PENDAHULUAN
Latar belakang
Rumusan masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
MEMBACA DAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 6
- Pembelajaran Pendidikan Agama Islama
Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan kepada siswa muslim untuk mengembangkan keberagaman keislaman mereka. Menurut Ibnu Hadjar, pendidikan agama Islam merupakan suatu bidang studi yang bersama-sama dengan bidang studi lainnya dimaksudkan untuk membentuk manusia seutuhnya. Oleh karena itu, tujuan utama pendidikan agama Islam adalah untuk memberikan 'gaya Islami' kepada lulusan lembaga pendidikan yang bersangkutan.
Tujuan tersebut dapat dicapai dengan memberikan materi/pengalaman yang memuat ajaran agama Islam yang umumnya disusun secara sistematis dalam ilmu-ilmu Islam. Pendidikan Islam merupakan suatu usaha yang lebih ditekankan secara khusus untuk mengembangkan sifat religius peserta didik agar mampu lebih memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama Islam. Kesimpulan yang dapat penulis ambil adalah pendidikan agama islam merupakan suatu pelajaran yang disampaikan atau diusahakan.
Dari pengertian dan pembelajaran pendidikan agama Islam tersebut dapat diartikan bahwa pembelajaran pendidikan agama Islam adalah suatu proses pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik/individu yang akan mengalami perubahan tingkah laku maupun dari segi pengetahuan. Perubahan perilaku tersebut bertujuan untuk meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran Islam. Sedangkan pendidikan agama Islam bertujuan untuk meningkatkan dan menguatkan keimanan melalui pembekalan dan penanaman ilmu pengetahuan, penghayatan, pengalaman dan pengalaman peserta didik agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketaqwaan kepada Allah. bangsa dan negara. dan dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang sama.
Dengan demikian, tujuan pembelajaran pendidikan agama Islam merupakan cita-cita yang ingin dicapai dalam menumbuhkan dan memperluas keimanan dengan cara menawarkan dan membina pengetahuan, penghayatan, pengamalan dan pengalaman agama Islam kepada peserta didik setelah mereka menyelesaikan pendidikan, sehingga mereka menjadi umat Islam yang melanjutkan pendidikan. mengembangkan. , baik dalam akhlak, pemikiran dan ketrampilan seperti dalam masalah keimanan, ketakwaan, berbangsa dan bernegara. Rumusan tujuan PAI mencakup pemahaman bahwa proses pendidikan agama Islam yang dilalui dan dialami siswa di sekolah dimulai dari tahap kognisi, yaitu pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam, dan kemudian berpindah ke tahap afeksi, yaitu berlangsungnya proses internalisasi ajaran dan nilai-nilai agama dalam diri siswa. Melalui tahapan afeksi tersebut diharapkan tumbuh motivasi dalam diri siswa dan tergerak untuk mengamalkan dan menaati ajaran agama Islam (tahapan psikomotorik) yang telah terinternalisasi dalam dirinya.
Melihat rumusan tujuan pendidikan agama Islam di atas, maka pendidikan Islam mempunyai peranan yang sangat penting dalam membimbing peserta didik menuju perkembangan jasmani dan rohani sehingga mampu membentuk kepribadian inti yang sesuai dengan ajaran Islam. Berbicara tentang pendidikan agama Islam, baik makna maupun tujuannya, tidak terlepas dari penanaman nilai-nilai Islam, dan tidak dibenarkan melupakan etika sosial. Melihat hal tersebut, maka pengajaran pendidikan agama Islam hendaknya didasarkan pada kompetensi yang dirumuskan oleh Kementerian Pendidikan Nasional di atas, berupa pengetahuan dasar, keterampilan, dan nilai-nilai keislaman, yang tercermin dalam kebiasaan berpikir dan bertindak secara berkesinambungan. .dan berkesinambungan dalam kehidupan. sehingga memungkinkan seseorang menjadi kompeten atau dalam arti lain peserta didik dapat mengamalkan dan menerapkan ajaran Islam dengan baik dan benar.
MEMBACA DALAM QS. AL-ALAQ (96) : 1-5
- Alquran Surah Al-alaq (96) : 1-5
- Hakikat membaca dalam QS. Al-alaq (96) : 1-5
Walaupun keadaannya jelas dan kemiskinan itu sendiri sangat serius, dan tidak ada keraguan lagi bahawa Allah SWT adalah Pemilik segala-galanya, manusia tetap bersikap melampaui batas. Kandungan surah sebelumnya, Surah At-Tiin (95): 4 lebih memfokuskan kepada pelbagai nikmat yang dikurniakan Allah SWT. Maka Asbab Al-Nuzul adalah sebab turunnya sesuatu, dalam kategori ini diutamakan dalam ayat-ayat suci Al-Quran atau Surah-surah yang terdapat dalam Al-Quran, yang bermaksud sebab-sebab turunnya wahyu. ayat atau surah daripada Allah SWT kepada Nabi Muhammad saw melalui malaikat Jibril sebagaimana yang diceritakan kepada Nabi Muhammad saw.
Asbab Al-Nuzul surat Al-alaq tidak ditemukan atau dijelaskan dalam beberapa kitab tafsir Al-Quran. Yang disebutkan asbab al-nuzulnya dalam beberapa tafsir Al-Qur'an adalah asbab al-nuzulnya surat Al-alaq. Menurut Fahr al-Razi قﻠﺧ ي ذ ﻟ ا كﺑر مﺳ ﺎ ﺑ أرﻗا pada ayat 1 surat al-'Alaq berarti perintah membaca Al-Qur'an dengan permohonan pertolongan kepada Allah SWT.
Menurut Abi Laits al-Samarqandi, membaca surat itu adalah membacanya atas nama memohon pertolongan Allah SWT. Oleh itu, قﻠﺧ يذﻟا كﺑر مﺳ ﺑﺎأرﻗا dalam ayat ini mengandungi maksud mengingati Allah SWT. Al-Alaq adalah perintah Allah yang diulang-ulang, kerana membaca tidak dapat menembusi jiwa melainkan dilakukan berulang-ulang dan membiasakannya, sehingga membaca menjadi bakat.
Kerana pada suku pertama sahaja, membaca, kepentingan pertama dalam pembangunan agama ini telah diturunkan, maka Nabi saw disuruh membaca wahyu yang akan diturunkan kepadanya dengan nama Allah, Tuhan. yang menciptakan menurut Firman Allah SWT. Al-Alaq ialah perintah membaca yang dimulakan dengan menyebut nama Allah atau dibaca oleh Allah untuk memohon pertolongan dengan menyebut nama-Nya, iaitu zat yang menjelma dan mencipta sekalian makhluk. Ayat ini mengandungi tanda bahawa Tuhan menggambarkan makhluknya sebagai pencipta sebagai peringatan akan permulaan nikmat Allah SWT.
Muhammad Abduh, bahwa lima ayat pertama surat Al-Alak merupakan komunikasi lisan pertama Allah. Menciptakan kemampuan membaca akan menarik perhatian seseorang pada pengetahuan tentang hakikat (Allah) dan segala sifat-sifat-Nya. Arti iqra secara garis besar berarti wa fardawbil haq (قحبلاواباوتوو) dalam surat Al-Asr ayat 3 yang berarti “saling meyakini kebenaran, yang artinya: mencari, menggali untuk menemukan kebenaran dan mengajarkan kebenaran kepada orang lain.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Al-alaq dapat diimplementasikan dalam pendidikan agama Islam, karena pendidikan agama Islam lebih bertumpu pada pemahaman Al-Qur’an dan hadis. Tujuan pembelajaran pendidikan agama Islam merupakan pernyataan tentang hasil belajar pendidikan agama Islam yang diharapkan. Dari uraian tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa membaca dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam memegang peranan yang sangat penting dalam memahami agama Islam.
Oleh karena itu, hasil membaca itu sendiri selaras dengan tujuan pembelajaran pendidikan agama Islam, yaitu tidak hanya mampu memahami dan mengenal (perolehan aspek kognitif), namun juga mempengaruhi aspek afektif dan psikomotorik. Rendahnya minat membaca siswa di atas, jika dikaitkan dengan tujuan pembelajaran pendidikan agama Islam, pada hakikatnya ada kaitannya. Sebab, jika di lingkungan sekolah anak-anak belum bisa membaca dengan baik, bahkan mungkin tidak mendapat kesempatan membaca sama sekali, hal ini akan berdampak pada proses pembelajaran pendidikan agama Islam.
Diakui atau tidak, keduanya memegang peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran khususnya dalam pembelajaran agama Islam. Artinya proses pembelajaran lebih terfokus pada keterampilan, kemampuan dan penguasaan materi agama Islam. Siswa tidak hanya mencatat materi yang diajarkan guru, tetapi juga mengulangi materi pendidikan agama Islam yang diperoleh dengan cara membaca ulang.
Pada akhirnya dengan membaca diharapkan siswa mempunyai keimanan dan ketakwaan yang kuat sebagai wujud dan hasil perubahan dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam. Membaca juga memegang peranan yang sangat penting dalam dunia pendidikan, khususnya dalam pengajaran pendidikan agama Islam. Oleh karena itu, dalam pengajaran pendidikan agama Islam, membaca tidak dibatasi pada kecepatan membaca seseorang.
Namun hendaknya lebih berorientasi pada kemampuan memahami makna dan pesan materi pendidikan agama Islam yang diajarkan.
Teknik pengelolaan Data
Teknik Analisis Data
HASIL PENELITIAN
Urgensi Membaca dalam QS. Al-alaq (96) : 1-5 dalam
Perbedaan tersebut mempengaruhi pilihan dan minat membaca setiap individu siswa, sehingga setiap siswa memilih buku atau bahan bacaan sesuai dengan kenyataan dan minatnya masing-masing. Berdasarkan prinsip ini, dapat diketahui bahwa pilihan dan minat membaca setiap individu siswa kemungkinan besar didorong oleh kondisi sosial ekonomi atau status keluarga atau kehidupan rumah tangga masing-masing. Berdasarkan prinsip tersebut dapat ditegaskan bahwa minat membaca setiap siswa mungkin timbul karena kebiasaan dan kesenangan anggota keluarga masing-masing.
Berdasarkan prinsip tersebut dapat ditegaskan bahwa faktor kurikuler sangat mendorong terbentuknya minat membaca masyarakat. Prinsip ini menekankan bahwa pelaksanaan kegiatan pengajaran membaca secara intensif dan ekstensif merupakan kegiatan kurikuler yang sangat mendorong dalam mendorong, mengembangkan dan meningkatkan minat membaca masyarakat. Dengan kata lain, faktor kurikuler berupa terselenggaranya program membaca secara rutin di perpustakaan, baik dengan atau tanpa bimbingan guru, merupakan faktor dominan yang mendorong arah, pengembangan, dan peningkatan minat membaca masyarakat.
Prinsip ini menekankan bahwa kegiatan belajar mengajar berlangsung dalam bentuk pertukaran pengalaman, diskusi dan diskusi. Sumbangan sugesti yang dilakukan siswa di dalam dan di luar kelas, dengan atau tanpa bimbingan dan arahan guru, dapat merangsang pemilihan bahan bacaan dan minat masyarakat dalam membaca. Kegiatan belajar mengajar yang memungkinkan siswa saling mempengaruhi dan memberikan saran mengenai pilihan bacaan merupakan salah satu bentuk kegiatan kurikuler yang sebaiknya digunakan untuk mendorong, mengembangkan dan meningkatkan minat membaca masyarakat. Prinsip ini dapat dipahami bahwa kegiatan kurikuler menjadi faktor pendorong dalam merangsang, mengembangkan dan meningkatkan minat membaca.
Prinsip ini menekankan bahwa perbedaan psikologis gender dapat mendorong terwujudnya selera dan minat membaca masyarakat. Dari pendapat tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa minat membaca mempunyai peranan yang sangat penting dalam menumbuhkan dan memotivasi seseorang untuk belajar. Prinsip ini juga menekankan bahwa setiap individu mempunyai minat membaca yang nyata yang disebabkan oleh faktor internal atau eksternal.
Dari uraian dan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi minat baca, yaitu faktor internal dan eksternal.
Kesimpulan
Hal ini wajar, karena ayat tersebut berbicara tentang tradisi membaca dan menulis, sehingga kedua tradisi inilah yang menjadi alasan mengapa Islam mengalami kejayaan pada abad ke 7 hingga ke 12 Masehi. Wahyu pertama yang turun kepada Nabi Muhammad SAW sebenarnya merupakan bentuk perintah untuk memperhatikan ilmu. Hal ini dikarenakan ilmu mempunyai peranan yang sangat penting bagi manusia, oleh karena itu dalam huruf al-'Alaq menggunakan kata iqra' dan al-qalam.
Penguasaan materi ini tidak hanya mencakup aspek kognitif saja tetapi juga menyangkut aspek afektif dan psikomotorik yang harus diamalkan dan diterapkan sesuai ajaran Islam.
Saran