THE VALIDITY OF SCIENTIFIC LITERACY-BASED LKPD INTEGRATED VERSES OF THE QURAN WITH
LIGHT MATERIAL FOR MTS STUDENTS VALIDITAS LKPD BERBASIS LITERASI SAINS TERINTEGRASI AYAT AL-QURAN MATERI CAHAYA
BAGI PESERTA DIDIK MTS
Indana Fitriyati Maghfiroh
1*, Noer Af’idah
2.
1,2Program Studi Pendidikan IPA, Universitas Hasyim Asy’ari, Indonesia
*Email: [email protected] DOI: https://doi.org/10.33752/ns.v2i1.4074
Received: 14/06/2023; Revised: 18/06/2023; Accepted: 09/07/2023
Abstract: In the world of education in the 21st century, students are required to master 4C skills (creativity, critical thinking, collaboration, communication). Learning indicators with mastery of 4C skills can be obtained by developing student worksheets (LKPD) based on integrated scientific literacy of Quran verses. Light material is one of the natural science materials related to everyday life, and can be applied to scientific literacy-based learning activities. Thes research methodology is development research.
The purpose of this research is to explain the development process and results of scientific literacy-based worksheets integrated with Quran verses which are developed based on validity tests. This LKPD development research is carried out based on the ADDIE development model (Analyze, Design, Develop, Implement, Evaluate) with modifications without using the implementation stage. After being developed, LKPD based on scientific literacy integrated verses of the Quran were validated by expert validators, namely material expert lecturers, media expert lecturers, and science teachers.
Data analysis used quantitative descriptive. The result of the LKPD validation assessment based on scientific literacy integrated verses of the Quran with light material obtained an average score of 3,84 including the very valid category. Based on the result of this study, the light material in the scientific literacy-based LKPD integrated verses of the Quran that has been developed has been declared feasible, to be applied during the learning process.
Keywords: LKPD, science literacy, integration of verses of the Quran, light.
Abstrak: Dunia pendidikan abad 21, peserta didik dituntut untuk menguasai ketrampilan 4C (creativity, critical thinking, collaboration, communication). Indikator pembelajaran dengan penguasaan ketrampilan 4C dapat dicapai dengan mengembangkan lembar kerja peserta didik (LKPD) berbasis literasi sains terintegrasi ayat Al-Quran. Materi Cahaya dalam pembelajaran IPA merupakan materi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, dan dapat diterapkan dalam pembelajaran
berbasis literasi sains. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan proses dan hasil pengembangan LKPD berbasis literasi sains terintegrasi ayat Al-Quran berdasarkan uji validitas. Penelitian pengembangan LKPD ini, dilakukan berdasarkan model pengembangan ADDIE (Analyze, Design, Develop, Implement, Evaluate) dengan modifikasi tanpa tahapan implementation. Setelah dilakukan pengembangan, LKPD berbasis literasi sains terintegrasi ayat Al-Quran divalidasi oleh validator ahli, yaitu dosen ahli materi, dosen ahli media, dan guru IPA. Analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif. Hasil penilaian validasi LKPD berbasis literasi sains terintegrasi ayat Al- Quran materi cahaya didapatkan skor rerata sebesar 3,84 yang termasuk dalam kategori sangat valid. Berdasarkan hasil penelitian ini, materi cahaya pada LKPD berbasis literasi sains terintegrasi ayat Al-Quran yang dikembangkan telah dinyatakan layak, untuk diterapkan pada proses pembelajaran kelas VIII SMP/MTs.
Kata kunci: LKPD, literasi sains, integrasi ayat Al-Quran, cahaya.
PENDAHULUAN
Ketrampilan 4C menjadi kebutuhan pendidikan di abad 21, pemerintah berupaya untuk mewujudkannya. Salah satunya, melakukan perubahan secara bertahap pada kurikulum 2013 dengan menerapkan metode pembelajaran yang inovatif (Permendikbud, 2016).
Pembelajaran IPA diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan peserta didik tentang cara menerapkan ketrampilan abad 21. Kemampuan untuk belajar dan berinovasi merupakan salah satu bentuk ketrampilan abad 21. Menurut Adnan (2018) IPA terpadu mencakup sains dapat dipadukan dengan kegiatan penelitian ilmiah dengan beralih dari pembelajaran pasif ke pembelajaran yang lebih aktif.
Pembelajaran pada kurikulum 2013 termasuk mata pelajaran IPA dalam
penerapannya, menekankan aspek pendidikan karakter. Tujuan kurikulum 2013 terdapat 4 kompetensi. Aspek- aspek dalam kompetensi tersebut yaitu, (1) aspek kompetensi sikap sosial, (2) aspek kompetensi sikap spiritual, (3) aspek kompetensi pengetahuan, dan (4) aspek kompetensi ketrampilan. Dengan menggunakan seluruh aspek kompetensi tersebut, peserta didik dapat menemukan penjelasan yang sangat sederhana, akurat, dan konsisten untuk menjelaskan fenomena alam. Dengan demikian,
pembelajaran IPA dapat
diimplementasikan dalam sebuah aktivitas percobaan ilmiah (Ngubudiyah, 2019). Peserta didik yang berpengetahuan dalam memahami fakta ilmiah disebut dengan masyarakat berliterasi sains (Pratiwi et al., 2019).
Literasi sains merupakan salah satu dari 16 ketrampilan yang diidentifikasi
oleh World Economic Forum. Di samping itu, literasi sains juga mengakui pentingnya ketrampilan berpikir dan bertindak termasuk penguasaan dalam berfikir dan menerapkan cara berfikir ilmiah untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah-masalah sosial (Pratiwi et al., 2019).
Hasil pencapaian literasi sains peserta didik pada Program for Internasional Student Assesment (PISA) 2018 menunjukkan bahwa Indonesia berada di urutan ke-74 dari 79 negara, yaitu urutan keenam dari bawah (Adnan
& Bahri, 2018). Rendahnya literasi sains di Indonesia menjadi salah satu alasan di balik pembuatan kurikulum 2013.
Kemampuan kebutuhan pendidikan yang berbeda-beda tentunya memerlukan pengembangan bahan ajar yang dapat disesuaikan dengan kemampuan peserta didik. Sekolah- sekolah di Indonesia, kegiatan pembelajarannya masih banyak berpusat pada guru dan siswa hanya sebagai pendengar, sehingga ketrampilan berfikir peserta didik tidak tergali (Zahroh & Yuliani, 2021). Penerapan kurikulum 2013 akan tercapai apabila memenuhi persyaratan, antara lain dengan menyediakan sumber belajar yang dapat digunakan sebagai media
belajar dalam proses pembelajaran (Vasmin et al., 2020).
LKPD merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang dapat dijadikan pedoman bagi peserta didik untuk belajar. LKPD juga dibutuhkan sebagai alternatif untuk menjembatani permasalahan di kelas. Selama ini, LKPD dapat mengalami inovasi dalam penyajiannya, salah satunya dengan mengintegrasikan ayat-ayat Al-Quran (Zahroh & Yuliani, 2021).
Materi cahaya diajarkan pada kelas VIII SMP/MTs dengan tujuan agar peserta didik dapat menganalisa sifat- sifat pada cahaya dan pembentukan bayangan pada cermin datar, sehingga sejajar dengan tingkat ketrampilan berfikir kritis kelas ranah C4. Untuk menguasai ranah kognitif C4, peserta didik harus mampu memperoleh konsep materi dengan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, materi cahaya memiliki potensi sebagai pembelajaran berbasis literasi sains karena materi cahaya memiliki kaitan yang sangat erat dengan kehidupan sehari-hari (Zahroh & Yuliani, 2021).
Al-Quran sebagai pedoman bagi umat Islam, merupakan kitab suci yang sangat erat kaitannya dengan sains dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Urgensi Al- Quran dan sains pada dunia pendidikan memiliki misi yang sangat penting, yaitu pengembangan moralitas spiritual dan pengembangan daya intelektual. Pada akhirnya perpaduan antara Al-Quran, sains, dan dunia pendidikan dapat saling mendukung dengan cara memberikan pemahaman yang mudah dipahami oleh peserta didik (Santosa, 2018).
Al-Quran merupakan kitab suci dengan banyak dimensi dan visi yang digabungkan dengan bukti ilmiah yang benar-benar mengagumkan bagi para ilmuwan saat ini. Al- Quran sebagai kitab suci, berperan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan khususnya sains Islam. Banyak yang telah dijelaskan dalam Al -Quran tentang pentingnya menguasai dan memahami sains. Al-Quran juga membuktikan hal tersebut sebagai mukjizat karena masih berkaitan dengan berkembangnya umat manusia akhir-akhir ini di zaman ilmu pengetahuan (Shofa et al., 2020).
Dengan mengintegrasikan ayat Al- Quran dan sains, diharapkan pelajaran yang didapat akan lebih bermakna dan dapat dipahami oleh peserta didik.
Sehingga tujuan dari sistem pendidikan untuk menjadikan peserta didik yang
berintelektual dan berketakwaan yang tinggi dapat tercapai (Santosa, 2018).
Integrasi ayat Al-Quran dapat diterapkan dalam pembelajaran IPA.
Dengan adanya integrasi ayat Al – Quran dalam pembelajaran IPA bisa memberikan pengalaman yang mengesankan bagi peserta didik, karena peserta didik mengalaminya secara langsung dan mengaitkannya dengan konsep lain. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik yang belajar tidak hanya mendapatkan ilmu pengetahuan umum semata, namun lebih dari itu peserta didik memperoleh ilmu pengetahuan tambahan tentang wawasan keagamaannya.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru IPA dan hasil observasi peserta didik kelas VIII di salah satu MTs. Kediri selama pembelajaran IPA, didapatkan bahwa penerapan literasi sains terintegrasi ayat Al-Quran masih kurang dan LKPD yang digunakan kurang menarik. Sehingga peserta didik masih pasif ketika guru menyampaikan materi pembelajaran. Hal tersebut dapat dibuktikan bahwa kompetensi literasi sains peserta didik masih tergolong lemah.
Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan
mengembangkan LKPD berbasis literasi sains terintegrasi ayat Al-Quran.
Penelitian ini didukung oleh Yuliani dkk, (2021) dengan judul pengembangan LKPD berbasis literasi sains pada materi IPA. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa validasi LKPD yang telah dikembangkan mendapat nilai skor 98,38% dengan kriteria sangat valid.
Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses dan hasil pengembangan LKPD berbasis literasi sains terintegrasi ayat Al-Quran berdasarkan uji validitas.
METODE
Penelitian pengembangan ini menggunakan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation) dengan modifikasi tanpa tahapan implementation.
Tahap analysis, meliputi tiga tahapan yaitu analisis peserta didik, analisis kurikulum, dan analisis materi.
Analisis peserta didik untuk mengetahui karakteristik peserta didik, sehingga pengembangan LKPD yang dilakukan dapat sesuai dengan kemampuan peserta didik. Analisis kurikulum pada materi cahaya diselaraskan pada kurikulum
2013 untuk satuan pendidikan dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar.
Analisis materi disesuaikan dengan KI dan KD materi cahaya yang kemudian dijabarkan ke dalam indikator.
Tahap design, dimulai dengan pengumpulan referensi materi dan perancangan awal LKPD.
Tahap development, dilakukan pembuatan LKPD sesuai dengan rancangan yang sudah ditelaah oleh dosen pembimbing sehingga rancangan LKPD yang dikembangkan mendapat persetujuan hingga menghasilkan produk. Instrumen yang digunakan adalah lembar validasi LKPD. Validasi ini dilakukan untuk mendapatkan validitas LKPD. Uji validitas dilakukan oleh dosen ahli materi dan media, serta guru IPA dengan pemberian nilai mengacu pada skala linkert, pada Tabel 1. Hasil validasi dihitung menggunakan teknik deskriptif kuantitatif dengan rumus berikut.
Tabel 1. Kriteria Skala Linkert
Skor Keterangan
4 Sangat baik
3 Baik
2 Cukup baik
1 Kurang baik
Aspek LKPD yang dinilai dalam uji validasi meliputi syarat didaktik, konstruksi, teknis, karakteristik LKPD, aspek-aspek literasi sains, aspek kesesuaian materi dengan ayat Al- Quran. Hasil validasi ditentukan dengan kriteria pada Tabel 2.
Tabel 2. Kriteria Skor Hasil Validasi
Nilai Kriteria
3,50 < x ≤ 4,00 Sangat Valid 2,50 < x ≤ 3,50 Valid 1,50 < x ≤ 2,50 Cukup Valid 0,00 < x ≤ 1,50 Kurang Valid x = rata-rata nilai yang diperoleh
Tahap evaluation, dilakukan pada setiap tahapnya dengan tujuan untuk
menganalisis LKPD yang
dikembangkan, apabila masih terdapat kekurangan dan kelemahan dalam pengembangan LKPD.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bahan ajar LKPD yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah LKPD
berbasis literasi sains terintegrasi ayat Al-Quran pada materi cahaya dengan 2 topik. Adapun topik pertama tentang pemantulan cahaya dan topik kedua tentang pembentukan bayangan pada cermin datar. Bagian dari LKPD meliputi cover, kata pengantar, daftar isi, KI dan KD, petunjuk LKPD, serta tujuan dalam pembelajaran.
LKPD disajikan dalam bentuk lembaran-lembaran yang dapat diisi oleh peserta didik. Selain itu, isi LKPD didukung dengan berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan pemahaman peserta didik. Oleh sebab itu, LKPD yang telah dikembangkan diharapkan dapat menjadi bahan ajar yang inovatif untuk meningkatkan pemahaman peserta didik.
Rekapitulasi hasil tahap validasi LKPD dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Rekapitulasi hasil penilaian kualitatif oleh para validator
No Aspek Penilaian Rerata Skor Validator
1 Syarat didaktik 3,67
2 Syarat konstruksi
a. Identitas 11,67
b. Kebahasaan 3,67
c. Isi 15,34
3 Syarat teknis
a. Tampilan 11,67
b. Karakteristik LKPD 20
4 Aspek literasi sains 11
5 Aspek kesesuaian materi dengan ayat Al-Quran 4
Skor yang diperoleh 81,02
Skor maksimal 84
Rata-rata skor validasi 3,84
Kriteria Sangat valid
Masukan dan saran dari para validator dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Saran dan Masukan dari para Validator dengan Hasil Revisinya
Sebelum revisi Sesudah revisi
Alokasi waktu seharusnya ditulis 2 pertemuan atau 4 JP sebab dalam LKPD terdapat 2 kegiatan
Setelah penulisan alokasi waktu diperbaiki
Perlu ditambahkan instruksi urutan dalam mengerjakan LKPD harus berurutan
Setelah instruksi urutan mengerjakan LKPD secara berurutan ditambahkan
Dalam LKPD belum menghubungkan hasil praktikum yang telah didapat dengan ayat Al- Quran
Menambahkan instruksi menghubungkan hasil praktikum dengan ayat Al -Quran
LKPD berbasis literasi sains terintegrasi ayat Al Quran dinyatakan valid dan diperbaiki sesuai dengan
masukan dan saran dari validator dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.
Gambar 1. Cover LKPD Berbasis Literasi Sains Terintegrasi Ayat Al-Quran
Gambar 2. Isi LKPD Berbasis Literasi Sains Terintegrasi Ayat Al-Quran
Gambar 3. Kompetensi Literasi Sains
Gambar 4. Kegiatan Pembelajaran pada LKPD Berbasis Literasi Sains Terintegrasi Ayat Al-Quran
KESIMPULAN
Pentingnya peserta didik dalam menguasai dan memiliki literasi sains menunjukkan bahwa kemampuan literasi sains merupakan sesuatu yang sangat fundamental. Oleh karena itu, pembelajaran berbasis literasi sains terintegrasi ayat Al-Quran sangat penting bagi peserta didik untuk menambah wawasan keagamaannya.
Pembelajaran IPA diintegrasikan dengan
ayat Al-Quran dapat digunakan sebagai kurikulum pembelajaran pada jenjang SMP/MTs. Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa LKPD berbasis literasi sains terintegrasi ayat Al-Quran pada materi cahaya yang telah dikembangkan memperoleh rerata skor 3,84, termasuk dalam kategori sangat valid.
DAFTAR RUJUKAN
Adnan, & Bahri, A. 2018. Beyond effective teaching: Enhancing students’ metacognitive skill through guided inquiry. Journal of Physics: Conference Series, 954.
https://doi.org/10.1088/1742- 6596/954/1/012022.
Ngubudiyah, D. 2019. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) IPA Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Peserta Didik Kelas VIII SMP/MTs Semester II.
Skripsi Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Sains Dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Permendikbud. 2016. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah.
Internatinal Science, 5, 1–238.
Pratiwi, S. N., Cari, C., & Aminah, N. S.
2019. Pembelajaran IPA Abad 21 dengan Literasi Sains Siswa. Jurnal Materi Dan Pembelajaran Fisika (JMPF), 9(1), 34–42.
Santosa, B. R. 2018. pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) IPA Terintegrasi Dengan Al-Qur’an Sebagai Materi Pengayaan Untuk Meningkatkan Ketrampilan Proses Sains Kelas V MI. UIN Sunan Kalijaga.
Shofa, M., Nailufa, L. E., & Haqiqi, A.
K. 2020. Pembelajaran IPA Terintegrasi Al-Quran dan Nilai- Nilai Pesantren. IJIS Edu : Indonesian Journal of Integrated Science Education, 2(1), 81.
https://doi.org/10.29300/ijisedu.v2i
1.1928
Vasmin, M. E., Syafriati, Y. M., Sada, M., & Nurfadilah, N. 2020. Analisis Faktor Kesulitan Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Biologi Pada Implementasi Kurikulum 2013. Jurnal Inovasi Pembelajaran Biologi, 1(2), 14–23.
https://doi.org/10.26740/jipb.v1n2.
p14-23.
Zahroh, D. A., & Yuliani. 2021.
Pengembangan E-LKPD berbasis literasi sains untuk melatihkan keterampilan berpikir kritis peserta didik pada materi pertumbuhan dan perkembangan. Jurnal Bio Edu, 10(3), h. 605-616.