• Tidak ada hasil yang ditemukan

UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN Bandung 28 01 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN Bandung 28 01 2014"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah warga negara Indonesia yang memenuhi persyaratan tertentu, yang diangkat secara tetap oleh pejabat pembinaan pegawai negeri sipil sebagai pegawai ASN untuk menduduki jabatan pemerintahan. Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, mempunyai nilai dasar, beretika profesi, bebas dari campur tangan politik, bebas dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Sistem Informasi ASN merupakan rangkaian informasi dan data mengenai pegawai ASN yang disusun secara sistematis, komprehensif, dan berbasis teknologi.

Pejabat Pembina Kepegawaian adalah pejabat yang berwenang menetapkan pengangkatan, mutasi, dan pemberhentian pegawai ASN serta pembinaan Manajemen ASN pada instansi pemerintah. PPPK adalah pegawai ASN yang diangkat sebagai pekerja dengan perjanjian kerja oleh Pejabat Pengelola Kepegawaian sesuai dengan kebutuhan Instansi Pemerintah dan ketentuan Undang-Undang. Pegawai ASN berfungsi sebagai : . A. implementasi kebijakan publik; . B. pegawai negeri; Dan . C. merekatkan dan mempersatukan bangsa 2. Pegawai ASN bertugas: . A. pelaksanaan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; . B. memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; ..C. memperkuat persatuan dan kesatuan NKRI.

Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui terselenggaranya kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari campur tangan politik, serta bebas dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Fungsional; dan C. Posisi Kepemimpinan Tinggi. a.. bertanggung jawab memimpin pelaksanaan seluruh kegiatan pelayanan publik serta penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.. bertanggung jawab mengendalikan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh pejabat pelaksana.

PNS berhak memperoleh

PPPK berhak memperoleh

Presiden sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam kebijakan, pengembangan profesi, dan pengelolaan ASN. KASN yang dimaksud dengan kewenangan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan dan manajemen ASN untuk menjamin terlaksananya sistem merit dan pengendalian pelaksanaan prinsip, kode etik, dan pedoman perilaku ASN; LAN berkaitan dengan kewenangan penelitian, peninjauan kebijakan manajemen ASN, pembinaan dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan ASN; Dan.

KASN merupakan lembaga nonstruktural yang mandiri dan bebas campur tangan politik untuk mewujudkan pegawai ASN yang profesional dan berkinerja, memberikan pelayanan secara adil dan netral serta menjadi perekat dan pemersatu bangsa. Anggota KASN yang bukan pegawai ASN wajib mengundurkan diri untuk sementara waktu dari jabatan dan profesinya. Presiden mengangkat ketua, wakil ketua, dan anggota KASN dari anggota KASN terpilih yang diusulkan oleh tim seleksi.

Ketua, Wakil Ketua, dan anggota KASN ditetapkan dan diangkat oleh Presiden sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam pelaksanaan kebijakan, pengembangan profesi, dan manajemen ASN, untuk masa jabatan 5 (lima) tahun dan hanya dapat diperpanjang untuk 1 (satu) (lima) tahun. satu) tahun diperpanjang. ) masa jabatan. Instansi Pemerintah adalah lembaga pemerintah nonkementerian yang mempunyai kewenangan memberikan kepemimpinan nasional dan menyelenggarakan manajemen ASN.

BKN berwenang mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan norma, standar, prosedur, dan kriteria Manajemen ASN

Presiden dapat mendelegasikan kewenangan pembinaan Manajemen ASN kepada Pejabat yang Berwenang di

Pejabat yang Berwenang dalam menjalankan fungsi Manajemen ASN di Instansi Pemerintah berdasarkan Sistem Merit dan

Pejabat yang Berwenang memberikan rekomendasi usulan kepada PPK di instansi masing-masing

Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS berdasarkan analisis jabatan dan

Berdasarkan penyusunan kebutuhan, Menteri menetapkan kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS secara nasional

Pengadaan PNS merupakan kegiatan untuk mengisi kebutuhan Jabatan Administrasi dan/atau Jabatan Fungsional dalam suatu

Pengangkatan calon PNS ditetapkan dengan keputusan Pejabat Pembina Kepegawaian

Masa percobaan bagi calon PNS dilaksanakan selama 1 (satu) tahun

Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil pada jabatan tertentu ditentukan berdasarkan perbandingan obyektif antara kompetensi, kualifikasi dan persyaratan yang dibutuhkan oleh jabatan tersebut dengan kompetensi, kualifikasi dan persyaratan yang dimiliki oleh pegawai. Setiap individu pekerjaan dikelompokkan ke dalam klasifikasi pekerjaan pegawai negeri sipil yang menunjukkan kesamaan karakteristik, mekanisme, dan pola kerja. PNS dapat berpindah antar jabatan pimpinan puncak, jabatan administratif, dan jabatan fungsional pada instansi pusat dan instansi daerah berdasarkan kualifikasi, kompetensi, dan penilaian kinerja.

Integritas diukur dari kejujuran, kepatuhan terhadap peraturan hukum, kemampuan bekerja sama, dan pengabdian kepada masyarakat, bangsa, dan negara.

Setiap Pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi

Pengembangan kompetensi antara lain melalui diklat, seminar, kursus, dan penataran

Pengembangan kompetensi setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun rencana pengembangan kompetensi tahunan yang

Setiap PNS dapat dimutasi tugas dan/atau tempat dalam satu Instansi Pusat, antar Instansi Pusat, satu Instansi Daerah, antar Instansi.

Setiap PNS dapat dimutasi tugas dan/atau lokasi dalam satu Instansi Pusat, antar-Instansi Pusat, satu Instansi Daerah, antar-

Mutasi PNS antar-kabupaten/kota, antar-provinsi, dan antar- provinsi ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan

Mutasi PNS provinsi/kabupaten/kota ke Instansi Pusat atau sebaliknya, ditetapkan oleh Kepala BKN

Mutasi PNS dilakukan dengan memperhatikan prinsip larangan konflik kepentingan

Pembiayaan sebagai dampak dilakukannya mutasi PNS dibebankan

Penilaian kinerja PNS bertujuan untuk menjamin objektivitas pembinaan PNS berdasarkan sistem kinerja dan sistem karir. Penilaian kinerja pegawai negeri sipil dilakukan berdasarkan perencanaan kinerja tingkat individu dan unit atau organisasi, dengan memperhatikan tujuan, prestasi, hasil dan manfaat yang dicapai, serta perilaku pegawai negeri sipil. Penilaian kinerja pejabat diserahkan kepada pejabat yang berwenang pada instansi pemerintah masing-masing.

Hasil penilaian prestasi kerja PNS digunakan untuk menjamin objektivitas pembinaan PNS dan dijadikan syarat pengangkatan dan promosi serta pemberian tantiem. Tunjangan biaya dibayarkan sesuai dengan tingkat pengeluaran berdasarkan indeks harga yang berlaku di daerah masing-masing.

Instansi Pemerintah wajib melaksanakan penegakan disiplin terhadap PNS serta melaksanakan berbagai upaya peningkatan

Seorang Pegawai Negeri Sipil dapat diberhentikan dengan hormat atau tidak diberhentikan karena berdasarkan putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap, ia dipidana karena melakukan tindak pidana dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan tindak pidana tersebut dilakukan di luar rencana. . PNS diberhentikan dengan hormat, bukan atas kemauannya sendiri, karena lebih melanggar disiplin pegawai negeri.

Pengaktifan kembali PNS yang diberhentikan sementara dilakukan oleh PPK

Batas usia pensiun yaitu

Jaminan Pensiun Pegawai Negeri Sipil, Jaminan Janda/Duda bagi Pegawai Negeri Sipil, dan Jaminan Hari Tua bagi Pegawai Negeri Sipil diberikan sebagai perlindungan terhadap kelangsungan pendapatan hari tua, sebagai hak dan imbalan atas pelayanan pegawai negeri. Pensiun dan jaminan hari tua bagi PNS termasuk pensiun dan jaminan hari tua yang disediakan dalam program jaminan sosial nasional. Perlindungan berupa jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja, dan jaminan kematian termasuk dalam jaminan sosial yang diberikan dalam program jaminan sosial nasional.

Bantuan hukum berupa pemberian bantuan hukum dalam perkara yang dihadapi di pengadilan sehubungan dengan pelaksanaan tugasnya.

Setiap instansi pemerintah wajib menyusun persyaratan jumlah dan jenis jabatan PPPK berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban kerja. Penyusunan persyaratan nomor PPPK dilakukan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang dibagi dalam 1 (satu) tahun berdasarkan prioritas kebutuhan. Seluruh warga negara Indonesia mempunyai kesempatan yang sama untuk melamar menjadi calon PPPK setelah memenuhi persyaratan.

Pengadaan calon PPPK dilakukan melalui tahapan perencanaan, iklan lowongan, lamaran, seleksi, pengumuman hasil seleksi dan pengangkatan sebagai PPPK.

PPPK tidak dapat diangkat secara otomatis menjadi calon PNS

Jangka waktu perjanjian kerja paling singkat adalah 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang sesuai kebutuhan dan berdasarkan evaluasi kinerja. Penilaian kinerja PPPK dilakukan berdasarkan perjanjian kerja pada tingkat individu dan pada tingkat unit atau organisasi, dengan memperhatikan maksud, tujuan, hasil, manfaat yang dicapai, dan perilaku pegawai.

Hasil penilaian kinerja PPPK dimanfaatkan untuk menjamin objektivitas perpanjangan perjanjian kerja, pemberian tunjangan,

Gaji dibebankan pada APBN untuk PPPK pada Instansi Pusat dan APBD untuk PPPK pada Instansi Daerah.

Pemutusan hubungan perjanjian kerja PPPK dilakukan dengan hormat karena

Perlindungan berupa jaminan hari tua, jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja, dan jaminan kematian dilaksanakan sesuai dengan sistem jaminan sosial nasional.

Pengisian jabatan pimpinan tinggi utama dan madya pada kementerian, kesekretariatan lembaga negara, lembaga

Pengisian jabatan pimpinan tinggi utama dan madya dilakukan pada tingkat nasional

Beberapa jabatan pimpinan tinggi dan menengah dapat berasal dari kalangan non-PNS dengan persetujuan Presiden, yang pengisiannya dilakukan secara terbuka dan kompetitif serta ditetapkan dalam Keputusan Presiden. Jabatan Pimpinan Tinggi dapat diisi oleh prajurit TNI dan anggota POLRI setelah mengundurkan diri dari dinas aktif.

Jabatan Pimpinan Tinggi dapat diisi oleh prajurit TNI dan anggota POLRI setelah mengundurkan diri dari dinas aktif

Jabatan Pimpinan Tinggi di lingkungan Instansi Pemerintah tertentu dapat diisi oleh prajurit TNI dan anggota POLRI sesuai

Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi dilakukan oleh PPK dengan terlebih dahulu membentuk panitia seleksi Instansi Pemerintah

Panitia seleksi dipilih dan diangkat oleh PPK berdasarkan pengetahuan, pengalaman, kompetensi, rekam jejak, integritas

PPK dilarang melakukan penggantian Pejabat Pimpinan Senior selama 2 (dua) tahun terhitung sejak pelantikan Pejabat Pimpinan Senior.

PPK dilarang mengganti Pejabat Pimpinan Tinggi selama 2 (dua) tahun terhitung sejak pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi,

Eksekutif senior harus memenuhi target kinerja tertentu berdasarkan perjanjian kinerja yang disepakati dengan atasannya. Manajer senior yang tidak memenuhi kinerja yang disepakati dalam 1 (satu) tahun menduduki jabatan.

Pejabat Pimpinan Tinggi yang tidak memenuhi kinerja yang diperjanjikan dalam waktu 1 (satu) tahun pada suatu jabatan,

Dalam hal Pejabat Pimpinan Tinggi tidak menunjukkan perbaikan kinerja maka pejabat yang bersangkutan harus

Pejabat tinggi madya dan pejabat tinggi pratama yang mencalonkan diri sebagai gubernur dan wakil gubernur, bupati/walikota, dan wakil bupati/wakil walikota wajib memberitahukan secara tertulis pengunduran dirinya kepada pejabat tersebut sejak mereka mendaftar sebagai calon. Pegawai ASN PNS yang diangkat menjadi ketua, wakil ketua, dan anggota Mahkamah Konstitusi; Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Badan Pemeriksa Keuangan; Ketua, Wakil Ketua dan anggota Komite Kehakiman; Ketua dan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi; Menteri dan jabatan setingkat menteri; Kepala Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri yang menjabat sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh diberhentikan sementara dari jabatannya dan tidak kehilangan status sebagai pegawai negeri sipil.

Pegawai ASN dari PNS yang tidak lagi menjabat sebagai pejabat negara akan diaktifkan kembali menjadi PNS. Pegawai ASN PNS yang mencalonkan atau dicalonkan sebagai presiden dan wakil presiden; ketua, wakil ketua, dan anggota DPR; ketua, wakil ketua, dan anggota DPD; Gubernur dan Wakil Gubernur; Bupati/walikota dan wakil bupati/wakil walikota wajib memberitahukan secara tertulis pengunduran dirinya sebagai PNS sejak terdaftar sebagai calon. Pejabat yang tidak lagi menjabat sebagai pegawai negeri dapat menduduki jabatan pimpinan senior, jabatan administratif, atau jabatan lainnya.

PNS yang tidak menjabat lagi sebagai pejabat negara dapat menduduki Jabatan Pimpinan Tinggi, Jabatan Administrasi atau

Dalam hal tidak tersedia lowongan jabatan dalam waktu paling lama 2 (dua) tahun PNS yang bersangkutan diberhentikan

Diperlukan Sistem Informasi ASN untuk menjamin efisiensi, efektivitas dan keakuratan pengambilan keputusan di ASN Beheer. Untuk menjamin keterpaduan dan keakuratan data dalam Sistem Informasi ASN, setiap instansi pemerintah wajib melakukan pemutakhiran.

Untuk menjamin keterpaduan dan akurasi data dalam Sistem Informasi ASN, setiap Instansi Pemerintah wajib memutakhirkan

Upaya administratif terdiri dari keberatan dan banding administratif

Banding administratif diajukan kepada badan pertimbangan ASN

Pada saat undang-undang ini mulai berlaku, dinyatakan bahwa semua peraturan hukum yang melaksanakan ketentuan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian, akan masih berlaku sepanjang tidak bertentangan dan belum diganti berdasarkan undang-undang ini. Pada saat undang-undang ini mulai berlaku, Pejabat Pusat dan Pejabat Daerah disebut Pegawai ASN.

TERIMAKASIHTERIMAKASIH

Atas PerhatiannyaAtas Perhatiannya

Mohon Maaf Kalau Mohon Maaf Kalau

Kurang Kurang

Memuaskan!!!!

Referensi

Dokumen terkait

99 | Publisher: Humanistic Network for Science and Technology http://heanoti.com/index.php/hn RESEARCH ARTICLE URL of this article:

This study aims to provide retail investors in the Philippine Stock Exchange PSE with a supplementary indicator when trading in the stock market by testing the veracity of three