• Tidak ada hasil yang ditemukan

The validity test result shows that the module of very valid criteria is 88.26%

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "The validity test result shows that the module of very valid criteria is 88.26%"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS REALISTIK PADA MATERI PERBANDINGAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

KELAS VII SMPN 35 PADANG

Riren Rostari *), Villia Anggraini **), Lita Lovia**)

*)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

**)Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

The background of the research is the need of teaching material in the learning process. The expected teaching material is the teaching material that proposes the real problem in the beginning of the learning involving the students in building concepts so that it will facilitate the students to study independently. The school textbook has not proposed the real problem in the beginning of the learning and facilitated the students to study independently. Therefore, it is made a teaching material in the form of a realistic-based module of comparison material. The research aims to know the validity and practice of module. The type of the research is the development ofADDIEmodel.ADDIEmodel consists of Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation. The validity test result shows that the module of very valid criteria is 88.26%. Meanwhile, the teacher practical test result shows that the module of very practical criteria is 97.77% and the student practical test result shows that the module of very practical criteria is 98,33%. It can be concluded that the realistic-based module is valid and practical.

Keywords: Development, Module, Realistic, Comparison.

PENDAHULUAN

Perbandingan mempunyai peranan penting dalam pembelajaran matematika, karena perbandingan sering dilibatkan dalam berbagai permasalahan materi matematika lainnya seperti suku banyak, statistika, peluang dan aritmatika sosial. Selain itu, perbandingan juga banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari misalnya untuk

membandingkan besaran, luas, jarak, kecepatan dan waktu. Berdasarkan hal tersebut, agar kemampuan siswa dapat memahami konsep-konsep matematika maka pemerintah mengeluarkan peraturan tentang kewajiban tugas utama guru yaitu merencanakan pembelajaran dengan menjabarkan materi pokok sehingga menjadi bahan ajar yang dikembangkan dan mudah dipahami.

(2)

Kenyataan berdasarkan observasi yang dilakukan tanggal 23 Agustus 2014 di kelas VII SMPN 35 Padang, diperoleh informasi bahwa siswa dalam belajar matematika pada materi perbandingan mengunakan bahan ajar berupa buku teks. Kemampuan siswa dalam memahami buku teks relatif masih kurang karena buku teks yang tersedia belum sepenuhnya mengajukan masalah-masalah rill dilingkungan siswa, sehingga melibatkan siswa menemukan solusi untuk membangun konsep matematika. Berdasarkan wawancara dengan guru SMPN 35 Padang, diperoleh informasi bahwa guru belum ada membuat dan mengembangkan bahan ajar dikarenakan guru masih bergantung pada buku teks.

Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan di atas adalah dengan mengembangkan bahan ajar yang berorientasi pada masalah-masalah rill diawal pembelajaran. Menurut Daryanto (2013: 164) “Pendekatan realistik adalah pendekatan memulai pembelajaran dengan mengajukan masalah riil bagi peserta didik sesuai

dengan pengalaman dan tingkat pengetahuannya sehingga peserta didik segera terlibat dalam proses pembelajaran secara bermakna”.

Bahan ajar yang dikembangkan dalam pendekatan realistik adalah modul.

Menurut Asyhar (2012: 155) “Modul adalah bahan ajar yang dirancang untuk belajar secara mandiri oleh peserta pembelajaran karena itu modul dilengkapi dengan petunjuk untuk belajar sendiri”. Modul membuat siswa belajar mandiri sehingga dapat mengkonstruksi konsep matematika.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dilakukan penelitian pengembangan dengan judul

“Pengembangan Modul Berbasis Realistik Pada Materi Perbandingan Dalam Pembelajaran Matematika Kelas VII SMPN 35 Padang”.

Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menentukan validitas modul berbasis realistik pada materi perbandingan di SMPN 35 Padang dan menentukan praktikalitas modul berbasis realistik pada materi perbandingan di SMPN 35 Padang.

(3)

Struktur modul menurut Surahman dan Vembrianto dalam Prastowo (2011: 113) sebagai berikut:

1. Menurut Surahman a. Judul modul b. Petunjuk umum c. Materi modul d. Evaluasi semester 2. Menurut Vembrianto a. Rumusan tujuan

b. Petunjuk untuk pendidik c. Lembar kegiatan peserta didik d. Lembar kerja bagi siswa e. Kunci lembaran kerja f. Lembaran evaluasi g. Kunci lembaran evaluasi

Modul berbasis realistik adalah modul yang dikembangkan dengan menggunakan pendekatan realistik.

Menurut Treffers dalam Wijaya (2011: 21) lima karakteristik pendekatan realistik yaitu:

1. Penggunaan konteks, yaitu memulai pembelajaran dengan masalah riil.

2. Pengunaan model yaitu sebagai jembatan antara matematika informal menuju matematika formal.

3. Pengunaan konstruksi siswa yaitu pemecahan masalah yang diberikan siswa.

4. Interaktivitas yaitu proses interaksi antara siswa dengan siswa serta

dengan guru untuk

mengkomunikasikan pemecahan masalah atau hasil kerja dan gagasan mereka sendiri.

5. Intertwinement (terintegrasi dengan topik lain).

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development. Menurut Sugiyono (2012: 407), “Penelitian dan pengembangan (research and development) merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran”.

Dalam hal ini produk yang dikembangkan adalah modul berbasis realistik pada materi perbandingan.

Model pengembangan yang digunakan pada penelitian ini adalah model ADDIE. Menurut Pribadi ( 2011: 125) “Salah satu model desain sistem pembelajaran yang sederhana dan mudah adalah model ADDIE”. Model ini, sesuai dengan namanya teridi dari lima fase yaitu (A)nalysis, (D)esign, (D)evelopment, (I)mplementationdan(E)valuation.

Pada tahap analysis yang dilakukan adalah analisis silabus, analisis buku teks, wawancara dengan guru dan siswa serta mereview literatur.

Sedangkan pada tahap design yang dilakukan adalah membuat silabus

(4)

pendekatan realistik dan merancang modul berbasis realistik. Pada tahap development dilakukakan validasi modul yang telah selesai dirancang dan pada tahap implementation yang dilakukan adalah uji coba modul yang valid untuk melihat kepraktisan modul. Pada Tahap evaluation yaitu melakukan evaluasi formatif pada pelaksanaan tahap analysis, design, development,danimplementation.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar validasi, angket praktikalitas, dan pedoman wawancara.. Teknik analisis data dari instrumen validasi dan praktikalitas adalah persentase hasil penilaian terhadap seluruh aspek yang dinilai yang dikemukkan oleh Riduwan (2010: 89) , Sedangkan teknik analisis pedoman wawancara adalah deskriptif.

HASIL PENELITIAN

Pengembangan modul berbasis realistik pada materi perbandingan dalam pembelajaran matematika kelas VII SMPN 35 Padang dengan menggunakan model pengembangan ADDIE yaitu terdiri dari 5 tahap diantaranya tahap Analysis, Design,

Development, Implementation dan Evaluation. Model pengembangan ADDIE tersebut memiliki hasil sebagai berikut.

Hasil pada tahap analysis yaitu susunan materi perbandingan sudah sesuai dengan KI dan KD, uraian materi dalam buku teks belum sepenuhnya sesuai dengan cakupan materi kompetensi dasar dalam silabus serta belum maksimal dalam memfasilitasi siswa belajar mandiri.

Hasil pada tahap design adalah silabus pendekatan realistik dan rancangan modul perbandingan berbasis realistik terdiri dari 4 kegiatan belajar. Pada rancangan modul terdapat karakteristik pendekatan realistik diantaranya yang pertama memuat penggunaan konteks yaitu memulai pembelajaran dengan masalah riil, dapat dilihat pada gambar berikut.

pendekatan realistik dan merancang modul berbasis realistik. Pada tahap development dilakukakan validasi modul yang telah selesai dirancang dan pada tahap implementation yang dilakukan adalah uji coba modul yang valid untuk melihat kepraktisan modul. Pada Tahap evaluation yaitu melakukan evaluasi formatif pada pelaksanaan tahap analysis, design, development,danimplementation.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar validasi, angket praktikalitas, dan pedoman wawancara.. Teknik analisis data dari instrumen validasi dan praktikalitas adalah persentase hasil penilaian terhadap seluruh aspek yang dinilai yang dikemukkan oleh Riduwan (2010: 89) , Sedangkan teknik analisis pedoman wawancara adalah deskriptif.

HASIL PENELITIAN

Pengembangan modul berbasis realistik pada materi perbandingan dalam pembelajaran matematika kelas VII SMPN 35 Padang dengan menggunakan model pengembangan ADDIE yaitu terdiri dari 5 tahap diantaranya tahap Analysis, Design,

Development, Implementation dan Evaluation. Model pengembangan ADDIE tersebut memiliki hasil sebagai berikut.

Hasil pada tahap analysis yaitu susunan materi perbandingan sudah sesuai dengan KI dan KD, uraian materi dalam buku teks belum sepenuhnya sesuai dengan cakupan materi kompetensi dasar dalam silabus serta belum maksimal dalam memfasilitasi siswa belajar mandiri.

Hasil pada tahap design adalah silabus pendekatan realistik dan rancangan modul perbandingan berbasis realistik terdiri dari 4 kegiatan belajar. Pada rancangan modul terdapat karakteristik pendekatan realistik diantaranya yang pertama memuat penggunaan konteks yaitu memulai pembelajaran dengan masalah riil, dapat dilihat pada gambar berikut.

pendekatan realistik dan merancang modul berbasis realistik. Pada tahap development dilakukakan validasi modul yang telah selesai dirancang dan pada tahap implementation yang dilakukan adalah uji coba modul yang valid untuk melihat kepraktisan modul. Pada Tahap evaluation yaitu melakukan evaluasi formatif pada pelaksanaan tahap analysis, design, development,danimplementation.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar validasi, angket praktikalitas, dan pedoman wawancara.. Teknik analisis data dari instrumen validasi dan praktikalitas adalah persentase hasil penilaian terhadap seluruh aspek yang dinilai yang dikemukkan oleh Riduwan (2010: 89) , Sedangkan teknik analisis pedoman wawancara adalah deskriptif.

HASIL PENELITIAN

Pengembangan modul berbasis realistik pada materi perbandingan dalam pembelajaran matematika kelas VII SMPN 35 Padang dengan menggunakan model pengembangan ADDIE yaitu terdiri dari 5 tahap diantaranya tahap Analysis, Design,

Development, Implementation dan Evaluation. Model pengembangan ADDIE tersebut memiliki hasil sebagai berikut.

Hasil pada tahap analysis yaitu susunan materi perbandingan sudah sesuai dengan KI dan KD, uraian materi dalam buku teks belum sepenuhnya sesuai dengan cakupan materi kompetensi dasar dalam silabus serta belum maksimal dalam memfasilitasi siswa belajar mandiri.

Hasil pada tahap design adalah silabus pendekatan realistik dan rancangan modul perbandingan berbasis realistik terdiri dari 4 kegiatan belajar. Pada rancangan modul terdapat karakteristik pendekatan realistik diantaranya yang pertama memuat penggunaan konteks yaitu memulai pembelajaran dengan masalah riil, dapat dilihat pada gambar berikut.

(5)

Karakteristik pendekatan realistik yang kedua adalah pengunaan model yaitu sebagai jembatan antara matematika informal menuju matematika formal, dapat dilihat pada gambar berikut.

Karakteristik pendekatan realistik yang ketiga adalah pengunaan konstruksi siswa dapat dilihat pada gambar berikut.

Karakteristik pendekatan realistik yang keempat adalah interaktivitas yaitu proses interaksi antara siswa dan guru untuk mengkomunikasikan

pemecahan masalah, dapat dilihat pada gambar berikut.

Karakteristik pendekatan realistik yang kelima adalah intertwinement yaitu terintegrasi dengan topik lain, dapat dilihat pada gambar berikut.

Hasil pada tahapdevelopyaitu modul berbasis realistik pada materi perbandingan sangat valid dengan persentase 88,26%. Hal tersebut mengambarka bahwa seluruh aspek validitas yang dinilai pada modul Karakteristik pendekatan realistik

yang kedua adalah pengunaan model yaitu sebagai jembatan antara matematika informal menuju matematika formal, dapat dilihat pada gambar berikut.

Karakteristik pendekatan realistik yang ketiga adalah pengunaan konstruksi siswa dapat dilihat pada gambar berikut.

Karakteristik pendekatan realistik yang keempat adalah interaktivitas yaitu proses interaksi antara siswa dan guru untuk mengkomunikasikan

pemecahan masalah, dapat dilihat pada gambar berikut.

Karakteristik pendekatan realistik yang kelima adalah intertwinement yaitu terintegrasi dengan topik lain, dapat dilihat pada gambar berikut.

Hasil pada tahapdevelopyaitu modul berbasis realistik pada materi perbandingan sangat valid dengan persentase 88,26%. Hal tersebut mengambarka bahwa seluruh aspek validitas yang dinilai pada modul Karakteristik pendekatan realistik

yang kedua adalah pengunaan model yaitu sebagai jembatan antara matematika informal menuju matematika formal, dapat dilihat pada gambar berikut.

Karakteristik pendekatan realistik yang ketiga adalah pengunaan konstruksi siswa dapat dilihat pada gambar berikut.

Karakteristik pendekatan realistik yang keempat adalah interaktivitas yaitu proses interaksi antara siswa dan guru untuk mengkomunikasikan

pemecahan masalah, dapat dilihat pada gambar berikut.

Karakteristik pendekatan realistik yang kelima adalah intertwinement yaitu terintegrasi dengan topik lain, dapat dilihat pada gambar berikut.

Hasil pada tahapdevelopyaitu modul berbasis realistik pada materi perbandingan sangat valid dengan persentase 88,26%. Hal tersebut mengambarka bahwa seluruh aspek validitas yang dinilai pada modul

(6)

Tahap implement dilakukan uji coba modul berbasis realistik sudah valid dan wawancara untuk melihat aspek kepraktisan modul. Berdasarkan hasil uji coba, diperoleh hasil praktikalitas modul oleh guru adalah 97,77% dan hasil praktikalitas modul oleh siswa adalah 98,33%, sehingga modul berbasis realistik dikreterikan sangat praktis. Setelah uji coba coba modul berbasis realistik, kegiatan selanjutnya yang dilakukan adalah wawancara kepada guru dan siswa.

Hasil wawancara menunjukkan bahwa modul berbasis realistik sudah praktis baik dari aspek kemudahan pengunaan modul, waktu yang dibutuhkan lebih singkat, mudah diinterpretasi dan memiliki ekivalensi yang sama yaitu dapat dijadikan sebagai sumber belajar pada materi yang sama.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang dikemukakan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

1. Modul berbasis realistik pada materi perbandingan memiliki validitas yang sangat valid.

2. Modul berbasis realistik pada materi perbandingan memiliki praktikalitas yang sangat praktis KEPUSTAKAAN

Asyhar, Rayandra. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta:

Reverensi.

Daryanto. 2013. Inovasi Pembelajaran Efektif. Bandung:

Yrama Widya.

Pribadi, Benny A. 2011. Model Desain Sistem Pembelajaran.

Jakarta: Dian Rakyat.

Prastowo, Andi. (2011). Panduan Kreatif membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press.

Riduwan. 2012. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula.

Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Bandung: Alfabeta.

Wijaya, Ariyadi. 2012. Pendidikan Matematika Realistik.

Yogyakarta: Ghana Ilmu

Referensi

Dokumen terkait

Methodology  Clear and detailed description of methodology may consist of field work, sampling techniques, interview session, analysis ; lab work of different phases, experimental

TCA20株が,カルシウムイオン(Ca2+)やマグネ シウムイオン(Mg2+)といった2価の陽イオンを利用 してべん毛を回転させる世界初のべん毛モーターをもつ ことが明らかとなった1.TCA20株が分離された温泉 水は,湧き出る温泉中のカルシウムイオン量が牛乳並に 多い(約1,740 mg/L)弱アルカリ性塩化物泉として知 られている.