• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Strategi Pemasaran Produk SimPel iB Bank BTN Syariah Saat Pandemi Covid-19

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "View of Strategi Pemasaran Produk SimPel iB Bank BTN Syariah Saat Pandemi Covid-19"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

130

Strategi Pemasaran Produk SimPel iB Bank BTN Syariah Saat Pandemi Covid-19

Ahmad Fayumi1 , Fajri Ryan Isnandar2

1Perbankan Syariah and Universitas Islam 45

2Perbankan Syariah and Universitas Islam 45

Corresponding Author E-mail address: fajriryan2012@gmail.com

ABSTRACT

This research focuses on the marketing strategy of the iB Student Savings BTN (SimPel) product during the Covid-19 at Bank BTN KCPS Cikarang. Researchers conducted data analysis methods using a mix of methods, namely qualitative and quantitative methods with an IFE matrix approach, an EFE matrix,and a SWOT matrix. By using the depth interview (in-depth interviews) to several human resources who have the authority to determine strategic decisions related to the marketing of the iB Student Savings BTN product. The results showed that based on the SWOT matrix, the SO strategy was obtained which focused on its target market and utilized various digital media in terms of introducing and marketing SIMPEL iB products. The WO strategy is to collaborate with various non-academic educational institutions and. ST strategy is to take advantage of the company's internal strengths to seize opportunities in the form of submitting offers of cooperation to schools using email and conducting online meetings

Keywords: Covid, IFE EFE Matrix, Islamic Bank, Marketing Strategy

INTRODUCTION

Perkembangan perbankan syariah di Indonesia, diyakini akan terus tumbuh dan berkembang dimasa depan (Baktiar & Aedy, 2017). Salah satu faktor yang membuat bank syariah berkembang begitu pesat adalah mayoritas masyarakat Indonesia beragama muslim

(2)

131 Strategi Pemasaran Produk SimPel iB Bank BTN Syariah Saat Pandemi Covid-19

sehingga kemunculan bank syariah dapat sangat mudah diterima (Azmy, 2018; Putra &

Hasbiyah, 2020). Dalam kenyataannya jumlah bank syariah menunjukan perkembangan kearah positif, namun minat nasabah dalam menabung dengan menggunakan sistem syariah relatif masih rendah bila dibandingkan dengan sistem perbankan konvensional (Sumaryo & Putra, 2021). Upaya yang dapat dilakukan agar masyarakat Indonesia dapat memanfaatkan secara maksimal produk dan jasa bank syariah melalui upaya strategi pemasaran yang tepat. Hal ini agar masyarakat mengetahui dan berminat untuk mengambil manfaat dari produk-produk yang ditawarkan bank sesuai dengan kebutuhannya (Fitri & Murtani, 2020). Strategi pemasaran merupakan proses pemasaran yang mencangkup beberapa hal analisis atas kesempatan- kesempatan, pemilih sasaran-sasaran, pengembangan strategi, perumusan rencana, implementasi serta pengawasan (Dewi dkk., 2020; Putra & Hasbiyah, 2018).

Strategi pemasaran perbankan syariah sebagai kunci dalam mengembangkan serta memperluas bisnis syariah di Indonesia. Dengan demikian dalam menghadapi persaingan- persaingan bisnis yang begitu ketat serta apabila terjadi perubahan-perubahan yang terjadi baik internal maupun eksternal perusahaan perbankan syariah sudah siap dalam menghadapi persaingan dan perubahan yang terjadi (Putra dkk., 2023). Perbankan syariah juga harus aktif dan tanggap dalam merespon permasalahan. Hal ini bertujuan sebagai bahan masukan dalam menganalisis berbagai strategi. Tahap analisis strategi pemasaran merupakan tahapan yang penting dari proses manajemen strategi dan termasuk langkah kritis yang merupakan salah satu indicator keberhasilan pihak manajemen perbankan syariah yang membutuhkan kecermatan khusus untuk menghasilkan pilihan strategi dan pemasaran yang tepat (Az-Zahra, 2021; Halim

& Putra, 2023; Krisnawati, 2018; Silviana & Putra, 2017).

Bank BTN Syariah merupakan salah satu lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dan menyalurkan dana untuk masyarakat. Berdirinya Bank BTN Syariah selain didasari oleh tuntutan bermuamalat yang merupakan keinginan kuat dari sebagian umat Islam di Indonesia juga sebagai langkah aktif dalam rangka reskrukturasi perekonomian di Indonesia yang dituangkan dalam berbagai paket kebijaksanaan keuangan, moneter dan perbankan secara umum. Sedangkan secara khusus untuk mengisi peluang terhadap yang membebaskan bank dalam penerapan tingkat suku bunga yang kemudian dikenal bank tanpa bunga. Salah satu produk penghimpun dana Bank BTN Syariah adalah Simpanan Pelajar iB (SimPel) ini berbeda dengan produk penghimpun dana lainnya. Produk SimPel iB Bank BTN Syariah merupakan produk tabungan untuk meningkatkan budaya menabung di antara siswa

(3)

132 Strategi Pemasaran Produk SimPel iB Bank BTN Syariah Saat Pandemi Covid-19

dari pra sekolah dasar hingga remaja dengan prinsip syariah melalui akad "Wadi'ah", yang merupakan setoran dari satu pihak kepada pihak lain baik perorangan maupun lembaga yang harus dijaga dan dapat dikembalikan sewaktu-waktu ketika pemilik menginginkannya demikian. Jadi produk SimPel iB ini tidak hanya memberikan pelayanan jasa sebagai penghimpun dana saja, tetapi memberikan edukasi pemahaman perbankan, meningkatkan budaya serta melatih swasembada dan manajemen keuangan untuk masa depan. Produk SimPel iB sudah ada diberbagai outlet Bank BTN Syariah diseluruh Indonesia salah satunya di Bank BTN Kantor Cabang Pembantu Syariah (KCPS) Cikarang (BTN Syariah, 2021).

Berdasarkan data Bank BTN Syariah KCPS Cikarang pada tahun 2018-2020 jumlah jumlah nasabah atau tabungan tidak terdapat peningkatan bahkan mengalami penurunan dijumlah nilai saldo sebanyak 46%. Pada tahun 2021 mengalami penurunan yang sangat signifikan pada jumlah nasabah atau tabungan dari total 394 menurun menjadi 147 nasabah, pada jumlah nilai saldo menurun sebesar 92% (BTN Syariah, 2021). Hal ini merupakan dampak dari pandemi covid-19 yang melanda diseluruh dunia salah satunya Indonesia. Munculnya pandemi covid-19 yang melanda hampir di seluruh dunia mengakibatkan sendi-sendi kehidupan seperti pendidikan dan perekonomian mengalami kelumpuhan yang berakibat sekolah-sekolah ditutup serta perusahaan-perusahaan banyak yang mengurangi aktivitas produksi dan bahkan tidak sedikit yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) (Akbar dkk., 2022; Putra dkk., 2021). Perekonomian menjadi tersendat baik secara perorangan, rumah tangga perusahaan makro dan mikro bahkan perekonomian negara di dunia. Begitupun yang dialami oleh Bank BTN KCPS Cikarang dimana salah satu produk funding nya mengalami penurunan yang sangat signifikan yaitu produk SimPel iB.

Strategi pemasaran yang dilakukan oleh Bank BTN KCPS Cikarang kurang maksimal dikarenakan terkena dari dampak covid-19. Oleh karena itu, agar sektor perbankan dapat tetap eksis di tengah pandemi covid-19 maka perbankan harus menerapkan konversi strategi pemasaran secara cermat, serta menggunakan strategi kreatif menghadapi kondisi yang serba tidak menentu saat ini (Khoiriyah dkk., 2022; Sumadi, 2020). Setiap bank harus mempunyai strategi cadangan apabila terjadi dampak internal maupun eksternal yang diluar kendali bank.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis bermaksud ingin membahas lebih lanjut mengenai strategi pemasaran produk Bank BTN Syariah saat pandemic covid-19 dengan tujuan untuk mengetahui faktor internal dan eksternal strategi pemasaran produk BTN SimPel iB pada saat

(4)

133 Strategi Pemasaran Produk SimPel iB Bank BTN Syariah Saat Pandemi Covid-19

pandemi, menganalisis penilaian matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan EFE (External Factor Evaluation) dan alternatif formulasi strategi pemasaran.

RESEARCH METHOD

Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif atau dapat disebut juga dengan mix methods. Penelitian kualitatif merupakan suatu strategi yang menekankan pencarian makna, pengertian, konsep, karakteristik, gejala, simbol, maupun deskripsi tentang suatu fenomena yang disajikan secara naratif (Hamzah, 2021). Metode kualitatif pada penelitian ini yaitu pendapat-pendapat para ahli dan mendeskrpisikan hasil observasi yang peneliti lakukan pada produk SimPel iB Bank BTN KCPS Cikarang. Sedangkan, metode kuantitatif pada penelitian ini digunakan pada pengelolaan data matriks IFE dan EFE untuk mencari bobot serta rating guna mengevaluasi faktor-faktor internal serta eksternal pada Bank BTN KCPS Cikarang (Ningsih & Hamamah, 2014; Sanjaya dkk., 2020). Penelitian ini menggunakan sumber data primer dan sekunder, data primer diperoleh dari subjek penelitian (informan) yang berkenan dengan variabel yang diteliti, atau dikumpulkan melalui wawancara serta observasi dengan responden melalui 3 narasumber dengan jabatan yang berbeda yaitu Sub Branch Manager, Account Officer, dan Operation Staff. Teknik pemilihan narasumber dipilih menggunakan teknik purposive sampling yaitu berdasarkan jabatan, posisi, pengetahuan, dan berbagai faktor lain yang menunjukkan kompetensi narasumber terhadap topik penelitian.

Sedangkan data sekunder yang digunakan berupa jurnal, artikel, laporan keuangan, dan website resmi dari perusahaan yang sedang diteliti. Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini melalui wawancara, observasi, dokumentasi, penyebaran kuesioner dan studi pustaka. Peneliti melakukan metode analisis data dengan menggunakan analisis deskriptif SWOT yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis seluruh faktor eksternal dan internal serta bertujuan untuk menghasilkan rumusan alternatif strategi pemasaran produk Bank BTN Syariah SimPel iB. Tahap yang dilakukan pada analisis kondisi eksternal dan internal perusahaan tersebut, terdiri dari tahap input matriks EFE (External Factor Evaluation) dan matriks IFE (Internal Factor Evaluation), digunakan untuk mengevaluasi faktor kekuatan dan kelemahan internal pada produk SimPel iB. Data dan informasi faktor internal yang dianalisis dapat meliputi aspek manajemen, keuangan, sumber daya insani, pemasaran dan sistem informasi. Matriks EFE (External Factor Evaluation) digunakan untuk mengevaluasi faktor eksternal pada produk pembiayaan mikro yang berkaitan dengan ancaman dan peluang. Aspek yang dapat dianalis pada faktor eksternal ini biasanya berupa aspek ekonomi, budaya, sosial,

(5)

134 Strategi Pemasaran Produk SimPel iB Bank BTN Syariah Saat Pandemi Covid-19

politik, demografi, kebijakan pemerintah, hukum, teknologi dan persaingan pasar (Mujahid dkk., 2018; Putra dkk., 2023).

RESULTS & DISCUSSION

Analisis SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, Threats)

Perumusan strategi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan dalam menentukan tahapan atau proses yang lebih baik dimasa mendatang untuk mencapai suatu target tertentu pada perusahaan (Harahap, 2018; Wedhasmara, 2019). Pada penelitian ini dibutuhkan analisis secara mendalam terhadap faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi jalannya perkembangan bisnis suatu perusahaan. Analisa yang mendalam terhadap suatu perumusan strategi merupakan dasar dari berbagai kepentingan yang ingin dicapai oleh perusahaan dengan mempertimbangkan banyak faktor yang mempengaruhi dari internal perusahaan maupuan berbagai hal yang dipengaruhi oleh eksternal, sehingga proses dalam melakukan perumusan strategi tersebut akan tepat dan sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai (Qanita, 2020).

Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor eksternal dan faktor internal yaitu strength, opportunities, weaknesesses, threats (Bilung, 2016; Dalfa dkk., 2018). Adapun hasil analisis SWOT terkait produk tabungan SimPel ib Bank BTN Syariah KCPS Cikarang dapat dilihat pada tabel 1 berikut:

Tabel 1. Analisis SWOT SimPel iB Bank BTN Syariah Faktor Internal

Strength (Kekuatan) Weaknesses (Kelemahan)

1. Adanya kantor layanan syariah di Bank BTN Konvensional

2. Pembukaan produk SimPel iB sangat murah dengan saldo minimum hanya Rp.

1.000; dan tidak ada biaya administrasi 3. Dapat digunakan sebagai sarana

pembayaran sekolah

4. Produk BTN SimPel iB sesuai dengan prinsip syariah

5. Pemasaran dan pelayanan dilakukan pada saat masa pandemic melalui media digital

1. Pembukaan rekening hanya dapat dilakukan oleh lembaga yang telah melakukan perjanjian kerjasama, sehingga tidak dapat dilakukan oleh perorangan.

2. Tidak mendapatkan akses mobile banking 3. Pemasaran yang dilakukan belum

maksimal

4. Perubahan jam layanan dan penutupan outlet

5. Beberapa pegawai yang terpapar virus covid-19 sehingga mengakibatkan pemasaran dan pelayanan kurang maksimal

(6)

135 Strategi Pemasaran Produk SimPel iB Bank BTN Syariah Saat Pandemi Covid-19

Faktor Eksternal

Opportunity (Peluang) Threats (Ancaman)

1. Mempunyai mitra kerjasama dengan berbagai lembaga pendidikan yang professional

2. Dukungan pemerintah dengan adanya Fatwa DSN MUI dan Undang-Undang Perbankan Syariah

3. Pesatnya perkembangan Bank Syariah di Indonesia dengan reputasi yang bagus 4. Kelonggaran kebijakan pemerintah di

masa pandemic covid-19

1. Adanya produk serupa menjadi pesaing terhadap produk SimPel iB

2. Aktivitas pendidikan menerapkan metode daring (online)

3. Anjuran pemerintah melakukan pembatasan sosial kepada seluruh industri (termasuk lembaga keuangan)

4. Ancaman penyebaran virus covid-19 yang terus meningkat

Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan External Factor Evaluation (EFE)

Analisis matriks IFE merupakan hasil identifikasi berbagai faktor internal yang terbagi atas kekuatan dan kelemahan dari internal suatu perusahaan. Berdasarkan hasil perkalian antara bobot dan rata-rata rating akan menghasilkan total skor (Ningsih & Hamamah, 2014). Adapun secara terperinci faktor-faktor internal beserta bobot dan rata-rata rating pada penelitian terhadap pemasaran produk SimPel iB PT Bank BTN Syariah KCPS Cikarang adalah sebagai berikut.

Tabel 2. Hasil Analisis Matriks IFE

No. Internal Bobot Rating Skor Terbobot

Strengh 1 Adanya kantor layanan syariah di Bank

BTN konvensional 0,11 4 0,42

2 Pembukaan produk SimPel iB sangat murah dengan saldo minimum hanya Rp. 1.000;

dan tidak ada biaya administrasi

0,11 4 0,40

3 Dapat digunakan sebagai sarana

pembayaran sekolah 0,11 4 0,44

4 Produk BTN SimPel iB sesuai dengan

prinsip syariah 0,10

3 0,31

5 Pemasaran dan pelayanan dilakukan pada

saat masa pandemic melalui media digital 0,09 4 0,33 Weakness

1 Pembukaan rekening hanya dapat dilakukan

oleh lembaga yang telah melakukan 0,11 1 0,14

(7)

136 Strategi Pemasaran Produk SimPel iB Bank BTN Syariah Saat Pandemi Covid-19

perjanjian kerjasama, sehingga tidak dapat dilakukan oleh perorangan.

2 Tidak mendapatkan akses mobile banking 0,08 1 0,11 3 Pemasaran yang dilakukan belum maksimal 0,09 1 0,09 4 Perubahan jam layanan dan penutupan outlet 0,10 1 0,14 5 Beberapa pegawai yang terpapar virus

covid-19 sehingga mengakibatkan

pemasaran dan pelayanan kurang maksimal

0,09 1 0,12

Total 1,00 24,33 2,50

Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa faktor kekuatan dengan nilai rata-rata rating sebesar 4 dan skor pembobotan tertinggi sebesar 0,44 merupakan faktor kekuatan yang utama pada strategi memasarkan produk SimPel iB. Dalam hal ini strategi pemasaran yang menjadi kekuatan utama dalam memasarkan produk SimPel iB adalah dapat menggunakan sarana pembayaran iuran sekolah melalui program kerjasama Bank BTN Syariah KCPS Cikarang dengan berbagai lembaga pendidikan khususnya pada produk SimPel iB. Dengan memiliki produk tabungan SimPel iB, maka para pelajar dapat melakukan pembayaran iuran sekolah melalui saldo dana yang terdapat pada tabungan SimPel iB. Sedangkan faktor kekuatan dengan skor rata-rata rating terendah sebesar 3 dan skor pembobotan terendah adalah 0,31 menunjukkan bahwa produk SimPel iB yang sesuai syariah tidak menjadi fokus yang kuat dalam hal Bank BTN Syariah KCPS Cikarang melakukan strategi pemasaran produk tersebut.

Faktor kelemahan tertinggi dengan rata-rata rating sebesar 1 dan skor pembobotan sebesar 0,14 meupakan kelemahan tertinggi berupa pembukaan rekening oleh lembaga yang telah melakukan PKS (Perjanjian Kerjasama), sehingga tidak dapat dilakukan oleh perorangan (individu) dan faktor kelemahan tertinggi berikutnya dengan skor pembobotan sebesar 0,14 adalah berupa perubahan jam layanan dan penutupan outlet. Kemudian faktor kelemahan terendah dengan skor pembobotan sebesar 0,09 yaitu pemasaran yang dilakukan belum maksimal.

Analisis matriks EFE merupakan hasil dari identifikasi berbagai faktor eksternal yang terbagi atas faktor peluang dan faktor ancaman dari lingkungan eksternal suatu perusahaan.

Berdasarkan hasil perkalian antara bobot dan rata-rata rating akan menghasilkan total skor.

Adapun secara terperinci faktor-faktor eksternal beserta bobot dan rata-rata rating pada penelitian terhadap pemasaran produk SimPel iB adalah sebagai berikut.

(8)

137 Strategi Pemasaran Produk SimPel iB Bank BTN Syariah Saat Pandemi Covid-19

Tabel 3. Hasil Analisis Matriks EFE

No. Internal Bobot Rating Skor Terbobot

Opportunities 1 Mempunyai mitra kerjasama dengan berbagai

lembaga pendidikan yang professional 0,13 4 0,51 2 Dukungan pemerintah dengan adanya Fatwa

DSN MUI dan Undang-Undang Perbankan Syariah

0,13 4 0,46

3 Pesatnya perkembangan Bank Syariah di

Indonesia dengan reputasi yang bagus 0,14 4 0,55 4 Kelonggaran kebijakan pemerintah di masa

pandemic covid-19 0,13 4 0,53

Threats 1 Adanya produk serupa menjadi pesaing terhadap

produk Simpel Ib 0,11 4 0,40

2 Aktivitas pendidikan menerapkan metode daring

(online) 0,11 4 0,40

3 Anjuran pemerintah melakukan pembatasan sosial kepada seluruh industri (termasuk lembaga keuangan)

0,14 4 0,51

4 Ancaman penyebaran virus covid-19 yang terus

meningkat 0,12 4 0,44

Total 1,00 30,33 3,80

Tabel 3 menunjukkan bahwa faktor peluang dengan rata-rata rating tertinggi sebesar 4 dan skor pembobotan sebesar 0,55 adalah bahwa terdapat peluang berupa meningkatnya perkembangan bank syariah di Indonesia. Selanjutnya, faktor peluang terendah dengan skor pembobotan sebesar 0,46 adalah adanya peluang melalui dukungan pemerintah dengan adanya fatwa dan Undang-Undang Perbankan Syariah yang dapat mendukung prinsip syariah dari strategi pemasaran produk SimPel iB terhadap berbagai faktor peluang eksternal yang telah teridentifikasi. Selain itu, terdapat pula faktor ancama yang harus direspon oleh strategi pemasaran produk SimPel iB dengan rata-rata rating sebesar 4 dan skor pembobotan sebesar 0,51 adalah adanya anjuran pemerintah untuk melakukan PSBB, PPKM, dan/ atau Lockdown bagi hampir seluruh industri (termasuk perbankan) di Indonesia. Faktor ancaman terendah dengan skor pembobotan sebesar 0,40 adalah bahwa produk yang serupa dengan produk bank syariah lainnya, dan faktor ancaman terendah lainnya dengan skor pembobotan yang serupa adalah bahwa terdapat ancaman bagi strategi pemasaran produk SimPel iB berupa banyaknya

(9)

138 Strategi Pemasaran Produk SimPel iB Bank BTN Syariah Saat Pandemi Covid-19

lembaga pendidikan atau sekolah yang melakukan aktivitas pendidikan menggunakan daring (online).

Alternatif Strategi Pemasaran Produk SimPel iB Bank BTN Syariah

Perumusan alternatif strategi menggunakan matriks SWOT diperoleh dari pencocokan berbagai variabel atau faktor dari internal dan eksternal perusahaan. Berdasarkan hasil analisis pencocokan berbagai faktor internal dan faktor eksternal pada perumusan rekomendasi alternatif strategi bagi pemasaran produk SimPel iB Bank BTN Syariah KCPS Cikarang adalah sebagai berikut:

1. Strategi SO (Strenght – Opportunities)

Melakukan upaya pemasaran dengan menggunakan media digital melalui instagram dan facebook dengan membuat konten yang bertemakan (edukasi) mengenai pentingnya menabung sejak dini selama 3 bulan secara rutin. Setiap 2 minggu sekali perbulan membuat Instagram dan Facebook Ads yang dimana CTA (Call To Action) diarahkan ke landing page yang berisikan formulir pendaftaran pembuatan rekening SimPel iB selanjutnya pegawai bank akan menghubungi melalui nomor telepon yang terhubung untuk konfirmasi pendaftaran serta melakukan analisa target konsumen yang lebih spesifik (niche market) yaitu kepada anak sekolah SMP-SMA (usia gen-Z dan alpha baby). Adapun strategi target pasar yang lebih spesifik yaitu di rentang usia gen Z dan alpha baby yang tentu pendidikannya saat ini adalah SMP-SMA merupakan salah satu hal tepat. Rutin melakukan penjadwalan konten harian pada media sosial seperti instagram (karena mayoritas usia gen Z dan alpha baby banyak menghabiskan waktu di instagram dibandingkan media sosial lainnya (FB, Linkedin, atau twitter), serta membuat iklan dengan objektifnya adalah menarik perhatian bagi guru, kepala sekolah, dan yayasan sekolah dengan harapan mereka tertarik untuk dihubungi serta diberikan penawaran yang dimana bahwa dengan bekerjasama pada produk SimPel iB maka akan memberikan peluang kemudahan pembayaran uang SPP serta memberikan literasi menabung sejak dini.

2. Strategi WO (Weaknesses – Opportunities)

Melakukan kerjasama dengan lembaga pendidikan non-akademik seperti tempat kursus atau bimbingan belajar (bimbel) sebagai memberdayakan fasilitas pembayaran uang kursus atau bimbel, dan mengajukan peluang kerjasama dimana tempat kursus ataupun bimbel menjadi agen penjualan produk SimPel iB dengan memberikan referral fee bagi

(10)

139 Strategi Pemasaran Produk SimPel iB Bank BTN Syariah Saat Pandemi Covid-19

yang berhasil menjual produk SimPel iB ke salah satu siswa di tempat kursus ataupun bimbel yang telah bekerjasama. Referral fee merupakan strategi pemasaran yang dapat mendorong nasabah untuk mengajak nasabah baru lainnya.

3. Strategi ST (Strength – Threats)

Memanfaatkan media pemasaran digital melalui pengiriman surat penawaran kerjasama menggunakan email dan menawarkan pertemuan membahas peluang kerjasama menggunakan media daring seperti zoom meeting ataupun google meet, guna menghindari peluang penyebaran covid-19 antar masing-masing pihak yaitu pihak sekolah dan Bank BTN Syariah KCPS Cikarang.

Dalam strategi penetrasi pasar, fokus utama adalah meningkatkan penjualan melalui pemasaran. Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan market share untuk barang atau jasa melalui peningkatan upaya pemasaran. Strategi ini dapat digunakan baik secara individu maupun dalam kelompok. Salah satu cara untuk mencapai strategi penetrasi pasar ini adalah dengan melakukan promosi yang lebih intens dan memanfaatkan semua sumber daya yang tersedia untuk meningkatkan kesadaran calon nasabah atau masyarakat akan keberadaan produk pembiayaan Simpel iB Bank BTN Syariah KCPS Cikarang Bekasi.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Putri dkk., (2014) yang menyatakan bahwa ada dua strategi yang dapat digunakan: penetrasi pasar dan pengembangan produk. Meningkatkan kualitas dan menjaga suatu produk agar tetap disukai oleh pelanggan adalah prioritas strategi dengan nilai Total Attractive Score tertinggi. Kuswardhani dkk., (2021)menyatakan bahwa strategi produk mendapat nilai skor TAS tertinggi, sehingga dapat digunakan sebagai alternatif dalam strategi pemasaran produk. Dalam mengoptimalisasi produk dengan membuat promosi terjangkau bagi semua pelanggan melalui strategi pemasaran online.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Azzubaidi (2018) yang menunjukkan bahwa strategi pengembangan bisnis adalah yang terbaik dalam melakukan pengembangan pasar di kota-kota besar dengan tingkat kepadatan penduduk yang sama dan tetap melakukan pengelolaan risiko yang baik. Baroto & Purbohadiningrat (2014) juga menyatakan bahwa ada solusi untuk membangun usaha melalui strategi pengembangan bisnis.

Fokus dalam strategi market development dan strategi product development merupakan strategi yang digunakan untuk menaikan penjualan dengan memperkenalkan produk-produk atau jasa yang ada ke daerah-daerah yang secara geografis merupakan daerah baru, serta

(11)

140 Strategi Pemasaran Produk SimPel iB Bank BTN Syariah Saat Pandemi Covid-19

memperbaiki atau memodifikasi produk. Tujuan strategi ini adalah untuk memperbaiki dan mengembangkan produk yang sudah ada

CONCLUSION

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terkait evaluasi pada proses analisis faktor internal dan eksternal di Bank BTN Syariah KCPS Cikarang dalam memasarkan produk Simpel iB dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil evaluasi dengan pendekatan analisis lingkungan internal dan analisis eksternal didapatkan strategi SO yang berfokus pada melakukan analisis lagi dalam hal fokus target pasarnya, dan memanfaatkan berbagai media digital dalam hal mengenalkan serta memasarkan produk SimPel iB. Selain itu dari strategi WO yang telah dianalisa bahwa Bank BTN Syariah KCPS Cikarang dapat mengurangi kelemahan pemasaran produk SimPel iB dengan melakukan kerjasama kepada berbagai lembaga pendidikan non-akademik seperti tempat kursus dan bimbingan belajar an strategi terakhir berdasarkan hasil analisis matriks SWOT adalah strategi ST dimana memanfaatkan kekuatan internal perusahaan untuk meraih berbagai peluang berupa mengajukan surat penawaran kerjasama kepada para sekolah menggunakan email dan melakukan pertemuan menggunakan metode daring (online).

REFERENCES

Akbar, K. A. K., Irsad, I., Kembaren, E. T. K. E. T., Tanjung, A. F. T. A. F., & Harahap, A. R.

H. A. R. (2022). Dampak Pandemi Covid 19 pada Pertumbuhan Perekonomian Indonesia. Jurnal Agriuma, 4(2), 88–96.

Azmy, A. (2018). Analisis pengaruh rasio kinerja keuangan terhadap profitabilitas bank pembiayaan rakyat syariah di indonesia. Jurnal Akuntansi, 22(1), 119–137.

Az-Zahra, N. S. (2021). Implementasi Digital Marketing Sebagai Strategi Dalam Meningkatkan Pemasaran UMKM. 1, 77–88.

Azzubaidi, S. H. (2018). Strategi Bersaing Divisi Bisnis Kartu Pada PT Bank BNI Syariah.

JIMFE (Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas Ekonomi), 2(1), 33–58.

Baktiar, A., & Aedy, H. (2017). Murabahah Implementation in Islamic Bank (Study at Bank Muamalat Kendari Branch). IOSR Journal of Economics and Finance, 8(5), 13–27.

Baroto, T., & Purbohadiningrat, C. (2014). Analisis strategi pengembangan bisnis PPOB KIPO menggunakan analisis SWOT dan QSPM. Jurnal Teknik Industri, 15(1), 88–102.

(12)

141 Strategi Pemasaran Produk SimPel iB Bank BTN Syariah Saat Pandemi Covid-19

Bilung, S. (2016). Analisis SWOT dalam menentukan strategi pemasaran sepeda motor honda pada CV Semoga Jaya di Area Muara Wahau Kabupaten Kutai Timur. Ejurnal Administrasi Bisnis, 116–127.

BTN Syariah. (2021). Laporan Tahunan Bank BTN Syariah 2021. PT BTN Persero Tbk.

Dalfa, S., Tresnati, R., & Srisusilawati, P. (2018). Kajian bauran pemasaran pembiayaan KPR Islamic banking menggunakan analisis SWOT (studi kasus pada BPRS Al Salaam cabang Bandung). Prosiding hukum ekonomi syariah, 696–701.

Dewi, Y. S., Syaichu, A., & Sukarsono, A. (2020). Strategi Pemasaran Produk Tabungan Emas Di Pt. Pegadaian (Persero) Cabang Nganjuk. JKIE (Journal Knowledge Industrial Engineering), 7(3), 118–128.

Fitri, R., & Murtani, A. (2020). Analisis Strategi Pemasaran Dan Pelayanan Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah Produk Tabungan Mambrur Pada Pt. Bank Syariah Mandiri KC SEtia Budi Medan. Jurnal Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 1(1), 91–102.

Halim, F. S., & Putra, P. (2023). Analisis Penerapan Strategi Segmenting, Targeting dan Positioning Terhadap Tabungan Haji Pada Bank Tabungan Negara Syariah KC Bekasi.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 9(1), 564–572.

Hamzah, D. A. (2021). Metode Penelitian Kualitatif Rekontruksi Pemikiran Dasar serta Contoh Penerapan Pada Ilmu Pendidikan, Sosial & Humaniora. CV Literasi Nusantara Abadi.

Harahap, U. N. (2018). Perumusan Strategi Pemasaran Menggunakan Metode Quantitative Strategy Planning Matrix (QSPM) Sebagai Upaya Peningkatan Penjualan Kernel Oil DI PT. Anugerah Sawit Dio. Jurnal Ilmiah Teknik Industri Prima (JURITI PRIMA), 2(1).

Khoiriyah, U., Syam, A. H. B., Larasati, L., Maulana, M. D., & Rahmawati, R. (2022). Analisis Profitabilitas Bank Syariah Swasta di Indonesia sebelum dan Sesudah Covid-19 (Dengan Menggunakan Metode Horizontal). Shafin: Sharia Finance and Accounting Journal, 2(1), 21–33.

Krisnawati, D. (2018). Peran perkembangan teknologi digital pada strategi pemasaran dan jalur distribusi UMKM di Indonesia. Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana, 6(1), 69–

74.

Kuswardhani, N., Agustian, R., & Plus, M. L. (2021). Strategi Pengembangan Bisnis

“COFRESH”(Coffee Fresh) Dengan Metode Bussines Model Canvas (BMC) dan

(13)

142 Strategi Pemasaran Produk SimPel iB Bank BTN Syariah Saat Pandemi Covid-19

QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix). Agroindustrial Technology Journal, 4(2), 167–181.

Mujahid, A., Isharyani, M. E., & Widada, D. (2018). Analisis Strategi Pemasaran Mengunakan Metode Quantitative Strategic Planning Matrik (QSPM) Studi Kasus: Borneo Project.

Jurnal Rekayasa Sistem Industri, 7(2), 111–118.

Ningsih, K., & Hamamah, H. (2014). Matriks internal factor evaluation (IFE) dan external factor evaluation (EFE) buah naga organik (Hylocereus undatus). Agromix, 5(1).

Putra, P., & Hasbiyah, W. (2018). Teori dan Praktik Pemasaran Syariah. Raja Grafindo Persada.

Putra, P., & Hasbiyah, W. (2020). Ekonomi syariah: Sebuah tinjauan praktis. Yayasan Pendidikan Al-Qur’an Tangerang.

Putra, P., Putri, E. I., & Khoiriyah, U. (2023). Evaluasi Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Multimanfaat IB Pada Masa Pandemi (Studi Kasus Bank BTN Syariah Kantor Cabang Bekasi). Jurnal Justisia Ekonomika: Magister Hukum Ekonomi Syariah, 7(1).

Putra, P., Sawarjuwono, T., & Tirtajaya, M. D. (2021). Measuring a Crowdfunding Intention during Covid-19 Pandemic using Planned Behavior Approach. Proceedings of the 2nd Borobudur International Symposium on Humanities and Social Sciences, BIS-HSS 2020, 18 November 2020, Magelang, Central Java, Indonesia.

Putri, N. E., Astuti, R., & Putri, S. A. (2014). Perencanaan Strategi Pengembangan Restoran Menggunakan Analisis Swot Dan Metode QSPM (Quantitative Strategic Planning Matriks)(Studi Kasus Restoran Big Burger Malang). Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri, 3(2), 93–106.

Qanita, A. (2020). Analisis strategi dengan metode swot dan qspm (quantitative strategic planning matrix): Studi kasus pada d’gruz caffe di Kecamatan Bluto Sumenep.

Komitmen: Jurnal Ilmiah Manajemen, 1(2), 11–24.

Sanjaya, V. F., Shelawati, D., Ghati, L., & Berama, B. (2020). IFE EFE Dan Grand Strategy Indsutri Kuliner. REVENUE: Jurnal Manajemen Bisnis Islam, 1(2), 159–170.

Silviana, S., & Putra, P. (2017). Model Aida Sebagai Strategi Pemasaran Bagi Nasabah Mengambang Perbankan Syariah (Survei Masyarakat Di Kota Bekasi). Jurnal Organisasi dan Manajemen, 13(1), 10–21.

Sumadi, S. (2020). Menakar Dampak Fenomena Pandemi Covid-19 Terhadap Perbankan Syariah. Jurnal Hukum Ekonomi Syariah, 3(2), 145–162.

(14)

143 Strategi Pemasaran Produk SimPel iB Bank BTN Syariah Saat Pandemi Covid-19

Sumaryo, A., & Putra, P. (2021). Faktor Yang Mempengaruhi Intensi Masyarakat Menjadi Nasabah Bank Syariah Ditinjau Dari Planned Behaviour Theory (Survei Pada Masyarakat Kota Bekasi). MASLAHAH (Jurnal Hukum Islam dan Perbankan Syariah, 12(1), 49–59.

Wedhasmara, A. (2019). Prototipe Aplikasi Perumusan Strategi Manajemen Strategis Pada Organisasi Bisnis Menggunakan Analisis SWOT dan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). JSI: Jurnal Sistem Informasi (E-Journal), 11(1).

Referensi

Dokumen terkait

BTN Syariah cabang Tangerang terus mencari informasi tentang pengembang/ developer perumahan subsidi untuk menawarkan kerjasama dalam hal pembiayaan melalui KPR yang diberikan

Strategi pemasaran yang seperti apa yang di gunakan BNI Syariah pada produk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Griya iB Hasanah. Jawab : Dalam memasarkan produk KPR BNI

Analisis SWOT yang meliputi strength, weakness, opportunities, threats, digunakan untuk meningkatkan pemasaran Bank Syariah Bukopin.Dari hasil matriks SWOT

judul ANALISIS PERKEMBANGAN DAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK TABUNGAN IB HASANAH PADA PT BANK BNI SYARIAH KANTOR CABANG SURAKARTA PERIODE 2015-2016.. Tugas akhir ini

1. Mengetahui strategi pemasaran produk Tabungan iB Siaga PT. Bank Syariah Bukopin Cabang Surakarta. Mengetahui kendala dalam memasarkan Tabungan iB Siaga yang

a) BTN Syariah telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai penyalur KPR terbaik, hal ini menyebabkan BTN Syariah mudah untuk memasarkan produk KPRnya. b) Dalam

Yang menjadi faktor pendukung internal pemasaran pembiayaan produk pembiayaan cicil emas adalah dengan nama besar bank syariah mandiri yang sudah dikenali oleh

Dari pengangkatan judul TA “STRATEGI PEMASARAN PRODUK TABUNGAN INVESTA BATARA iB PADA BANK TABUNGAN NEGARA SYARIAH CABANG SEMARANG” maka dapat dirumuskan permasalahan