• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS MAHASISWA MELALUI METODE SELF-ASSESSMENT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS MAHASISWA MELALUI METODE SELF-ASSESSMENT"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

235

P- ISSN: 0216–7794 & E-ISSN: 2745–6447 Volume 21 Nomor 2 Juli 2023

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS MAHASISWA MELALUI METODE SELF-ASSESSMENT

Waliyudin1, Annisah2

1Universitas Muhammadiyah Bima, 2STKIP Taman Siswa Bima (11 point)

Corresponding Author: Waliyudin, E-mail: waliyudinkhalik@gmail.com

ARTICLE INFO Article history:

Received 28, Januari,

2023 Revised 10, Juli, 2023

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah menerapkan metode self-assessment untuk meningkatkan kemampuan menulis mahasiswa pada mata kuliah Intermediate Writing. Penelitian ini menggunakan metode pre-experimental dengan one group pre and post test design. Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris STKIP Taman Siswa Bima. Sampel pada penelitian ini adalah satu kelas yang mendapat perlakuan dengan menggunakan metode self-assessment. Sampelnya adalah semester II tahun pelajaran 2021/2022 yang terdiri dari 22 mahasiswa pada kelas mata kuliah Intermediate Writing.

Pengambilan data dilakukan melalui beberapa langkah antara lain: a) pre-test dengan menggunakan tes essay, b) menilai kemampuan menulis mahasiswa dengan menggunakan metode self-assessment, c) post-test dengan menggunakan tes essay. Dalam pelaksanaan penelitian ini mahasiswa menulis 5 jenis teks, seperti teks deskriptif, opini, instruksi, recount, dan naratif.

Mahasiswa menulis, menilai, dan mengevaluasi hasil tulisan mereka sendiri sebanyak 11 kali dengan menggunakan metode self-assessment.

Kata Kunci: Kemampuan menulis mahasiswa, metode self-assessment.

How to Cite :

DOI :

Journal Homepage :

This is an open acc ess article under the CC BY SA license :

PENDAHULUAN

M

enulis adalah keterampilan yang produktif dan membutuhkan tingkat akurasi yang tinggi. Banyak guru bahasa setuju bahwa menulis merupakan keterampilan bahasa yang paling

(2)

236

sulit untuk dipelajari dibandingkan dengan keterampilan bahasa lainnya1. Oleh karena itu, menulis merupakan keterampilan bahasa yang paling sulit untuk diajarkan, dan bahkan untuk dinilai,

Menulis adalah salah satu mata kuliah di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris yang harus dikuasai oleh mahasiswa. Matakuliah ini merupakan salah satu mata kuliah bahasa Inggris yang tergolong sulit. Hal ini dikarenakan untuk menguasainya, mahasiswa harus mampu memiliki pemahaman mengenai komponen menulis seperti mahasiswa harus mampu menggembangkan ide mereka ke dalam paragraf, menyusun ide menjadi kalimat yang baik, menggunakan kosa kata yang benar, menyusun kalimat dan memberikan tanda baca dengan baik, serta menempatkan kalimat dalam sistem tata bahasa yang benar2.

Komponen menulis adalah panduan bagi mahasiswa untuk menghasilkan paragraf yang baik. Dengan menguasai komponen tersebut, mahasiswa dapat membangun tulisan mereka dengan cara yang baik. Dan, untuk mencapainya, pengajar harus memberikan penilaian yang baik untuk mengevaluasi hasil tulisan tersebut. Sebab, penilaian adalah komponen kunci dari pembelajaran. Ketika mahasiswa dapat mengetahui bagaimana mereka belajar di kelas melalui penilaian dan evaluasi,maka mereka dapat menentukan apakah mereka memahami materi pelajaran atau tidak3. Penilaian merupakan bagian integral dari siklus belajar-mengajar, yang mempengaruhi dan mengkomunikasikan kurikulum4. Penilaian adalah suatu proses yang mencakup domain yang jauh lebih luas dalam kompetensi umum dari semua keterampilan bahasa5.

Penilaian terbagi menjadi beberapa kategori seperti; a) penilaian informal dan formal, b) penilaian formatif dan sumatif, c) penilaian tradisional dan alternatif. Semua kategori penilaian tersebut akan digunakan berdasarkan tujuan pembelajaran, kebutuhan dan situasi mahasiswa, dan kompetensi pembelajaran dari proses belajar mengajar6. Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa penilaian adalah rangkaian proses untuk mengukur prestasi belajar bagi siswa atau pelajar.

Penilaian pada mata kuliah writing memungkinkan mahasiswa untuk mengetahui, mengevaluasi, dan merevisi kesalahan atau masalah pada paragraf yang mereka tulis. Artinya, mereka harus aktif dan bertanggung jawab terhadap proses belajarnya sendiri. Dengan mengetahuinya mahasiswa dapat membuat paragraf yang lebih baik, dan juga memberikan dampak yang baik untuk proses belajar mengajar di kelas. Salah satu penilaian yang cocok diterapkan untuk

1 Nodoushan, Mohammad Ali Salmani. (2014). Assessing Writing: A Review of the Main Trends. Journal SIELE.

Vol. 1. No. 2. ISSN.

2 Kurniatun, Dewi. (2017). Authentic Assessment in Writing Class for the Students of 11th Grade in SMA AL Firdaus and SMAn 2 Sukoharjo. Thesis. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

3 Harrison, C., Lee, C., Marshal, B. (2003). Assessment for learning: putting it into practice. Berkshire: Open University Press.

4 Purwanti, Theresia Tuti. 2015. The implementation of self-assessment in writing class: a case study at STBA LIA Jakarta. TEFLIN Journal, Volume 26. Number 1.

5 Naeni J. 2011. Self-Assessment and the Impact on Language Skills. Educational Research.

6 Mulia, Desmizar. (2019). Teachers’ Assessment Types in English Classroom. Thesis. Ar-Raniry State Islamic University.

(3)

237

menjangkau semua itu adalah metode penilaian diri atau self-assessment. Self-assessment adalah proses mengumpulkan informasi.

PEMBAHASAN

Kemampuan Menulis (Writings’ Ability)

Menulis dapat dikatakan sebagai keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, atau oleh orang yang tidak dapat saling bertatap muka.

Mengekspresikan pemikiran dalam tulisan bukanlah hal yang mudah bagi sebagian besar orang, dan hal ini berperan penting dalam proses pembelajaran karena penulis mampu mengeksplorasi pengetahuannya sendiri dan apa yang dipikirkannya kepada orang lain. Hubungan erat antara menulis dan berpikir membuat menulis menjadi bagian yang penting dari setiap pembelajaran bahasa. Melalui tulisan kita dapat mengungkapkan ide dan pemikiran dalam upaya untuk membuat tulisan yang bermakna. Menulis itu sendiri berarti keterampilan yang kompleks karena ada beberapa aspek yang harus diperhatikan seperti isi, bentuk, tata bahasa, gaya dan koherensi.

Hal tersebut menjadikan penulis harus menggunakan tata bahasa yang baik dan kosa kata yang memadai dalam membuat tulisan yang baik. Jika seseorang memiliki kemampuan untuk mengungkapkan ide-ide mereka ke dalam kalimat secara gramatikal dan efektif, tulisan itu bisa menyenangkan untuk dinikmati atau dibaca, tentunya tidak hanya dinikmati oleh mereka saja, tetapi juga bagi para pembaca karena mereka dapat memahaminya dengan mudah7.

Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang berkaitan dengan proses berpikir dan keterampilan berekspresi melalui tulisan. Dalam konteks proses pembelajaran bahasa menulis tidak dapat dipisahkan dari keterampilan berbahasa lainnya seperti menyimak, berbicara, dan membaca. Empat keterampilan berbahasa memegang peranan penting bagi siswa dalam mempelajari bahasa asing. Dari semua keterampilan berbahasa, menulis tampaknya kurang diperhatikan oleh siswa karena merupakan keterampilan berbahasa yang sangat rumit yang membutuhkan kemampuan tinggi untuk mengungkapkan ide, pikiran, perasaan dan sejenisnya untuk menghasilkan teks tulis yang baik. Pendapat ini juga didukung oleh Richard dan Renandya (2002)8. Metodologi dalam buku pengajaran bahasa: Antologi praktik saat ini menyatakan bahwa menulis adalah keterampilan yang paling sulit bagi pembelajar bahasa asing.

Kesulitannya tidak hanya terletak pada menghasilkan dan mengorganisasikan ide-ide tetapi juga dalam menerjemahkan ide-ide tersebut ke dalam teks yang dapat dibaca. Oleh karena itu, mempelajari cara menulis yang baik sedini mungkin sangat penting bagi siswa untuk mencapai pemahaman yang lebih baik dan mempraktikkannya sepanjang hidup mereka9.

7 Jayanti, Ade Dwi, 2019, Students’ Writing Ability on English Descriptive Text at Grade VIII in SMPN 33 Padang, ENGLISH FRANCA : Academic Journal of English Language and Education Vol. 3, No. 1.

8 Richards, J. C., Richards, J. C., & Renandya, W. A. (Eds.). (2002). Methodology in language teaching: An anthology of current practice. Cambridge university press.

9 Rahayaan, I., Azwan, A., & Bugis, R. (2016). The Students' Writing Ability through Cooperative Script Method. Jurnal Retemena, 2(2).

(4)

238

Kevin (2009) memberikan sepuluh kriteria utama tulisan yang baik. Sebuah tulisan yang baik memiliki beberapa kriteria seperti10; poin yang jelas, panjang, ada informasi untuk mendukung poin atau ide, waktu, logika, tata bahasa yang baik, berbahasa Inggris, dan ejaan yang sesuai, ketika dibaca seakan pembaca ikut terlibat, pengaruh dan dari hati mereka, tidak hanya dibuat untuk keuntungan. Jadi, ketika pembaca membacanya, mereka bisa mendapatkan poin utama tentang bagaimana perasaan penulis, tentang apa yang mereka tulis, meskipun tidak ada bukti jelas yang diberikan dalam tulisan itu sendiri. Selain itu masih ada pendapat tentang kriteria tulisan yang baik yang dikemukakan oleh Fawcett, S. dan Sandberg, A. (1990) “kriteria untuk menilai tulisan yang baik adalah: organisasi, kesatuan, koherensi, keringkasan, kejelasan, tata bahasa, tanda baca. , ejaan dan penggunaan.” Berdasarkan teori di atas, jika dibandingkan dengan teori Kevin, kriteria tulisan yang baik tidak hanya poin yang jelas, tata bahasa yang baik, panjang, ejaan, logika, dll, tetapi juga organisasi, koherensi, keringkasan, kejelasan, tanda baca dan penggunaan11. Pendapat Oshima dan Hogue (1991) bahwa “ada empat tahapan utama dalam proses penulisan: prapenulisan, perencanaan (penguraian), dan penulisan serta revisi draf, dan penulisan salinan akhir untuk diserahkan.” Mereka menambahkan kesimpulan sederhana tentang beberapa langkah dalam proses menulis, seperti: Langkah 1 (Prewriting): curah pendapat.

Langkah 2 (Perencanaan): mengembangkan garis besar. Langkah 3 (Menulis): menulis draf kasar. Langkah 4 (Revisi): menyunting draf kasar untuk konten dan organisasi. Langkah 5 (Penulisan Ulang): menulis draf kedua, dan mengoreksinya untuk tata bahasa dan mekanika.

Langkah 6: menulis salinan akhir untuk diserahkan12. Metode Self-Assessment

Self- assessment adalah kemampuan dalam melakukan identifikasi terhadap kelebihan dan kelemahan diri agar dapat dilakukan peningkatan kinerja diri13. Self-assessment adalah sebuah proses pengumpulan informasi yang dilakukan oleh mahasiswa sendiri terhadap ilmu atau pengetahuan yang telah mereka pelajari, tujuannya agar mereka dapat memantau perkembangan pengetahuan yang mereka miliki14. Self-assessment dibuktikan dalam komentar mahasiswa seperti "Saya tidak pandai dalam hal ini" ketika diminta untuk mengerjakan tugas,

"Tapi saya bekerja sangat keras" ketika memprotes nilai rendah yang didapatkan, dan "Anda salah memberikan nilai pada saya" sebagai reaksi untuk penilaian yang berpotensi tidak akurat.

Kemungkinan pendidik pernah mendengar mahasiswa mereka sendiri mengatakan kalimat- kalimat tersebut atau yang serupa. Pernyataan seperti ini adalah bukti nyata bahwa terlepas dari tindakan pendidik atau kemampuan mahasiswa yang sebenarnya, mahasiswa dapat menilai diri

10 Kevin. 2009. “Criteria of a good writing”. (Retrieved on January 2012) http://blogtipz.com/2009/01/07/characteristics-good-writing/.Kevin. 2009. “Criteria of a good writing”. (Retrieved on January 2012) http://blogtipz.com/2009/01/07/characteristics-good-writing/.

11 Fawcett, S. and Sandberg, A. 1990. Business English: Skills for success.

http://www.wilmu.edu/learningresorces/documents/criteriaforj udgingwriting.pdf.

12 Oshima and Hogue’s. 1991. Writing Academic English: A Writing and Sentence Structure Handbook. Second edition. New York: Addison- Wesley Publishing Company, Inc.

13 Brown, G., & Harris, L. (2013). Student self-assessment.

14 Anizar Arsyad, Nadrun, Budi. 2015. Using self-assessment technique to improve students’.

(5)

239

sendiri. Mereka menggunakan informasi yang tersedia bagi mereka untuk memutuskan seberapa baik mereka dalam sesuatu atau apakah kinerja mereka kompeten atau tidak.

Mempelajari self-assessment membantu mahasiswa melihat kembali standar penilaian orang lain dengan membuat penilaian mereka sendiri. Jika mahasiswa memiliki perasaan bahwa dia "tidak cukup baik" dalam menyelesaikan tugas, maka self-assessment dapat membantu dalam mengidentifikasi standar kita sendiri. Sehingga, self-assessment adalah proses mengeksplorasi dan mengevaluasi diri sendiri (atau keterampilan, kemampuan, sifat, kepribadian, atau kinerja)15. Biasanya, ketika menilai sendiri, maka akan mengukur bagaimana standar yang dimiliki.

Standar ini bisa bersifat institusional (misalnya, nilai mata kuliah); kita mungkin juga menetapkan standar kita sendiri atau mencoba memenuhi harapan orang lain. Mahasiswa juga dapat mengulang self-assessment untuk melacak kemajuan mereka dari waktu ke waktu. Dapat disimpulkan bahwa self-assessment adalah proses mengeksplorasi dan mengevaluasi diri sendiri.

Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian pre-eksperimental dengan desain one group pre and post test design. Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris STKIP Taman Siswa Bima. Sampel penelitian ini menggunakan satu kelas yang mendapat perlakuan dengan menggunakan metode self assessment. Sampel penelitian ini adalah semester II tahun pelajaran 2021/2022 yang terdiri dari 22 mahasiswa pada mata kuliah Intermediate Writing.

Pengambilan data dilakukan dengan beberapa langkah seperti: a) pre-test dengan menggunakan tes essay, b) pengukuran kemampuan menulis mahasiswa yang dinilai dengan menggunakan metode self-assessment, c) post-test dengan menggunakan tes essay. Dalam melakukan penelitian ini mahasiswa menulis 5 jenis teks berbeda, seperti teks deskriptif, opini, instruksi, recount, dan naratif. Kemudian mahasiswa menulis, menilai, dan mengevaluasi teks yang telah mereka tulis dengan menggunakan metode self-assessment sebanyak 11 kali.

Mahasiswa menggunakan rubrik penilaian diri untuk menilai dan mengevaluasi tulisan mereka16.

15 writing skill of the eleventh grade. E-journal of English Language teaching Society (LTS) Vol. 3 No. 2.

16 Taras, M. (2010). Student self-assessment: Processes and consequences. Teaching in higher education, 15(2), 199-209.

Rubric Evaluati

on

Indicators

Comment Focus/org

anization

1. The writing express the views, thoughts, or feeling of the writer 2. The significance or main idea of the

views, thoughts, or feeling is clear 3. The writing is organized in a way

appropriate to the purpose and

audiance Score………./35

(6)

240

Setelah menilai dan mengevaluasi tulisan mereka, mahasiswa akan menjawab beberapa pertanyaan terkait dengan pendapat mereka tentang tulisan yang telah mereka buat. Pertanyaan ini berfungsi untuk mengetahui apakah mahasiswa menyadari atau tidak kekuatan dan kelemahan dari tulisan mereka17.

Panduan Self-assessment

Answer the Questions

What I like best about this piece of writing is…….

When I look back the project, the part the most I enjoyed working on was………

The most difficult part of the project was……….

I was most successful at………

One thing I learned from this project was…….

I would assess my work on this project as (outstanding, good, fair, weak)………….

One thing I need to improve in my next writing project is……….

One goal I would like to focus on in the future is….

Untuk pre dan post test mahasiswa diberi skor dengan menggunakan rubrik komponen tulisan18, seperti yang ditunjukkan di bawah

17 Oscarson, Anne Dragemark. (2009). Self-Assessment of Writing in Learning English as a Foreign Language (A study at the Upper Secondary School Level). Goteborgs Universitet.

18 Glencoe. Writing Assessment and Evaluation Rubrics Grade 7. McGraw-Hill. Columbus, Ohio.

Elaborati on/Suppo rt/Style

1. Ideas, opinions, and general statements are supported by specific details

2. Vivid language is used to add the interest to the writing

3. Transition word help make the

organization clear Score………./35

Grammar , Usage, and Mechanic s

1. The writing is free of misspelling, and words are capitalized correctly 2. Sentences are punctuated correctly,

and the pieces is free of fragments and run

3. The paper is neat, legible, and

presented in an appropriate format. Score………./30

Total Score ………/100

(7)

241 Writing

Component

Score

Content 20

organization 20

Vocabulary 20

Mechanic 15

Grammar 25

Total 100

Setelah memberikan skor untuk hasil Pre dan Post Test mahasiswa, kemudian skor tersebut akan dirubah menjadi beberapa kategori19, sebagaimana dibawah ini:

Categories Score Range excellent to verygood 80-100

good to average 65-79

fair to poor 50-64

very poor 30-49

Hasil

Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris STKIP Taman Siswa Bima. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan metode self- assessment dapat meningkatkan kemampuan menulis mahasiswa. Sampel penelitian ini adalah semester II tahun ajaran 2021/2022 yang terdiri dari 22 mahasiswa. Data yang disajikan pada bagian hasil diambil dari pre test, kemampuan menulis mahasiswa berdasarkan self assessment, dan post test.

a. Hasil Pre-test Mahasiswa

Pada tabel di bawah disajikan hasil pre-test mahasiswa. Skor ini menunjukkan kemampuan mahasiswa pada mata kuliah Intermediate Writing sebelum diberi perlakuan dengan metode self assessment.

Description Pre-Test

Minimun Score 43

19 Dawson, P. (2017). Assessment Rubrics: Assessment and Evaluation A collection of Paper. British Council.

(8)

242

Maximum Score 65

Minimum score category Very Poor Maximum score category Good to

average

Mean Score 53,86

Berdasarkan tabel pre-test di atas skor minimal yang diperoleh mahasiswa adalah 43 dengan kategori sangat kurang (very poor), sedangkan skor tinggi atau skor maksimal adalah 65 dengan kategori baik menuju sedang (good to average). Skor ini menunjukkan kemampuan menulis mahasiswa masih rendah dan perlu ditingkatkan. Ada banyak faktor yang menyebabkan hal ini terjadi beberapa di antaranya adalah mahasiswa sulit untuk memulai menulis dan mengembangkan ide mereka, pendapat mahasiswa mengenai mata kuliah Intermediate Writing, karena mata kuliah yang membosankan, dan mahasiswa merasa tidak percaya diri dengan tulisan mereka20. Masalah lainnya terkait dengan masalah linguistik, kognitif, dan konten21.

b. Kemampuan Menulis Mahasiswa dengan Menggunakan Metode Self-assessment Kemampuan menulis mahasiswa dinilai mengggunakan metode self-assessment.

Penilaian ini dilakukan oleh mahasiswa untuk mengukur kemampuan menulis mereka secara objektif. Mahasiswa menulis 5 jenis teks dan menghasilkan 11 tulisan selama penelitian ini berlangsung. Mereka membuat 3 tulisan deskriptif, 2 tulisan opini, 2 tulisan instruksi, 2 tulisan recount, dan 2 tulisan naratif. Dengan penerapan metode self- assessment mahasiswa dapat melakukan evaluasi terhadap hasil tulisan yang telah mereka buat seperti merefisi isi dan struktur kalimat, dan membuat tulisan yang lebih baik22. Penggunaan self-assessment dalam membuat tulisan dapat membantu mahasiswa untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi kelebihan dan kekurangan dari tulisan yang mereka buat, yang nantinya dapat memberikan peningkatan terhadap kemampuan menulis mereka. Terdapat beberapa keuntungan dalam penerapan metode self-assessment dalam proses belajar dan mengajar seperti: a) dapat membantu menumbuhkan rasa percaya diri mahasiswa, b) mahasiswa dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan mereka dalam pembelajaran, c) dapat mendorong, membiasakan, dan melatih mahasiswa untuk

20 Dwi Warry Octaviana. (2016). Students’ Perception towards their Writing in EFL Setting: A Study at SMA YKBBB Leles Garut. TELL-US Journal. Vol. 2 No. 1.

21 Nyai Ika Purnamah, Nuryana, Euis Puspitasari. 2017. Penerapan Self-Assessment Untuk Menumbuhkan Kesadaran Siswa Tentang Makna Belajar Pada Mata Pelajaran IPS di MTs Sabilul Chalim Kecamatan Leuwimuding Kabupaten Majalengka. Jurnal Edueksos. Vol. VI No. 1.

22 Oscarson, D.A. (2009). Self-Assessment of Writing in Learning English as Foreign Language: Development Research. Goteborg University Press.

(9)

243

jujur, karena mereka diharuskan untuk jujur dan objektif dalam menilai hasil tulisan yang telah mereka buat23.

Kemampuan menulis mahasiswa berdasarkan metode penilaian self-assessment dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

No. Name Total Score

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

Student 1 Student 2 Student 3 Student 4 Student 5 Student 6 Student 7 Student 8 Student 9 Student 10 Student 11 Student 12 Student 13 Student 14 Student 15 Student 16 Student 17 Student 18 Student 19 Student 20 Student 21 Student 22

723 838 816 822 709 710 638 669 898 659 748 800 705 858 928 750 760 772 870 778 631 785 c. Hasil Post-Test Mahasiswa

Setelah mengimplementasikan metode self-assessment selama penelitian ini berlangsung, mahasiswa diberikan post-test. Bentuk testnya berupa test essay, yang digunakan untuk mengukur peningkatan kemampuan menulis mahasiswa. Hasil post-test mahasiswa dapat dilihat pada tabel dibawah:

Description Pos-Test

Minimun Score 75

Maximum Score 90

Minimum score category Good to average

23 Candra Wisnu dan Satria Adi Pradana. (2020). Students’s Self-Assessment in Article Writing Class. Jurnal Tadris Bahasa Inggris. Vol. 13. No. 1.

(10)

244

Maximum score category Excellent to very good

Mean Score 81,63

Berdasarkan hasil post-test yang tedapat pada tabel, skor terendah atau minimum yang diperoleh oleh mahasiswa adalah 75 dengan kategori rata-rata baik (good to average), dan skor tertinggi mahasiswa atau maksimal adalah 90 dengan kategori sangat baik (excellent to very good).

PENUTUP

Berdasarkan perbandingan hasil pre dan post test dapat dilihat adanya peningkatan hasil skor yang diperoleh mahasiswa. Peningkatan tersebut berdampak pada kemampuan menulis mahasiswa. Mereka menulis, mengevaluasi, dan menilai hasil tulisan mereka dengan menggunakan metode self-assessment dan menyadari kesalahan dalam tulisan mereka, sehingga mereka mereka dapat memperbaikinya menjadi tulisan yang lebih baik. Selama pelaksanaan penelitian dengan menggunakan metode self-assessment, mahasiswa lebih aktif, dapat mengenali kelebihan dan kekurangan mereka, dan juga membuat mereka menyadari tanggung jawab untuk belajar lebih giat lagi24. Penerapan metode self-assessment pada mata kuliah Intermediate Writing juga sangat efektif dalam meningkatkan kemampuan menulis mahasiswa serta memberikan pengalaman baru dalam belajar menulis25.

DAFTAR PUSTAKA

Nodoushan, Mohammad Ali Salmani. (2014). Assessing Writing: A Review of the Main Trends. Journal SIELE. Vol. 1. No. 2. ISSN.

Kurniatun, Dewi. (2017). Authentic Assessment in Writing Class for the Students of 11th Grade in SMA AL Firdaus and SMAn 2 Sukoharjo. Thesis. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Harrison, C., Lee, C., Marshal, B. (2003). Assessment for learning: putting it into practice.

Berkshire: Open University Press.

Purwanti, Theresia Tuti. 2015. The implementation of self-assessment in writing class: a case study at STBA LIA Jakarta. TEFLIN Journal, Volume 26. Number 1.

Naeni J. 2011. Self-Assessment and the Impact on Language Skills. Educational Research.

Mulia, Desmizar. (2019). Teachers’ Assessment Types in English Classroom. Thesis. Ar- Raniry State Islamic University.

24 Naeni J. (2011). Self-Assessment and the Impact on Language skills. Interest Journal. Vol. 2 No. 6

25 LAM, R. (2018). Promoting Self-Reflection in writing: A showcase Portofolio Approach. International perspectives on teaching the four skills in ELT.

(11)

245

Jayanti, Ade Dwi, 2019, Students’ Writing Ability on English Descriptive Text at Grade VIII in SMPN 33 Padang, ENGLISH FRANCA : Academic Journal of English Language and Education Vol. 3, No. 1.

Richards, J. C., Richards, J. C., & Renandya, W. A. (Eds.). (2002). Methodology in language teaching: An anthology of current practice. Cambridge university press.

Rahayaan, I., Azwan, A., & Bugis, R. (2016). The Students' Writing Ability through Cooperative Script Method. Jurnal Retemena, 2(2).

Kevin. 2009. “Criteria of a good writing”. (Retrieved on January 2012) http://blogtipz.com/2009/01/07/characteristics-good-writing/.Kevin. 2009. “Criteria of a good writing”. (Retrieved on January 2012) http://blogtipz.com/2009/01/07/characteristics-good-writing/.

Fawcett, S. and Sandberg, A. 1990. Business English: Skills for success.

http://www.wilmu.edu/learningresorces/documents/criteriaforj udgingwriting.pdf.

Oshima and Hogue’s. 1991. Writing Academic English: A Writing and Sentence Structure Handbook. Second edition. New York: Addison- Wesley Publishing Company, Inc.

Brown, G., & Harris, L. (2013). Student self-assessment.

Anizar Arsyad, Nadrun, Budi. 2015. Using self-assessment technique to improve students’

writing skill of the eleventh grade. E-journal of English Language teaching Society (LTS) Vol. 3 No. 2

Taras, M. (2010). Student self-assessment: Processes and consequences. Teaching in higher education, 15(2), 199-209.

Oscarson, Anne Dragemark. (2009). Self-Assessment of Writing in Learning English as a Foreign Language (A study at the Upper Secondary School Level). Goteborgs Universitet.

Glencoe. Writing Assessment and Evaluation Rubrics Grade 7. McGraw-Hill. Columbus, Ohio.

Dawson, P. (2017). Assessment Rubrics: Assessment and Evaluation A collection of Paper.

British Council.

Dwi Warry Octaviana. (2016). Students’ Perception towards their Writing in EFL Setting: A Study at SMA YKBBB Leles Garut. TELL-US Journal. Vol. 2 No. 1.

Nyai Ika Purnamah, Nuryana, Euis Puspitasari. 2017. Penerapan Self-Assessment Untuk Menumbuhkan Kesadaran Siswa Tentang Makna Belajar Pada Mata Pelajaran IPS di MTs Sabilul Chalim Kecamatan Leuwimuding Kabupaten Majalengka. Jurnal Edueksos. Vol. VI No. 1.

Oscarson, D.A. (2009). Self-Assessment of Writing in Learning English as Foreign Language: Development Research. Goteborg University Press.

Candra Wisnu dan Satria Adi Pradana. (2020). Students’s Self-Assessment in Article Writing Class. Jurnal Tadris Bahasa Inggris. Vol. 13. No. 1.

(12)

246

Naeni J. (2011). Self-Assessment and the Impact on Language skills. Interest Journal. Vol. 2 No. 6

LAM, R. (2018). Promoting Self-Reflection in writing: A showcase Portofolio Approach.

International perspectives on teaching the four skills in ELT.

Referensi

Dokumen terkait

The reading fondness variable of indicators general attitude towards reading and students' reading preferences average students chose neutral, the effect of reading on the ability

The results of the percentage of the effect of the principal's motivation in an effort to improve teacher performance at SDIT Matahati Bandung are converted according to AnasSudjono as