• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Pengembangan Handout Sebagai Suplemen Bahan Ajar Era New Normal

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "View of Pengembangan Handout Sebagai Suplemen Bahan Ajar Era New Normal"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Journal of Classroom Action Research

http://jppipa.unram.ac.id/index.php/jcar/index

___________

Email: [email protected]

Copyright © 2023, Wahyuni et al.

This open access article is distributed under a (CC-BY License)

Pengembangan Handout Sebagai Suplemen Bahan Ajar Era New Normal

Rida Nur Wahyuni1, Darmiany1, Mansur Hakim1

1Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram, Jl. Majapahit no.62, Mataram, NTB, 83125. Indonesia

DOI: https://doi.org/10.29303/jcar.v5i2.3832

Received: 30 Januari 2023 Revised: 07 April 2023 Accepted: 20 April 2023

Abstract: The 2013 curriculum in the new normal era after the Covid-19 pandemic became a factor causing difficulties in the teaching and learning process in the classroom between teachers and students in Indonesia. Handouts are a means of supplementing teaching materials that can help overcome problems that arise so that it makes it easier for students to receive teaching material and makes it easier for teachers to provide subject matter. This research aims to develop proper and practical handouts as a supplement to teaching materials in the new normal era. This research method uses the Research & Development method with a 4-D development model in which the stages have been defined. Data collection techniques used questionnaires which were distributed to respondents according to research needs. Data analysis techniques using quantitative descriptive analysis. The results of the research testing the feasibility level of using handouts from the validator of teaching materials obtained a validation level value of 3.4 or obtained the "very feasible" criteria for use. The feasibility validation level of the subject matter expert gets a value of 3.5 or gets the "very feasible" criteria for use. The feasibility validation level of the class teacher's response obtained a value of 3.7 or obtained the "very feasible" criteria for use. The eligibility validation level of students obtains a value of 3.9 or gets the criteria of "very feasible" to be accepted by students. The conclusion of this study is that this handout is appropriate for use as a supplement to teaching materials in the new normal era for third grade elementary school students at SDN 32 Cakranegara.

Keywords: Teaching Materials, Handouts, New Normal Era, Things Around Me.

Abstrak: Kurikulum 2013 pada era new normal paska pandemi Covid-19 menjadi faktor penyebab kesulitan proses belajar mengajar di kelas antara guru dan peserta didik di Indonesia. Handout menjadi salah satu sarana suplemen bahan ajar yang dapat membantu mengatasi masalah yang muncul sehingga mempermudah siswa untuk menerima materi bahan ajar dan mempermudah guru untuk memberikan materi pelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan handout yang layak dan praktis sebagai suplemen bahan ajar pada era new normal. Metode penelitian ini menggunakan metode Research &

Development dengan model pengembangan 4-D yang langkah-langkah tahapannya sudah ditetapkan.

Teknik pengumpulan data menggunakan angket yang dibagikan kepada responden sesuai dengan kebutuhan penelitian. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian pengujian tingkat kelayakan penggunaan handout dari validator bahan ajar memperoleh nilai tingkat validasi 3.4 atau mendapatkan kriteria “sangat layak” untuk digunakan. Tingkat validasi kelayakan dari ahli materi mendapatkan nilai 3.5 atau mendapatkan kriteria “sangat layak” untuk digunakan. Tingkat validasi kelayakan dari respon guru kelas memperoleh nilai 3.7 atau mendapatkan kriteria “sangat layak”

untuk digunakan. Tingkat validasi kelayakan peserta didik memperoleh nilai 3.9 atau mendapatkan kriteria “sangat layak” untuk diterima oleh peserta didik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa handout ini layak untuk digunakan sebagai suplemen bahan ajar era new normal siswa kelas III SD di SDN 32 Cakranegara.

Kata Kunci: Bahan Ajar, Handout, Era New Normal, Benda di Sekitarku.

(2)

Pendahuluan

Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam proses pelaksanaan pembelajaran (Ramdani, dkk, 2023). Guru juga berperan sebagai pengelola proses belajar mengajar, mengembangkan pelajaran yang baik dan meningkatkan kemampuan siswa untuk menyimak pelajaran dan menguasai tujuan-tujuan pendidikan yang harus dicapai (Daryanto, & Rahardjo, M., 2012). Selain guru, keberadaan bahan ajar juga sangat penting sebagai penunjang pelaksanaan pembelajaran di sekolah (Yustiqvar, dkk, 2019).

Untuk mengembangkan bahan ajar, sangat dituntut kreatifitas guru terhadap bahan ajar yang berlaku saat ini yang berpedoman pada kurikulum 2013. Kurikulum 2013 menggunakan buku pegangan peserta didik dan guru yang berupa buku tematik sebagai sumber belajar. Menurut Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas), pembelajaran tematik merupakan suatu strategi pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman yang bermakna. Proses pembelajaran tematik menekankan partisipasi peserta didik yang aktif, menarik, dan menyenangkan.

Meskipun pembelajaran tematik berpusat pada peserta didik, namun peran guru sangat penting dalam proses pembelajaran (Rosmalina, dkk 2022).

Bahan ajar merupakan salah satu sumber belajar peserta didik (Ajizah & Artayasa, 2022). Oktaviani (2017) mengatakan bahwa perkembangan bahan ajar saat ini sangat pesat berawal dari bahan ajar yang berisi teks hingga saat ini muncul bahan ajar lainnya dengan beragam jenis meliputi: modul, LKS, buku pengayaan, handout, dan lain-lain. Bahan ajar yang menarik akan mampu mendukung proses belajar yang menyenangkan (Ashyfah & Rasmi, 2023). Oleh karena itu, diharapkan guru bisa mengembangkan bahan ajar yang membuat peserta didik lebih tertarik terhadap pembelajaran.

Bahan pembelajaran yang menarik sangat dibutuhkan di dunia pendidikan dalam proses pembelajaran agar pembelajaran bisa lebih aktif, apalagi dalam situasi pandemic covid-19 (Masithah, dkk, 2022). Tidak bisa dipungkiri, pandemic covid-19 yang melanda ke seluruh dunia telah mengubah tatanan kehidupan termasuk dalam dunia pendidikan.

Era New Normal bisa diartikan suatu masa dengan normal baru atau sesuatu yang baru, ini adalah asumsi bahwa kita kembali normal dengan berbagai persyaratan yang ditetapkan oleh pro-tokol kesehatan demi keselamatan semua orang. Sehingga pada era new normal seperti sekarang, kegiatan belajar di kelas menjadi hal yang lazim dengan suguhan baru dan getaran baru (Istiningsih, dkk, 2021). Di era new normal

pendidikan akan terus mengalami perubahan (Dziuban, dkk, 2018). Guru dapat memberlakukan pembelajaran kolaborasi antara tatap muka dengan pembelajaran online. Menurut Tahir dan Khair (2023) pembelajaran kolaborasi antara tatap muka dengan pembelajaran online dinamakan blended learning. Oleh karena itu, pembelajaran blended learning cocok untuk digunakan pada saat keadaan era new normal.

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, perlu dilakukannya pengem-bangan bahan ajar inovatif sehingga guru tidak hanya menggunakan buku tema dalam me-nyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik. Dalam mengembangkan bahan ajar, guru perlu memperhatikan, yakni antara lain;

keter-sediaan bahan sesuai tuntutan kurikulum, karak- teristik sasaran, dan tuntutan pemecahan masalah.

Bahan ajar yang dapat dikembangkan salah satu-nya adalah bahan ajar handout. Bahan ajar ini merupakan sebuah inovasi, disebabkan belum ada guru yang melakukan pengembangan handout ini sebagai suplemen bahan ajar era new normal khususnya pada buku Tema 3 Subtema 1 muatan Bahasa Indonesia.

Pembahasan pada handout ini berisi kalimat yang mudah dipahami dan ilustrasi gambar dari berbagai literatur yang sudah diring-kas. Dengan adanya pengembangan ini dapat menjelaskan konsep materi yang menarik dan menyenangkan kepada peserta didik.

Beberapa penelitian sejenis terdahulu mem- punyai persamaan dan perbedaan dengan pene-litian sekarang dilakukan dengan judul skripsi

“Pengembangan Handout Sebagai Suplemen Bahan Ajar Era New Normal Kelas III SDN 32 Cakranegara”.

Persamaan yang dilakukan peneliti dengan ketiga penelitian terdahulu adalah sama-sama mengembangkan bahan ajar tambahan seba-gai pelengkap pembelajaran berupa handout.

Perbedaan yang dilakukan peneliti dengan ketiga penelitian terdahulu dipaparkan sebagai berikut:

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Dhini Aprilia, Irianto & Muryaningsih (2020) yang berjudul

“Pengembangan Handout Kurikulum 2013 Berbasis Kompetensi Peserta Didik Abad 21 Kelas IV Di SD Negeri Kembaran”. Hasil penelitian dikategorikan layak digunakan sebagai solusi pem-baruan bahan ajar yang menarik dan menye-nangkan karena mempunyai kriteria yang valid, praktis, dan efektif sehingga dapat membantu proses pembelajaran. Perbedaannya adalah pene-litian ini mengembangkan handout kurikulum 2013 berbasis kompetensi dan dilaksanakan di kelas V SDN Kembaran.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Agnes Firmansyah, Adzimatnur Muslihasari (2020) yang berjudul “Pengembangan Handout Berbasis Cerita

(3)

Pendek Tematik Tema 5 Kelas 5 Untuk Melatih Kemampuan Berpikir Kritis Siswa”. Hasil penelitian dikategorikan layak, hal ini dapat dilihat dari produk hasil pengembangan telah memenuhi komponen sebagai bahan ajar yang baik untuk digunakan karena bahan ajar telah melalui validasi yakni 88,1%

menunjukkan kriteria sangat baik. Perbedaannya adalah penelitian ini mengem-bangkan handout berbasis cerita pendek tematik tema 5 kelas 5 untuk melatih kemampuan berpikir kritis siswa.

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Laili Rakhmadina dan Supriyatno (2020) yang berjudul

“Pengembangan Bahan Ajar Handout Materi Karya Seni Kolase Berbasis Bahan Alam Untuk Kelas IV SD”. Hasil penelitian dikategorikan sangat layak, hal ini dapat dilihat dari nilai yang diberikan oleh ahli validasi materi dan desain, serta tanggapan peserta didik dan guru sangat baik membahas materi tentang bermain drama yang dilaksanakan di kelas IV SD.

Perbedaannya adalah penelitian ini mengembangkan bahan ajar handout materi karya seni kolase berbasis bahan alam untuk kelas IV SD.

Metode

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jenis Penelitian dan Pengem-bangan atau lebih dikenal dengan Research and Development (R&D). Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk yang layak untuk digu-nakan berdasarkan penilaian dari para ahli. Produk yang dikembangkan pada penelitian ini adalah sebuah bahan ajar yang mengacu pada model pengembangan dari Thiagarajan (dalam Trianto, 2014) yang dikenal dengan model 4-D.

Model tersebut dilakukan melalui 4 tahap, yaitu: define (analisis), design (perancangan), development (pengembangan), dan disseminate ( penyebaran).

Subjek dalam penelitian pengem-bangan ini adalah siswa kelas III SDN 32 Cakranegara. Jenis data yang digunakan berupa data kuantitatif dan kualitatif.

Data kuantitatif diperoleh dari hasil validasi ahli bahan ajar, validasi ahli materi, respon guru, dan respon peserta didik. Sedangkan data kualitatif diperoleh dari masukan dan saran para ahli pada tahapan validasi produk.

Instrumen pengumpulan data yang digu-nakan berupa angket yang terdiri dari sejumlah pernyataan tertulis yang diberikan kepada sejumlah responden untuk memperoleh informasi terkait penelitian yang dilakukan. Angket digu-nakan untuk mengetahui hasil validasi ahli bahan ajar, ahli materi, respon guru, dan respon peserta didik dengan menggunakan skala likert yang diisi dengan memberikan checklist (˅) pada kolom yang tersedia. Data yang dianalisis adalah data yang

didapatkan dari lembar validasi ahli bahan ajar, validasi ahli materi, respon guru, dan respon peserta didik. Lembar angket tersebut dianalisis secara deskriptif kuantitatif.

Hasil dan Pembahasan

Penelitian pengembangan handout sebagai suplemen bahan ajar untuk siswa Sekolah Dasar kelas III tema 3 Benda di Sekitarku di SDN 32 Cakranegara dilaksanakan dengan menggunakan pengembangan model 4-D yang merupakan model pengembangan bahan ajar era New Normal. Taha-pan dari pengembangan model 4-D adalah Define, Design, Develoment dan Disseminate.

1. Define (analisis)

Tahap define diawali dengan melakukan analisis awal sampai dengan akhir. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan dasar yang dihadapi, mengetahui masalah atau kesulitan yang muncul, sampai dengan menge-tahui cara mengatasi permasalahan tersebut dengan baik. Selain melakukan observasi di dalam kelas, dilakukan wawancara dengan guru kelas untuk memperoleh data tentang bahan ajar yang digunakan, masalah atau kesulitan guru dengan bahan ajar Kurikulum 2013 sehingga ditemukan hal-hal yang menjadi masukan untuk melakukan perbaikan proses pembelajaran di kelas III SDN 32 Cakranegara dan dirumuskan hasil akhir untuk membuat suplemen bahan ajar tambahan berupa handout.

2. Design (perancangan)

Tahap design adalah proses perancangan handout kelas III SD pada tema 3 subtema 1 Aneka Benda di Sekitarku muatan Bahasa Indonesia.

Perancangan handout dilakukan mela-lui proses yang cukup panjang dan mengalami beberapa kali perbaikan dengan beberapa pertim-bangan dan saran dari guru, ahli materi, dan ahli bahan ajar. Materi yang ditampilkan pada handout tidak menyimpang dari Buku Siswa kelas III SD, tetapi melengkapi dan memperjelas hal-hal yang belum ada di buku siswa dan menerangkan bagian-bagian yang kurang dapat dipahami oleh siswa.

Hasil perbaikan terhadap rancangan isi dan rancangan tampilan berdasarkan masukan guru kelas, validasi ahli bahan ajar, dan validasi ahli materi antara lain meliputi : desain cover yang menarik, kesesuaian pemakaian jenis huruf, kesesuaian gambar dengan isi, ketepatan variasi ukuran dan bentuk huruf, ketepatan penataan paragraf, ketepatan penggunaan gambar, ketepatan ukuran gambar, pemakaian warna yang konsisten, layout yang menarik, penggunaan kalimat yang jelas, efektif, dan

(4)

sesuai dengan EYD. Handout dirancang menggunakan kertas HVS ukuran A4, disesuaikan dengan buku ajar yang dipakai di kelas dapat dilihat

pada Gambar 1.

Gambar 1. Rancangan design handout kelas III yang sudah diperbaiki berdasarkan masukkan dari guru, ahli bahan ajar, dan ahli materi

3. Development (pengembangan)

Develop/development merupakan tahap untuk menghasilkan produk pengembangan yaitu produk bahan ajar handout. Langkah-langkah dalam metode tahapan ini yaitu expert appraisal dan development testing. Pada langkah ini, suplemen bahan ajar berupa handout diru-muskan, disusun dan dicetak untuk dilakukan uji coba kepada siswa. Selama proses perumusan dan penyusunan, ide, saran dan pendapat dari guru, ahli bahan ajar, dan ahli materi dirangkum untuk menyimpulkan tujuan penerbitan handout yang sesuai dengan kebutuhan siswa.

Rekapitulasi atas hasil validasi oleh para ahli yang kompeten di bidangnya tersebut, kemudian dicocokan dengan Tabel Skor Kriteria Penilaian Pakar untuk menentukan nilai kriteria suatu bahan agar dapat diketahui tingkat kelayakannya (Mardapi, 2008). Penskoran diambil dengan skala likert, sedangkan interval nilai dan interval prosentase dihitung dengan rumus yang sudah ditetapkan. Hasil olahan data tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Tabel Skor Penilaian Pakar Nilai

Angka Kriteria Interval Nilai 4 Sangat Layak 3.26 - 4.00

3 Layak 2.51 - 3.25

2 Cukup Layak 1.76 - 2.50 1 Kurang Layak 0.00 - 1.75 Sumber: Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes Mardapi, 2008)

Validasi bahan ajar dilakukan oleh ahli bahan ajar dari Universitas Mataram. Hasil Dari 12 indikator pertanyaan yang diberikan kepada ahli bahan ajar, ada 7 indikator mendapatkan nilai 3 atau mendapatkan kriteria “layak” dan 5 indikator mendapatkan nilai 4 atau mendapatkan kriteria

“sangat layak”.

Tujuh indikator yang mendapatkan nilai

“layak” sebagian besar mengarah pada desain cover, ketepatan dan layout gambar, serta peng-gunaan bahasa dan kalimat agar lebih sederhana dan disesuaikan dengan EYD.

Secara keseluruhan, nilai rata-rata pen-capaian angka penilaian handout adalah 3.4, sehingga bisa disimpulkan bahwa secara kese-luruhan menurut ahli bahan ajar, handout untuk kelas III Tema 3 Dan Subtema 1 Aneka Benda di Sekitarku mendapat kriteria nilai “sangat layak” untuk dipergunakan di SDN 32 Cakranegara.

Validasi materi dilakukan oleh ahli materi dari Universitas Mataram dan dari SDN 32 Cakra-negara.

Hasil validasi materi diolah dan disajikan dalam Gambar 2.

(5)

Gambar 2. Hasil Validasi Materi oleh Ahli Materi Dari 12 indikator pertanyaan yang diberikan kepada ahli materi, ada 6 indikator mendapatkan nilai 3 atau mendapatkan kriteria “layak” dan 6 indikator mendapatkan nilai 4 atau mendapatkan kriteria “sangat layak”.

Kelayakan isi terdiri dari 3 indikator pertanyaan, dan semua penilaian memberikan kriteria “sangat layak”. Kelayakan bahasa terdiri dari 4 indikator pertanyaan dan semuanya mendapatkan kriteria “layak”. Kelayakan penya-jian terdiri dari 3 pertanyaan dengan 2 indikator mendapat kriteria

“sangat layak” dan 1 indikator mendapatkan kriteria

“layak”. Penilaian konteks-tual terdiri dari 2 indikator pertanyaan dengan 1 indikator mendapatkan kriteria

“sangat layak” dan 1 indikator yang lain mendapatkan nilai “layak”.

Gambar 3. Hasil Validasi Respon Guru

Secara keseluruhan, nilai rata-rata penca-paian angka penilaian handout adalah 3.5, se-hingga bisa disimpulkan bahwa secara keselu-ruhan menurut ahli materi, handout untuk kelas III Tema 3 Dan Subtema 1 Aneka Benda di Sekitarku mendapat kriteria nilai

“sangat layak” untuk dipergunakan di SDN 32 Cakranegara.

Validasi dari angket respon guru dila-kukan oleh guru kelas dari SDN 32 Cakranegara. Hasil validasi angket respon guru diolah dan disajikan dalam Gambar 4.

Gambar 3. Hasil Validasi Respon Guru

Dari 12 indikator pertanyaan yang diberikan kepada guru kelas, ada 4 indikator mendapatkan nilai 3 atau mendapatkan kriteria “layak” dan 8 indikator mendapatkan nilai 4 atau mendapatkan kriteria

“sangat layak”.

Empat indikator yang mendapatkan nilai

“layak” sebagian besar mengarah pada kese-suaian pembelajaran, pengaturan gambar dan tulisan, penyajian materi dan gambar, serta kejelasan huruf dan angka yang ada pada handout. Secara keseluruhan, nilai rata-rata pen-capaian angka penilaian handout adalah 3.7, sehingga bisa disimpulkan bahwa secara kese-luruhan menurut guru kelas, handout untuk kelas III Tema 3 Dan Subtema 1 Aneka Benda di Sekitarku mendapat kriteria nilai “sangat layak” untuk dipergunakan di SDN 32 Cakranegara.

Validasi dari angket respon peserta didik dilakukan kepada 30 siswa kelas III SDN 32 Cakranegara untuk mengetahui hasil uji coba produk terbatas dan uji coba lapangan Data angket diberikan dengan 15 indikator pertanyaan yang diberikan kepada siswa, kemudian dikelola untuk mendapatkan data rata-rata yang dirang-kum menjadi satu tabel dengan tiga bagian aspek penilaian yaitu aspek ketertarikan, kelayakan materi, dan kelayakan bahasa. Hasil validasi angket respon peserta didik diolah dan disajikan dalam Gambar 4.

Gambar 4. Hasil Validasi Respon Peserta Didik Kelayakan materi terdiri dari 5 indikator

(6)

Pada Gambar 4 dapat dilihat bahwa ada 1 indikator yang mendapatkan nilai 3 atau men- dapatkan kriteria “layak” dan 11 indikator lainnya mendapatkan nilai 4 atau mendapatkan kriteria

“sangat layak”. Aspek ketertarikan terdiri dari 7 indikator pertanyaan, dan semua penilaian memberikan kriteria “sangat layak”. pertanyaan, 4 indikator mendapatkan kriteria “sangat layak”

dengan nilai antara 3.4 sampai 4, sedangkan 1 indikator mendapatkan kriteria “layak” dengan nilai 3.2. Kelayakan bahasa terdi-ri dari 3 pertanyaan dan semuanya mendapat kriteria “sangat layak” dengan perolehan nilai antara 3.4 sampai 4.

Secara keseluruhan, nilai rata-rata pen-capaian angka penilaian handout adalah 3.9, sehingga bisa disimpulkan bahwa secara kese-luruhan menurut angket respon peserta didik, handout untuk kelas III Tema 3 dan Subtema 1 Aneka Benda di Sekitarku mendapat kriteria “sangat layak” untuk diterima peserta didik dan dipergunakan di SDN 32 Cakranegara.

4. Disseminate (penyebaran)

Disseminate atau penyebaran produk di- lakukan dengan cara melakukan uji coba terbatas kepada 5 peserta didik dan uji coba lapangan kepada 30 peserta didik untuk mengetahui hasil respon peserta terhadap handout. Hasil penilaian terhadap uji coba terbatas dan uji coba lapangan menunjukkan bahwa handout ini mendapat nilai dengan kriteria

“sangat layak” untuk diterima oleh siswa kelas III SDN 32 Cakranegara sebagai suplemen bahan ajar.

Ahli bahan ajar, ahli materi, dan guru kelas melalui edaran berupa surat keterangan kelayakan handout, memberikan saran dan perbaikan yang dapat semakin menyempurnakan kelayakan dari handout untuk dipergunakan sebagai suplemen bahan ajar antara lain adalah sebagai berikut : penataan lembar bergambar agar layout-nya tidak saling bertabrakan, menyesuaikan gambar cover depan sesuai dengan isi handout, memperbaiki kata-kata dan pengetikan sesuai dengan EYD, merapikan gambar dan materi perjodohan antara gambar dan proses, memberikan jawaban pancingan pada pertanyaan yang diberikan, serta memberikan kejelasan sumber bahan dari internet.

.

Langkah-langkah penggunaan handout menjadi efektif sebagai suplemen bahan ajar berdasarkan hasil penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Guru memberikan handout kepada setiap peseta didik;

b. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai;

c. Guru menyampaikan materi pokok secara ringkas;

d. Guru meminta peserta didik untuk memahami materi yang terdapat di dalam handout;

e. Guru menugaskan salah satu peserta didik untuk menjelaskan materi yang baru saja dipelajari;

f. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menanyakan materi yang belum dipahami dalam handout. Jika tidak ada pertanyaan, guru menugaskan peserta didik untuk mengerjakan soal pada handout secara individu;

g. Guru menjelaskan kembali materi yang belum dipahami;

h. Guru dan peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan materi suplemen bahan ajar berupa handout untuk siswa kelas III SDN 32 Cakranegara dengan Tema 3 Benda di Sekitarku, dan Subtema 1 Aneka Benda di Sekitarku dapat disimpulkan bahwa pengujian tingkat kelayakan penggunaan handout dari validator bahan ajar memperoleh nilai tingkat validasi 3.4 atau mendapatkan kriteria “sangat layak” untuk digunakan.

Tingkat validasi kelayakan dari ahli materi mendapatkan nilai 3.5 atau mendapatkan kriteria

(7)

“sangat layak” untuk digunakan. Tingkat validasi kelayakan dari respon guru kelas memperoleh nilai 3.7 atau mendapatkan kriteria “sangat layak” untuk digunakan. Tingkat validasi kelayakan peserta didik memperoleh nilai 3.9 atau mendapatkan kriteria

“sangat layak” untuk diterima oleh peserta didik.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa handout ini layak untuk digunakan sebagai suplemen bahan ajar era new normal siswa kelas III SD di SDN 32 Cakranegara.

1

Referensi

Ajizah, E., & Artayasa, I. P. (2022). Validitas Bahan Ajar IPA Berbasis Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Sikap Ilmiah Peserta Didik. Journal of Classroom Action Research, 4(2), 121-127.

Al-Tabany, Trianto, I.B. (2014). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif dan Kontekstual:

Konsep, Landasan, dan Impelementasinya Pada Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik Integratif/TKI). Jakarta: Prenadamedia Group.

Ashyfah, U., & Rasmi, D. A. C. (2023). Efektivitas Modul Elektronik terhadap Hasil Belajar Biologi Peserta Didik Tingkat Sekolah Menengah Atas Kelas X. Journal of Classroom Action Research, 5(2), 270-276.

Daryanto, & Rahardjo, M. (2012). Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gava Media.

Depdiknas. (2008). Panduan Pengembangan Bahan Ajar.

Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. 2008.

Dewi, Sari, K., & Assagaf, L. (2018). Tema 3 Benda di Sekitarku Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013:

Buku Guru SD/MI Kelas III. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Firmansyah, A., & Muslihasari, A. (2020). Pengem- bangan Handout Berbasis Cerita Pendek Tematik Tema 5 Untuk Melatih Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Malang: Universitas Islam Raden Rahmat Malang. Jurnal Educope, Vol. 06, No.02, p-ISSN: 2460-4844. e-ISSN: 2502-3985.

Hartika, Listyani, D., & Kirana, Cokorda, T., Widiarsana, P., & Diari, L.I. (2017). Pengaruh Pemberian Materi Bacaan Bergambar Terhadap Pemahaman Membaca Siswa Kelas 3 SD.

Universitas Dhyana Pura. Jurnal Psikologi

“Mandala” 2017, Vol. 1, No. 1, 1-13. ISSN: 2580- 4065. Diakses pada tanggal 16 September 2021.

Ismiyasari, Fatimah, N., Sutama., Widyasari, C., &

Abidin, Z. (2021). Problematika Pembelajaran Literasi Siswa Sekolah Dasar Di Era New Normal.

Universitas Muhammadiyah Surakarta. ISBN:

978-602-70741-6-7

Istiningsih, S., Darmiany., Astria, F.P., & Erfan, M.

(2021). Pengembangan Media Berbasis Monopoli Di Era New Normal. Universitas Mataram.

Jurnal of Elementary Education, Vol. 04, No. 06, E-ISSN: 2614-4093. P-ISSN: 2614-4083.

Mardapi, Dj. (2008). Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.

Masithah, I., Jufri, A. W., & Ramdani, A. (2022). Bahan Ajar IPA Berbasis Inkuiri Untuk Meningkatkan Literasi Sains. Journal of Classroom Action Research, 4(2), 138-144.

Octaviani, S. (2017). Pengembangan Bahan Ajar Tematik Dalam Implementasi Kurikulum 2013 Kelas I Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar Kampus Cibiru. 9, 93-98. Diakses pada tanggal 16 September 2021.

Panen, P., Purwanto. (2001). Penulisan Bahan Ajar.

Malang: Elang Mas.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.

Prastowo, A. (2011). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: DIVA Press.

Ramdani, A., Jufri, A. W., Jamaluddin, J., & Yustiqvar, M. (2023, April). Increasing student science literacy: Learning studies using Android-based media during the Covid-19 pandemic. In AIP Conference Proceedings (Vol. 2619, No. 1). AIP Publishing.

Rosmalina., Tahir, M., & Ermiana, I. (2022).

Pengembangan Multimedia Interaktif Ceria (MIC) Pembelajaran Tematik Kelas IV SDN 32 Cakranegara. Universitas Mataram. Jurnal Ilmu Profesi Pendidikan, 7(1): 187-191. DOI:

https://doi.org/10.229303/jipp.v7il.451.

Silabus SD Kurikulum 2013 Revisi Tema 3 Kelas 3 Semester 1. Kemendikbud.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suprayitno, & Rakhmadina, L. (2020). Pengembangan Bahan Ajar Handout Materi Karya Seni Kolase Berbasis Bahan Alam Untuk Kelas IV SD. Unesa.

Vol 8, No 2, Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diakses pada tanggal 16 September 2021.

Tahir, M., & Khair, B. N. (2023). Analisis Gaya Mengajar Guru Kaitan Dengan Motivasi Belajar Siswa. Journal of Classroom Action Research, 5(1), 202-209.

Utari, W., & Hikmawati, Vitta, Y., & Gaffar, Aden, A.

(2020). Blended Learning: Strategi Pembelajaran Alternatif Di Era New Normal. Universitas Majalengka. Vol 2: Prosiding Seminar Nasional

(8)

Pendidikan, 2, 262-269. Diakses pada tanggal 16 September 2021.

Widadi, M. (2012). “Pengembangan Handout Pembelajaran Kerja Bangku Di SMK Negeri 1 Seyegan”. Skripsi Universitas Yogyakarta. Diakses pada tanggal 24 Februari 2021.

Yuberti. (2014). Teori Pembelajaran dan Pengembangan Bahan Ajar Dalam Pendidikan. Bandar Lampung:

Anugrah Utama Raharja.

Yustiqvar, M., Hadisaputra, S., & Gunawan, G. (2019).

Analisis penguasaan konsep siswa yang belajar kimia menggunakan multimedia interaktif berbasis green chemistry. Jurnal Pijar Mipa, 14(3), 135-140.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini, yaitu : (1) Mengetahui kriteria bahan ajar suplemen berbasis elektronik materi gempa bumi yang dibutuhkan siswa kelas VII; (2) Mengembangkan bahan

Judul Skripsi :Pengaruh Penggantian Sebagian Pasir Dengan Limbah Polystyrene Foam Pada Batako Tipe F terhadap Kuat Tekan dan Berat Jenis Sebagai Suplemen Bahan Ajar

(2) Untuk mengembangkan buku ajar tematik berbasis sosiokultural tema “Benda, Hewan, dan Tanaman di Sekitarku” yang layak, valid dan praktis bagi peserta didik kelas 1

Kreativitas dan inovasi guru dalam menyikapi realitas tersebut secara sederhana dapat diterapkan dalam penyusunan dan pengembangan bahan ajar berbentuk handout

Pengembang melakukan perbaikan buku ajar tema “Benda, Binatang, dan Tanaman di Sekitarku” kelas I dengan menggunakan Pendekatan Pembelajaran Tematik Integratif (buku siswa

Pada tahap pengembangan, penulis mulai membuat suplemen bahan ajar sesuai dengan langkah yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah suplemen bahan ajar telah

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, analisis data, serta pembahasan yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa implementasi suplemen ajar sistem ekskresi berbasis riset dalam

Skripsi yang penulis buat dengan judul “Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kearifan Lokal Subtema Bersyukur Atas Keberagaman di Kelas IV SDN 22 Tempilang Kabupaten Bangka Barat” dibuat