• Tidak ada hasil yang ditemukan

View/Open

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View/Open"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

17

BAB II

METODOLOGI PENELITIAN

Penentuan kadar flavonoid total dimulai dari penyiapan bahan meliputi pengumpulan bahan, determinasi tanaman dan pengolahan bahan menjadi serbuk simplisia. Bahan tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji pinang (Areca catechu L.) yang diperoleh dari kebun pribadi di Sumatera Selatan berupa biji pinang nonfermentasi berwarna putih pada pinang muda dan coklat pada pinang tua.

Karakterisasi serbuk simplisia dan ekstrak meliputi pemeriksaan makroskopik, mikroskopik dan pengujian parameter standar simplisia dan ekstrak.

Pemeriksaan makroskopik terhadap biji pinang, dengan memperhatikan karakteristik fisiknya. Pemeriksaan mikroskopik dilakukan pada biji pinang dan simplisia untuk melihat fragmen-fragmen serta karakteristik penanda lain pada biji pinang.

Parameter standar simplisia dan ekstrak yang diujikan adalah penetapan susut pengeringan, penetapan kadar air dengan cara destilasi azeotroph, penetapan kadar abu total, penetapan kadar abu tidak larut asam, penetapan kadar sari larut air, kadar sari larut etanol, penetapan bobot jenis serta uji organoleptik.

Penapisan fitokimia dilakukan pada biji pinang untuk mengetahui kandungan senyawa golongan alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, steroid dan triterpenoid, kuinon, monoterpenoid dan seskuiterpenoid dan polifenolat pada simplisia dan ekstrak. Hal ini dilakukan dengan metode yang umum yaitu dengan cara uji warna menggunakan pereaksi yang spesifik.

repository.unisba.ac.id

(2)

18

Metode ekstraksi yang digunakan adalah metode maserasi, dengan menggunakan pelarut etanol. Ekstrak yang didapat dipekatkan dengan Rotary evaporator. Setelah didapatkan hasil ekstraksi, ekstrak tersebut dihidrolisis.

Kemudian difraksinasi dengan menggunakan metode ekstraksi cair-cair dengan menggunakan pelarut air (polar), etil asetat (semi polar) dan n-heksan (non polar).

Selanjutnya dilakukan identifikasi keberadaan senyawa kuersetin pada fraksinat biji pinang dengan kromatografi lapis tipis. Fraksinat (fraksi air, fraksi etil asetat, fraksi n-heksan, kuesertin (pembanding)) ditotolkan pada plat silika gel menggunakan eluen etil asetat dan n-heksan, untuk menentukan harga Rf.

Penentuan kadar flavonoid total pada biji pinang muda dan biji pinang tua dilakukan dengan metode spektrofotometri uv-sinar tampak. Ekstrak etanol biji pinang muda dan biji pinang tua di ukur menggunakan baku pembanding kuersetin dan menggunakan panjang gelombang 430 nm. Dibuat perhitungan rata- rata tiga kali pengukuran maka di dapat hasil kadar senyawa flavonoid pada masing-masing biji pinang. Setelah itu dilakukan analisis data dengan menggunakan uji T yang di ambil dari data penetapan kadar flavonoid total dari masing-masing biji pinang. Skema pengerjaan penelitian dapat dilihat pada Gambar II.1.

repository.unisba.ac.id

(3)

19

Gambar II.1 : Skema pengerjaan Biji Pinang

Ekstrak Kental Simplisia

Ekstrak

Fraksi air Fraksi n-heksan Fraksi etil asetat

Fraksinasi

Uji Mikroskopik Uji Makroskopik

Penapisan Fitokimia

Pemantauan KLT

Penapisan Fitokimia Uji Parameter Standar

(karakterisasi simplisia)

Uji Parameter Standar (karakterisasi Ekstrak)

n-heksan Etil asetat

Air pemekatan Ekstraksi Determinasi

Penggilingan Pengeringan Pencucian Sortasi basah

Pengukuran Kadar flavonoid dengan spektrofotometri Hidrolisis

Analisis Data

repository.unisba.ac.id

Referensi

Dokumen terkait

4.2 Uji Aktivitas Antibakteri dari Ekstrak Metanol, Fraksi n-Heksan, Fraksi Kloroform, dan Fraksi Etil Asetat dari Daun Tuba Saba Terhadap Pertumbuhan Bakteri

gracilis fraksi etil asetat dibandingkan ekstrak kasar diduga karena setelah dilakukan fraksinasi ada senyawa yang terpisah dari fraksi etil asetat yang memiliki efek

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa semua sampel uji, yaitu ekstrak metanol, fraksi n-heksan, fraksi etil asetat dan fraksi n-butanol menunjukkan aktivitas

Buah belimbing dimaserasi dengan pelarut metanol dan dilanjutkan dengan fraksinasi bertingkat menggunakan n-heksan dan etil asetat sampai didapatkan fraksi etil

Pada penelitian ini dilakukan pengujian kadar fenolat total, uji aktivitas antioksidan dan uji aktivitas antibakteri terhadap ekstrak etanol, fraksi n-heksan, fraksi etil asetat

Ekstrak Etanol Daun Piladang, Fraksi n-heksan, Fraksi Etil Asetat dan Fraksi Butanol dengan Eluen n-heksan : Etil Asetat pada Perbandingan 6 : 4 A No Sampel Jumlah dan Harga Rf

Fraksi etil asetat mempunyai nilai EC50% yang lebih kecil yaitu 29, 5538 ppm, berarti mempunyai aktivitas antioksidan yang lebih besar dibanding dengan fraksi n-heksan dengan nilai

31 - Determinasi - Uji makroskopik dan mikroskopik - Pembuatan simplisia - Parameter standar simplisia - Penapisan fitokimia - Uji makroskopik dan mikroskopik Ekstraksi dengan