42| Universitas Multi Data Palembang
Optimalisasi Infrastruktur Jaringan Lokal Area Pada CV. Multi Karya
Dwi Fatdillah1*, Guntoro Barovih2)
1,2Program Studi, Informatika Program Sarjana, Institut Teknologi Dan Bisnis Palcomtech, Palembang
1*[email protected], 2[email protected]
Kata kunci:
bandwidth management;
ekahau site survey; jaringan internet; network development life cycle; optimaliasi;
Abstract: In the digital era, optimizing internet network is crucial for printing companies to enhance their business performance. The objective of this research is to analyze the internet network condition in a printing company and propose an optimization plan. The optimization plan is developed by analyzing data collected from interviews and observations. The results indicate that the current internet network in the printing company is not optimal due to network disruption, distant access points, and frequent disconnections. This research uses the Network Development Life Cycle (NDLC) method up to the monitoring stage, including activities conducted until measuring network quality. To improve the internet network performance, the proposed solutions include adding access points, creating two SSIDs for employees and guests, scheduling the guest network, and limiting bandwidth on the guest network. The implementation of these solutions is expected to significantly improve the internet network performance and enhance the efficiency and productivity of the printing company.
Abstrak: Pada era digitalisasi, optimalisasi jaringan internet sangat penting bagi perusahaan percetakan untuk meningkatkan kinerja bisnis mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kondisi jaringan internet pada sebuah perusahaan percetakan dan mengusulkan rencana pengoptimalisasian.
Rencana optimalisasi ini dikembangkan dengan menganalisis data yang terkumpul dari interview dan observasi tersebut. Hasil menunjukkan bahwa jaringan internet saat ini di perusahaan percetakan belum optimal karena mengalami gangguan jaringan, jarak antara access point yang cukup jauh dan sering terputus. Penelitian ini menggunakan metode Network Development Life Cycle (NDLC) sampai pada tahapan monitoring. Kegiatan yang dilakukan hingga melakukan pengukuran kualitas jaringan. Untuk memperbaiki kinerja jaringan internet, solusi yang diberikan adalah penambahan access point, pembuatan 2 SSID untuk karyawan dan tamu, melakukan penjadwalan pada jaringan tamu, dan melakukan pembatasan bandwidth pada jaringan tamu.
Implementasi dari solusi yang diajukan ini diharapkan dapat secara signifikan meningkatkan kinerja jaringan internet dan memperbaiki efisiensi dan produktivitas perusahaan percetakan.
Fatdillah & Barovih. (2023). Optimalisasi Infrastruktur Jaringan Lokal Area Pada CV. Multi Karya. MDP Student Conference 2023
Universitas Multi Data Palembang | 43 PENDAHULUAN
Di era digital saat ini, internet sangat penting dan tidak bisa dipisahkan dari aktivitas sehari-hari.
Internet adalah singkatan dari Interconnection-Networking, sistem jaringan yang menghubungkan setiap komputer di seluruh dunia dan menggunakan sistem TCP/IP global sebagai protokol pengalih paket (packet- switched communication protocol), untuk melayani miliaran pengguna seluruh dunia. Internet berasal dari kata latin “inter” yang artinya “antara”. Lalu bagaimana jika kata tersebut merupakan gabungan kata, internet adalah jaringan atau link? [1].
Pada bidang korporasi, jaringan internet berperan penting dalam mendukung produktivitas dan efisiensi perusahaan. Dengan adanya internet, para pebisnis tidak lagi mengalami kesulitan dalam memperoleh informasi untuk menunjang usahanya, meskipun saat ini pun biasanya mereka dapat mengakses berbagai jenis informasi. Internet mendukung komunikasi dan kolaborasi global antara karyawan, konsumen, pemasok, dan mitra bisnis lainnya [2]. Internet seakan menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi manusia. Tidak dipungkiri juga internet juga membantu banyak pekerjaan manusia. Dengan hadirnya internet manusia dapat bekerja, bertukar data, dan melakukan pengamatan dengan hanya lewat control device jarak jauh. Internet seakan menjadi jembatan penghubung untuk mempermudah berbagai pekerjaan suatu perusahaan [3]. Sedang di industri percetakan. Perusahaan percetakan memerlukan akses ke Internet untuk berbagai aktivitas, seperti mengirim dan menerima informasi, melakukan penelitian, berkomunikasi dengan pelanggan dan mitra bisnis, serta menggunakan aplikasi dan layanan yang diperlukan untuk bisnis mereka.
Oleh karena itu, jaringan internet yang handal dan stabil sangat penting untuk kelangsungan operasional percetakan.
CV. Multi Karya adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri percetakan. Jaringan online untuk mendukung karyawan dalam pertukaran informasi dan fungsi pencetakan. Permasalahan yang sering muncul saat menggunakan internet seringkali lambat bahkan tidak terputus serta minimnya access point. Ada beberapa faktor yang menyebabkan jaringan internet tidak stabil seperti : jarak yang cukup jauh antara user dengan base station, banyaknya user yang menggunakan internet dan peralatan jaringan internet yang kurang terawat. Berdasarkan faktor-faktor tersebut, penulis bertujuan untuk mengoptimalkan jaringan dan memperluas jangkauan koneksi internet nirkabel ke infrastruktur jaringan lokal CV. Multi Karya.
Optimalisasi secara umum adalah proses mendapatkan nilai terbaik dari berbagai faktor yang tersedia. Dalam matematika dan ilmu komputer, optimalisasi atau optimasi berarti memilih elemen terbaik dari beberapa alternatif yang tersedia. Paling sederhana, ini berarti menyelesaikan masalah yang melibatkan minimalisasi atau maksimalisasi fungsi dengan memilih secara sistematis nilai bilangan bulat atau variabel riil dari himpunan yang diperbolehkan [4]. Optimalisasi dilakukan dengan menambah infrastruktur jaringan dan menata ulang topologi yang ada pada CV. Multi Karya.
METODE
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Network Development Life Cycle (NDLC).
NDLC adalah pendekatan proses pada telekomunikasi yang menggambarkan tahap awal dan akhir pembangunan jaringan komputer, yang meliputi beberapa langkah proses, yaitu analisis, desain, simulasi/prototyping, implementasi, pemantauan, dan pengelolaan. [5], [6]. Langkah-langkah yang digunakan dalam metode ini meliputi analisis, perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan.
44 | Universitas Multi Data Palembang
Gambar 1. Network Development Life Cyrcle [6]
Uraian setiap langkah yang digunakan meliputi:
Analisis
Aktivitas yang dilakukan pada fase ini antara lain mengamati objek yang dipantau, termasuk mengamati rangkaian jaringan apa yang digunakan dan perangkat apa saja yang terhubung ke jaringan.
Tanyakan kepada pengguna dan karyawan yang bertanggung jawab atas jaringan perusahaan tentang masalah dan struktur jaringan perusahaan.
Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada fase ini meliputi restrukturisasi topologi jaringan perusahaan yang akan dijadikan acuan untuk pengelolaan ulang jaringan.
Implementasi
Fase ini mencakup konfigurasi jaringan dan aktivitas pengujian untuk mengoptimalkan jaringan perusahaan.
Pengamatan
Langkah ini termasuk mengukur kualitas sinyal dan menguji kecepatan jaringan.
Received Signal Strength Indicator (RSSI) adalah parameter yang menentukan kualitas sinyal yang diterima. Pengukuran RSSI mewakili kualitas relatif dari sinyal yang diterima oleh perangkat. RSSI dipengaruhi oleh noise, multipath fading, daya pancar, interferensi, dll. yang menyebabkan fluktuasi daya terima. Semakin tinggi nilai RSSI, semakin kuat sinyalnya. Bila diukur dalam angka negatif, angka yang mendekati nol biasanya berarti sinyal yang lebih baik[7], [8]. Parameter yang digunakan pada penelitian ini berasal dari pengukuran yang dilakukan berdasarkan software Ekahau Site Survey, nilai level sinyal dikelompokkan pada Gambar 1:
Sumber : Level Sinyal [9]
Gambar 1. Kekuatan Sinyal Wireless
Universitas Multi Data Palembang | 45 HASILDANPEMBAHASAN
Analisa Kebutuhan User
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan di CV. Multi Karya, jaringan internet menggunakan Internet Service Provider (ISP) IndiHome dengan kecepatan sebesar 40 Mbps. Yang terletak di lantai satu diruang utama meja kasir. Jaringan internet dapat diakses melalui kabel atau wifi dengan nama Service set identifier (SSID) Syamil Printing. Penulis berkesimpulan bahwa jaringan yang ada masih belum optimal karena letak access point yang kurang strategis dan penyebaran sinyal belum maksimal. Jangkauan jaringan wifi hanya dapat diakses dari lantai satu dan dua.
Topologi Jaringan Yang Digunakan
Topologi jaringan pada denah gedung CV, Multi Karya dapat diakses menggunakan Laptop atau Smartphone dengan cara terhubung melalui wifi dan komputer dapat terhubung ke internet dengan menggunakan kabel UTP. Pada CV. Multi karya Router yang digunakan telah menggunakan DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) yang berfungsi membantu menghemat penggunaan alamat IP karena tidak harus menetapkan alamat IP secara permanen ke setiap komputer klien. Server DHCP merupakan perangkat jaringan yang dapat membantu penyebaran alamat IP secara otomatis kepada komputer klien yang tersambung ke jaringan agar komputer tersebut dapat berkomunikasi [10]. Berikut gambaran Topologi jaringan internet pada denah gedung CV. Multi karya seperti pada gambar 2.
Gambar 2. Topologi Jaringan pada CV. Multi Karya
Komponen jaringan yang terdapat pada CV. Multi karya terdiri dari router Huawei HG8245H, switch, dan kabel UTP. Router sebagai wireless access point terhubung dengan switch dan kabel untuk menghubungkan internet ke komputer yang berbeda ruangan. Berikut gambar dari perangkat yang terdapat CV. Multi Karya. Berdasarkan hasil analisis penulis, maka dibuat pemetaan menggunakan pendekatan heatmapping untuk setiap lantai menggunakan software Ekahau Site Survey.
Warna yang ditampilkan pada software Ekahau Site Survey mengindikasikan kekuatan sinyal pada jaringan wifi. Pada lantai satu penyebaran sinyal wifi dimulai dari yang terkuat yaitu berwarna hijau tua terletak di ruangan desain menyebar keruangan cetak lantai 1, namun kekuatan sinyal mulai menurun diarea
46 | Universitas Multi Data Palembang
tangga yang berwarna hijau kekuningan. Pada Lantai dua ruangan gudang kekuatan sinyal berwarna hijau tua hingga hijau muda dan pada ruangan cetak kekuatan sinyal berwarna antara hijau muda hingga kuning yang menandakan kekuatan sinyal mengalami penurunan kualitasnya. Pada lantai tiga kekuatan sinyal tidak dapat mencakup lantai tersebut dan tidak mendapatkan sinyal sama sekali, dikarenakan jarak kekuatan sinyal dari lantai satu ke tiga cukup jauh. Seperti pada gambar 3.
Gambar 3. Denah Gedung dan Kekuatan Sinyal Lantai 1 Hingga 3
Analisa Kebutuhan Perangkat Keras
Dalam melakukan penelitian ini, Penulis mempunyai solusi dengan membuat jaringan komputer yang optimal. Dengan memindahkan router Huawei HG8245H dari ruangan desain ke ruangan cetak lantai 1, dan merubah skema infrastruktur jaringan dengan menonaktifkan jaringan WLAN pada router Huawei HG8245H agar jaringan internet hanya dapat diakses melalui kabel dan menggunakan Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) untuk memudahkan penyebaran alamat IP secara otomatis. Kemudian menambah access point pada ruang cetak lantai 2 agar jaringan wifi mencangkup lantai 1 hingga lantai 3.
Access point yang akan digunakan untuk lantai 2 yaitu Router Synology RT2600ac yang menjadi access point utama dengan 2 SSID. Topologi jaringan yang dirancang, seperti pada gambar 4.
Universitas Multi Data Palembang | 47 Gambar 4. Topologi Jaringan yang Dirancang
Implementasi
Berdasarkan hasil evaluasi yang didapat, penulis mencoba mengkonfigurasikan pada Router Synology RT2600ac. Untuk membuat akses setiap SSID, Langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah:
Langkah awal yang harus dilakukan adalah mengkonfigurasikan IP Local Network pada Router Synology RT2600ac untuk mengaktifkan DHCP Server. Dengan Konfigurasi ip adress local 192.168.100.253/24, dengan range IP dari 192.168.100.2 hingga 192.168.100.252, dan gateway 192.168.100.253. dengan nama SSID khusus dan staus SSID hide agar jaringan dapat diakses hanya untuk karyawan saja. Hasil konfigurasi dapat dilihat pada gambar 5.
Gambar 5. Konfigurasi IP Local Network dan SSID Karyawan
48 | Universitas Multi Data Palembang
Berikutnya adalah melakukan konfigurasi DHCP tamu dengan subnet mask 255.255.255.0 dan range IP dari 192.168.2.2 hingga 192.168.2.254, dan getway 192.168.2.1. lalu mengaktifkan SSID dengan nama syamil sebagai SSID tamu, yang dapat dilihat pada gambar 7.
Gambar 6. Konfigurasi DHCP dan SSID Tamu
Tahap selanjutnya penjadwalan yang disusun yaitu saat SSID tamu aktif yang disesuaikan pada saat jam operasional kerja, dimulai pada hari senin hingga hari sabtu. aktif dari Jam 07.00 - 18.00. dan melakukan pembatasan bandwidth, bertujuan untuk memastikan bahwa tidak ada salah satu pengguna yang menggunakan terlalu banyak bandwidth dan menyebabkan masalah kinerja jaringan internet. Kecepatan dibatasi menjadi 500KBps. Yang dapat diliat pada gambar 8.
Gambar 7. Konfigurasi Pembatasan Penjadwalan dan Bandwidth SSID Tamu
Hasil Pengoptimaliasian Kekuatan Sinyal
Distribusi access point yang merata dapat dilihat pada hasil heat map pada Gambar 8 dan disorot dengan warna hijau yang berarti kekuatan sinyal sudah baik dan dapat menjangkau seluruh ruangan di setiap lantai. Yang ditunjukkan pada Gambar 10.
Universitas Multi Data Palembang | 49 Gambar 8. Konfigurasi Pembatasan Bandwidth SSID Tamu
Hasil Pengujian Sinyal
Penulis melakukan pengujian kekuatan sinyal wireless dengan menggunakan Wifi Analyzer di beberapa ruangan seperti yang ditunjukkan pada tabel 1.
Tabel 1. Kekuatan Sinyal Wireless
Area Sebelum Sesudah
Signal Signal Lantai 1
Ruang Desain -39 dBm -46 dBm Ruang Cetak -51 dBm -45 dBm
Tangga -59 dBm -49 dBm
Lantai 2
Ruangan Gudang -54 dBm -47 dBm Ruang Cetak -58 dBm -38 dBm
Tangga -76 dBm -46 dBm
Lantai 3 Ruang Manager - -51 dBm
Ruang tamu - -56 dBm
Dari tabel 2 dapat diketahui bahwa pada lantai satu sebelum dilakukan optimalisasi memiliki nilai RSSI sebesar -39dBm hingga -59dBm dan setelah dilakukannya optimalisasi memiliki nilai RSSI sebesar - 45dBm hingga -49dBm. Dan pada lantai dua sebelum optimalisasi nilai RSSI mencapai -54dBm hingga - 76dBm, setelah dilakukan optimalisasi lantai dua mendapatkan nilai RSSI -38dBm hingga -47dBm. Di sisi lain, manager room dan guest room yang berada di lantai 3 sebelum pengoptimalan tidak menerima sinyal sama sekali, dan setelah pengoptimalan mereka mendapatkan nilai RSSI antara -46 hingga -56 dBm.
Hasil Pengukuran Jaringan
Pengukuran dilakukan beberapa kali, pengukuran kecepatan jaringan dengan menggunakan Google Fiber speedtest di beberapa ruangan seperti yang ditunjukkan pada tabel 3.
50 | Universitas Multi Data Palembang
Tabel 3. Hasil Pengukuran Kecepatan Jaringan
Area
Sebelum Sesudah
SSID Syamil Printing SSID Khusus SSID Syamil Average
Download
Average Upload
Average Download
Average Upload
Average Download
Average Upload
Lantai 1
Ruang
Desain 16.31 Mbps 21.23 Mbps 41.32 Mbps 21.34 Mbps 3.64 Mbps 3.55 Mbps Ruang
Cetak 14.11 Mbps 16.63 Mbps 47.24 Mbps 20.74 Mbps 3.43 Mbps 3.34 Mbps Tangga 12.0 Mbps 17.40 Mbps 46.24 Mbps 21.68 Mbps 3.51.Mbps 3.63 Mbps
Lantai 2
Ruangan
Gudang 12.84 Mbps 14.51 Mbps 49.91 Mbps 20.47 Mbps 3.85 Mbps 3.70 Mbps Ruang
Cetak 13.54 Mbps 15.61 Mbps 49.75 Mbps 21.23 Mbps 3.79 Mbps 3.77 Mbps Tangga 13.64 Mbps 14.43 Mbps 48.23 Mbps 20.56 Mbps 3.12 Mbps 3.34 Mbps
Lantai 3
Ruang
Manager - - 37.92 Mbps 20.84 Mbps 3.34 Mbps 3.26 Mbps
Ruang
tamu - - 39.40 Mbps 20.53 Mbps 3.53 Mbps 3.52 Mbps
Berdasarkan pada tabel 3 nilai rata-rata kecepatan jaringan sebelum dan sesudah optimaliasi memiliki perbedaan yang cuku signifikan, diantaranya pada lantai satu dan dua rata-rata kecepatan download sebelum dioptimaliasi adalah 12.0 Mbps hingga 16.31 Mbps dan rata-rata kecepatan upload adalah 17.40 Mbps hingga 21.23 Mbps. Sedangkan untuk ruang Manager dan ruang tamu yang berada pada lantai 3 sebelum dioptimalisasi, tidak mendapatkan sinyal sama sekali. Sesudah dioptimaliasi pengujian kecepatan jaringan menggunakan SSID Khusus di setiap lantai memiliki rata-rata kecepatan download 37.92 Mbps hingga 49.91 Mbps dan rata-rata kecepatan upload adalah 20.47 Mbps hingga 21.68 Mbps. Dan pengujian kecepatan jaringan menggunakan SSID Syamil yang telah dilakukan pembatasan bandwidth mendapatkan rata-rata kecepatan download antara 3.12 Mbps hingga 3.85 Mbps dan rata-rata kecepatan upload diantara 3.26 Mbps hingga yang tertinggi 3.77 Mbps.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil pengoptimaliasian dan pengukuran yang telah dilaksanakan dan diuraikan ke dalam laporan penelitian mengenai Optimalisasi Infrastruktur Jaringan Lokal Area Pada CV. Multi Karya, maka penulis mengambil kesimpulan.
Saat ini jaringan internet pada CV. Multi Karya telah dilakukan pembagian SSID untuk karyawan dan tamu. Pada SSID tamu yang telah dilakukan Penjadwalan SSID dan Pembatasan bandwdth. Dan telah dilakukan pengukuran jaringan dilakukan sebelum dan sesudah dioptimaliasi di setiap lantai.
Hasil pengukuran jaringan memenuhi persyaratan jaringan seperti yang diharapkan, dengan titik akses yang merata di lantai setiap ruangan dan kecepatan sinyal yang stabil di jaringan Wi-Fi karyawan dengan kecepatan sedang yaitu download 45.00 Mbps dan kecepatan upload 20.92 Mbps, pada jaringan wifi tamu dengan rata-rata kecepatan download 3.52 Mbps dan kecepatan upload 3.51Mbps menyatakan cukup baik untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur komunikasi dan memperlancar proses kerja di CV. Multi Karya.
Berdasarkan kesimpulan dan analisis yang dilakukan dalam penelitian ini, penulis memberikan saran-saran sebagai diantaranya, Perlu dilakukannya perawatan Infrastruktur jaringan secara berkala, Perlu dilakukan analisa jaringan menggunakan metode Quality Of Service, dan Perlu dilakukan pengukuran terus menerus dalam rentang waktu tertentu atau bertahap, karena hasil pengukuran dapat berbeda dari satu waktu ke waktu.
Universitas Multi Data Palembang | 51 DAFTARPUSTAKA
[1] Y. Iskandar, Buku Ajar Pengantar Aplikasi Komputer. Deepublish, 2018. [Daring]. Tersedia pada:
https://books.google.co.id/books?id=C-FUDwAAQBAJ
[2] O. Y. Yuliana, “Penggunaan Teknologi Internet,” J. Akunt. dan Keuang., Vol. 2, No. 1, Hal. 36–52, 2000.
[3] W. W. Anggoro, “Perancangan dan Penerapan Kendali Lampu Ruangan Berbasis IoT (Internet of Things) Android,” JATISI (Jurnal Tek. Inform. dan Sist. Informasi), Vol. 8, No. 3, Hal. 1596–1606, 2021, doi: 10.35957/jatisi.v8i3.1311.
[4] T. Dahniar, Pengendalian Mutu Produk pada Industri Komponen Sepeda Motor Menuju Zero Defect Untuk Mencapai Optimalisi Manufaktur. Pascal Books, 2022. [Daring]. Tersedia pada:
https://books.google.co.id/books?id=5FRzEAAAQBAJ
[5] Sugiyatno dan A. Suroso, “Implementasi Raspberry Pi Sebagai IP Kamera Untuk Pemantauan Studio Bioskop,” J. Ilm. Manaj. Inform. dan Komput., Vol. 01, No. 01, Hal. 5–10, 2017, [Daring]. Tersedia pada: https://jurnal.mdp.ac.id/index.php/jatisi/article/view/2730
[6] G. Barovih, “Simulasi Routing Bgp pada PC Router Berbasis Opensource,” J. Teknol. dan Inform., Vol. 5, No. 1, Hal. 82–91, 2015.
[7] M. Ismail, “Rancang Bangun Pengukur Rssi (Receive Signal Strength Indicator) Berbasis Aplikasi Android Menggunakan App Inventor,” Pros. SNST Fak. Tek., No. Vol 1, No 1 (2018): Prosiding Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 9 2018, hal. 25–30, 2018.
[8] Padlillah, “Analisis Performansi Jaringan Wifi Untan di Area Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Menggunakan Metode Walk Test,” J. Tek. Elektro, Progr., vol. 3, hal. 3–10, 2019.
[9] M. Iqbal dan H. Yudiastuti, “Pemetaan Jaringan Wlan di PT. PLN (Persero) Prabumulih Berdasarkan Cakupan,” Pros. Semhavok, Hal. 15–20, 2021, [Daring]. Tersedia pada:
http://conference.binadarma.ac.id/index.php/semhavok/article/view/1825
[10] B. R. Saputra, “Simulasi Keamanan Jaringan Dengan Metode DHCP Snooping dan VLAN Mengggunakan CISCO,” JATISI (Jurnal Tek. Inform. dan Sist. Informasi), Vol. 9, No. 4, Hal. 3481–
3488, 2022, doi: 10.35957/jatisi.v9i4.2730.