• Tidak ada hasil yang ditemukan

Volume 12, Nomor 1, Januari 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Volume 12, Nomor 1, Januari 2015"

Copied!
129
0
0

Teks penuh

Masalah pemasaran yang dibawakan oleh Radito dari STIE IEU Yogyakarta dengan judul ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN FASILITAS KESEHATAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN PUSAT KESEHATAN, Purnamawati dari Akademi Manajemen Administrasi “Dharmala” dengan judul ANALISIS SIKAP PENILAIAN PASIEN TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN, Lourensius dari STIE IEU Yogyakarta membahas ANALISIS PENGARUH DISTRIBUSI BIAYA, BIAYA PROMOSI DAN JUMLAH KARYAWAN MARKETING TERHADAP HASIL PENJUALAN, DAN ANALISIS PENGARUH PENGETAHUAN PENGETAHUAN HIV, EFEKTIFITAS KONDOM DAN KEMUDAHAN MEMPEROLEH KONDOM PADA PENGGUNAAN KONDOM DALAM PENCEGAHAN HIV. Jumlah Puskesmas di D.I. Yogyakarta mempunyai 121 puskesmas yang tersebar di lima kabupaten, dimana 42 diantaranya rawat inap dan 79 puskesmas non rawat inap.

Tabel 1. Sarana Pelayanan Kesehatan  Dasar di Provinsi DIYTahun 2012
Tabel 1. Sarana Pelayanan Kesehatan Dasar di Provinsi DIYTahun 2012

9 tertentu tersebut ditentukan atau

Melihat banyaknya jaminan kesehatan yang ditanggung keluarga miskin di DIY (2012) seperti Jamkesmas, Jamkesos, Jamkesda, tentunya pemerintah DIY membutuhkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan kesehatannya. Puskesmas dijadikan sebagai rujukan jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin yang merupakan program dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah.

Tabel  2Peserta  Jaminan  Kesehatan  Keluarga Miskin Propinsi DIYTahun 2012
Tabel 2Peserta Jaminan Kesehatan Keluarga Miskin Propinsi DIYTahun 2012

11 meningkatkan pendapatan dari retribusi

Menurut Leebov, Vergare dan Scott (1990), fasilitas juga mempengaruhi kepuasan konsumen, kelengkapan fasilitas juga menentukan penilaian kepuasan pasien, misalnya fasilitas kesehatan meliputi sarana dan prasarana, tempat parkir, ruang tunggu yang nyaman dan ruangan rumah sakit. Menurut Bowles (1998), kepuasan pasien juga dipengaruhi oleh fasilitas kesehatan masyarakat lainnya, seperti kualitas pelayanan berupa makanan dan minuman, privasi dan kunjungan.

13 dengan tuntutan dan kebutuhan

Kualitas adalah tingkat keahlian yang diharapkan dan kendali atas tingkat keahlian tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan (Wykof dalam Tjiptono 1997). 2) Pengertian Pelayanan : Pelayanan adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain. Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pelayanan adalah suatu kegiatan yang berupa pemberian pelayanan atau melayani pihak-pihak yang memerlukannya untuk memenuhi kebutuhannya.

15 3) Pengertian Kualitas

Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan pelayanan yang dapat memenuhi keinginan konsumen/pelanggan yang diberikan oleh suatu organisasi yang dapat memuaskan konsumennya. Dimensi kualitas yang dikemukakan oleh Zeithaml et.al (2004) mempengaruhi harapan pelanggan dan kenyataan yang mereka terima.

17 ialah setiap upaya yang diselenggarakan

Oleh karena itu, untuk mencapai pelayanan kesehatan yang baik, sangat penting dilakukan pengaturan distribusi fasilitas kesehatan. Pelayanan kesehatan yang mahal sehingga hanya tersedia bagi sebagian kecil masyarakat bukanlah pelayanan kesehatan yang baik.

19 dengan kode etik serta standar yang telah

Memahami kebutuhan dan keinginan konsumen dalam hal ini pasien merupakan hal penting yang mempengaruhi kepuasan pasien. Dari berbagai pendapat di atas dapat kita simpulkan bahwa kepuasan pasien adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan yang memuaskan kebutuhan dan kebutuhan pasien.

21 kebutuhan sama dengan layanan yang

Melihat hasil survei mutu pelayanan dan kinerja Puskesmas Mantrijeron yang bernilai baik pada tahun 2011, Puskesmas ini berupaya dengan berbagai cara untuk memberikan mutu pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Pemantapan sistem dan kapasitas infrastruktur kesehatan terus dilakukan untuk menjamin kualitas pelayanan yang memuaskan kepada masyarakat.

23 mengenai pengaruh kualitas pelayanan

Untuk mengetahui konsistensi dan keakuratan data yang dikumpulkan dengan instrumen, dilakukan uji validitas dengan menggunakan analisis faktor (Confirmatory Factor Analysis/CFA). Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan metode analisis faktor (Confirmatory Factor Analysis), sedangkan uji reliabilitas menggunakan Cronbach alpha dengan alat statistik SPSS.

25 Berdasarkan hasil uji validitas yang

Dengan alat uji Regresi Linier Berganda menggunakan SPSS, hasil pada Tabel 5 menunjukkan bahwa kualitas pelayanan dan fasilitas kesehatan (variabel independen) berpengaruh terhadap kepuasan pasien (variabel dependen). Dengan melihat hasil beta kualitas pelayanan sebesar 0,210 dan fasilitas kesehatan sebesar 0,475 maka dapat disimpulkan fasilitas kesehatan.

27 ke puskesmas. Hasil penelitian

29 Zeithaml, Valarie., Bitner, Mary Jo, and

ANALISIS SIKAP PENILAIAN PASIEN TENTANG JASA PELAYANAN KESEHATAN

31 konsumen adalah tindakan langsung yang

Definisi pemasaran yang baik dan ringkas adalah “memenuhi kebutuhan dengan cara yang menguntungkan”. Sebagai filosofi bisnis, konsep pemasaran bertujuan untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen atau berorientasi pada konsumen.

33 unsur pokok pemasaran (Swastha Basu,

Pelayanan kesehatan menurut Levey dan Loomba (Azwar, 2010:42) dalam bukunya Pengantar Administrasi Kesehatan, pelayanan kesehatan adalah segala upaya yang akan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Walaupun pelayanan kesehatan berbeda dengan pelayanan kesehatan masyarakat, namun untuk bisa disebut pelayanan kesehatan yang baik, keduanya harus beragam.

35 keluarganya serta lembaga-

Kebanyakan kebutuhan yang ada tidak cukup kuat untuk memotivasi seseorang mengambil tindakan pada saat tertentu. Suatu kebutuhan akan menjadi motif bila kebutuhan tersebut cukup untuk menekan seseorang untuk mengejar kepuasan.

Kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan serangkaian pertanyaan atau pernyataan tertulis untuk dijawab oleh responden. Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri khas dibandingkan dengan teknik lainnya yaitu wawancara dan angket.

39 HASIL DAN PEMBAHASAN

Jadi dapat disimpulkan bahwa diantara pasien Pusat Perawatan dan Rehabilitasi (PPKR) BSMI Prambanan Klaten yang disurvei menurut pekerjaan, pegawai yang paling banyak disurvei adalah wirausaha dengan jumlah 31 orang atau 48,4%, dan paling sedikit yang disurvei. dipekerjakan sebagai TNI/Polri dengan 0 atau 0%. Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden di Balai Kesehatan dan Rehabilitasi (PPKR) BSMI Prambanan Klaten yang disurvei berdasarkan pendapatan memiliki pendapatan kurang dari Rp.

41 pilihan jawaban responden

Dapat disimpulkan bahwa pilihan jawaban responden tertinggi terletak pada jawaban pasti sebanyak 164 atau (51,25%) dan pilihan jawaban terendah pada jawaban sangat tidak pasti sebanyak 0 atau genap (0,00%). Dapat disimpulkan pilihan jawaban tertinggi responden terletak pada jawaban puas sebanyak 187 atau (58,44%) dan pilihan jawaban terendah terletak pada jawaban sangat tidak puas sebanyak 0 atau sebanyak Buruh.

43 Tabel tersebut menunjukan

Rata-rata tertimbang untuk atribut tingkat kepercayaan pasien terhadap pelayanan di Balai Besar Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi (PPKR) BSMI Prambanan Klaten diperoleh dengan cara sebagai berikut. Berdasarkan hasil perhitungan tingkat kepercayaan pasien terhadap pelayanan kesehatan di Balai Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi (PPKR) BSMI Prambanan Klaten diperoleh hasil karakteristik tenaga kerja adalah.

TABEL  1.1  HASIL  PERHITUNGAN  TINGKAT  KEYAKINAN  PASIEN  TENTANG  JASA  PELAYANAN  KESEHATAN
TABEL 1.1 HASIL PERHITUNGAN TINGKAT KEYAKINAN PASIEN TENTANG JASA PELAYANAN KESEHATAN

45 merupakan tingkat keyakinan pasien

Nilai maksimal sikap dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut ini: berikut penelusuran nilai sikap secara keseluruhan dalam kaitannya dengan atribut tenaga kerja, fasilitas dan lokasi yang akan dijelaskan pada tabel. Setelah mengetahui skor maksimal mengenai sikap pasien terhadap pelayanan kesehatan yang meliputi atribut pelayanan, tenaga kerja, fasilitas dan lokasi di Pusat Perawatan dan Rehabilitasi Kesehatan (PPKR) BSMI Prambanan Klaten, langkah selanjutnya adalah menentukan skor minimal tinggal dengan alat. e.

47 Berdasarkan interval penilaian

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil perhitungan tingkat penilaian pasien terhadap pelayanan kesehatan di Pusat Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi (PPKR) BSMI Prambanan Klaten yang berjumlah 64 pasien, diperoleh hasil bahwa atribut tenaga kerja meliputi pendapat tentang sikap dokter. sangat teliti dan cermat dalam memeriksa dan mendiagnosa penyakit, dokter selalu tanggap terhadap keluhan dan permasalahan pasien dengan sabar, dokter tidak membeda-bedakan pelayanan terhadap pasien yang datang ke klinik, ketepatan waktu dokter dalam memberikan pengobatan pada pasien di klinik dan dokter dalam memberikan informasi kepada pasien tentang penyakit dan pengobatan penyakit sangat sopan dan ramah yaitu tingkat kepercayaan pasien tertinggi dengan rata-rata tertimbang sebesar 4,16, atribut lokasi yang memuat pernyataan bahwa lingkungan lokasi klinik sangat aman dan menyenangkan, lokasi klinik mudah dijangkau dan dekat dengan rumah saya, lokasi klinik bebas dikunjungi semua orang untuk berobat, lokasi klinik sangat strategis dan dekat dengan jalan raya, lokasi klinik mudah dijangkau termasuk transportasi atau angkutan umum, berada pada peringkat kedua dengan rata-rata tertimbang tingkat keselamatan pasien sebesar 4,13, atribut.

49 pelayanan yang meliputi pernyataan

Berdasarkan hasil perhitungan tingkat penilaian pasien terhadap pelayanan kesehatan yang meliputi karakteristik pelayanan, tenaga kerja, fasilitas dan lokasi di Pusat Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi (PPKR) BSMI Prambanan Klaten, diperoleh hasil bahwa karakteristik angkatan kerja tingkat penilaian pasien dan merupakan karakteristik yang mempunyai tingkat penilaian paling tinggi dengan rata-rata tertimbang sebesar 4,16 dan karakteristik fasilitas merupakan karakteristik yang mempunyai tingkat penilaian paling rendah dengan rata-rata tertimbang sebesar 3,68. Penilaian sikap dan keyakinan pasien terhadap pelayanan kesehatan di Pusat Pelayanan Kesehatan dan Rehabilitasi (CHRS).

51 Kottler, Philip dan Keller, Kevin Lane,

ANALISIS PENGARUH BIAYA DISTRIBUSI, BIAYA PROMOSI DAN JUMLAH PEGAWAI PEMASARAN TERHADAP HASIL PENJUALAN

53 PENDAHULUAN

Melalui kegiatan promosi dan distribusi kami berupaya untuk meningkatkan hasil penjualan sehingga perusahaan dapat meningkatkan dan memaksimalkan barang yang dihasilkannya. Selain itu, selain promosi dan distribusi, perusahaan selalu menggunakan sumber daya bisnis, seperti karyawan/staf yang berkompeten dan menguasai apa yang diinginkan perusahaan.

55 yang menyatakan bahwa pemuasan

Philip Kotler (1995) mengemukakan konsep berorientasi pemasaran, dengan alasan bahwa pencapaian tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaingnya. Definisi pemasaran yang dianggap luas adalah: pemasaran adalah suatu sistem umum kegiatan usaha yang mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memenuhi kebutuhan pembeli yang ada dan calon pembeli (Swasta, dan Irawan, 2002: 5).

57 4. Adanya pertukaran akan

Barang tahan lama adalah barang yang biasanya dapat digunakan berulang kali sehingga dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif lama. Saluran distribusi barang merupakan saluran yang digunakan produsen untuk menyalurkan barang produksinya kepada konsumen atau industri pengguna.

61 8. Menentukan volume penjualan

Variabel yang dipengaruhi disebut variabel terikat atau dependen dan variabel yang mempengaruhi disebut variabel bebas. Selain itu pengujian regresi juga dapat digunakan untuk keperluan peramalan atau prediksi dimana variabel yang diprediksi merupakan variabel terikat.

Tabel 1.1 Laporan Hasil Penjualan
Tabel 1.1 Laporan Hasil Penjualan

63 d) Tahun 2011 memiliki rata-rata hasil

65 keseluruhan biaya promosi dalam

Persamaan Regresi Berganda Berdasarkan hasil penelitian biaya

Nilai koefisien regresi variabel distribusi sebesar 2,155 menunjukkan bahwa jika biaya distribusi dinaikkan sebesar Rp. Nilai koefisien regresi untuk variabel jumlah pegawai pemasaran adalah sebesar 28.727. Hal ini menunjukkan bahwa jika jumlah pegawai pemasaran ditambah 1 satuan maka akan memberikan pengaruh terhadap hasil penjualan.

Uji Hipotesis

Prima Athatama sebaiknya meningkatkan biaya promosi agar konsumen lebih tertarik dengan promosi yang dipromosikan dengan menciptakan beberapa alternatif seperti memperbanyak promosi langsung ke konsumen. Nilai koefisien regresi jumlah pegawai pemasaran lebih besar dibandingkan biaya distribusi dan biaya promosi, artinya jumlah pegawai pemasaran sudah mencukupi sesuai yang diharapkan oleh PT.

67 menerima Ha menerima Ha dan Ho

Uji Asumsi Klasik

Uji Normal Kolmogorov-Smirnov Dari hasil pengujian untuk

69 berkesinambungan antara PT. Prima

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PASIEN RAWAT INAP DALAM MENGGUNAKAN JASA

71 adalah dengan cara memberikan jasa

Model kepemimpinan partisipatif akan menjadi salah satu faktor penentu mutu pelayanan rumah sakit karena hampir seluruh pelayanan kesehatan di rumah sakit berkaitan dengan satu bagian atau bagian lainnya. Berdasarkan kondisi rumah sakit, pelayanan di rumah sakit harus mengembangkan sistem jaringan yang saling mendukung untuk memberikan mutu pelayanan di rumah sakit yang sesuai dengan standar profesi.

73 keramahtamahan yang ditujukan melalui

Jika biaya layanan kesehatan menjadi masalah, kenikmatan akan mempengaruhi pasien untuk membayar layanan kesehatan. Pelayanan kesehatan harus efektif, artinya harus mampu mengobati atau mengurangi keluhan yang ada, mencegah terjadinya penyakit dan berkembangnya dan/atau penyebaran penyakit yang ada.

75 dengan tepat, konsisten dan sesuai

Perawatan kesehatan di rumah adalah perawatan pasien di rumah mereka yang mungkin menerima layanan yang biasanya tersedia di rumah sakit, di bawah program yang disponsori rumah sakit. Mereka datang ke rumah sakit untuk perawatan atau diagnosis, atau datang dalam keadaan darurat.

77 Dengan jumlah populasi sebanyak

20 tahun

51 tahun

3 Diplom

79 Tabel 1.4 Karakteristik

Untuk mengukur konsistensi, peneliti harus menguji sekali dengan menggunakan teknik tertentu terhadap skor jawaban responden yang dihasilkan. Dari tabel diatas dapat disimpulkan nilai Cronbach Alpha >0,60 sehingga seluruh variabel reliabel.

Tabel 1.6 Hasil Uji Cronbach Alpha
Tabel 1.6 Hasil Uji Cronbach Alpha

81 Alat Uji Hipotesis

Ho : Variabel dimensi kenyamanan (X1) sendiri tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pasien (Y) dalam menggunakan pelayanan di RS Nur Hidayah Bantul Yogyakarta. Ha: variabel dimensi kenyamanan (X1) sendiri mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pasien (Y) dalam menggunakan pelayanan di RS Nur Hidayah Bantul Yogyakarta.

Tabel    1.9  Nilai  t  dan  Tingkat  Signifikansi Coefficients a
Tabel 1.9 Nilai t dan Tingkat Signifikansi Coefficients a

83 Dari variabel dimensi

Ho: variabel dimensi kenyamanan (X1), dimensi informasi (X2) dan dimensi hubungan kemanusiaan (X3) secara bersama-sama tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pasien rawat inap (Y) dalam menggunakan jasa di RS Nur Hidayah Bantul Yogyakarta. Ha: variabel dimensi kenyamanan (X1), dimensi informasi (X2) dan dimensi hubungan kemanusiaan (X3) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pasien rawat inap (Y) dalam menggunakan jasa di RS Nur Hidayah Bantul Yogyakarta.

PEMBAHASAN

87 Hasil pengujian secara simultan (

Variabel dimensi kenyamanan (X1) tidak mempunyai pengaruh terhadap keputusan pasien dalam menggunakan pelayanan di RS Nur Hidayah Bantul Yogyakarta. Variabel dimensi informasi (X2) berpengaruh terhadap keputusan pasien dalam menggunakan layanan di RS Nur Hidayah Bantul Yogyakarta.

89 meningkatkan dimensi informasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa CAR dan NPL tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap probabilitas financial distress perbankan. Bank-bank yang bermodal kecil dan tidak memiliki pasar mengalami masalah keuangan dan akhirnya dilikuidasi, dibekukan, atau diambil alih oleh negara.

91 adanya likuidasi, tingkat kepercayaan

Kedua, berdasarkan tingkat kesehatannya, bank tersebut termasuk dalam bank kurang sehat dan tidak sehat (Santoso dalam Suharman, 2007). Sedangkan bank bermasalah berdasarkan kamus Bank Indonesia adalah bank yang mempunyai rasio atau rasio pinjaman jangka pendek yang tinggi jika dibandingkan dengan permodalannya dan bank yang skor CAMELnya berada pada posisi empat (tidak sehat) atau lima (tidak sehat) pada posisi 93. daftar ketentuan bank secara berurutan.

93 sehat) pada daftar urutan kondisi bank

Hipotesis 1: CAR berpengaruh negatif terhadap prediksi kondisi kebangrutan

Kondisi bermasalah juga mengacu pada beberapa faktor yang dihadapi oleh berbagai sektor perbankan, yaitu semakin banyaknya kredit bermasalah dan kredit macet. Meningkatnya jumlah kredit bermasalah dan kredit macet dalam beberapa waktu terakhir dapat memperburuk keadaan bahkan menimbulkan permasalahan keuangan pada industri perbankan. . NPL (Non Performing Loan) adalah kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah bank (SE Bank Indonesia No.3/30/DPNP). Rasio NPL menunjukkan seberapa tinggi jumlah kredit macet pada bank tersebut, semakin besar NPL menunjukkan semakin tinggi risiko kredit yang dihadapi bank, sehingga semakin besar pula bank menghadapi keadaan bermasalah.

95 2007-2011, Hasil penelitian menunjukan

Hipotesis 2: NPL berpengaruh positif terhadap prediksi kondisi kebangrutan

Hipotesis 3: LDR berpengaruh positif terhadap prediksi kondisi kebangrutan

Dalam penelitian ini, laporan keuangan sektor perbankan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun 2009 hingga 2013 menjadi objek penelitian. Kriteria yang digunakan untuk menentukan sampel dalam penelitian ini adalah emiten yang menjadi sampel termasuk dalam kelompok industri.

Fig 1. Model penelitian  Metodologi penelttian
Fig 1. Model penelitian Metodologi penelttian

97 Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL),

Meskipun CAR tidak berpengaruh signifikan terhadap probabilitas kebangkrutan di Indonesia, namun tanda koefisiennya konsisten dengan hipotesis yang diajukan (negatif). Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Suharman (2007) bahwa LDR berpengaruh signifikan terhadap probabilitas kegagalan bank.

Tabel  diatas  memperlihatkan  bahwa  bank  dianggap  sehat  apabila  LDRnya  kurang  dari  85%
Tabel diatas memperlihatkan bahwa bank dianggap sehat apabila LDRnya kurang dari 85%

101 2. Rasio NPL berpengaruh positif

Indira Januarti (2002), Variabel Proxy CAMEL dan Karakteristik Bank Lainnya Untuk Memprediksi Kondisi Masalah Bank di Indonesia, Jurnal Strategi Bisnis Vol. Analisis Rasio Keuangan Sebagai Indikator Prediksi Kebangkrutan di Indonesia” dalam Tesis Magister Manajemen Universitas Diponegoro.

103 Tarmizi Achmad & Willyanto Kartiko

ANALISIS PENGARUH PENGETAHUAN TENTANG HIV, EFEKTIFITAS KONDOM DAN KEMUDAHAN MEMPEROLEH KONDOM TERHADAP

PENGGUNAAN KONDOM DALAM PENCEGAHAN HIV Nerys Lourensius L. T

105 PENDAHULUAN

Dampaknya dapat menurunkan kualitas hidup penderita dan mereka yang memiliki pasangan HIV dan AIDS. HIV dan AIDS adalah dua konsep yang berbeda namun terkait. HIV adalah virus penyebab AIDS.

107 terutama yang ditemukan didalam cairan

Penularan ini dapat terjadi dari ibu yang mengidap HIV, yaitu pada saat hamil, saat melahirkan dan/atau saat menyusui. Penularan dari ibu hamil HIV positif dapat dicegah dengan mengikuti program pencegahan penularan dari ibu ke anak (PMTCT).

111 3. Murah dan mudah didapat tanpa

Sumber daya kognitif menggambarkan kemampuan mental yang tersedia untuk melakukan berbagai aktivitas pemrosesan informasi. Fakta bahwa kapasitas adalah sumber daya yang terbatas memiliki sejumlah implikasi penting terhadap cara konsumen memproses informasi dan memilih produk (Engel, Blakcwell & Miniard, 1995).

113 Pengambilan Keputusan Konsumen

Namun dalam sebagian besar keputusan, alternatif yang tersedia adalah produk yang bersaing secara langsung. Tindakan evaluasi pasca pembelian terhadap alternatif yang ada, untuk mendukung pilihan kita, merupakan proses psikologis, guna mengurangi perasaan disonansi.

115 efektifitas kondom dalam pencegahan

Kedua aspek ini akan menentukan sikap seseorang. Semakin banyak aspek dan objek positif yang diketahuinya, maka semakin positif pula sikapnya terhadap objek tertentu (Dewi & Wawan, 2010). Hal ini sejalan dengan pengertian efisiensi menurut Hidayat (1986) yang menjelaskan bahwa: Efisiensi adalah suatu ukuran yang menunjukkan sejauh mana tujuan (kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai.

117 HIV lewat hubungan seks. Hal ini

Tahap Keluaran (Output) dalam model keputusan konsumen terdiri dari dua jenis aktivitas pasca pengambilan keputusan yang berkaitan erat: perilaku pembelian dan evaluasi pasca pembelian. Menurut Kotler & Armstrong, pengertian keputusan pembelian adalah tahapan dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar.

119 c. Penularan virus HIV dan

Pada penelitian ini variabel penggunaan kondom dalam pencegahan HIV di kalangan LSL dipengaruhi oleh pengetahuan tentang HIV (X1), pengetahuan tentang efektivitas kondom (X2), dan kemudahan memperoleh kondom (X3). Jadi pengujian ini menunjukkan bahwa variabel pengetahuan tentang HIV (X1) tidak mempunyai pengaruh secara parsial terhadap penggunaan kondom internal.

121 pencegahan HIV (Y) pada LSL di LSM

Hipotesis yang menyatakan bahwa pengetahuan tentang HIV mempunyai pengaruh parsial terhadap penggunaan kondom dalam pencegahan HIV, belum terbukti. Hipotesis yang diduga adanya pengaruh parsial antara kemudahan memperoleh kondom terhadap penggunaan kondom dalam pencegahan HIV belum terbukti.

123 mempunyai pengaruh secara parsial

PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL

Misalnya, sumber kutipan hasil kerja suatu lembaga harus merupakan akronim dari lembaga yang bersangkutan (UNY 2008). Setiap pengiriman artikel harus menyertakan deskripsi bibliografi singkat dari penulis dan anggota tim penulis (jika ada).

Gambar

Tabel 1. Sarana Pelayanan Kesehatan  Dasar di Provinsi DIYTahun 2012
Tabel  2Peserta  Jaminan  Kesehatan  Keluarga Miskin Propinsi DIYTahun 2012
Tabel 4. Uji Reliabilitas Data
Tabel  3.  Rotated  Component  Matrixa
+7

Referensi

Dokumen terkait

perlu meningkatkan kepuasan kerja SDMA nya melalui kepemimpinan yang efektif dan sesuai tujuan organisasi. Rumah Sakit Permata Bunda merupakan rumah sakit yang siap

Hasil penelitian yang telah dilakukan di fasilitas kesehatan layanan ARV di Kota Surabaya mengenai hubungan antara kepuasan terhadap layanan ARV dengan kepatuhan

Dari hasil pendampingan perumusan dan implementasi strategi pemasaran, pemilik usaha memperoleh peningkatan pengetahuan dan ketrampilan dalam memilih teknik dan media

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara disiplin kerja dan pengalaman kerja terhadap prestasi kerja pegawai dan dosen baik secara parsial maupun

Berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu nifas tentang pengertian diet seimbang di RS PKU Muhammadiyah Bantul Yogyakarta dalam kategori baik yaitu sebanyak

Fasilitas E-FILING pada Kepatuhan Wajib Pajak Badan yang terdaftar di KPP Pratama Kota Tasikmalaya Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa nilai yang diperoleh

Berdasarkan gambaran dalam latar belakang masalah tersebut, maka dapat diajukan permasalahan penelitian sebagai berikut.. 1) Apakah faktor umur, jam kerja dan jumlah

signifikan terhadap variabel kepuasan kerja (Y). Hal ini berarti faktor hygiene yang terdiri dari kebijakan perusahaan, pengawasan, hubungan dengan rekan kerja, upah, dan