• Tidak ada hasil yang ditemukan

Vol. 4 No. 2 Juli 2016

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Vol. 4 No. 2 Juli 2016 "

Copied!
105
0
0

Teks penuh

Berdasarkan hasil survey diketahui bahwa sebagian besar orang tua siswa menyatakan puas terhadap guru di SD Negeri Gandekan Kabupaten Jebres. Kepuasan orang tua terhadap sarana, prasarana dan manajemen sekolah dalam kaitannya dengan dimensi tangible (tampilan fisik penyedia layanan). Kepuasan orang tua terhadap ketersediaan fasilitas yang mendukung proses pembelajaran Hasil analisis data menunjukkan indikator kepuasan masyarakat.

Namun ada sebagian orang tua yang merasa tidak puas dengan kelengkapan media pembelajaran sebesar 18%.

Tabel  6.  Persentase  data  angket  Orang  Tua  terhadap  sarana,  prasarana  dan  pengelolaan  sekolah
Tabel 6. Persentase data angket Orang Tua terhadap sarana, prasarana dan pengelolaan sekolah

Mewujudkan Kultur Sekolah Melalui

Kepemimpinan Kepala Sekolah di Sekolah Dasar

Karakteristik

Kebijakan yang diambil kepala sekolah merupakan hasil musyawarah dan masukan dari warga sekolah/wali siswa. Berdasarkan hal tersebut, kepala sekolah SDN Geneng 1 bersifat terbuka, jujur, bijaksana, tegas dan cerdas. Hubungan kepala sekolah dengan warga sekolah di SDN Geneng 1 dapat dikatakan sangat harmonis, erat dan hangat serta berhubungan.

Kepala sekolah di SD Negeri Geneng 1 merupakan kepala sekolah yang berkomitmen terhadap keputusan yang dibuatnya.

Strategi Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam

Dengan memperhatikan etos kerja dan nama sekolah yang menjadi tanggung jawabnya, maka kepala sekolah konsisten dalam menjalankan visi misi kepala sekolah serta visi misi sekolah dan tujuannya. Peranan visi dan misi sangat penting dalam upaya mewujudkan budaya sekolah yang sejalan dengan tujuan sekolah, diadakan evaluasi sebulan sekali (setiap minggu minggu terakhir), salah satunya untuk memantau dan melihat perkembangan dari visi dan misi sekolah, harapan kepala sekolah semuanya dapat terwujud dan berhasil. Hal tersebut dilakukan oleh kepala sekolah dalam menerapkan dan mengembangkan budaya sekolah yang baik.

Tindakan kepala sekolah terhadap budaya sekolah selalu memantau dan memberikan masukan kepada guru dan warga sekolah tentang pengembangan budaya sekolah.

Karakteristik Kultur Sekolah yang Dibangun

Nilai-nilai budaya yang dikembangkan selain dari budaya yang telah dijelaskan tadi, ada beberapa nilai lainnya, diantaranya: nilai-nilai yang mengutamakan pendidikan karakter, secara ringkas ada 18 karakter dalam mewujudkan budaya sekolah antara lain religi, jujur, toleransi, disiplin, keras kerja, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab. budaya/budaya yang positif. sedang berlangsung.. program pembelajaran di luar kelas. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan kepemimpinan peran kepala sekolah sudah sesuai dengan indikator kepala sekolah yang efektif. Kepemimpinan kepala sekolah termasuk dalam kepemimpinan demokratis, sedangkan perilaku tergolong perilaku partisipatif.

Sesuai dengan visi dan misi sekolah, semua warga sekolah, khususnya siswa, harus diinformasikan tentang hal ini.

PROGRAM PENGAMPUNAN PAJAK ( TAX AMNESTY) UNTUK MENGATASI MASALAH KEPATUHAN WAJIB

PAJAK DI WILAYAH SURAKARTA TAHUN 2016

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Program Tax Amnesty Untuk Mengatasi Masalah Kepatuhan Wajib Pajak di Wilayah Surakarta Tahun 2016. Subyek penelitian ini adalah wajib pajak di Wilayah Surakarta yang terbagi menjadi 5 kecamatan dan 51 kelurahan. Pengampunan pajak diharapkan dapat meningkatkan penerimaan pajak, mendorong reformasi perpajakan, mempercepat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kepatuhan wajib pajak di masa mendatang.

Bahkan dari data yang tercatat di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama, uang tebusan miliaran rupiah telah dibayarkan wajib pajak selama ini. Ketua KPP Pratama juga mengatakan, semakin banyak wajib pajak yang akan melaporkan hartanya ke KPP Pratama. Hal ini juga diperkuat dengan data yang menunjukkan adanya peningkatan wajib pajak yang melaporkan hartanya pada periode kedua ini.

Dengan adanya peningkatan pelayanan maka wajib pajak akan merasa puas dalam membayar pajak di KPP Pratama Surakarta. Ketika setiap wajib pajak menyadari kewajibannya sebagai wajib pajak, maka timbul kepatuhan wajib pajak yang baik. Hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa wajib pajak yang menanyakan tentang persyaratan dan tata cara mengikuti program tax amnesty.

Kepatuhan wajib pajak dapat ditingkatkan lagi di tahun 2017 dengan menggunakan program tax amnesty. Analisis kepatuhan wajib pajak orang pribadi terhadap keberadaan Kebijakan Penghapusan Sanksi Pajak di KPP Pratama Bantul.

PERAN GURU DALAM MENERAPKAN NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI PEMBELAJARAN PKN DI SD

NEGERI PETIR KABUPATEN BANYUMAS

Upaya guru dalam menerapkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari sangat penting karena akan mempengaruhi kepribadian siswa khususnya di sekolah dasar. Upaya guru untuk menerapkan nilai-nilai pancasila dapat dilakukan melalui pengajaran mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mendalami peran guru dalam mengimplementasikan nilai-nilai pancasila melalui pendidikan kewarganegaraan di sekolah dasar.

Peneliti ingin mengetahui sejauh mana upaya guru dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila melalui mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa peran guru dalam implementasi nilai-nilai pancasila termasuk dalam kategori tinggi yaitu 96,8%. Penerapan nilai-nilai Pancasila pada siswa kelas V SD Negeri 1 Petir Kabupaten Banyumas dapat dilihat pada tabel berikut.

Siswa dalam menerapkan nilai-nilai sila ke-1 pancasila lebih tinggi dari pada penerapan sila-sila pancasila lainnya karena. Guru dalam melaksanakan pembelajaran yang mengandung nilai-nilai pancasila merupakan faktor pendukung dan kendala yang dihadapi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, guru berperan dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila melalui mata pelajaran PKn.

Peran guru dalam pembelajaran PKn yang mengandung nilai-nilai Pancasila sangat penting untuk membentuk karakter siswa yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Peran guru dalam implementasi nilai-nilai pancasila sudah mencerminkan upaya maksimal sebesar 96,8%.

Diagram  Peran  Guru  dalam  Menerapkan  Nilai-Nilai  Pancasila
Diagram Peran Guru dalam Menerapkan Nilai-Nilai Pancasila

PERAN GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENGHAYATAN PANCASILA

DI SD NEGERI 03 KARANGANYAR

Gerakan Literasi Sekolah di SD Negeri 03 Karanganyar dilakukan oleh siswa kelas I sampai dengan kelas VI. 974 melakukan penelitian dengan judul “Peran Gerakan Literasi Sekolah Dalam Upaya Meningkatkan Penghayatan Pancasila di SD Negeri 03 Karanganyar.”. Pengamatan terhadap siswa difokuskan pada keaktifan dan keseriusan siswa dalam mengikuti kegiatan dalam gerakan literasi sekolah.

Observasi juga dilakukan terhadap kepala sekolah dan guru dalam menggerakkan gerakan literasi sekolah di SD Negeri 03 Karanganyar selama pelaksanaan kegiatan gerakan literasi sekolah. Sejalan dengan tujuan Gerakan Literasi Sekolah yang telah diuraikan di atas, maka Gerakan Literasi Sekolah dapat berjalan seiring dengan penghayatan nilai-nilai Pancasila, yaitu mampu meningkatkan penghayatan Pancasila dengan penanaman karakter khususnya bagi siswa. Kegiatan senam literasi sekolah yang dapat dilaksanakan untuk meningkatkan penghayatan Pancasila antara lain melafalkan Pancasila, membaca sarapan setiap pagi, sudut baca sebagai bentuk penumbuhan minat naca, pembiasaan karakter dan penghayatan Pancasila.

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti, telah terjadi peningkatan yang signifikan dalam penghayatan Pancasila melalui Gerakan Literasi Sekolah. Harus ada pemantauan secara berkala oleh kepala sekolah agar Gerakan Literasi Sekolah dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab sehingga efektif dan efisien. Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah dapat mendukung penghayatan Pancasila apabila dilakukan secara maksimal oleh semua pihak di sekolah.

Berdasarkan pengamatan peneliti, diketahui bahwa kegiatan Gerakan Literasi Sekolah meningkatkan apresiasi. Sekolah berusaha melibatkan masyarakat (orang tua, alumni dan elemen masyarakat lainnya) dalam mengembangkan kegiatan literasi sekolah.

PENERAPAN NILAI-NILAI DEMOKRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SDN JATITENGAH 1 SUKODONO

SRAGEN

SD Negeri Jatitengah 1 Sukodono Sragen terlihat biasa dalam proses pembelajaran yaitu guru menjelaskan dan siswa memperhatikan. Namun proses pembelajaran belum tentu berlangsung secara ideal, karena dalam proses pembelajaran terlihat guru mendominasi pembelajaran. Selain itu, peran siswa yang terjadi dalam proses pembelajaran kelompok kurang merata dalam mengemukakan pendapat.

Selain itu, berhasil tidaknya proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor: a) Guru, b) Siswa, c) Model pembelajaran, d) Lingkungan. Kebebasan berpartisipasi sudah terlihat dalam proses pembelajaran yaitu guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengeluarkan pendapat dan memberikan kebebasan untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Selain itu, siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran dengan berkomentar, bertanya, menjawab atau berpartisipasi dalam proses pemilihan struktur organisasi di kelas.

Hal ini terlihat dari proses sosialisasi siswa yang tidak membedakan antara laki-laki dan perempuan. Rasa saling percaya guru dan siswa kelas VI terlihat dalam proses pembelajaran baik antar individu maupun antar kelompok. Guru dalam penerapan unsur kerjasama dalam proses pembelajaran dapat dilihat pada penggunaan strategi pembelajaran kelompok.

Upaya kolaboratif yang dilakukan oleh guru dan siswa selama proses pembelajaran terlihat dan saling melengkapi. Siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran baik dengan berkomentar, bertanya, menjawab maupun berpartisipasi dalam proses pemilihan struktur organisasi di kelas.

PENGARUH INTERAKSI GURU DAN SISWA UNTUK MENINGKATKAN KEBEBASAN BERPENDAPAT SISWA

DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari proses wawancara diketahui bahwa Lembaga Pemasyarakatan Anak yang berada di Klaten telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1999 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pelaksanaan Hak narapidana pemasyarakatan, yang secara khusus mengatur tentang hak dan kewajiban narapidana dan anak didik pemasyarakatan. Ijazah yang diterima berupa Ijazah Kejar dan dapat digunakan setelah keluar dari LAPAS, berlaku bagi Siswa Pemasyarakatan yang telah menyelesaikan pendidikannya sesuai dengan Pasal 13 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1999 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemasyarakatan. Pelaksanaan Hak Narapidana Pemasyarakatan. Namun demikian, peran LSM sangat bermanfaat dalam kelangsungan pendidikan dan pengajaran di Lapas Anak Klaten, khususnya pada pendidikan informal.

Lapas pada umumnya merupakan tempat untuk melakukan pembinaan terhadap narapidana dan anak didik pemasyarakatan. Perbedaan nomenklatur ini tidak dijelaskan oleh undang-undang, tetapi dapat ditentukan bahwa nomenklatur "siswa remedial" tidak. Penggunaan istilah bangsal dalam lembaga pemasyarakatan merupakan istilah halus untuk menggantikan istilah narapidana anak yang terkesan ofensif dan mengisyaratkan sesuatu yang tidak pantas untuk anak.

Sedangkan fungsi lembaga pemasyarakatan bagi anak adalah sebagai tempat pendidikan dan pelatihan bagi anak didik pemasyarakatan yaitu. Pada prinsipnya pembinaan peserta didik di lembaga pendidikan anak harus terpisah dari pembinaan orang dewasa/napi. 1015 Syarat dan tata cara pelaksanaan hak keluarga pemasyarakatan yaitu dalam II. BAB Hak dan Kewajiban Narapidana dan Siswa Pemasyarakatan.

3) Pendidikan dan pengajaran di LAPAS diselenggarakan menurut kurikulum yang sama. berlaku untuk lembaga pendidikan dengan peringkat yang sama. Setiap narapidana dan lembaga pemasyarakatan yang telah berhasil menyelesaikan pendidikan dan pelatihan berhak menerima Surat Keterangan Tamat Belajar dari pejabat yang berwenang. Berdasarkan hasil penelitian, pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di Lapas Anak Klaten dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Penyelenggaraan Pemasyarakatan. Hak Warga Negara Terbantu, yang secara khusus mengatur tentang Hak dan Kewajiban Narapidana dan Peserta Didik.

Bukti terselenggaranya pendidikan dan pengajaran di LAPAS Anak Klaten adalah adanya kerjasama antara LAPAS dengan Dinas Pendidikan.

Gambar

Tabel  6.  Persentase  data  angket  Orang  Tua  terhadap  sarana,  prasarana  dan  pengelolaan  sekolah
Tabel  8.  Persentase  data  angket  Orang  Tua  terhadap  pengelolaan  sarana dan prasarana sekolah
Tabel  12.  Persentase  data  angket  Orang  Tua  terhadap  tingkat  pencapaian perkembangan
Diagram  Peran  Guru  dalam  Menerapkan  Nilai-Nilai  Pancasila

Referensi

Dokumen terkait

DAFTAR NAMA CALON MAHASISWA BARU TAHUN AKADEMIK 2016/2017 YANG DITERIMA PADA JALUR LANJUTAN PERIODE JULI 2016. UNIVERSITAS JENDERAL

Meskipun HMS Sulaiman berasal dari golongan kaum tua akan tetapi buku-buku yang diterbitkan tidak hanya dari kalangan kaum tua saja tetapi juga dari kalangan kaum muda, hal ini

Dalam pembahasan ini yang menjadi nilai konstanta sebesar 1,152 diartikan bahwa tidak adanya sistem pengendalian intern pemerintah, kualitas laporan keuangan pemerintah

Kegiatan pengabdian masyarakat berupa pelatihan Google Classroom kepada guru SMP dan SMA di Kecamatan Lemahsugih Majalengka ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas

lingkungan yang terjadi pada suatu satuan sosial seperti individu, kelompok, dan lembaga. Berkaitan dengan jenis penelitian ini, maka data yang digunakan adalah

Berdasarkan tinjauan pustaka pada Bab II tentang keterampilan/kompetensi manajer proyek dari segi Conceptual Skills (Keterampilan Konseptual), Technical Skills

H a : bahwa kompetensi seorang project manager dari segi knowledge, skill, dan attitude memiliki pengaruh terhadap keberhasilan

Volume 2 Nomer 1 Juli 2016 23 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSSING Arlin Astriyani Universitas Muhammadiyah