Skripsi berjudul Qirâ'ât Mutawatir dan Pengaruhnya terhadap Tafsir Al-Kurthubi (Kajian Analisis Surat Al-Baqarah Ayat Surat An-Nisa ayat 19,43 dan Surat Al-Maidah ayat 6), disusun oleh Asna Fitriya Ningsih dengan identifikasi mahasiswa Nomor 14210566 telah berhasil lolos proses bimbingan dan disetujui untuk diujikan pada sidang Munaqosyah. Skripsi yang berjudul “Kirâ'at Mutawâtir dan Pengaruhnya terhadap Tafsir Al-Kurthubi (Studi Analisis Surat Al-Baqarah ayat Surat An-Nisa ayat 19,43 dan Surat Al-Maideh ayat 6)” oleh Asna Fitriya Ningsih dengan Nomor ID 14210566, telah diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta pada tanggal 15 Agustus 2018. Telah dikemukakan bahwa skripsi yang berjudul Qirâ'ât Mutawâtir dan Pengaruhnya Terhadap Tafsir Al- Qurthubi (Kajian Analitik Surat Al-Baqarah Ayat Surat An-Nisa ayat 19.43 dan Surat Al-Ma'idah ayat 6), sepenuhnya asli karya saya, kecuali kutipan-kutipan yang telah disebutkan.
Alhamdulillah, atas rahmat Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Qirâ'ât Mutawâtir dan Pengaruhnya dalam Tafsir Al-Qurthubi (Kajian Analisis Surat Al-Baqarah Ayat, Surat An-Nisa ayat 19,43 dan Surat Surat Al-Maidah ayat 6). Khuzaimah Tahido Yanggo, Lc, MA, Bunda Kita Semua, Rektor Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta. 10) Seluruh teman-teman IIQ Jakarta angkatan 2014, teman-teman Fakultas Ushuluddin dan khususnya teman-teman kelas Ushuluddin A, atas kebersamaan yang penuh kasih selama masa perkuliahan hingga saat ini.
Transliterasi ini ditulis menggunakan pedoman transliterasi huruf Arab ke huruf Latin yang disiapkan oleh Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta pada tahun 2017.
Konsonan
Vocal
Kata Sandang
Aturan ini berlaku secara umum baik tasydîd berada di tengah kata, di akhir kata atau setelah kata sandang diikuti huruf syamsiyah. Ta Marbûthah (ﺓ) apabila berdiri sendiri, waqaf atau diikuti kata adjektif (na'at), maka huruf tersebut dikapitalkan seperti huruf "h".
ﺌْﻓَ ْﻷﺍ
Syaddah (Tasydîd) dalam sistem aksara Arab menggunakan lambang (ّ_), sedangkan untuk transposisi aksara ini dilambangkan dengan huruf, yaitu dengan menggandakan huruf yang bertanda tasydîd. Peruntukan yang digunakan untuk EYD, seperti italik atau tebal dan peruntukan lain, juga digunakan untuk pemindahan aksara ini. Bagi nama peribadi yang bermula dengan perkataan sandang, huruf besar adalah permulaan nama peribadi, bukan perkataan sandang.
Qirâ'ât Mutawâtir dan Pengaruhnya dalam Tafsir Al-Qurthuba (Kajian analisis ayat Surat Al-Baqarah, ayat 19,43 Surat An-Nisa dan ayat 6 Surat Al-Maidah). Dari pembahasan, sebagian besar dari 80 jenis Ulumul Qur'an diarahkan pada dukungan dua ilmu, yaitu al-Qirâ'ât dan Tafsir. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Ulumul Quran terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu yang pertama ilmu Qirâ'ât dan yang kedua adalah ilmu Tafsir.
Kedua ilmu ini mempunyai relevansi dalam kajian ilmu-ilmu keislaman karena semua ilmu keislaman mengarah pada kedua ilmu tersebut. Alasan penulis memilih tema ini karena ingin mengetahui pengaruh qirâ'ât dalam penafsiran al-Qurthubi dalam penafsiran al-Jâmi' Li Ahkam terhadap Al-Qur'an dan pengaruh yang ditimbulkannya. istinbath hukum. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif sedangkan pengumpulan datanya dilakukan melalui penelitian kepustakaan.
Sumber informasi utama yang digunakan penulis adalah Tafsir Al-Jâmi' Li Ahkam Al-Qur'an. Penelitian ini membuktikan bahwa perbedaan bacaan qirâ'ât dapat mempengaruhi makna dan terkadang tidak, dalam penafsiran al-Qurthubi terkadang hanya didukung satu bacaan saja, dan terkadang al-Qurthubi tidak menjelaskan bacaan mana yang lebih dominan dalam penafsiran al-Qurthubi . Beliau tidak selalu sependapat dengan Imam Malik dalam mengemukakan hukumnya, terkadang al-Qurthubi memilih ijtihadnya sendiri, dan terkadang al-Qurthubi tidak menyebutkan pendapatnya, al-Qurthubi hanya menjelaskan bagaimana pemikiran ulama tentang permasalahan dalam ayat tersebut.
PENDAHULUAN
Begitu pula dengan disiplin ilmu qirâ'ât yang masih menjadi bagian dari kajian ilmu-ilmu Al-Qur'an4. Qirâ'ât merupakan mazhab membaca Al-Qur'an yang digunakan oleh seorang Imam Qorra sebagai mazhab yang berbeda dengan mazhab lainnya.6 Perbedaan jenis qira'ah tersebut dapat menimbulkan keberagaman dalam hukum Islam. . Perbedaan qirâ'ât terkait isi pernyataan atau kalimat kadang mempengaruhi makna pernyataan, kadang tidak.
Sungguhpun begitu, terdapat kajian tentang sejarah tamadun dengan memfokuskan kepada permasalahan ilmu-ilmu Islam yang sebenarnya tidak kurang menariknya apabila dijadikan topik kajian, contohnya tentang ilmu qirâ'ât. Ibn al-Jazari (w. 833 Hijrah) menyatakan bahawa "Qirâ'ât ialah satu disiplin ilmu yang mengkaji cara menyebut sebahagian daripada kosa kata al-Quran dan perbezaan kosa kata yang dinisbahkan kepada orang yang meriwayatkannya" . Hal ini berbeza dengan al-Zarkasyi (w. 1391 M) yang merumuskan definisi qirâ'ât. “Qirât ialah perbezaan antara perkataan wahyu (Al-Quran) yang berbeza dari segi penulisan huruf dan cara penulisan. artikulasi, baik takhfif (bacaan tanpa tasydid), tastqil (bacaan dengan tasydid), dan sebagainya.
Al-Zarkasyi (w. 1391 M) mengatakan bahwa Al-Qur'an dan qirâ'ât sebenarnya adalah dua hakikat yang berbeda.8 Sementara itu, al-Zarqani (w. 1397 M) memandang qirâ'ât bukan sekedar ungkapan dari lafadz, seperti pada definisi az-. Sedangkan qirâ'ât merupakan bentuk jamak dari kata qiraah (ﺓءﺍﺮﻗ), oleh karena itu baik kata Al-Quran maupun qira'ah mempunyai arti yang sama. Secara garis besar yang dimaksud dengan ilmu qirâ'at adalah ilmu yang mempelajari sistem dokumentasi tertulis dan artikulasi pengucapan Al-Qur'an.
Berdasarkan standar dan kualifikasi yang ditetapkan dalam disiplin qirâ'ât, seseorang dapat dengan jelas memilih antara cerita qirâ'ât yang sah dan tidak sah. Masyarakat Islam lebih mengenal ilmu tajwid, sebagai ilmu yang berkaitan dengan hukum bacaan Al-Qur'an dibandingkan dengan ilmu qirâ'ât.11. Oleh karena itu, ia terus memohon kepada Allah agar memperbanyak variasi qirâ'ât dalam Al-Qur'an yang diturunkan kepadanya melalui malaikat Jibril.
ﻪﻠﻟﺍ
Adanya berbagai jenis qirâ'ât ini tidak lain adalah wujud rahmat Allah yang diberikan kepada umat Muhammad, meskipun bahasa Arab secara umum merupakan lingua franca (bahasa sehari-hari/sosial) bagi masyarakat Arab, namun berdasarkan tingkat marga dan suku. ada sistem artikulasi atau dialek yang berbeda. Fakta bahwa terdapat berbagai sistem artikulasi di antara suku-suku Arab telah disadari oleh Nabi sejak awal.
ﺪْﺒَﻋ ِﻪﻠﻟﺍ
ﺔَﺒْﺘُﻋ ِﻦْﺑ ﱠﻥَﺃ
ﻦْﺑﺍ ٍﺱﺎﱠﺒَﻋ
ﻪَﺛﱠﺪَﺣ ﱠﻥَﺃ
ﻝﻮُﺳ َﺭ ِﻪﻠﻟﺍ
ﻰﱠﻠَﺻ ُﻪﻠﻟﺍ
ﻢﱠﻠَﺳ َﻭ َﻝﺎَﻗ
ﻡ َﻼﱠﺴﻟﺍﻰَﻠَﻋ
ﻪُﺘْﻌَﺟﺍ َﺮَﻓ
ﻰﱠﺘَﺣﻰَﻬَﺘْﻧﺍ
ﻢﻠﺴﻣ 14
- Identifikasi Masalah
- Pembatasan Masalah
- Perumusan Masalah
- Tujuan dan Manfaat Penelitian
- Tinjauan Pustaka
- Metodologi Penelitian 1. Jenis Penelitian
- Sumber Data
- Teknik Pengumpulan Data
- Metode Analisa Data
- Sistematika Teknik dan Penulisan
7 Beberapa jenis surat bacaan Al-Qur'an yang diturunkan kepada Nabi pada akhirnya terwujud dalam beberapa mazhab qirâ'ât. Ragam qirâ'ât merupakan cerita yang bersifat tauqifi dan berdasarkan sistem sanad yang dikaitkan dengan Nabi. Lebih lanjut, para ulama masih berbeda pendapat mengenai kedudukan qirâ'ât Syadzdzah yang dijadikan alat bukti dalam istinbath hukum.
Para ulama yang menolak adalah kelompok Malikiyyah dan Syafi'iyah dengan alasan bahwa qirâ'ât Syadzdzah bukanlah Al-Qur'an sehingga tidak dapat dijadikan dalil. Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis membatasi permasalahan sebagai berikut: Bagaimana pengaruh ragam Qirâ'ât terhadap penafsiran al-Qurthubi dalam ayat-ayat hukum yang mengandung Farsy al-hurûf dalam surat al-Baqarah sampai al-Maidah. Apa pengaruh perbedaan Qirâ'ât terhadap penafsiran al-Qurthubi pada al-Jâmi Li Ahkâm penafsiran Al-Qur'an pada surah al-Baqarah hingga al-Maidah.
Apa perbedaan tafsir al-Qurthubi terhadap al-Jâmi' Li Ahkâm tafsir Al-Quran dengan mufassir lainnya pada ayat-ayat dimana terdapat perbedaan qirâ'ât pada surah al-Baqarah dengan al-Maidah. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bahwa ilmu Qirâ'ât tidak hanya terbatas pada ilmu membaca Al-Qur'an saja tetapi juga pada ilmu tafsir Al-Qur'an. Sebagaimana kita ketahui, jika terdapat perbedaan qirâ'ât maka dapat menimbulkan perbedaan makna dan juga tidak menimbulkan perbedaan makna.
Dilanjutkan dengan tesis Sofian Efendi yang berjudul Qirâ'ât In al-Jâmi'li Ahkam Al-Qur'an (Penjelasan al-Qurthubi dalam Surah Al-Baqarah). Berdasarkan kesimpulan bahwa: perbedaan qirâ'ât pada ayat-ayat yang diuraikan sebagian tidak mempunyai implikasi makna. Pertama, mengumpulkan ayat-ayat hukum yang memuat surat Farsi yang mengandung perbedaan qirâ'ât dalam penafsiran Al-Qur'an Jami' Li Ahkâm.
Kedua, mengkaji pengucapan qirâ'ât berdasarkan kaidah qirâ'ât yang ada dan melengkapi hasil penelitian. Bab keempat berisi analisis tafsir al-Qurthub terhadap ayat-ayat yang mengandung Farsi al-Huruf yaitu perbedaan qirâ'at surah al-Baqarah dengan al-Ma'ida dan analisis tafsir al-Qurthubi dan komentator lainnya.
PENUTUP
Saran-saran
Effendi, Sofian, “Qira'at dalam Al-Jami' Li Ahkam Al-Qur'an (Tafsir Al-Qurthubi dalam Surat Al-Baqarah),” Skripsi, Jakarta: Institut Ilmu Al-Quran Jakarta. Fransiska, Farida, “Pengaruh Qira’at dalam Tafsir Ath-Thabari (studi banding antara Qira’at Hafs dan Qira’at as-Susi dalam Surah Al-Baqarah)”, Skripsi: Jakarta: Institut Al-Qur'an Jakarta sebuah Sains. Hasanuddin AF, Perbedaan Qira'at dan Pengaruhnya Terhadap Hukum Istinbath Dalam Al-Quran, Jakarta: Raja Grafindo.
Hasanuddin, AF, Perbedaan Qira'at dan Dampaknya Terhadap Hukum Istinbath Dalam Al-Qur'an, Jakarta: Grafindo Persada. Jurnal Ilmu Al-Qur'an, Hadits dan Syari'ah yang ditulis oleh Romlah Widayati dengan judul Qira'at Syâdzdzh dalam Tafsir Al-Qur'an yang diterbitkan oleh Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta Khodijah , Siti , “Dampak perbedaan Qiraat terhadap penafsiran ayat. Ahkam (Studi Banding al-Bayan karya ath-Thabari dan kitab al-Bahr al-Muhith karya Abu Hayyan al-Andalusi)”, Skripsi, Jakarta: Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta.
Mahmud, Rujdi Ali, artikel “Ilmu Qira’ah”, 1984, dikutip oleh Rosihun Anwar, Ulum Al-Qur’an. Muhammad Alika Nasrulloh, “Perbedaan Qira’at dan Pengaruhnya Terhadap Tafsir Al-Quran (Kajian Qira’at Sab’ah dalam Kitab Tafsir AL-Misbah Karya Muhammad Quraish Shihab)”. Naim, Maakar, Konpendium kumpulan ayat Al-Qur'an yang berkaitan dengan hukum, Jakarta: Hasanah.
Najhiah, Lana, "Kesan Tilawah Berlainan Terhadap Tafsir Ayat Ahkam (Ulasan Tafsir Et-Tahrir Wa At-Tanwir Ibnu 'Ashur.. Terhadap Surah Al-Baqarah Dalam Al-Maidah), "Tesis, Jakarta: Institut Ilmu Al-Quran Jakarta. Noor Muhammed Hidayat, "Ilmu Qira'at dan Al-Qur'an", dalam Jurnal Penyelidikan Ilmu Al-Qur'an dan Hadith, jld. Salim, Muhsin Ilmu Qira'at Tujuh "Bacaan Al-Qur'an Menurut Tujuh Imam Qira'at di Thariq Ash-Syathibiyah", Jakarta: Dewan Pengajian Ilmu Al-Qur'an.