• Tidak ada hasil yang ditemukan

Virus corona

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Virus corona"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Virus corona telah terjangkit cukup masif di dunia sehingga status virus corona dikatakan sebagai pandemi. Pandemi merupakan suatu istilah yang digunakan ketika suatu wabah atau virus telah menyebar secara global. Itu artinya tidak terbatas pada satu negara saja tapi sudah mendunia1. Virus corona (Coronavirus) adalah sekumpulan virus dari subfamili Orthocronavirinae dalam keluarga Coronaviridae dan ordo Nidovirales. Kelompok virus ini yang dapat menyebabkan penyakit pada burung dan mamalia, termasuk manusia. Pada manusia, coronavirus menyebabkan infeksi saluran pernapasan yang umumnya ringan, seperti pilek, meskipun beberapa bentuk penyakit seperti; SARS, MERS, dan COVID-19 sifatnya lebih mematikan.

Dalam kondisi saat ini, virus corona bukanlah suatu wabah yang bisa diabaikan begitu saja. Jika dilihat dari gejalanya, orang awam akan mengiranya hanya sebatas influenza biasa, tetapi bagi analisis kedokteran virus ini cukup berbahaya dan mematikan. Saat ini di tahun 2020, perkembangan penularan virus ini cukup signifikan karena penyebarannya sudah mendunia dan seluruh negara merasakan dampaknya termasuk Indonesia.

Mengantisipasi dan mengurangi jumlah penderita virus corona di Indonesia sudah dilakukan di seluruh daerah. Diantaranya dengan memberikan kebijakan membatasi aktifitas keluar rumah, kegiatan sekolah dirumahkan,

1 Riska Arum, Pembatasan Sosial Di Indonesia Akibat Virus Corona Ditinjau Dari Sudut Pandang Politik

(2)

bekerja dari rumah (work from home), bahkan kegiatan beribadah pun dirumahkan. Hal ini sudah menjadi kebijakan pemerintah berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang sudah dianalisa dengan maksimal tentunya.

Terkait aktifitas yang dirumahkan sudah menjadi kebijakan dalam kondisi khusus yang harus dilakukan. Kebijakan ini diharapkan mampu mengatasi masalah yang terjadi di masyarakat. Kebijakan ini ditetapkan oleh beberapa pihak terutama pemerintah yang diorientasikan pada pemenuhan kebutuhan dan kepentingan masyarakat. Makna dari pelaksanaan kebijakan publik merupakan suatu hubungan yang memungkinkan pencapaian tujuan- tujuan atau sasaran sebagai hasil akhir dari kegiatan yang dilakukan pemerintah.

Kekurangan atau kesalahan kebijakan publik akan dapat diketahui setelah kebijakan publik tersebut dilaksanakan. Keberhasilan pelaksanaan kebijakan publik dapat dilihat dari dampak yang ditimbulkan sebagai hasil evaluasi atas pelaksanaan suatu kebijakan.2

WHO saat ini telah menetapkan status darurat di tengah meningkatnya jumlah korban tewas akibat virus Corona yang menyerang sistem pernapasan.

WHO pun memberikan panduan untuk mecegah penularan virus yaitu dengan cara menjaga kebersihan, menjaga interaksi social dan atau melakukan lockdown wilayah. Dalam hal ini Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengeluarkan kebijakan melalui himbawan yang dikeluarkan oleh WHO, untuk melakukan upaya mencegah penyebaran virus, salah satunya dengan menerapkan Sosial Distancing atau kini diubah istilahnya menjadi Physical

2Rohman, A. T. Implementasi Kebijakan melalui Kualitas Pelayanan Penerimaan Pajak Daerah dan Implikasinya terhadap Kepuasan Masyarakat di Dinas Pendapatan Kabupaten Kuningan. Bandung: Universitas Pasundan. 2016, Hal

(3)

Distancing. Sosial Distancing atau Physical Distancing merupakan upaya menjaga jarak sosial. dengan kondisi itu kita dihimbau untuk bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan ibadah dari rumah.3

Di Indonesia, kebijakan lockdown (penguncian) sama dengan karantina wilayah yang dimaksud dalam UU No. 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan. Dalam UU tersebut ada beberapa macam pengaturan tentang karantina yaitu karantina rumah, karantina wilayah, karantina rumah sakit, dan ada pembatasan sosial berskala besar. Karantina rumah berarti seseorang tidak diperbolehkan keluar rumah. Dalam kasus Covid-19 orang tersebut masuk dalam kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Kedua, karantina rumah sakit bila seseorang sudah dinyatakan sebagai pasien positif terkena penyakit (suspect). Dalam kasus Covid-19 orang tersebut sudah dinyatakan positif Covid-19. Sedangkan karantina wilayah ialah yang dikenal dengan istilah lockdown pada suatu wilayah, dan pembatasan sosial seperti yang saat ini berlangsung dikenal dengan istilah social distancing.

Dalam menghadapi wabah Covid-19, sejumlah negara telah melakukan lockdown. Awalnya lockdown dilakukan di Kota Wuhan, China yang merupakan pusat penyebaran pertama Covid-19. Pemerintah China melakukan totally lockdown terhadap Kota Wuhan. Selanjutnya, 12 kawasan lain yang terhubung langsung dengan Wuhan juga menerapkan kebijakan lockdown.

Pemerintah China bahkan menutup semua perusahaan tidak strategis dan

3 Neneng Nurhalimah , Upaya Bela Negara Melalui Sosial Distancing Dan Lockdown Untuk Mengatasi Wabah Covid-19, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Insan Kamil, 2020, Hal.1

(4)

seluruh sekolah di Provinsi Hubei setidaknya sampai 10 Maret 2020. Akhirnya dengan kebijakan lockdown dan upaya lainnya yang dilakukan, peningkatan jumlah infeksi virus corona di Wuhan menurun drastis.4

Di Asia lockdown dilakukan secara berbeda. Filipina melakukan lockdown hanya pada kota Manila dengan menutup jalur darat, laut, dan udara.

Malaysia melakukan lockdown 2 minggu sejak tanggal 18 Maret 2020. Malaysia memutuskan lockdown saat jumlah kasus positif Covid-19 mencapai angka 553 orang. Sebagai kompensasi, pemerintah Malaysia berjanji memberikan diskon tarif listrik untuk bulan April 2020 dan bantuan finansial sebesar 600 ringgit bagi pekerja yang tak mendapat penghasilan akibat lockdown 5

Ada juga negara yang tidak melakukan lockdown, seperti Vietnam dan Rusia. Vietnam berhasil menekan penyebaran virus Covid-19 di mana 16 pasien dinyatakan sembuh. Pemerintah Vietnam membuat bilik anti infeksi, bakteri dan virus untuk masyarakat (disebut Mobile Disinfection Chamber). Kemenkes Vietnam menempatkan bilik portable tersebut di tempat ramai dan dapat dipakai 1.000 orang dalam sehari. Disebutkan efektivitas bilik tersebut dapat menghilangkan 90% virus dan bakteri di tubuh dan pakaian.6

Di Rusia ditemukan 367 kasus Covid-19 (1 orang meninggal), namun pemerintah menyatakan, kasus dapat dikendalikan. Hal ini karena langkah pencegahan telah dilakukan sejak awal, seperti menutup perbatasan sepanjang 4 ribu kilometer dengan China sejak 30 Januari 2020 dan menetapkan zona-zona

4 Debora Sanur , Wacana Kebijakan Lockdown Dalam Menghadapi Covid-19 Di Indonesia, Singkat, Vol. Xii, No.6/Ii/Puslit/Maret/2020

5 "Bagaimana Masyarakat Dunia Bertahan Hidup di Tengah Lockdown?", https://tirto.id/ eFFk, diakses 10 Agustus 2020

6 http://detik.com/news/ internasional/d-4943890/Vietnam-punya-banyak-bilik-sakti- hapus-

(5)

karantina untuk mencegah semakin meluasnya wabah. Rusia juga menutup seluruh perbatasan, menunda seluruh acara kebudayaan dan olahraga, serta memiliki rekam jejak data Covid-19 di negaranya.

Melihat berbagai kebijakan negara lain, Indonesia perlu menemukan solusi terbaik untuk mengatasi pandemi Covid-19, terlebih penyebarannya terus meluas hanya dalam waktu kurang dari satu bulan. Jika pada 2 Maret 2020 ditemukan 2 pasien positif Covid-19, maka pada 24 Maret 2020 jumlah kasus telah melonjak drastis menjadi 686 di mana hanya 30 orang yang dinyatakan sembuh dan 55 orang meninggal.

Hal yang mendesak saat ini adalah pengaturan yang tegas terhadap pelaksanaan imbauan social distancing, di mana masih banyak warga tidak mematuhinya. Presiden perlu segera mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perppu) untuk mengatur social distancing secara lebih rinci, agar lebih memaksa warga untuk mematuhi. Pemerintah daerah juga perlu mengawasi warga melalui polisi pamong praja bersama polisi dalam melakukan tindakan terhadap warga yang melanggar social distancing. Ke depan, DPR RI dan Pemerintah perlu merevisi UU Kekarantinaan Kesehatan dengan memasukkan ketentuan tentang sosial distancing yang lebih tegas beserta sanksinya.

Hingga saat ini pemerintah tidak membuat kebijakan lockdown nasional untuk menekan penyebaran wabah Covid-19, dan mengedepankan kebijakan social distancing serta mengurangi mobilitas masyarakat dari satu tempat ke tempat lain. Namun melalui Keppres No. 9 Tahun 2020 Presiden telah

(6)

mendistribusikan kewenangannya ke setiap gubernur untuk turut berperan aktif mengevaluasi penyebaran Covid-19 di daerahnya.

Istilah 'lockdown' sendiri adalah karantina wilayah, yaitu pembatasan pergerakan penduduk dalam suatu wilayah, termasuk menutup akses masuk dan keluar wilayah. Penutupan jalur keluar masuk serta pembatasan pergerakan penduduk ini dilakukan untuk mengurangi kontaminasi dan penyebaran penyakit COVID-19.7

Sulit tentunya menerapkan kebijakan lockdown bagi suatu komunitas sosial dunia saat ini. Karena manusia tak pernah berhenti melakukan mobilitas dan kegiatan bergeraknya dari satu tempat ke tempat yang lain. Oleh karenanya, keberhasilan implementasi kebijakan ini membutuhkan keterlibatan stakeholders secara demokratis dan partisipatif. Stakeholders dan pembuat kebijakan harus terus menerus terlibat dalam dialog untuk menganalisis konsekuensi dari pelaksanaan kebijakan tersebut. Evaluasi pelaksanaan kebijakan perlu dilakukan untuk melihat akuntabilitas dan peningkatan kinerja suatu kebijakan publik. Model Helmut Wollman menguraikan evaluasi pelaksanaan kebijakan pada tiga tipe utama, yaitu: ex-ante evaluation, on-going evaluation, dan ex-post evaluation.8

Kebijakan Pemerintah Pusat yang menetapkan lockdown, PSBB dan tahapan akhir Darurat Sipil dalam penanganan wabah penyakit Covid-19, mengalami disorientasi dalam tatanan yuridis. Hal ini dikarenakan materi

7https://www.serangtimur.co.id/2020/03/lockdown-menurut-pandangan-islam.html dakses pada tanggal 10 agustus 2020

8 Lintjewas, O, Tulusan, F., & Egetan, M. Evaluasi Kebijakan Pemberian Bantuan Pengembangan Usaha Mina Perdesaan di Kabupaten Minahasa Selatan. Society: Jurnal Ilmu Sosial & Pengelolaan Sumberdaya Pembangunan, Volume 2, Nomor 20, 2016. Hlm.82-95.

(7)

Perppu tentang Keadaan Bahaya menjelaskan, bahwa Darurat Sipil ditetapkan jika terjadi adanya suatu ancaman ketertiban hukum oleh kerusuhan-kerusuhan yang diakibatkan oleh ancaman suatu keadaan perang yang mengkhawatirkan bagi berlangsungnya kehidupan Negara dan masyarakat9.

Penetapan lockdown dimasa pandemi covid 19 tentunya menjadi hal yang baru juga dianggap bertentangan oleh sebagan penduduk muslim di negara Indonesa karna dianggap membatasi pergerakan atau aktivitas muslim keseharian dimulai dari bersalaman tangan hiingga pembatasan jarak sholat atau pelarangan sementara untuk melakukan ibadah di masjid. Hal-hal demikian merupakan fenomena baru bahkan jarang dijumpai oleh umat musllm secara keseluruhan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi permasalahan didalam penulisan ini adalah :

1. Bagaimana upaya pelaksanaan lockdown dimasa pandemi COVID-19 ditinjau dari hukum Islam?

2. Bagaimana ketentuan perlindungan hukum terhadap pelaksanaan lockdown dimasa pandemi COVID-19?

9 Bagir Manan, Susi Dwi Harijanti, “Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang

dalam Perspektif Ajaran Konstitusi dan Prinsip Negara Hukum”, Padjadjaran, Jurnal Ilmu Hukum, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2017, Bandung, 2017. hlm. 230.

(8)

C. Tujuan penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah:

1. Untuk mengetahui upaya pelaksanaan lockdown dimasa pandemi COVID-19 ditinjau dari hukum Islam.

2. Untuk mengetahui ketentuan perlindungan hukum terhadap pelaksanaan lockdown dimasa pandemi COVID-19.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu sebagai berikut :

1. Diharapkan dapat memberikan masukan bagi ilmu pengetahuan khususnya untuk menambah wawasan bagi kalangan akademik tentang Analisis Pelaksanaan Lockdown Dimasa Pandemi Covid-19 Ditinjau Dari Hukum Islam

2. Diharapkan dapat bermanfaat bagi para praktisi dan peneliti dalam Pelaksanaan Lockdown Dimasa Pandemi Covid-19 Ditinjau Dari Hukum Islam

Referensi

Dokumen terkait

kesehatan masyarakat Corona virus Disease (Covid-19) dengan pemikiran bahwa penyebaran penyakit ini yang bersifat fenomenal yang dipisahkan oleh jumlah kasus atau potensi

Di era pandemi disebut gereja “internet”, gereja memiliki tugas dan tanggung jawab tambahan yaitu mencegah terjadinya penyebaran virus Covid-19. Salah satu upaya dari