1 Volume 13, Nomor 1, (2023) hal. 1-11
ISSN: 2722-4686 (Online), ISSN: 2087-3751 (Print)
Journal Homepage:
https://www.jurnal.unismabekasi.ac.id/index.php/motion
Motivasi belajar siswa SMP dalam pembelajaran jarak jauh PJOK selama pandemi covid-19
Diana Sukmawati
1, Mia Kusumawati²*¹Universitas Islam 45, Indonesia, email: [email protected]
2Universitas Islam 45, Indonesia, Indonesia, email: [email protected]
Info Artikel Abstract
Diajukan: Februari 2023 Diterima: Maret 2023 Diterbitkan: Maret 2023
Keyword:
COVID-19, DNA Viruses, Motivation, PJJ Physical Education, Pandemic.
Kata Kunci:
COVID-19, DNA Viruses, Motivasi, PJJ PJOK, Pandemi.
The pandemic is a blow to all mankind, everything changes from lifestyles to learning models. Learning physical education sports and health is one of the materials that is usually done outdoors but with the pandemic, teachers are required to further develop learning through various kinds of networks available. This study aims to determine the learning motivation of junior high school students in PJOK distance learning during the COVID-19 accordance with the predetermined targets, teaching and learning activities need to be arranged in a good program. Qualitative descriptive research is a research method that utilizes qualitative data and is described descriptively intended to get a picture or analyze the motivation of junior high school students in PJOK distance learning during the COVID-19 pandemic. The results of research on student learning motivation online, the average percentage of student learning motivation is 64% and the supporting factors during the COVID-19 pandemic are 60%, including the lack category. Distance learning currently implemented by the government related to the COVID-19 virus cannot be said to be successful, considering that the results of research in the north bekasi sub-district resulted in a percentage value that each fell into the category of less.
Abstrak
Pandemi merupakah pukulan bagi seluruh umat manusai semua berubah mulai dari pola hidup sampai dengan model pembelajaran.
Pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan salah satu materi yang biasanya dilakukan diluar ruangan namun dengan adanya pandemi maka guru dituntut untuk lebih mengembangkan pembelajaran melalui berbagai macam jaringan yang tersedia, tidak hanya guru yang dituntut namun siswapun dituntut sama dengan guru mempelajari hal baru dan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi belajar siswa SMP dalam pembelajaran jarak jauh PJOK selama masa pandemi COVID-19 sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan, kegiatan belajar mengajar perlu disusun program yang baik, dengan bahan yang sesuai bagi peserta didik. Penelitian deskriptif kualitatif merupakan sebuah metode penelitian yang memanfaatkan data kualitatif dan dijabarkan secara deskriptif dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran atau menganalisis mengenai motivasi siswa SMP dalam pembelajaran jarak jauh PJOK selama pandemi COVID-19. Hasil penelitian mengenai motivasi belajar
2
siswa secara daring presentase rata-rata motivasi belajar siswa sebesar 64% dan faktor penunjang selama pandemi COVID-19 sebesar 60%
termasuk kategori kurang. Pembelajaran jarak jauh yang saat ini diterapkan oleh pemerintah terkait adanya virus COVID-19 belum dapat dikatakan berhasil, mengingat hasil penelitian di kecamatan bekasi utara menghasilkan nilai presentase yang masing-masing termasuk dalam kategori kurang.
Penulis Korespondensi:
Mia Kusumawati, Universitas Islam 45 Email: [email protected]
© 2023 The Authors. Published by PJKR Universitas Islam 45, Bekasi. Licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
PENDAHULUAN
Semenjak Desember 2019, Wuhan, Cina, telah mengalami wabah penyakit coronavirus 2019 (COVID-19), yang disebabkan oleh coronavirus 2 sindrom pernapasan akut (SARS-CoV-2). Pemerintah mulai melakukan penanggulangan wabah penyakit menular melalui gugus tugas percepatan penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) sehingga segala aktifitas masyarakat harus mematuhi protokol kesehatan. Hal ini sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran di sekolah, Untuk memenuhi segala kebutuhan demi berjalanya proses pembelajaran penjas secara dalam jaringan (daring), maka perlu adanya sinergi antara pendidik, peserta didik dan wali murid guna mempersiapkan sumber belajar dan sarana prasarana penunjang untuk melakukan pembelajaran penjas secara dalam jaringan (daring). Pada kondisi saat ini, tidak semua siswa dapat mengikuti pembelajaran daring karena banyak siswa yang memiliki keterbatasan dalam ketersediaan fasilitas belajar daring yang dapat mempengaruhi minat maupun motivasi siswa dalam belajar. Terbukti ada beberapa siswa menunjukkan penurunan motivasi belajar yang ditandai dengan terlambatnya siswa dalam mengumpulkan tuga, siswa tidak mengikuti pelajaran daring dan siswa kurang memahami materi karena tidak ada penjelasan secara langsung dari pendidik.
Setiap kegiatan yang dilaksanakan mempunyai tujuan tertentu, dimana tujuan tersebut dapat digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran yang diinginkan. Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi belajar siswa SMP dalam pembelajaran jarak jauh PJOK selama masa pandemi COVID-19. (Kemendikbud, 2020)
3 Motivasi menurut (Hamalik, 1993) adalah “motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan”. Dari rumusan pengertian diatas, ada tiga unsur yang saling berkaitan. (1) motivasi mulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi.
Perubahan-perubahan dalam motivasi timbul dari perubahan- perubahan tertentu dalam sistem neursphysicologis dalam organisme manusia. (2) motivasi ditandai oleh munculnya peranan affective arousal. Mula-mula merupakan ketegangan psikologis, lalu merupakan suasana emosi. Suasana emosi ini menimbulkan kelakuan yang bermotif. Perubahan ini hanya dapat diamati pada perbuatan. (3) motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan (Gunarsa, 2008) motivasi dalam konteks kegiatan belajar mengajar memiliki beberapa fungsi, yaitu: (1) menyediakan kondisi yang optimal bagi terjadinya belajar ; (2) menggiatkan semangat belajar siswa ; (3) menimbulkan atau mengunggah semangat minat siswa agar mau belajar ; (4) mengikat perhatian siswa agar senantiasa terikat pada kegiatan belajar ; (5) memebantu siswa agar mampu dan mau menemukan serta memilih jalan atau tingkah laku yang sesuai untuk mendukung pencapaian tujuan belajar maupun tujuan hidupnya dalam jangka waktu panjang. Berdsarkan sumbernya, motivasi dapat bersumber dari dalam diri dan dari luar diri seseorang. Motivasi yang bersumber dari dalam diri seseorang dikenal dengan istilah motivasi internal atau motivasi intrinsik. Sedangkan motivasi yang bersumber dari luar diri disebut eksternal atau ekstrinsik.
Pembelajaran jarak jauh adalah pembelajaran ketika siswa dan pengajar tidak selalu hadir secara fisik secara bersamaan di sekolah. Pelaksanaan dapat sepenuhnya jarak jauh (hybrid) atau campuran jarak jauh dengan kelas (blended).
Salah satu upaya pembelajaran jarak jauh paling awal muncul dalam iklan berjudul Caleb Philipps, Teacher of the new method of Short Hand yang diterbitkan melalui koran Boston Gazette pada tahun 1728 sebagai upaya pengajar mencari siswa yang ingin belajar dengan cara tersebut (Holmberg, 2005) .Pembelajaran jarak jauh pertama seperti dialami pada saat ini dilakukan oleh Isaac Pitman pada tahun 1840-an, yang mengajarkan sistem steno dengan mengirimkan beberapa teks yang ditranskripsi menjadi steno pada kartu pos dan menerima transkripsi dari para siswa guna diberi
4 umpan balik (Simonson, 2019). Unsur umpan balik adalah inovasi penting dari sistem Isaac Pitman. Perkembangan penggunaan internet telah menjadikan pembelajaran jarak jauh lebih mudah dan cepat, bahkan saat ini sekolah dan universitas virtual memberikan kurikulum daring penuh (Gold, L., & Maitland, 1999). Pembelajaran jarak jauh memliki kelebihan yaitu dapat memperluas akses pendidikan untuk masyarakat umum dan bisnis karena struktur penjadwalan yang fleksibel mengurangi efek dari banyak kendala waktu dan tempat, penyerahan beberapa kegiatan di luar lokasi mengurangi kendala kapasitas kelembagaan yang timbul dari kebutuhan bangunan infrastruktur, serta terdapat potensi untuk meningkatkan akses ke lebih banyak pakar dari beragam latar belakang geografis, sosial, budaya, ekonomi, dan pengalaman.
Pembelajaran jarak jauh juga memiliki kekurangan antara lain: hambatan untuk pembelajaran efektif seperti gangguan rumah tangga dan teknologi yang tidak dapat diandalkan, interaksi yang tidak memadai antara siswa dan pengajar, serta kebutuhan untuk pengalaman yang lebih banyak. Dari uraian latar belakang masalah diatas, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai bagaimanakah motivasi belajar siswa SMP dalam pembelajaran jarak jauh PJOK selama masa pandemi Covid- 19.
METODE
Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah Sekolah Menengah Pertama (SMP) di wilayah Kecamatan Bekasi utara terdapat 51 sekolah Negeri dan Swasta, dalam 51 sekolah tersebut terdapat 13.889 peserta didik yang terdaftar di KEMENDIKBUD. Peneliti menggunakan rumus Slovin (Sugiyono, 2018) untuk menentukan jumlah sampel, sehingga diperoleh hasil jumlah sampel minimal yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 390 responden.
Penelitian ini terdiri atas tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan,dan tahap akhir. Instrumen penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa angket terbuka dan angket tertutup yang dibuat sendiri oleh
5 peneliti. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menghasilkan data yang akurat yaitu dengan menggunakan skala Likert.
(Kusumawati, 2015) menyatakan bahwa “Skala Likert digunakan untuk mengukur suatu sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu fenomena sosial”.
Pengolahan data harus dilakukan dengan langkah-langkah secara sistematis sehingga peneliti dapat menggunakan data-data tersebut untuk membuat sebuah kesimpulan. Data hasil penelitian diolah menggunakan rumus persentase (Muhamad, Memet; Hanif, Achmad Sofyan; Haqiyah, 2021).
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Berdasarkan hasil penelitian mengenai motivasi belajar siswa (variabel X) secara daring (dalam jaringan/pembelajaran jarak jauh), presentase rata-rata motivasi belajar siswa sebesar 64% dan termasuk kategori kurang. Dapat diketahui bahwa presentase capaian tertinggi dimiliki oleh indikator “mempunyai perasaan takut gagal” dengan presentase 76% dan termasuk kategori baik. Presentase capaian tertinggi kedua sebesar 75% dimiliki oleh indikator “waktu penyelesaian tugas”
dengan kategori baik. Presentase capaian tertinggi ketiga sebesar 73% dimiliki oleh indikator “bersemangat tinggi dan disiplin” dengan kategori baik. Presentase capaian tertinggi keempat sebesar 70% dimiliki oleh indikator “kreatif dan inovatif” dan
“pengaruh lingkungan” dengan kategori cukup. Presentase capaian tertinggi kelima sebesar 65% dimiliki oleh indikator “tanggung jawab” dengan kategori kurang.
Sedangkan presentase capaian terendah dimiliki oleh indikator “berani mengambil resiko” dengan presentase 64% dan termasuk kategori kurang.
6
motivasi belajar siswa (variabel X)
Pengaruh lingkungan mempunyai perasaan takut gagal kreatif dan inovatif bersemangat tinggi dan disiplin waktu penyelesaian tugas tanggung jawab berani mengambil resiko
58% 60% 62% 64% 66% 68% 70% 72% 74% 76% 78%
Gambar 1. Presentase Motivasi belajar
Berdasarkan hasil penelitian mengenai faktor penunjang selama pandemi COVID-19, presentase rata-rata faktor penunjang selama pandemi COVID-19 sebesar 60% dan termasuk kategori kurang. Dapat diketahui bahwa presentase capaian tertinggi dimiliki oleh indikator “jaringan atau koneksi internet” dengan presentase 100% dan termasuk kategori sangat baik. Presentase capaian tertinggi kedua sebesar 88% dimiliki oleh indikator “Dukungan keluarga selama PJJ” dengan kategori sangat baik. Presentase capaian tertinggi ketiga sebesar 81% dimiliki oleh indikator “Kepuasaan interaksi siswa dan guru selama PJJ” dengan kategori sangat baik. Presentase capaian tertinggi keempat sebesar 68% dimiliki oleh indikator
“Kemampuan inovasi guru dalam mengajar” dengan kategori cukup. Sedangkan presentase capaian terendah dimiliki oleh indikator “fasilitas atau aplikasi yang digunakan” dengan presentase 60% dan termasuk kategori kurang.
Pentingnya motivasi pada kegiatan belajar mengajar sangat berpengaruh dengan hasil belajar yang akan diperoleh seorang siswa. Adanya pembelajaran jarak
7 faktor penunjang belajar selama pandemi COVID-19
Kepuasaan interaksi siswa dan guru selama PJJ
Dukungan keluarga selama PJJ
Kemampuan inovasi guru dalam mengajar
jaringan atau koneksi internet
fasilitas atau aplikasi yang digunakan
0% 20% 40% 60% 80% 100% 120%
jauh sangat dapat mempengaruhi motivasi siswa. Menurunnya motivasi siswa tersebut telah diketahui dari hasil kuisioner yang diisi oleh masing-masing responden yang merupakan target sampel dari penelitian. Tidak memadai atau kurang maksimalnya faktor penunjang belajar yang dirasakan dapat mempengaruhi kualitas siswa maupun tenaga pendidik dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Pada penelitian ini, sudah dapat terlihat bahwa faktor penunjang belajar selama pandemi COVID-19 kurang. Hal tersebut dapat berdampak pada kegiatan belajar mengajar yang berjalan tidak maksimal.
Gambar 2. Faktor penunjang belajar selama pandemi COVID-19
Pada nilai presentase akhir yaitu 62% yang telah di hitung menggunakan rumus presentase, sudah terlihat jelas bahwa motivasi belajar siswa SMP dalam pembelajaran jarak jauh PJOK di bekasi utara termasuk dalam kategori kurang.
Pembahasan
1. Motivasi belajar siswa
Pertanyaan pertama pada penelitian ini adalah bagaimana motivasi belajar PJOK siswa SMP melalui daring (dalam jaringan/pembelajaran jarak
8 jauh). Jawaban yang terlihat pada hasil penelitian bahwa seluruh responden belum memiliki motivasi maksimal atau baik dalam mengikuti pembelajaran jarak jauh PJOK. Hal ini dapat diketahui berdasarkan hasil presentase motivasi belajar siswa yang memperoleh nilai presentase sebesar 64% yang termasuk kedalam kategori kurang.
Motivasi adalah sebagai landasan utama siswa untuk belajar supaya mencapai hasil belajar yang maksimal yang menjadikan siswa tersebut berprestasi. Motivasi yang dimaksud dapat berasal dari dalam (internal) dan dari luar (external). Pada motivasi belajar siswa terdapat 15 butir pertanyaan dari 7 indikator yang mencakup motivasi internal dan motivasi external, masing – masing indikator memiliki nilai presentase yang berbeda. Indikator pertama “berani mengambil resiko” dengan presentase 64% dan termasuk kategori kurang. Indikator kedua “tanggung jawab” dengan presentase 65%
dan termasuk kategori kurang. Indikator ketiga “waktu penyelesaian tugas”
dengan nilai presentase sebesar 75% dan termasuk kategori baik. Indikator keempat “bersemangat tinggi dan disiplin” dengan presentase 73% dan termasuk kategori baik. Indikator kelima “kreatif dan inovatif” dengan presentase 70% dan termasuk kategori cukup. Indikator keenam “mempunyai perasaan takut gagal” dengan presentase 76% dan termasuk kategori baik.
Indikator ketujuh “pengaruh lingkungan” dengan presentase 70% dan termasuk kategori cukup.
Pentingnya motivasi pada kegiatan belajar mengajar sangat berpengaruh dengan hasil belajar yang akan diperoleh seorang siswa. Adanya pembelajaran jarak jauh sangat dapat mempengaruhi motivasi siswa.
Menurunnya motivasi siswa tersebut telah diketahui dari hasil kuisioner yang diisi oleh masing-masing responden yang merupakan target sampel dari penelitian. (Kurniawan, 2020)
2. Faktor penunjang belajar selama pandemi COVID-19
Pertanyaan kedua dari penelitian ini adalah bagaimana faktor penunjang belajar selama pandemi COVID-19. Jawaban yang terlihat pada
9 hasil penelitian bahwa seluruh responden belum dapat merasakan dengan maksimal fasilitas penunjang belajar yang responden jalankan selama masa pandemi COVID-19 yang dimana diterapkannya pembelajaran jarak jauh atau daring (dalam jaringan). Hal ini dapat diketahui berdasarkan hasil presentase faktor penunjang belajar selama pandemi COVID-19 yang memperoleh nilai presentase sebesar 60% yang termasuk kedalam kategori kurang.
Faktor penunjang belajar yang dimaksudkan yaitu fasilitas, sarana dan prasarana serta interaksi antara siswa dan tenaga pendidik dalam mengikuti pembelajaran jarak jauh. Belajar dapat dikatakan berjalan lancar apabila faktor penunjang atau faktor pendukung kegiatan belajar mengajar memadai. Pada variabel Y (faktor penunjang belajar selama pandemi COVID-19) terdapat 5 indikator dengan 10 pertanyaan, masing-masing indikator memiliki hasil presentase yang berbeda. Indikator pertama “fasilitas atau aplikasi yang digunakan” dengan presentase 60% dan termasuk kategori kurang. Indikator kedua “jaringan atau koneksi internet” dengan presentase 100% dan termasuk kategori sangat baik. Indikator ketiga “Kemampuan inovasi guru dalam mengajar” dengan presentase 68% dan termasuk kategori cukup. Indikator keempat “Dukungan keluarga selama PJJ” dengan presentase 88% dan termasuk kategori sangat baik. Indikator kelima “Kepuasaan interaksi siswa dan guru selama PJJ” dengan presentase 81% dan termasuk kategori sangat baik.
Tidak memadai atau kurang maksimalnya faktor penunjang belajar yang dirasakan dapat mempengaruhi kualitas siswa maupun tenaga pendidik dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Pada penelitian ini, sudah dapat terlihat bahwa faktor penunjang belajar selama pandemi COVID-19 kurang. Kurangnya faktor penunjang seperti tidak semua siswa SMP memiliki laptop bahkan kuota setiap hari, belum banyaknya siswa yang memiliki handphone atau gadget sehingga banyak siswa tertinggal pelajaran. Hal tersebut dapat berdampak pada kegiatan belajar mengajar yang berjalan tidak maksimal. Sesuai dengan penelitian terdahulu yang mengatakan bahwa adanya penurunan motivasi jika menggunakan pembelajaran jarak jauh
10 (Nurcahya, A., & Hadijah, 2020) terutama untuk pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan terutama materi yang sangat membutuhkan praktek. Metod yang digunakan oleh pendidik haruslah berfariasi dan mengikuti pekembangan pembelajaran (Palupi, F., , S., & Wadjdi, 2020). Maka untuk matapelajaran PJOK materi praktek sebaiknya dibuat pertemuan tatap muka beberapa kali dalam 1 bulan agar materi dan keterampilan yang diharapkan dapat tercapai.
KESIMPULAN
Motivasi belajar siswa dan faktor penunjang belajar sangat berkaitan.
Kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik serta mencapai hasil belajar yang maksimal apabila terdapat motivasi dan faktor penunjang yang memadai.
Siswa dan tenaga pendidik mempunyai peran masing-masing dalam keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Pada masa pandemi COVID-19, motivasi belajar siswa menurun dan faktor penunjang belajar yang tidak memadai. Hal tersebut telah dibuktikan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan mem.poreleh nilai akhir presentase sebesar 62% dan termasuk kategori kurang.
REFERENSI
Gold, L., & Maitland, C. (1999). What’s the difference? A review of contemporary research on the effectiveness of distance learning in higher education. In Higher Education Policy (pp. 1–44). The Institute for Higher Education Policy.
Gunarsa, S. D. (2008). Psikologi Perawatan. Jakarta: Penerbit BPK Gunung Mulia.
Hamalik, O. (1993). Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Holmberg, B. (2005). The Evolution, Principles and Practices of Distance Education.
Oldenburg: Bibliotheks-und Informationssystem der. Carl von Ossietzky Universität Oldenburg.
Kemendikbud. (2020). Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan COVID-19 pada Satuan Pendidikan. Kemendikbud. Retrieved from https://lldikti1.ristekdikti.go.id/berka%0As/semendikbud032020pencegahanco%
0Arona.pdf
Kurniawan, M. T. A. (2020). Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Pendidikan Di Indonesia. In Seminar Nasional Keolahragaan, 1.
Kusumawati, M. (2015). Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Muhamad, Memet; Hanif, Achmad Sofyan; Haqiyah, A. (2021). Statistika dalam pendidikan dan olahraga. PT. Rajagrafindo Persada.
Nurcahya, A., & Hadijah, H. (2020). Pemberian Penguatan (Reinforcement) dan Kreatifitas Mengajar Guru Sebagai Determinan Motivasi Belajar Siswa. Jurnal
11 Pendidikan Manajemen Perkantoran, 5(1), 83-96 https://doi.org/10.17509/jpm.v5i1.25855.
Palupi, F., , S., & Wadjdi, F. (2020). Pengaruh strategi pembelajaran team teaching dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar menganalisis rangkaian listrik, 2–11. https://doi.org/10.21009/JEVET.0022.02.
Simonson, M. (2019). Distance Learning. Information Age Publishing., 16(Charlotte:).
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi, dan R&D. Bandung: Alfabeta.