Skripsi yang berjudul “Qirâ'ât Mutawâtir dan Pengaruhnya dalam Tafsir Al-Qurthubi (Studi Analisis Surat Al-Baqarah Ayat Surat An-Nisa ayat 19.43 dan Surat Al-Maidah ayat 6)” oleh Asna Fitriya Ningsih dengan nomor ID 14210566, diujikan pada sidang Munaqasyah Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta pada tanggal 15 Agustus 2018. Khuzaimah Tahido Yanggo, Lc, MA ibu kita semua, Rektor Institut Al-Qur'an -Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta.
Konsonan
Transliterasi ini ditulis menggunakan pedoman transliterasi huruf arab ke huruf latin yang disusun oleh Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta pada tahun 2017.
Vocal
Kata Sandang
Peraturan ini berlaku secara umum, tidak kira sama ada tasydid berada di tengah-tengah lafaz, di akhir lafaz, atau selepas lafaz sandang diikuti dengan huruf-huruf syamsiyah. Ta Marbuthah (ﺓ) apabila ia berdiri sendiri, wakaf atau diikuti dengan kata adjektif (na'at), maka huruf itu ditulis sebagai huruf "h".
ﺌْﻓَ ْﻷﺍ
Qirâ'ât Mutawâtir dan kesannya terhadap Tafsir Al-Kurthubi (Analisis Kajian Ayat-ayat Surah Al-Baqarah, Surah An-Nisa ayat 19,43 dan Surah Al-Maideh ayat 6). Begitu juga halnya dengan disiplin ilmu qirâ'at yang masih termasuk dalam pengajian ilmu-ilmu al-Quran4.
ﻪﻠﻟﺍ
Adanya berbagai jenis qirâ'ât tidak lain adalah wujud rahmat Allah yang diberikan kepada umat Muhammad, meskipun bahasa Arab pada umumnya menjadi lingua franca (bahasa sehari-hari/sosial) bagi masyarakat Arab, namun pada tingkat marga dan suku, terdapat adalah sistem artikulasi atau dialek yang berbeda. Oleh karena itu, ia tetap memohon kepada Allah untuk memperbanyak variasi qirâ'ât Al-Qur'an yang diturunkan kepadanya oleh malaikat Jibril.
ﺪْﺒَﻋ ِﻪﻠﻟﺍ
Fakta bahwa terdapat pluralitas sistem artikulasi di suku-suku Arab telah disadari oleh Nabi sejak awal.
ﺔَﺒْﺘُﻋ ِﻦْﺑ ﱠﻥَﺃ
ﻦْﺑﺍ ٍﺱﺎﱠﺒَﻋ
ﻪَﺛﱠﺪَﺣ ﱠﻥَﺃ
ﻝﻮُﺳ َﺭ ِﻪﻠﻟﺍ
ﻰﱠﻠَﺻ ُﻪﻠﻟﺍ
ﻢﱠﻠَﺳ َﻭ َﻝﺎَﻗ
ﻡ َﻼﱠﺴﻟﺍﻰَﻠَﻋ
ﻪُﺘْﻌَﺟﺍ َﺮَﻓ
ﻰﱠﺘَﺣﻰَﻬَﺘْﻧﺍ
ﻢﻠﺴﻣ 14
- Identifikasi Masalah
- Pembatasan Masalah
- Perumusan Masalah
- Tujuan dan Manfaat Penelitian
- Tinjauan Pustaka
- Metodologi Penelitian 1. Jenis Penelitian
- Sumber Data
- Teknik Pengumpulan Data
- Metode Analisa Data
- Sistematika Teknik dan Penulisan
Apa dampak perbedaan Qirâ'ât terhadap penafsiran al-Qurthubi pada al-Jâmi Li Ahkâm penafsiran Al-Qur'an pada surat al-Baqarah hingga al-Maidah. Dilanjutkan dengan tesis Sofian Efendi yang berjudul Qirâ'ât In al-Jâmi'li Ahkam Al-Qur'an (Penjelasan al-Qurthubi dalam Surah Al-Baqarah).
ﺮِﻘﻟﺍ ُﺕﺍَءﺍ
ﻞِﻗﺎﱠﻨﻟﺍ
ﻰِﻫ ُﻑ َﻼِﺘْﺧﺍ
ﻬِﺘﱠﻴِﻔْﻴَﻛ
ﻪْﻴَﻟِﺍ ٌﻡَﺎﻣِﺍ
ءﺍﱠﺮٌﻘﻟﺍﺎًﻔِﻟﺎَﺨٌﻣ
ﻩٌﺮْﻴَﻏ ِﻖْﻄﱡﻨﻟﺍ ﻰِﻓ
ﺮﻟﺍ ِﺕﺎَﻳﺍ َﻭ
ﻪْﻨَﻋ ٌءﺍ َﻮَﺳ
ﺔَﻔَﻟﺎَﺨُﻤﻟﺍ
Objek kajian ilmu qirâ'ât adalah Al-Qur'an al-Karim ditinjau dari perbedaan pengucapan dan cara artikulasinya. Sebagaimana dijelaskan Wawan Djunaedi dalam buku Sejarah Qirâ'ât Al-Qur'an di Nusantara. Sejak awal, Nabi sadar akan implikasi universalitas misi Islam yang diusungnya.
ﺪْﺒَﻋ ِﻪﻠﻟﺍ
Di kalangan masyarakat Arab sendiri, Nabi Muhammad SAW dihadapkan pada fenomena sistem artikulasi bahasa yang majemuk di setiap suku Arab. Dengan melihat kondisi sosial masyarakat seperti ini, Rasulullah memohon kepada Allah agar tidak menurunkan Al-Quran hanya dengan satu huruf saja.
ﻝﻮُﺳَﺭ ِﻪﻠﻟﺍ
Setiap suku mempunyai dialek bahasa atau sistem artikulasi pengucapan yang sangat khas dan berbeda dibandingkan dengan suku lainnya.
ﻡَﻼﱠﺴﻟﺍﻰَﻠَﻋ
ﻪُﺘْﻌَﺟﺍَﺮَﻓ
ﻢﻠﺴﻣ
Kualifikasi qirâ’ât bedasarkan kuantitas (jumlah) perawinya terbagi menjadi tiga kategori qirâ’ât yakni
Qirâ'ât sab'ah ialah qirâ'ât yang bersandarkan kepada tujuh tokoh terkenal ahli qirât yang masing-masing menjadi imam. Qirâ'ât Arba'a 'Ashrah ialah qirâ'ât yang disokong oleh 14 ahli qirâ'ât yang mengajarkannya. Nama penuhnya ialah Abu Muhammad Sulaiman ibn Mahran al-A'masy al-Asady al-Kufi (m. 60-148 H/679-765 M).57 Beliau belajar qirât daripada Ibrahim al-Nakha'i, Zirr al - Hubaisy, 'Ashim ibn Abi al-Najud, Mujahid ibn Jabr.
Kedudukan Qirâ’ât Dalam Menafsirkan Al-Qur`an
Bahkan qirâ'ât boleh digunakan untuk membaca ayat-ayat al-Quran, baik ketika solat mahupun di luar solat. Pendapat pertama membolehkan qirâ'ât syâdz sebagai hujjah (bukti hukum), pendapat ini dipilih oleh golongan Hanafiyyah, majoriti Hambali dan Syafi'i. Di kalangan ahli tafsir, ada yang menggunakan qirâ'ât syâdz sebagai dasar untuk mentafsirkan al-Quran, tetapi ada juga ahli tafsir yang menolaknya sebagai alat tafsir al-Quran.
Riwayat Hidup
Dari tafsirnya banyak diketahui pemikirannya tentang hukum, karena sebagai ulama al-Qurthubi termasuk faqih di kalangan imam al-Maliki7. Al-Qurthub tidak selalu sependapat dengan mazhabnya dan dengan ulama lain, baik di dalam maupun di luar mazhabnya, namun tidak mengundang kontroversi. Mengenai sosok Imam al-Qurthubi, Syekh Adz-Dzahabi menjelaskan: “Dia adalah seorang Imam yang mempunyai ilmu yang luas dan mendalam.
Latar Belakang Sosial Politik Pada Masanya
Oleh karena itu, ketika pendekatan mistik (all-mystical pendekatan) mulai menyerbu Spanyol melalui ideologi Mu'tazilah yang diperkenalkan oleh al-Ghazali, semua konsep baru tersebut ditolak karena dianggap kontradiktif dan bertentangan dengan mazhab Maliki. . Dengan cara ini para fuqaha Andalusia menolak falsafah atau paham kaum Mu’tazilah dan Syi’ah, bahkan mereka menindas dan menentang gelombang agama dan pemikiran yang menjadi landasan ideologi daulah Abasiyah yang berpusat di Bagdad dengan . Dalam penafsiran Al-Qur'an al-Jâmi' Li Ahkam, tidak jarang al-Qurthubi ideologi Mu'tazilah, Syah Rafidhah dan ajaran tasawuf yang dianggapnya bertentangan dengan ajaran Islam yang sebenarnya. Al-Qur'an 15.
Guru-guru dan Murid-muridnya
Pola pikir Al-Qurthubi dalam memaparkan tafsirnya terhadap Al-Qur'an sedikit banyak dipengaruhi oleh realitas sosial politik dan tradisi intelektual keagamaan Andalusia. Abu Hasan Ali Abdullah bin Muhammad bin Yusuf al-Ansari al-Qurthubi al-Maliki, yang dikenal dengan nama Ibnu Qutal. Al-Misbah fi al-Jâmi' Baina al-Af'aal wa ash-Shahhah, Kitab berbahasa Arab hasil rangkuman al-Qurthubi dari kitab al-Af'al karya Abu al-Qasim Ali bin Ja 'far al-Qaththa' dan kitab Ash-Shahhah karya Al-Jauhari.
Profil Al-Jâmi’ Li Ahkam Al-Qur`an
- Gambaran Umum Tafsir Al-Jâmi’ Li Ahkam Al-Qur’an
- Sumber Penafsiran
- Metode, Corak Penafsiran dan Karakteristik Tafsir al-Jami’
Bandingkan dengan perbedaan pendapat para ulama tafsir dalam penafsiran ayat-ayat Al-Qur'an yang mempunyai pokok dan isi yang sama. Kedua, sistematika Nuzul, yaitu penulisan kitab tafsir berdasarkan kronologi atau asbab Nuzul ayat-ayat Al-Qur'an. 3 Mochtar Naim, Kumpulan Kumpulan Ayat Al-Qur'an Tentang Hukum, (Jakarta: Hasanah, 2001) hal.ix.
ﻑﻼﺘﺧﺇ
Pada pembahasan berikut ini, penulis akan mencoba menampilkan berbagai qirâ'at farsy al-Huruf yang terdapat dalam surah al-Baqarah dalam al-Ma'ida kemudian memilih ayat-ayat yang relevan untuk disajikan sebagai gambaran umum betapa besarnya pengaruh yang berbeda-beda. qirâ'at dalam penafsiran al-Qurthubi dalam tafsir al-Jâmi' li ahkâm al-Qur'an, atau yang bacaannya mendominasi pemikiran Qurthubi pada saat penafsiran Al-Qur'an, yang nantinya akan menjadi kesimpulan dampak akhir sewa yang berbeda. dalam interpretasinya. Di bawah ini adalah Farsi al-Huruf pada surat al-Baqarah sampai al-Maida dimana penulis akan lebih memfokuskan pembahasan pada 6 ayat yaitu surat al-Baqarah ayat an-Nisa ayat 19 dan 43 serta pada surat al-Maida ayat 6 yang dianggap mempengaruhi penafsiran Al-Qur'an yang pada akhirnya dapat menghasilkan fatwa hukum.
ﺔﻳﻷﺍﻭ
ﻡﺎَﻌَﻁ
ﻥﻮﻗﺎﺒﻟﺍ ٍﻦﻴِﻜْﺴِﻣ
ﻥﻮﻗﺎﺒﻟﺍ
ﻦﺑﺍﻭﻥﺍﻮﻛﺫ
ﻦْﻴِﻛﺎَﺴَﻣﻊﻓﺎﻧ
ﻦﺑﺍﻭﺮﻣﺎﻋ
ﻦﻴِﻜْﺴِﻣ
ﻰﱠﺘَﺣ َﻥ ْﺮُﻬْﻄَﻳ
ﱠﺖَﺣ َﻥ ْﺮﱠﻬﱠﻄَﻳ
ﺔﺒﻌﺷﺓﺰﻤﺣﻭ
ﻰﺋﺎﺴﻜﻟﺍﻭ
ﻰﱠﺘَﺣ
ﻥ ْﺮُﻬْﻄَﻳ 222 : ﺓﺮﻘﺒﻟ 2
ﱠﺭﺂَﻀُﺗ َﻻ
ﱡﺭﺎَﻀُﺗ َﻻﻦﺑﺍ
ﺮﻴﺜﻛﻮﺑﺃﻭ
ﻭﺮﻤﻋ
ﺎَﻫ ْﺮُﻛﻩﺰﻤﺣ
ﻰﺋﺎﺴﻜﻟﺍﻭ ﺔَﻨﱠﻴَﺒُﻣ
ﺮﻴﺜﻛ
ءﺎﺴّﻨﻟﺍ
ﻢُﻜَﻠُﺟ ْﺭَﺍ َﻭﻊﻓﺎﻧ
ﻢُﺘْﺴَﻣ َﻻﺓﺰﻤﺣ
ﻭﻰﺋﺎﺴﻜﻟﺍ
ﺓﺪﺋﺎﻤﻟﺍ
Analisa Penafsiran al-Qurthubi dan Mufasir Lainnya Pada Ayat- ayat yang terdapat Farsy al-Hurûf Dalam Surat al-Baqarah sampai
Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak yang ditinggalkannya pada hari-hari yang lain. Lafadz َﺮَﺧُﺃ ٍﻡﺎﱠﻳَﺃ ۡﻦِّﻣ ٞﺓﱠﺪِﻌَﻓ "maka (wajib baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkannya pada hari-hari yang lain". Kemudian diwajibkan atasnya berpuasa) sebanyak pada hari yang ditinggalkannya pada hari-hari yang lain.
ﻝﺎَﻗ َﻭ ُﻦْﺑﺍ
Dan pernah dia berkata kepada ibu kepada anaknya yang sedang mengandung (atau menyusukan) anda seperti orang yang lebih cepat, anda hanya perlu membayar ganti dan anda tidak perlu membayar periuk.
ﺮْﻴَﻤُﻧﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ
ﺓﱠﺮﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ
ﺪﱠﻤَﺤُﻣﻰﱠﻠَﺻ
ﻡ ْﻮﱠﺼﻟﺍ
ﻦﱠﻤِﻣ
ﻢُﻬَﻟﻲِﻓ
ﻥَﺃ َﻭ }ﺍﻮُﻣﻮُﺼَﺗ
ﻢُﻜَﻟﻩﺍﻭﺭ)
Malik berpendapat, orang yang kesulitan menunaikan ibadah bukan berarti orang sakit atau orang yang bepergian dan harus membayar fidyah. Pasalnya, orang yang berbuka karena bepergian dan sakit adalah orang yang sudah lanjut usia dan tidak bisa lagi berpuasa. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang bersuci.” (Qs. Al-Baqarah [2]: 222).
ﻲِﻨَﺛﱠﺪَﺣ ْﺤَﻳ
ﻢَﻠْﺳَﺃ ِﻦْﺑ ﱠﻥَﺃ
ﻢﱠﻠَﺳ َﻭ َﻝﺎَﻘَﻓ
ﻦِﻣ ﻲِﻟﻲِﺗَﺃَﺮْﻣﺍ
ﺾِﺋﺎَﺣ َﻝﺎَﻘَﻓ
ﻝﻮُﺳَﺭ : ِﻪﱠﻠﻟﺍ
ﻪﻠﻟﺍ ِﻪْﻴَﻠَﻋ
ﻢﱠﻠَﺳ َﻭﱠﺪُﺸَﺘِﻟ
ﻚﻟﺎﻤﻟﺍ
Lebih-lebih lagi, dua qira'at itu seperti dua ayat yang wajib diamalkan kedua-duanya. Kami mentafsirkan qirât tanpa tasydid dengan syarat darah itu berumur kurang daripada sepuluh hari, yang mana tidak boleh. Terdapat perbedaan dalam membaca lafadz dengan mengulang huruf kaf, seperti qirâ'ât Hamzah dan al-Kisa'i, sedangkan yang lain membaca dengan fathah.
ﻰَﺳﻮُﻣ ُﻦْﺑ
Imam Malik dan sekumpulan ulama berpendapat boleh bagi suami mengambil semua harta isteri yang derhaka. Ibnu Athiyah berpendapat zina itu lebih berat bagi lelaki daripada maksiat dan lebih menyakitkan, dan setiap perbuatan keji membolehkan lelaki itu mengambil harta. Ath-Thabari percaya bahawa maksud jijik di sini ialah segala perbuatan jijik berupa kata-kata kotor yang diucapkan kepada suaminya, menyakiti secara fizikal dan berzina.
ﱡﻱ ِﺯﺍﱠﺮﻟﺍﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ
ﻰَﺴﻴِﻋﻲِﻨْﻌَﻳ
ﺲُﻧﻮُﻳﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ
ﺪﻴِﻤَﺤْﻟﺍ
ﺓ َﺮْﻳَﺮُﻫ َﻝﺎَﻗ
ﻩ ِﺮَﻛﺎَﻬْﻨِﻣ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu solat sedang kamu dalam keadaan mabuk sehingga kamu faham apa yang kamu ucapkan (dan janganlah kamu pergi ke masjid) sedang kamu dalam keadaan junub[301], kecuali sekadar lalu, sehingga kamu mandi. . Ulama tafsir berbeza pendapat tentang apa yang dimaksudkan dengan al-lamsu َءٓﺎَﺴِّﻨﻟٱ ُﻢُﺘۡﺴَﻤَٰﻟ ۡﻭَﺃ "atau kamu menyentuh wanita". Dan pendapat ini diriwayatkan daripada Umar dan anaknya Abdullah dan juga merupakan kewibawaan Abdullah bin Mas'ud, yang bermaksud bahawa sentuhan di atas bukanlah persetubuhan, dan orang yang melakukan ini hendaklah berwuduk.
ﺔَﺒْﻴَﺷﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ
Begitu pula seorang istri yang menyentuh rambut suaminya dengan syahwat atau tidak, maka ia tidak wajib membasuh dirinya. Ath-Thabari berpendapat pendapat yang paling benar tentang lafadz al-lams adalah jima', karena informasi ini benar-benar datang dari Rasulullah bahwa setelah mencium istrinya ia shalat tanpa berwudhu. 31 Sebagaimana tercantum dalam hadits dibawah ini;
ﻊﻴِﻛ َﻭﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ
ﺶَﻤْﻋَ ْﻷﺍ
ﺐﻴِﺒَﺣ ْﻦَﻋ
ﱠﻲِﺒﱠﻨﻟﺍﻰﱠﻠَﺻ
ﻞﱠﺒَﻗ ًﺓَﺃَﺮْﻣﺍ
ﻪِﺋﺎَﺴِﻧ
ﺧ ﱠﻢُﺛ َﺝ َﺮ
ﻮﺑﺃﺩﻭﺍﺩ
Ishaq dan Ahmadi yang meriwayatkan dari Ash-Sha'bi dan An-Nekhaiu mengatakan, jika seseorang menyentuh wanita dengan syahwat maka ia wajib berwudhu, dan jika ia tidak merasakan syahwat maka tidak perlu. untuk mengulangi wudhunya. Sedangkan pendapat ulama yang menyatakan pendapat Malik tidak benar berdasarkan penelitian yang mendalam adalah tidak benar karena terdapat hadits shahih yang berasal dari Aisyah yang mengatakan:
ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣﻰَﻴْﺤَﻳ
ﻰَﻴْﺤَﻳ َﻝﺎَﻗ
ﻚِﻟﺎَﻣ ﻲِﺑَﺃ ْﻦَﻋ
ﺮْﻀﱠﻨﻟﺍ
ﻦَﻤْﺣﱠﺮﻟﺍ
ﺔَﺸِﺋﺎَﻋ ْﻦَﻋ
ﺖَﻟﺎَﻗ
ﺖْﻨُﻛ » ُﻡﺎَﻧَﺃ
ﱠﻲَﻠْﺟ ِﺭﺍَﺫِﺇ َﻭ
ﺲْﻴَﻟﺎَﻬﻴِﻓ
ﻩﺍﻭﺭ)
Imam Malik, Ahmad dan Ishaq berpendapat bahawa seseorang yang menyentuh wanita secara jimak untuk menghilangkan zinanya boleh bertayammum, manakala seseorang yang menyentuh wanita dengan tangannya boleh juga bertayammum, jika menyentuhnya dengan nafsu. , tetapi jika dia menyentuhnya tanpa keinginan, maka tidak wajib berwuduk..35. Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan keringkan kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan mata kaki, dan jika kamu masih dara maka mandilah, dan jika kamu kamu sakit36 atau sedang dalam perjalanan atau pulang dari tempat buang air (tandas) atau menyentuh[404] perempuan dan kamu tidak mendapat air, maka bertayammumlah kamu dengan tanah yang baik (bersih); keringkan muka dan tangan dengan tanah. Kerana perbezaan qirât inilah, orang yang membaca dengan nashab ْﻢُﻜَﻠُﺟ ْﺭَﺃ َﻭ menjadikan ighsiluu (basulah) sebagai amil mereka.
ﺪْﺒَﻋ ْﻦَﻋ ِﻪﻠﻟﺍ
Nafi' Ibnu Amir, dan al-Kisa'I serta Hafsh membaca dengan nashab yaitu ْﻢُﻜَﻠُﺟ ْﺭَﺃ َﻭ (mengusap), sedangkan Ibnu Kastir, Abu Amr dan Hamzah membaca dengan toples ﺐْذﺟ َ ﻭ (mencuci) sambil al-Walid bin Muslim meriwayatkan dari Nafi' bahwa ia membaca bersama rafa' ْﻢُﻜُﻠُﺟ ْﺭَﺃ َﻭ inilah qira'a Al-Hasan dan al-'Amasy Sulaiman.37.
ﻪﻠﻟﺍﻰﱠﻠَﺻ
ﺔﱠﻜَﻣﻰَﻟِﺇ
ﺍَﺫِﺇ ﻰﺎﱠﻨُﻛ
ءﺎَﻤِﺑ ِﻖﻳ ِﺮﱠﻄﻟﺎِﺑ
ﻞﱠﺠَﻌَﺗ ٌﻡ ْﻮَﻗ
ﻢُﻫ َﻭ ٌﻝﺎَﺠِﻋ
ﻢﻠﺴﻤﻟﺍ
Saran-saran
Effendi, Sofian, "Qira'at in Al-Jami' Li Ahkam Al-Qur'an (fortolkning af Al-Qurthubi i Surah Al-Baqarah)," Afhandling, Jakarta: Jakarta Institute of Al-Qur'an Sciences. Ahkam (Comparative Study of al-Bayan af ath-Thabari og bogen al-Bahr al-Muhith af Abu Hayyan al-Andalusi)”, Afhandling, Jakarta: Jakarta Institute of Al-Qur'an Sciences. Widayati, Romlah, Qira'at Science Learning Book, Jakarta: Institute of Al-Qur'an Science (IIQ) Jakarta Press.2015.
ﺔﻳﻷﺍﻭ N
ﻥ ْﻭ ُﺮَﻫﺎَﻈَﺗ : ﺓﺮﻘﺒﻟﺍ 85
ﺕﺍ َﻮُﻄُﺧ
ﻭﺮﻤﻋﺔﺒﻌﺷﻭ
ﺕﺍ َﻮُﻄُﺧ : ﺓﺮﻘﺒﻟﺍ 168
ﻢُﻛ ُﺮُﻣْﺄَﻳﻮﻗﺎﺒﻟﺍ
ﻥﻮﻜﺴﺑءﺍﺮﻟﺍ
ﺱﻼﺘﺧﺍﻭﻢﺿ
ءﺍﺮﻟﺍﻯﺭﻭﺪﻟﺍ
ﻰﺳﻮﺴﻟﺍﻭ
ﺵﺭﻭ
ﻢُﻛ ُﺮُﻣْﺄَﻳ : ﺓﺮﻘﺒﻟﺍ 169
ﺎﺑﻩﺮﺴﻜﻟ
ﻡﺎﻤﺷﻹﺍﺎﺑﻡﺎﺸﻫ
ﱠﺮُﻄْﺿﺎُﻨَﻤَﻓ
ﺓﺰﻤﺣﻭ
ﻦَﻤَﻓ ﱠﺮُﻄْﺿﺍ
ﺓﺮﻘﺒﻟﺍ
ﱡﺮَﺒﻟﺍ
ﻥﻮﻗﺎﺒﻟﺍ : ﺺﻔﺣ : ﱠﺮِﺒﻟﺍ
ﺹ ﻮﱡﻣ : ﺓﺮﻘﺒﻟﺍ 182
ﻡﺎَﻌَﻁﻥﻮﻗﺎﺒﻟﺍ
ﻦﻴِﻜْﺴِﻣﻗﺎﺒﻟﺍ
ﻦْﻴِﻛﺎَﺴَﻣﻊﻓﺎﻧ
ﺕ ْﻮُﻴِﺒْﻟَﺍﻗﺎﺒﻟﺍ
ﻤﻋﻮﺑﺃﻭﻭﺮ
ﺺﻔﺣﻭ
ﺕﻮُﻴُﺒﻟﺍ : ﺓﺮﻘﺒﻟﺍ 189
ﻢُﻫﻮُﻠِﺗﺎَﻘُﺗ ,
ﻢُﻛﻮُﻠِﺗﺎَﻘُﻳ
ﺗﺎَﻗ , ﻢُﻜُﻠ
ﻢُﻫﻮُﻠُﺘْﻘَﺗ ,
ﻢُﻛﻮُﻠُﺘْﻘَﻳ
ﺘَﻗ , ﻢُﻛﻮُﻠ
ﺓﺰﻤﺣﻰﺋﺎﺴﻜﻟﺍﻭ
ﻢُﻛﻮُﻠَﺗﺎَﻗ
ﺓﺮﻘﺒﻟﺍ
ﻕﻮُﺴُﻓ َﻻ َﻭﺍ
ﻦﺑ
ﻕﻮُﺴُﻓ َﻻ َﻭ : ﺓﺮﻘﺒﻟﺍ197
ﻦِّﻴِﺒﱠﻨﻟﺍﻗﺎﺒﻟﺍ
ﻰﺋﺎﺴﻜﻟﺍ
ﻮُﻫ َﻭ : ﺓﺮﻘﺒﻟﺍ 216
ﻮ : ﺓﺮﻘﺒﻟﺍ 217
ﺮﻴِﺒَﻛ
ﻮﻗﺎﺒﻟﺍ
ﻰﺋﺎﺴﻜﻟﺍﻭ ٌﺮﻴِﺒَﻛ : ﺓﺮﻘﺒﻟﺍ219
14 ﻖﻴﻘﺤﺘﻟﺎﺑ
ﺪﻨﻋﻒﻗﻮﻟﺍ
ﻂﻘﻓﺓﺰﻤﺣ
ﻰﱠﺘَﺣ َﻥ ْﺮُﻬْﻄَﻳ
ﺂَﻓﺎَﺨَﻳﻮﻗﺎﺒﻟﺍ
ﻦﺑﺍﻭﺮﻴﺜﻛ
ﻭﺮﻤﻋﻦﺑﺍﻭ
ﺮﻣﺎﻋﺔﺒﻌﺷﻭ
ﻰﺋﺎﺴﻜﻟﺍﻭ ﺍًء ْﺰُﻫ
ﻥﻮﻗﺎﺒﻟﺍ ﻦﺑﺍ : ﱡﺭﺎَﻀُﺗ َﻻﻴﺜﻛ
ﱠﻦُﻬﱡﺴَﻤَﺗﻮﻗﺎﺒﻟﺍ
ﻩ ُﺭْﺪَﻗﻥﻮﻗﺎﺒﻟﺍ
ﱠﻦُﻬﱡﺳﺎَﻤُﺗﺓﺰﻤﺣ
ﻰﺋﺎﺴﻜﻟﺍﻭ ُﻩ ُﺭَﺪَﻗ
ﻥﺍﻮﻛﺫ
ﻢَﻟﺎَﻣ ﱠﻦُﻬﱡﺴَﻤَﺗ
ﻰﺋﺎﺴﻜﻟﺍﻭ ﱠﻦُﻬﱡﺴَﻤَﺗ : ﺓﺮﻘﺒﻟﺍ237
ﺔﺒﻌﺷﻭ ﻰﺋﺎﺴﻜﻟﺍﻭ
ﺔﱠﻴ ِﺻ َﻭ
ﻪَﻔِﻋﺎَﻀُﻴَﻓ
ﺓﺰﻤﺣﻭ ﻰﺋﺎﺴﻜﻟﺍﻭ
ﻪُﻔِّﻌَﻀُﻴَﻓﺑﺍ
ﻔِﻋﺎَﻀُﻴَﻓ
ﺮﻣﺎﻋ ﺍﻮُﻧَﺫْﺄَﻓ
ﻮﻗﺎﺒﻟﺍ
ﺓﺰﻤﺣﻭ ﺍﻮُﻧَﺫْﺎَﻓ
ﺍﻮُﻧَﺫْﺄَﻓ : ﺓﺮﻘﺒﻟﺍ 279
ﺓ َﺮَﺴْﻴَﻣﻮﻗﺎﺒﻟﺍ
ﻥﻮُﻌَﺟ ْﺮُﺗ
ﻭﺮﻤﻋ َﻥﻮُﻌَﺟ ْﺮُﺗ : ﺓﺮﻘﺒﻟﺍ281
ﺮِّﻛَﺬُﺘَﻓﻟﺍ
ﺮِّﻛَﺬُﺘَﻓﺓﺰﻤﺣ
ﺮِّﻛَﺬُﺘَﻓ : ﺓﺮﻘﺒﻟﺍ 282
ﻥﺎَﻫ ِﺮَﻓ
ﻥﺎَﻫ ِﺮَﻓ : ﺓﺮﻘﺒﻟﺍ 283
ﻦْﻴِّﺒﱠﻨﻟﺍﻗﺎﺒﻟﺍ
ﻥﻮ
ﻥﻮُﻠُﺘْﻘَﻳ َﻭﺒﻟﺍ
ﻥﻮُﻠِﺗﺎَﻘُﻳ َﻭﺰﻤﺣ
ﻥﻮُﻠُﺘْﻘَﻳ َﻭ ﻝﺍ ﻤﻋ
ﺔَﻔَﻋﺎَﻀﱡﻣ
ﺮﻣﺎﻋ
ﻥﺍﺮﻤﻋ
ﻥ ْﻮُﻟَءﺎﱠﺴَﺗ ﻥﻮﻗﺎﺒﻟﺍ
ﻥ ْﻮُﻟَءﺎَﺴَﺗ
ﻢﺻﺎﻋﻩﺰﻤﺣﻭ
ﻲﺋﺎﺴﻜﻟﺍﻭ ِﻡﺎَﺣ ْﺭَ ْﻻﺍ َﻭ
ﻩﺰﻤﺣ
ءﺎﺴّﻨﻟﺍ
ﺎًﻣﺎَﻴِﻗ
ءﺂﻬَﻔﱡﺴﻟﺍ ﺎَﻣﺎَﻴِﻗ
ﻥﻮﻗﺎﺒﻟﺍ
ﻪِﻣُ ِﻸَﻓﻥﻮﻗﺎﺒﻟﺍ
ﺓَﺪ ِﺣﺍ َﻭﻊﻓﺎﻧ
ﻪِّﻣِ ِﻸَﻓﻩﺰﻤﺣ
ﺮﻴﺜﻛﻭ
ﻪْﻠ ِﺧْﺪُﻳﻮﻗﺎﺒﻟﺍ
ﻦﺑﺍ
ﻰِﻓ ﺕ ْﻮُﻴِﺒﻟﺍ
ﺵﺭﻭﻮﺑﺍﻭ
ﻯﺮﻤﻋﻭ
ﺺﻔﺣ
ﻰِﻓ ُﻴُﺒﻟﺍ
ﻥﺍَﺬﱠﻟﺍ َﻭ
ﻥﻮﻗﺎﺒﻟﺍ : ﻦﺑﺍ : ِّﻥﺍَﺬﱠﻟ ﺍ َﻭ
ﺮﻴﺜﻛ ِﻥﺍَﺬﱠﻟﺍ َﻭ : ءﺎﺴّﻨﻟﺍ 26
ﺔٍﻨِّﻴَﺒُﻣﻮﻗﺎﺒﻟﺍ
ﱠﻞَﺣَﺃ َﻭ
ﱠﻞ ِﺣُﺃ َﻭ
ﻥﻮﻗﺎﺒﻟﺍ ﱠﻦ ِﺼْﺣُﺃ
ﺕﺎَﻨ ِﺼْﺤُﻤﻟﺍ
ﺕﺎَﻨ ِﺼْﺣ
ﻰﺋﺎﺴﻜﻟﺍ ﱠﻦ ِﺼْﺣَﺃ
ﻰﺋﺎﺴﻜﻟﺍﻭﻭ
ﻒﻠﺧ
ﺎَﻨَﺼْﺤُﻤﻟﺍ ِﺕ
ﺓ َﺭﺎَﺠِﺗ
ﻰﺋﺎﺴﻜﻟﺍﻭ ًﺓ َﺭﺎَﺠِﺗ : ءﺎﺴّﻨﻟﺍ 29
ﻥﻮﻗﺎﺒﻟﺍ : ﻦﺑﺍ : َﻪﻠﻟﺍﺍﻮُﻠْﺳ َﻭﺮﻴﺜﻛ
ﻒﻠﺧﻭ
ﺍﻮُﻠَﺌْﺳ َﻭ َﻪﻠﻟﺍ
ﺕَﺪَﻗﺎَﻋﻮﻗﺎﺒﻟﺍ
ﻩﺰﻤﺤﻟﺍﻭ ﻰﺋﺎﺴﻜﻟﺍﻭ
ﺕَﺪَﻘَﻋ : ءﺎﺴّﻨﻟﺍ 33
ﻞْﺨُﺒْﻟﺎِﺑﻗﺎﺒﻟﺍ
ﻰﺋﺎﺴﻜﻟﺍﻭ ﻒﻠﺧﻭ
ﻞْﺨُﺒْﻟﺎِﺑ : ءﺎﺴّﻨﻟﺍ 37
ﻯ ﱠﻮَﺴُﺗﻮﻗﺎﺒﻟﺍ
ﱠﻮَﺴَﺗﺓﺰﻤﺣ
ﻯ ﱠﻮَﺴُﺗ : ءﺎﺴّﻨﻟﺍ 42
ﻟﺍ :ﺒ
ﺮﻴﺜﻛﺋﺎﺴﻜﻟﺍﻭ
ﺮﻬﻅﻹﺍﺎﺑ
ﻡﺎﻏﺩﺈﺑءﺎﺘﻟﺍ
ﺓﺰﻤﺣﻮﺑﺃﻭ
ﺖﱠﻴَﺑ ِﺋﺂَﻁ
ﺍ ْﻮُﻨﱠﻴَﺒَﺘَﻓﺒﻟﺍ
ﻲِﻟﻭ ُﺃ ﺭ َﺮﱠﻀﻟﺍ
ﺮْﻴَﻏﻲﻟﻭﺃ
ﺭ ُﺮﱠﻀﻟﺍﻊﻓﺎﻧ
ﺮْﻴَﻏﻲِﻟﻭُﺃ
ﺭ َﺮﱠﻀﻟﺍ : ءﺎﺴّﻨﻟﺍ 95
ﻥﻮﻗﺎﺒﻟﺍ ﻦﺑﺍ : َﻥﻮُﻠَﺧْﺪُﻳﺮﻴﺜﻛ
ﻪﺒﻌﺷﻭ
ﻥِﺇ َﻭﺁﻭ ُﻮْﻠَﺗ
ﻢِﻬِﺗ ْﺆُﻳ : ءﺎﺴّﻨﻟﺍ 152
ﻢِﻬِﺗ ْﺆُﻨَﺳﻗﺎﺒﻟﺍ
47 ُﻥﺎَﺌَﻨَﺷ
ﻮﻗﺎﺒﻟﺍ :ﻥ
ﻥَﺃ ْﻢُﻛﻭﱡﺪَﺻ
ﻥﺎَﺌْﻨَﺷﻦﺑﺍ
ﺮﻣﺎﻋ ْﻥِﺇ
ﻥﺎَﺌَﻨَﺷ ْﻥَﺃ
ﻦَﻤَﻓ ﱠﺮُﻄْﺿﺍ
ﻢﺻﺎﻋﻭﺓﺰﻤﺣﻭ
ﺕﺎَﻨَﺼْﺤُﻤْﻟﺍ َﻭ
ﻥﻮﻗﺎﺒﻟﺍ : ﺕﺎَﻨ ِﺼْﺤُﻤْﻟﺍ
ﻰﺋﺎﺴﻜﻟﺍ ﺎ َﻨَﺼْﺤُﻤْﻟﺍ َﻭ
ﻢُﺘْﺴَﻣ َﻻﻗﺎﺒﻟﺍ
ﻢُﺘْﺴَﻣ َﻻﺓﺰﻤﺣ
ﻥﺎَﺌَﻨَﺷﻮﻗﺎﺒﻟﺍ
ﺎَﻨَﻠُﺳ ُﺭﻮﻗﺎﺒﻟﺍ
ﻯﺮﻤﻋ ﺎَﻨَﻠُﺳ ُﺭ : ﺓﺪﺋﺎﻤﻟﺍ 32
53 ُﻥُﺫُﻷﺍ َﻭ
ﻥُﺫُﻷﺎِﺑ
ﻥْﺫُﻷﺎِﺑ
ﻥُﺫُﻷﺎِﺑ
ﻢُﻜْﺤَﻴْﻟ َﻭﻗﺎﺒﻟﺍ
ﻥَﺃ َﻭ ْﻢُﻜْﺣﺍ
ﻢُﻜْﺣﺍ : ﺓﺪﺋﺎﻤﻟﺍ 47
ﻥ ْﻮُﻐْﺒَﻳﻮﻗﺎﺒﻟﺍ
ﺮﻣﺎﻋ َﻥ ْﻮُﻐْﺒَﻳ : ﺓﺪﺋﺎﻤﻟﺍ 50
ﺍ :ﻮﻗﺎﺒﻟ
ﺮﻴﺜﻛ ﻦﺑﺍ
ﻝ ْﻮُﻘَﻳ َﻭ : ﺓﺪﺋﺎﻤﻟﺍ 53
ﺪَﺒَﻋﻥﻮﻗﺎﺒﻟﺍ
ﺕﻮُﻏﺎﱠﻄﻟﺍ
ﺪُﺒَﻋﺓﺰﻤﺣ
ﻏﺎﱠﻄﻟﺍ ِﺕﻮ
ﺪَﺒَﻋ َﺕﻮُﻏﺎﱠﻄﻟﺍ
ﻢُﻛُﺪ ِﺧﺍَﺆُﻳ
ﻥﻮﻗﺎﺒﻟﺍ ﺪﱠﻘَﻋ
ﻢُﺗﻗﺎﺒﻟﺍ
ﻢُﻛُﺬ ِﺧﺍ َﻮُﻳﺵﺭﻭ
ﺓﺰﻤﺣﻭ ﺪّﻘّﻋ
ﻢُﻛُﺪ ِﺧﺍَﺆُﻳ
ﻢُﺗﺪﱠﻘَﻋ
ﻥﺍﻮﻛﺫ ُءﺁ َﺰَﺠَﻓ
ءﺁ : ﺓﺪﺋﺎﻤﻟﺍ 95
64 َءﺂَﻴْﺷَﺃ
ﻥﻮﻗﺎﺒﻟﺍ ُﻝ ﱠﺰَﻨُﻳ
ﻥﺍَء ْﺮُﻘﻟﺍﻮﻗﺎﺒﻟﺍ
ﻞﻬﺴﺘﺑﺓﺰﻤﻬﻟﺍ
ﺔﻴﻧﺎﺜﻟﺍﻊﻓﺎﻧ
ﻝ َﺰْﻨُﻳﻦﺑﺍ
ﻮﺑﺃﻭﻭﺮﻤﻋ
ﻥﺁ ْﺮُﻘﻟﺍﻦﺑﺍ
ﺮﻴﺜﻛﻦﺑﺍﻭ
ءﺂَﻴْﺷَﺃﻥِﺇ
ﱠﺰَﻨُﻳ ُﻝ
ﻦﻳِﺬﱠﻟﺍ َﻖ ِﺤُﺘﺳﺍ
ﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﱠﻖَﺤَﺘْﺳﺍ
ﺺﻔﺣ ﻢِﻬْﻴَﻠَﻋ
ﻭﺮﻤﻋ ﻢُﻬﻴَﻠَﻋ
ﺓﺰﻤﺣ ُﻢُﻬﻴَﻠَﻋ
ﻴَﻟ ْﻭَﻷﺍﻥﺎ