IMPLEMENTASI EVALUASI PEMBELAJARAN DI RA/TK
1Rhea Aquilla Fawaz, UIN Sumatera Utara Medan, Indonesia [email protected]
Received: 15 Juni 2023 Reviewed: 25 Juni 2023 Accepted: 30 Juni 2023
Abstract
Evaluation of early childhood learning in RA/TK is a process of measuring and assessing something so that the objectives of the learning process are achieved. Evaluation is based on judgment and there must be measurement. The evaluation must have the correct measuring instrument and can be accounted for its authenticity. This study aims to find out more about how the evaluation of early childhood learning in RA/Kindergarten is implemented. The formulation of the problem in this research is "How is the Implementation of Evaluation of Early Childhood Learning in RA/TK Parks".
This type of research is descriptive qualitative with literature study method. Research data was collected through data collection by understanding and studying theories from various literature related to the research. There are four stages of literature study in research, namely preparing the necessary equipment, preparing a work bibliography, organizing time and reading or recording research material.
Keywords: AUD Learning Evaluation, Educator
Abstrak
Evaluasi pembelajaran anak usia dini di RA/TK merupakan proses mengukur dan menilai sesuatu sehingga tercapai tujuan dari proses pembelajaran. Evaluasi didasari oleh penilaian dan harus ada pengukuran.
Dalam evaluasi harus memiliki alat ukur yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan keasliannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai bagaimana penerapan evaluasi pembelajaran anak usia dini di RA/TK. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Implementasi Evaluasi Pembelajaran Anak Usia Dini di Taman RA/TK”.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan metode studi pustaka. Data penelitian dikumpulkan melalui pengumpulan data dengan cara
memahami dan mempelajari teori-teori dari berbagai literatur yang berhubungan dengan penelitian tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dalam melakukan penilaian evaluasi pembelajaran guru atau tenaga pengajar memerlukan sejumlah instrumen/alat untuk menilai setiap aspek penilaian yang termasuk kedalam daftar aspek evaluasi. Aspek-aspek yang termasuk dalam daftar evaluasi pembelajaran AUD meliputi aspek perkembangan nilai agama dan moral, fisik/motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, serta seni.
Kata Kunci: Evaluasi Pembelajaran AUD, Pendidik
Pendahuluan
UU RI No. 23 (2003) Pendidikan anak usia dini merupakan suatu proses bimbingan yang dilakukan sejak anak berusia 0 sampai 6 tahun. Proses bimbingan ini dilakukan melalui pemberian rangsangan atau stimulus dalam membantu pertumbuhan serta perkembangan fisik dan rohani anak supaya memiliki perencanaan dalam menempuh pendidikan yang lebih lanjut.
Wiyani (2015) Pendidikan anak usia dini adalah suatu rencana layanan bimbingan yang diberikan oleh lembaga pendidikan baik secara formal dan nonformal yang secara eksklusif diberikan untuk anak usia dini supaya pertumbuhan dan perkembangan intelektualnya menjadi ideal. Lembaga pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini antara lain kelompok bermain yang dapat kita kenal dengan play group, taman kanak- kanak, dan raudhatul athfal.
Dasar dari proses sebuah pendidikan adalah pembelajaran. Di dalam suatu pembelajaran terdapat proses hubungan antara sumber belajar, pendidik, dan peserta didik. Proses hubungan tersebut dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain itu, Sudjono (2015) di dalam pembelajaran juga terdapat beberapa hubungan yang saling terkait antara satu sama lain yaitu input, proses, dan output. Input adalah materi pembelajaran, proses yaitu kegiatan dalam pembelajaran, dan output adalah hasil dari materi kegiatan pembelajaran. Dalam mengetahui keberhasilan pembelajaran perlu diadakannya evaluasi. Evaluasi itu sendiri berasal dari kata evaluation, al- taqdir, dan penilaian. Secara istilah, evaluasi merupakan suatu aktivitas, cara, atau metode dalam menentukan nilai dari sesuatu.
Dalam alquran terdapat beberapa ayat yang dapat dikaitkan dengan evaluasi pembelajaran di bidang pendidikan seperti dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 31-33:
Artinya: 31. Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda- benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda- benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang benar!"
32. Mereka menjawab: "Maha suci Engkau, tidak ada yang Kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana."
33. Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka Nama-nama benda ini." Maka setelah diberitahukannya kepada mereka Nama-nama benda itu, Allah berfirman:
"Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa Sesungguhnya aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?" (Q.S. Al-Baqarah: 31-33).
Prawiradilaga (2007) Evaluasi melingkupi dua hal yaitu belajar dan pembelajaran. Penilaian belajar dilakukan untuk melihat pencapaian tujuan pembelajaran yang dapat dicapai. Selain itu, penilaian dilakukan pula terhadap proses pembelajaran. Penilaian ini bertujuan supaya faktor penghambat belajar yang dialami oleh peserta didik dapat diatasi sehingga pada proses belajar yang akan datang peserta didik akan menjadi lebih mudah serta lancar dalam menangkap materi yang diberikan oleh pendidik (guru).
Idealnya evaluasi pembelajaran dilakukan pada setiap akhir proses pembelajaran dan secara berkala baik setiap per-akhir pembelajaran, per- minggu, per-bulan, maupun pertahun untuk mengetahui sejauh mana tujuan dari pembelajaran tersebut dilaksanakan, serta untuk mengetahui apa saja
yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan serta apa saja yang perlu dihilangkan untuk selanjutnya menentukan langkah apa yang akan diambil selanjutnya demi pencapaian tujuan pembelajaran menjadi lebih efektif di masa yang akan datang. Hal ini sejalan dengan pendapat Oktavia, M. (2020) bahwa pengaruh evaluasi dalam suatu proses pembelajaran menjadikan pendidik untuk memiliki perencanaan serta kemampuan yang produktif, baik dari rancangan kegiatan pembelajaran, kemampuan mengembangkan prosedur pembelajaran, serta menguasai berbagai media pembelajaran yang akan digunakan. Hal ini juga tidak cukup dengan kemampuan pendidik dalam mengelola kelasnya tetapi perlu diimbangi juga dengan kemampuan dalam mengevaluasi kompetensi yang ada peserta didik guna menentukan kondisi perencanaan pembelajaran selanjutnya.
Tritanto (2007) berpendapat Evaluasi merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Hal serupa juga diungkapkan oleh Zahro (2015) dimana penilaian dan evaluasi dalam konteks pembelajaran di RA/TK adalah upaya mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan berbagai informasi yang tentang kinerja dan kemajuan berbagai aspek perkembangan yang dapat dicapai oleh anak setelah mengikuti kegiatan pembiasaan dalam kurun waktu tertentu.
Pada jenjang RA/TK perlu menggunakan pendekatan khusus dalam melakukan penilaian, hal ini dikarenakan anak usia dini memiliki karakteristik perkembangan yang berbeda dibandingkan dengan anak usia sekolah dasar maupun menengah. Maka dari itu guru perlu melakukan penyesuaian pada cara observasi dari masing-masing evaluasi pembelajaran dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) yang akan digunakan. Berdasarkan hal tersebut maka judul penelitian ini adalah
“Implementasi Evaluasi Pembelajaran di RA/TK” untuk mengetahui bagaimana Implementasi Evaluasi Pembelajaran Anak Usia Dini di Taman RA/TK.
Metode Penelitian
Metode pada penelitian ini yaitu studi pustaka (library research) dimana metode yang pengumpulan datanya dengan cara memahami dan mempelajari teori-teori dari berbagai sumber dan berhubungan dengan penelitian tersebut. Terdapat 4 tahapan studi pustaka dalam penelitian, meliputi menyiapkan perlengkapan alat yang diperlukan, menyiapkan
bibliografi kerja, mengatur waktu dan membaca atau mencatat bahan penelitian (Zed dalam Adlini, dkk, 2022).
Pengumpulan data menggunakan cara mencari sumber dan membangun dari berbagai sumber seperti buku, jurnal dan riset-riset yang telah dilakukan.
Bahan pustaka yang didapat dari berbagai referensi tersebut dianalisis secara kritis dan harus mendalam agar dapat mendukung proposisi dan gagasannya.
Pada tahap lanjut dilakukan pengolahan data atau pengutipan referensi untuk ditampilkan sebagai temuan penelitian, diabstraksikan untuk mendapatkan informasi yang utuh, dan diinterpretasi hingga menghasilkan pengetahuan untuk penarikan kesimpulan (Dharmalaksana, W., 2020)
Hasil Dan Pembahasan Evaluasi Pembelajaran AUD
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 39 ayat 2 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidik adalah tenaga professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan bimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Dengan demikian, salah satu kompetensi yang harus dimiliki seorang pendidikadalah kemampuan mengadakan evaluasi, baik dalam proses pembelajaran maupun penilaian hasil belajar. Kemampuan melaksanakan evaluasi pembelajaran merupakan kemampuan dasar yang mesti dikuasai oleh seorang pendidik maupun calon pendidik sebagai salah satu kompetensi professionalnya. Kemampaun melaksanakan evaluasi pembelajaran merupakan satu kompetensi professional seorang pendidik (Asrul, A., Saragih, A. H., & Mukhtar, M., 2022).
evaluasi merupakan proses mendapatkan tingkat deskripsi angka bagi individu dengan karakteristik tertentu (Matondang, Z., 2009). Secara harfiah kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation; dalam bahasa Arab; al- taqdir; dalam bahasa Indonesia berarti; penilaian. Akar katanya adalah value;
dalambahasa Arab; al-qimah; dalam bahasa Indonesia berarti; nilai (Elis Ratna Wulan, E., & Rusdiana, A., 2015). Pengertian evaluasi dalam arti luas adalah suatu proses dalam merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat berbagai alternatif keputusan.
Sedangkan evaluasi pembelajaran adalah suatu proses berkelanjutan tentang pengurnpulan dan penafsiran informasi, dalam menilai (ossessment) keputusan yang dibuat untuk merancang suatu sistem pembelajaran. Sesuai dengan pengertian tersebut maka setiap kegiatan evaluasi mempunyai tiga implikasi berikut ini (Febriana, R., 2021). Dalam sistem pembelajaran (maksudnya pembelajaran sebagai suatu sistem), evaluasi merupakan salah
komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk mengetahui keefektifan pembelajaran. Hasil yang diperoleh dapat dijadikan balikan (feed-back) bagi guru dalam memperbaiki dan menyempurnakan program dan kegiatan pembelajaran (Arifin, Z., 2009).
Arikunto (2012) menyebutkan evaluasi dapat dimaknai dengan dua hal, yakni pengukuran dan penilaian. Apabila lebih kepada data dalam berbentuk angka maka lazim disebut dengan pengukuran, dan apabila berkaitan dengan interpretasi data angka itu sendiri maka lazim disebut dengan penilaian.
Dalam pembelajaran keduanya ada, baik pengukuran maupun penilaian, hanya saja posisinya tidak selalu bersamaan.
Suparman (2008) menyebutkan evaluasi pembelajaran berfungsi untuk dua hal, yakni penilaian ketercapaian program dan tujuan pembelajaran, dan mengukur kompetensi pencapaian siswa. Dengan adanya evaluasi guru akan lebih mudah untuk meningkatkan ataupun memperbaiki kualitas dari pembelajaran yang telah dilaksanakan. Bahkan guru yang selalu melakukan evaluasi pembelajaran dapat dikatakan sebagai guru yang memiliki target pencapaian pembelajaran peserta didiknya. Dalam penelitian ini fokus evaluasi lebih dicenderungkan pada pengukuran hasil belajar peserta didik.
Hurlock (1978) Evaluasi pembelajaran ada pada semua jenjang pendidikan termasuk dalam hal ini jenjang anak usia dini. Pada jenjang ini terdapat beberapa yang akan menjadi perhatian untuk di evaluasi, selain pencapaian hasil belajar peserta didik, pada jenjang ini juga evaluasi diarahkan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan program pembelajaran yang telah diterapkan oleh guru.
Pada Jenjang Pendidikan Anak Usia dini pengukuran keberhasilan belajar peserta didik dilakukan untuk mengukur kompetensinya. Adapun kompetensi yang dimaksud yakni meliputi aspek perkembangan nilai agama dan moral, fisik/motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, serta seni. Semua kompetensi itu dalam pembelajaran AUD harus di ukur ketercapaiannya.
Tahapan Evaluasi Pembelajaran AUD
Ketika pendidik telah memahami dan melaksanakan tugasnya dengan efektif maka kinerjanya sudah baik. Tugas pokok pendidik dalam pembelajaran yaitu merumuskan kegiatan atau program dalam pembelajaran, melaksanakan program pembelajaran, melakukan evaluasi, menganalisis hasil pembelajaran, serta adanya tindak lanjut dari hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan itu (Hosnan, 2014). Hasil pembelajaran yang berkualitas akan berpengaruh pada prestasi belajar yang diperoleh siswa. Dalam mendorong semangat belajar siswa untuk meningkatkan prestasi belajar dan memahami economic literacy, guru harus bisa memahami karakter siswa, melakukan perancangan pembelajaran, melakukan evaluasi pembelajaran dan bahkan
dituntut untuk bisa mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki siswa (Sum & Taran, 2020). Dalam evaluasi pembelajaran terdapat prosedur yang harus dilakukan oleh pendidik. Menurut E. Mulyasa, prosedur evaluasi pembelajaran pada anak usia dini adalah yaitu menurut Mulyasa (2015) meliputi merumuskan/menetapkan kegiatan, menyiapkan alat penilaian, menetapkan kriteria penilaian, mengumpulkan data, serta menentukan nilai.
Hal ini selaras dengan pendapat Damayanti, dkk (2018) yaitu penilaian/evaluasi dilakukan melalui lima tahap, yakni tahap perencanaan, tahap pelaksanaan atau pencatatan, pengolahan hasil belajar, pengarsipan, dan pelaporan.
Hal serupa juga dilakukan Hani (2019) terkait evaluasi pembelajaran PAUD, hasil penelitian menemukan bahwa pada penilaian observasi di PAUD memiliki beberapa cara observasi yang kelebihan dan kekurangan masing- masing. Kelebihan dan kekurangan ini dapat digunakan oleh guru untuk menentukan cara evaluasi yang tepat sesuai dengan perencanaan pembelajaran.
Iswantinigtya & Wulansari (2018) Penilaian pada anak usia dini dilakukan dengan mengadakan suatu pengamatan, pencatatan dan dokumentasi tentang kegiatan anak. Penilaian tidak hanya digunakan untuk mengukur keberhasilan suatu program, akan tetapi untuk memantau kemajuan dan perkembangan anak. Pelaksanaan penilaian pada anak usia dini dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan sehingga kemajuan belajar dan perkembangannya dapat diketahui.
Jenis Instrumen/Alat Penilaian Pembelajaran AUD
Dalam melakukan penilaian evaluasi pembelajaran guru atau tenaga pengajar memerlukan sejumlah instrumen/alat untuk menilai setiap aspek penilaian yang termasuk kedalam daftar aspek evaluasi. Aspek-aspek yang termasuk dalam daftar evaluasi pembelajaran AUD meliputi aspek perkembangan nilai agama dan moral, fisik/motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, serta seni. Instrumen adalah alat yang digunakan dalam melakukan suatu kegiatan evaluasi pembelajaran adapun pembagian instrument:
Yanti, Y., & Hartati, S. (2020) Perkembangan moral dan agama pada anak usia dini dapat diartikan sebagai perubahan perilaku oleh anak usia dini berkaitan dengan kemampuannya dalam memahami dan melaksanakan perilaku yang baik serta dapat menghindari perilaku yang buruk sesuai ajaran agama yang dipercaya dan diyakini nya dan untuk melihat bagaimana perkembangan pembelajaran moral dan agama anak maka harus dilakukan kegiatan evaluasi. Evaluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna dalam menentukan pengambilan
alternatif keputusan. Dalam proses penilaian guru harus benar-benar memperhatikan setiap proses belajar anak agar guru dapat mengetahui dengan benar perkembangan masing-masing anak. Pada saat guru akan melakukan penilaian perkembangan moral dan agama anak guru harus mempersiapkan indikator pencapaian perkembangan moral dan agama anak agar guru memiliki tolak ukur tingkat pencapaian perkembangan moral dan agama anak. Seperti yang sudah dituliskan indikator perkembangan moral dan agama anak usia 5-6 tahun, anak sudah dapat dikatakan tercapai perkembangannya apabila anak Mengenal agama yang dianut oleh anak.
Menurut peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 58 Tahun 2009 bahwa standar tingkat pencapaian perkembangan kognitif anak 4-5 tahun, adalah sebagai berikut:
Tingkat Pencapaian Perkemabangan Indikator
perkembangan nilai agama dan moral
1. Mengenal agama yang dianutnya 2. Mengerjakan Ibadah
3. berperilaku jujur, penolong, sopan, hormat, sportif, dsb
4. menjaga kebersihan diri dan lingkungan
Perkembangan anak usia dini dapat dipantau melalui beberapa cara penilaian, salah satunya yaitu menilai unjuk kerja anak untuk aspek perkembangan fisik/motoric, kognitif, bahasa, dan sosial emosional anak.
Penilaian unjuk kerja adalah penilaian berdasarkan hasil pengamatan terhadap aktivitas anak. Seperti pembacaan puisi, diskusi, pemecahan masalah, partisipasi siswa, menari, memainkan alat musik, aktivitas fisik, mengoperasikan suatu alat. Penilaian unjuk kerja dilakukan berdasarkan tugas anak didik dalam melakukan perbuatan yang dapat diamati, misalnya berdoa, bernyanyi, dan berolahraga. Untuk pencapaian aspek. fisik/motorik, kognitif, bahasa, dan sosial emosional anak lebih lanjut dipecah lagi kepada beberapa indikator yang meliputi:
Tingkat Pencapaian Perkembangan Indikator
fisik/motorik 1. motorik kasar (berjingkrak,
berlari, memanjat, memanjat tangga dengan satu kaki di setiap tangganya, dll)
2. motorik halus (meraba dan
merasakan tekstur benda, membuat kerajinan tangan, dll)
kognitif 1. Kemampuan bahasa
2. Pemecahan masalah
3. Melakukan perintah sederhana, dll
bahasa 1. Berbicara dengan bahasa yang
mudah dimengerti
2. Artikulasi pengucapan kata 3. Membaca
4. Menulis
5. Memberikan jawaban yang sesuai atas pertanyaan yang ditanyakan oleh orang lain, dll sosial emosional anak 1. Kerjasama
2. Persaingan 3. Kemurahan hati 4. Sikap amah 5. Empati 6. Simpati 7. Percaya diri
8. Mengakui kesalahan apabila salah
9. Membela hak, dll
Untuk aspek kesenian penilaian evaluasi pembelajaran AUD bisa dilakukan melalui penilaian hasil karya yaitu hasil kerja anak didik setelah melakukan suatu kegiatan dapat berupa pekerjaan tangan, karya seni atau tampilan anak. Misalnya: gambar, lukisan, melipat, kolase, hasil guntingan, tulisan/coret-coretan, hasil roncean, bangunan balok, tari, dll.
Penilaian Pembelajaran juga bisa dilakukan melalui Anecdotal record (catatan anekdot) yaitu merupakan kumpulan catatan peristiwa-peristiwa penting tentang sikap dan perilaku anak dalam situasi tertentu. Catatan tersebut dapat digunakan untuk mengetahui kreativitas anak baik yang bersifat positif maupun negatif yang kemudian ditafsirkan guru sebagai bahan penilaian semester. Hal ini sejalan dengan beberapa pendapat dari ahli yang telah dipaparkan sebelumya yakni tahap perencanaan, yang mana guru dalam Tahap ini melakukan perencanaan terhadap evaluasi yang kan dilakukan.
Selanjutnya tahap pelaksanaan atau pencatatan yang dilakukan berdasarkan observasi dan pengamatan guru terhadap anak terhadap aspek
pencapaiaannya akan indikator dari setiap aspek yang telah di tentukan ndalam tahap perencanaan sebelumny. Selanjutnya dilanjutkan dengan pengolahan hasil belajar, pengarsipan, dan pelaporan
Simpulan
Pada Jenjang pendidikan Anak Usia dini pengukuran keberhasilan belajar peserta didik dilakukan untuk mengukur kompetensinya. Adapun kompetensi yang dimaksud yakni meliputi aspek perkembangan nilai agama dan moral, fisik/motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, serta seni. Semua kompetensi itu dalam pembelajaran AUD harus di ukur ketercapaiannya.
Ketika pendidik telah memahami dan melaksanakan tugasnya dengan efektif maka kinerjanya sudah baik. Tugas pokok pendidik dalam pembelajaran yaitu merumuskan kegiatan atau program dalam pembelajaran, melaksanakan program pembelajaran, melakukan evaluasi, menganalisis hasil pembelajaran, serta adanya tindak lanjut dari hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan itu
Dalam melakukan penilaian evaluasi pembelajaran guru atau tenaga pengajar memerlukan sejumlah instrumen/alat untuk menilai setiap aspek penilaian yang termasuk kedalam daftar aspek evaluasi. Aspek-aspek yang termasuk dalam daftar evaluasi pembelajaran AUD meliputi aspek perkembangan nilai agama dan moral, fisik/motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, serta seni.
Daftar Pustaka Jurnal
Adlini, M. N., Dinda, A. H., Yulinda, S., Chotimah, O., & Merliyana, S. J. (2022). Metode Penelitian Kualitatif Studi Pustaka. Edumail: Jurnal Pendidikan, 6 (1), 974-980.
Damayanti, E., Hartika, A. S., & Herawati. (2018). Manajemen Penilaian PAUD di TK Citra Semata. NANEKE Indonesian Journal of Early Childhood Education, 1.
Dharmalaksana, W., Hambali, R., Masrur, A., & Muhlas, M. (2020). Analisis Pembelajaran Online Masa WFH Pandemic Covid-19 sebagai Tantangan Pemimpin Digital Abad 21.
Karya Tulis Ilmiah (KTI) Masa Work From Home (WFH) Covid-19 UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 1-12.
Oktavia, M. (2020). Implementasi Evaluasi Pembelajaran Anak Usia Dini Di Taman Kanak Dharma Wanita Persatuan Bandar Lampung (Doctoral dissertation, UIN Raden Intan Lampung).
Sum, T. A., & Taran, E. G. M. (2020). Kompetensi Pedagogik Guru PAUD Dalam Perencanaan Dan Pelaksanaan Pembelajaran. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(2), 543
Yanti, Y., & Hartati, S. (2020). Studi Literatur: Instrumen Evaluasi yang digunakan dalam Pembelajaran Moral dan Agama Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Tambusai, 4(2), 1058-1070.
Zahro, F (2015). Penilaian dalam Pembelajaran Anak Usia Dini. Jurnal Tunas Siliwangi PG PAUD STKIP Siliwangi. 1(1). Hlm. 92-111.
Buku
Arifin, Z. (2009). Evaluasi pembelajaran (Vol. 8). Bandung: Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. (2012) Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara.
Asrul, A., Saragih, A. H., & Mukhtar, M. (2022). Evaluasi pembelajaran.
Elis Ratna Wulan, E., & Rusdiana, A. (2015). Evaluasi pembelajaran.
Febriana, R. (2021). Evaluasi pembelajaran. Bumi Aksara.
Hani, A. A. (2019). Evaluasi Pembelajaran Pada PAUD. Care, 7(1), 52–56.
Hosnan, M. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21.
Thalia Indonesia.
Hosnan. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor:
Ghalia Indonesia.
Hurlock, Elizabert B., (1978). Child Development, New York: Mc, Matondang, Z. (2009). Evaluasi pembelajaran.
Mulyasa, E. (2015). Manajemen PAUD. Remaja Rosdakarya.
Prawiradilaga. (2007). Teknologi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Sudijono A., (2015), Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Suparman, Atwi, (2008). Desain Pembelajaran Modern, Jakarta: Erlangga.
Trianto, (2007). Model-model Pembelajaran inovatif berorientasi konstruktivistik. Prestasi Pustaka: Jakarta.
Wiyani Novan Ardy. (2015). Etika Profesi Keguruan. Yogyakarta: Gava Media.Upton
Wulansari, Ernia. (2018). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Yogyakarta:
Alfabeta Undang-undang
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional