• Tidak ada hasil yang ditemukan

Visualisasi Dinamis Keterhubungan Varietas Kedelai Indonesia dengan Mazza Reference Model

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Visualisasi Dinamis Keterhubungan Varietas Kedelai Indonesia dengan Mazza Reference Model"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi yang berjudul Visualisasi Dinamis Kesamaan Varietas Kedelai Indonesia Menggunakan Model Referensi Mazza adalah karya saya di bawah bimbingan panitia pembimbing dan belum pernah diserahkan dalam bentuk apapun ke universitas manapun. Informasi mengenai kekerabatan tanaman kedelai berdasarkan kesamaan ciri sangat diperlukan agar terciptanya keanekaragaman varietas kedelai dalam pemuliaan kedelai. Evaluasi heuristik yang digunakan untuk menilai visualisasi yang dibuat menghasilkan nilai rata-rata yang dominan pada nilai tingkat keparahan 0 sebesar 70%.

Model referensi Mazza digunakan sebagai tahap penelitian dasar untuk pengembangan model visualisasi. Area yang diteliti dalam penelitian ini adalah visualisasi dinamis hubungan antar varietas kedelai Indonesia dengan menggunakan model referensi Mazza. 3 Pegawai dan pegawai departemen TI IPB yang selalu membantu penulis dalam urusan administrasi selama mengerjakan penelitian ini.

5 Saudara Hendrik, Fakhri Izzudin dan Muhamed Rizqi yang membantu, mengarahkan dan menyemangati penulis selama penelitian ini. 6 orang mahasiswa AGH 50 dan KOM 50; Majesta, Nanda, Hafidz, Arianyah, Luthfi dan Olivia yang bersedia menjadi evaluator penelitian ini, 7 orang sahabat terdekat penulis; Jane, Eka, Dita, Dinda, Silmi, Vivi, Arya,. Luthfi, Ariny, Devira, Mutia, Aulya, Ajeng, Olivia, serta seluruh rekan dan mahasiswa IPB lainnya yang telah memberikan berbagai kenangan indah selama penulis kuliah di IPB.

1 Varietas kedelai yang digunakan dalam penelitian 16 2 Hasil jumlah tepian yang dihasilkan berdasarkan ambang batas yang berbeda-beda.

3  Graf random layout  8
3 Graf random layout 8

PENDAHULUAN

3 Mengembangkan sistem visualisasi berupa website yang dapat menerima data varietas kedelai baru, namun juga dapat memodifikasi dan menghapus data varietas kedelai yang sudah ada. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan oleh para pemulia kedelai untuk memperoleh informasi kekerabatan antar varietas kedelai sehingga dapat terbentuk varietas kedelai baru yang lebih beragam.

METODE

Setiap sumbu dapat memiliki tipe yang berbeda tergantung pada tipe data yang ingin Anda petakan (kuantitatif atau kualitatif). Unsur visual yang ditampilkan dalam visualisasi berupa simpul berbentuk lingkaran yang mewakili varietas kedelai dan tepi berbentuk garis yang mewakili hubungan antar varietas kedelai. Hubungan antar kultivar kedelai terbentuk berdasarkan kemiripan sifat yang diperoleh dengan menghitung jarak sifat Euclidean antar kultivar kedelai.

Sifat grafis yang digunakan dalam penelitian ini antara lain ukuran ruas yang mewakili jumlah keterhubungan suatu kultivar kedelai dengan kultivar kedelai lainnya, dan warna ruas yang mewakili potensi hasil kultivar kedelai tersebut. Tata letak visual yang akan ditampilkan dalam tampilan adalah lingkaran berlapis yang mengurutkan ukuran node sehingga node terbesar berada di lingkaran paling dalam dan node terkecil berada di lingkaran terluar. Pada tahap ini pengguna dapat melihat hasil struktur data yang dipetakan oleh komputer ke dalam struktur visual dan menyajikannya dalam ruang fisik (Mazza 2009).

Visualisasi ini berupa struktur grafik interaktif pada website yang memudahkan pengguna dalam mengeksplorasi data hubungan antar varietas kedelai. Pada tahap ini pengguna mencoba sistem secara langsung dan mencari masalah kegunaan pada tampilan visualisasi berdasarkan 10 prinsip heuristik visualisasi dari Forsell dan Johannson (2010).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Views merupakan hasil visualisasi akhir dari tahapan model referensi Mazza (2009) yang dapat dilihat oleh pengguna. Select merupakan teknik interaksi yang memungkinkan pengguna memilih informasi yang menarik atau ingin diketahui. Abstrak merupakan teknik interaksi yang memungkinkan pengguna melihat informasi lebih detail dari grafik yang disajikan.

Filter adalah teknik interaksi yang memungkinkan pengguna memilih grafik di layar dalam keadaan tertentu. Gambar 6 menunjukkan nilai rata-rata tingkat keparahan yang paling dominan adalah nilai tingkat keparahan 0 dengan persentase 70% yang berarti rata-rata 7 dari 10 heuristik tidak dipertimbangkan dalam permasalahan usability. Saat mengkodekan informasi heuristik, masalah yang ditemukan adalah warna yang digunakan untuk mewakili hasil potensial kurang masuk akal untuk dunia pertanian nyata.

Pada heuristik fleksibilitas, permasalahan yang ditemukan adalah tidak adanya daftar varietas kedelai yang diurutkan berdasarkan abjad pada halaman beranda. Pada heuristik organisasi spasial, permasalahan yang ditemukan adalah tata letak grafik yang tidak mempunyai arti tertentu, serta penempatan tombol legenda dan pengelompokan yang dirasa kurang tepat jika ditempatkan pada posisi kiri pada halaman beranda. Dengan heuristik pengenalan dibandingkan penarikan kembali, permasalahan yang ditemukan adalah fungsi perbandingan sifat varietas kedelai masih mengharuskan pengguna menekan tombol bandingkan. Pengguna merasa fitur ini lebih efektif ketika hasil perbandingan langsung muncul setelah pengguna. varietas yang akan dibandingkan dipilih.

Artinya, 13,3% masalah kegunaan yang ditemukan merupakan masalah kecil, yang berarti masalah memiliki prioritas rendah untuk diperbaiki. Pada recognition heuristic dibandingkan recall heuristic, permasalahannya adalah simbol-simbol yang digunakan pada halaman perbandingan masih kurang umum, sehingga untuk mengenali simbol-simbol pengguna masih harus melakukan interaksi hover. Pada prompt heuristic, permasalahannya adalah tidak adanya instruksi atau bantuan untuk membantu pengguna melakukan interaksi pada sistem.

Saat mengkodekan informasi heuristik, permasalahan yang ditemukan adalah ikon yang tidak jelas dan pemilihan warna untuk mewakili hasil potensial yang tidak tepat. Dengan teknik recognition dibandingkan recall, permasalahan yang ditemukan adalah fungsi pembandingan ciri-ciri varietas kedelai tidak berjalan secara otomatis dan tombol pengelompokan terlihat seperti legenda dan bukan tombol. Pada heuristik interogatif, permasalahan yang ditemukan adalah tidak adanya tutorial pada awal setiap halaman sistem.

Tabel 2  Contoh data varietas kedelai yang dihasilkan berdasarkan tetuanya a Nama varietas  Induk 1
Tabel 2 Contoh data varietas kedelai yang dihasilkan berdasarkan tetuanya a Nama varietas Induk 1

SIMPULAN DAN SARAN

Masalah yang diidentifikasi dengan heuristik orientasi dan bantuan adalah tidak adanya fitur pelengkapan otomatis saat mencari variasi di halaman beranda, tidak adanya label nilai pada grafik kecuali pengguna berinteraksi dengan kursor mouse di atas grafik pada halaman perbandingan, dan tidak adanya tutorial untuk menjelaskan penggunaan sistemnya di awal. Artinya tidak ada heuristik yang merupakan bencana kegunaan, yaitu masalah yang sangat penting untuk diperbaiki sebelum sistem visualisasi dapat dirilis. Perbaikan yang dilakukan antara lain penempatan legenda pada halaman perbandingan sehingga pengguna mengetahui arti dari ikon yang digunakan, perubahan warna untuk mewakili hasil potensial, penempatan tutorial pada setiap halaman dan otomatisasi menu perbandingan sehingga tidak perlu mengklik tombol terlebih dahulu.

Hasil evaluasi heuristik sistem memberikan nilai rata-rata paling dominan pada tingkat keparahan 0 dengan persentase 70%. Penelitian selanjutnya dapat melakukan evaluasi lebih lanjut terhadap nilai ambang batas yang digunakan, mencari algoritma tata letak visualisasi optimal yang lebih cocok untuk data dinamis, dan menentukan bobot kepentingan sifat-sifat kedelai untuk menghitung kemiripan.

DAFTAR PUSTAKA

Evaluasi Heuristik Visualisasi

Heuristik Masalah kegunaan yang teridentifikasi Tingkat Keparahan Responden 1 Pengkodean informasi Warna Potensi untuk hasil tinggi, warna bagus. Organisasi spasial Deskripsi kemungkinan hasil dan legenda akan lebih baik jika ditempatkan di sisi kanan. Heuristik Masalah kegunaan diidentifikasi Responden Responden 3 Pengkodean informasi Dalam menu perbandingan akan lebih baik jika.

Heuristik Masalah kegunaan yang teridentifikasi Tingkat Keparahan Responden 4 Pengkodean informasi Warna merah mendominasi untuk sesuatu yang ada. Masalah Kegunaan Heuristik yang Diidentifikasi Tingkat Keparahan Responden 5 Pengkodean Informasi Lebih tepat jika warna memiliki potensi kegunaan yang tinggi.

RIWAYAT HIDUP

Gambar

3  Graf random layout  8
Gambar  1  Proses  pembangkitkan  visualisasi  modifikasi  dari  Mazza  Reference  Model (2009)
Tabel 2  Contoh data varietas kedelai yang dihasilkan berdasarkan tetuanya a Nama varietas  Induk 1
Gambar 3  Graf random layout
+2

Referensi

Dokumen terkait

Bahan yang digunakan adalah tanaman kedelai yang terdiri dari varietas-varietas Grobogan, Burangrang, Anjasmoro, Argomulyo, Gepak Kuning, Mallika dan biji kedelai hasil silang3.

Hasil pada Tabel 2 menunjukkan bahwa kombinasi antara jumlah masukan energi satuan panas dan varietas kedelai tidak memberikan pengaruh interaksi yang berbeda terhadap berat

kedelai varietas Slamel dan 2) menentukan taraf konsentrasi pupuk cair bionutrient yang paling optimal untuk meningkatkan produktivitas tanaman kedelaivarietas

Tabel 4 menunjukkan bahwa jumlah polong bernas per tanaman berbeda antara varietas, dimana jumlah polong bernas yang dihasilkan oleh varietas Kaba dan Wilis dua kali

K = Varietas Kedelai EG = Ekstrak Gulma Dari data Tabel 3 luas daun menunjukan bahwa pengaruh mandiri dari perlakuan varietas tidak berbeda nyata diantara sesamanya,

Bahan yang dipakai adalah benih kedelai varietas Denna1 hasil dari seleksi generasi M1 dengan kadar air di bawah 12%, benih kedelai tahan naungan M2 varietas Denna 1

Tabel 4 menunjukkan bahwa jumlah polong bernas per tanaman berbeda antara varietas, dimana jumlah polong bernas yang dihasilkan oleh varietas Kaba dan Wilis dua kali

DAFTAR TABEL 1 Data masjid yang berhasil diunduh 8 2 Atribut masjid hasil georeferencing 10 3 Atribut masjid hasil analisis kebutuhan sistem 11 4 Data luas wilayah dan jumlah