• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Implementation of an Integrated Islamic-Based Primary School Curriculum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "View of Implementation of an Integrated Islamic-Based Primary School Curriculum"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

This is an open access article under the CC BY-SA 4.0 All rights reserved

Implementasi Kurikulum Sekolah Dasar Berbasis Islam Terpadu

1Pratama Ananda Ayu Nur Fadhilah, 2Nursahid 3Khuriyah Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta, Indonesia

1[email protected]

2[email protected]

*3[email protected] *Corresponding author)

Abstract

This study aims to describe the implementation of an integrated Islamic-based curriculum in elementary schools. The research method is a case study research. Data collection techniques use interviews, observation and documentation. The participants in this research were teachers at SDIT Nur Hidayah Surakarta. The data analysis technique uses triangulation. The results of this research show that curriculum development in integrated Islamic elementary schools is internalized in each learning process through planning, implementation and evaluation.

Keywords: integrated islam, curriculum implementation, elementary school

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan implementasi kurikulum berbasis islam terpadu di Sekolah Dasar. Metode penelitian merupakan sebuah penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Partisipan penelitian ini adalah guru di SDIT Nur Hidayah Surakarta. Teknik analisis data menggunakan triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan kurikulum pada sekolah dasar islam terpadu diinternalisasikan pada setiap proses pembelajaran dilakukan melalui perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

Kata kunci: islam terpadu, implementasi kurikulum, sekolah dasar

Pendahuluan

Kurikulum merupakan keseluruhan aspek pembelajaran yang tentunya mempunyai komponen dan prosedur komprehensif sehingga tujuan pembelajaran yang direncanakan akan berjalan dengan baik dan tercapai sesuai target yang diinginkan.

(Irja, P, P & Aristophan F. 2019). Terdapat keajaiban dalam keberagaman kurikulum pendidikan, yang membentuk fondasi penting bagi proses belajar-mengajar. Sebuah kurikulum menggambarkan alur pembelajaran yang terdiri dari beberapa elemen yang saling terkait. Tujuan pembelajaran menjadi pusat dari segalanya atau sebuah panduan yang jelas tentang apa yang ingin dicapai dari proses pendidikan (Darwisyah dkk., 2020). Di sepanjang jalan, terdapat materi pembelajaran yang dipilih dengan cermat, menyesuaikan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Pendekatan atau metode pembelajaran menjadi alat yang memandu pengajaran, memastikan bahwa materi disampaikan dengan cara yang paling efektif kepada siswa. Namun, sebuah kurikulum tidak hanya tentang apa yang diajarkan, tetapi juga tentang bagaimana kemajuan siswa dinilai. Evaluasi dan penilaian memainkan peran penting, memberikan wawasan

Received:

15/11/2023 Accepted:

9/12/2023 Published:

10/12/2023

(2)

JUDIKDAS: Jurnal Ilmu Pendidikan Dasar Indonesia e-ISSN: 2809-4085

Volume 3 No. 1 (2023) p-ISSN: 2809-8749

Konteks pembelajaran, termasuk lingkungan fisik dan sosial di mana pembelajaran terjadi, juga memberikan warna tersendiri dalam proses belajar-mengajar. Dengan mengintegrasikan semua komponen ini dalam sebuah prosedur yang komprehensif, kurikulum memastikan bahwa pendidikan tidak hanya menjadi serangkaian pelajaran, tetapi sebuah perjalanan yang terstruktur dan terukur. Ini menciptakan fondasi yang kokoh bagi siswa untuk mencapai potensi penuh mereka sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam dunia pendidikan.

Kurikulum sebagai salah satu komponen pendidikan sangat berperan dalam mengantarkan pada tujuan pendidikan yang diharapkan (Sujana, 2019). Untuk itu kurikulum merupakan kekuatan utama yang mempengaruhi dan membentuk proses pembelajaran. Kesalahan dalam penyusunan kurikulum akan kegagalan suatu pendidikan dan penzaliman terhadap peserta didik. (Fajri Ismail, 2018). Kurikulum dalam pengembangan Sekolah Islam Terpadu sangat berperan dalam penggambaran konsep keterpaduannya. Seluruh sekolah Islam terpadu yang tersebar di Indonesia telah memiliki kurikulum khas Sekolah Islam terpadu. Kurikulum pada sekolah Islam terpadu tersebut dinamakan dengan (kurikulum ke-Islam Terpadu-an), merupakan kurikulum yang telah dirumuskan oleh pengurus pusat Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) lewat musyawarah nasional, dan telah disetujui oleh dewan pembina untuk kemudian diteruskan dan harus diterapkan oleh seluruh sekolah yang bergabung dalam jaringan sekolah Islam terpadu (Mohamad R., Istikomah., dkk. 2019).

Sebagai organisasi pendidikan yang berskala nasional JSIT Indonesia mempunyai kurikulum tersendiri yang menjadi identitas sekolah Islam terpadu dibawah payung JSIT (Abidin dkk., 2022). Semua sekolah atau satuan pendidikan yang menjadi anggota JSIT juga menerapkan kurikulum dengan muatan yang khas yang didesain oleh JSIT pusat dan disosialisasikan ke daerah-daerah untuk dipergunakan sebagai kurikulum standar JSIT. Dalam Portal JSIT Indonesia, keberadaan Sekolah Islam Terpadu (SIT) dijelaskan bahwa semangat SIT yang ada dalam program pendidikan berupaya mengimplementasikan konsep pendidikan Islam berlandaskan Al-Quran dan As- Sunnah. Konsep tersebut diimplementasikan secara akumulatif melalui proses pembudayaan, pewarisan dan pengembangan ajaran agama Islam, budaya dan peradaban Islam dari generasi ke generasi, secara syumuliyah, terpadu dan utuh bukan parsial (juz’iyah), tetapi secara integral dan melawan pemahaman sekuler dan dikotomik. Wujud nyata dari SIT dalam praktek pembelajarannya berupaya menerapkan penyelenggaraan pendidikan dengan memadukan pendidikan umum dan pendidikan agama, menjadi satu jalinan kurikulum (Zainal A., Dkk, 2022).

Sekolah Islam terpadu merupakan sekolah yang bangunan kerangka kurikulumnya mencoba untuk memadukan secara maksimal antara keilmuan agama dan keilmuan umum, keterpaduan ini secara gamblang dapat diaplikasikan dalam proses pembelajaran di kelas, yang senantiasa mencoba untuk memasukkan nilai-nilai luhur Islam dalam setiap mata pelajaran dengan cara dan model pembelajaran yang inovatif. Sekolah Islam terpadu melakukan pengembangan kurikulum dengan cara

(3)

JUDIKDAS: Jurnal Ilmu Pendidikan Dasar Indonesia e-ISSN: 2809-4085

Volume 3 No. 1 (2023) p-ISSN: 2809-8749

memadukan Kurikulum Pendidikan Nasional (Kemendiknas), dan kurikulum pendidikan agama Islam yang ada di Kementerian Agama (Kemenag), kemudian ditambah dengan kurikulum hasil kajian Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT).

(Fadhlina Harisnur & Suriana, 2021).

Tahap-tahap implementasi kurikulum Jejaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) meliputi perencanaan program, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi kurikulum (Anim Purwanto, 2022). Salah satu cara penerapan kurikulum Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) adalah memasukkan nilai-nilai Islami pada semua mata pelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik (Robingatin, 2015). Oleh sebab itu, seorang pendidik harus mempunyai pengetahuan yang luas dan perlu mamahami strategi mengajar, sehingga tercapai tujuan pendidikan. Implementasi Kurikulum Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) dilakukan dengan dua cara yakni, pertama, memasukan nilai-nilai ajaran islam melalui pembalajaran secara formal, untuk melekatkan antara ajaran islam dengan ilmu yang diajarkan menurut kurikulum. Kedua, kegiatan pembelajaran melalui program-program sekolah dan muatan lokal (MULOK). (Siti Robingatin, 2015).

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu dilakukan kajian lebih mendalam tentang Implementasi Kurikulum seperti apakah yang telah di tetapkan oleh JSIT (Jaringan Sekolah Islam Terpadu) untuk merealisasikan tujuan sebagai Lembaga yang memadukan pendidikan umum dan pendidikan agama, menjadi satu jalinan kurikulum. Maka dari itu, peneliti melakukan kajian khusus terhadap Implementasi Kurikulum Sekolah Dasar Berbasis Islam Terpadu, yang secara khusus penulis memilih melakukan penelitian di SD Islam Terpadu Nur Hidayah Surakarta.

Metode Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan teknis analisis data kualitatif. Analisis data kualitatif merupakan proses berkelanjutan yang membutuhkan refleksi terus menerus terhadap data dan berlangsung selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data (W.Creswell, 2013). Subjek pada peneilitan ini ialah SDIT Nur Hidayah Surakarta.

pemilihan SDIT Nur Hidayah Surakarta sebagai subjek penelitian karena sekolah tersebut merupakan sekolah dasar Islam Terpadu Pertama yang didirikan di Surakarta dan ada hal yang menarik dengan perpaduan kurikulum pendidikan umum dan pendidikan agama yang menjadi ciri khas sekolah. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selanjutnya data yang diperoleh dianalisa melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, verifikasi data, uji keabsahan data dan kesimpulan.

Hasil dan Pembahasan

SDIT Nur Hidayah Surakarta adalah sekolah yang berbasis Islam. Hal ini ditunjukkan dengan konsistensinya menegakkan nilai-nilai keislaman disetiap kurikulum yang diterapkan. Tidak hanya sekedar memasukkan nilai-nilai Islami berupa

(4)

JUDIKDAS: Jurnal Ilmu Pendidikan Dasar Indonesia e-ISSN: 2809-4085

Volume 3 No. 1 (2023) p-ISSN: 2809-8749

memberikan tambahan program-program yang terdapat nilai-nilai keislamannya. SDIT Nur Hidayah Surakarta mempunyai sejumlah 24 kelas. Proses kegiatan belajar mengajar dimulai pada pukul 07.00 WIB sampai pukul 15.30 WIB.

Perencaan kurikulum Islam Terpadu di SD IT Nur Hidayah Surakarta dirancang sesuai buku panduan dari kurikulum umum (kurikulum Merdeka) dan kurikulum JSIT (Jaringan Sekolah Islam Terpadu) yang dimana terdapat standar mutu yang ada muatan-muatan yang ditambahkan ke dalam capaian pembelajaran yang ada dikurikulum Merdeka dengan menambahkan nilai-nilai keislaman pada Semua mata Pelajaran dan disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Dari kurikulum menyusun draft kurikulum terlebih dahulu setelah itu didiskusikan dengan tim pengembang kurikulum yang terdiri dari perwakilan guru, komite, pengawas dinas dan yayasan.

Setelah draftnya jadi di presentasikan ke Yayasan baru ke dinas Pendidikan, ketika sudah disetujui maka terbentuklah dokumen kurikulum. Diawal tahun ajaran baru mengadakan Workshop dengan tim pengembang kurikulum dari perwakilan guru, komite, pengawas dinas, Yayasan. Dan setiap guru diminta untuk menyiapkan perangkat pembelajaran termasuk membuat buku paket semua mata Pelajaran untuk peserta didik yang sesuai dengan kurikulum yang sudah dirancang diawal tahun pembelajaran untuk kegiatan pembelajaran satu tahun kedepan.

Pelaksanaan kurikulum Islam Terpadu di SD IT Nur Hidayah Surakarta dilakukan disetiap harinya. Sebelum masuk kelas peserta didik bersalaman dengan guru, kegiatan belajar dimulai setelah peserta didik melakukan pembiasaan keislaman berupa do’a serta tahfidz pagi untuk menambah hafalan al-qur’an dan tausiyah dari wali kelas, pada istirahat jam pertama peserta didik melakukan sholat dhuha, sebelum istirahat jam kedua peserta didik melakukan hafalam hadist dan do’a keseharian serta tausiyah dari wali kelas, sebelum pulang sekolah terdapat tausiyah dari wali kelas, serta di setiap mata pelajaran terdapat nilai-nilai keislamannya sendiri dan setiap harinya terdapat target BPI (Bina Karakter Anak-anak) dengan serangkaian jadwal serta pembiasaan keislaman yang diterapkan oleh SDIT Nur Hidayah Surakarta yang diharapkan mampu membentuk karakter kepribadian yang kuat, kokoh dan mantap dalam diri peserta didik. Pada setiap minggunya di hari jumat peserta didik membaca surat al kahfi/al ma’tsurat bersama dilanjut jumat barokah, potong kuku, infaq, serta terdapat pengecekan dari wali kelas mengenai kegiatan keislaman yang dilakukan oleh peserta didik, dan dihari sabtunya peserta didik melakukan dzikir bersama.

Evaluasi kurikulum Islam Terpadu di SD IT Nur Hidayah Surakarta dilaksanakan dengan cara mengadakan rapat. Terdapat rapat evaluasi lingkup kecil yaitu melalui kelompok belajar guru dan rapat evaluasi dari guru pamong dari setiap kelompok- kelompok belajar guru yaitu program kegiatan belajar kelompok guru yang setiap kelompoknya terdapat beberapa guru dan guru pamong yang diambil dari guru penggerak yang sudah sertifikasi dan juga guru tetap yayasan yang bertugas mendampingi guru-guru dalam kelompoknya mulai dari perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran sampai pada evaluasi pembelajaran. Program yang sudah terlaksana salah satunya Open class (guru mengajar diobservasi oleh guru-guru yang lainnya yang satu kelompok untuk mengetahui kekurangannya/kelebihannya termasuk pada perangkat-perangkat pembelajarannya) sebelum mengajar guru yang open class mengeshare semua perangkat pembelajaran terlebih dahulu kepada kelompoknya, supaya bisa didiskusikan sebelum menghadapi peserta didik apakah ada

(5)

JUDIKDAS: Jurnal Ilmu Pendidikan Dasar Indonesia e-ISSN: 2809-4085

Volume 3 No. 1 (2023) p-ISSN: 2809-8749

kekurangan/tidak. dan terdapat rapat evaluasi lingkup besar yaitu rapat evaluasi bulanan yang dilakukan 2 kali pertemuan pada minggu pertama dan minggu ke tiga, yang dihadiri oleh semua guru dan karyawan. Dan setiap peserta didik mempunyai 4 hasil belajar (raport) diantaranya raport akademik, raport projek, raport hafalan al- qur’an, do’a dan hadist serta raport kepribadian.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di SD Islam Terpadu Nur Hidayah Surakarta yang mengkaji tentang Implementasi Kurikulum Sekolah Dasar Berbasis Islam Terpadu maka disimpulkan bahwa penerapan kurikulum yang meliputi tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang di sesuaikan dengan buku panduan dari kurikulum umum (kurikulum Merdeka) dan kurikulum JSIT (Jaringan Sekolah Islam Terpadu). Dengan penggabungan dua kurikulum tersebut maka dapat mengimplementasikan konsep pendidikan Islam berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah dengan menerapkan nilai-nilai keislaman.

Referensi

Anim Purwanto. (2022). Pengembangan Kurikulum Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) di Sekolah Dasar Islam Terpadu. Jurnal Basicedu, Vol.6 (1): 337-340

Fajri Ismail. (2018). Pelaksanaan Kurikulum JSIT (Jaringan Sekolah Islam Terpadu) Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-Furqon Palembang. Jurnal MUADDIB: Studi Kependidikan dan Keislaman, Vol.08 (01): 26

Fadhlina H & Suriana. (2021). Pengembangan Kurikulum Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Untuk Sekolah/Madrasah. Jurnal Genderang Asa: Journal Of Primary Education. Vol. 2 (2):62-63

Mohamad, R., Istikomah., Choirun, N, A., & Imam F. (2019). Desain Kurikulum Sekolah Islam Terpadu (Studi Kasus di SMPIT Insan Kamil Sidoarjo). Jurnal Al-Tanzim:

Jurnal Mnajemen Pendidikan Islam. Vol.03 (02):55

Zainal, A., Tobibatussaadah., Walfajri., & Agus, T, N. (2022). Kontribusi Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) dalam Pengembangan Pendidikan Islam di Indonesia. Jurnal Tapis: Jurnal Penelitian Ilmiah, Vol. 6 (2):126

Irja, P, P., & Aristophan, F. (2019). Penerapan Kurikulum Terpadu Sebagai Model Pembinaan Karakter Siswa (Studi Di Smp It Raudhatul Ulum Sakatiga Inderalaya).

Jurnal TADRIB: Jurnal Pendidikan Agama Islam. Vol.5 (2) :223

Siti Robingatin. (2015). Implementasi Kurikulum Jaringan Sekolah Islam Terpadu Di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu. Jurnal Syamil, Vol 3 (1): 129-146 W.Creswell, J. (2013). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed.

(A. Fawaid, Ed.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar: 274.

Darwisyah, D., Rosadi, K. I., & Ali, H. (2020). Berfikir Kesisteman dalam Perencanaan dan Pengembangan Pendidikan Islam. Jurnal Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial, 2(1), 225-237.

(6)

JUDIKDAS: Jurnal Ilmu Pendidikan Dasar Indonesia e-ISSN: 2809-4085

Volume 3 No. 1 (2023) p-ISSN: 2809-8749

Pendidikan Dasar, 4(1), 29-39.

Abidin, Z., Tobibatussaadah, T., Walfajri, W., & Nawa, A. T. (2022). Kontribusi Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) dalam Pengembangan Pendidikan Islam di Indonesia. Tapis: Jurnal Penelitian Ilmiah, 6(2), 118-131.

Robingatin, S. (2015). Implementasi Kurikulum Jaringan Sekolah Islam Terpadu di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu. SYAMIL: Jurnal Pendidikan Agama Islam (Journal of Islamic Education), 3(1).

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini adalah (1) SMP IT Ibnu Abbas Klaten merupakan salah satu sekolah yang berbasis boarding school dimana sekolah tersebut menggunakan model

Data penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemahaman guru sekolah dasar se Pekanbaru tentang implementasi kurikulum 2013 termasuk ke dalam kategori cukup dengan

Dalam penelitian ini, peneliti mencoba untuk mengetahui bagaimana implementasi guru yang telah menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dalam pengajaran bahasa Inggris dan

terkait dengan kompetensi pedagogik, kesiapan guru, dan pelaksanaan penilaian, yang harus diisi oleh responden yaitu guru kelas I dan IV yang melaksanakan Kurikulum

terkait dengan kompetensi pedagogik, kesiapan guru, dan pelaksanaan penilaian, yang harus diisi oleh responden yaitu guru kelas I dan IV yang melaksanakan Kurikulum

Ada beberapa fungsi dari administrasi kurikulum di antaranya sebagai berikut meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya kurikulum, pemberdayaan sumber maupun komponen kurikulum

Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan hasil bahwa beberapa bentuk inovasi pembelajaran oleh wakil kepala sekolah bidang kurikulum di SMA IT Nurul ‘Ilmi Jambi adalah: menerapkan

Tidak terkecuali di Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Negeri PTKIN, pembahasan geopolitik tersebut harus disampaikan dalam suatu materi yang terpadu dengan kesesuaian terhadap kurikulum