11
ANALISIS MANFAAT FINGER PAINTING DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS BERBASIS KONSEP PRIBADI, PROSES, PENDORONG, PRODUK (4P) BAGI ANAK
USIA DINI
Akhyun Nafydah Siregar1, Syahrul Ismet2 Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang1,2
[email protected]1, [email protected]2
Abstrak:Penelitian ini dilatarbelakangi dari beberapa pendidikan anak usia dini yang melakukan kegiatan menggambar dengan cara menggambar biasa seperti menggunakan pensil warna, krayon dan pensil yang membosankan. Kemudian penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa finger painting merupakan salah satu kegiatan yang menarik bagi anak dan dapat mengembangkan kretivitas seni lukis atau gambar anak usia dini di Taman kanak-kanak. Penelitian bertujuan untuk mengetahui apa saja manfaat finger painting dalam mengembangkan kreativitas pribadi, pendorong, proses, produk (4P) bagi anak usia dini. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menelaah sumber data sekunder beripa artikel ilmiah hasil penelitian dan buku yang relevan dengan penelitian. Setelah data diperoleh selanjutnya data dianalisis sehingga diperoleh hasil. Hasil temuan menunjukkan finger painting bermanfaat dalam mengembangkan kreativitas 1) pribadi meliputi kemandirian, melatih imanjinasi, dan mengasah bakat, 2) pendorong bagi rasa semangat, antusias, dan keaktifan anak, 3) proses kreativitas kelancaran, alami dan keluwesan, dan 3) produk atau hasil karya yang bervariasi, indah, unik dan bermakna bagi anak usia dini
Kata Kunci: Kreativitas, Finger Painting, 4P (Pribadi, Pendorong, Proses, dan Produk)
Abstract: This research originated from being seen in several early childhood education instutions that carry out drawing activities using ordinary drawing methods such as using colored pencils, crayons and ardinary pencils which make children less interested and get bored quickly. Than many previous studies have proven that finger painting is an interesting activity for children and can develop the creativity of painting or early childhood drawings in kindergarden. This study aims to find out what are the benefits of finger painting in developing personal creativity, driving, process, product (4P) for earli childhood. Creativity is one of the important things for the next stage of age to become a creative human being. Creativity can be developed in various ways, one of which is providing interesting activities. One of the activities that is interesting for children is finger painting, which is painting using fingers. The research method used is a literature study of data collection tchniques carried out by examining secondary data sources such as scientific articles of research results and books that are relevant to the research. After the data is obtained, then the data is analyzed so that the results are obtained. The findings indicate finger
painting is useful in developing personal creativity, driving, process, and product for early childhood
Keywords :Keywords: Creativity, Finger Painting, 4P (Personal, Driving, Process, and Product)
PENDAHULUAN
Berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 anak usia dini merupakan anak yang berada pada rentang usia nol sampai enam tahun. Menurut Kurnia S.D (2015) anak merupakan anugerah, pribadi yang unik dan bagaikan kertas putih yang kosong.
Setiap anak akan belajar dan memperoleh banyak hal setelah terlahir ke dunia seperti perilaku, sifat dan ilmu pengetahuan. Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37 tahun 2014 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah tingkatan sekolah diperuntukkan pada anak berusia dini dalam upaya pembentukan karakter dasar dan pemberian rangsangan untuk perkembangan anak. Anak usia dini adalah individu yang berada pada suatu proses perkembangan pesat dan fundamental untuk tahap kehidupan selanjutnya (Yulsyofriend, 2020).
Seni adalah satu aspek penting dalam perkembangan anak usia dini. Seni dan aspek-aspek perkembangan lainnya dapat berkembang melalui stimulus dengan bantuan berbagi kegiatan yang ada dan dilaksanakan di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), maka sangatlah penting untuk membuat, menyediakan berbagai macam fasilitas untuk kegiatan anak dalam membantu mengembangkan enam aspek perkembangan. (Ramdini, T.P, 2019). Setiap anak tentunya memiliki potensi berbeda-beda yang sudah ada sejak lahir. Seni berkaitan dengan kreativitas, karena untuk membuat suatu seni dibutuhkan kreativitas untuk menghasilakan satu karya yang inovatif (Mayar, 2019). Kreativitas merupakan suatu aktifitas kognitif dalam bentuk imajinasi, analisa, dan cara berpikir yang dapat menciptakan temuan atau ide baru untuk menciptakan dan menyelesaikan suatu masalah yang dihadapi (Suryana, 2018).
Kreativitas anak dapat dikembangkan dengan melakukan berbagai macam kegiatan yang menarik, model pembelajaran terbaru, menyediakan media
dapat mengembangkan aspek seni pada anak, juga dapat mengembangkan motorik halus, kognitif dan emosional anak. (Mayar, Sari & Hijriani, 2019). Namun pada kenyataannya, kegiatan menggambar yang dilakukan anak masih banyak yang selalu menggunakan pensil, karyon atau pensil warna sehingga kreativitas seni anak dalam menggambar tidak berkembang secara optimal (Ramdini, 2019).
Abdul (2017) menjelaskan bahwa kegiatan finger painting untuk anak usia dini terdiri dari tiga tahap yaitu persiapan yang dilakukan oleh guru, pelaksanaan kegiatan oleh anak, dan penilaian guru. Bentuk pengembangan kreativitas 4P anak usia dini yang mempengaruhi perkembangan diri anak melalui kreativitas seorang anak dari pribadi, pendorong, proses, dan produk (Asmawati, 2017). Kegiatan finger painting dapat menjadi suatu cara yang menarik perhatian dan minat anak, contohnya untuk menciptakan lukisan sehingga anak lebih bebas berkreasi (Wulandari, 2020).
Pengembangan kreativitas berbasis konsep 4P dimaksud adalah: pribadi (person), proses(process), pendorong(press), dan produk(product), dimana hal ini merupakan kemampuan seseorang dalam berproses untuk menciptakan suatu hasil.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian menggunakan deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi literatur (library research). Penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian yang menggambarkan objek penelitian berdasarkan fakta-fakta dan proses memperoleh data-data yang terlihat tanpa memberikan perlakuan ataupun manipulasi pada variabel yang diteliti (Anshori, 2019:32). Studi literatur (library research) atau kepustakaan adalah metode penelitian yang pengumpulan datanya diperoleh dari tempat-tempat penyimpanan hasil penelitian seperti perpustakaan, jurnal ilmiah, dan artikel (Prastowo, 2016). Sumber data diperoleh dari : 1) artikel 32 buah dan buku referensi 29 buah, 2) range terbit artikel tahun 2014-2020, dan buku 2012-2019. Teknik analisis berdasarkan tahapan analisis isi(content analysis)menurut Sugiyono (2019), yaitu : 1) Formulasi permasalahan, 2) menetapkan batasan pembahasan, 3) menetapkan rumusan masalah, 4) menetapkan tujuan pembahasan, 5) mengambil data-data literarur , 6) analisis literature.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berasarkan temuan penelitian tentang analisis manfaat finger paiting dalam mengembangkan kreativitas pribadi, pendorong, proses dan produk 4P bagi anak usia dini maka dapat dideskripsikan sebagai berikut:
Temuan pertama, tentang kegiatan finger painting dalam mengembangkan kreativitas terhadap pribadi anak. Peneliti menemukan temuan yang dikemukakan oleh Lenni (2020), Ramdini (2019), dan Karuniawati (2017) dimana finger painting bermanfaat bagi pengembangan kepribadian anak untuk melatih ketelitian, kesabaran dengan memberikan kebebasan bagi anak menjadi mandiri, mengembangkan imajinasi anak, mengasah bakat anak sehingga kreativitas anak lebih berkembang dengan optimal.
Temuan kedua, finger painting manfaat finger paintingdalam mengembangkan kreativitas menjadi pendorong bagi kegiatan yang dapat menarik minat dan perhatian anak. Hal yang dikemukakan oleh Wulandari (2016), Cahyati (2015), dan Mayar (2019) bahan finger paintingmenjadi pendorong sebagai kegiatan yang menarik bagi anak sehingga anak lebih bersemangat, lebih antusias, aktif, terasa menyenangkan dan membuat anak terkesan sehingga melalui kegiatan finger painting kreativitas anak berkembang secara optimal.
Temuan ketiga, manfaat finger paintingdalam pengembangan kreativitas proses bagi anak usia dini. Hal ini yang dikemukakan oleh Sartika (2018), Istiana (2014) dan Nisa (2015) yaitu Finger painting melatih proses kreatif anak yaitu kemampuan estetika anak, melatih kelancaran, keaslian, keluwesan melalui pembiasan selama melakukan kegiatan sehingga pola, warna, dan bentuk lebih memiliki makna.
Temuan keempat, finger painting menjadikan anak lebih kreatif dan bebas berkreasi sehingga mampu menciptakan produk atau hasil karya lukis yang lebih memiliki arti. Adapun manfaat finger painting yang dikemukakan Kurnia (2015) dan Hasibuan (2016) yaitu menghasilkan produk yang beragam, lebih bervariasi dan memiliki makna, dimana melalui kegiatan finger painting membantu anak mendapatkan ide-ide kreatif untuk menciptakan produk atau hasil karya yang lebih bermakna, indah, unik, dan alami.
Analisis temuan pertama, manfaat finger painting bagi perkembangan kreativitas pribadi anak disimpulkan dari pendapat Lenni (2020), Ramdini (2019), dan Karuniawati (2017) yang menegaskan bahwa melalui pelaksanaan finger painting dapat melatih ketelitian, kesabaran dengan memberikan kebebasan bagi anak menjadi mandiri, mengembangkan imajinasi anak, mengasah bakat anak sehingga kreativitas anak lebih berkembang dengan optimal. Hal ini juga sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Piaget dalam (Maulana, 2019) yang menyatakan bahwa melalui kegiatan bermain mampu mengembangkan kreativitas bagi diri anak, karena melalui aktivitas bermain anak akan bergerak bebas melakukan aktivitas yang menyenangkan sehingga dapat merangsang kognitif dan seni serta aspek lainnya.
Beberapa hal tersebut adalah satu bentuk perkembangan baik bagi pribadi anak usia dini. Anak bebas memilih dan mengkreasikan berbagai macam warna sesuai pemikirannya hingga mengasilkan karya indah dengan seni yang tinggi. Anak lebih bebas mengekspresikan dirinya sehingga menjadi lebih mandiri. Melalui kegiatan finger paintingkreativitas anak dapat dikembangkan secara optimal untuk melatih dan membentuk pribadi yang kreatif.
Analisis temuan kedua, manfaat finger painting bagi perkembangan kreativitas pendorong anak disimpulkan berdasarkan temuan Wulandari (2016), Cahyati (2015), dan Mayar (2019) pelaksanaan finger painting sebagai kegiatan yang menarik bagi anak sehingga anak lebih bersemangat, lebih antusias, aktif, terasa menyenangkan dan membuat anak terkesan sehingga melalui kegiatan finger painting kreativitas anak berkembang secara optimal. Hal ini juga sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Lenni (2020) bahwafiger paintingsebagai kegiatan yang menarik dan menyenangkan dapat memotivasi anak dalam kegiatan belajar karena anak-anak menyukai warna sehingga anak merasa senang. Perasaan senang akan menjadi pendorong bagi anak untuk lebih giat, menjadi antusias, aktif melakukan aktivitas. Hal ini membuktikan bahwa finger painting menjadi pendorong bagi pengembangan kreativitas anak usia dini.
Analisis temuan ketiga, manfaat finger painting bagi perkembangan kreativitas proses anak. Sartika (2018) proses menggambar dengan finger paintingdapat melatih kelancaran, keaslian dan keluwesan anak melalui pelaksanaan secara baik dan benar.
Didukung oleh Nisa (2015) menegaskan bahwa finger painting memberikan proses yang baik bagi anak untuk mengembangkan kreativitasnya dimana selama pelaksaan kegiatanfinger paintinganak belajar secara bertahap untuk membuat pola, warna, dan bentuk lebih memiliki makna sehingga menghasilkan karya atau produk yang bermakna serta kesesuaian pola dengan warna berdasarkan objek yang terlihat dan terpikir oleh anak.
Kegiatan finger painting dapat menarik minat anak-anak melakukan kegiatan belajar sebab anak akan bermain warna yang disukai sehingga dapat meningkatkan perkembangan kreativitas seni anak. Hal ini sesuai dengan tujuan kegiatan melukis dengan jari yaitu mengembangkan kreativitas dan motorik halus anak dan juga anak akan merasakan secara langsung proses membuat campuran dan memadukan warna (Rafiki, 2019). Dalam pelaksanaannya, anak akan dibimbing agar mampu melatih kemampuan berfikirnya secara kreatif sehingga perkembangan kreativitas anak berkembang secara optimal.
Analisis temuan keempat, manfaat finger painting dalam pengembangan kreativitas produk anak. Melalui pelaksanaan finger painting menghasilkan produk yang beragam, lebih bervariasi dan memiliki makna, dimana melalui kegiatan finger paintingmembantu anak mendapatkan ide-ide kreatif untuk menciptakan produk atau hasil karya yang lebih bermakna, indah, unik, dan alami. Hal ini disimpulkan berdasarkan pendapat Kurnia (2015) dan Hasibuan (2016).
Ketika melakukan kegiatan kreatif seperti finger paining, secara tidak langsung akan menghasilkan produk ataupun hasil lebih baik dari pelaksanaan menggambar biasa pada umumnya. Sejalan dengan temuan Istiana (2014) dan Sartika (2018) sebelumnya begitu halnya dengan temuan Kurnia (2015) bahwa finger painting melatih proses dalam perkembangan kreativitas sehingga anak menciptakan produk atau hasil karya yang memiliki arti. Pelaksanaan kegiatan yang dilakukan secara baik dan benar tentunya akan memberikan dampak positif bagi perkembangan anak.
Penerapan kegiatan yang baik perlu memperhatikan langkah, arahan, bimbingan, dan tempat yang nyaman bagi anak. Tempat pelaksanaan yang nyaman tentu akan mendukung kreativitas produk yang diciptakan. Terdapat pada temuan Hasibuan
(2016) yang melakukan kegiatan finger painting di luar ruangan (outdoor) dengan tujuan agar anak dapat berhubungan langsung dengan alam sekitar.
Kegiatan finger painting di luar ruangan (outdoor) dapat memberikan suasana berbeda bagi anak saat belajar, anak lebih dekat dengan alam sekitar. Maka dari itu hasil atau produk yang diciptakan oleh anak lebih alami dan bervariasi melalui objek yang dilihat secara langsung. Melalui kegiatan yang dilakukan di luar ruangan (outdoor) memunculkan ide kreatif anak untuk menghasilkan produk yang benilai.
Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sawitri (2017) bahwa anak usia dini adalah individu unik yang memiliki rasa ingin tahu tinggi melalui stimulasi yang diperoleh dari lingkungannya dengan mengeksplor, memegang, meneliti, dan melihat benda-benda sekitarnya.
KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan dan pembahasan, maka simpulan yang dapat dibuat adalah sebagai berikut: 1) finger painting bermanfaat dalam mengembangkan kreativitas pribadi anak yang mandiri, penuh imajinasi dan mengasah bakat dan melatih kreativitas, 2) finger painting sebagai kegiatan yang menarik dan menyenangkan sebagai pendorong pada anak dalam bentuk semangat, rasa antusias dan keaktifan anak, 3) finger paintingmelatih proses pengembangan kreativitas anak, meliputi kelancaran, keaslian/alami, dan keluwesan, 4) Melalui finger painting anak menghasilkan produk atau hasil karya yang unik, lebih indah, bermakna, dan bervariasi.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, K,N. (2020). Penerapan Kegiatan Finger Painting Untuk Mengembangkan Seni Lukis Pada Anak Usia Dini di Tk Bunda Kandung Kabupaten Aceh Besar.Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Guru Anak Usia Dini. 5 (1).
Aisyah. (2017). Permainan Warna Berpengaruh Terhadap Kreativitas Anak Usia Dini.
Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol. 1 No.2.
https://doi.org/10.31004/obsesi.v1i2.23
Anshori, M. & Iswati, S. (2019).Metodologi penelitian kuantitatif: edisi 1. Surabaya:
UNAIR.
Asmawati, Luluk. (2017). Peningkatan Kreativitas Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Terpadu Berbasis Kecedasan Jamak. Jurnal Pendidikan Usia Dini. Vol. 11. Edisi 1.https://doi.org/10.211009/JPUD.111.10
Astria, Nina. dkk. (2015). Penerapan Metode Bermain Melalui Kegiatan Finger Painting Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus. eJournal PG-PAUD Universitas Pendidikan Ganesha. (Online), (https://ejournal.undiksha.ac.id).
Astuti, Fuji. (2013). Menggali Dan Mengembangkan Potensi Kreativitas Seni Pada Anak Usia Dini. Jurnal Bahasa, Sastra dan Seni. Vol 14 (1). ISSN
1411-3732-3732, Online ISSN 2548-9097.
https://doi.org/10.24036/komposisi.v14i1.3950
Cahyati, Anis. (2015). Penerapan Metode Pemberian Tugas Melalui Kegiatan Finger Painting Untuk Meningkatkan Kreativitas. e-Journal PGPAUD Universitas Pendidikan Ganesha Volume 3 Nomor 1
Citrowati, E. dan Mayar, F. (2019). Strategi Pengembangan Bakat Seni Anak Usia Dini.Jurnal Pendidikan Tambusai. Volume 3 Nomor 6.
Debeturu, Balandina & Wijayaningsih, Lanny. (2019). Meningkatkan Kreativitas Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Media Puffer Ball. Jurnal Obsesei: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. Vol. 3 Issue 1.
Fadlillah, M. (2012). Desain Pembelajaran PAUD. Jogjakarta: ArRuzz Media.
Fakhriyan, Diana Vidya. 2016. Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini.
Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains. Vol. 4, No. 2.
Harahap, L. W. (2018). Play Finger Painting in Creative Art Model to Help Smooth Motoric Development and Creativity of Group a in Kindergarten at Aek Loba Pekan Village. Proceedings of The 3rd Annual International Seminar on Transformative Education and Educational Leadership (AISTEEL), 18–21.
Harahap, Nursapia. (2014). Penelitian Kepustakaan. Jurnal Iqra’. Volume 08 Nomor 01.
Istiana, Yuyun. (2014). Konsep-konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jurnal Didaktika. Vol 20 No 2.
Jumilah. (2018). Upaya Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Permainan Finger Painting Usia 5-6 Tahun Di TK Harapan Bunda Pekanbaru. PAUD Letura:
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Volume 2 Nomor 1.
Kurnia, S. D. (2015). Pengaruh Kegiatan Painting Dan Keterampilan Motorik Halus Terhadap Kreativitas Anak Usia Dini Dalam Seni Lukis. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 9(2), 285–302.
Listyowati, Anies. & Sugiyanto. (2014). Finger Painting. Jakarta: PT. Penerbit Erlangga.
Manggau, Arifin & Usman, Arifuddin. (2019). Kreativitas Anak Melalui Melukis Dengan Jari (Finger Painting) Di Taman Kanak-kanak Kota Makassar.
Prosiding Seminar Nasional Lembaga Penelitian Universitas Negeri Makassar “Diseminasi Hasil Penelitian Melalui Optimalisasi Sinta Dan Hak Kekayaan Intelektual” ISBN: 978-602-555-71-1.
Maulana, I. (2019). Pengembangkan Kreativitas Anak Usia Dini Di Era Revolusi 4.0.
Jurnal Pendidikan Tambusai, 3 nomor 5(5).
Maulidya U., S. (2013).Konsep Dasar PAUD. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mayar, S. & H. (2019). Analisa Manfaat Seni Untuk Mengoptimalkan Perkembangan Anak Usia Dini.Jurnal Pendidikan Tambusai, 3(6), 1397–1402.
Mayar, F., Husin, S, H., & Sari. (2019). Peningkatan Kemampuan Kreatifitas Anak melalui Kegiatan Menggambar Bebas Setiap Hari di Taman kanak-Kanak Darussalam Gadut. Jurnal Pendidikan tambusai, 3(3),1365-1373. ISSN 2614-3097(online).
Mulyasa. (2012) . Manajemen Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Munandar. (2014).Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta : Rineka Cipta.
Dhafet, N.A.M. (2018). Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Kegiatan Finger Painting di Kelompok B TK Negeri Pembina Kendari. Jurnal Smart PAUD Volume 1, Nomor 2.
Nona, dkk. (2019). Pengaruh Metode Menggambar Bebas Dengan Teknik Menarik Benang Terhadap Kreativitas Anak Kelompok B Di TK Gerbang Indah Malang. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Dan Pembelajaran Bagi Guru Dan Dosen Vol.3.
Prastowo, Andi. (2016). Metode Penelitian Kualitatif Dalam Perspektif Rancangan Penelitian. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Rachmah, N.M. (2019). Efektivitas Kegiatan Finger Painting Terhadap Kreativitas Melukis Anak Kelompok B Di Raudlatul Athfal Muslimat Nu 75 Miftahul Huda Gresik. Skripsi. Tidak diterbitkan. Surabaya: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan. Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini.
Rachmawati, Yeni. (2016). Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak Usia Taman Kanak-kanak. Jakarta : Kencana.
Rakimahwati. (2012). Model Pembelajaran Sambil Bermain Pada Pendidikan Anak Usia Dini. Padang : UNP Press.
Ramdini, T. P. (2019). Peranan Kegiatan finger painting terhadap Perkembangan Seni Rupa dan Kreativitas Anak Usia Dini.Jurnal Pendidikan Tambusai, 3 nomor 6, 936–945. SSN: 2614-6754, ISSN: 2614-3097.
Sartika, L., Kurniah, N., &Wembrayarli, W. (2018). Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Kegiatan Bermain Finger Painting pada Anak Usia Dini Kelompok B PAUD Aisyiyah III Kota Bengkulu.Jurnal Ilmiah Potensia, 3(1), 43-48.
Sit, Masganti. (2016). Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini. Medan : Perdana Publishing.
Sudarna. (2014). PAUD Berkarakter Melejitkan Kepribadian Anak Secara Utuh.
Yogyakarta: Genius.
Suryana, Dadan. (2013).Pendidikan Anak Usia Dini. Padang UNP Press.
Suryana, Dadan. (2018). Stimulasi dan Aspek Perkembangan Anak. Jakarta : Prenada Media Group.
Susanto, Ahmad. (2017).Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Bumi Aksara.
Suyadi. (2014). Teori Pembelajaan Anak Usia Dini. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Suyadi dan Maulidya Ulfah. (2017). Konsep Dasar PAUD. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Wahyudi, Muhammad Dani & Amanah Fathani. (2018). Developing Skills Of Art Using The Explisit Instruction Model ith finger Painting Made ini Kindergarten. Atlantis Press Advancess in Social Science, education and Humanities Research, volume 274 1st International conference on Creativity Innovation Technology in Education (IC-CITE 2018).
Wulandari, A., Bahrun., & Rosmiati. (2020). Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Teknik Finger Painting Di Kb Al Jannati Gampong Jawa Kota Banda Aceh.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Guru Anak Usia Dini. Volume 5 (1), 80- 89.
Yulsyofriend., Septiriani. (2020). Permainan Meniup Cat Poster dapat Meningkatkan Kreativitas Seni Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Tambusai. Volume 4(2).
Halaman 1091-1100.
Zed, Mestika. (2014). Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.