakan cara-cara tertentu untuk mempengaruhi orang lain agar dapat mengikuti tujuan dakwah tanpa adanya paksaan. Dakwah memiliki pengertian yang mendalam dalam konteks ini yaitu bahwa dakwah Amar ma'ruf tidak hanya sekedar menyampaikannya, tetapi memerlukan beberapa syarat yaitu menemukan materi yang cocok, mengetahui dengan tepat keadaan topik dakwah, memilih menggunakan metode representatif dan bahasa yang cerdas.1

Dakwah Islam dapat diartikan sebagai kegiatan yang mendorong manusia untuk mengikuti jalan Allah SWT dengan hati dan meninggikan agamanya. Dakwah Islam adalah dakwah bashirah, artinya dakwah yang disebarkan melalui cara-cara damai dan tanpa kekerasan, yang mengutamakan kesadaran intelektual (kognitif) dan kesadaran emosional (afektif). Dakwah Islami yang demikian disebut dakwah persuasif atau membujuk.” Secara linguistik, dakwah Islam berasal dari bahasa Arab yang berarti menegaskan atau membelanya (ad-da'wah ila qadhiyat), baik terhadap yang hak ataupun yang batil, yang positif maupun yang negative.2

Secara istilah dakwah Islam memiliki pengertian yang beragam. Diantara pengertiannya adalah proses menjadikan perilaku seorang muslim untuk menjalankan Islam sebagai agama rahmatanlilalamin yang harus didakwahkan kepada seluruh manusia, yang dalam prosesnya melihatkan unsur subjek (da't), materi (maddah). metode (thariqah), media (washilah), dan objek (madu) dalam mencapai tujuan dakwah yang melekat dengan Islam yaitu mencapai kebahagiaan hidup du dunia dan akhirat. Dakwah Islam juga dipahami sebagai proses internalisasi, transformasi. transmis dan difusi ajaran Islam dalam kehidupan masyarakat. Dakwah juga mengandung arti panggilan dari Allah swt. dan

1 Alimudin, Nurwahidah. “Konsep Dakwah Dalam Islam.” HUNAFA: Jurnal Studia Islamika 4.1 (2007): 73-78.

2 Aziz, Moh Ali. Ilmu Dakwah: Edisi Revisi. Prenada Media, 2019.

(8)

4

Rasulullah saw. untuk umat manusia agar percaya kepada ajaran Islam dan Mewujudkan ajaran yang dipercayainya itu dalam segalam segi kehidupan.3

Menurut Muhyiddin dan Safei diperlukan metode dan Strategi pengembangan dakwah agar dapat membentuk masyarakat yang harmonis dan damai. Beberapa metode dan cara yang dapat dikembangkan adalah prinsip-prinsip berikut:

1. Pengembangan metode bil lisan dan bil amal sesuai dengan tantangan dan kebutuhan 2. Mempertimbangkan metode dan media sesuai dengan tantangan kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi

3. Memilih metode dan media yang relevan, baik mimbar, panggung, media cetak, atau elektronik (radio, televisi, komputer, dan internet)

4. Mengembangkan media atau metode kultural dan struktural, yakni pranata sosial, seni, karya budaya, dan wisata alam

5. Mempertimbangkan struktur sosial dalam tingkatan kadar intelektual, yakni 6. khawas, awam, dan yang menentang

7. Mempertimbangkan struktur dan tingkasan masyarakat dari segi kawasan,geografis, demografis, sosiologis, antrapologis, politis, dan ekonomis

8. Mengembangkan dan mengakomodasikan metode dan media seni budaya masyarakat setempat yangrelevan, seperti wayang, drama, musik, lukisan dan sebagainya

9. Mempertimbangkan dan mengkaji metode pendekaran spritual, antara lain melalui doa dan shalat, silaturrahmi dan sebagainya

10. Prinsip-prinsip pengembangan dakwah yang dipaparkan tersebut dapat digunakan sebagai pijakan untuk mengembangkan masyarakat Islam di suatu daerah dan tentu harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing dari lokasi.

Dari uraian di atas, dapat terlihat bahwa pemahaman tentang dakwah Islam telah mengalami perkembangan yang cukup signifikan dari pemahaman yang normatif dan tekstual menjadi empiris dan kontekstual. Masuknya perspektif ilmu-ilmu sosial telah menarik dakwah dari ranah pemahaman langit turun ke ranah pemahaman yang membumi, empiris, kontekstual dan dinamis.4

B. Landasan Dakwah Islam

3 Wahidin Saputra, Pengantar ilmu Dakwah, Jakarta: Raja Grafinda Persada, 2011), h. 2-3.

4 Mukti All, Beberapa Persoalan Agama Dewasa Ini, (Jakarta: Rajawali Press, 1981), h. 71-72

(9)

5

Dakwah Islam merupakan sebuah kewajiban bagi seluruh manusia terutama kaum muslimin, karena ada perintah Allah swt dalam al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah saw, antara lain:

ْْمُتْ نُك

َْْيَخ

ْ ةَّمُا

ْْتَجِرْخُا

ِْساَّنلِل

َْنْوُرُمَْتَ

ِْفْوُرْعَمْلِبِ

َْنْوَهْ نَ تَو

ِْنَع

ِْرَكْنُمْلا

َْنْوُ نِمْؤُ تَو

ِّْٰللِبِ ْ

ْْوَلَو

َْنَمٰا

ُْلْهَا

ِْبٰتِكْلا

َْناَكَل اًْيَخ

ْْمَُّلَّ

ُْمُهْ نِم ْ

َْنْوُ نِمْؤُمْلا

ُْمُهُرَ ثْكَاَو

َْنْوُقِسٰفْلا

Artinya: Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia.

(karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka.

Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.” (QS. Ali Imran: 110).

Dari ayat ini menjelaskan bahwa kita diwajibkan untuk berdakwah kepada sesama umat muslim dengan cara yang sudah ditentukan, yaitu dengan cara yang bijaksana. Kita harus berdakwah kepada orang lain dengan tidak melalui paksaan dan mengajak manusia kepada kebaikan, sehingga manusia dapat terpetunjuk kepada jalan kebenaran dan jalan mengenal Allah SWT.

Diantara ayat Al-Quran yang sering kali di jadikan landasan dakwah yaitu surat Ali’

Imron: 104:

َْنْوُحِلْفُمْلا ُْمُه َْكِٕى ٰۤ

ٰلوُاَو ِْْرَكْنُمْلا ِْنَع َْنْوَهْ نَ يَو ِْفْوُرْعَمْلِبِ َْنْوُرُمَْيََو ِْْيَْلْا َْلِا َْنْوُعْدَّي ْ ةَّمُا ْْمُكْنِّْم ْْنُكَتْلَو

Artinya: “Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, Menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari ynga mungkar, merekalah orang-orang Yang beruntung”(Q.S ali’imron:104)

Seperti dalam QS. Ali Imran: 104 di atas, bahwa kandungan makna ayat tersebut jelas menyatakan tentang kewajiaban untuk berdakwah. Terdapat kata lam amar dalam kalimat ’wal takun’ membuktikan bahwa dakwah adalah kewajiban. Sedangkan”

minkum“berarti fardhu kifayah, tetapi jika dilakukan oleh sekelompok orang, dakwah menjadi fardhu” ain bagi sebagian orang.5

Beberapa hadist tentang keutamaan berdakwah:

5 Pimay, Awaludin, and Fania Mutiara Savitri. "Dinamika dakwah Islam di era modern." Jurnal Ilmu Dakwah 41.1 (2021): 43-55.

(10)

6 1. Hadits Shohih Muslim tentang dakwah

ْهلك الله ليبس في داهلجاو اهاغتبم الله لإ ةوعدلا

Artinya: “Dakwah kepada Allah adalah tujuannya, dan berjihad di jalan Allah adalah keseluruhannya.”

Sumber: Shahih Muslim 7313

Penjelasan: Hadits ini menunjukkan pentingnya dakwah kepada Allah dan bahwa dakwah merupakan tujuan utama dalam Islam. Berjihad di jalan Allah juga dianggap sebagai bagian integral dari dakwah.

2. Hadits Shahih Bukhari tentang Dakwah

اوُغِّلَب

ِّْنَع

ْْوَلَو

ًْةَيآ

Artinya: “Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat.”

Sumber: Sahih al-Bukhari 3461

Penjelasan: Hadits ini menunjukkan bahwa dalam berdakwah, seorang muslim harus tetap berupaya menyampaikan pesan kebaikan kepada orang lain meskipun hanya dengan satu ayat atau satu kalimat.Sebab, satu ayat yang disampaikan dengan baik dan benar dapat menjadi pemikiran yang memicu orang lain untuk memperbaiki diri.

Kewajiban menyampaikan ajaran Islam dapat dilakukan dalam berbagai sektor Kehidupan manusia, karena Islam adalah agama yang meliputi segala bidang kehidupan manusia seperti politik, ekonomi, sosial, pendidikan, seni, ilmu dan sebagainya. Kita dapat mengetahui berbagai pemahaman adalah melalui jalan dakwah yang dilakukan oleh orang- orang sebelum kita, karena dakwah Islam harus dilakukan secara terus menerus dari generasi ke generasi tanpa henti6

C. Metode-metode Dakwah Dalam Islam

Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan. Sedangkan dakwah sebagai suatu usaha menyeru kepada perorangan manusia maupun seluruh umat manusia, konsepsi Islam tentang pandangan dan tujuan manusia hidup di dunia yang meliputi amar makruf nahi munkar dengan berbagai macam dan media yang diperbolehkan

6 Mukti All, Beberapa Persoalan Agama Dewasa Ini, (Jakarta: Rajawali Press, 1981), h. 71-72

(11)

7

akhlak dan membimbing pengalamannya dalam kehidupan bermasyarakat dan kehidupan bernegara.7

Al-qur’an merupakan sumber utama yang menjadi rujukan dan inspirasi dalam berdakwah, hal tersebut diperkuat dengan keberadaan al-Qur’an sebagai wahyu atau firman Allah swt yang mempunyai idenditas mutlak dan universal sehingga nilai-nilai kelakuannya tidak terbatas dimensi waktu dan dimensi ruang dan tempat. Kandungan al- Qur’an banyak memuat pesan moral tentang dakwah, yaitu upaya seruan, ajakan, bimbingan, dan arahan menuju jalan yang lurus dan kebenaran. Adapun metode dakwah Islam berdasarkan ayat-ayat al-Qur’an terdiri dari tiga macam sebagaimana yang tersebut dalam surat An-Nahl ayat 125 :

َْكَّبَر َّْنِا ْ ُنَسْحَا َْيِه ِْْتَّلِبِ ْْمُْلَِّداَجَو ِْةَنَسَْلْا ِْةَظِعْوَمْلاَو ِْةَمْكِْلِْبِ َْكِّبَر ِْلْيِبَس ْٰلِا ُْعْدُا

َْنْيِدَتْهُمْلِبِ ُْمَلْعَا َْوُهَو ٖ هِلْيِبَس ْْنَع َّْلَض ْْنَِبِ ُْمَلْعَا َْوُه

Artinya : Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk. (QS. An-Nahl: 125).

Ayat ini menjelaskan bahwa berdakwah membutuhkan cara atau metode yang tepat dalam mengajak manusia menuju jalan kebenaran, karena semua orang tidak dapat diajak dengan satu cara saja. Dengan kata lain, metode dakwah Islam secara garis besar berdasarkan pada surah An-Nahl ayat 125 adalah seperti berikut:

1. Metode hikmah

Yaitu menguasai keadaan dan kondisi serta batasan-batasan yang disampaikan tiap kali dakwah Islam dilakukan, Sehingga tidak memberatkan dan menyulitkan mereka yang berdakwah sebelum mereka siap sepenuhnya. Dakwah Islam hendaknya ditempuh dengan segala kebijaksanaan untuk membuka perhatian orang yang didakwahkan, yaitu tidak membeda-bedakan manusia yang didakwahi akan tetapi yang menjadi perbedaan adalah penyesuaian diri saat menghadapi mereka. Mengajak orang lain kepada kebenaran dengan cara hikmah senantiasa baik dan dapat diterima,

7 Abdul M. Mulkan, Dakwah Perspektif al-Qur’an, (Jakarta: TMF, 2002), h. 113

(12)

8

karena argumentasi yang berlandaskan akal dan kebijaksanaan adalah kokoh dan menjadi dasar bagi semua orang.

2. Metode mau’idhah hasanah

Nasihat yang baik dapat menembus hati manusia dengan lembut dan terserap oleh hati nurani dengan halus, beda dengan bentakan dan kekerasan. Kelembutan dalam memberikan nasihat akan lebih banyak menunjukkan hati yang bimbang, menjinakkan hati yang membenci, dan tentunya memberikan banyak kebaikan. Hal ini dimaksudkan agar orang dapat menerimanya dengan baik pula, sehingga akan diterima pelajaran yang masuk akal setelah ditimbang dengan baik.

3. Metode yujadilhu billati hiya ahsan

Berdebat tanpa bertindak dhalim terhadap lawan debat ataupun sikap meremehkan dan pelecehan terhadapnya, sehingga jelas tujuan dari berdakwah bukanlah untuk mengalahkan orang lain dalam berdebat tetapi untu menyadarkan dan menyampaikan kebenaran kepadanya. Dengan argumen dan ide yang berbobot tentunya dapat melunakkan pertentangan dalam perdebatan, menundukkan jiwa yang sombong tanpa meremehkan lawan debat. Debat dalam berdakwah bukanlah untuk menunjukkan siapa yang pandai bersilat lidah, akan tetapi untuk mencapai tujuan dakwah yang lebih utama.8

D. Tujuan Dakwah Dalam Islam 1. Tujuan dari segi obyeknya

Dakwah sebagai suatu aktivitas dan usaha pasti mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Sebab tanpa tujuan ini maka segala bentuk pengorbanan dalam rangka kegiatan dakwah itu menjadi sia-sia belaka. Oleh karena itu tujuan dakwah harus jelas dan konkrit, agar usaha dakwah itu dapat diukur berhasil atau gagal. Kalau ditilik dari obyek dakwa maka tujuan dakwa itu dapat dibagi menjadi empat macam;9

a. Tujuan perorangan, yaitu terbentuknya pribadi muslim yang mempunyai iman yang kuat. Berprilaku sesuai dengan hukum-hukum yang disyari’atkan Allah SWT dan berakhlaq karimah. Diharapkan agar pribadi-pribadi umat manusia itu

8 Zulfikar, Zulfikar. "Urgensi Dakwah Islam dan Transformasi Sosial." Jurnal An-nasyr: Jurnal Dakwah Dalam Mata Tinta 9.1 (2022): 48-63.

9 “Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung / MATERI DAN TUJUAN DAKWAH,” diakses 1 Juni 2023, https://babel.kemenag.go.id/id/berita/575-MATERI DAN TUJUAN DAKWAH.

(13)

9

menjadi muslim secara tuntas, dari ujung rambut ke dua tumit telapak kakinya,sebagaimana diperintahkan Allah SWT

نْيِبُّم وُدَع ْمُكَل ٗ هَّنِا ِِۗنٓطْيَّشلا ِتٓوُطُخ اْوُعِبَّتَ ت َلََّوۖ ًةَّفۤاَك ِمْلِ سلا ِفِ اْوُلُخْدا اوُنَمٓا َنْيِذَّلا اَهُّ يَآيٰ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu” (QS. Al-Baqarah 2: 208).

Di tempat lain Allah SWT berfirman memuji kebagusan orang yang berpribadi muslim.,yang tiada taranya sebagaimana berikut ini:

َمْيِهٓرْ بِا َةَّلِم َعَبَّ تاَّو ننِسُْمُ َوُهَو ِٓ ِلِ ٗ هَهْجَو َمَلْسَا ْنَّ ِمِ اًنْ يِد ُنَسْحَا ْنَمَو ًلْيِلَخ َمْيِهٓرْ بِا ُٓ لِا َذََّتَّاَوِۗ اًفْ يِنَح

Artinya: “Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya.” (An-Nisa : 125).

b. Tujuan untuk keluarga, yaitu terbentuknya keluarga bahagia, penuh ketentraman dan cinta kasih antara anggota keluarga Allah berfirman :

ًةَّدَوَّم ْمُكَنْ يَ ب َلَعَجَو اَهْ يَلِا ااْوُ نُكْسَت ِل اًجاَوْزَا ْمُكِسُفْ نَا ْن ِم ْمُكَل َقَلَخ ْنَا آ ٗ هِتٓيٓا ْنِمَو َنْوُرَّكَف َ تَّ ي مْوَق ِل تٓيَٓلَ َكِلٓذ ِْف َّنِاِۗ ًةَْحَْرَّو

Artinya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang.

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (Ar-Rum: 21).

c. Tujuan untuk masyarakat, yaitu terbentuknya masyarakat sejahtera yang penuh dengan suasana ke-islaman. Suatu masyarakat dimana anggota-anggota mematuhi peraturan-peraturan yang telah disyari’atkan oleh Allah SWT, baik yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan alam sekitarnya, saling bantu

(14)

10

membantu,penuh rasa persaudaraan, senasib sepenanggungan. Nabi Muhammad menggambarkan Islam sebagai berikut :

Artinya: “Perumpamaan orang-orang yang beriman di dalam saling mencintai, saling berbelas kasih dan saling mempunyai kesamaan rasa (diantara) mereka adalah seperti satu tubuh. Apabila salah satu anggotanya merasa sakit maka seluruh anggota badannya ikut merasakan tidak tidur dan merasa demam panas”

(HR. Bukhari).

d. Tujuan untuk umat manusia ,yaitu terbentuknya masyarakat dunia yang penuh dengan kedamaian dan ketenangan dengan tegaknya dunia tanpa diskriminasi dan ekploitasi, saling tolong-menolong dan hormat menghormati. Dengan demikian alam smesta ini seluruhnya dapat menikmati islam sebagai rahmat bagi mereka . Allah berfirman:

َْيِمَلٓعْلِ ل ًةَْحَْر َّلَِا َكٓنْلَسْرَا ااَمَو

Artinya: “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (Qs. Al-Anbiya, 21:107)

2. Tujuan Dakwah Dari Segi Materinya

Disamping tujuan-tujuan tersebut di atas, terdapat juga pembagian tujuan dakwah yang ditinjau dari sudut materi dakwah;

a. Tujuan akidah, yaitu tertanamnya suatu akidah yang mantap di setiap hati seseorang, sehingga keyakinan tentang ajaran-ajaran Islam itu tidak lagi dicampuri dengan rasa keraguan. Realisasi dari tujuan ini ialah bagi orang yang belum beriman menjadi beriman , bagi orang yang imannya masih ikut-ikutan menjadi orang yang beriman karena melalui bukti-bukti nakhli dan dalil akli, bagi orang yang imannya masih diliputi dengan keraguan menjadi orang yang imannya mantap sepenuh hati. Untuk melihat keberhasilan tujuan ini melalui perbuatan sehari-hari. Sebab amal perbuatannyalah yang membuktikan keadaan iman seseorang, berakar atau tidaknya di dalam hatinya. Hal ini seirama dengan definisi iman: Mengucapkan dengan lidah, membenarkan dalam hati dan mengamalkan dengan anggota badan.”

(15)

11

b. Tujuan hukum, yaitu kepatuhan setiap orang terhadap hukum-hukum yang telah disyari’atkan oleh Allah SWT. Realisasinya ialah orang yang belum melakukan ibadah menjadi orang yang mau melakukan ibadah dengan penuh kesadaran, bagi orang yang belum mematuhi peraturan-peraturan agama Islam menjadi orang yang mau dengan kesadarannya sendiri mematuhi peraturan-peraturan itu.

c. Tujuan akhlak, yaitu terbentuknya pribadi muslim yang luhur, dihiasi dengan sifat-sifat yang terpuji dan bersih dari sifat-sifat yang tercela.

d. Hubungan dia dengan Tuhannya. Misalnya menjadi dirinya sendiri sebagai seorang hamba Allah yang setia, tulus dan tidak menghambakan dirinya kepada hawa nafsunya atau kepada selain Allah SWT.

e. Hubungan dia dengan dirinya. Misalnya terhiasi dirinya dengan sifat-sifat terpuji seperti jujur, berani, mau memelihara kesehatan jasmani dan rohaninya, rajin bekerja dan penuh disiplin.

f. Hubungan dia dengan sesama muslim. Yaitu mencintai sesama muslim sebagaimana mencintai diri sendiri.

g. Hubungan dia dengan sesama manusia. Yaitu dengan saling tolong menolong, hormat-menghormati dan memelihara kedamaian bersama.

h. Hubungan dia dengan alam sekelilingnya. yaitu dengan memelihara kelestarian alam semesta dan mempergunakannya untuk kepentingan umat manusia dan sebagai tanda kebaktiannya kepada Allah SWT sebagai dzat pencipta alam smesta.

i. Hubungan dia dengan kehidupan. Demikian pada setiap manusia supaya bersikap sedang di dalam menikmati kehidupan alam semesta duniawi ini dan kenikmatan yang dihalalkan oleh agama Islam jangan sampai terlalu bermewah-mewahan atau selalu serba kekurangan. Hidup dengan penuh kesederhanaan.

Semua tujuan-tujuan di atas merupakan penunjang daripada tujuan final upaya dakwah. Tujuan final dari upaya dakwah ini adalah “Terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan manusia lahir batin di dunia kini dan di akherat nanti di dalam naungan mardhatillah.” Tujuan akhir ini dapat dibaca dari doa sapujagat yang menjadi tujuan umat manusia yang beriman kepada Allah SWT.

(16)

12

ِراَّنلا َباَذَع اَنِقَّو ًةَنَسَح ِةَرِخْٓلَا ِفَِّو ًةَنَسَح اَيْ نُّدلا ِفِ اَنِتٓا ااَنَّ بَر ُلْوُق َّ ي ْنَّم ْمُهْ نِمَو

Artinya: Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka" (QS. Al-Baqorah :201)

(17)

13 BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dakwah Islam dapat diartikan sebagai kegiatan yang mendorong manusia untuk mengikuti jalan Allah SWT dengan hati dan meninggikan agamanya. Landasan dakwah dalam Islam bersumber dari perintah Allah swt dalam al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW. Metode mau’idhah hasanah, dan Metode yujadilhu billati hiya ahsan. Tujuan final dari upaya dakwah islam adalah “Terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan manusia lahir batin di dunia kini dan di akherat nanti di dalam naungan mardhatillah.” Untuk mencapai tujuan-tujuan yang ingin dicapai berdakwah juga membutuhkan cara atau metode yang tepat dalam mengajak manusia menuju jalan kebenaran, karena semua orang tidak dapat diajak dengan satu cara saja. Tujuan akhir ini dapat dibaca dari doa sapujagat yang menjadi tujuan umat manusia yang beriman kepada Allah SWT.

B. SARAN

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentu nya dapat di pertanggung jawabkan. Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.

(18)

14

DAFTAR PUSTAKA

Alimudin, Nurwahidah. “Konsep Dakwah Dalam Islam.” HUNAFA: Jurnal Studia Islamika 4.1 (2007): 73-78.

Aziz, Moh Ali. Ilmu Dakwah: Edisi Revisi. Prenada Media, 2019.

Wahidin Saputra, Pengantar ilmu Dakwah, Jakarta: Raja Grafinda Persada, 2011), h. 2-3.

Mukti All, Beberapa Persoalan Agama Dewasa Ini, (Jakarta: Rajawali Press, 1981), h. 71-72 Abdul M. Mulkan, Dakwah Perspektif al-Qur’an, (Jakarta: TMF, 2002), h. 113

Zulfikar, Zulfikar. "Urgensi Dakwah Islam dan Transformasi Sosial." Jurnal An-nasyr: Jurnal Dakwah Dalam Mata Tinta 9.1 (2022): 48-63.

“Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung / MATERI DAN TUJUAN DAKWAH.” Diakses 1 Juni 2023. https://babel.kemenag.go.id/id/berita/575-MATERI DAN TUJUAN DAKWAH.

Referensi

Dokumen terkait

studi lapangan ( library and field research ) dengan pendekatan metode kualitatif. Tujuannya agar bisa menguak dan mendeskripsikan secara mendalam mengenai dakwah Islam

Masjid dapat menjadi arena strategi dakwah kultural karena dakwah model ini menggunakan pendekatan kepada budaya lokal, kultur masyarakat, serta nilai- nilai yang

disampaikan secara menarik tidak monoton sehingga merangsang objek dakwah untuk mengakaji tema-tema Islam yang pada gilirannya objek dakwah akan mengkaji lebih mendalam

Untuk itu bahasa dakwah harus memiliki syarat-syarat agar dapat memberikan makna dan pengertian secara jelas, dan dapat dimengerti oleh mad‟u (khalayak). Bahasa yang

Pengertian semantiknya media berarti segala sesuatu yang dapat dijadikan sebagai alat (perantara) untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan demikian media dakwah adalah

1,2,6 10) Hadits Dhai`f pengertian dan pembagian, syarat dan contoh serta kedudukan dan hukumnya. 11) Hadits Mutawatir pengertian dan pembagian, syarat dan contoh serta kedudukan

Penyampaian pesan-pesan dakwah bisa dilakukan oleh perseorangan (individual) dan bisa juga oleh kelompok atau organisasi. Dalam pengertian lain subyek dakwah adalah orang yang

Pengertian Dakwah Dakwah adalah penyiaran agama dikalangan masyarakat dan pengembanganya; “seruan untuk memeluk, mempelajari dan mengembangkan, mengamalkan ajaran agama.”1Rosyad