SOSIALISASI PENGEMBANGAN APARATUR DESA DALAM PENGELOLAAN ADMINISTRASI DESA
Ahmad Putra Permata Rahmatan1, Elvira Suryani2, Ainur Rofieq3 Universitas Islam 451,2,3
[email protected]1, [email protected]2, [email protected]3
Abstract
The background of this research is the lack of optimality of the Village Head in conducting comprehensive data collection on village officials from various aspects of qualifications, competence, work experience, less than optimal in providing direction and coaching continuously as well as technical trainings to improve skills and job performance to the village apparatus so that what is planned is not optimally achieved and less than optimal in evaluating the results of the performance of village apparatus to achieve the desired results better. The village has developed in various forms so that it needs to be protected and empowered so that it becomes stronger, advanced, independent and democratic so that it can create a strong foundation in carrying out governance and development towards a just, prosperous and prosperous society. Administrative management in Village Government is an obligation that must be carried out. With the formation of good village government administration, good governance will be formed, development will run smoothly and social life will be orderly. A good and correct village administration system will create an orderly administration, that is, it can provide easy data and information for the community and for the village government in making policies.
Keywords : Administration, Development, Village Apparatus
1. Pendahuluan
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Desa dan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Pasal 1 menyebutkan Desa adalah adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sedangkan menurut Adytia et al., (2020) desa adalah suatu kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai susunan asli berdasarkan hak asal usul yang bersifat istimewa. Hal tersebut dilandasi oleh pemikiran bahwa desa adalah sistem keanekaragaman partisipasi, otonomi asli, demokrasi, dan pemberdayaan masyarakat (Afifah, 2019; Malikhatun et al., 2021). Sedangkan menurut Maunde et al., (2021) desa merupakan suatu hasil perwujudan geografis, sosial politik, dan kultural yang terdapat di suatu daerah serta memiliki hubungan timbal balik dengan yang lain.
Administrasi pemerintahan desa adalah keseluruhan proses kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai pemerintahan desa pada buku administrasi desa (Putra et al., 2020; Suranto et al., 2021). Dalam Peraturan Menteri Dalam negeri Nomor 47 Tahun 2016 tentang Administrasi Pemerintahan Desa, buku administrasi desa terbagi dalam ruang lingkup yang meliputi administrasi umum, administrasi penduduk, administrasi keuangan dan administrasi pembangunan (Aziz, 2016). Administrasi umum adalah pencatatan data dan informasi mengenai kegiatan pemerintahan desa pada buku administrasi umum. Administrasi penduduk adalah kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai kependudukan pada buku administrasi penduduk. Administrasi keuangan adalah kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai pengelolaan keuangan desa pada buku administrasi keuangan. Administrasi pembangunan adalah kegiatan pencatatan data dan informasi pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat pada buku administrasi pembangunan (Fausia et al., 2020).
Agar tercipta penyelenggaraan pemerintahan desa yang baik, maka pemerintah desa harus didukung oleh administrasi desa yang benar. Administrasi desa adalah keseluruhan proses kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai penyelenggaraan pemerintahan desa pada buku administrasi desa (Akhira et al., 2021). Sistem administrasi desa yang baik dan benar akan menciptakan tertib administrasi, yaitu dapat menyajikan data dan informasi yang mudah bagi masyarakat dan bagi pemerintah desa dalam membuat kebijakan (Aminudin, 2019). Berdasarkan hasil analisis observasi menunjukkan bahwa masih banyak aparatur desa yang belum memahami tata kelola administrasi desa dengan baik (Dika, personal communication, 2023). Dengan demikian, penulis melakukan dan mengambil program pengabdian kepada masyarakat melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) terkait sosialisasi pengembangan sumber daya aparatur desa dalam pengelolaan administrasi di Desa Kertaja.
2. Metode Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan kegiatan ini akan dilakukan melalui metode pendidikan masyarakat melalui kegiatan sosialisasi dengan seminar (Basri et al., 2022).
Adapun target sasaran nya yaitu aparatur Pemerintah Desa Kertajaya. Pemaparan materi seminar akan dilakukan oleh dosen dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam “45” Bekasi. Seminar merupakan suatu pertemuan yang bersifat ilmiah untuk membahas suatu permasalahan tertentu dengan prasarana serta tanggapan melalui suatu diskusi untuk mendapatkan suatu keputusan bersama mengenai masalah yang diperbincangkan (Hasanah, 2017). Seminar yang dilakukan akan membahas mengenai pengelolaan administrasi di Desa Kertajaya. Pelaksanaan seminar akan dilakukan dengan sasaran aparatur pemerintah desa. Dengan adanya seminar diharapkan kedepannya pelaksanaan administrasi desa akan meningkat jauh lebih baik dari sebelumnya, dan tercapainya desa Kertajaya yang tertib administrasi
3. Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat
Pelaksanaan program kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan di aula kantor Desa Kertajaya. Kegiatan pengabdian melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilaksanakan dalam waktu 40 hari dimulai pada tanggal 08 Februari 2023 hingga masa selesai pelaksanaan di tanggal 18 Maret 2023. Berikut merupakan penjabaran pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan, antara lain sebagai berikut:
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan yang bertema “Pengembangan Aparatur Desa Dalam Pengelolaan Administrasi Desa” dilaksanakan dalam beberapa tahap utama yang dapat dilihat pada tabel 1, yaitu:
Tabel 1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
No Kegiatan Pelaksanaan Lokasi
1 Observasi 8 Februari 2023 Kantor Desa
Kertajaya
2 Perencanaan Program 14 Februari 2023 Desa
Kertajaya 3 Sosialisasi Kepada Aparatur Desa
Kertajaya 2 Maret 2023 Kantor Desa
Kertajaya 4 Seminar Pengembangan SDM
Aparatur Desa Dalam Pengelolaan Administrasi Desa
9 Maret 2023
Kantor Desa Kertajaya
5 Evaluasi Program 18 Maret 2023 Desa
Kertajaya
3.2 Hasil Pelaksanaan Program
Hasil pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat Desa Kertajaya terkait sosialisasi pengembangan aparatur desa dalam pengelolaan administrasi desa dilaksanakan dalam beberapa tahap kegiatan. Program pengabdian ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada aparatur desa tentang pengelolaan administrasi desa demi tercapainya Desa Kertajaya yang tertib administrasi.
Tahap kegiatan pertama, penulis melakukan observasi perizinan ke Kantor Desa Kertajaya untuk menganalisis permasalahan yang terjadi. Hasil analisis observasi menunjukkan bahwa masih banyak aparatur desa yang belum memahami tata kelola administrasi desa dengan baik. Dengan demikian, penulis merencanakan program terkait sosialisasi pengembangan sumber daya aparatur desa dalam pengelolaan administrasi. Berikut dokumentasi pada saat observasi, dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Observasi
Kegiatan pelaksanaan program pengabdian ini berlangsung pada tanggal 2 Maret 2023 sampai dengan tanggal 9 Maret 2023. Dalam kegiatan sosialisasi terdapat tiga tahap yang di laksanakan yaitu perizinan tempat kepada Kepala Desa Kertajaya untuk pelaksanaan sosialisasi serta mengundang kepada aparatur desa untuk mengikuti program sosialisasi. Tahap kedua adalah mengundang pemateri yang ahli dalam bidang pemerintahan yaitu Bapak Ainur Rofieq, M. Ip selaku dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Islam 45.
Gambar 2. Perizinan Tempat dan Undangan Sosialisasi Kepada Aparatur Desa
Tahap ketiga adalah pelaksanaan sosialisasi pengembangan aparatur desa dalam pengelolaan administrasi. Pengembangan aparatur desa dalam pengelolaan administrasi bertujuan untuk mengembangkan masyarakat desa yang dinamis didukung semakin tingginya tingkat pendidikan, pengetahuan, informasi teknologi komunikasi dan keterampilan menuntut profesionalitas dari aparatur desa untuk meningkatkan kemampuan kapasitas, dan kualitas pelayanan bagi masyarakat.
Perkembangan zaman mengajak sumber daya insani agar terus berinovasi untuk mengembangkan pengelolaan administrasi desa agar dapat memudahkan masyarakat dalam mengakses kebutuhan yang terkait dengan sistem pemerintahan.
Dalam pelaksanaan program seminar “Pengembangan Aparatur Desa Dalam Pengelolaan Administrasi Desa” narasumber yang di hadirkan yakni akademisi Pendidikan perguruan tinggi Universitas Islam “45” Bekasi yakni Bapak Ainur Rofieq, S.Ip.,M.Ip. Pelaksanaan pengabdian melalui sosialisasi ini dihadiri oleh 40 peserta, diantaranya melibatkan Kepala Desa, Ketua BPD (Badan Permusyawaratan Desa), Sekertaris Desa, Babinsa (Bintara Pembina Desa), seluruh perangkat desa, Ketua Karang Taruna, Ketua RW, dan Ketua RT.
Dalam program ini, ada beberapa hal yang disampaikan oleh narasumber terkait Smart Village. Berdasarkan data indeks desa masih ada banyak desa yang tertinggal dan berkembang. Hal ini diakibatkan karena kompleksnya permasalahan desa. Maka dari itu diperlukan solusi berupa pengembangan smart village agar desa mempunyai ketersediaan dan akses terhadap pelayanan dasar, infrastruktur memadai, serta pelayanan umum dan pemerintahan yang baik. Pada kesempatan
ini narasumber mengatakan bahwa pihak Unisma pun bersedia untuk bekerjasama dengan desa Kertajaya dalam membangun desa dengan konsep smart village, hal ini merupakan implementasi dari salah satu unsur pentahelix yaitu perguruan tinggi. Bentuk dari Kerjasama ini yaitu desa binaan yang merupakan program pembangunan masyarakat dengan target lokasi sebuah desa yang memenuhi kriteria untuk menjadi sebuah desa binaan.
Gambar 3. Sosialisasi Pengembangan aparatur desa dalam pengelolaan administrasi
Dalam upaya melakukan program kegiatan pengabdian masyarakat, tentunya ada beberapa tantangan yang harus dihadapi sebelum melaksanakan program yang telah dirancang atau direncanakan. Salah satu tantangan yang dihadapi yaitu kesiapan peralatan yang dibutuhkan seperti proyektor dan baterai microphone yang habis. Selain itu yang menjadi kendala yaitu Ketika H-1 acara tepat nya pada hari rabu tanggal 8 maret 2023, salah satu staff desa memberikan informasi bahwasanya pada hari kamis tanggal 9 maret 2023 ada kegiatan sosialisasi dari Puskesmas Pebayuran. Dengan adanya informasi tersebut, maka diperlukan rencana ulang mengenai jam pelaksanaan kegiatan seminar. Setelah komunikasi dan koordinasi dengan pemateri, dan Puskesmas Pebayuran akhirnya di sepakati pelaksanaan seminar di undur yang semula di jam 09.30 WIB menjadi jam 11.00 WIB. Dengan diundurnya seminar ke jam yang dapat di katakan siang berdampak pada audiens yaitu para aparatur Desa Kertajaya yang sudah merasa lelah dan suntuk karena ada 2 acara pada hari yang sama, sehingga para audiens dirasa kurang fokus terhadap materi yang disampaikan oleh narasumber. Adapun cara mengatasi masalah tersebut, penulis dan narasumber membuka sesi tanya jawab untuk membangun kembali semangat para peserta sosialisasi.
4. Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan kegiatan “Pengembangan Aparatur Desa dalam Pengelolaan Administrasi” dapat disimpulkan bahwa kegiatan pendidikan masyarakat ini memberikan dampak yaitu (1) dapat menambah pengetahuan dan informasi mengenai smart village, (2) dapat mengetahui tata kelola administrasi desa dengan baik, (3) dapat memunculkan ide baru untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di desa, dan (4) dapat memberikan inovasi untuk mengembangkan desa, (5) meningkatkan pemberdayaan masyarakat, melihat potensi masyarakat.
Adapun saran yang penulis dapat diberikan kepada aparatur desa untuk dapat menerapkan materi yang diberikan narasumber dan mengimplementasikan kepada masyarakat desa setempat.
Daftar Pustaka
Adytia, A., Yusuf, M., & Embun Baining, M. (2020). Pengelolaan Dana Desa yang Efektif di Desa Sipin Teluk Duren Menuju Good Governance.
Afifah, Y. N. (2019). Tinjauan Teori Perencanaan Dalam Pelaksanaan Program Pemanfaatan Dana Desa. Jurnal Litbang Sukowati: Media Penelitian Dan Pengembangan, 3(1), 10–10.
Akhira, A., Maulana, F., Rosita, S. N., Istiqomah, F., & Badriyah, M. (2021).
Optimalisasi Pemberdayaan SDM melalui Pelatihan Tata Kelola Administrasi yang Baik pada Karang Taruna Unit 06 Kelurahan Cisurupan. PROCEEDINGS UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG, 1(18), 79–94.
Aminudin, A. (2019). Implementation of Good Village Governance in Village Development. Journal of Public Administration and Local Governance, 3(1), 1–17.
Aziz, N. L. L. (2016). Otonomi desa dan efektivitas dana desa. Jurnal Penelitian Politik, 13(2), 193–211.
Basri, H., Putra, P., Supratno, S., Irham, I., Rofieq, A., Rusham, R., Maysaroh Chairunnisa, N., & Amin Ash Shabah, M. (2022). Buku Panduan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Era Covid-19 Periode Semester Ganjil Tahun Akademik 2021/2022.
Dika. (2023). Observasi: Pengembangan Aparatur Desa Dalam Pengelolaan Administrasi Desa Kertajaya (Ahmad Putra Permata Rahmatan, Interviewer) [Personal communication].
Fausia, F., Adys, A. K., & Ma’ruf, A. (2020). Pengelolaan Dana Desa Di Desa Abbumpungeng Kecamatan Cina Kabupaten Bone. Kolaborasi: Jurnal Administrasi Publik, 6(1), 85–101.
Hasanah, H. (2017). Teknik-teknik observasi (sebuah alternatif metode pengumpulan data kualitatif ilmu-ilmu sosial). At-Taqaddum, 8 (1), 21–46.
Malikhatun, I., Putra, P., & Tirtajaya, M. D. (2021). Penyuluhan Perencanaan Manajemen Dana Desa. DEVOSI, 2(1), 10–14.
Maunde, R., Posumah, J., & Kolondam, H. (2021). Implementasi Kebijakan Pemerintah dan Partisipasi Masyarakat dalam Penanggulangan Covid-19 di Desa Kuma Selatan Kecamatan Essang Selatan Kabupaten Kepulauan Talaud.
Jurnal Administrasi Publik, 7(99).
Putra, P., Kembauw, E., Sebayang, A., & Mukhlis, H. (2020). State owned enterprise for the creation of prosperity for all Indonesian. Journal of Critical Reviews, 7(8), 2032–2036.
Suranto, S., Chamim, A. N. N., & Iqbal, M. (2021). Tata Kelola Administrasi Dusun Dungsuru Desa Pilangrejo Nglipar Gunungkidul. JPPM (Jurnal Pengabdian Dan
Pemberdayaan Masyarakat), 5(1), 7.
https://doi.org/10.30595/jppm.v5i1.9576