• Tidak ada hasil yang ditemukan

Volume (4) Nomor (1) Edisi Januari 2016 ISSN:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Volume (4) Nomor (1) Edisi Januari 2016 ISSN:"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Arsitektur dan Desain Riset

Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan

Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan

Elektronik Jurnal Arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas

Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalam setahun.

www.ojs.unud.ac.id

Oka Saraswati, AAA; Widya Paramadhyaksa, IN; Syamsul,

AP; Mudra, IK; Yuda Manik, IW; Swanendri, NM; Rumawan

Salain, IP; Sueca, NP; Suartika, GAM; Susanta, IN; Suryada,

IGAB; Widja, IM; Kastawan, IW; Suryada, IGAB; Karel

Muktiwibowo, A.

V

o

lu

m

e

(

4

)

N

o

m

o

r

(1

)

E

d

is

i

Ja

n

u

a

ri

2

0

1

6

JURUSAN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA

(2)

e-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana

e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD adalah kumpulan artikel terbitan berkala yang merupakan hasil studi

menyeluruh dan inter disiplin di bidang arsitektur, perencanaan, dan lingkungan terbangun. Tujuan JA

UNUD adalah untuk menghubungkan teori dan praktik nyata dunia kerja dalam bidang arsitektur dan

desain riset, serta perencanaan kota dan studi lingkungan binaan.

Kontributor artikel JA UNUD utamanya berasal dari para civitas akademika arsitektur, namun tetap terbuka

peluang bagi pelaku dan pemerhati bidang arsitektur, seperti: arsitek bangunan, desainer interior,

perencana kota, dan arsitek lansekap yang bekerja di institusi akademik, lembaga riset, institusi

pemerintahan, universitas, maupun praktik swasta untuk turut berkontribusi.

JA UNUD mempublikasikan studi riset, kritik dan evaluasi objek arsitektur berskala mikro maupun makro,

dll. Sub bidang yang dapat menjadi topik artikel di JA UNUD terbagi atas 3 (tiga) bagian:

1. Arsitektural dan Desain Riset:

Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: teknologi dan desain berkelanjutan, komputer

arsitektur, metoda desain dan teori, arsitektur perilaku, desain dan pemrograman arsitektur,

pedagogi arsitektur, evaluasi pasca huni, aspek budaya dan sosial dalam desain, dll. Artikel biasanya

merupakan hasil studi/skripsi/tugas akhir mahasiswa arsitektur.

2. Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan:

Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: konservasi perkotaan berkelanjutan, implikasi

faktor administratif dan politik terhadap suatu komunitas dan ruang, kota dan daerah perkotaan,

perencanaan lingkungan, kebijakan dan desain perumahan, kota baru, aplikasi GIS dalam arsitektur,

dll.

3. Kritik Perencanaan Arsitektur dan Arsitektur Binaan:

Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: hasil diskusi mengenai proyek arsitektur yang

sedang direncanakan, dalam tahap konstruksi, dan setelah dihuni. Artikel biasanya merupakan hasil

pengamatan terhadap studi kasus.

JURUSAN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA

 Kampus Bukit Jimbaran-Bali, Indonesia

+62 361 703384

(3)

Pengurus e-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana

Penanggung Jawab

Anak Agung Ayu Oka Saraswati

Pengarah

I Nyoman Widya Paramadhyaksa

Ketua

Syamsul Alam Paturusi

Sekretaris

I Wayan Yuda Manik

Bendahara

Ni Made Swanendri

Penyunting dan Reviewer

Putu Rumawan Salain

Ngakan Putu Sueca

Gusti Ayu Made Suartika

I Nyoman Susanta

I Gusti Agung Bagus Suryada

Tim Validasi

I Ketut Mudra

I Made Widja

Syamsul Alam Paturusi

I Wayan Kastawan

I Gusti Agung Bagus Suryada

Tim Penerbit

I Made Widja

Ngakan Putu Sueca

I Wayan Kastawan

I Gusti Agung Bagus Suryada

Desainer Cover

Antonius Karel Muktiwibowo

Arsitektur dan Desain Riset

Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan

Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan

ejurnal nasional arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas

Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalam setahun.

Volume (4) Nomor (1) Edisi Januari 2016

ISSN No. 9 772338 505750

Hak Cipta  2016 Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas

Udayana

Seluruh kontributor artikel telah mengijinkan Jurnal Arsitektur

UNUD

untuk

mereproduksi,

mendistribusikan,

dan

mempublikasikan substansi jurnal dalam format elektronik pada

website OJS Universitas Udayana

www.ojs.unud.ac.id

Pandangan, pendapat, dan hasil penelitian merupakan tanggung

jawab kontributor. Gambar dan diagram disediakan oleh

kontributor.

(4)

Penuntun Penulisan dan Pengiriman Naskah e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD

Tata tulis naskah:

1. Kategori naskah ilmiah merupakan hasil penelitian (laboratorium, lapangan, kepustakaan), ilmiah

populer (aplikasi, ulasan, opini), diskusi, skripsi, dan stugas akhir.

2. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris (abstrak) diketik pada kertas ukuran A-4,

spasi tunggal, dengan batas atas 1,55 cm; bagian dalam 2,5 cm; bagian luar 1,5 cm; dan bawah 2,45

cm. Font yang digunakan adalah Arial 11pt.

3. Batas panjang naskah/artikel adalah 4 atau 6 halaman.

4. Judul harus singkat, jelas tidak lebih dari 10 kata, cetak tebal, huruf kapital, di tengah-tengah kertas.

Untuk diskusi, judul mengacu pada naskah yang dibahas (nama penulis naskah yang dibahas ditulis

sebagai referensi).

5. Nama penulis/pembahas ditulis lengkap tanpa gelar, di bawah judul, disertai institusi asal penulis dan

alamat email di bawah institusi.

6. Harus ada kata kunci (keyword) dari naskah yang bersangkutan minimal 2 kata kunci. Daftar kata kunci

(keyword) diletakkan setelah abstrak

7. Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Inggris maksimum 200 kata, dicetak miring, font Arial 10pt,

spasi tunggal. Judul bab ditulis di tengah-tengah ketikan, cetak tebal huruf kapital

8. Gambar, grafik, tabel dan foto harus disajikan dengan jelas.

9. Definisi notasi dan satuan yang dipakai dalam rumus disatukan dalam daftar notasi. Daftar notasi

diletakkan sebelum daftar pustaka

10. Kepustakaan diketik 1 spasi. Jarak antar judul 2 spasi dan diurutkan menurut abjad. Penulisannya

harus jelas dan lengkap sesuai dengan: nama pengarang, tahun, judul, kota: penerbit. Judul dicetak

miring.

Keterangan umum:

1. Naskah yang dikirim sebanyak satu eksemplar dan menyerahkan soft copy dalam program pengolahan

kata MS Word atau format teks/ASCII.

2. Naskah belum pernah dipublikasikan oleh media cetak lain.

3. Redaksi berhak menolak atau mengedit naskah yang diterima. Naskah yang tidak memenuhi kriteria

yang ditetapkan akan dikembalikan. Naskah diskusi yang ditolak akan diteruskan kepada penulis

naskah untuk ditanggapi.

(5)

Editorial

Ketika Dirjen Diki melansir suratnya No. 152/E/T/2012 yang berisikan Wajib Publikasi Ilmiah Bagi S1/S2/S3,

ide dasarnya dasarnya adalah untuk mendongkrak jumlah karya ilmiah perguruan tinggi yang dipublikasikan

secara luas dianggap sangat rendah. Kebijakan ini langsung mengguncang jagad perguruan tinggi di

Indonesia.Media yang digunakan untuk mewujudkan kebijakan tersebut adalah jurnal cetak dan e-jurnal.

Sosialisasi e-jurnal di Universitas Udayana telah dilakukan, namun dalam implementasinya bukan hal yang

mudah. Untuk mewujudkannya melibatkan banyak pihak, organisasi mulai dari jurusan hingga Universitas,

menempatkan orang-orang yang berkompeten (reviewer dan validator) dan badan pelaksanaannya. Selain

itu, dukungan kebijakan, sumberdaya dan pengalokasiannya. Belum lagi mekanisme pemantauan, evaluasi,

dan pengawasan pelaksanaannya. Ditengah kompleksitas permasalahan ini, lahirlah jurnal volume 4 nomor

1 dengan segala keterbatasannya. Sisi kualitas sebagai karya ilmiah, berkejaran dengan batas waktu yang

sangat terbatas mewarnai volume keempat ini. Ini menjadi masalah tersendiri, menransformasi Tugas Akhir

arsitektur yang didominasi gambar perancangan menjadi laporan dalam format jurnal ilmiah, bukan hal

mudah. Namun ini adalah pilihan satu-satunya dalam keadaan keterbatasan waktu.

Diharapkan pada edisi mendatang, penyumbang artikel bukan hanya dari mahasiswa yang sedang tugas

akhir, tetapi seluruh mahasiswa arsitektur tanpa memandang semester. Sehingga diharapkan diperoleh

keberagaman naskah yang masuk sekaligus terdistribusinya jumlah artikel di setiap penerbitan. Dalam

kesempatan yang baik ini, dari dapur pelaksana e-jurnal Asitektur, mengucapkan terima kasih kepada

berbagai pihak yang telah membantu terwujudnya jurnal volume 4 nomor 1 ini.

(6)

Daftar Isi

Halaman

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ... ii

Pengurus eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ... ii

Penuntun Penulisan dan Pengiriman Naskah e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD ... iii

Editorial ... iii

Daftar Isi ... v

1. Tempat Penitipan dan Perawatan Anak Usia Sekolah di Denpasar, Bali. Penerapan Tema Arsitektur Kontekstual pada Tampilan Bangunan.

(I Wayan Prasumartha Suaryadhi, Ida Ayu Armeli, Anak Agung Ayu Oka Saraswati) ... 1-4

2. Apartemen Untuk Tenaga Kerja Asing di Badung, Bali

(Irfan Jois P. Nababan, Evert Edward Moniaga, I Putu Sugiantara) ... 5-10

3. Pengembagan Goa Maria Palasari di Jembrana sebagai Tempat Ziarah dan Rumah Retret, Bali. Suatu Studi Mengenai Pendekatan Konsep Ruang Hijau

(Denalia Chrisma, I Nyoman Surata, I Ketut Mudra) ... 11-16

4. Gedung Penjualan Sarana Pendidikan di Denpasar, Bali. Penerapan Tema Ramah Lingkungan pada Tampilan Bangunan

(I Made Adi Astika, Gusti Ayu Made Suartika, I Wayan Wiryawan) ... 17-20

5. Gedung Pertunjukan Teater Modern di Denpasar, Bali. Suatu Pendekatan Tema Arsitektur Neo-Vernakular pada Konsep Tampilan Main Gate.

(Dewa Gede Surya Negara, Ciptadi Trimarianto, I Gusti Agung Bagus Suryada) ... 21-24

6. Gedung Teater Kontemporer di Badung, Bali. Penerapan Tema Future Elastic pada Tampilan Bangunan.

(Yosep Indra Aprilianto, I Wayan Gomudha, I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ... 25-28

7. Klinik Bersalin di Gianyar, Bali

(Ida Ayu Dwi Sartika, Ida Bagus Gde Wirawibawa, I Ketut Mudra) ... 29-34

8. Pusat Kebugaran dan Spa di Denpasar, Bali

(Ni Wayan Wiwin Darsika, I Wayan Gomudha, I Wayan Kastawan) ... 35-40

9. Galeri Batu Akik di Denpasar, Bali. Penerapan Tema Neo-Vernakular dalam Perancangan Galeri

(Gede Bambang Yudha Dharmawani, Syamsul Alam Paturusi, I Nyoman Susanta) ... 41-44

10. Suatu Studi Mengenai Konsep Struktur dan Tampilan Bangunan Bambu. Kasus Studi: Fasilitas Wisata Agro pada Simantri Budi Luhur Kintamani, Bali.

(Andika Surya Pramana, I Nengah Lanus, Putu Gede Sukarsana) ... 45-48

11. Penataan Fasilitas Wisata Pantai di Banjar Ponjok, Serangan, Bali. Suatu Studi Mengenai Perumusan Strategi Penataan Arsitektur.

(Putu Aditya Saputra, Ida Ayu Armeli, I Nyoman Widya Paramadhyaksa)... 49-54

12. Taman Baca Pelajar di Kabupaten Tabanan, Bali. Suatu Studi Mengenai Konsep Tampilan Ruang Dalam.

(Made Ayu Intan Kripayani, Ida Bagus Gde Primayatna, Ida Bagus Ngurah Bupala) ... 55-58

13. Gereja Katolik Fransiscus Asisi di Denpasar, Bali

(Antonio Fransiscus Jaury, Ngakan Putu Sueca, I Ketut Muliawan Salain) ... 59-64

14. Klinik Perawatan Anjing di Kota Denpasar, Bali. Suatu Studi Mengenai Penerapan Konsep Arsitektur Tropis pada Klinik Perawatan Anjing di Kota Denpasar

(7)

15. Penataan Pantai Purnama Gianyar, Bali. Perpaduan yang Berkorelasi antara Sirkulasi Spiritual dengan Sirkulasi Wisata

(Agus Warma Viegas, Widiastuti, Anak Agung Gede Dharma Yadnya) ...71-74

16. Spa dan Yoga di Kabupaten Badung, Bali. Suatu Studi Mengenai Perancangan Spa dan Yoga

(Anastasia Ayu, Ida Bagus Gde Primayatna, I Ketut Mudra) ...75-78

17. Re-DesignTerminal Pelabuhan Penyeberangan Padangbai, Kab. Karangasem, Bali

(Putu Hendra Semaradana, Ciptadi Trimarianto, I Putu Sugiantara)...79-84

18. Tempat Bermain Anak-anak Khusus Permainan Tradisional Bali di Denpasar

(Ni Ketut Ayu Adi Ardini, Ida Ayu Armeli, Ida Bagus Gde Wirawibawa) ...85-90

19. Sekolah Tinggi Pariwisata di Gianyar, Bali

(I Wayan Dedik Pariarta, Ciptadi Trimarianto, dan I Wayan Yuda Manik.) ...91-94

20. Penangkaran Penyu di Desa Perancak Kab. Jembrana, Bali

(Gede Karang Subadra, I Made Widja, dan Ida Bagus Gde Wirawibawa) ...95-98

21. Peternakan Burung di Badung Utara, Bali

(I Gede Suarjana, I Wayan Meganada, dan Ida Bagus Gde Primayatna) ...99-102

22. Dojo Karate Internasional di Denpasar, Bali

(Ida Bagus Oka Basudewa, Ida Ayu Armeli, dan I Gusti Agung Bagus Suryada.) ... 103-108

23. Wisata Taman Air di Sanur, Denpasar-Bali

(Made Ferry Irawan Saputra, Ida Bagus Gde Wirawibawa, dan I Gusti Bagus Budjana) ... 109-114

24. Taman Penitipan Anak di Denpasar, Bali

(Cokorda Gede Baskara Putra, I Nengah Lanus, dan I Ketut Mudra) ... 115-118

25. Pusat Pelestarian Kesenian Wayang Kulit Tradisional Bali di Badung, Bali

(I Putu Ekho Adi Putra, A.A. Gde Dharma Yadnya, dan Putu Gede Sukarsana) ... 119-124

26. Sekolah Menengah Kejuruan Seni Rupa di Blahbatuh-Gianyar, Bali

(I Kadek Udiana, Putu Rumawan Salain, dan Ngakan Ketut Acwin Dwijendra) ... 125-130

27. Gedung Konser Musik Internasional di Badung, Bali

(I G. N. Rio Brahmantya P, Ida Bagus Ngurah Bupala, dan I Wayan Yuda Manik) ... 131-136

28. Rumah Sakit Jiwa Kelas B di Kabupaten Badung, Bali

(I Made Wira Setiawan, Ida Ayu Armeli, dan I Putu Sugiantara) ... 137-142

29. Pusat Latihan Cabang Olah Raga Renang di Denpasar, Bali

(I Gusti Ngurah Bagus Eka Dwipayana, I Made Widja, dan I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ... 143-148

30. City Hotel di Denpasar, Bali

(I Gst. Pt. Anom Prasetya Utama Putra, A. A. Ayu Oka Saraswati, dan I G. A. Bagus Suryada) ... 149-154

31. Pusat Produksi & Distribusi Majalah Bog-Bog di Denpasar, Bali

(I Komang Yogi Purwanta, I Made Widja, dan Ni Made Swanendri) ... 155-160

32. Pusdiklat Tenis Lapangan Bali di Denpasar, Bali

(Anak Agung Ngurah Ryan Prasatya Putra, I Wayan Meganada, dan I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ... 161-166

33. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan, Bali

(A.A Gede Trisna Gamana Pratama, I Made Adhika, dan I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ... 167-170

34. Hostel di Tanah Lot Tabanan, Bali

(Made Nurjaya Permana, Ida Bagus Sarjana, I Nyoman Susanta) ... 171-174

35. Galeri Kain Tenun Endek di Kota Denpasar, Bali

(Putu Gde Suwandi Putra Nugraha, Ida Bagus Ngurah Bupala, Putu Gede Sukarsana) ... 175-178

36. Sentra Penjualan Kerajinan Gamelan Bali di Desa Tihingan Klungkung, Bali

(Tjokorda Gede Agung Pradnya Putra, I Gusti Bagus Budjana, I Nyoman Surata) ... 179-184

37. Pengembangan Fasilitas “Tirta Ujung” Sebagai Sarana Rekreasi Air di Karangasem, Bali

(8)

38. Fasilitas Rekreasi Taman Bunga di Kota Denpasar, Bali

(Dwi Adintya Eradiputra, Syamsul Alam Paturusi, I Wayan Kastawan)... 189-194

39. Restoran Aneka Boga Bali di Denpasar, Bali. Kasus Studi: Suatu Konsep Perancangan Restoran Dalam Pendekatan Hospitality

(Fajar Kurnia Adi, I Made Widja, Ida Bagus Gde Wirawibawa) ... 195-198

40. Taman Kota Mangupura

(George Gede Raditya, Evert Edward Moniaga, Syamsul Alam Paturusi) ... 199-202

41. Pengembangan Pasar Hewan Bebandem, Karangasem-Bali

(I Putu Agus Suartana, Widiastuti, Evert Edward Moniaga) ... 203-206

42. Pengembangan Kawasan Waterfront di Danau Buyan, Bali

(I Gede Made Diastawa Giri, I Wayan Gomudha, I Wayan Kastawan) ... 207-212

43. Wisata Tenun Rangrang di Nusa Penida, Bali

(I Wayan Kuatrayana, I Wayan Meganada, Evert Edward Moniaga) ... 213-216

44. Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar, Bali

(I Wayan Gani Septiadi, Ida Ayu Armeli, I Wayan Yuda Manik) ... 217-220

45. Bangunan Multifungsi (Mixed-Use Building) Fasilitas Hotel dan Mall di Lovina, Buleleng, Bali

(I Gede Urip Suputra, I Wayan Gomudha, Gusti Ayu Made Suartika)... 221-226

46. Arena Kompetisi dan Pusat Pelatihan Barongsai di Denpasar, Bali. Suatu Pendekatan Konsep Arsitektural

(Sapta Hartawan, A.A. Gde Dharma Yadnya, Ciptadi Trimariarto) ... 227-230

47. Pusat Pelatihan dan Sarana Olahraga Menembak di Denpasar, Bali. Kasus Studi: Pendekatan Konsep Arsitektur Tehadap Penyediaan Sarana Olahraga Menembak

(I Dewa Made Adiyoga Pramana Purwa, I Gusti Bagus Budjana, I Putu Sugiantara) ... 231-234

48. Toko Modern Bahan Bangunan di Kabuaten Badung

(I Nyoman Erin Diana, Anak Agung Ayu Oka Saraswati, I Wayan Yuda Manik) ... 235-240 49. Pendidikan Nonformal Bernuansa Alam untuk Pengembangan Kreatifitas Anak di Denpasar

(I Kadek Raka Winda, Ida Ayu Armeli, I Wayan Yuda Manik) ... 241-246

50. Dynamic Active Space pada Perancangan Kantor Produksi Iklan di Badung, Bali

(I Nyoman Satria Trypartha, I Wayan Meganada, Ni Made Swanendri)... 247-252

51. Sekolah Fotografi di Denpasar, Bali

(Trihono Ari Prabowo, Ngakan Putu Sueca, I Wayan Wiryawan) ... 253-258

52. Villa Resort in Tulamben Karangasem, Bali

(I Gst. Ag. Ayu Wulan Suantari, Putu Rumawan Salain, Ida Bagus Gde Primayatna) ... 259-264

53. Polemik Rumah Susun Sederhana Sewa di Denpasar, Bali

(9)

Made Ayu Intan Kripayani (1104205077)1), Ida Bagus Gde Primayatna2), dan Ida Bagus Ngurah Bupala3)–Taman Baca

Pelajar di Kabupaten Tabanan, Bali

55

PENDAHULUAN

Ruang adalah elemen penting yang berkaitan dengan arsitektur. Ruang (space) di dalam bahasa Yunani berarti tempat yang memiliki ekspresi kualitas tiga dimensi. Sedangkan menurut Aristoteles, ruang adalah sesuatu yang dapat terukur dan terlihat sehingga keberadaannya dapat dipahami dengan jelas dan mudah. Ruang-ruang yang ada kemudian terbagi menjadi dua bagian yaitu, ruang dalam dan ruang luar.

Pada umumya dikatakan ruang dalam karena terdiri atas tiga bidang dasar yaitu lantai, dinding dan atap atau langit-langit. Bangunan-bangunan yang sering kita jumpai hampir semuanya memiliki ruang dalam yang berbeda, baik itu secara fungsi, suasana maupun tampilan ruang dalamnya. Tampilan ruang dalam harus disesuaikan dengan civitas, aktivitas dan juga fungsi yang akan diwadahi oleh bangunan yang akan dirancang.

Adapun pada perancangan Taman Baca Pelajar di Kabupaten Tabanan, Bali juga tidak luput untuk memperhatikan keadaan tampilan ruang dalamnya. Mengingat fasilitas ini diperuntukkan untuk pelajar dari usia taman kanak-kanak (TK) hingga sekolah menengah atas (SMA) maka treatment yang dilakukan pada tiap-tiap ruang dalam sebagai bagian dari fasilitas ruang baca pun juga berbeda. Ruang-ruang dalam yang ada di Taman Baca Pelajar di Kabupaten Tabanan, Bali akan dirancang berdasarkan civitas dan juga pola kegiatan yang terjadi pada tiap-tiap ruang baca.

Perancangan ruang dalam yang baik pada fasilitas yang ada di Taman Baca Pelajar di Kabupaten Tabanan,

TAMAN BACA PELAJAR DI KABUPATEN TABANAN, BALI

Suatu Studi Mengenai Konsep Tampilan Ruang Dalam

Made Ayu Intan Kripayani1), Ida Bagus Gde Primayatna2), dan Ida Bagus Ngurah Bupala3)

1)

Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

[email protected]

2)

Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

[email protected]

3)

Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

[email protected]

ABSTRACT

Floor, wall, and ceiling are the inner-space-forming elements. Inner space is closely related to several space forming principles, such as balance, rhythm, color, scale and proportion. Those inner-space-forming principles will be used as a reference for designing a inner space. Then, it will affect to the impression and condition of inner space. Designing of inner space is also connected with two aspects, civitas (community) and activity. Different community has different activity that will be held in the space. It needs consideration of those two aspects in designing inner-space.

Keywords: forming elements, inner space principle, impression, civitas

ABSTRAK

Lantai, dinding dan langit-langit merupakan elemen pembentuk ruang dalam. Ruang dalam sangat erat kaitannya dengan beberapa prinsip pembentuk ruang dalam seperti, keseimbangan, ritme, warna, skala dan proporsi. Prinsip-prinsip pembentuk ruang dalam tersebut akan dijadikan acuan untuk merancang sebuah ruang dalam yang akan berdampak terhadap kesan dan juga suasana ruang yang akan ditimbulkan. Perancangan ruang dalam juga berkaitan dengan dua aspek yaitu, civitas dan aktivitas. Berbeda civitas maka akan berbeda pula aktivitas atau kegiatan yang akan berlangsung di sebuah ruangan sehingga, perlu untuk mempertimbangkan kedua aspek tersebut di dalam perancangan sebuah ruang dalam.

(10)

Bali akan membuat pengunjung merasa nyaman dan berpengaruh terhadap peningkatan minat baca para pelajar.

RUANG DALAM PADA TAMAN BACA

Unsur Pembentuk Ruang Dalam

Ruang dan manusia tidak dapat dipisahkan baik secara psikologi, emosional dan dimensional. Ruang-ruang yang ada secara umum merupakan hasil dari pembentukan tiga elemen pembentuk ruang yaitu lantai, dinding dan langit-langit atau atap. Bidang alas atau yang biasa kita sebut dengan lantai (the base plane) merupakan pendukung utama dari segala aktivitas yang terjadi di dalam ruangan. Bidang dinding atau pembatas (the vertical space devider) merupakan unsur perancangan yang dapat bersatu dengan bidang lantai ataupun sebagai bidang yang terpisah. Terakhir adalah bidang atap atau langit-langit (the overhead plane) merupakan unsur utama dari suatu bangunan yang berfungsi untuk melindungi suatu bangunan dari pengaruh iklim.

Faktor Penentu Kualitas Ruang Dalam

Selain unsur pembentuk ruang dalam tersebut, terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap terbentuknya kualitas suatu ruang dalam. Faktor-faktor tersebut terdiri atas dimensi, proporsi, konfigurasi bentuk, skala, warna, tekstur, pola, cahaya dan pandangan. Permaianan warna, tekstur dan pola pada permukaan-permukaan bidang pembentuk pola (lantai, dinding, atap) akan menimbulkan kesan tertentu pada ruangan yang bersangkutan. Kesan yang ditimbulkan biasanya berkaitan dengan psikologis daripada bersifat fisik. Faktor-faktor inilah yang nantinya akan menghasilkan suasana ruang yang sesuai dengan civitas dan juga aktivitas yang terjadi di dalam sebuah ruangan.

Persyaratan Ruang Baca

Kenyamanan ruang baca bagi pengguna fasilitas taman baca pelajar adalah hal yang utama. Untuk menunjang kegiatan membaca kualitas ruang dalam pada taman baca pelajar harus senyaman mungkin. Sehingga para pengunjung betah untuk berlama-lama berada di taman baca pelajar. Beberapa hal yang berkaitan dengan persyaratan ruang baca adalah penempatan rak buku, sistem sirkulasi, sistem pencahayaan, dan sirkulasi udara. Persyaratan tersebut nantinya akan digunakan di dalam perancangan ruang dalam untuk ruang-ruang yang ada di taman baca pelajar.

Gambar 1. Kondisi Optimal Rak Orang Dewasa dan Anak-anak Sumber: Callender, 1983:344

Berdasarkan data diatas diterangkan mengenai perhitungan untuk tinggi maksimum rak buku dan jarak jangkauan rak buku untuk orang dewasa dan untuk anak-anak.

Gambar 2. Jarak Antara Tiap Rak Buku Sumber: Callender, 1983:347

(11)

Made Ayu Intan Kripayani (1104205077)1), Ida Bagus Gde Primayatna2), dan Ida Bagus Ngurah Bupala3)–Taman Baca

Pelajar di Kabupaten Tabanan, Bali

57

TAMPILAN RUANG DALAM

Berdasarkan unsur pembentuk ruang dalam, faktor penentu kualitas ruang dalam dan persyaratan ruang baca maka dapat dijelaskan bahwa lantai, dinding dan atap merupakan unsur pembentuk ruang dalam. Kualitas ruang ditentukan oleh warna, tekstur, pola, pencahayaan, pandangan, dimensi, proporsi dan kon-figurasi bentuk dan pola. Civitas dan aktivitas juga merupakan faktor pengaruh terhadap penentuan daripada konsep perancangan tampilan ruang dalam.

Tampilan ruang dalam pada perancangannya disesuaikan juga dengan konsep bangunan taman baca pela-jar yaitu Green Architecture. Green Architecture yang ingin ditampilkan pada ruang dalama adalah bagaima-na meminimalkan penggubagaima-naan penerangan pada siang hari dan juga meminimalkan penggubagaima-naan pengha-waan buatan. Penerapan ini dilakukan dengan cara memaksimalkan bukaan-bukaan untuk mendapatkan penghawaan alami. Berikut ini adalah konsep tampilan ruang dalam pada taman baca pelajar.

Gambar 3. Tampilan Ruang Dalam Fasilitas Ruang Baca untuk Usia Taman Kanak-Kanak (TK) Sumber: Intan, 2015:48

Tampilan ruang dalam pada fasilitas ruang baca usia taman kanak-kanak menghadirkan kesan ruangan yang ceria dan tidak membosankan. Hal ini terlihat dari permainan warna pada furniture kursi yang digunakan. Untuk rak buku dibuat sesuai dengan tinggi rata-rata anak usia tk yaitu 110 cm. Penggunaan material pada furniture yang ada di ruang baca usia taman kanak-kanak didominasi oleh material berbahan kayu.

Gambar 3. Tampilan Ruang Dalam Fasilitas Ruang Baca untuk Usia Sekolah Dasar (SD) Sumber: Intan, 2015:48

(12)

Untuk fasilitas ruang baca usia sekolah dasar tampilan ruang dalamnya yang dihadirkan tidak jauh berbeda dengan tampilan ruang dalam pada fasilitas ruang baca usia taman kanak-kanak. Mengingat pola kegiatan antara pelajar usia taman kanak-kanak dengan usia sekolah dasar didominasi oleh bermain dan memiliki ra-sa ingin tahu yang tinggi maka bentuk ruangnya pun disesuaikan untuk mewadahi kegiatan tersebut. Ruang baca dibuat lebih luas agar pengunjung usia taman kanak-kanak dan sekolah dasar tidak merasa terkekang dan bebas untuk berekspersi. Ukuran daripada rak untuk penyimpanan bahan bacaan juga disesuaikan dengan jangkauan anak usia taman kanak-kanak dan juga sekolah dasar.

Gambar 4. Tampilan Ruang Dalam Fasilitas Ruang Baca untuk Usia Sekolah Menengah Pertama (SMP) Sumber: Intan, 2015:48

Pada ruang baca usia sekolah menengah pertama suasana ruang dalam yang dihadirkan yaitu nyaman dengan pemilihan furniture yang akan mendukung suasana tersebut. Pemilihan furniture dan juga sirkulasi ruang dalam yang baik diharapkan dapat menarik minat para pelajar untuk datang ke taman baca dan betah untuk berada berlama-lama di area ruang baca. Pemilihan warna pada ruang baca ini didominasi oleh pengunaan warna putih dibeberapa bagian. Penggunaan material batuan alami dibeberapa bagian dinding adalah untuk memberikan suasana dan kesan yang tidak monoton pada ruang baca.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan dari studi mengenai konsep tampilan ruang dalam adalah bagaimana sebuah ruang dalam dirancang sesuai dengan unsur-unsur yang membentuk ruang dalam, faktor yang menentukan daripada kualitas ruang dalam yang dihasilkan, kemudian persyaratan ruang dalam pada ruang baca yang baik dengan pertimbangan beberapa aspek yang meliputi penempatan rak buku, sistem sirkulasi, dan pencaha-yaan. Unsur-unsur tersebut jika diterapkan dengan baik maka akan menghasilkan kualitas ruang dalam yang sesuai dengan civitas dan juga aktivitas yang akan berlangsung pada ruangan tersebut.

Perlu diadakannya pendekatan lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang berkaitan dengan unsur-unsur pem-bentuk ruang dalam dikarenakan unsur-unsur tersebut secara tidak langsung akan berpengaruh terhdap psikologis para pengunjug pada saat berada di dalam ruang baca. Bentuk ruang dalam juga perlu dis-esuaikan dengan kapasitas civitas yang akan berada di ruang baca.

REFERENSI

Callender, John., 1983, ‘Time-Saver Standards For Building Types’, 2nd ed, [e-book] Singapore: Mc Graw Hill

Intan, Ayu., 2015, ‘Taman Baca Pelajar di Kabupaten Tabanan’, Denpasar, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana.

Gambar

Gambar 1. Kondisi Optimal Rak Orang Dewasa dan Anak-anak   Sumber: Callender, 1983:344
Gambar 3. Tampilan Ruang Dalam Fasilitas Ruang Baca untuk Usia Taman Kanak-Kanak (TK)  Sumber: Intan, 2015:48
Gambar 4. Tampilan Ruang Dalam Fasilitas Ruang Baca untuk Usia Sekolah Menengah Pertama (SMP)  Sumber: Intan, 2015:48

Referensi

Dokumen terkait

Dua metode pengolahan data tersebut digunakan untuk dapat membantu dalam mengambil kesimpulan yang lebih akurat, sehingga diperoleh perlakuan terbaik dalam pembuatan nata de

Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia ibu tidak memiliki hubungan terhadap risiko BBLR, hal ini mendukung penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan usia

“ Boerhavia diffusa (Punarnava) Root Extract as green Corrosion Inhibitor for Mild Steel in Hydrochloric Acid Solution: Theoritical and Electrochemical Studies.”

“Makna Simbolik Upacara Adat Bajo Duai Boe di Desa Seraya Marannu Kecamatan Komodo Kabupaten Manggarai Barat (Kajian Semiotika)”. Jurusan Pendidikan Guru Bahasa dan Sastra

pada elemen street furniture khususnya lampu penerangan jalan pada kawasan zona komersial I dan II sangat berpengaruh terhadap daya hidup fungsi kawasan terutama pada

Dalam buku Statistik Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Barat ini disajikan informasi data statistik perikanan tangkap, data statistik perikanan budidaya,

Peer education diharapkan lebih bermanfaat karena alih pengetahuan dilakukan antar kelompok sebaya, yang mempunyai hubungan lebih akrab, “bahasa” yang digunakan

Table Swamp Fishery and Non Fishes Production and Their Values by Type of Fish Tahun/Year 2014 JENIS IKAN Fishes Produksi Production (Ton/Tons) Nilai Produksi Value of Production