• Tidak ada hasil yang ditemukan

Load Balance Dan Pembagian Bandwidth Pada Jaringan Local Area Network

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Load Balance Dan Pembagian Bandwidth Pada Jaringan Local Area Network"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

LOAD BALANCE DAN PEMBAGIAN BANDWIDTH

PADA JARINGAN LOCAL AREA NETWORK

TUGAS AKHIR

TRI SUMANTRI

082406081

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK INFORMATIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

LOAD BALANCE DAN PEMBAGIAN BANDWIDTH PADA JARINGAN LOCAL AREA NETWORK

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya

TRI SUMANTRI 082406081

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK INFORMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

PERSETUJUAN

Judul : LOAD BALANCE DAN PEMBAGIAN

BANDWIDTH PADA JARINGAN LOCAL AREA NETWORK

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : TRI SUMANTRI

Nomor Induk Mahasiswa : 082406081

Program Studi : DIPLOMA (D3) TEKNIK INFORMATIKA

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di Medan,

Diketahui/Disetujui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU

Ketua, Pembimbing 1

(4)

PERNYATAAN

LOAD BALANCE DAN PEMBAGIAN BANWITH PADA JARINGAN LOCAL AREA NETWORK

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa ktipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya

Medan,

(5)

PENGHARGAAN

Puji syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, dengan limpah karunia-Nya kertas kajian ini berhasil di selesaikan dalam waktu yang di tetapkan.

(6)

ABSTRAK

Pembahasan ini menjelaskan pembangun sebuah jaringan local area network yang menggunakan dua akses ISP (internet services provider). Sistem ini dikembangkan dengan menggunakan PC Mikrotik Router sehingga akses dengan dua ISP yang masuk ke jaringan local menjadi lebih stabil dan juga diterapkan pengaturan

(7)

DAFTAR ISI

Daftar Gambar ... viii

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 2

1.4 Kontribusi Penelitian ... 2

1.5 Tujuan Penelitian ... 3

1.6 Kajian Pustaka ... 3

1.7 Metodologi Penelitian ... 4

1.8 Sistematika Penulisan ... 5

Bab 2 Landasan Teori 2.1 Router ... 6

2.2 Mengenal Switch ... 6

2.2.1 Non Manageable Switch ... 7

2.2.2 Manageable Switch... 8

2.3 Pengertian Sistem Operasi ... 8

2.4 Pengertian Jaringan Komputer ... 9

2.5 Klasifikasi Jaringan Komputer ... 9

2.6 Gateway ... 11

2.7 Pengertian Mikrotik... 12

2.8 Sejarah Mikrotik ... 14

2.9 Jenis-Jenis Mikrotik ... 14

2.10 Fungsi Mikrotik ... 14

1.11 TCP/IP Protocol ... 15

Bab 3 Perancangan Sistem 3.1 Perancangan Instalasi Mikrotik... 16

3.2 Instalasi Mikrotik Menggunakan CD-ROM ... 16

3.3 Paket Instalasi Mikrotik ... 16

3.3.1 Paket Point to Point Protocol ... 19

3.3.2 Paket Dinamic Host Configuration Protocol ... 20

3.3.3 Paket Advanced-Tools ... 20

3.3.4 Paket Arlan ... 21

3.3.5 Paket Global Position System ... 21

3.3.6 Paket Hotspot ... 21

(8)

3.3.8 Paket LCD ... 22

3.3.9 Paket Network Time Protocol ... 22

3.3.10 Paket Radio LAN ... 23

3.3.11 Paket Routerboard ... 23

3.3.12 Paket Routing ... 23

3.3.13 Paket Security ... 23

3.3.14 Paket Sychonous ... 24

3.3.15 Paket Telephony ... 24

3.3.16 Paket UPS ... 25

3.3.17 Paket Web Proxy ... 26

3.3.18 Paket Wireless dan Wireless-legacy ... 26

3.4 Mengakses Mikrotik Router OS Menggunakan Winbox ... 26

3.4.1 Winbox Console ... 26

Bab 4 Implementasi Sistem 4.1 Seting Dasar Mikrotik ... 29

4.2 Seting Load Balance Mikrotik Dengan Menggunakan Winbox ... 30

4.3 Seting Bandwidth Dengan Menggunakan Winbox ... 34

Bab 5 Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan ... 36

5.2 Saran ... 36

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Switch ... 7

Gambar 2.2 Skema Jaringan LAN... 10

Gambar 2.3 Skema Jaringan MAN ... 10

Gambar 2.4 Skema Jaringan WAN ... 11

Gambar 3.1 Pilihan Paket Installasi Mikrotik ... 17

Gambar 3.2 Tampilan Mikrotik Menggunakan Web Browser ... 27

Gambar 3.3 Tampilan Download Winbox ... 28

Gambar 3.4 Tampilan Save to Winbox ... 28

Gambar 4.1 Tampilan IP Address di Mikrotik Router ... 29

Gambar 4.2 Tampilan Interface di Mikrotik Router ... 30

Gambar 4.3 Topologi Load Balance... 30

Gambar 4.4 Tampilan Kolong IP di Winbox ... 31

Gambar 4.5 TampilanRoutes ... 31

Gambar 4.6 Tampilan Hasil Seting Routes ... 32

Gambar 4.7 Hasil Tampilan Seting NAT ... 32

Gambar 4.8 Hasil Tampilan Mangle di Wibox ... 33

Gambar 4.9 Tampilan dari Rule Mangle ... 34

Gambar 4.10 Tampilan Mangle dari Server ke Komputer 1 ... 35

(10)

ABSTRAK

Pembahasan ini menjelaskan pembangun sebuah jaringan local area network yang menggunakan dua akses ISP (internet services provider). Sistem ini dikembangkan dengan menggunakan PC Mikrotik Router sehingga akses dengan dua ISP yang masuk ke jaringan local menjadi lebih stabil dan juga diterapkan pengaturan

(11)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Komputer merupakan salah satu bentuk teknologi yang selalu mengalami

perkembangan dalan hitungan hari saja. Bukan hanya perusahaan-perusahaan saja

yang merasakan perkembangannya, melainkan masyarakat luas sudah dapat

memanfaatkan teknologi ini. Hal ini disebabkan karena pentingnya informasi dan

kebutuhan sarana dalam mengakses informasi dengan cepat.

Untuk mendapatkan informasi, komputer dan teknologi merupakan alat yang

sangat tepat untuk digunakan sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan informasi.

Hal tersebut mendorong terbentuknya jaringan komputer agar banyak masyarakat

yang dapat mengakses informasi yang dibutuhkan. Kemudian jaringan komputer ini

berkembang menjadi jaringan yang sangat kompleks dan sangat besar, tersebar di

seluruh lapisan dunia. Jaringan yang kompleks nilah yang dikenal dengan

Interconnected Network atau lebih akrab disebut dengan internet.

Banyak komponen yang jaringan yang tersedia untuk membuat beberapa

komputer saling terhubung. Salah satu contoh komponen jaringannya adalah dengan

menggunakan mikrotik sendiri kependekan dari mikrotilis yang artinya network kecil

dalam bahasa Latvia. Penggunaan mikrotik sebagai salah satu komponen jaringan

yang memiliki banyak keunggulan dibandingkan komponen-komponen jaringan

lainnya. Mikrotik merupakan sebuah router yang memiliki fungsi dasar yaitu sebagai

penghubung antar network yang berbeda dan sebuah instalasi mikrotik dapat juga

digunakan sebagai gateway, bridging, hotspot dan vlan.

Dalam pencaharian informasi memerlukan jaringan yang terhubung secara

publik yaitu berupa internet. Perusahaan yang menyediakan fasilitas data internet

(12)

ini menyebabkan bandwith yang tidak merata akan diterima oleh komputer pengguna

karena tidak adanya pengaturan bandwith dari router yang terhubung dengan internet.

Oleh karena itu, Penulis tertarik membangun sebuah jaringan local area

network dengan 2 (dua) gateway yang berbeda dan mengatur pembagian bandwith

yang tidak merata. Sehingga Penulis mengajukan judul tugas akhir “Load Balance dan

Pembagian Banwith Pada Jaringan Local Area Network.

1.2Rumusan Masalah

Masalah yang dibahas di sini adalah bagaimana menggabungkan 2 (dua) gateway

yang berbeda kemudian mengatur bandwith dengan menggunakan Mikrotik router

pada jaringan local area network.

1.3Batasan Masalah

Untuk menghindari pembahasan yang melebar, Penulis membahas load balance serta

pembagian bandwith pada jaringan local area network dengan Mikrotik Router OS.

Karena sebagai perangkat lunak router, cukup banyak fungsi yang dapat dilakukan

dengan Mikrotik, mulai dari quality of service (pengaturan bandwith), firewall,

hotspot gateway, web proxy, dns cache, hingga penggunaan Virtual Private Network

(VPT). Fasilitas pemantau seberti watchdog dan netmatch juga tersedia.

1.4Kontribusi Penelitian

Penilitian ini ditunjukkan kepada pengguna komputer yang terhubung dalam jaringan

local area network yang menggunakan fasilitas internet agar tetap bisa mengakses

informasi dari internet atau saling bertukar data di dalam 1 (satu) jaringan local area

(13)

1.5Tujuan Penelitian

Tujuan Penulis membuat penelitian ini untuk mendapatkan kapasitas bandwith

tersebut ke pengguna komputer agar tidak terjadi masalah koneksi yang sering

mengalami gangguan karena tidak meratanya bandwith.

1.6Kajian Pustaka

Dalam Penyusunan Tugas Akhir ini Penulis memanfaatkan buku-buku yang dapat

dipergunakan untuk menjelaskan teori-teori pemecahan masalah atau dasar pemikiran

untuk menjelaskan masalah yang akan dibahas.

(Moch. Linto Herlambang dan Aziz Catur L, 2008) dalam bukunya

“PANDUAN LENGKAP MENGUASAI ROUTER MASA DEPAN

MENGGUNAKAN MIKROTIK ROUTER OS”, Mikrotik routerOS-TM, merupakan

sistem operasi yang diperuntukkan sebagai network router. Load balance pada

mikrotik adalah teknik untuk mendistribusikan beban trafik pada dua atau lebih jalur

koneksi secara seimbang, agar trafik dapat berjalan optimal, memaksimalkan

thoughput, memperkecil waktu tanggap dan menghindari overload pada salah satu

jalur koneksi.

(Ahmad Yani, 2009) dalam bukunya “Panduan Menjadi Teknisi Jaringan”,

Mikrotik RouterOS hadir dalam berbagai level. Tiap level memiliki kemampuannya

masing-masing, mulai dari level 3, hingga level 6. Secara singkat, level 3 digunakan

untuk router berinterface ethernet, level 4 untuk wireless client atau serial interface,

level 5 untuk wireless AP, dan level 6 tidak mempunyai limitasi apapun. Untuk

aplikasi hotspot, bisa digunakan level 4 (200 pengguna), level 5 (500 pengguna) dan

(14)

1.7Metodologi Penelitian

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini Penulis menerapkan beberapa metode penelitian

dalam pengumpulan data yang dibutuhkan agar penyusun Tugas Akhir ini dapat

diselesaikan dengan baik dan benar. Adapun metode penelitian yang dilakukan

Penulis adalah sebagai berikut:

1. Studi Lapangan

Merupakan metode yang dilakukan oleh Penulisan secara langsung ke lapangan

yang merupakan sumber data yang diperoleh sesuai dengan kebutuhan yang

dibutuhkan.

2. Studi Literatur

Merupakan metode yang dilakukan Penulis dengan mengunjungi dan mempelajari

Website atau situs-situs internet yang berhubungan dengan penelitian yang sedang

dilakukan Penulis.

3. Perancangan

Pada tahap ini Penulis melakukan perancangan pembangunan jaringan dengan

jaringan local area network dan 2 (dua) gateway ISP (internet service provider).

4. Proses Uji Coba dan Perbaikan

Proses uji coba akan dilakukan setelah semua persiapan selesai yaitu berupa

hardware maupun software atau sistem operasi Mikrotik. Ketika terdapat

kekurangan dan kesalahan pada saat uji coba dilaksanakan dan Penulis akan

melakukan perbaikan pada perancangan agar mendapatkan hasil yang lebih

(15)

1.8Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan tugas akhir ini adalah:

BAB 1 : PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang judul, latar belakang, rumusan, batasan masalah, maksud

dan tujuan, metode penelitian.

BAB 2 : LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang pengertian-pengertian yang berhubungan dengan

Mikrotik Router OS.

BAB 3 : PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi pembahasan mengenai perancangan serta penggunaan Mikrotik

Router OS

BAB 4 : IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang implementasi dan pengujian dalam membangun

Teknik Load Balance dan Membagi Bandwith menggunakan Mikrotik Router

OS.

BAB 5 : KESEMPULAN DAN SARAN

Bab ini menjelaskan kesimpulan dari penulisan tugas akhir tentang Mikrotik

(16)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Router

Router adalah peralatan yang bekerja pada kayer 3 Open System Interconnection

(OSI) dan sering digunakan untuk menyambungkan jaringan luas Wide Area Network

(WAN) atau untuk melakukan segmentasi layer 3 di LAN. WAN seperti halnya LAN

juga beroperasi di layer 1, 2 dan 3 OSI sehingga router yang digunakan untuk

menyambungkan LAN dan WAN harus mampu mendukung.

Router memiliki kemampuan melewatkan paket IP dari satu jaringan ke

jaringan lain yang mungkin memiliki banyak jalur diantara ke duanya. Router-router

yang saling terhubung dalam jaringan internet turut serta dalam sebuah algoritma

routing terdistribusi untuk menentukan jalur terbaik yang dilalui paket IP dari sistem

ke sistem lain. Proses Routing dilakukan secara hop by hop. IP tidak mengetahui jalur

keseluruhan menuju tujuan setiap paket. IP routing hanya menyediakan IP address

dari router berikutnya yang menurutnya lebih dekat ke host tujuan.

Menghubungkan komputer dengan komputer lain dapat dilakukan dengan cara

langsung menghubungkan kabel jaringan ataupun dengan peralatan tambahan. Untuk

menyambungkan beberapa komputer di dalam satu ruangan sudah pasti memerlukan

peralatan penyambung seperti hub atau switch.

2.2. Mengenal Switch

Switch adalah perangkat yang menghubungkan segmen jaringan. Sebetulnya switch

memang merupakan pengembangan lanjutan dari ‘bridge’. Zaman dulu, orang

(17)

berbeda-beda atau sama. Hanya saja, di saat sekarang network switch digunakan untuk

menghubungkan komputer satu dengan yang lainnya.

Gambar 2.1 Switch

Tentu saja switch bisa digunakan juga untuk menghubungkan switch satu

dengan switch lainnya, untuk memperbanyak jumlah port, atau memperluas jangkauan

dari jaringan (misalkan ada satu gedung dengan gedung yang lainnya). Bahkan apabila

kita melihat ke berbagai vendor network equipment, berbagai switch dipecah ke level

berbeda seperti core, aggregation dan access. Pemisahan berbagai level ini

dikarenakan setiap level dimaksudkan untuk fungsi yang berbeda. Switch yang beredar

di pasaran terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu:

2.2.1. Non Manageable Switch

Adalah switch yang tidak dapat di manage, switch tersebut sudah siap pakai, hanya

(18)

2.2.2. Manageable Switch

Adalah switch yang bisa diatur untuk kebutuhan jaringan tertentu, ada beberapa

perbedaan mendasar yang membedakan antara manageable switch dengan non

manageable switch.

Perbedaan tersebut domain bisa dilihat dari kelebihan dan keunggulan yang

dimiliki oleh switchmanageable itu sendiri, kelebihan switch manageable adalah:

1. Mendukung penyempitan broadcast jaringan dengan VLAN.

2. Pengaturan akses pengguna dengan access list.

3. Membuat keamanan network lebih terjamin.

4. Bisa melakukan pengaturan trafik maintenance network karena dapat

diakses tanpa harus berada di dekat switch.

2.3. Pengertian Sistem Operasi

Sistem operasi adalah sekumpulan rutin perangkat lunak yang berada di antara

program aplikasi dan perangkat keras. Sistem operasi memiliki tugas yaitu mengelola

seluruh sumber daya sistem komputer dan sebagai penyedia layanan. Sistem operasi

menyediakan call system berupa fungsi-fungsi atau application programming

interface (API). System call ini memberikan abstraksi tingkat tinggi mesing untuk

pemrograman.

Call system berfungsi menghindarkan kompleksitas pemrograman dengan

memberi sekumpulan instruksi yang lebih mudah dan nyaman, sistem operasi juga

sebagai basis untuk program lain dimana program aplikasi dijalankan diatas sistem

operasi, program-program itu memanfaatkan sumber daya sistem komputer dengan

cara meminta layanan sistem operasi megendalkan sumber daya untuk aplikasi

sehingga penggunaan sumber daya sistem komputer dapat dilakukan secara benar dan

(19)

2.4. Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan komputer merupakan sekelompok komputer otonom yang saling

dihubungkan satu sama lainnya, menggunakan suatu media protocol komunikasi

tertentu, sehingga dapat saling berbagi data dan informasi. Jaringan komputer

memungkinkan terjadinya komunikasi yang lebih efisien antar pemakai (mail dan

teleconference). Jaringan komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling

menggunakan protocol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat berbagi

data, informasi, program aplikasi dan perangkat keras seperti printer, scanner,

CD-Drive maupun harddisk serta memungkinkan komunikasi secara elektronik.

Sedangkan pada aplikasi home user, memungkinkan komunikasi antar pengguna lebih

efisien (chat), interaktif entertainment lebih multimedia (games, video dan lain-lain)

2.5. Klasifikasi Jaringan Komputer

Berdasarkan skalanya jaringan komputer dapat dibagi menjadi 3 (tiga) golongan,

yaitu:

1. Local Area Network (LAN)

2. Metropolitan Area Network (MAN)

3. Wide Area Network (WAN)

1. Local Area Network (LAN)

Local Area Network atau yang biasa disingkat LAN adalah jaringan komputer yang

jaringannya hanya mencakup wilayah kecil seperti jaringan komputer kampus,

(20)

Gambar 2.2 Skema Jaringan LAN

2. Metropolitan Area Network (MAN)

Sebuah MAN, biasanya meliputi area yang lebih besar dari LAN, misalnya antar

wilayah dalam satu propinsi. Dalam hal ini jaringan menghubungkan beberapa buah

jaringan-jaringan kecil ke dalam lingkungan area yang lebih besar, sebagai contoh

yaitu: jaringan Bank dimana beberapa kantor cabang sebuah Bank di dalam sebuah

kota besar dihubungkan antara satu dengan lainnya. Misalnya, Bank BNI yang ada di

(21)

3. Wide Area Network (WAN)

Wide Area Networks (WAN) adalah jaringan yang lingkupnya biasanya sudah

menggunakan sarana satelit ataupun kabel bawah laut sebagai contoh keseluruhan

jaringan BANK BNI yang ada di Indonesia ataupun yang ada di Negara-negara lain.

Menggunakan sarana WAN, Sebuah Bank yang ada di Bandung bisa menghubungi

kantor cabangnya yang ada di Hongkong, hanya dalam beberapa menit. Biasanya

WAN agak rumit dan sangat kompleks, menggunakan banyak sarana untuk

menghubungkan antara LAN dan WAN ke dalam Komunikasi Global seperti internet.

Tapi, bagaimanapun juga antara LAN, MAN dan WAN tidak banyak berbeda dalam

beberapa hal, hanya lingkup areanya saja yang berbeda satu di antara yang lainnya.

Gambar 2.4 Skema Jaringan WAN

2.6. Gateway

Pintu gerbang sebagai keluar-masuknya paket data dari local area network menuju

outer network. Tujuannya agar client pada local area network dapat berkomunikasi

dengan internet. Router dapat disetting menjadi gateway dimana router menjadi

(22)

2.7. Pengertian Mikrotik

Mikrotik router OS adalah sistem operasi linux base yang memberikan kemudahan

bagi penggunanya untuk menjadikan komputer menjadi router network yang handal.

Mikrotik Router OS merupakan router software yang dapat menggunakan peralatan

embedded (minimum sistem) maupun menggunakan PC (personal computer) serta

kopetible dengam IBM PC X86.

Mikrotik Router OS mampu menggunakan protocol WAN seperti ISDN, PPP,

Frame Relay maupun menggunakan komunikasi secara synchronous (istilah yang

digunakan pada bidang komunikasi atau sistem operasi untuk suatu kejadian yang

terjadi pada waktu bersamaan dengan rate yang sama, dan kejadian ini yang terjadi

berkelanjutan dan dapat di prediksi) maupun asynchronous (komunikasi data yang

tidak terikat dengan waktu tetap) dengan dukungan berbagai kartu tambahan dan

pihak ketiga. Mikrotik Router OS selain dapat berfungsi sebagai router juga

dilengkapi dengan fungsi-fungsi firewall, tunneling. Bridging dan IP security.

Komunikasi nirkabel bukan merupakan hambatan untuk Mikrotik Router OS

karena mempunyai pilihan kartu nirkabel mulai dari kartu standar paling sederhana

sampai menggunakan radio, bahkan juga menggunakan Access Point maupun Virtual

Access Point. Mikrotik juga dapat digunakan untuk meningkatkan keamanan jaringan

lokal dengan cara segmentasi. Mikrotik dapat menggunakan teknologi Hotspot untuk

mengamankan akses ke jaringan lokal baik menggunakan kabel maupun nirkabel.

Mikrotik memiliki kemampuan pengamanan jaringan menggunakan firewall

yang dapat digunakan secara “statefull” maupun “stateless”. Kemampuan paket

tracking Mikrotik memungkinkan administrator untuk melakukan monitorig jaringan

dan melakukan analisa troubleshooting. Kemampuan monitor ini mampu

menghasilkan informasi dengan format software pihak ketiga sehingga memudahkan

administrator jaringan bekerja dengan software monitoring seperti Cisco Netflow

(23)

Mikrotik mampu difungsikan sebagai proxy server dengan dukungan squid.

Proxy server ini dapat digunakan secara normal maupn secara transparan. Fungsi

keamanan proxy ini dapat dengan mudah diatur berdasarkan tujuan, sumber maupun

cara akses ke tujuan.

Berikut ini adalah fasilitas-fasilitas yang terdapat pada Mikrotik Router OS

diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Remote control dengan penggunaan yang mudah memakai Winbox application

(Winbox).

b. Teknet/SSH/console/serial console control dengan RDIUS authentication.

c. Advanced banwith control.

d. Network firewall dengan packet-filtering, masquerading, network address,

translation, loggin dan connection monitoringi.

e. DHC support.

f. Hotspot gateway dengan RADIUS autentication.

g. Ethernet 10/100/1000Mb/s.

h. Wireless client dan Access Point 2.4GHz 11Mb/s (IEEE802.11),5GHz 54Mb/s

(IEEE802.11a) dan 2.4GHz 54Mb/s (IEEE02.11g) dengan RADIUS

authentication untuk AP.

i. Protocol V.35 synchronous 8.44Mb/s dengan Sync-PPP, HDLC atau Frame

Relay.

j. Protocol X.21 synchronous 8.44Mb/s dengan Ync-PPP, HDLC atau Frame

Relay.

k. Async PPP (up to 128 ports) dengan RADIUS authentication untuk modem

pools.

l. Dukungan terhadap Protocol E1/T1.

m. IP Telephony Gateway.

(24)

2.8. Sejarah Mikrotik

Mikrotik mulai dibuat di Latvia pada tahun 1996. Versi-versi awal Mikrotik dibuat

untuk digunakan pada sistem pengoprasian DOS. Sejak versi 2, Mikrotik kemudian

menggunakan kernel Linux dalam Aplikasinya. Tahun 2003 Mikrotik kemudian juga

memproduksi perangkat keras berbentuk motherboard mini yang juga didesain untuk

digunakan sebagai perangkat wireless, yang dinamai routerboard.

2.9. Jenis-jenis Mikrotik

1. Mikrotik Router OS yang berbentuk software yang dapat di-download di

www.mikrotik.com. Dapat diinstal pada komputer rumahan (PC).

2. BUILT-IN Hardware Mikrotik dalam bentuk perangkat keras yang khusus

dikemas dalam board router yang didalamnya sudah terinstal Mikrotik Router

OS.

2.10. Fungsi Mikrotik

Sebagai perangkat lunak, router cukup banyak fungsi yang dapat dilakukan dengan

Mikrotik Router OS, mulai dari quality of service (pengaturan banwith), firewall,

hotspot gateway, web proxy, dns cache, hingga penggunaan virtual private network

(VPT). Fasilitas pemantau seberti watchdog dan netmatch juga tersedia. Salah satu

keunggulan lainnya adalah adanya pengaturan yang tidak lagi hanya berbasis teks,

(25)

2.11 TCP/IP Protocol

Internet Protocol Suite (umumnya dikenal sebagai TCP/IP) adalah seperangkat

protokol yang digunakan untuk komunikasi internet dan jaringan lain yang serupa. Hal

ini dinamakan dari 2 (dua) protokol yang paling penting di dalamnya: di Transmission

Control Protocol Internet Protocol (IP), yang pertama dua protokol

jaringan yang ditetapkan dalam standar ini. Pada hari ini, jaringan IP merupakan

perpaduan dari beberapa perkembangan yang mulai berkembang di tahun 1960-an dan

1970-an, yaitu Internet dan LAN (Local Area Network), yang muncul di pertengahan

tahun 1980-an ke-akhir, bersamaan dengan kedatangan of the World Wide Web pada

awal tahun 1990-an.

Internet Protocol Suite, seperti banyak protokol suite, dapat dilihat sebagai

satu set layers. Setiap lapisan memecahkan sejumlah masalah yang melibatkan

transmisi data, dan menyediakan layanan baik ditetapkan ke atas lapisan protokol

berdasarkan menggunakan layanan dari beberapa lapisan bawah. Lapisan atas adalah

logis dekat dengan pengguna dan menangani data yang lebih abstrak, mengandalkan

lapisan bawah protokol untuk menerjemahkan data ke dalam bentuk yang dapat

akhirnya akan dikirim secara fisik.

Model TCP/IP terdiri dari 4 (empat) lapisan. Dari terendah ke tertinggi, yaitu: 1. Link Layer

2. Internet Layer

3. Transport Layer

(26)

3.3.10. Paket Radio LAN

Mikrotik Router OS mendukung penggunaan Wirelless Radio LAN hardware antara

lain:

a. RadioLAN ISA card (Mode 101).

b. RadioLAN PCMCIA card.

RadioLAN ini hanya merupakan driver saja dan memerlukan paket wireless dan dapat

digunakan untuk lisensi minimum level 4.

3.3.11. Paket Routerboard

Paket Routerboard adalah paket yang digunkan untuk mendukung penggunaan

Mikrotik pada papan rangkaian khusus. Papan rangkaian tersebut pada dasarnya

merupakan komputer minimum (tanpa harddisk controller, vga dan sound) dengan

kartu jaringan, satu daya lebih sederhana (cukup +12VDC) dan performa sangat

minimum. Routerboard yang dapat digunakan Mikrotik adalah router board 200 dan

500.

3.3.12. Paket Routing

Jika paket routing akan diperlukan jaringan menggunakan routing dynamic, maka

Mikrotik dapat menggunakan RIP, OSPF, maupun BGP versi 4.

3.3.13. Paket Security

Paket security berisikan dukungan untuk keamanan komunikasi (dengan

menggunakan sistem pengkodean enskripsi). Paket ini diperlukan oleh Mikrotik untuk

(27)

3.3.14. Paket Sychronous

Paket ini memuat driver hardware kartu serial jenis synchronous.

a. Moxa CIOI ISA and PCI V.35 (4 Mbit/s).

b. Moxa C502 PCI 2-port V.35 (8 Mbit/s).

c. Cyclades PCI PC-300 V.35 (5 Mbit/s).

d. Cyclades PCI-300 E1/Ti.

e. FarSync PCI V.35/X.21 (8.448 Mbit/s).

f. LMC/SGEI wanPCI-IT1E1 PCI Ti/E1 (also know as DS1 or LMD1200P,

1.544 Mbit/s or 2.048 Mbit/s).

g. LMC/SBEI wanPCI-1T3 PCI T3 (also know as DS3, 44.736 Mbit/s).

h. Sangsoma S5141 (dual-port) and S5142 (quardport) PCI RS2321

V.35/X.21(4Mbit/s –a primary port nd 512 Kbits – secondary ones).

i. Sangsoma S5148 (single-port) and S5147 (dual-port) PCI E1/TI.

Paket ini diperlukan disaat pengguna mengoneksikan Mikrotik Router OS ke jaringan

Wide Areal Network (WAN) yang memerlukan interface serial acynchronous seperti

frame relay, dan point-to-point leased line.

3.3.15. Paket Telephony

Mikrotik Router OS memerlukan paket telephony ini untuk mengatur layanan

komunikasi dengan menggunakan Voice over IP (VoIP). Paket ini selain selain

memberikan fungsi sebagai gatekeeper juga mendukung penggunaan beberapa

hardware VoIP yang terpasang pada Mirotik Router OS, antara lain:

a. Quicknet LineJACK.

b. PhoneJACK telepon analog atau ISDN.

c. Voicetronix OpenLine4 – saluran telepon analog.

(28)

Paket telephony Mikrotik Router OS memenuhi standar spesifikasi H.323v4

Internasional Telecomunication Union-Telecomunications (ITU-T). H.323 adalah

standar yang digunakan untuk mengirimkan (multimedia voice, video dan data)

melalui saluran IP (internet). H.323v4 memuat standar lain yaitu H.245, H.225,

Q.931, H.450.1, RTP (real-time protocol). Paket telephony Mikrotik Router OS ini

mendukung berbagai audio coded:

a. G.711 (64 kbps Pulse code modulation (PCM) ).

b. G.723.1 (6.3 kbps – memerlukan processor yang baik).

c. GSM-06.10 (pengkodean 13.2 kbps).

d. LPC-10 (pengkodean 2.5 kbps).

e. G.729 and G.729a (pengkodean software 8 kbps CS ACELP).

f. G.728 (pengkodean 16 kbps, untuk kartu Quicknet LineACK).

3.3.16. Paket UPS

UPS monitor menggunakan standar UPS APC “smart” signaling melalui RS232

ataupun USB. Dengan menggunakan “smart” fitur, Mikrotik Router OS UPS dapat

melakukan:

a. Mengkondisikan Mikrotik Router OS hibertnate saat ada gangguan baterai dan

reboot aman saat catu utama tersedia.

b. Kalibrasi waktu kerja UPS dan test kondisi baterai.

c. Monitroring semua informasi fitur “smart” yang diberikan oleh UPS.

d. Pencatatan perubahan catu daya.

Fitur ini memudahkan administrator memonitor dan mengamankan router dari

kerusakan akibat gangguan catu daya. Untuk melakukan pengamanan tersebut router

akan selalu memonitoring kondisi baterai UPS saat catu daya utama tidak tersedia.

Jika kondisi baterai UPS di bawah 10%, maka fitur ini memerintahkan router ke

kondisi hibernate. Saat baterai UPS habis router telah pada kondisi hibernate dan siap

(29)

3.3.17. Paket Web Proxy

Paket Web-proxy Mikrotik Router OS mengimplementasikan proxy server dengan

fitur:

a. HTTP proxy normal.

b. HTTP Transparent proxy.

c. Access list berdasar sumber, tujuan, URL dan cara access.

d. Pengaturan Cache (pengaturan jenis object yang dichace).

e. Pengaturan Access langsung (access langsung atau lewat proxy server lain).

f. Kemampuan pencatatan.

3.3.18. Paket Wireless dan Wireless-legacy

Paket ini lebih banyak memuat driver yang diperlukan untuk menjalankan kartu

jaringan nirkabel (wireless). Mikrotik Router OS mendukung penggunaan berbagai

jenis kartu jaringan nirkabel.

3.4. Mengakses Mikrotik Router OS Menggunakan WinBox

Mikrotik Router dapat diakses secara remote menggunakan HTTP dan Winbox

Console, sebagai contoh, menggunakan web browser dari workstation.

3.4.1. Winbox Console

WinBox Console digunakan untuk mengakses Mikrotik Router OS di dalam

melakukan konfigurasi dan fitur managemen penggunaan secara grafis (Graphical

User Interface). Semua Interface Winbox berfungsi sangat mirip dan sama

(30)

WinBox Console sedah terinstall bersama Router OS, Winbox memiliki file

Ekstensi yaitu: winbox.exe dan dapat didownload dari Mikrotik Router OS. Ketika

melakukan koneksi ke Mikrotik Router OS melalui http (TCP port 80 secara default),

halaman muka router akan ditampilkan di dalam web browser.

Berikut adalah langkah-langkah download “Winbox.exe”:

1. Buka file Browser dan ketik alamat routernya, seperti gambar berikut:

Gambar 3.2 Tampilan Mikrotik menggunakan web browser

Pada Gambar 3.2 menerangkan bahwa mikrotik tersebut memiliki alamat

(31)

2. Klik “Winbox Console” dan akan terjadi proses seperti Gamba 3.3

berikut:

Gambar 3.3 Tampilan download WinBox

3. Kemudian Pilih dimana file “WinBox.exe” akan disimpan, seperi

Gambar 3.4 berikut:

(32)

BAB 4

IMPLEMENTASI SISTEM

4.1. Seting Dasar Mikrotik

Langkah dasar dari semua konfigurasi Mikrotik adalah seting IP. Hal ini bertujuan

agar Mikrotik dapat di-remote dengan winbox agar mempermudah dalam

menggunakan konfigurasi Mikrotik.

Sebelum melakukan konfigurasi terlebih dahulu menentukan IP address yang

akan digunakan.

/ip address add address = 192.168.1.1/24 interface = ether1

/ip address add address = 192.168.2.1/24 interface = ether2

/ip address add address = 192.168.88.1/24 interface = ether3

Gambar 4.1 Tampilan IP address di Mikrotik Router

Kemudian mengganti nama interface tersebut agar lebih mudah di monitoring.

/interface set 0 name = Speedy1

/interface set 1 name= Speedy2

(33)

Gambar 4.2 Tampilan Interface di Mikrotik Router

4.2. Seting Load Balance Mikrotik Dengan Menggunakan Winbox

Perhatikan Topologi load balance Gambar 4.3.

Gambar 4.3 Topologi Load Balance

Langkah-langkah di dalam melakukan teknik load balance sebagai berikut:

1. Login ke Mikrotik sebagai admin seperti di dalam menggunakan Winbox.

Kemudian klik “IP” seperti Gambar 4.3.

Gambar 4.4 Tampilan Kolom IP di Winbox

Speedy Speedy 2

Router

Switc h

Server Kom1

192.168.1.1/24 192.168.2.1/24

192.168.88.1/24

(34)

2. Pada kolom IP, kemudian klik “routes” lalu akan muncul keterangan IP

address yang sebelumnya sudah ditentukan. Klik tanda “+” untuk add

(menambahkan), destination= 0.0.0.0/0 gateway 192.168.1.1,192.168.2.1

check-gateway=ping. Perhatikan Gambar 4.4 dan 4.5.

Gambar 4.5 Tampilan Routes

Gambar 4.6 Tampilan Hasil Seting Routes

3. Kemudian seting NAT nya.

/IP firewall nat

add chain=srcnat out-interface=Speedy1 action=masquerade

(35)

Gambar 4.7 Hasil Tampilan Seting NAT

4. Lalu seting mangle.

/IP firewall magle

add chain=input in-interface=Speedy1 action=mark-connection new

connection-mark=Speedy1_conf

add chain=output connection-mark=Speedy1_conf action=mark-routing

new-routing-mark=to_Speedy1

add chain=input in-interface=Speedy2 action=mark-connection new

connection-mark=Speedy2_conf

add chain=output connection-mark=Speedy2_conf action=mark-routing

(36)

Gambar 4.8 Hasil Tampilan Mangle di Winbox

4.3Seting Bandwidth Dengan Menggunakan Winbox

Terlebih dahulu tetapkan IP address dan gateway setiap komputer. Setelah sudah

selesai ditetapkan kemudian mulailah untuk seting bandwidth.

Langkah awal membagi dari server ke koputer-komputer yang akan dipakai,

berikut langkah-langkah dari winbox:

1. Klik menu ip>firewall>mangle

Buat rule (klik tanda + merah) dengan parameter sebagai berikut:

Pada tab general: Chain=forward, Src.address=192.168.88.10

Pada tab action: Action=mark connection, New conecction mark=Server_conf

(37)

Gambar 4.9 Tampilan dari rule mangle

Selanjutnya buat rule lagi.

Pada tab general: Chain=forward, Connection mark=Server_conf (rule yang

pertama dibuat)

Pada tab action: Action=mark packet, new packet mark=Server kemudian klik

“OK” dan seterusnya sampai batas terpakainya komputer.

Perhatikan Gambar 4.9 Penulis membuat sebagai contoh pembagian server dan

komputer 1.

Gambar 4.10 Tampilan mangle dari server ke komputer 1

2. Klik menu Queues>Queues Tree

Buat rule (klik tanda + merah) dengan parameter sebagai berikut:

(38)

Parent=Speedy1

Packet mark=Server

Max limit=128k

Kemudian klik “OK” lalu buat rule baru untuk melengkapi queues berdasarkan

komputer yang terpakai.

(39)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Penulis mengambil kesimpulan bahwa:

1. Mikrotik Router OS menerima 2 (dua) akses ISP dengan cara mengontrol kapasitas ukuran ke dua bandwidth untuk digabungkan agar semakin stabil dan membagi ukuran-ukuran bandwidth sesuai kebutuhan pengguna.

2. Mikrotik Router OS dapat menerima 2 (dua) akses internet dengan menggunakan 1 (satu) router.

3. Mikrotik juga dapat membagi bandwidth sesuai kebutuhan user dan membatasi penggunaan yang berlebihan.

5.2. Saran

Dari kesimpulan di atas, Penulis dapat memberi saran sebagai berikut:

1. Sebaiknya memperbanyak membuat tulisan-tulisan atau artikel-artikel yang membahas Mikrotik Router, sehingga Mikrotik lebih kenal di masyarakat.

2. Hendaknya perbanyak membaca artikel-artikel dari berbagai sumber agar memperluas pengetahuan tentang Mikrotik.

(40)

DAFTAR PUSTAKA

Daniel, Kustanto T dan Saputro. 2009. Membangun Server Internet dengan Mikrotik OS. Jakarta. Gaya Media.

Herlambang, Linto. 2009. Membangun Sharing Koneksi Internet di Windows, Mikrotik, Linux, dan OpenBSD. Yogyakarta. ANDI

Rafknowledge. 2010. Trik Memonitor Jaringan. Jakarta. Elexmedia Komputindo.

Gambar

Gambar 2.1 Switch
Gambar 2.3 Skema Jaringan MAN
Gambar 2.4 Skema Jaringan WAN
Gambar 3.2 Tampilan Mikrotik menggunakan web browser
+7

Referensi

Dokumen terkait

a. Hakim pengadilan dalam lingkungan peradilan agama yang memeriksa, mengadili dan menyelesaikan perkara yang berkaitan dengan ekonomi syariah, mempergunakan sebagai

Guided media menyediakan jalur transmisi sinyal yang terbatas secara fisik, meliputi twisted-pair cable, coaxial cable (kabel koaksial) dan fiber- optic cable (kabel

Berdasarkan penelitian pembuatan garam hasil sintesis dan karakterisasi dengan kromatografi lapis tipis, spektrofotometri UV- Vis, dan FTIR didapatkan simpulan bahwa hasil

Agak mengejutkan apabila dilihat dari hasil uji korelasi Spearman bahwa kelompok mahasiswa perempuan mempunyai sifat konsistensi lebih berperspektif

Fenomena gender dalam ornamen/ dongkari tersebut dalam perwujudannya ditunjukkan oleh adanya ornamen/ dongkari yang bersifat maskulin dan feminin yang masing-masing biasa

Kemandirian Lembaga Masyarakat dalam aksi PA dan BPTA meningkat Kemensos, Kemnaker, LSM Kementerian/ lembaga terkait, LSM, SP/SB, Dinas Instansi terkait, dan lain-lain

Kondensor bermaterial stainless steel menghasilkan kualitas minyak sangat baik akan tetapi aliran kondensat sangat lambat ini dikarenakan permukaan dinding dalam pipa yang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur modal secara signifikan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan dengan Good Corporate Governance sebagai variabel