UNDANG-UNDANG NO 25 TAHUN 2004
TENTANG
SISTEM PERENCANAAN
PEMBANGUNAN NASIONAL
Biodata Narasumber
• Nama : Dr. Fernandes Simangunsong, S.STP, S.AP, M.Si
• Lahir : Jambi, 4 Maret 1977
• NIP : 19770304 1995 11 1 001
• Jabatan : Dosen Fungsional (Lektor Kepala)
• Pangkat : Pembina TK. I (IV/b)
• Instansi : Kampus IPDN Jatinangor
• Alamat : Komp. Singgasana Pradana
Jl. Karangkamulyan No.2 A Cibaduyut-Bandung
• Email/HP : [email protected] - 08122445916
Latar Belakang
Amandemen Keempat UUD NRI 1945 – Tidak ada GBHN
– Pemilihan Presiden secara langsung
– Pemilihan Kepala Daerah secara demokratis
UU 23/2003 tentang Pemilihan Presiden
– Mengamanatkan CaPres menyampaikan Visi, Misi, Program
Revisi UU 22/1999
– desentralisasi dan otonomi daerah
– Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung – Pemantapan kedudukan Provinsi
Reformasi Pengelolaan Keuangan Negara
UU 17/2003 Tentang Keuangan Negara
• Penyusunan RAPBN berpedoman pada RKP
• Penyusunan RAPBD berpedoman pada RKPD
4
Landasan Filosofis Landasan
Filosofis
• Cita-cita Nasional sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah berkehidupan kebangsaan yang bebas, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur;
• Tujuan Nasional dengan dibentuknya pemerintahan adalah untuk melindungi segenap bangsa dan
seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia;
• Tugas Pokok Setelah Kemerdekaan adalah menjaga kemerdekaan serta mengisinya dengan
pembangunan yang berkeadilan dan demokratis yang dilaksanakan secara bertahap dan
berkesinambungan;
• Agar kegiatan pembangunan berjalan efektif, efisien, dan bersasaran maka diperlukan perencanaan
pembangunan.
SPPN adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah.
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
(SPPN) Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
(SPPN)
6
Kerangka Materi UU-SPPN
I. Ketentuan Umum II. Asas dan Tujuan
III. Ruang Lingkup Perencanaan Pembangunan Nasional
IV. Tahapan Perencanaan Pembangunan Nasional V. Penyusunan dan Penetapan Rencana
VI. Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
VII. Data dan Informasi VIII. Kelembagaan
IX. Ketentuan Peralihan, dan X. Ketentuan Penutup
Terdiri dari 10 BAB dan 37 Pasal dengan sistematika sbb :
Asas dan Tujuan (1)
(1) Pembangunan nasional diselenggarakan berdasarkan demokrasi dengan prinsip-prinsip kebersamaan, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, serta kemandirian dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan nasional.
(2) Perencanaan pembangunan nasional disusun
secara sistematis, terarah, terpadu,
menyeluruh, dan tanggap terhadap
perubahan.
8
Asas dan Tujuan (2)
(3) SPPN diselenggarakan berdasarkan asas umum penyelenggaraan negara :
• Asas kepastian hukum
• Asas tertib penyelenggaraan negara
• Asas kepentingan umum
• Asas keterbukaan
• Asas proporsionalitas
• Asas profesionalitas
• Asas akuntabilitas
Asas dan Tujuan (3)
(4) SPPN bertujuan untuk :
a. mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan;
b. menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antardaerah, antarruang,
antarwaktu, antarfungsi pemerintah maupun antara pusat dan daerah;
c. menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan;
d. mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan
e. menjamin tercapainya penggunaan sumber daya
secara efisien, efektif, berkeadilan, dan
10
Ruang Lingkup Perencanaan
NASIONAL DAERAH
Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional
Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Rencana Strategis
Kementerian / Lembaga Rencana Strategis
Satuan Kerja Perangkat Daerah
Rencana Kerja Pemerintah
Rencana Kerja
Pemerintah Daerah Rencana Kerja
Kementerian / Lembaga
Rencana Kerja Satuan
Kerja Perangkat Daerah
Isi Rencana Pembangunan Jangka Panjang
(RPJP)
NASIONAL DAERAH
Penjabaran Tujuan Nasional kedalam:
– Visi;
– Misi;
– Arah
Pembangunan Nasional;
Mengacu pada
RPJP Nasional dan memuat:
– Visi;
– Misi;
– Arah
Pembangunan
Daerah;
12
Isi Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM )
RPJM NASIONAL
Penjabaran visi, misi, program Presiden;
Berpedoman pada RPJP Nasional
RPJM DAERAH
Penjabaran visi, misi, program Kepala Daerah;
Berpedoman pada RPJP Daerah dan
memperhatikan RPJM Nasional
Isi:
1. Strategi Pemb.
Nasional
2. Kebijakan Umum 3. Kerangka Ekonomi
Makro
4. Program kementerian, lintas kementerian,
kewilayahan, dan lintas kewilayahan yang
memuat kegiatan dalam:
–
Kerangka Regulasi
–
Kerangka Anggaran
Isi:
1. Strategi Pemb. Daerah 2. Kebijakan Umum
3. Arah Kebijakan Keuangan Daerah
4. Program SKPD, lintas
SKPD, kewilayahan, lintas kewilayahan yang
memuat kegiatan dalam:
–
Kerangka Regulasi
–
Kerangka Anggaran
Isi Renstra-KL &
Renstra-SKPD
Renstra-KL
Berpedoman pada RPJM Nasional
Renstra-SKPD
Berpedoman pada RPJM Daerah
Isi:
1. Visi-Misi
2. Tujuan, Strategi, dan Kebijakan
3. Program-program 4. Kegiatan Indikatif
Isi:
1. Visi-Misi
2. Tujuan, Strategi, dan Kebijakan
3. Program-program
4. Kegiatan Indikatif
14
Isi Rencana Kerja Pemerintah/Daerah
(RKP/D)
RKP
Penjabaran RPJM Nasional
RKP Daerah
Penjabaran RPJM Daerah;
Mengacu pada RKP
Isi:
1. Prioritas
Pembangunan Nasional
2. Rancangan
Kerangka Ekonomi Makro
3. Arah Kebijakan Fiskal
4. Program
Kementerian, lintas kementerian,
kewilayahan, dan lintas kewilayahan yang memuat
kegiatan dalam:
–
Kerangka Regulasi
–
Kerangka Anggaran
Isi:
1. Prioritas
Pembangunan Daerah 2. Rancangan Kerangka
Ekonomi MakroDaerah 3. Arah Kebijakan
Keuangan Daerah
4. Program SKPD, lintas SKPD, kewilayahan, dan lintas kewilayahan yang memuat kegiatan dalam:
–
Kerangka Regulasi
–
Kerangka Anggaran
Isi Renja-KL & Renja- SKPD Renja-KL
Penjabaran Renstra KL
Renja-SKPD
Penjabaran Renstra SKPD
Isi:
1. Kebijakan KL 2. Program dan
Kegiatan
Pembangunan
–
Dilaksanakan Pemerintah
–
Mendorong Partisipasi Masyarakat
Isi:
1. Kebijakan SKPD
2. Program dan Kegiatan Pembangunan
–
Dilaksanakan Pemerintah
–
Mendorong Partisipasi
Masyarakat
16
PROSES PERENCANAAN
1. Proses Politik : Pemilihan langsung Presiden dan Kepala Daerah menghasilkan rencana pembangunan hasil proses politik (publik choice theory of planning) Khususnya penjabaran Visi dan Misi dalam RPJM 2. Proses Teknokratik : Perencanaan yang
dilakukan oleh perencana profesional, atau oleh lembaga / unit organisasi yang secara fungsional melakukan perencanaan Khususnya dalam pemantapan peran, fungsi dan kompetensi lembaga perencana
3. Proses Partisipatif : Perencanaan yang melibatkan masyarakat (stake holders)
Antara lain melalui pelaksanaan Musrenbang
4. Proses Bottom-Up dan Top-Down :
Perencanaan yang aliran prosesnya
dari atas ke bawah atau dari bawah ke
atas dalam hirarki pemerintahan
Tahapan Perencanaan
• Penyusunan Rencana
– Rancangan Rencana Pembangunan Nasional / Daerah
– Rancangan Rencana Kerja Dep / Lembaga SKPD – Musyawarah Perencanaan Pembangunan
– Rancangan Akhir Rencana Pembangunan
• Penetapan Rencana
– RPJP Nas dgn UU dan RPJP Daerah dgn Perda – RPJM dengan Peraturan Presiden / Kepala
Daerah
– RKP / RKPD dengan Peraturan Presiden / Kepala Daerah
• Pengendalian Pelaksanaan Rencana
18
Penyusunan dan Penetapan PJP
1. Rancangan Rencana Proses Teknokratik oleh Bappenas/Bappeda
2. Musrenbang dengan bahan Rancangan Rencana yang melibatkan Masyarakat
– dimaksud dengan “masyarakat” adalah orang perseorangan, kelompok orang termasuk masyarakat hukum adat atau badan hukum yang berkepentingan
dengan kegiatan dan hasil pembangunan baik sebagai
penanggung biaya, pelaku, penerima manfaat maupun penanggung resiko 3. Penyusunan Rancangan Akhir
4. Penetapan Rencana (RPJP Nasional UU,
RPJP Daerah Perda)
Penyusunan dan Penetapan RPJM
Visi, Misi, Program Presiden/KD Terpilih
Bappenas/da menyusun Rancangan Awal
RPJM/D
Kement/Lemb / SKPD Menyusun
Renstra-KL / Renstra SKPD
Bappenas/da menyelenggarakan MUSRENBANG RPJM/D
Penetapan RPJM / RPJMD
Bappenas/da menyusun Rancangan Akhir RPJM/D a) Visi, Misi Presiden/KD b) Strategi Bangnas/da a) Visi,Misi Presiden/KD
b) Strategi Bangnas/da c) Kebijakan Umum d) Kerangka ekonomi
makro/da
Program Kement/Lembaga / SKPD
e) Program
Kement/Lembaga / SKPD (1)
(2) (3)
(4)
(5)
(6)
20
Penyusunan dan Penetapan RKP/D
Rancangan Awal RKP/D
Penetapan RKP/D
Sebagai pedoman penyusunan Rancangan APBN Rancangan Akhir RKP/D a) Prioritas Pembangunan b) Kebijakan Umum
c) Kerangka ekonomi makro/da
d) Program
Kement/Lembaga / SKPD a) Prioritas Pembangunan
Nasional / Daerah b) Kebijakan Umum c) Kerangka ekonomi
makro/da Pagu Indikatif
Kement/Lemb / SKPD Menyusun Renja - KL / SKPD
Program Kement/Lembaga / d) Program SKPD
Kement/Lembaga / SKPD
SEB MenPPN + MenKeu
MUSRENBANGPUS/DA a. Sinkronisasi Program
KL/SKPD
b. Harmonisasi Dekon dan TP MUSRENBANG Prov Sbg Wakil Pemerintah Pusat a. Harmonisasi Dekon dan TP
Bappenas/da menyelenggarakan(4) MUSRENBANGNAS
a. Sinkronisasi Program KL/SKPD
b. Harmonisasi Dekon dan TP
Alur Perencanaan dan Penganggaran
RPJM Daera
h RPJP
Daerah
RPJM RKP
Nasional
RPJP Nasiona
l
RKP Daera
h Renstr
a KL
Renja - KL
Renstr a SKPD
Renja - SKPD
RAPBN
RAPBD RKA-KL
RKA - SKPD
APBN Rincian
APBN
APBD
Rincian APBD
Diacu
Pedoman Dijabar
kan Pedoman
Pedoman
Pedoman
Pedoman Pedoman
Diperhatikan
Dijabar kan Pedoman
Pedoman
Pedoman
Pedoman Diacu
Diacu
Diserasikan melalui Musrenbang
P e m e ri n ta h P u s a t P e m e ri n ta h D a e ra h
22
Perencanaan – Apa Yang Baru?
Daftar Usulan - “Shopping List”
• Sebanyak-banyaknya
• Seindah-indahnya
• Tidak terbatas
DULU SEKARANG
Rencana Kerja - “Working Plan”
• Input (Rp., Naker, Fasilitas, dll.)
• Kegiatan (Proses)
• Output / Outcome Sehingga Perencanaan
• Dimulai dengan informasi tentang ketersediaan sumberdaya dan arah pembangunan nasional Critical point-nya adalah
• Menyusun hubungan optimal antara input, proses, dan output / outcomes
Karena:
Ada Sanksi Pidana
Pasal 34 UU 17/2003
Kegiatan dalam Program :
Investasi Masyarakat
• Walau bernama RKP, kita sadar bahwa kegiatan
pembangunan yang dibiayai dan dilaksanakan oleh masyarakat itu sendiri tetap yang paling utama;
• Hanya saja, menurut Pasal 33 Ayat (4) UUD NRI 1945 kegiatan pembangunan oleh masyarakat tersebut juga harus berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip
kebersamaan, berkeadilan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta berkeseimbangan.
• Untuk itu, perlu pengaturan dari pemerintah;
• Di samping itu, pemerintah juga wajib memfasilitasi
dan mendorong agar kegiatan masyarakat tersebut
senantiasa dapat berkembang;
24
Kegiatan dalam Program :
Investasi / Layanan Umum oleh Pemerintah
• Tidak semua barang dan jasa yang diperlukan dapat dihasilkan oleh masyarakat itu sendiri;
• Contohnya adalah pertahanan dan keamanan;
jalan umum; jembatan; fasilitas pengolah limbah; subsidi pendidikan, kesehatan, dan jaminan sosial.
• Untuk barang dan jasa seperti itu, pemerintah wajib menyediakannya;
• Kegiatan pemerintah menyediakan barang
dan jasa seperti ini dinamakan “kerangka
anggaran”
Pengendalian dan Evaluasi (1)
Pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan dilakukan oleh masing-masing pimpinan
kementerian/lembaga/satuan kerja perangkat daerah.
Menteri/Kepala Bappeda menghimpun dan
menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan dari masing-masing pimpinan
kementerian/lembaga/satuan kerja perangkat daerah
sesuai dengan tugas dan kewenangannya.
26
Pengendalian dan Evaluasi (2)
Pimpinan kementerian/lembaga/Kepala SKPD melakukan evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan kementerian/lembaga/SKPD periode sebelumnya.
Menteri/Kepala Bappeda menyusun evaluasi rencana pembangunan berdasarkan hasil evaluasi pimpinan kementerian/lembaga/SKPD.
Hasil evaluasi menjadi bahan bagi
penyusunan rencana pembangunan
nasional/daerah untuk periode berikutnya.
Pengendalian dan Evaluasi (3)
• Pasal 30 UU SPPN
• Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara
pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana
pembangunan diatur dengan Peraturan
Pemerintah dengan melibatkan Instansi terkait.
28
Hal-hal yang Perlu Mendapat Perhatian(1)
Pasal 2 ayat (4) butir c: SPPN bertujuan untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.
Konsekuensinya adalah ……
– Nama Program dalam dokumen Rencana sama dengan dalam dokumen Anggaran;
– Karakteristik penganggaran menurut UU Keuangan Negara sudah harus dipenuhi dalam dokumen rencana, khususnya
berbasis kinerja
Hal-hal yang Perlu Mendapat Perhatian(2)
Pasal 10 PP 20/2004 ayat (2) dan Pasal 9 PP 21/2004 ayat (4):
– Perubahan terhadap program KL dapat dilakukan setelah dilakukan evaluasi Program;
– Perubahan diusulkan oleh Menteri / Pimpinan KL;
– Persetujuan perubahan program oleh Menteri PPN
setelah berkoordinasi dengan Menteri Keuangan
30
Tindak lanjut Pelaksanaan UU- SPPN
1. Penyiapan Peraturan Pemerintah (PP) turunan UU SPPN
• PP Tentang Tata cara Penyusunan RPJP Nasional, RPJM Nasional, Renstra-KL, RKP, Renja-KL, dan Musrenbang;
• PP Tentang Tata cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
2. Kegiatan-kegiatan yang mendesak dan harus segera dilaksanakan baik di pusat maupun di daerah
• RPJP Nasional Ditetapkan 6 (enam) bulan setelah UU-SPPN berlaku; (Jadwal Terlampir)
• RPJM Nasional ditetapkan 3 (tiga) bulan setelah Presiden dilantik; (Jadwal Terlampir)
• RKP untuk TA 2006 sudah harus ditetapkan pada
pertengahan bulan Mei 2005. (Jadwal Terlampir)
LAMPIRAN
JADWAL PELAKSANAAN PENYUSUNAN
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG,
MENENGAH, DAN TAHUNAN
32
WAKTU KEGIATAN Dalam RUU-SPPN
6 (enam) bulan setelah UU-
SPPN diundangkan
Kegiatan penyusunan rancangan
Awal RPJP Pasal 10 Ayat (1)
Dibahas disidang kabinet Musrenbang Jangka Panjang
Nasional Pasal 11 Ayat (1) & (2)
Penyusunan Rancangan Akhir berdasarkan hasil Musrenbang Jangka Panjang Nasional
Pasal 12 Ayat (1)
Dibahas disidang kabinet Disampaikan Ke DPR-RI
Ditetapkan dengan Undang-Undang Pasal 13 Ayat (1) Maret 2005 Penetapan RPJP oleh Pemerintah
JADWAL PENYUSUNAN RPJP NASIONAL
JADWAL PENYUSUNAN RPJM (1)
Minggu Kegiatan UU SPPN
IV Oktober s/d
I November
Rancangan Awal RPJM Nasional
Rancangan Awal RPJM Nasional dibahas di Sidang Kabinet
Pasal 14 ayat (1)
II November
Penyampaian Rancangan Awal RPJM Nasional ke KL dan Daerah
III-IV
KL menyusun rancangan
Renstra KL dengan Pasal 15 Ayat
34
JADWAL PENYUSUNAN RPJM (2)
Minggu Kegiatan UU SPPN
I Desember
Bappenas menyusun
Rancangan RPJM Nasional dengan menggunakan
bahan Renstra-KL
Pasal 15 ayat (1)
II-III
Desember
Bappenas
menyelenggarakan Musrenbang RPJM Nasional
Pasal 16 Ayat (1), (2), dan (3)
IV
Desember-I Januari
Dengan menggunakan bahan hasil Musrenbang Bappenas menyusun
Rancangan Akhir RPJM Nasional
Pasal 18 Ayat
(1)
JADWAL PENYUSUNAN RPJM (3)
Minggu Kegiatan UU SPPN
II Januari
Rancangan Akhir RPJM Nasional dibahas dalam Sidang Kabinet
Menetapkan RPJM Nasional dengan Peraturan Presiden
Pasal 19 ayat (1)
III Januari
RPJM Nasional digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan Rancangan Awal RKP
Pasal 20 Ayat
(1)
36
KEGIATAN PENYUSUNAN RKP (1)
Minggu Kegiatan Dasar Hukum
II-III Januari
Menyusun Rancangan Awal RKP yang dilengkapi dengan:
– Exercise pagu indikatif dana perimbangan Pusat dan Daerah
– Exercise pagu indikatif bagi
Kementerian/Lembaga (KL)
Pasal 20 ayat (1) UU SPPN
I Februari Rancangan Awal RKP dibahas dalam Sidang Kabinet
II Februari
SEB antara MenPPN dan Menkeu tentang
– Prioritas pembangunan nasional
– Pagu Indikatif
PP No 21/2004 tentang RKA-KL Pasal 9 Ayat (1)
III-IV Februari
• KL menyusun Rencana Kerja dengan mengacu pada
Rancangan Awal RKP dan menyampaikannya ke Bappenas
• Bappeda menyusun Rancangan Awal RKPD
• Khusus untuk kegiatan dekonsentrasi dan tugas pembantuan, penyusunan rencana kerjanya
dikoordinasikan oleh Gubernur
PP No 21/2004 tentang RKA-KL Pasal 9 Ayat (2)
Pasal 20 Ayat (2) UU SPPN
Pasal 32 Ayat (4) UU SPPN
KEGIATAN PENYUSUNAN RKP (2)
Minggu Kegiatan Dasar Hukum
I Maret
Penelaahan Renja-KL dalam hal:
Konsistensinya dengan Rancangan Awal RKP;
Kegiatan dekonsentrasi dan tugas pembantuan
PP No 21/2004 tentang RKA-KL Pasal 9 Ayat (3)
II Maret Bappenas menyusun Draft II Rancangan RKP
III Maret
Musrenbang Pusat untuk
menyerasikan kegiatan dekon dan tugas pembantuan dengan Rancangan RKPD
PP No 20/2004 tentang RKP Pasal 6 Ayat (1) dan (2)
IV Maret-II April
Musrenbang Propinsi untuk
menyelaraskan kembali rencana kegiatan dekon dan tugas
pembantuan
- Idem - III April Menyusun Draft III Rancangan RKP - Idem -
Musrenbang Nasional untuk
38
KEGIATAN PENYUSUNAN RKP (3)
Mingg
u Kegiatan Dasar Hukum
I Mei Menyusun Rancangan Akhir RKP UU SPPN Pasal 24 Ayat (1)
II Mei
Sidang Kabinet membahas RKP dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal serta Kerangka Ekonomi Makro untuk
menghasilkan kebijakan pemerintah tentang RAPBN
•UU No 17 Tahun 2003 Pasal 8
•PP No 20/2004 tentang RKP Pasal 7 Ayat (1)
Menetapkan Rancangan Akhir RKP menjadi RKP dengan Peraturan Presiden
UU SPPN Pasal 24 Ayat (1)
Pembahasan Kebijakan Umum dan Prioritas Anggaran di DPR dengan bahan RKP yang sudah ditetapkan
PP No 20/2004 tentang RKP Pasal 7 Ayat (2)
39
KEWENANGAN
PUSAT DAERAH
PENANGGUNG JAWAB PRESIDEN
PENANGGUNG JAWAB KEPALA DAERAH
KOORDINATOR
MENTERI PERENCANAAN
MENYUSUN RANCANGAN AWAL
MENYELENGGARAKAN MUSRENBANG
MENYUSUN RANCANGAN AKHIR
MELAKUKAN EVALUASI
KOORDINATOR
BADAN PERENCANAAN
MENYUSUN RANCANGAN AWAL
MENYELENGGARAKAN MUSRENBANG
MENYUSUN RANCANGAN AKHIR
MELAKUKAN EVALUASI PELAKSANA
KEMENTERIAN/LEMBAGA
MENYUSUN RANCANGAN RENSTRA/RENJA
PENGENDALIAN
PELAKSANAAN RENCANA
PELAKSANA
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
MENYUSUN RANCANGAN RENSTRA/RENJA
PENGENDALIAN
PELAKSANAAN
40