• Tidak ada hasil yang ditemukan

Vol. 5 No. 1 Januari 2017

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Vol. 5 No. 1 Januari 2017"

Copied!
139
0
0

Teks penuh

PENGARUH PEMBELAJARAN MELALUI E-LEARNING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PKN PADA SISWA IV. KELAS SD NEGERI GANDEKAN NO. 34; Pengaruh e-learning terhadap motivasi belajar PKn siswa IV. kelas di SD Negeri Gandekan no.

Tabel  1.  Kelemahan  dan  kelebihan E-Learning
Tabel 1. Kelemahan dan kelebihan E-Learning

Pengertian Belajar

1023 dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan atau rangsangan yang datang dari dalam dan luar untuk melakukan kegiatan yang mengarah pada tercapainya kebutuhan atau tujuan seseorang, atau menahan diri dari melakukan kegiatan yang memenuhi kebutuhan atau tujuan tersebut. bisa menghilang. sedang dijangkau.

Pengertian Motivasi Belajar Dari beberapa

Orang atau siswa dengan motivasi belajar yang tinggi akan selalu dapat mengorganisasikan kegiatannya untuk menunjang apa yang dipelajarinya. Hal ini sejalan dengan yang disampaikan oleh Uno (2010:23) yang mengatakan bahwa motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa yang belajar untuk melakukan perubahan tingkah laku, umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukungnya.

Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan

Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan

Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena data yang diperoleh tidak disajikan dalam bentuk angka, melainkan dalam bentuk bahasa teori yang mendalam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik suatu objek atau subjek.

Pelaksanaan Pembelajaran E- learning

Hasil Tindakan

Namun, masih ada anak-anak yang mengamen di lokasi Simpang Tanjung, Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas. Anak-anak yang mengamen di lokasi Simpang Tanjung Purwokerto itu memberikan gambaran umum ketika mencermati keputusan mereka untuk putus sekolah.

Tabel 2. Perbandingan Hasil  Pengamatan Aktivitas Siswa
Tabel 2. Perbandingan Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa

Internalisasi Kesadaran dan Kepatuhan Mahasiswa Terhadap Nilai- Nilai Pancasila melalui Pendidikan Pancasila di Perguruan

Tinggi

Tinjaun Pendidikan Pancasila a. Hakikat Pendidikan

Konsep Pendidikan Pendidikan

Fungsi Pendidikan

Agen Pendidikan

Lingkungan Pendidikan Ki Hajar Dewantara

Organisasi kepemudaan disini juga termasuk Gerakan Pramuka, salah satu organisasi non formal di bidang pendidikan yang memberikan pemberdayaan. Pendidikan Pancasila sebagai pendidikan nasional dilandasi oleh keyakinan bahwa Pancasila adalah dasar negara, falsafah negara Indonesia masih mengandung nilai-nilai dasar yang relevan dengan proses kehidupan dan pembangunan berbangsa dan bernegara.

Tinjauan Internalisasi Nilai- Nilai Pancasila

Pada tahap ini hanya ada komunikasi verbal antara pendidik dan peserta didik atau anak asuh. Kata nilai, yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai nilai, berasal dari bahasa Latin valare atau valoir Prancis Kuno. Nilai adalah kemampuan yang diyakini ada pada suatu objek untuk memuaskan orang, sifat suatu objek yang membuatnya menarik minat seseorang atau kelompok.

Tinjauan Teori Kepatuhan terhadap nilai-nilai Pancasila

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, kita dapat kembali berpendapat bahwa nilai merupakan acuan dan keyakinan dalam pengambilan keputusan. Jika hal ini digunakan dalam internalisasi nilai-nilai pancasila akan berdampak sistemik dan sangat besar dan positif.

Tinjauan Teori Kesadaran terhadap nilai-nilai Pancasila

Penelitian dengan judul “Internalisasi Kesadaran dan Ketaatan Mahasiswa Terhadap Nilai-Nilai Pancasila Melalui Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi” merupakan penelitian kualitatif. Ketaatan siswa terhadap nilai-nilai pancasila dapat dibagi menjadi 5 kelompok menurut masing-masing sila yang ada.

LATAR BELAKANG Pendidikan

Pendidikan Kewarganegaraan dapat dijadikan landasan dalam mengajarkan nilai-nilai pancasila terutama untuk mewujudkan keharmonisan perbedaan antar siswa, namun pada kenyataannya belum dilaksanakan dengan benar dan belum berdampak pada siswa. Berdasarkan pemaparan di atas, penulis tertarik untuk menganalisis dan mengkaji nilai-nilai Sila Ketiga Pancasila untuk ditanamkan kepada siswa melalui pendidikan kewarganegaraan, menuju terwujudnya hidup rukun dalam perbedaan antar umat. Mengembangkan nilai-nilai sila ketiga Pancasila melalui pendidikan kewarganegaraan sebagai wahana pembiasaan hidup rukun dalam keberagaman bagi siswa.”

RUMUSAN MASALAH Berdasarkan pada latar

TINJAUAN PUSTAKA 1. Pancasila Sila Ke Tiga

  • Hidup Rukun Dalam Perbedaan

Nilai-nilai luhur dan akhlak tersebut diharapkan dapat terwujud dalam perilaku kehidupan sehari-hari peserta didik, baik sebagai pelaku individu maupun anggota masyarakat, dan makhluk Tuhan Yang Maha Esa, yang merupakan upaya membekali peserta didik dengan ilmu dan. pengenalan bela negara agar mereka menjadi warga negara yang diandalkan oleh bangsa dan negara. 22 Tahun 2006), PKn adalah mata pelajaran yang menitikberatkan pada pembentukan warga negara yang memahami hak dan kewajibannya serta mampu melaksanakannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan tahun 1945. Konstitusi Dari berbagai pendapat diatas dapat ditarik benang merah (inti) dan hubungan timbal baliknya dari tujuan PKn itu sendiri yaitu untuk membentuk warga negara yang baik, tentunya disini warga negara yang baik yang paham dan mampu memakai. mengekspresikan peran mereka sebagai warga negara untuk berpartisipasi dalam membangun negara yang demokratis. .

METODE PENELITIAN

  • Lokasi dan Subjek Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Instrumen Penelitian Agar penelitian ini
  • Teknik Analisis Data

Subyek penelitian ini adalah kepala sekolah, guru kelas rendah yaitu guru kelas II dan guru kelas tinggi yaitu kelas IV serta siswa kelas II dan siswa kelas IV SDN Pantirejo 1 Sragen. Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi partisipan, peneliti terlibat dalam kehidupan sehari-hari orang yang diamati atau digunakan sebagai sumber data penelitian (Sugiyono, 2009:227). Sedangkan wawancara dalam penelitian ini dilakukan kepada Kepala Sekolah SDN Pantirejo 1 dan guru SDN Pantirejo 1 yang diwakili oleh guru Kelas II dan Guru Kelas IV.

PEMBAHASAN

  • KESIMPULAN
  • PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
  • LANDASAN TEORI
    • Tinjauan Tentang Bullying a. Definisi Bullying
    • Tinjauan Tentang Karakter dan Pendidikan Karakter
    • Tinjauan Umum Tentang Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai
  • METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian
  • PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian
  • PENUTUP

Upaya pengembangan nilai-nilai damai untuk mencegah bullying di sekolah dalam rangka pembinaan karakter kemasyarakatan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, upaya pengembangan nilai-nilai damai untuk mencegah bullying di SD Negeri Begalon II Surakarta. Upaya penanaman nilai cinta damai untuk mencegah bullying di SD Negeri Begalon II Surakarta dilaksanakan di dalam kelas melalui proses belajar mengajar.

MENGANGKAT KEMBALI EKSISTENSI KARANG TARUNA DI PERUMAHAN KORPRI GAYAM

SUKOHARJO

Penataan Management Organisasi sebagai langkah nyata untuk

Kondisi sosial yang diharapkan Karang Taruna mampu berfungsi sebagai perencana sekaligus sebagai pelaku pembangunan desa. Namun pada kenyataannya masih banyak kendala dan tantangan yang dihadapi Karang Taruna antara lain: a) Kegiatan Karang Taruna yang masih bersifat rekreatif dan sekedar mengisi waktu luang; Oleh karena itu, pengembangan diri Karang Taruna khususnya para anggotanya berkomitmen untuk selalu meningkatkan taraf kualitas di berbagai bidang dalam menghadapi kondisi sosial/pembangunan.

Penguasaan Teknologi

Mewujudkan tumbuh dan berkembangnya kesadaran dan tanggung jawab sosial setiap generasi muda warga Karang Taruna untuk mencegah, menangkal, mengatasi dan mengantisipasi berbagai permasalahan sosial. Pembentukan jiwa dan semangat juang generasi muda warga Karang Taruna yang memiliki keterampilan, kepribadian dan pengetahuan. Menjalin kerjasama antar generasi muda warga Karang Taruna untuk mewujudkan tingkat kesejahteraan sosial bagi masyarakat.

RUMUSAN MASALAH

Perkembangan pendidikan anak didik dengan segala perhatian orang tua juga mempengaruhi pendidikan anak di sekolah, catat penulis. Dimana ada siswa yang selalu mengikuti dan menunggu di luar kelas, ada siswa yang kemampuan belajarnya terbatas, ada siswa yang memiliki kemampuan belajar lebih dan juga ada siswa yang kemampuan belajarnya cukup. Namun penulis merasa tertarik dengan fenomena tersebut karena siswa dengan peralatan yang kurang memiliki prestasi akademik yang lebih baik dibandingkan dengan siswa lainnya yang kemampuan belajarnya dapat dikatakan lebih lengkap dan lebih baik dibandingkan dengan siswa lain yang orang tuanya sering menunggu di luar kelas.

TINJAUAN PUSTAKA

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa SMP Negeri Jumapolo dengan angka (4,299) lebih besar dari nilai tabel (1,977). Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah lingkungan keluarga, dalam hal ini perhatian orang tua. Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa perhatian orang tua berpengaruh terhadap pendidikan anak.

Tabel 1.1 Hasil kuesioner siswa  Hasil  penelitian  berdasarkan  tabel  kuesioner  diatas  maka  dapat  dilihat  bahwa  tidak  seluruh  siswa  mendapatkan  perhatian dari orang tuanya dalam hal ini  tentang  perhatian  dalam  belajar
Tabel 1.1 Hasil kuesioner siswa Hasil penelitian berdasarkan tabel kuesioner diatas maka dapat dilihat bahwa tidak seluruh siswa mendapatkan perhatian dari orang tuanya dalam hal ini tentang perhatian dalam belajar

KESIMPULAN

Dari hasil wawancara yang dilakukan dapat diketahui bahwa perhatian orang tua sangat diperlukan bagi anak. Karena yang mereka butuhkan adalah pendalaman materi yang telah diberikan guru di sekolah kemudian memperdalamnya di rumah tentunya dengan bantuan orang tua. Jadi meski minim fasilitas tidak berpengaruh terhadap pendidikan anak, namun perhatian orang tua terhadap pendidikan anak sangat berpengaruh.

DAFTAR PUSTAKA

Dengan begitu, masyarakat tidak akan meragukan keberadaan organisasi kepemudaan dan kepercayaan terhadap organisasi kepemudaan akan meningkat. Hal ini disebabkan banyak hal, antara lain partisipasi pasif anggota karang taruna dalam pembangunan suatu daerah di desa dan kota. Kurangnya partisipasi pemuda dalam berbagai kegiatan masyarakat telah menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap organisasi kepemudaan.

Fokus Penelitian

Kenyataannya keberadaan organisasi kepemudaan di berbagai daerah masih belum diakui oleh masyarakat dan tidak sedikit masyarakat yang meragukan kinerja organisasi kepemudaan. Hal-hal tersebut membuat organisasi kepemudaan di daerah tertentu kurang diakui keberadaannya oleh masyarakat dan pemerintah daerah. Dari pemaparan di atas, terdapat beberapa celah dan permasalahan yang membuat penulis tertarik mengangkat topik ini untuk meningkatkan partisipasi pemuda dalam pembangunan desa khususnya di wilayah Pucang Sawit Kecamatan Jebres Kota Surakarta.

Tujuan Penelitian

Karang Taruna hanya mengikuti kegiatan tertentu pada waktu-waktu tertentu, misalnya kegiatan merayakan hari kemerdekaan, tanpa memperkenalkan nilai-nilai yang terkandung dalam arti kemerdekaan ke dalam kehidupan sehari-hari. Kami berharap solusi yang diajukan oleh penulis dapat meningkatkan kinerja khususnya partisipasi karang taruna untuk pembangunan desa sehingga keberadaan dan kinerja karang taruna lebih dikenal, kepercayaan masyarakat terhadap kinerja karang taruna ini semakin meningkat dan semakin meningkat. diharapkan para anggota organisasi kepemudaan dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis

  • Manfaat Teoritis
  • Definisi dan Sejarah Lahirnya Karang Taruna

Kini posisi organisasi kepemudaan sebagai infrastruktur sosial sangat penting untuk diakui oleh masyarakat dan pemerintah. Gerakan reformasi yang muncul dalam situasi krisis melahirkan dua pedoman dasar organisasi kepemudaan. Namun sayangnya, keberadaan kedua pedoman tersebut membuat pengertian organisasi kepemudaan menjadi berbeda.

Tujuan dan Tugas Pokok Karang Taruna Terhadap Pembangunan

Memotivasi setiap generasi muda penghuni muda agar mampu menjalin toleransi dan menjadi perekat persatuan dalam diri. Menjalin kerjasama antar generasi muda warga Karang Tarun untuk mencapai tingkat kesejahteraan sosial bagi masyarakat 6. Mewujudkan pembangunan kesejahteraan sosial bagi generasi muda di desa atau kecamatan atau masyarakat adat yang setara yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan terarah dan berkelanjutan atau masyarakat adat oleh Karang Taruna bersama pemerintah dan komponen masyarakat lainnya.

Metode Penelitian

Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Lokasi dan Waktu Penelitian

Subjek Penelitian

Prosedur Penelitian

Peneliti menindaklanjuti temuan tersebut dan mencoba mencari solusi atas permasalahan yang terjadi terkait organisasi kepemudaan di desa Pucang Sawit.

PEMBAHASAN

  • Rumusan Masalah
  • Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Peran Guru
  • Metode Penelitian
  • Pembahasan
  • Daftar Pusaka

Guru adalah pendidik profesional, yang tugas utamanya mendidik, mengajar, mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. guru adalah pendidik, yang menjadi figur. Kemampuan guru dapat menjadi indikator terlaksananya tujuan pendidikan. Guru adalah orang yang berwenang dan bertanggung jawab atas pendidikan peserta didik, baik secara individu maupun kelompok, baik di dalam maupun di luar sekolah. 1144 rasa hormat antar sesama siswa. g) Melengkapi diri dengan perlengkapan sekolah. h) Siswa membawa kendaraan ke tempat yang telah ditentukan dalam keadaan semangat. i) Ikut serta membantu ketertiban sekolah dan dapat berjalan serta dipatuhi.

Gambar

Tabel  1.  Kelemahan  dan  kelebihan E-Learning
Tabel 2. Perbandingan Hasil  Pengamatan Aktivitas Siswa
Tabel 1.1 Hasil kuesioner siswa  Hasil  penelitian  berdasarkan  tabel  kuesioner  diatas  maka  dapat  dilihat  bahwa  tidak  seluruh  siswa  mendapatkan  perhatian dari orang tuanya dalam hal ini  tentang  perhatian  dalam  belajar

Referensi

Dokumen terkait

Teknologi komunikasi kedatangan kereta dapat diterapkan sebagai komunikasi langsung terhadap pengguna jalan raya dengan bentuk peringatan dini oleh rangkaian

Akibatnya kemudian bermunculan beberapa konstektual asimetrisme, termasuk di dalamnya asimetrisme dalam konteks desentralisasi yang dikenal desentralisasi asimetrik

Apabila dipermasalahkan ada atau tidaknya implikasi hukum terkait dengam Keputusan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 98/Kep/M.KUKM/IX/2004 tentang

Perancangan aplikasi simulasi deteksi dan koreksi kesalahan dengan menggunakan metode Hamming code ini bias menjadi salah satu percobaan semu dalam proses komunikasi

Hasil ini tidak konsisten dan tidak sejalan dengan penitian terdahulu yang dilakukan oleh Sheila ardhian nuarisa (2013), dengan judul pengaruh pendapatan asli daerah,

Berbicara tentang penataan dan redesain manajemen haji, dari masa kolonial sampai dengan era reformasi, penyelenggaraan manajemen haji di Indonesia masih dikelola melalui

Daerah bagian timur pulau Jawa ini terbilang sangat serius untuk mengembangkan potensi wisatanya, hal tersebut terlihat dari munculnya beberapa destinasi wisata baru

WULANDIRA SDJ Strategi Pemasaran Kopi pada Perusahaan Kopi Banyuatis PDF NI LUH ADE DESI SINTIYA DEWI, IGA OKA SURYAWARDANI, I DEWA GEDE RAKA SARJANA Manajemen Pengawasan Mutu Produk