• Tidak ada hasil yang ditemukan

UU 25 tahun 2004 ttg SPPN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "UU 25 tahun 2004 ttg SPPN"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

UNDANG-UNDANG NO 25 TAHUN 2004

TENTANG

SISTEM PERENCANAAN

PEMBANGUNAN NASIONAL

(2)

Biodata Narasumber

• Nama : Dr. Fernandes Simangunsong, S.STP, S.AP, M.Si

• Lahir : Jambi, 4 Maret 1977

• NIP : 19770304 1995 11 1 001

• Jabatan : Dosen Fungsional (Lektor Kepala)

• Pangkat : Pembina TK. I (IV/b)

• Instansi : Kampus IPDN Jatinangor

• Alamat : Komp. Singgasana Pradana

Jl. Karangkamulyan No.2 A Cibaduyut-Bandung

• Email/HP : [email protected] - 08122445916

(3)

Latar Belakang

Amandemen Keempat UUD NRI 1945Tidak ada GBHN

Pemilihan Presiden secara langsung

Pemilihan Kepala Daerah secara demokratis

UU 23/2003 tentang Pemilihan Presiden

Mengamanatkan CaPres menyampaikan Visi, Misi, Program

Revisi UU 22/1999

desentralisasi dan otonomi daerah

Pemilihan Kepala Daerah Secara LangsungPemantapan kedudukan Provinsi

 Reformasi Pengelolaan Keuangan Negara

UU 17/2003 Tentang Keuangan Negara

Penyusunan RAPBN berpedoman pada RKP

Penyusunan RAPBD berpedoman pada RKPD

(4)

4

Landasan Filosofis Landasan

Filosofis

Cita-cita Nasional sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah berkehidupan kebangsaan yang bebas, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur;

Tujuan Nasional dengan dibentuknya pemerintahan adalah untuk melindungi segenap bangsa dan

seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia;

Tugas Pokok Setelah Kemerdekaan adalah menjaga kemerdekaan serta mengisinya dengan

pembangunan yang berkeadilan dan demokratis yang dilaksanakan secara bertahap dan

berkesinambungan;

Agar kegiatan pembangunan berjalan efektif, efisien, dan bersasaran maka diperlukan perencanaan

pembangunan.

(5)

SPPN adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah.

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

(SPPN) Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

(SPPN)

(6)

6

Kerangka Materi UU-SPPN

I. Ketentuan Umum II. Asas dan Tujuan

III. Ruang Lingkup Perencanaan Pembangunan Nasional

IV. Tahapan Perencanaan Pembangunan Nasional V. Penyusunan dan Penetapan Rencana

VI. Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

VII. Data dan Informasi VIII. Kelembagaan

IX. Ketentuan Peralihan, dan X. Ketentuan Penutup

Terdiri dari 10 BAB dan 37 Pasal dengan sistematika sbb :

(7)

Asas dan Tujuan (1)

(1) Pembangunan nasional diselenggarakan berdasarkan demokrasi dengan prinsip-prinsip kebersamaan, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, serta kemandirian dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan nasional.

(2) Perencanaan pembangunan nasional disusun

secara sistematis, terarah, terpadu,

menyeluruh, dan tanggap terhadap

perubahan.

(8)

8

Asas dan Tujuan (2)

(3) SPPN diselenggarakan berdasarkan asas umum penyelenggaraan negara :

• Asas kepastian hukum

• Asas tertib penyelenggaraan negara

• Asas kepentingan umum

• Asas keterbukaan

• Asas proporsionalitas

• Asas profesionalitas

• Asas akuntabilitas

(9)

Asas dan Tujuan (3)

(4) SPPN bertujuan untuk :

a. mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan;

b. menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antardaerah, antarruang,

antarwaktu, antarfungsi pemerintah maupun antara pusat dan daerah;

c. menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan;

d. mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan

e. menjamin tercapainya penggunaan sumber daya

secara efisien, efektif, berkeadilan, dan

(10)

10

Ruang Lingkup Perencanaan

NASIONAL DAERAH

Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Nasional

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional

Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah Rencana Strategis

Kementerian / Lembaga Rencana Strategis

Satuan Kerja Perangkat Daerah

Rencana Kerja Pemerintah

Rencana Kerja

Pemerintah Daerah Rencana Kerja

Kementerian / Lembaga

Rencana Kerja Satuan

Kerja Perangkat Daerah

(11)

Isi Rencana Pembangunan Jangka Panjang

(RPJP)

NASIONAL DAERAH

Penjabaran Tujuan Nasional kedalam:

– Visi;

– Misi;

– Arah

Pembangunan Nasional;

Mengacu pada

RPJP Nasional dan memuat:

– Visi;

– Misi;

– Arah

Pembangunan

Daerah;

(12)

12

Isi Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM )

RPJM NASIONAL

Penjabaran visi, misi, program Presiden;

Berpedoman pada RPJP Nasional

RPJM DAERAH

Penjabaran visi, misi, program Kepala Daerah;

Berpedoman pada RPJP Daerah dan

memperhatikan RPJM Nasional

Isi:

1. Strategi Pemb.

Nasional

2. Kebijakan Umum 3. Kerangka Ekonomi

Makro

4. Program kementerian, lintas kementerian,

kewilayahan, dan lintas kewilayahan yang

memuat kegiatan dalam:

Kerangka Regulasi

Kerangka Anggaran

Isi:

1. Strategi Pemb. Daerah 2. Kebijakan Umum

3. Arah Kebijakan Keuangan Daerah

4. Program SKPD, lintas

SKPD, kewilayahan, lintas kewilayahan yang

memuat kegiatan dalam:

Kerangka Regulasi

Kerangka Anggaran

(13)

Isi Renstra-KL &

Renstra-SKPD

Renstra-KL

Berpedoman pada RPJM Nasional

Renstra-SKPD

Berpedoman pada RPJM Daerah

Isi:

1. Visi-Misi

2. Tujuan, Strategi, dan Kebijakan

3. Program-program 4. Kegiatan Indikatif

Isi:

1. Visi-Misi

2. Tujuan, Strategi, dan Kebijakan

3. Program-program

4. Kegiatan Indikatif

(14)

14

Isi Rencana Kerja Pemerintah/Daerah

(RKP/D)

RKP

Penjabaran RPJM Nasional

RKP Daerah

Penjabaran RPJM Daerah;

Mengacu pada RKP

Isi:

1. Prioritas

Pembangunan Nasional

2. Rancangan

Kerangka Ekonomi Makro

3. Arah Kebijakan Fiskal

4. Program

Kementerian, lintas kementerian,

kewilayahan, dan lintas kewilayahan yang memuat

kegiatan dalam:

Kerangka Regulasi

Kerangka Anggaran

Isi:

1. Prioritas

Pembangunan Daerah 2. Rancangan Kerangka

Ekonomi MakroDaerah 3. Arah Kebijakan

Keuangan Daerah

4. Program SKPD, lintas SKPD, kewilayahan, dan lintas kewilayahan yang memuat kegiatan dalam:

Kerangka Regulasi

Kerangka Anggaran

(15)

Isi Renja-KL & Renja- SKPD Renja-KL

Penjabaran Renstra KL

Renja-SKPD

Penjabaran Renstra SKPD

Isi:

1. Kebijakan KL 2. Program dan

Kegiatan

Pembangunan

Dilaksanakan Pemerintah

Mendorong Partisipasi Masyarakat

Isi:

1. Kebijakan SKPD

2. Program dan Kegiatan Pembangunan

Dilaksanakan Pemerintah

Mendorong Partisipasi

Masyarakat

(16)

16

PROSES PERENCANAAN

1. Proses Politik : Pemilihan langsung Presiden dan Kepala Daerah menghasilkan rencana pembangunan hasil proses politik (publik choice theory of planning) Khususnya penjabaran Visi dan Misi dalam RPJM 2. Proses Teknokratik : Perencanaan yang

dilakukan oleh perencana profesional, atau oleh lembaga / unit organisasi yang secara fungsional melakukan perencanaan Khususnya dalam pemantapan peran, fungsi dan kompetensi lembaga perencana

3. Proses Partisipatif : Perencanaan yang melibatkan masyarakat (stake holders)

Antara lain melalui pelaksanaan Musrenbang

4. Proses Bottom-Up dan Top-Down :

Perencanaan yang aliran prosesnya

dari atas ke bawah atau dari bawah ke

atas dalam hirarki pemerintahan

(17)

Tahapan Perencanaan

Penyusunan Rencana

Rancangan Rencana Pembangunan Nasional / Daerah

Rancangan Rencana Kerja Dep / Lembaga SKPDMusyawarah Perencanaan Pembangunan

Rancangan Akhir Rencana Pembangunan

Penetapan Rencana

RPJP Nas dgn UU dan RPJP Daerah dgn PerdaRPJM dengan Peraturan Presiden / Kepala

Daerah

RKP / RKPD dengan Peraturan Presiden / Kepala Daerah

Pengendalian Pelaksanaan Rencana

(18)

18

Penyusunan dan Penetapan PJP

1. Rancangan Rencana  Proses Teknokratik oleh Bappenas/Bappeda

2. Musrenbang dengan bahan Rancangan Rencana yang melibatkan Masyarakat

– dimaksud dengan “masyarakat” adalah orang perseorangan, kelompok orang termasuk masyarakat hukum adat atau badan hukum yang berkepentingan

dengan kegiatan dan hasil pembangunan baik sebagai

penanggung biaya, pelaku, penerima manfaat maupun penanggung resiko 3. Penyusunan Rancangan Akhir

4. Penetapan Rencana (RPJP Nasional  UU,

RPJP Daerah  Perda)

(19)

Penyusunan dan Penetapan RPJM

Visi, Misi, Program Presiden/KD Terpilih

Bappenas/da menyusun Rancangan Awal

RPJM/D

Kement/Lemb / SKPD Menyusun

Renstra-KL / Renstra SKPD

Bappenas/da menyelenggarakan MUSRENBANG RPJM/D

Penetapan RPJM / RPJMD

Bappenas/da menyusun Rancangan Akhir RPJM/D a) Visi, Misi Presiden/KD b) Strategi Bangnas/da a) Visi,Misi Presiden/KD

b) Strategi Bangnas/da c) Kebijakan Umum d) Kerangka ekonomi

makro/da

Program Kement/Lembaga / SKPD

e) Program

Kement/Lembaga / SKPD (1)

(2) (3)

(4)

(5)

(6)

(20)

20

Penyusunan dan Penetapan RKP/D

Rancangan Awal RKP/D

Penetapan RKP/D

Sebagai pedoman penyusunan Rancangan APBN Rancangan Akhir RKP/D a) Prioritas Pembangunan b) Kebijakan Umum

c) Kerangka ekonomi makro/da

d) Program

Kement/Lembaga / SKPD a) Prioritas Pembangunan

Nasional / Daerah b) Kebijakan Umum c) Kerangka ekonomi

makro/da  Pagu Indikatif

Kement/Lemb / SKPD Menyusun Renja - KL / SKPD

Program Kement/Lembaga / d) Program SKPD

Kement/Lembaga / SKPD

SEB MenPPN + MenKeu

MUSRENBANGPUS/DA a. Sinkronisasi Program

KL/SKPD

b. Harmonisasi Dekon dan TP MUSRENBANG Prov Sbg Wakil Pemerintah Pusat a. Harmonisasi Dekon dan TP

Bappenas/da menyelenggarakan(4) MUSRENBANGNAS

a. Sinkronisasi Program KL/SKPD

b. Harmonisasi Dekon dan TP

(21)

Alur Perencanaan dan Penganggaran

RPJM Daera

h RPJP

Daerah

RPJM RKP

Nasional

RPJP Nasiona

l

RKP Daera

h Renstr

a KL

Renja - KL

Renstr a SKPD

Renja - SKPD

RAPBN

RAPBD RKA-KL

RKA - SKPD

APBN Rincian

APBN

APBD

Rincian APBD

Diacu

Pedoman Dijabar

kan Pedoman

Pedoman

Pedoman

Pedoman Pedoman

Diperhatikan

Dijabar kan Pedoman

Pedoman

Pedoman

Pedoman Diacu

Diacu

Diserasikan melalui Musrenbang

P e m e ri n ta h P u s a t P e m e ri n ta h D a e ra h

(22)

22

Perencanaan – Apa Yang Baru?

Daftar Usulan - “Shopping List”

• Sebanyak-banyaknya

• Seindah-indahnya

• Tidak terbatas

DULU SEKARANG

Rencana Kerja - “Working Plan”

• Input (Rp., Naker, Fasilitas, dll.)

• Kegiatan (Proses)

• Output / Outcome Sehingga Perencanaan

• Dimulai dengan informasi tentang ketersediaan sumberdaya dan arah pembangunan nasional Critical point-nya adalah

• Menyusun hubungan optimal antara input, proses, dan output / outcomes

Karena:

Ada Sanksi Pidana

Pasal 34 UU 17/2003

(23)

Kegiatan dalam Program :

Investasi Masyarakat

• Walau bernama RKP, kita sadar bahwa kegiatan

pembangunan yang dibiayai dan dilaksanakan oleh masyarakat itu sendiri tetap yang paling utama;

• Hanya saja, menurut Pasal 33 Ayat (4) UUD NRI 1945 kegiatan pembangunan oleh masyarakat tersebut juga harus berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip

kebersamaan, berkeadilan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta berkeseimbangan.

• Untuk itu, perlu pengaturan dari pemerintah;

• Di samping itu, pemerintah juga wajib memfasilitasi

dan mendorong agar kegiatan masyarakat tersebut

senantiasa dapat berkembang;

(24)

24

Kegiatan dalam Program :

Investasi / Layanan Umum oleh Pemerintah

• Tidak semua barang dan jasa yang diperlukan dapat dihasilkan oleh masyarakat itu sendiri;

• Contohnya adalah pertahanan dan keamanan;

jalan umum; jembatan; fasilitas pengolah limbah; subsidi pendidikan, kesehatan, dan jaminan sosial.

• Untuk barang dan jasa seperti itu, pemerintah wajib menyediakannya;

• Kegiatan pemerintah menyediakan barang

dan jasa seperti ini dinamakan “kerangka

anggaran

(25)

Pengendalian dan Evaluasi (1)

 Pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan dilakukan oleh masing-masing pimpinan

kementerian/lembaga/satuan kerja perangkat daerah.

 Menteri/Kepala Bappeda menghimpun dan

menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan dari masing-masing pimpinan

kementerian/lembaga/satuan kerja perangkat daerah

sesuai dengan tugas dan kewenangannya.

(26)

26

Pengendalian dan Evaluasi (2)

 Pimpinan kementerian/lembaga/Kepala SKPD melakukan evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan kementerian/lembaga/SKPD periode sebelumnya.

 Menteri/Kepala Bappeda menyusun evaluasi rencana pembangunan berdasarkan hasil evaluasi pimpinan kementerian/lembaga/SKPD.

 Hasil evaluasi menjadi bahan bagi

penyusunan rencana pembangunan

nasional/daerah untuk periode berikutnya.

(27)

Pengendalian dan Evaluasi (3)

• Pasal 30 UU SPPN

• Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara

pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana

pembangunan diatur dengan Peraturan

Pemerintah dengan melibatkan Instansi terkait.

(28)

28

Hal-hal yang Perlu Mendapat Perhatian(1)

Pasal 2 ayat (4) butir c: SPPN bertujuan untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.

Konsekuensinya adalah ……

– Nama Program dalam dokumen Rencana sama dengan dalam dokumen Anggaran;

– Karakteristik penganggaran menurut UU Keuangan Negara sudah harus dipenuhi dalam dokumen rencana, khususnya

berbasis kinerja

(29)

Hal-hal yang Perlu Mendapat Perhatian(2)

Pasal 10 PP 20/2004 ayat (2) dan Pasal 9 PP 21/2004 ayat (4):

– Perubahan terhadap program KL dapat dilakukan setelah dilakukan evaluasi Program;

– Perubahan diusulkan oleh Menteri / Pimpinan KL;

– Persetujuan perubahan program oleh Menteri PPN

setelah berkoordinasi dengan Menteri Keuangan

(30)

30

Tindak lanjut Pelaksanaan UU- SPPN

1. Penyiapan Peraturan Pemerintah (PP) turunan UU SPPN

• PP Tentang Tata cara Penyusunan RPJP Nasional, RPJM Nasional, Renstra-KL, RKP, Renja-KL, dan Musrenbang;

• PP Tentang Tata cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

2. Kegiatan-kegiatan yang mendesak dan harus segera dilaksanakan baik di pusat maupun di daerah

• RPJP Nasional Ditetapkan 6 (enam) bulan setelah UU-SPPN berlaku; (Jadwal Terlampir)

• RPJM Nasional ditetapkan 3 (tiga) bulan setelah Presiden dilantik; (Jadwal Terlampir)

• RKP untuk TA 2006 sudah harus ditetapkan pada

pertengahan bulan Mei 2005. (Jadwal Terlampir)

(31)

LAMPIRAN

JADWAL PELAKSANAAN PENYUSUNAN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG,

MENENGAH, DAN TAHUNAN

(32)

32

WAKTU KEGIATAN Dalam RUU-SPPN

6 (enam) bulan setelah UU-

SPPN diundangkan

Kegiatan penyusunan rancangan

Awal RPJP Pasal 10 Ayat (1)

Dibahas disidang kabinet Musrenbang Jangka Panjang

Nasional Pasal 11 Ayat (1) & (2)

Penyusunan Rancangan Akhir berdasarkan hasil Musrenbang Jangka Panjang Nasional

Pasal 12 Ayat (1)

Dibahas disidang kabinet Disampaikan Ke DPR-RI

Ditetapkan dengan Undang-Undang Pasal 13 Ayat (1) Maret 2005 Penetapan RPJP oleh Pemerintah

JADWAL PENYUSUNAN RPJP NASIONAL

(33)

JADWAL PENYUSUNAN RPJM (1)

Minggu Kegiatan UU SPPN

IV Oktober s/d

I November

Rancangan Awal RPJM Nasional

Rancangan Awal RPJM Nasional dibahas di Sidang Kabinet

Pasal 14 ayat (1)

II November

Penyampaian Rancangan Awal RPJM Nasional ke KL dan Daerah

III-IV

KL menyusun rancangan

Renstra KL dengan Pasal 15 Ayat

(34)

34

JADWAL PENYUSUNAN RPJM (2)

Minggu Kegiatan UU SPPN

I Desember

Bappenas menyusun

Rancangan RPJM Nasional dengan menggunakan

bahan Renstra-KL

Pasal 15 ayat (1)

II-III

Desember

Bappenas

menyelenggarakan Musrenbang RPJM Nasional

Pasal 16 Ayat (1), (2), dan (3)

IV

Desember-I Januari

Dengan menggunakan bahan hasil Musrenbang Bappenas menyusun

Rancangan Akhir RPJM Nasional

Pasal 18 Ayat

(1)

(35)

JADWAL PENYUSUNAN RPJM (3)

Minggu Kegiatan UU SPPN

II Januari

Rancangan Akhir RPJM Nasional dibahas dalam Sidang Kabinet

Menetapkan RPJM Nasional dengan Peraturan Presiden

Pasal 19 ayat (1)

III Januari

RPJM Nasional digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan Rancangan Awal RKP

Pasal 20 Ayat

(1)

(36)

36

KEGIATAN PENYUSUNAN RKP (1)

Minggu Kegiatan Dasar Hukum

II-III Januari

Menyusun Rancangan Awal RKP yang dilengkapi dengan:

Exercise pagu indikatif dana perimbangan Pusat dan Daerah

Exercise pagu indikatif bagi

Kementerian/Lembaga (KL)

Pasal 20 ayat (1) UU SPPN

I Februari Rancangan Awal RKP dibahas dalam Sidang Kabinet

II Februari

SEB antara MenPPN dan Menkeu tentang

Prioritas pembangunan nasional

Pagu Indikatif

PP No 21/2004 tentang RKA-KL Pasal 9 Ayat (1)

III-IV Februari

KL menyusun Rencana Kerja dengan mengacu pada

Rancangan Awal RKP dan menyampaikannya ke Bappenas

Bappeda menyusun Rancangan Awal RKPD

Khusus untuk kegiatan dekonsentrasi dan tugas pembantuan, penyusunan rencana kerjanya

dikoordinasikan oleh Gubernur

PP No 21/2004 tentang RKA-KL Pasal 9 Ayat (2)

Pasal 20 Ayat (2) UU SPPN

Pasal 32 Ayat (4) UU SPPN

(37)

KEGIATAN PENYUSUNAN RKP (2)

Minggu Kegiatan Dasar Hukum

I Maret

Penelaahan Renja-KL dalam hal:

Konsistensinya dengan Rancangan Awal RKP;

Kegiatan dekonsentrasi dan tugas pembantuan

PP No 21/2004 tentang RKA-KL Pasal 9 Ayat (3)

II Maret Bappenas menyusun Draft II Rancangan RKP

III Maret

Musrenbang Pusat untuk

menyerasikan kegiatan dekon dan tugas pembantuan dengan Rancangan RKPD

PP No 20/2004 tentang RKP Pasal 6 Ayat (1) dan (2)

IV Maret-II April

Musrenbang Propinsi untuk

menyelaraskan kembali rencana kegiatan dekon dan tugas

pembantuan

- Idem - III April Menyusun Draft III Rancangan RKP - Idem -

Musrenbang Nasional untuk

(38)

38

KEGIATAN PENYUSUNAN RKP (3)

Mingg

u Kegiatan Dasar Hukum

I Mei Menyusun Rancangan Akhir RKP UU SPPN Pasal 24 Ayat (1)

II Mei

Sidang Kabinet membahas RKP dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal serta Kerangka Ekonomi Makro untuk

menghasilkan kebijakan pemerintah tentang RAPBN

UU No 17 Tahun 2003 Pasal 8

PP No 20/2004 tentang RKP Pasal 7 Ayat (1)

Menetapkan Rancangan Akhir RKP menjadi RKP dengan Peraturan Presiden

UU SPPN Pasal 24 Ayat (1)

Pembahasan Kebijakan Umum dan Prioritas Anggaran di DPR dengan bahan RKP yang sudah ditetapkan

PP No 20/2004 tentang RKP Pasal 7 Ayat (2)

(39)

39

KEWENANGAN

PUSAT DAERAH

PENANGGUNG JAWAB PRESIDEN

PENANGGUNG JAWAB KEPALA DAERAH

KOORDINATOR

MENTERI PERENCANAAN

MENYUSUN RANCANGAN AWAL

MENYELENGGARAKAN MUSRENBANG

MENYUSUN RANCANGAN AKHIR

MELAKUKAN EVALUASI

KOORDINATOR

BADAN PERENCANAAN

MENYUSUN RANCANGAN AWAL

MENYELENGGARAKAN MUSRENBANG

MENYUSUN RANCANGAN AKHIR

MELAKUKAN EVALUASI PELAKSANA

KEMENTERIAN/LEMBAGA

MENYUSUN RANCANGAN RENSTRA/RENJA

PENGENDALIAN

PELAKSANAAN RENCANA

PELAKSANA

SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

MENYUSUN RANCANGAN RENSTRA/RENJA

PENGENDALIAN

PELAKSANAAN

(40)

40

DOKUMEN PERENCANAAN DI DAERAH

REGIM LAMA REGIM BARU

UU NO. 4 TAHUN 1999 TTG SUSDUK

POLA DASAR PEMBANGUNAN DAERAH

UU NO. 22 TAHUN 2003 TTG SUSDUK

TIDAK ADA DOKUMEN TERSENDIRI

UU NO. 25 TAHUN 2000 TTG PROPENAS

PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

UU NO. 25 TAHUN 2004 TTG SPPN

RPJP DAERAH

RPJM DAERAH

RKP DAERAH

RENSTRA SKPD

RENJA SKPD UU NO. 22 /99 TTG PEMERINTAH

DAERAH,

PP 108 TAHUN 2000 TTG PERTANGGUNG

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

UU NO. 32 TAHUN 2004 TTG PEMERINTAH DAERAH

RPJP DAERAH

RPJM DAERAH

RKP DAERAH

RENSTRA SKPD

RENJA SKPD

(41)

Bagimu Negeri Jiwa Raga Kami

Amiin.

(42)

TERIMAKASIH TERIMAKASIH

Atas Perhatiannya Atas Perhatiannya

Mohon Maaf Kalau Mohon Maaf Kalau

Kurang Kurang

Memuaskan!!!!

Memuaskan!!!!

Referensi

Dokumen terkait

2.6 Inqubomgomo entsha yolimi Ezingxoxweni mayelana nenqubomgomo entsha yolimi yaseNingizimu Afrika, kumele kube semqondweni ukuthi kwenziwe izinhlelo ezimbili kusukela ngesikhathi

Date:……/……/14……H Corresponding to:……/……/2021 Gentlemen / Abdulmohsen Alhokair Group for Tourism and Development Respected Peace be upon you Subject / Membership of the company's