Contents Urgensi K3 dalam Penyelenggaraan Konstruksi Regulasi dan Kebijakan:
Overview K3 Berdasarkan UU No 02/2017 Tentang Jasa Konstruksi
Strategi Pembinaan
Dampak Penerapan K3 pada Penyelenggaraan Konstruksi Kebijakan dan Komitmen
Peran dan Tanggung Jawab Penyedia Jasa Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi
Usulan Perubahan Regulasi K3 Kementerian PUPR
Keselamatan Jalan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
BAB 01 URGENSI K3 DALAM
PENYELENGGARAAN
KONSTRUKSI
URGENSI K3
1
Data Pada Sektor Konstruksi (Kebutuhan Tenaga Ahli)ANGGARAN INFRASTRUKTUR
2015 – 2018 TERHADAP APBN
TAHUN %
2018 18,49%
2017 18,18%
2016 15,48%
2015 14,23%
2014 9,48%
‘MENINGKAT’
Akselerasi pembangunan infrastruktur saat ini
berkontribu si besar
dalammenciptakan pasar jasa konstruksi
ANGGARAN KEMENTERIAN PUPR 2018 PAKET
KONTRAKTUAL KEMENTERIAN
PUPR 2018
10.202
PAKETtersebar di seluruh Indonesia
Jumlah Konsultan Konstruksi Kualifikasi Jumlah
Kecil 6.562
Sedang 880
Besar 386
Jumlah BUJK Kontraktor Umum Kualifikasi Jumlah
Kecil 105.918 Sedang 18.534
Besar 1.633
Jumlah BUJK Kontraktor Spesialis
Kualifikasi Jumlah Kecil 4.852 Sedang 1.051
Besar 37
Unit Organisasi
Jumlah Paket Kontraktual
SETJEN 60
SDA 3535
BM 3683
CK 1819
PnP 879
BK 14
Unit Organisasi Jumlah Paket Kontraktual
PbP 29
ITJEN 0
BPIW 30
BALITBANG 66
BPSDM 87
P A G U 107,386
Triliun
Sumber Daya Air
37,309
Triliun
Bina Marga
41,673 Triliun
Cipta Karya
16,109 Triliun
9,633 PnP
Triliun
2,660 TriliunSIB4
No Pendidikan
(sederajat) Jumlah 1 Tidak sekolah/
Tidak tamat SD 1 Juta
2 SD 2,9 Juta
3 SMP 2,1 Juta
4 SMU 1,8 Juta
5 D1-D3 80 Ribu
6 D4/S1/S2/S3 280 Ribu
Jumlah Tenaga Kerja Konstruksi 8,1 Juta Jiwa
(6,38% Bersertifikat)
Jumlah Tenaga Kerja Konstruksi Bersertifikat
Terampil Ahli
351.110 167.713
*Konstruksi dalam Angka Tahun 2017
BAB 02
REGULASI DAN KEBIJAKAN:
OVERVIEW K3 BERDASARKAN
UU NO 02/2017 TENTANG
JASA KONSTRUKSI
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah
sebuah ilmu untuk antisipasi, rekognisi, evaluasi dan pengendalian bahaya yang muncul di tempat kerja yang dapat berdampak pada kesehatan dan kesejahteraan pekerja, serta dampak yang mungkin bisa dirasakan oleh komunitas sekitar dan lingkungan umum. (ILO 2008)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PP 50 Tahun 2012)
REGULASI DAN KEBIJAKAN
2
K3 Pada Sektor KonstruksiUU No.2/2017 tentang Jasa Konstruksi
• Penyelenggaraan jasa konstruksi berdasarkan keamanan dan keselamatan
• Mewujudkan keselamatan publik dan kenyamanan lingkungan terbangun
Permen PUPR 5/2014 tentang pedoman SMK3 Bidang PU
• Job Safety Analysis
• K3 pada dokumen pemilihan
• Biaya K3 dialokasikan dalam biaya umum
• Rencana K3 Konstruksi melekat pada kontrak
• Ahli/petugas K3
SE Mentri PUPR 66/2015 tentang Biaya Penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang PU
• Rincian kegiatan penyelenggaraan SMK3 Konstruksi
• Biaya Penyelenggaraan SMK3 Konstruksi
Substansi K3 dimasukkan ke dalam Revisi Permen PUPR No 31/2017
• Perbaikan Penerapan SMK3
REGULASI DAN KEBIJAKAN
2
K3 Pada Sektor KonstruksiPEMBANGUNAN
PENGOPERASIAN
PEMELIHARAAN PEMBONGKARAN
PEMBANGUNANK EMBALI
1. Pengkajian 2. Perencanaan 3. Perancangan 4. Pengawasan 5. Manajemen
Penyelenggaraan Konstruksi
REGULASI DAN KEBIJAKAN
2
Siklus Konsultansi dan Pekerjaan Konstruksi pada UU No 02 Tahun 2017Ayat (2)
Dalam memenuhi Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pengguna Jasa dan/atau Penyedia Jasa harus memberikan pengesahan atau persetujuan atas:
a. hasil pengkajian, perencanaan, dan/atau perancangan;
b. rencana teknis proses pembangunan, pemeliharaan, pembongkaran, dan/atau pembangunan kembali;
c. pelaksanaan suatu proses pembangunan, pemeliharaan, pembongkaran, dan/atau pembangunan kembali;
d. penggunaan material, peralatan dan/atau teknologi; dan/atau e. hasil layanan Jasa Konstruksi.
Ayat (1)
Dalam setiap penyelenggaraan Jasa Konstruksi, Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa wajib memenuhi Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan.
REGULASI DAN KEBIJAKAN 2
Undang-Undang No 02 Tahun 2017(Pasal 59) Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan
Ayat (3)
Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit meliputi:
a. standar mutu bahan;
b. standar mutu peralatan;
c. standar keselamatan dan kesehatan kerja;
d. standar prosedur pelaksanaan Jasa Konstruksi;
e. standar mutu hasil
pelaksanaan Jasa Konstruksi;
f. standar operasi dan
pemeliharaan;
g. pedoman pelindungan sosial tenaga kerja dalam
pelaksanaan Jasa Konstruksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan; dan
h. standar pengelolaan lingkungan hidup sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang undangan.
Ayat (4)
Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan untuk setiap produk Jasa Konstruksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur oleh menteri teknis terkait sesuai dengan kewenangannya.
Ayat (5)
Dalam menyusun Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan untuk setiap produk Jasa Konstruksi, menteri teknis terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
memperhatikan kondisi geografis yang rawan gempa dan kenyamanan lingkungan terbangun.
REGULASI DAN KEBIJAKAN 2
Undang-Undang No 02 Tahun 2017(Pasal 59) Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan
TAHAP
PRA KONSTRUKSI
TAHAP PEMILIHAN PENYEDIA
TAHAP PELAKSANAAN KONSTRUKSI
TAHAP PENYERAHAN HASIL AKHIR PEKERJAAN
Konsultan Perencana
Mencantumkan telaahan aspek K3 terkait hasil Conceptual design, Basic Design, AMDAL, RPL dan RKL Konsultan Perancangan
Mencantumkan telaahan aspek K3 terkait kriteria dan hasil perancangan, termasuk metode pelaksanaan konstruksi, metode operasi dan pemeliharaan.
Pengguna Jasa (PPK)
• Mencantumkan potensi bahaya, jenis bahaya dan Tingkat Risiko K3 Proyek
• Menyusun HPS dengan memperhitungkan Biaya Penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Pengguna Jasa (Pokja ULP)
• Mensyaratkan Calon Penyedia Jasa (Kontraktor) wajib merekrut Ahli K3 Konstruksi dan memiliki Sertifikat SMK3 Perusahaan untuk pekerjaan dengan Tingkat Risiko K3 Tinggi; atau merekrut Ahli K3 Konstruksi untuk pekerjaaan dengan Tingkat Risiko K3 Rendah
• Menjelaskan potensi, jenis dan Tingkat Risiko K3 pada saat Aanwijzing Calon Penyedia Jasa (Kontraktor)
• Berhak meminta penjelasan terkait RK3 pada saat Aanwijzing
• Wajib memperhitungkan biaya penyelenggaraan SMK3 Konstruksi dan melampirkan RK3 pada Dokumen Penawaran
Ahli K3/Petugas K3 Konstruksi
• Saat Testing & Commisioning, telah memastikan prosedur K3 telah dilaksanakan
• Menyusun Laporan Penyerahan Hasil Akhir Pekerjaan memuat hasil kinerja Sistem Manajemen K3 Penyedia Jasa (Kontraktor)
• Mempresentasikan RK3 pada saat PCM untuk disahkan dan ditandatangani oleh Pengguna Jasa (PPK)
• Melaksanakan RK3K dan meninjau ulang apabila terdapat ketidaksesuaian dalam penerapan di lapangan
Pengguna Jasa (PPK)
Melakukan pengawasan terkait pelaksanaan RK3K di lapangan
PER MEN PUPR 05 /2014
PEKERJAAN KONSTRUKSI YANG BERKESELAMATAN