• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of PENYUSUNAN MATERI, SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "View of PENYUSUNAN MATERI, SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

6344 PENYUSUNAN MATERI, SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

Hariyandi1, Faradilla Andini2, Heri Risdiyanto3, Siti Patimah4

1,2,3,4Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

1[email protected], 2[email protected],

3[email protected], 4[email protected]

ABSTRACT

This study aims to describe the preparation of learning materials, sources and media. This research is a qualitative research with literature review type. Information collection was carried out by looking for several important sources including primary sources from literature sources that discuss the Preparation of Learning Materials, Sources and Media and several other literature sources related to the research. The data collected was then analysed so as to obtain the results of the study which showed that learning materials and resources and media are inseparable things in the learning process. Learning materials in which there is a process of determining the order, the selection of which must refer to the competency standards, the process of identifying aspects and types to get material that is relevant to SK and KD, requires a long and complicated process. Likewise, when the learning material is to be delivered, that's when the right media is needed to deliver the material to achieve learning objectives.

Keywords: Material, Media, Learning, Source.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang Penyusunan Materi, Sumber Dan Media Pembelajaran. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan tipe literatur review. Pengumpulan informasi dilakukan dengan mencari beberapa sumber penting diantaranya meliputi sumber primer dari sumber literatur yang membahas tentang Penyusunan Materi, Sumber Dan Media Pembelajaran dan beberapa sumber literatur lain yang berkaitan dengan penelitian. Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis sehingga memperoleh hasil kajian yang menunjukkan bahwa Materi dan sumber pembelajaran serta media adalah hal yang tak terpisahkan dalam proses pembelajaran. Materi pembelajaran yang di dalamnya ada proses penentuan urutan, pemilihannya yang harus mengacu pada standar kompetensi, proses identifikasi aspek dan jenis untuk mendapatkan materi yang relevan dengan SK dan KD, membutuhkan proses cukup panjang dan rumit. Begitu juga ketika materi pembelajaran hendak disampaikan, disaat itulah dibutuhkan media yang benar-benar tepat untuk tersampaikannya materi untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Kata Kunci: Materi, Media, Pembelajaran, Sumber.

A. Pendahuluan

Kurikulum pendidikan mengalami perkembangan yang pesat sebagai respons terhadap tuntutan

zaman dan kebutuhan masyarakat.

Penyusunan materi, sumber, dan media pembelajaran menjadi krusial dalam memastikan kurikulum yang

(2)

6345 efektif dan relevan dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Abdullah Idi, 2016). Peran teknologi dalam pembelajaran semakin signifikan. Penyusunan materi harus mempertimbangkan integrasi teknologi, serta pemilihan sumber dan media pembelajaran yang mendukung penggunaan TIK (Muzaini et al., 2023).

Adanya diversifikasi peserta didik dalam hal gaya belajar, minat, dan kebutuhan khusus. Penyusunan materi, sumber, dan media pembelajaran harus mencakup variasi yang memenuhi kebutuhan beragam peserta didik (Retawidyaningrum &

Triatmanto, 2022). Tidak semua lembaga pendidikan memiliki sumber daya yang memadai. Penyusunan materi dan pemilihan sumber serta media pembelajaran harus memperhatikan ketersediaan sumber daya di lingkungan pendidikan.

Kualitas pembelajaran sangat dipengaruhi oleh kualitas materi, sumber, dan media pembelajaran.

Perlu adanya upaya penyusunan yang cermat agar proses pembelajaran dapat mencapai tujuan yang diinginkan (Cahyani & Zahro’, 2023).

Meningkatnya tren pembelajaran jarak jauh, terutama seiring dengan pengaruh pandemi. Penyusunan materi, sumber, dan media pembelajaran menjadi kunci untuk menjaga kualitas pembelajaran dalam konteks ini (Butsi, 2015).

Adanya kesenjangan dalam ketersediaan materi pembelajaran yang berkualitas dan relevan dengan kurikulum atau topik pembelajaran tertentu (Setiyani, 2010). Beberapa

guru mungkin menghadapi kesulitan dalam menemukan atau membuat materi yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan metode pengajaran yang efektif (Solihah et al., 2022).

Perubahan pesat dalam teknologi dan

paradigma pembelajaran

menyebabkan perlunya penyusunan materi, sumber, dan media pembelajaran yang dapat memanfaatkan teknologi terbaru (Suwarni, 2015).

Siswa memiliki berbagai gaya belajar, dan penyusunan materi pembelajaran yang dapat memenuhi kebutuhan beragam ini menjadi sebuah tantangan (Purbosari & Putri, 2022). Perlunya pengembangan sumber dan media pembelajaran yang dapat mengakomodasi gaya belajar visual, auditori, kinestetik, dan lainnya (Saputri et al., 2022). Banyak sekolah atau institusi pendidikan mengalami keterbatasan sumber daya, baik itu dalam bentuk dana, tenaga pengajar, atau akses terhadap teknologi. Dalam kondisi sumber daya yang terbatas, perlu penyusunan materi, sumber, dan media pembelajaran yang efisien dan efektif (Zulfaningrum & M, 2023).

Perubahan dalam kurikulum dan standar pendidikan dapat menuntut penyusunan ulang materi dan penggunaan sumber serta media pembelajaran yang sesuai dengan perubahan tersebut. Peningkatan pembelajaran jarak jauh sebagai respons terhadap situasi pandemi menyebabkan perlunya penyusunan materi, sumber, dan media pembelajaran yang dapat diakses dan dimengerti dengan baik secara online (Ma’rifah & Suryadarma, 2015).

(3)

6346

Tantangan dalam

mengembangkan sistem evaluasi yang dapat memberikan umpan balik terhadap kualitas materi, sumber, dan media pembelajaran, serta memperbarui mereka secara berkala sesuai dengan umpan balik tersebut.

Dengan memahami latar belakang masalah ini, diharapkan dapat mendorong pengembangan solusi dan inovasi dalam penyusunan materi, sumber, dan media pembelajaran yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran saat ini.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif karena sifat kualitatif dari data yang dikumpulkan dan dianalisis tidak menggunakan angka-angka (I. N. Sari et al., 2022).

Metode ini digunakan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, dan pemikiran individu atau kelompok.

Sukmadinata mengatakan bahwa dalam penelitian kualitatif, data dikumpulkan dengan hati-hati, termasuk deskripsi rinci dan temuan analisis dokumen dan catatan-catatan (Saadah et al., 2022).

Penelitian ini bertumpu pada penelitian library research, yaitu penelitian yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah dengan cara menelaah secara kritis dan seksama bahan pustaka yang relevan. Dalam penelitian semacam ini, bahan pustaka digunakan sebagai titik awal untuk mendeduksi pengetahuan yang ada, sebagai

sumber ide untuk mengeksplorasi ide- ide baru, sebagai dasar untuk mengembangkan kerangka teori baru, dan sebagai sarana pemecahan masalah (M. Sari & Asmendri, 2020).

Metode pengumpulan data dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen catatan tertulis dengan pernyataan- pernyataan tertulis yang telah disiapkan oleh suatu lembaga atau perseorangan dengan maksud untuk meneliti suatu peristiwa. Ini berguna untuk sumber data, bukti, informasi alami yang sulit ditemukan, dan peluang untuk lebih memperluas pengetahuan tentang sesuatu yang diselidiki (Ramdhan, 2021). Teknik yang digunakan dalam analisis ini menggunakan metode content analysis, yaitu analisis informasi data yang dapat menggambarkannya secara objektif dan metodis sehingga dapat ditarik kesimpulan yang valid.

C.Hasil Penelitian dan Pembahasan Penyusunan Materi Pembelajaran

Bahan ajar merupakan segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/intruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajarbsehingga guru tidak perlu terlalu banyak menyajikan materi secara langsung di kelas. Materi pembelajaran (bahan ajar) juga merupakan saah satu komponen sistem pembelajaran yang memegang peranan penting dalam membant siswa mencapai kompetensi dasar dan standar kompetensi. Secara garis besar, materi embelajaran berisikan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap atau nilai yang harus dipelajari siswa.

(4)

6347 Materi pembelajaran

menempati posisi yang sangat penting dari keseluruhan kurikulum, yang harus dipersiapkan agar pelaksanaan pembelajaran dapat mencapai sasaran. Sasaran tersebut harus sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang harus dicapai oleh peserta didik. Artinya, materi yang ditentukan untuk kegiatan pembelajaran hendaknya materi yang benar-benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar,serta tercapainya indicator (Widodo et al., 2020).

1) Kriteria dan Langkah-langkah

Pemilihan Materi

Pembelajaran.

a. Kriteria

Kriteria pokok pemilihan materi pembelajaran adalah relevan dengan satndar kompetensi dan kompetensi dasar. Materi yang dipilih dan diajarkan handaknya materi yang benar- benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar.

b. Langkah-langkah Pemilihan a). Identifikasi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Sebelum menentukan materi pembelajaran, terlebih dahulu perlu diidentifikasi aspek- aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dipelajari atau dikuasai siswa.

Aspek-aspek tersebut adalah kognitif, psikomotorik, dan afektif.

b). Identifikasi Jenis-Jenis Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran aspek kognitif secara terperinci dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu: fakta, konsep, prinsip, dan prosedur (Husamah et al., 2019).

2) Penentuan Cakupan dan Urutan Materi Pembelajaran

Prinsip-prinsip yang perlu digunakan dalam menentukan cakupan materi pembelajaran yaitu yang menyangkut keluasan dan kedalaman materinya.

Keluasan cakupan materi menggambarkan berapa banyak materi-materi yang dimasukkan ke dalam suatu materi pembelajaran. Sdangkan kedalaman materi menyangkut seberapa detail konsep-konsep yang terkandung di dalamnya harus dikuasai/ dipelajari oleh siswa.

Di samping keluasan dan kedalaman dalam cakupan materi perlu diperhatikan pula adequacy (kecukupan) yaitu memadainya cakupan aspek materi dari suatu materi pembelajaran yang akan sangat membantu tercapainya penguasaan kompetensi dasar yang telah ditentukan.

3) Langkah- langkah Mengurutkan Materi Pembelajaran

Urutan penyajian (sequencing) berguna untuk menentukan urutan mempelajari atau mengajarkannya. Tanpa urutan yang tepat, jika di antara beberapa materi pembelajaran mempunyai hubungan yang bersifat prasyarat akan

(5)

6348 menyulitkan siswa dalam

mempelajarinya.

Materi pembelajaran yang sudah ditentukan ruang lingkup serta kedalamannya dapat diurutkan melalui dua pendekatan pokok, yaitu: pendekatan prosedural dan pendekatan hierarkis.

a) Pendekatan Prosedural

Urutan materi

pembelajaran secara prosedural menggambarkan langkah-langkah secara urut sesuai dengan langkah- langkah melaksanakan suatu tugas.

b) Pendekatan Hierarkis

Urutan materi secara hierarkis menggambarkan urutan yang bersifat berjenjang daeri bawah ke atas atau dari atas ke bawah.

Materi sebelumnya harus dipelajari dahulu ebagai prasyarat untuk mempelajari materi berikutnya (Hasan et al., 2023).

4) Penentuan Sumber Materi Pembelajaran

Berbagai sumber yang dapat digunakan untuk

mendapatkan materi

pembelajaran dari setiap standar kompetensi dan kompetensi dasar adalah sebagai berikut:

a) Buku Teks

b) Laporan Hasil Penelitian c) Majalah Ilmiah

d) Jurnal Ilmiah e) Buku Kurikulum f) Pakar Bidang Studi g) Internet

h) Penerbitan Berkala

i) Media Audio Visual (Tv,Video,Vcd,Kaset Audio) j) Lingkungan (Alam, Sosial,

Seni Budaya, Teknik, Industri, Dan Ekonomi).

Sumber Pembelajaran

Sumber belajar menurut Dageng adalah segala sesuatu yang berwujud benda dan orang yang dapat menunjang belajar sehingga mencakup semua sumber yang mungkin dapat dimanfaatkan oleh tenaga pengajar agar terjadi perilaku belajar (Abdullah, 2012). Sedangkan menurut Januszewski dan Molenda sumber belajar adalah semua sumber termasuk pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan latar yang dapat dipergunakan peserta didik baik secara sendiri- sendiri maupun dalam bentuk gabungan untuk menfasilitasi kegiatan belajar dan meningkatkan kinerja belajar (Supriadi, 2017).

Sejalan dengan pendapat itu, Seels dan Richey menjelaskan bahwa sumber belajar adalah segala sumber pendukung untuk kegiatan belajar, termasuk sistem pendukung dan materi serta lingkungan pembelajaran. Sumber belajar bukan hanya alat dan materi yang dipergunakan dalam pembelajaran, tetapi juga meliputi orang, anggaran, dan fasilitas. Sumber belajar bisa termasuk apa saja yang tersedia untuk membantu seseorang belajar.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sumber belajar adalah semua sumber seperti pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan latar yang dimanfaatkan peserta didik

(6)

6349 sebagai sumber untuk kegiatan

belajar dan dapat meningkatkan kualitas belajarnya.

Dari Seels dan Richey menjelaskan bahwa teknologi pendidikan dicirikan dengan pemanfaatan sumber belajar seluas mungkin untuk kebutuhan belajar dan dalam upaya untuk mendapat hasil belajar yang maksimal, maka sumber belajar tersebut perlu dikembangkan dan dikelola secara sistematik, baik, dan fungsional (Sasmita, 2020). Di negara kita dapat ditemukan bahwa penggunaan bahan ajar dan buku teks dalam pembelajaran sangat dominan bila dibandingkan dengan sumber belajar seperti perpustakaan, laboratorium, studi lapangan, slide, internet, komputer, dan Iainnya.

Walaupun begitu, pada masa sekarang penggunaan komputer dalam pembelajaran sudah menunjukkan adanya peningkatan yang berarti.

Dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik tidak hanya berinteraksi dengan tenaga pengajar sebagai salah satu sumber, tetapi mencakup interaksi dengan semua sumber belajar yang memungkinkan dipergunakan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Sedangkan pengetahuan dan keterampilan tentang strategi, menganalisis, memilih, dan memanfaatkan sumber belajar oleh tenaga pengajar pada umumnya belum memadai. Maka dengan demikian tentang bagaimana cara tenaga pengajar dan peserta didik memanfaatkan sumber belajar yang ada dalam upaya memperluas wawasan ilmu pengetahuan, sikap,

dan keterampilan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.

Sependapat dengan itu, berikut ini klasifikasi sumber belajar menurut Seels dan Richey sebagai berikut:

1) Pesan yang merupakan informasi yang disampaikan oleh komponen yang lain, biasanya berupa ide, makna, dan fakta. Berkaitan dengan konteks pembelajaran, pesan ini terkait dengan isi bidang studi dan akan dikelola dan direkonstruksikan kembali oleh pebelajar. Orang: orang tertentu yang terlibat dalam penyimpanan dan atau penyaluran pesan;

(Lilawati, 2017).

2) Bahan yang merupakan kelompok alat yang sering disebut dengan perangkat lunak. Dalam hal ini bahan berfungsi menyimpan pesan sebelum disalurkan dengan menggunakan alat yang telah dirancang. Bahan yaitu segala sesuatu yang berupa teks tertulis, cetak, rekaman elektronik, web, dan Iain-Iain yang dapat digunakan untuk belajar;

3) Alat yang merupakan alat yang sering disebut perangkat keras.

Berkaitan dengan alat ini

dipergunakan untuk

mengeluarkan pesan yang tersimpan dalam bahan. Alat juga merupakan benda-benda yang berbentuk fisik yang sering disebut dengan perangkat keras, yang berfungsi untuk menyajikan bahan pembelajaran. Sumber belajar tersebut, seperti komputer, OHP, kamera, radio, televisi, film bingkai, tape recorder, dan VCD/DVD;

(7)

6350 4) Teknik yang merupakan prosedur

baku atau pedoman langkah- langkah dalam penyampaian pesan. Dalam hal ini dapat dengan kata lain, teknik adalah cara atau prosedur yang digunakan orang dalam kegiatan pembelajaran untuk tercapai tujuan pembelajaran; dan

5) Latar yang merupakan lingkungan di mana pesan ditransmisikan.

Lingkungan adalah tempat di mana saja seseorang dapat melakukan belajar atau proses perubahan tingkah laku maka dikategorikan sebagai sumber belajar, misalnya perpustakaan, pasar, museum, sungai, gunung, tempat pembuangan sampah, kolam ikan dan lain sebagainya (S, 2020).

Dari uraian di atas, dapat diklasifikasikan bahwa sumber belajar ada yang berbasis manusia, sumber belajar berbasis cetakan, sumber belajar berbasis visual, sumber belajar berbasis audio-visual, dan sumber belajar berbasis komputer.

Dalam hubungannya dengan fungsi sumber belajar, Morrison dan Kemp mengatakan bahwa sumber belajar yang ada agar dapat difungsikan dan dimanfaatkan dengan sebaik- baiknya dalam pembelajaran. Berikut ini fungsi dari sumber belajar untuk:

1) Meningkatkan produktivitas pembelajaran, melalui: (a) mempercepat laju belajar dan membantu pengajar untuk menggunakan waktu secara lebih baik, (b) mengurangi beban guru/dosen dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih

banyak membina dan

mengembangkan gairah belajar murid/mahasiswa;

2) Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, melalui: (a) mengurangi kontrol guru/dosen yang kaku dan tradisional, (b) memberikan

kesempatan kepada

murid/mahasiswa untuk belajar sesuai dengan kemampuannya;

3) Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pengajaran, melalui: (a) perencanaan program pembelajaran yang lebih sistematis, (b) pengembangan bahan pembelajaran berbasis penelitian;

4) Lebih memantapkan

pembelajaran, melalui: (a) peningkatkan kemampuan manusia dalam penggunaan berbagai media komunikasi, (b) penyajian data dan informasi secara lebih konkrit;

5) Memungkinkan belajar secara seketika, melalui (a) pengurang jurang pemisah antara pelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya konkrit. (b memberikan pengetahuan yang bersifat langsung; dan

6) Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, terutama dengan adanya media massa, melalui: (a) pemanfaatan secara bersama yang lebih oleh luas tenaga tentang kejadian- kejadian yang langka, (b) penyajian informasi yang mampu menembus batas geografis (Ainina, 2014).

(8)

6351 Dari uraian di atas dapat

disimpulkan bahwa belajar berbasis sumber belajar dapat memberikan beberapa keuntungan kepada peserta didik, seperti: (1) Memungkinkan untuk menemukan bakat terpendam pada diri seseorang yang selama ini tidak tampak, (2) Memungkinkan pembelajaran berlangsung terus menerus dan belajar menjadi mudah diserap dan lebih siap diterapkan, dan (3) Seseorang dapat belajar sesuai dengan kecepatan dan dengan waktunya yang tersedia.

Media Pembelajaran

Media berarti penghubung atau perantara. Sedangkan, pengertian lainnya menerangkan bahwa media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara harfiah berarti tengah, pengantaratau perantara. Media merupakan segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi.

Berkaitan dengan pengertian tersebut maka dapat dikatakan bahwa media merupakan alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim pesan ke penerima pesan.

Berkaitan dengan penyaluran pesan dari si pengirim ke penerima pesan tentunya harus melalui sebuah proses komunikasi. Agar pesan yang dikirim dapat diterima dengan baik oleh penerima maka tentunya pesan yang dikirim harus jelas, sehingga proses komunikasi tersebut dapat berjalan dengan efektif. Berkaitan dengan penjelasan tersebut terdapat empat komponen yang harus ada dalam komunikasi yaitu pemberi

informasi, informasi itu sendiri, penerima informasi, dan media.

Dalam proses komunikasi, media merupakan satu dari empat komponen yang harus ada.

Komponen yang lain yaitu: sumber informasi, informasi, dan penerima informasi. Jika satu dari ketiga komponen tersebut tidak ada, maka proses komunikasi tidak mungkin terjadi. Konsep sumber atau penerima informasi merupakan konsep relative. Di saat tertentu orang dapat berperan sebagai sumber informasi, namun pada saat lain (atau pada saat yang sama), bisa juga menjadi penerima informasi. Namun tidak semua proses informasi berlangsung secara dua arah atau timbal balik semacam ini.

Komunikasi memegang peranan penting dalam pembelajaran. Agar komunikasi antara pendidik dan peserta didik berlangsung baik dan informasi yang disampaikan pendidik dapat diterima oleh peserta didik,

maka pendidik dipandang perlu menggunakan media

pembelajaran. Dalam konsep teknologi pendidikan, tugas media

bukan hanya sekedar

mengkomunikasikan hubungan antar sumber (pendidik) dan si penerima (peserta didik), namun lebih dari itu merupakan bagian yang integral dan saling mempunyai keterkaitan antara komponen yang satu dengan yang lainnya, saling berinteraksi dan saling mempengaruhi. Dalam konteks ini, baik guru, buku teks, e-learning dan lingkungan sekolah merupakan media pembelajaran yang merupakan sarana penyampaian

(9)

6352 pesan pembelajaran yang dilakukan

dengan model pembelajaran langsung yaitu dengan cara pendidik berperan sebagai pembawa informasi. Media pembelajaran adalah alat belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan peserta didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran.

Media pembelajaran menyajikan sesuatu yang sulit untuk ditampilkan, dikunjungi atau dilihat oleh peserta didik, baik karena ukurannya yang terlalu besar seperti tata surya, terlalu kecil seperti virus, maupun rentang waktu proses yang terlalu lama.

Dengan hadirnya media, keterbatasan yang ada tersebut dapat diatasi. Misalnya dengan menggunakan berbagai media berupa model, peta, denah lantai, foto, video, film, mengunjungi situs, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat memberikan pengalaman belajar yang konkrit dan langsung kepada peserta didik. Dengan demikian, peserta didik akan merasakan dan melihat secara langsung keterkaitan antara teori dan praktik atau pemahaman penerapan ilmu di lapangan.

Media pembelajaran dapat merangsang peserta didik untuk berpikir kritis, dengan menggunakan daya imajinasinya, kemampuan dan sikapnya dikembangkan lebih lanjut, sehingga melahirkan kreativitas dan karya inovatif. Media dapat meningkatkan efisiensi proses pembelajaran, karena dengan

menggunakan media tersebut dapat menjangkau peserta didik di tempat yang berbeda, dan dalam ruang lingkup yang tak terbatas pada waktu tertentu. Media pembelajaran dapat menyelesaikan masalah pendidikan atau pengajaran baik dalam lingkup mikro maupun makro (Hasan et al., 2021).

Penggolongan Media Pembelajaran

Ada berbagai cara dan sudut pandang untuk menggolongkan jenis media yakni:

Menurut Rudy Bretz dalam (Munisah, 2020) bahwa mengidentifikasi jenis- jenis media berdasarkan tiga unsur pokok, yaitu: suara, visual dan gerak.

Berdasarkan tiga unsur tersebut, Bretz mengklasifikasikan media ke dalam delapan kelompok, yaitu:

1) Media audio 2) Media cetak 3) Media visual diam 4) Media visual gerak 5) Media audio semi gerak 6) Media semi gerak

7) Media audio visual diam 8) Media audio visual gerak.

Kemudian dalam buku Arif S.

Sadiman, dkk, dijelaskan bahwa tanpa menyebutkan jenis dari masing- masing medianya, Gagne membuat 7 macam pengelompokan media, yaitu : (Fajriwasti et al., 2022)

1) Benda untuk didemonstrasikan 2) Komunikasi lisan

3) Media cetak 4) Gambar diam 5) Gambar gerak 6) Film bersuara 7) Mesin belajar

(10)

6353 Ke tujuh kelompok media ini

kemudian di kaitkannya dengan kemampuannya memenuhi fungsi menurut tingkatan hirarki belajar yang di kembangkannya, yaitu : pelontar stimulus, penarik minat belajar, contoh perilaku belajar, memberi kondisi eksternal, menuntun cara berfikir, memasukkan alih ilmu, menilai prestasi, dan pemberi umpan balik.

D. Kesimpulan

Materi dan sumber pembelajaran serta media adalah hal yang tak terpisahkan dalam proses pembelajaran. Materi pembelajaran yang di dalamnya ada proses penentuan urutan, pemilihannya yang harus mengacu pada standar kompetensi, proses identifikasi aspek dan jenis untuk mendapatkan materi yang relevan dengan SK dan KD, membutuhkan proses cukup panjang dan rumit. Begitu juga ketika materi pembelajaran hendak disampaikan, disaat itulah dibutuhkan media yang benar-benar tepat untuk tersampaikannya materi untuk mencapai tujuan pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

abdullah Idi. (2016). Pengembangan Kurikulum: Teori Dan Praktik.

Ar- Ruzz Media.

Abdullah, R. (2012). Pembelajaran Berbasis Pemanfaatan Sumber Belajar. Jurnal Ilmiah Didaktika,

12(2), Article 2.

Https://Doi.Org/10.22373/Jid.V 12i2.449

Ainina, I. A. (2014). Pemanfaatan Media Audio Visual Sebagai Sumber Pembelajaran

Sejarah. Indonesian Journal Of History Education, 3(1), Article 1.

Https://Journal.Unnes.Ac.Id/Sj u/Index.Php/Ijhe/Article/View/3 909

Butsi, E. (2015). Pemanfaatan Etnomatematik Melalui Permainan Engklek Sebagai Sumber Belajar. Mendidik:

Jurnal Kajian Pendidikan Dan Pengajaran, 1(2), Article 2.

Https://Doi.Org/10.30653/003.

201512.23

Cahyani, A. P. R., & Zahro’, A. (2023).

Penyusunan Kumpulan Cerkak Bebungahing Rekasa Sebagai Sumber Belajar Untuk Jenjang Smp/Mts. Piwulang: Jurnal Pendidikan Bahasa Jawa,

11(2), Article 2.

Https://Doi.Org/10.15294/Piwul ang.V11i2.69123

Fajriwasti, Y., Lestari, S. I., Alfarisi, S.,

& Sunarti, S. (2022).

Pengelolaan Media

Pembelajaran Di Tingkat Mi/Sd. Mitra Pgmi: Jurnal Kependidikan Mi, 8(1), 21–28.

Https://Doi.Org/10.46963/Mpg mi.V8i1.424

Hasan, M., Harahap, T. K., Mainuddin, Trisnawati, S. N. I., Nuraisyiah, Hamzah, H., Munte, A., Simanungkalit, L. N., Sofyan, Hakim, L., Nurjannah, Hasibuan, S., Umar, Arisah, N.,

Hasibuan, N. S.,

Supatminingsih, T., Triasih, A., Aziz, F., Alanur, S. N., … Atirah. (2023). Pengantar Pendidikan Indonesia: Arah Baru Dalam Membentuk Profil Pelajar Pancasila. Penerbit

Tahta Media.

Https://Tahtamedia.Co.Id/Inde x.Php/Issj/Article/View/80 Hasan, M., Milawati, M., Darodjat, D.,

Harahap, T. K., Tahrim, T., Anwari, A. M., Rahmat, A.,

(11)

6354 Masdiana, M., & Indra, I. M.

(2021). Media Pembelajaran.

Tahta Media Group.

Http://Eprints.Unm.Ac.Id/20720 /

Husamah, Restian, A., & Widodo, R.

(2019). Pengantar Pendidikan.

Ummpress.

Lilawati, J. (2017). Analisis Pemanfaatan Sumber Belajar Dalam Proses Pembelajaran.

106–109.

Http://Semnasfis.Unimed.Ac.Id /Wp-

Content/Uploads/2017/06/Anal isis-Pemanfaatan-Sumber- Belajar-Dalam-Proses- Pembelajaran.Pdf

Ma’rifah, D. R., & Suryadarma, I. G. P.

(2015). Penyusunan Panduan Edutourism Hutan Wisata Tlogo Nirmolo Guna Memunculkan Karakter Peserta Didik Kelas X. Jurnal Inovasi Pendidikan Ipa, 1(2),

Article 2.

Https://Doi.Org/10.21831/Jipi.V 1i2.7497

Munisah, E. (2020). Artikel

Pengelolaan Media

Pembelajaran Sekolah Dasar.

Edukasi Lingua Sastra, 18(1),

Article 1.

Https://Doi.Org/10.47637/Elsa.

V18i1.231

Muzaini, M. C., Najib, M., Mahmudah, A., & Nisa, A. K. (2023).

Implemantasi Metode Simulasi Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Menumbuhkan Keaktifan Belajar peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah. Pionir:

Jurnal Pendidikan, 12(1),

Article 1.

https://doi.org/10.22373/pjp.v1 2i1.17573

Purbosari, P. P., & Putri, M. N. H.

(2022). Penyusunan Leaflet Variasi Morfologi Durian

Sebagai Sumber Belajar Biologi Sma Berdasarkan Hasil Studi Variasi Karakter Morfologi Buah Durian (Durio Zibethinus Murr.) Di Dusun

Dirun Kabupaten

Banjarnegara. Briliant: Jurnal Riset Dan Konseptual, 7(3),

Article 3.

Https://Doi.Org/10.28926/Brilia nt.V7i3.1081

Ramdhan, M. (2021). Metode Penelitian. Cipta Media Nusantara.

Retawidyaningrum, D. A., &

Triatmanto, T. (2022).

Penyusunan Ensiklopedia Elektronik Bryophyta Kawasan

Gunung Api Purba

Nglanggeran Sebagai Sumber Belajar Materi Plantae. Jurnal Edukasi Biologi, 8(1), Article 1.

Https://Doi.Org/10.21831/Edub io.V8i1.18175

S, S. (2020). Urgensi Learning Resources (Sumber Belajar) Dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran. Didaktika: Jurnal Kependidikan, 13(2),

Article 2.

Https://Doi.Org/10.30863/Dida ktika.V13i2.959

Saadah, M., Prasetiyo, Y. C., &

Rahmayati, G. T. (2022).

Strategi Dalam Menjaga Keabsahan Data Pada Penelitian Kualitatif. Al-’Adad: Jurnal Tadris Matematika, 1(2),

Article 2.

Https://Doi.Org/10.24260/Add.

V1i2.1113

Saputri, E. Z., Ma’rifah, D. R., Nurusman, A. A., Adhiasto, D.

N., & Febrianti, N. (2022).

Penyusunan Buku Digital Burung Terancam Sebagai Sumber Belajar Biologi Sma:

(Preparation Of The Digital Book Of Threatened Birds As A High School Biology Learning

(12)

6355 Resource). Biodik, 8(3), Article

3.

Https://Doi.Org/10.22437/Bio.V 8i3.18166

Sari, I. N., Lestari, L. P., Kusuma, D.

W., Mafulah, S., Brata, D. P. N., Karwanto, Supriyono, Iffah, J.

D. N., Widiatsih, A., Utomo, E.

S., Maghfur, I., Sofiyana, M. S.,

& Sulistiana, D. (2022). Metode Penelitian Kualitatif. Unisma Press.

Sari, M., & Asmendri, A. (2020).

Penelitian Kepustakaan (Library Research) Dalam Penelitian Pendidikan Ipa.

Natural Science, 6(1), Article 1.

Https://Doi.Org/10.15548/Nsc.

V6i1.1555

Sasmita, R. S. (2020). Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber Belajar. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (Jpdk), 2(1), Article 1.

Https://Doi.Org/10.31004/Jpdk.

V2i1.603

Setiyani, R. (2010). Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber Belajar. Dinamika Pendidikan,

5(2), Article 2.

Https://Doi.Org/10.15294/Dp.V 5i2.4921

Solihah, E. E., Utami, S., & Dewi, N. K.

(2022). Penyusunan Ensiklopedia Berbasis Keanekaragaman Capung (Odonata) Di Kawasan Air Terjun Teleng Ngawi Sebagai Sumber Belajar Kelas X. Jems:

Jurnal Edukasi Matematika Dan Sains, 10(2), Article 2.

Https://Doi.Org/10.25273/Jems .V%Vi%I.13373

Supriadi, S. (2017). Pemanfaatan Sumber Belajar Dalam Proses Pembelajaran. Lantanida Journal, 3(2), Article 2.

Https://Doi.Org/10.22373/Lj.V3 i2.1654

Widodo, A., Husniati, H., Indraswati, D., Rahmatih, A. N., &

Novitasari, S. (2020). Prestasi Belajar Mahasiswa Pgsd Pada Mata Kuliah Pengantar Pendidikan Ditinjau Dari Segi Minat Baca. Jurnal Bidang Pendidikan Dasar, 4(1), Article 1.

Https://Doi.Org/10.21067/Jbpd.

V4i1.3808

Zulfaningrum, R., & M, H. K. E. P.

(2023). Penyusunan E-Booklet Sebagai Sumber Belajar Kelas X Materi Plantae Dari Penelitian Etnobotani Tradisi Malam Selikuran Di Kawasan Dewi Tinalah Kulon Progo.

Journal Of Comprehensive Science (Jcs), 2(2), 688–695.

Https://Doi.Org/10.59188/Jcs.V 2i2.252

Referensi

Dokumen terkait

Desain pembelajaran penetapan metode untuk mencapai tujuan Teknologi juga dapat membantu untuk meningkatkan interaksi antara pengajar dan pelajar, dan membuat proses belajar

Sumber Belajar adalah sesuatu yang dapat mengandung pesan untuk disajikan melalui penggunaan alat ataupun oleh dirinya sendiri dapat pula merupakan sesuatu yang

Sementara itu, komputerisasi dan proses pengambilan keputusan merupakan alat yang efektif dalam rangka mempercepat penilaian potensi sumber daya air dengan

Sumber belajar adalah bahan-bahan yang dapat dimanfaatkan dan diperlukan untuk membantu pengajar maupun peserta didik dalam proses pembelajaran. Sumber belajar dapat

Sumber belajar adalah bahan-bahan yang dapat dimanfaatkan dan diperlukan untuk membantu pengajar maupun peserta didik dalam proses pembelajaran. Sumber belajar dapat

Manfaat sumber belajar menurut Lasa (2007) dalam Astuti (2011), yaitu meningkatkan produktivitas pembelajaran serta membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik

WAKTU BELAJAR SUMBER KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN KEGIATAN PENILAIAN. TM PS PI •

Alat Peraga Papan Musi Multi Fungsi KPK dan FPB KESIMPULAN Dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran akan membantu minat siswa dalam belajar, yang berarti hasil belajar