• Tidak ada hasil yang ditemukan

Value Norm Moral Judgement

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Value Norm Moral Judgement "

Copied!
145
0
0

Teks penuh

Penerapan pendidikan karakter di sekolah sangat penting untuk menciptakan karakter yang lebih melekat. Selain pembelajaran, pendidikan karakter dilaksanakan di MI Al-Ittihadul Islamiyah melalui pembiasaan terhadap nilai-nilai karakter yang baik di lingkungan sekolah.

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian 1.Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian a) Manfaat Teoritis

Melalui penelitian ini akan diperoleh hasil berupa perbaikan dalam penerapan pendidikan karakter yang selanjutnya diharapkan siswa dapat menerapkan nilai-nilai karakter dengan lebih baik. MI Al-Ittihadul Islamiyah merupakan salah satu Sekolah Dasar Islam di kota Mataram yang berkomitmen untuk melaksanakan pendidikan karakter.

Telaah Pustaka

Pendidikan Karakter

Pengertian Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, dalam hal ini meliputi aspek teori pengetahuan (kognitif), perasaan (feeling) dan tindakan (action). 16 Zubaedi, Merancang pendidikan karakter (konsep dan penerapannya di lembaga pendidikan), (Jakarta: PT. Adhitiya Andrebina Agung, 2015), hal.

Prinsip Pendidikan Karakter

Hal ini sesuai dengan penafsiran bahwa: “Hakikat makna simbolik atau pengetahuan moral adalah tindakan yang dipikirkan secara benar, yang harus dilakukan oleh seseorang secara sukarela” (yang merupakan inti dari makna etis atau pengetahuan moral adalah perilaku baik yang dilakukan oleh 20 Zubaedi, Rancangan Pendidikan Karakter (Konsepsi dan Penerapannya di Lembaga Pendidikan), (Jakarta: PT.. dengan sengaja, jadi pengetahuan moral adalah apa yang harus dilakukan secara sukarela).

Tujuan Pendidikan Karakter

Lingkungan keluarga, masyarakat dan sekolah memiliki peran yang terintegrasi dalam mencapai pendidikan karakter yang sempurna. Landasan hukum formal penyelenggaraan pendidikan karakter di Indonesia tentu saja konstitusi negara, Undang-Undang Dasar.

UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Dalam melaksanakan pendidikan karakter, pendidik juga harus mampu mengkaitkan nilai-nilai karakter dalam ranah afektif. 29 Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter (Konsepsi dan Penerapannya di Lembaga Pendidikan), (Jakarta: PT. Adhitiya Andrebina Agung, 2015), hal.

Desain Induk Pembangunan Karakter Bangsa tahun 2010

Sehingga pemanfaatannya juga memerlukan kerjasama semua pihak, baik di lingkungan sekolah, maupun kerjasama antara pihak sekolah dengan orang tua. patriotik), bangga menggunakan bahasa dan produk Indonesia, dinamis, pekerja keras dan etos kerja. Sudah selayaknya manusia Indonesia yang dibentuk melalui pendidikan karakter berkelanjutan dari tingkat taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi mampu mewujudkan integrasi nilai-nilai karakter yang terkandung dalam prinsip-prinsip empat latihan tersebut di atas.

Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter, Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional

Mengintegrasikan pendidikan karakter ke dalam manajemen pendidikan merupakan upaya pemerintah untuk mengembangkan karakter positif peserta didik. 33Abdul Wahid, “Memasukkan Pendidikan Karakter ke Dalam Pembelajaran Di Madrasah Diniyah”, Jurnal Tarbawi, Volume 15, Nomor 1, Juni 2018, hlm.

Pendidikan Karakter yang Ideal di Sekolah

Salah satu upaya dalam pelaksanaan pendidikan karakter adalah pengenalan nilai-nilai sosial kepada siswa. 39 Zubaedi, Desain pendidikan karakter (Konsep dan implementasinya di lembaga pendidikan), (Jakarta: PT. Adhitiya Andrebina Agung, 2015), hal. 41 Zubaedi, Desain pendidikan karakter (Konsep dan implementasinya di lembaga pendidikan), (Jakarta: PT. Adhitiya Andrebina Agung, 2015), hal.

Pendidikan karakter di sekolah akan sia-sia jika orang tua tidak membiasakan diri dengan nilai-nilai karakter yang biasa mereka terapkan di sekolah. Metode ini digunakan untuk mendapatkan data yang akurat dan lengkap mengenai “Permasalahan Pelaksanaan Pendidikan Karakter di MI Al-Ittihadul Islamiyah Ampenan”. Data yang akan diperoleh melalui metode ini berkaitan dengan kesulitan dalam mengimplementasikan pendidikan karakter di MIS Al-Ittihadul Islamiyah.

Sistematika Pembahasan

Sejarah Singkat MI Al-Ittihadul Isamiyah

Pada awal berdirinya, madrasah ini bernama madrasah arab yang didirikan oleh jamaah arab ampenan yang berdomisili di kawasan kota melayu ampenan dan berdiri di atas tanah seluas 743 meter persegi yang merupakan tanah wakaf jamaah arab. Pada awal pendiriannya, madrasah ini khusus diperuntukkan bagi masyarakat Arab yang pada saat itu sangat membutuhkan pendidikan agama yang menjadi modal dalam perkembangan kehidupan sehari-hari. Fakta bahwa masyarakat Arab pada masa itu pada umumnya lebih mengutamakan kehidupan untuk menyebarkan ajaran Islam.

Ketika madrasah ini berdiri, langsung disambut dengan antusiasme yang luar biasa oleh jamaah arab lainnya, baik jamaah arab di Ampenan, Mataram, Cakranegara, Lombok Tengah bahkan Lombok Timur. Pesatnya perkembangan zaman lambat laun membuka diri bagi kepentingan suku-suku lain di luar jemaah Arab. Kawasan Madrasah Al-Ittihadul Islamiyah Ampenan ini terletak di Mataram tepatnya di Jalan Lumba-Lumba no. 7.

Data Madrasah 70

Mahasiswa merupakan komponen yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dalam suatu institusi. Jumlah siswa MI Al-Ittihadul Islamiyah Mataram berdasarkan golongan dan jenis kelamin tahun pelajaran 2019/2020.

Keadaan Sarana dan Prasarana MI Al-Ittihadul Islamiyah Ampenan

Dari tabel di atas terlihat bahwa sarana dan prasarana di MI Al-Ittihadul Islamiyah Ampenan memiliki daya tampung yang cukup sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang berlangsung di luar kelas dan dimaksudkan untuk membantu perkembangan peserta didik sesuai dengan kemungkinan kebutuhan, bakat, dan minatnya melalui kegiatan yang diselenggarakan secara khusus oleh pendidik atau tenaga kependidikan yang memiliki keterampilan dan kewenangan di sekolah.

Bentuk Penerapan Pendidikan Karakter di MI Al-Ittihadul Islamiyah Ampenan

Penerapan Pendidikan Karakter dalam Manajemen Sekolah

Sesuai dengan hasil observasi yang dilakukan, pelaksanaan pendidikan karakter di MI Al-Ittihadul Islamiyah Ampenan sudah terlihat dari beberapa aktivitas siswa yang mencerminkan nilai-nilai karakter yang baik. Implementasi pendidikan karakter dalam kegiatan pembelajaran dijelaskan oleh sutradara, bahwa RPP yang dikembangkan oleh guru mengandung nilai-nilai karakter yang berbeda-beda. Selain itu, dalam hal pelaksanaan pendidikan karakter, saya selalu membuat peraturan yang disepakati bersama oleh seluruh siswa.

Dari hasil wawancara dengan kepala sekolah, peneliti mendapatkan hal yang sama terkait kegiatan pembelajaran di kelas, berikut disampaikan; Hasil observasi peneliti terhadap kegiatan pembelajaran bahwa guru dalam kegiatan pembelajaran memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa agar bersemangat mengikuti pembelajaran. Dalam diri seorang peserta didik, guru sebagai pendidik harus memiliki kemampuan pedagogik yang baik agar pembelajaran dapat berlangsung dengan baik, termasuk dalam penerapan pengajaran karakter dalam kegiatan pembelajaran.

Penerapan Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler

Kemudian guru menyampaikan sebagian materi yang dipelajari siswa minggu lalu dan menyampaikan materi yang akan dipelajari. Dalam memberikan pertanyaan pada saat pembukaan kegiatan pembelajaran kepada siswa, guru memiliki tujuan agar siswa termotivasi untuk mengembangkan nilai-nilai agama dan tanggung jawab pada dirinya sendiri. Dalam pengenalan nilai-nilai karakter, guru memulai dengan menyusun RPP yang memuat nilai-nilai karakter, hal ini sesuai dengan tab RPP yang telah peneliti lihat.

Informan : Kami sudah mencoba pendidikan karakter dalam segala bentuk penerapannya, walaupun sudah ada peraturan di sekolah, kami juga memasukkannya dalam pembelajaran dan kami maksimalkan dalam kegiatan santai. Informan : Kami mengharapkan adanya sinergi antar warga sekolah dalam pelaksanaan pendidikan karakter dan kesadaran akan pentingnya pendidikan karakter. Penerapannya di luar kegiatan pembelajaran diharapkan mampu mereduksi kegiatan kurang positif yang mungkin terjadi.

Dampak Penggunaan Gadget

Hal lain yang juga menjadi kendala sekolah dalam mengimplementasikan pendidikan karakter di sekolah adalah status kepemilikan gadget. Mengingat keberhasilan implementasi pendidikan karakter, tidak hanya tanggung jawab sekolah, tetapi kerjasama dengan orang tua siswa juga diperlukan. Banyak anak yang kecanduan game dan internet yang diberikan oleh orang tuanya, jam kerjanya di sekolah tidak fokus, malas dan sebagainya.

Kami berharap para orang tua juga mendukung program pembentukan karakter dengan membentuk kebiasaan yang baik di rumah. Informan: Status memiliki gadget atau sejenisnya jelas membuat siswa tidak bisa mengontrol aktivitasnya di rumah dengan baik.

Meningkatkan Profesionalisme Guru

Upaya lain juga dilakukan melalui peningkatan kerjasama antara sekolah dan orang tua, yaitu dengan terus mendukung pelaksanaan pendidikan karakter. Dalam hal ini peneliti melihat beberapa upaya yang dilakukan pihak sekolah untuk mengurangi dampak negatif penggunaan gawai terhadap karakter siswa. Informan : Untuk mengurangi dampak dari penggunaan gadget itu sendiri, kami mulai dengan upaya kecil yaitu mengontrol siswa tentang perilaku siswa yang buruk, seperti mengikuti gaya bicara yang kurang baik yang mereka dapatkan dari penggunaan gadget, jika kami menemukan hal seperti itu, kami tidak memperingatkan dan mengingatkan mereka.

Jadi semua guru disini melakukan hal yang sama, selain itu kami juga mengingatkan siswa untuk membatasi jam penggunaan gadget dengan menyampaikan bahaya penggunaan gadget terlalu lama. Dari hasil konservasi dan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan gadget dapat mempengaruhi penerapan pendidikan karakter terutama dengan menggeser nilai-nilai karakter bangsa yang diperoleh siswa dengan bermain gadget. Hal ini terlihat dari siswa yang mendengarkan lagu dewasa dan berperilaku seperti bintang idolanya, tidak sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia. Pada bab pembahasan ini, peneliti akan memaparkan atau memaparkan beberapa hasil mengenai analisis kesulitan dalam mengimplementasikan pendidikan karakter di MI Al-Ittihadul Islamiyah Ampenan Hasil yang peneliti yakini dalam pembahasan ini adalah sebagai berikut:

Penerapan Pendidikan Karakter di MI Al-Ittihadul Islamiyah

Hal-hal buruk tersebut kemudian terbawa ke sekolah dan mempersulit siswa untuk menjadi siswa yang patuh terhadap peraturan. Pembentukan karakter tidak hanya menjadi tugas guru sekolah, tetapi juga membutuhkan kerjasama semua pihak, baik itu kerjasama antara orang tua maupun kerjasama dengan masyarakat sekitar untuk membentuk lingkungan yang berkarakter. Menurut J.L Gillin dan J.P Gillin mengatakan bahwa masyarakat adalah sekelompok orang yang tersebar dan mempunyai kesamaan adat istiadat, tradisi, sikap dan perasaan kesatuan yang saling berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang berkesinambungan dan terikat. oleh kesamaan identitas ras.

Masyarakat juga dapat diartikan sebagai kumpulan individu yang hidup bersama sebagai satu kesatuan besar yang saling membutuhkan, memiliki ciri yang sama sebagai lingkungan sosial dimana para anggotanya memiliki kepentingan yang sama dan berinteraksi sesuai dengan kepentingan bersama tersebut. Akan tetapi dalam masyarakat juga terdapat hal baik dan buruk, dimana kedua hal tersebut dapat mempengaruhi perkembangan seorang anak didik dalam masa tumbuh kembangnya, apalagi jika kedua hal tersebut berkaitan dengan prestasi belajar anak.

  • Kepala Sekolah
  • Guru Kelas
  • Siswa

Apa saja kendala Sekolah dalam Penerapan pendidikan Karakter?

  • Kepala Sekolah
  • Guru Kelas
  • Pembina Ekstrakurikuler
  • Siswa

Bagaimana upaya sekolah dalam penerapan pendidikan karakter?

  • Kepala Sekolah
  • Pembina Ekstrakurikuler
  • Siswa

Bagaimana bentuk penerapan pendidikan karakter di MI Al- Ittihadul Islamiyah?

Informan : Selama ini kami belum mendapatkan pelatihan khusus tentang bagaimana mengimplementasikan pendidikan karakter sendiri, selama ini guru hanya mendapatkan sosialisasi. Informan : Kami sudah mencoba pendidikan karakter dalam segala bentuk implementasinya, meskipun sudah ada peraturan di sekolah, kami memasukkan itu juga. Setelah itu peneliti melanjutkan agenda dengan mengamati bentuk pelaksanaan pendidikan karakter siswa, peneliti melihat bahwa program yang dilaksanakan bertujuan untuk membentuk karakter siswa.

Setelah melihat bentuk implementasi pendidikan karakter, peneliti kemudian melanjutkan agenda bagaimana implementasi pendidikan karakter dalam pembentukan karakter siswa. Kegiatan : Kendala dalam pelaksanaan pendidikan karakter Pada hari Selasa tanggal 07 Juli 2020, peneliti kembali ke sekolah untuk melanjutkan kegiatan observasi dengan agenda mengamati kendala yang dihadapi guru dalam menumbuhkan perilaku disiplin pada siswa. Peneliti melihat berbagai kendala yang dihadapi dalam membangun karakter, sebagian besar faktor yang mempengaruhi kendala yang terjadi dalam pelaksanaan pendidikan karakter di MI Al-Ittihadul Islamiyah adalah perilaku siswa yang acuh tak acuh terhadap tata tertib sekolah, kurangnya komunikasi yang baik. antara guru dan siswa karena kebanyakan kondisi siswa tidak bersemangat, malas memperhatikan karena kecanduan gadget.

9  Foto kegiatan di lingkungan MI Al-Ittihadul  Islamiyah Ampenan
9 Foto kegiatan di lingkungan MI Al-Ittihadul Islamiyah Ampenan

PMII

Gambar

9  Foto kegiatan di lingkungan MI Al-Ittihadul  Islamiyah Ampenan

Referensi

Dokumen terkait

As might be expected, a large majority of tertiary graduates working in jobs for which their own or a higher level and their own or a related field of education was considered